ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, BUDAYA KERJA DAN KOMITMEN KERJA TERHADAP PROFESIONALISME GURU. Oleh. Suwandi

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH, IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU. Oleh Ida Efiana

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE KABUPATEN SLEMAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Standar nasional pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KEEFEKTIFAN KINERJA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN SLEMAN

HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU

PERBEDAAN PRODUKTIVITAS KERJA GURU ANTARA YANG SUDAH DAN BELUM SERTIFIKASI PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DI KOTA MALANG

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN MORAL KERJA GURU DI SMK NEGERI 2 BUKITTINGGI

KONTRIBUSI LINGKUNGAN SEKOLAH DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA SMA NEGERI 1 SATUI

KONTRIBUSI ETOS KERJA ISLAMI DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA GURU MADRASAH TSANAWIYAH SWASTA (MTSS) SE-KOTA PADANG PANJANG

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMP DI KECAMATAN KOTABUMI KOTA KABUPATEN LAMPUNG UTARA.

Wangan Indriyani Hendyat Soetopo Desi Eri Kusumaningrum. Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Malang 65145

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN SUNGKAI UTARA KABUPATEN LAMPUNG UTARA.

PEMBINAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN

BAB III METODE PENELITIAN

Wiwin Sholikhah UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA Abstrak

HUBUNGAN PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DAN KESEJAHTERAAN TERHADAP KINERJA GURU MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA PEKANBARU

PENGARUH PENYELENGGARAAN MGMP TIK DAN PARTISIPASI ANGGOTA TERHADAP KINERJA GURU TIK SMP SE- KABUPATEN BANTUL ARTIKEL JURNAL

PENGARUH PROFESIONALISME DAN MOTIVASI KERJA KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU PADA SMP NEGERI SE-KECAMATAN KUTA BARO

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar. Magister Pendidikan. Oleh: HERU MURSITI Q

Laila Itsnaini Agus Timan Ahmad Yusuf Sobri

Artikel Jurnal. Oleh : Diaz Wiryawan NIM

HUBUNGAN PERANAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SMK NEGERI 2 KOTA

KINERJA GURU SMPN KOTA SURAKARTA

EFEKTIVITAS KEGIATAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA GURU DI SMP SE-KECAMATAN PANDAAN KABUPATEN PASURUAN

GURU DAN NEGERI 1 ANDONG. salah satu. Oleh A PROGRAM

PENGARUH MINAT MEMBACA DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BAHASA INDONESIA SISWA KELAS ATAS SD NEGERI 1 MUNGGUNG KARANGDOWO KLATEN TAHUN

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN PENJAMINAN MUTU TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI DI KECAMATAN TELUK BETUNG SELATAN BANDAR LAMPUNG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 1. Oleh

PENGARUH SERTIFIKASI, MOTIVASI, DAN PENGAWASAN TERHADAP KINERJA PADA GURU SMP NEGERI

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BALAI LATIHAN KERJA (BLK) PERTANIAN KLAMPOK DI BANJARNEGARA

KONTRIBUSI KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN PADANG TIMUR

JURNAL SKRIPSI. Disusun oleh : Taufiana C. Muna. Bambang Sutjiroso PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK SPIL DAN PERENCANAAN

HUBUNGAN PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN ETOS KERJA GURU DENGAN KINERJA PEDAGOGIK GURU. Sulistika Faulina Murdiyanti Kusmintardjo Sultoni

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas yaitu supervisi akademik pengawas sekolah (X 1 ), komunikasi. terikat kinerja guru dalam pembelajaran (Y).

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

THE EFFCT OF TEACHERS PROFESSIONAL COMPETENCE CIVIC EDUCATION TO INTEREST STUDEN LEARNING SMPN IN KECAMATAN BONJOL

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. TELKOM INDONESIA SEMARANG

Oleh : Ridwan Prayogo A

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Guru SMK Negeri Kelompok Pariwisata Di Daerah Istimewa Yogyakarta

PENGARUH KEPRIBADIAN GURU DAN KONFLIK ORGANISASI TERHADAP KOMITMEN KERJA GURU SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI DI KABUPATEN PRINGSEWU.

