ANALISIS DAMPAK EKONOMI DARI PEMBANGUNAN TERMINAL DI KABUPATEN KLATEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. upaya terus ditempuh pemerintah guna mendorong pembangunan ekonomi

Halaman Tulisan Jurnal (Judul dan Abstraksi)

PERUMUSAN STRATEGI PENINGKATAN PERTUMBUHAN EKONOMI BERBASIS SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN SIDOARJO

ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS ANTARA INFLASI DENGAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI SURAKARTA TAHUN

IMPLEMENTASI KOMBINASI METODE AHP DAN SAW DALAM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KREDIT PERUMAHAN RAKYAT ABSTRAK

ANALISIS STRUKTUR EKONOMI EMPAT KABUPATEN WILAYAH BARLINGMASCAKEB Oleh: Ratna Setyawati Gunawan 1) dan Diah Setyorini Gunawan 2)

PENENTUAN LOKASI TERMINAL BIS ANTAR KOTA DI DAERAH ISTIMEWA JOGJAKARTA (TINJAUAN TERHADAP STAKEHOLDER MAHASISWA PENGGUNA BIS ANTAR KOTA)

BAB 1 PENDAHULUAN. dijelaskan terlebih dahulu beberapa istilah yang terkait dengan judul. Adapun

PERAN RETRIBUSI OBYEK WISATA DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI

LAPORAN PENELITIAN POTENSI PENGEMBANGAN WISATA KULINER: STUDI KASUS DI SOLO. Oleh: Edy Purwo Saputro, SE, MSi Fatchan Achyani, SE, MSi

ANALISIS SEKTOR EKONOMI POTENSIAL DI PROVINSI ACEH PERIODE

DINAMIKA PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI DI KAWASAN SOLO RAYA

NOVI NURUL ALIYAH B

STRUKTUR EKONOMI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BAB V PENUTUP. menghasilkan beberapa kesimpulan, yaitu: di Kabupaten Sukoharjo adalah sebagai berikut:

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH PROVINSI MALUKU TAHUN

PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN KEMASAN PLASTIK DENGAN PENDEKATAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX

MP3EI Pertanian : Realisasi dan Tantangan

DAMPAK PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH PENGANGGURAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN SIDOARJO

PENGEMBANGAN PIRANTI-LUNAK EVALUASI BERBASIS CONCORDANCE ANALYSIS METHOD,

PRODUKTIVITAS DAN ELASTISITAS KESEMPATAN KERJA SEKTOR INDUSTRI

5. PENUTUP. A. Kesimpulan

Rekam Jejak Dosen Sebagai Model Pengambilan Keputusan Dalam Pemilihan Dosen Berprestasi

BAB I Pendahuluan I-1

DAFTAR PUSTAKA. Ascani, dkk New Economic Geography and Economic Integration: A Review. London: SEARCH.

BAB III METODE PENELITIAN

menjadi katalisator berbagai agenda ekonomi Cina dengan negara kawasan Indocina yang semuanya masuk dalam agenda kerja sama Cina-ASEAN.

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

Salah satu komponen esensial dari pembangunan adalah pembangunan ekonomi Penentuan target pembangunan ekonomi perlu melihat kondisi atau tingkat

ANALISIS LOCATION QUOTIENT SEKTOR DAN SUBSEKTOR PERTANIAN PADA KECAMATAN DI KABUPATEN PURWOREJO

SKRIPSI ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK WISATA AIR TERJUN SIPISO-PISO OLEH HARBI D GIRSANG

JURNAL PERGESERAN STRUKTUR PEREKONOMIAN DI PROVINSI SULAWESI UTARA MARLYANTI TUMANDUNG. Dosen Pembimbing : 1. Dr. Ir. Paulus A.