FACTUM Volume 6, Nomor 1, April 2017 HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

HUBUNGAN KETERAMPILAN OPERASIONAL KEPALA SEKOLAH DENGAN KEMAMPUAN KERJA PEGAWAI DI SMPN SEKECAMATAN PRINGGESELA

KKMA 02 TESIS. Disusun oleh : Nama. : M a s l u r i NIM : Q Jurusan TAHUN 20100

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Akuntasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

PENGARUH PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DAN IKLIM ORGANISASI SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR IPS SISWA SMKN 1 MARTAPURA

Perbedaan Persepsi Antara Siswa Sekolah Negeri Dan Swasta Terhadap Pembelajaran Guru Pendidikan Jasmani

Antok Dian Pranadi, Dr. H. Roemintoyo. S.T., M.Pd., Drs. Bambang Sulistyo Budhi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP Universitas Sebelas Maret

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SD NEGERI SE-KECAMATAN SUTOJAYAN KABUPATEN BLITAR

PENGARUH PELAKSANAAN MGMP IPA TERPADU DAN SUPERVISI AKADEMIK OLEH KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA SMP/MTS SE-KOTA MAGELANG

PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI SE KECAMATAN BANTUL ARTIKEL E-JURNAL

HUBUNGAN PENGAWASAN DENGAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN DHARMASRAYA

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Guru di Smp Negeri 2 Dayeuhkolot Kabupaten Bandung

RENA A JURNAL. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E Journal Geo-Tadulako UNTAD

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Peran dari pendidikan tersebut adalah sebagai sarana dalam. meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

PENGARUH DISIPLIN KERJA, KOMPENSASI, DAN PENGAWASAN TERHADAP KINERJA PADA GURU BERSERTIFIKASI

KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SE KECAMATAN BANGUNTAPAN KABUPATEN BANTUL

Keywords: teacher competence and performance; organizational culture

HUBUNGAN ANTARA KINERJA PENGAWAS PENDIDIKAN DENGAN PROFESIONALISME KERJA KEPALA SEKOLAH DI

HUBUNGAN PELAKSANAAN SUPERVISI KOLEGIAL DENGAN KINERJA GURU PADA SEKOLAH DASAR. Lely Lusiana Maisyaroh Ahmad Nurabadi.

ABSTRAK PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN MEMPERHATIKAN KEPUASAN KERJA. Oleh RETNO LARAS PALUPI

PERSEPSI GURU TENTANG BUDAYA SEKOLAH PADA SMA NEGERI DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting untuk. salah satunya dengan pendidikan di sekolah. Pendidikan di sekolah

PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN MENGAJAR TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU MA NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

Tabel 7. Hasil Uji Validitas. Tabel 8. Hasil Uji Reliabilitas No. Variabel R alpha Nilai kritis

HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN MOTIVASI KERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS I, II DAN III KECAMATAN BATANG CENAKU KABUPATEN INDRAGIRI HULU RIAU

JURNAL ILMIAH PROFESI PENDIDIKAN Volume: 2 No.2 Juli - Desember 2017 ISSN:

e-journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013)

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SEDAYU BANTUL JURNAL SKRIPSI

HUBUNGAN BUDAYA SEKOLAH DAN PEMBENTUKAN SEKOLAH EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR JURNAL. Oleh CITRA PUSPITA SARI RISWANDI RISWANTI RINI

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitaif dengan teknik korelasional yaitu penelitian untuk mengetahui

PENGARUH KINERJA GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU

PENGARUH SERTIFIKASI GURU, LINGKUNGAN KERJA FISIK, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMP SE-KECAMATAN PARIAMAN TIMUR. Oleh:

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN MINAT MEMBACA SISWA DI PERPUSTAKAAN SD NEGERI 1 SAMBIRATA

HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKTIK INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII TKR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. profesional. Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003

PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMK BATIK 1 SURAKARTA 2013/2014

Keywords: pedagogical competence, certification, performance

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM ORGANISASI SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SMP SUB RAYON 6 KECAMATAN SELUAS KABUPATEN BENGKAYANG

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI SMK N 1 BANYUDONO SKRIPSI. Oleh ADISTI PRAMUDITA K

PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH STRES KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN PT. BANK SYARIAH MANDIRI CABANG GAJAH MADA MEDAN

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KABUPATEN ACEH BESAR

ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, MOTIVASI, IKLIM ORGANISASI, DAN KEDISIPLINAN KERJA GURU SEKOLAH SE-KOTA MOJOKERTO

PENGARUH LATAR BELAKANG SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR YANG DIMEDIASI OLEH FASILITAS BELAJAR

HUBUNGAN MORAL KERJA DENGAN PELAKSANAAN TUGAS GURU SEBAGAI PENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 3 KOTA PADANG

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU SMK NEGERI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

Economic Education Analysis Journal

HUBUNGAN PENDEKATAN MANAJEMEN KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

e-journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013)

Pengaruh Tingkat Disiplin Dan Lingkungan Belajar Di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa

BAB I PENDAHULUAN. serta peradaban bangsa yang bermatabat. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut,

HUBUNGAN KINERJA GURU DENGAN MUTU PENDIDIKAN DI SEKOLAH

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU DI SMP N KECAMATAN PALEMBAYAN KABUPATEN AGAM

PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMA BATIK 2 SURAKARTA

HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KINERJA GURU PADA SD BERBASIS ISLAM/MI DI KECAMATAN LAWANG-KABUPATEN MALANG

Transkripsi:

ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, BUDAYA KERJA DAN KOMITMEN KERJA TERHADAP PROFESIONALISME GURU Oleh Suwandi Dosen Pembimbing: Dr. Supomo Kandar, M.S. dan Dr. Irawan Suntoro, M.S. email: pkn.suwandi@yahoo.co.id This study aimed to identify and examine the influence of principal leadership, work culture and work commitment toward teacher professionalism at junior high school in sumberejo sub district tanggamus regency. This study used a quantitative approach with data collection techniques by using questionnaire. To test the hypothesis, it used path analisys. The population were 64, in sampling used stratified proportional random sampling. These results indicated that there is a significant influence of school leadership in the professionalism of teachers with 0.840, the work culture influence with 0.913, the work commitment influence with 0,900, the principal leadership influence to work commitment with 0,925, the work culture influence with 0,917, the principal leadership influence with 0,395, the work culture influence to professionalism with 0,857, the principal leadership influence to work culture which directly influence the professionalism with 0,654, the principal leadership influence to work culture which directly influence work commitment with 0,760. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan kepala sekolah, budaya kerja dan komitmen kerja terhadap profesionalisme guru di smp negeri kecamatan sumberejo kabupaten tanggamus. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data berupa kuesioner. Untuk menguji hipotesis digunakan analisis jalur. Populasi dalam penelitian berjumlah 64 orang, dalam pengambilan sampel digunakan stratified proportional random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh terhadap profesionalisme guru sebesar 0,840, pengaruh budaya kerja sebesar 0,913, pengaruh komitmen kerja sebesar 0,900, pengaruh terhadap komitmen kerja sebesar 0,925, pengaruh budaya kerja sebesar 0,917, pengaruh sebesar 0,395, pengaruh budaya kerja terhadap profesionalisme sebesar 0,857, pengaruh terhadap budaya kerja berpengaruh langsung terhadap profesionalisme sebesar 0,654, pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap budaya kerja berpengaruh langsung terhadap komitmen kerja yaitu 0,760. Kata kunci:, profesionalisme, budaya kerja, komitmen kerja