I. PENDAHULUAN. Kemajuan dan perkembangan ekonomi Kota Bandar Lampung menunjukkan

PEDEKATAN MODEL FUZZY TIME SERIES DENGAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS UNTUK PERAMALAN MAHASISWA BERPRESTASI

BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Subosukawonosraten Provinsi Jawa Tengah periode , maka. dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

MEMILIH METODE ASSESMENT DALAM MATAKULIAH PENERBITAN DAN PEMROGRAMAN WEB MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

CUPLIKAN LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011, TANGGAL 20 MEI 2011 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan dan

Listrik, Gas & Air Bersih. Dengan demikiansektor tersebut perlu mendapat perhatian

ANALISIS PERBANDINGAN POTENSI EKONOMI KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI LAMPUNG SKRIPSI

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. KERANGKA KONSEP PENELITIAN. Kebijaksanaan pembangunan nasional di sektor transportasi adalah

STUDI ALTERNATIF LOKASI LAHAN TERMINAL BUS KOTA SABANG

MODEL ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PRIORITAS ALOKASI PRODUK

PENGARUH ALOKASI DANA PERIMBANGAN TERHADAP KETIMPANGAN EKONOMI REGIONAL DI PROVINSI JAMBI

BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR

I. PENDAHULUAN. cepat, sementara beberapa daerah lain mengalami pertumbuhan yang lambat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Transportasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan masyarakat.

HUBUNGAN TINGKAT KEMACETAN DAN TINGKAT PERTUMBUHAN JUMLAH WISATAWAN DI KOTA BANDUNG: PENDEKATAN SYSTEM DYNAMICS TESIS NURILLAH UTAMI NIM :

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA: PENGALAMAN UNIVERSITAS ANDALAS

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dikatakan baik apabila terjadi peningkatan pada laju pertumbuhan di

PENERAPAN MODEL SOLOW-SWAN UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DEMAK

ANALISIS DAMPAK EKONOMI WISATA BAHARI TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT DI PULAU TIDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 2005, hlm Tulus Tambunan, Pembangunan Ekonomi dan Utang Luar Negeri, Rajawali Pres,

APLIKASI METODE AHP UNTUK PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA KONSTRUKSI PADA PROYEK DUKUNGAN KAWASAN INDUSTRI SEI MANGKE

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 16 No. 01 Tahun 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI SERDANG BEDAGAI TAHUN 2015

PENGEMBANGAN SISTEM BASISDATA ONGKOS LOGISTIK INDONESIA

Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pegawai Dalam Pengambilan Keputusan Pemilihan Pegawai Berprestasi

PENGARUH BELANJA LANGSUNG DAN BELANJA TIDAK LANGSUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi daerah tidak lepas dari pembangunan. yang dimiliki oleh daerahnya. Pembangunan nasional dilakukan untuk

ANALISIS KONTRIBUTOR UTAMA PENENTU PERTUMBUHAN EKONOMI WILAYAH PERKOTAAN DI ACEH Muhammad Hafit 1, Cut Zakia Rizki 2* Abstract.

TERPADU (PWT) TAHUN 2017

PENGARUH KREDIT PERBANKAN TERHADAP PERTUMBUHAN INDUSTRI MANUFAKTUR DALAM MENUNJANG PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

KAJIAN PEMILIHAN SOFTWARE DESAIN GRAFIS UNTUK PEMBELAJARAN DENGAN METODE AHP STUDI KASUS SMK MUHAMMADIYAH 9

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kabupaten Ponorogo merupakan daerah di Provinsi Jawa Timur

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. adanya ketimpangan dan ketidakmerataan. Salah satu penyebabnya adalah

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN

ANALISIS STRUKTUR PEREKONOMIAN, SEKTOR UNGGULAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH DI KOTA MALANG TAHUN SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDIDIKAN, PENGANGGURAN DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA TAHUN

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN KABUPATEN PACITAN TAHUN

PEMILIHAN STRATEGI KEBIJAKAN PEMBINAAN UMKM DI DINAS KUMKM DAN PERDAGANGAN PROVINSI DKI JAKARTA DENGAN METODE AHP DAN TOPSIS

DAFTAR PUSTAKA. ASEAN. (2007). ASEAN Economic Community Blueprint. Singapura: National University of Singapore.

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS KETIMPANGAN PEMBANGUNAN ANTAR KABUPATEN/KOTA DI SUMATERA BARAT DAN KEBIJAKAN PENANGGULANNYA. Oleh: Bakri, Syafrizal, Hasdi Aimon.

ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR JIMBARAN, KELURAHAN JIMBARAN

IDENTIFIKASI PERTUMBUHAN DAN KETIMPANGAN EKONOMI ANTARPROVINSI DI INDONESIA TAHUN

Economics Development Analysis Journal

BAB IV GAMBARAN UMUM. Posisi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak antara

I. PENDAHULUAN. daerah, masalah pertumbuhan ekonomi masih menjadi perhatian yang penting. Hal ini

UPAYA PENCAPAIAN IKLIM USAHA KONDUSIF BAGI PENANAMAN MODAL (INVESTASI) DALAM KEGIATAN BISNIS PARIWISATA

PERTUMBUHAN EKONOMI PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Strategi Pemanfaatan Kolam Bekas Tambang Timah Menggunakan Metode Analitical Hierarki Process (AHP)

DAFTAR PUSTAKA. Anwar, A., Ketimpangan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan : Tinjauan Kritis. Bogor:P4Wpress.

DAFTAR PUSTAKA. Abimanyu, A Format Anggaran Terpadu Menghilangkan Tumpang Tindih. Bapekki Depkeu: Jakarta.

Oleh Citra Ramayani 1. Keywords: government investment, private investment, inflation, export, labor, economic growth

ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA DI INDONESIA TAHUN SKRIPSI. Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi.

PERTUMBUHAN EKONOMI PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang dapat dinikmati secara merata oleh seluruh masyarakat. (Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, 2011).

Prioritas Pengembangan Jaringan Jalan Pendukung Kawasan Strategis Di Pulau Sumbawa

KETERKAITAN PENERIMAAN DAERAH DAN PDRB PROPINSI JAMBI (PENDEKATAN SIMULTAN)

PENGARUH INVESTASI INFRASTRUKTUR JALAN TERHADAP SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN

Evaluasi Pengembangan Kawasan Andalan Pasuruan-Probolinggo- Luumajang di Provinsi Jawa Timur-Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi agar terus tumbuh dalam mendorong pertumbuhan sektor-sektor

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

ANALISIS DAMPAK EKONOMI DARI PEMBANGUNAN TERMINAL DI KABUPATEN KLATEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Oleh : ADITYO YOGI PRATAMA B 300130074 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

HALAMAN PERSETUJUAN ANALISIS DAMPAK EKONOMI DARI PEMBANGUNAN TERMINAL DI KABUPATEN KLATEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PUBLIKASI ILMIAH Oleh : ADITYO YOGI PRATAMA B300130074 Telah diperiksa dan disetujui oleh : Dosen Pembimbing (Dr. Agung Riyadi, M.Si) i

HALAMAN PENGESAHAN ANALISIS DAMPAK EKONOMI DARI PEMBANGUNAN TERMINAL DI KABUPATEN KLATEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Oleh ADITYO YOGI PRATAMA B300130074 Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari Sabtu, 01 April 2017 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat Dewan Penguji: 1. Dr. Agung Riyadi, M.Si ( ) (Ketua Dewan Penguji) 2. Eny Setyowati, SE,M.Si ( ) (Anggota I Dewan Penguji) 3. Drs. Triyono, M.Si ( ) (Anggota II Dewan Penguji) Dekan, Dr. Triyono, M.Si ii

PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya. Surakarta, 01 April 2017 Penulis ADITYO YOGI PRATAMA B300130074 iii

ANALISIS DAMPAK EKONOMI DARI PEMBANGUNAN TERMINAL DI KABUPATEN KLATEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Abstrak Seiring dengan meningkatnya perkembangan suatu daerah, maka semakin meningkat pula permintaan akan sarana dan prasarana transportasi. Oleh sebab itu perencanaan dan pengembangannya perlu ditata agar menjadi satu kesatuan sistem yang terpadu. Terminal merupakan elemen penting dalam memperlancar sistem transportasi serta merupakan prasarana yang memudahkan mobilisasi orang maupun barang dari satu tempat ke tempat lain. Selain itu pembangunan terminal juga dinilai dapat menjadi inti pertumbuhan yang menumbuhkan aktifitas ekonomi lain disekitar kawasan terminal. Dampak dari pembangunan terminal perlu diketahui guna menentukan kebijakan pembangunan di masa yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pembangunan terminal bagi perekonomian masyarakat disekitar terminal Ir Sukarno, Kabupaten Klaten. Metode analisis yang digunakan yaitu metode Analytical Hierarchy Process (AHP), teknik sampling yang digunakan adalah judgement sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembangunan terminal berdampak pada kemajuan sosial ekonomi dengan bobot sebesar (0.522). Pada kriteria kemajuan sosial pembangunan terminal berdampak pada peningkatan penghasilan masyarakat dengan bobot (0.498). Sektor ekonomi yang memberi kontribusi terbesar adalah sektor ekonomi tersier dengan bobot (0.489). Kata Kunci : Dampak Pembangunan Terminal, Infrastruktur, Metode AHP. Abstract Along with the increasing development of an area, it will also increase the demand for transportation infrastructure. Therefore, the planning and development needs to be laid out to a whole integrated system. Terminal is an important element in facilitating the transport system as well as an infrastructure that facilitate the mobilization of people and goods from one place to another. Besides the construction of the terminal is also considered to be a core growth foster for other economic activity around the area of the terminal. The impact of the terminal construction needs to know in order to determine the development policy in the future. This study aims to determine the economic impact of development community around the Ir Sukarno terminal, Klaten regency. The analytical method was used Analytical Hierarchy Process (AHP) and the sampling technique is judgment sampling. The results showed that the construction of the terminal impact on the socio-economic progress with a weighting of (0.522). In socio-economic progress criteria, terminal construction resulted in an increase incomes with weights (0.498). The economic sectors that provide the bigger contribution is tertiary economic sectors with weights (0.489). Keywords: AHP Method, Infrastructure, Terminal Development Impact. 1