PENDAHULUAN Standar nasional pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (PP No. 19 Tahun 2005), menetapkan delapan Standar yang harus dipenuhi dalam melaksanakan pendidikan. Kedelapan standar yang dimaksud meliputi: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian pendidikan. Salah satu standar yang dinilai langsung berkaitan dengan mutu lulusan yang diindikasikan oleh kompetensi lulusan adalah standar pendidik dan tenaga kependidikan. Ini berarti bahwa untuk dapat mencapai mutu lulusan yang diinginkan, mutu tenaga pendidik (guru), dan tenaga kependidikan (kepala sekolah, pengawas, laboran, pustakawan, tenaga administrasi, pesuruh) harus ditingkatkan. Guru merupakan unsur sumber daya yang sangat menentukan keberhasilan pendidikan di sekolah, karena guru merupakan unsur manusiawi yang sangat dekat hubungannya dengan siswa dalam upaya pendidikan sehari-hari di sekolah. Adapun penanggung jawab keterlaksanaan proses pembelajaran di kelas adalah guru. Pemberdayaan terhadap mutu guru perlu dilakukan secara terus menerus, dan berkelanjutan. Hal tersebut tentu tidak lepas dari unsur manajemen kelas. Kualitas guru akan mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar, yang berujung pada peningkatan mutu pendidikan, untuk itu guru dituntut untuk lebih propesional dalam menjalankan tugasnya. Tugas kepropesionalan guru menurut Undang-Undang Republik Indonesia No 14 tahun 2005 pasal 20 (a) tentang guru dan dosen adalah merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran. Tugas pokok guru tersebut yang diwujudkan dalam kegiatan pembelajaran serta tugastugas guru dalam kelembagaan merupakan bentuk profesionalitas guru. Profesionalisme adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi setandar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi ( UU RI No 14 tahun 2005 Guru dan Dosen). Guru profesional adalah guru yang mampu mengelola dirinya sendiri dalam menjalankan tugas sehari-hari. Kemampuan profesional guru adalah kemampuan dalam melaksanakan tugas, yang dibekali dengan kompetensi (kemampuan dasar). Derektorat Pendidikan Dasar (1994) mengembangkan lima kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap guru sekolah menengah pertama, antara lain : (1)

penguasaan kurikulum; (2) penguasaan materi setiap mata pelajaran; (3) penguasaan metode dan teknik evaluasi; (4) komitmen terhadap tugas; (5) disiplin dalam arti luas. Kemampuan profesi adalah salah satu unsur penunjang bagi guru dalam mewujudkan prestasi kerja (kinerja). Kinerja diartikan sebagai ukuran kerja (performance), pelaksanaan kerja, pencapaian kerja atau hasil kerja/ unjuk kerja/ penampilan kerja (L.a.n, 1992). Kepala sekolah selaku pemimpin tertinggi di sekolah dianggap berhasil jika dapat meningkatkan kinerja guru melalui berbagai macam bentuk kegiatan pembinaan terhadap kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran disekolah. Untuk itu kepala sekolah harus mampu menjalankan peran dan tanggungjawabnya sebagai seorang menejer pendidikan, pemimpin pendidikan, supervisor pendidikan, administrator pendidikan, pembinaan tenaga kependidikan lainnya dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana (Mulyasa, 2012:25). Budaya Kerja adalah suatu falsafah dengan didasari pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan juga pendorong yang dibudayakan dalam suatu kelompok dan tercermin dalam sikap menjadi perilaku, cita-cita, pendapat, pandangan serta tindakan yang terwujud sebagai kerja. (Sumber : Supriyadi, MM dan Tri Guno) Blau dan global dalam Muchlas (2005: 161) mendefinisikan komitmen sebagai orientasi seseorang terhadap organisasi dalam arti kesetiaan, identifikasi, dan keterlibatan. Griffin (2004: 15) menyatakan bahwa komitmen adalah sikap yang mencerminkan sejauh mana seseorang individu mengenal dan terikat pada organisasinya. Menurut Mulyasa (2012: 37) Komitmen dapat diartikan sebagai (a) keyakinan dan penerimaan yang kuat terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi, (b) kesedian untuk bekerja dan menjadibagian dari organisasi, dan (c) bersungguhsungguh untuk tetap menjadi anggota organisasi. Komitmen adalah sikap konsisten, menutut Usman (2009:482) konsisten ialah sifat kokoh dan teguh pada pendirian, meskipun berbagai ancaman menghadang. Beberapa permasalahan yang ada di lapangan diantaranya: sebagian guru di Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus belum menunjukan komitmen kerja dan profesionalisme sesuai yang diharapkan, pembagian tugas dan tanggung jawab di SMP Negeri Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus belum merata, Kepemimpinan Kepala Sekolah di Kecamatan Sumberejo belum dapat memberikan suasana kondusif bagi guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai agen pembelajaran dan sebagian Sekolah di Kecamatan Sumberejo belum memiliki budaya kerja yang kondusif untuk terlaksananya proses pembelajaran. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui Pengaruh Kepemimpinan Kepala

Sekolah, Budaya Kerja dan Komitmen Kerja terhadap Profesionalisme Guru SMP Negeri di Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang difokuskan pada kajian fenomena objektif untuk dikaji secara kuantitatif. Populasi adalah seluruh guru SMP Negeri di Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus, sebanyak 64 guru. Dari jumlah populasi tersebut diambil 40 guru sebagai sampel penelitian. Variabel terikat yaitu Profesionalisme Guru (Y) dan variabel bebas meliputi Kepemimpinan Kepala Sekolah (X 1 ), Budaya Kerja (X 2 ) dan Komitmen Kerja (X 3 ) Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan instrumen berupa kuesioner dan observasi. Data Profesionalisme Guru, Kepemimpinan Kepala Sekolah, Budaya Kerja dan Komitmen Kerja menggunakan kuesioner atau angket dengan 5 opsi jawaban (skala Likert). Analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y digunakan analisis jalur, kemudian perhitungan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh antar variabel antara lain menggunakan perhitungan koefesien korelasi dan regresi rank spearman dan person product moment serta metode survei. Uji signifikansi menggunakan uji F dan uji t. Dalam analisis regresi berganda besarnya varian atau perubahan pada variabel terikat (Y) dapat dijelaskan dengan persamaan garis regresi. Analisis regresi berganda digunakan dengan menggunakan program SPSS. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah (X 1 ) Terhadap Profesionalisme Guru (Y) Hipotesis pertama menyatakan (X 1 ) berpengaruh langsung terhadap Profesionalisme (Y). Hipotesis Statistik : Ho : P 4.1 = 0 H1 : P 4.1 = 0 P y1 = 0,840 dan ternyata besar koefisien jalur tersebut sangat berarti. Ini menunjukkan Kepemimpinan Kepala sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap profesionalisme guru. Dengan demikian Hipotesis pertama yang diajukan yang menyatakan (X 1 ) berpengaruh langsung Profesionalisme guru (Y). Untuk menguji kebermaknaan (test of significance) koefisien jalur dari (X 1 ) terhadap profesionalisme guru (Y), maka dilakukanuji signifikansi dengan uji t. Pengujian ini disebut dengan theory triming. Koefisien jalur signifikan apabila nilai t hitung t tabel. Hasil perhitungan uji t diperoleh t hitung = 9,531 sedangkan t tabel = 2,024 pada dk = 38 dan α= 0,05, sehingga t hitung t tabel atau 9,531 2,024 Ini menunjukkan bahwa pengaruh

(X 1 ) terhadap profesionalisme guru (Y) sangat signifikan. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa terhadap profesionalisme. 2. Pengaruh Budaya kerja (X 2 ) Terhadap profesionalisme (Y) Hipotesis kedua menyatakan budaya kerja (X 2 ) berpengaruh langsung terhadap profesionalisme (Y). Hipotesis Statistik : Ho : P 4.2 = 0 H1 : P 4.2 = 0 P y2 = 0,913 dan ternyata besar Ini menunjukkan budaya kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap profesionalisme. Dengan demikian Hipotesis kedua yang diajukan yang menyatakan budaya kerja (X 2 ) berpengaruh langsung profesionalisme (Y). Untuk menguji koefisien jalur dari budaya kerja (X 2 ) terhadap profesionalisme (Y), maka dilakukanuji signifikansi dengan uji t. Pengujian ini disebut dengan teory triming. Koefisien jalur signifikan apabila nilai t hitung t tabel. Hasil perhitungan uji t diperoleh t hitung = 13,803 sedangkan t tabel = 2,024 pada dk = 38 dan α= 0,05, sehingga t hitung t tabel atau 13,803 2,024 Ini berarti menunjukkan bahwa pengaruh budaya kerja (X 2 ) terhadap propesionalisme (Y) sangat signifikan. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa budaya kerja sekolah terhadap profesionalisme. 3. Komitmen Kerja (X 3 ) Terhadap profesionalisme (Y) Hipotesis ketiga menyatakan komitmen kerja (X 3 ) berpengaruh langsung terhadap profesionalisme (Y). Hipotesis Statistik : Ho : P 4.3 = 0 H1 : P 4.3 = 0 P y3 = 0,900 dan ternyata besar koefisien jalur tersebut sangat berarti. Ini menunjukkan komitmen kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap profesionalisme guru. Dengan demikian Hipotesis ketiga yang diajukan menyatakan komitmen kerja (X 3 ) berpengaruh langsung profesionalisme guru (Y). Untuk menguji kebermaknaan (test of significance) koefisien jalur dari komitmen kerja (X 3 ) terhadap profesionalisme guru (Y), maka dilakukanuji signifikansi dengan uji t. Pengujian ini disebut dengan teory triming. Koefisien jalur signifikan apabila nilai t hitung t tabel. Hasil perhitungan uji t diperoleh t hitung = 12,746 sedangkan t tabel = 2,024 pada dk = 38 dan α= 0,05, sehingga t hitung t tabel atau 12,746 2,024 Ini berarti menunjukkan bahwa pengaruh komitmen kerja (X 3 ) terhadap profesionalisme guru (Y) sangat signifikan. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa komitmen kerja terhadap profesionalisme guru

4. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah (X 1 ) Terhadap komitmen Kerja (X 3 ) Hipotesis keempat menyatakan Kepemimpinan Kepala sekolah (X 1 ) berpengaruh langsung terhadap komitmen kerja (X 3 ). Hipotesis Statistik : Ho : P 3.1 = 0 H1 : P 3.1 = 0 P3.1 = 0,925 dan ternyata besar Ini menunjukkan motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepemimpinan kepala sekolah. Dengan demikian Hipotesis keempat yang diajukan menyatakan (X 1 ) berpengaruh langsung motivasi kerja (X 3 ). Untuk menguji kebermaknaan (test of significance) koefisien jalur dari (X 1 ) terhadap komitmen kerja (X 3 ), maka dilakukanuji signifikansi dengan uji t. Pengujian ini disebut dengan teory triming. Koefisien jalur signifikan apabila nilai t hitung t tabel. Hasil perhitungan uji t diperoleh t hitung = 15,034 sedangkan t tabel = 2,024 pada dk = 38 dan α= 0,05, sehingga t hitung t tabel atau 15,034 2,024 Ini berarti menunjukkan bahwa pengaruh kepemimpinan kepala sekolah (X 1 ) terhadap komitmen kerja (X 3 ) sangat signifikan. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa terhadap komitmen kerja (X 3 ) 5. Pengaruh budaya kerja (X 2 ) Terhadap komitmen Kerja (X 3 ) Hipotesis kelima menyatakan budaya kerja (X 2 ) berpengaruh langsung terhadap komitmen kerja (X 3 ). Hipotesis Statistik : Ho : P3.2 = 0 H1 : P3.2 = 0 P3.2 = 0,917 dan ternyata besar ternyata diatas 0,05 sehingga koefisien jalur tersebut sangat berarti. Ini menunjukkan budaya kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen kerja. Dengan demikian Hipotesis kelima yang diajukan menyatakan budaya kerja (X 2 ) berpengaruh langsung komitmen kerja (X 3 ). Untuk menguji koefisien jalur dari budaya kerja (X 2 ) terhadap komitmen kerja (X 3 ), maka dilakukanuji signifikansi dengan uji t. Pengujian ini disebut dengan teory triming. Koefisien jalur signifikan apabila nilai t hitung t tabel. Hasil perhitungan uji t diperoleh t hitung = 14,201 sedangkan t tabel = 2,024 pada dk = 38 dan α= 0,05, sehingga t hitung t tabel atau 14,201 2,024 Ini berarti menunjukkan bahwa pengaruh budaya kerja (X 2 ) terhadap komitmen i kerja (X 3 ) sangat signifikan. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa iklim organisasi sekolah terhadap komitmen kerja (X 3 ) 6. Pengaruh Kepemimpinan Kepala sekolah (X 1 ) Terhadap profesionalisme (Y) Melalui komitmen kerja (X 3 ) Hipotesis keenam menyatakan Kepemimpinan Kepala sekolah (X 1 )

Terhadap profesionalisme (Y) Melalui komitmen Kerja (X 3 ) Hipotesis Statistik : Ho : P4.3.1 = 0 H1 : P4.3.1 0 P4.3.1 = 0,395 dan ternyata besar Ini menunjukkan Kepemimpinan Kepala sekolah (X 1 ) berpengaruh terhadap profesionalisme (Y) melalui komitmen kerja (X 3 ). Dengan demikian Hipotesis keenam yang diajukan menyatakan Kepemimpinan Kepala sekolah (X 1 ) berpengaruh terhadap kinerja guru (Y) melalui profesionalisme (X 3 ). Untuk menguji koefisien jalur dari Kepemimpinan Kepala Sekolah (X 1 ) berpengaruh terhadap profesionalisme (Y) melalui komitmen kerja (X 3 ), maka dilakukanuji signifikansi dengan uji t. 7. Pengaruh Budaya Kerja (X 2 ) Terhadap profesionalisme (Y) Melalui komitmen Kerja (X 3 ) Hipotesis ketujuh menyatakan budaya kerja (X 2 ) berpengaruh Terhadap profesionalisme Guru (Y) Melalui komitmen Kerja (X 3 ) Hipotesis Statistik : Ho : P4.3.2 = 0 H1 : P4.3.2 0 P4.3.2 = 0,857 dan ternyata besar Ini menunjukkan Budaya kerja (X 2 ) berpengaruh Terhadap profesionalisme (Y) Melalui komitmen Kerja (X 3 ). Dengan demikian Hipotesis ketujuh yang diajukan menyatakan budaya kerja (X 2 ) berpengaruh Terhadap profesionalisme (Y) Melalui komitmen Kerja (X 3 ). Untuk menguji koefisien jalur dari Kepemimpinan kepala sekolah (X 2 ) berpengaruh Terhadap profesionalisme (Y) Melalui komitmen Kerja (X 3 ), maka dilakukanuji signifikansi dengan uji t. 8. Pengaruh Kepemimpinan Kepala sekolah (X1), Budaya kerja (X2),berpengaruh langsung terhadap (Y) Hipotesis kedelapan menyatakan Kepemimpinan Kepala sekolah (X1), Budaya kerja (X2),berpengaruh langsung terhadap (Y) Hipotesis Statistik : Ho : P4.3.3 = 0 H1 : P4.3.2 3 0 P4.3.3 = 0,654 dan ternyata besar koefisien jalur tersebut sangat berarti. Ini menunjukkan Kepemimpinan Kepala sekolah (X1), Budaya kerja (X2),berpengaruh langsung terhadap (Y). Dengan demikian Hipotesis kedelapan yang diajukan menyatakan Kepemimpinan Kepala sekolah (X1), Budaya kerja (X2),berpengaruh langsung terhadap (Y). Untuk menguji kebermaknaan (test of significance) koefisien jalur dari Kepemimpinan Kepala sekolah (X1), Budaya kerja (X2),berpengaruh langsung terhadap (Y), maka dilakukanuji signifikansi dengan uji t.

9. Pengaruh Kepemimpinan Kepala sekolah (X1), Budaya kerja (X2), berpengaruh langsung terhadap komitmen kerja (X3). Hipotesis kesembilan menyatakan Kepemimpinan Kepala sekolah (X1), Budaya kerja (X2), berpengaruh langsung terhadap komitmen kerja (X3). Hipotesis Statistik : Ho : P4.3.4 = 0 H1 : P4.3.4 0 P4.3.4= 0,760 dan ternyata besar Ini menunjukkan Kepemimpinan Kepala sekolah (X1), Budaya kerja (X2),berpengaruh langsung terhadap komitmen kerja (X3). Dengan demikian Hipotesis kedelapan yang diajukan menyatakan Kepemimpinan Kepala sekolah (X1), Budaya kerja (X2),berpengaruh langsung terhadap komitmen kerja (X3).Untuk menguji koefisien jalur dari Kepemimpinan Kepala sekolah (X1), Budaya kerja (X2),berpengaruh langsung terhadap komitmen kerja (X3)., maka dilakukanuji signifikansi dengan uji t. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan perhitungan statistik seperti yang diuraikan pada bab sebelumnya, maka penelitian ini diperoleh temuan dan kesimpulan sebagai berikut : 1. Terdapat pengaruh terhadap profesionalisme guru di SMP Negeri Sumberejo Kabupaten Tanggamus. Semakin baik kepemimpinan kepala sekolah, maka akan semakin baik pula profesionalisme guru. 2. Terdapat pengaruh budaya kerja terhadap profesionalisme guru di SMP Negeri Sumberejo Kabupaten Tanggamus. Semakin baik budaya kerja yang ada di sekolah, maka akan semakin baik pula profesionalisme guru. 3. Terdapat pengaruh komitmen kerja terhadap profesionalisme guru di SMP Negeri Sumberejo Kabupaten Tanggamus. Semakin baik komitmen kerja yang dimiliki guru, maka akan semakin baik pula profesionalisme guru disekolah. 4. Terdapat pengaruh terhadap profesionalisme guru di SMP N Sumberejo Kabupaten Tanggamus. Semakin baik, maka akan semakin baik pula motivasi kerja yang dimiliki oleh guru. 5. Terdapat pengaruh budaya kerja terhadap komitmen kerja di SMP Negeri 2 Sumberejo Kabupaten Tanggamus. Semakin baik budaya kerja, maka akan semakin baik pula komitmen kerja yang dimiliki oleh guru. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa budaya kerja terhadap komitmen kerja. 6. Terdapat pengaruh terhadap profesionalisme guru melalui komitmen kerja SMP Negeri 2 Sumberejo Kabupaten Tanggamus. Semakin baik

, maka akan semakin baik pula profesionalisme guru melalui komitmen kerja yang dimiliki oleh guru. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terhadap profesionalisme guru melalui komitmen kerja. 7. Terdapat pengaruh budaya kerja terhadap profesionalisme guru melalui komitmen kerja di SMP Negeri Kabupaten Tanggamus. Semakin baik komitmen kerja, maka akan semakin baik pula profesionalisme guru melaui komitmen kerja yang dimiliki oleh guru. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komitmen kerja mempunyai pengaruh positif terhadap profesionalisme guru melalui komitmen kerja. 8. Terdapat pengaruh dan budaya kerja melalui komitmen kerja guru di SMP Negeri 2 Sumberejo Kabupaten Tanggamus. Semakin baik dan budaya kerja, maka akan semakin baik pula Profesionalisme guru. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah dan budaya kerja profesionalisme guru. 9. Terdapat pengaruh terhadap komitmen kerja melalui budaya kerja di SMP Negeri 2 Sumberejo Kabupaten Tanggamus. Semakin baik terhadap komitmen kerja melalui budaya kerja, maka akan semakin baik pula komitmen kerja. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terhadap komitmen kerja melalui budaya kerja mempunyai pengaruh positif. DAFTAR PUSTAKA Griffin, Ricky W. 2004. Manajemen; edisi ketujuh jilid 2. Jakarta: Erlangga. Mulyasa. 2012. Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta Bumi Aksara Muchlas, Makmur. 2005. Prilaku Organisasi. Yogyakarta. Gajah Mada University press Peraturan Pemerintah No.19 tentang Standar Nasional Pendidikan. 2005. Jakarta: Depdiknas Supriyadi. 1998. Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Adicita Karya Nusantara. Yokyakarta Usman, Husaini. 2009. Manajemen (teori, praktek, dan riset pendidikan) edisi 3 Jakarta. Bumi Aksara Undang-Undang Republik Indonesia No.14 tentang Guru dan Dosen. 2005. Jakarta: Depdiknas