1. PENDAHULUAN Pembangunan ekonomi dan perkembangan sistem transportasi mempunyai hubungan yang erat serta saling ketergantungan. Berbagai upaya terus ditempuh pemerintah guna mendorong pembangunan ekonomi serta kemajuan sistem transportasi Indonesia. Program-program kebijakan terus digulirkan demi mewujudkan pembangunan yang adil serta merata. Guna merealisasikan tujuan tersebut, pemerintah menyusun Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi (MP3EI). MP3EI merupakan perencanaan ambisius oleh pemerintah untuk mempercepat realisasi perluasan pembangunan ekonomi dan pemerataan kemakmuran bagi masyarakat. Seiring dengan meningkatnya perkembangan antar wilayah di Indonesia yang semakin pesat, maka diperlukan suatu sistem yang mengatur pergerakan arus penumpang maupun barang. Kelancaran mobilitas penumpang serta barang sangat dipengaruhi oleh sarana dan prasarana transportasi disuatu daerah. Terminal merupakan salah satu prasarana transportasi yang memiliki peran penting dalam usaha mencapai tujuan pembangunan ekonomi. Terminal sebagai pusat pertumbuhan (core activity) dinilai dapat meningkatkan konektivitas antar daerah, memperluas pemerataan pembangunan serta dapat menciptakan aktivitas ekonomi baru yang beragam disekitar terminal. Kabupaten Klaten terbagi atas 26 kecamatan yang terdiri dari 53 desa dan 103 kelurahan. Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Klaten terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Peningkatan aktivitas perekonomian di Kabupaten Klaten tidak lepas dari sarana dan prasarana perhubungan darat. Kabupaten Klaten memiliki posisi strategis karena berbatasan secara langsung dengan Kota Surakarta dan Yogyakarta. Dengan meningkatnya aktivitas ekonomi dan perkembangan wilayah Kabupaten Klaten tersebut maka kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi angkutan juga semakin meningkat. Hal tersebut mendasari pemerintah daerah untuk merelokasi terminal Jonggrangan ke Kelurahan Buntalan, Kecamatan Klaten Tengah. Lokasi baru terminal Klaten di Kelurahan Buntalan dinilai dapat memudahkan masyarakat dalam mengakses sarana transportasi massal yang terintegrasi karena lokasi 2

tersebut dekat dengan stasiun kereta api serta rumah sakit umum daerah. Keberadaan terminal juga diharapkan dapat menumbuhkan perekonomian di daerah tersebut sesuai dengan konsep kutub pertumbuhan (growth pole concept) Francois Perooux. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang dampak ekonomi yang disebabkan adanya pembangunan terminal di Kabupaten Klaten menggunakan metode Analytical Hierarchy Proccess (AHP). 2. METODE Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis dampak ekonomi yang disebabkan adanya pembangunan terminal di Kabupaten Klaten menggunakan metode Analytical Hierarchy Proccess (AHP). Obyek penelitian ini adalah pembangunan terminal di Kabupaten Klaten, Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode judgement sampling yang berarti pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu. Metode ini dilakukan karena AHP memiliki syarat ketergantungan kepada responden yang dianggap memahami persoalan yang diajukan, tetapi tidak menutup kemungkinan masyarakat awam lainnya untuk dapat menyatakan pendapatnya (Awang, 2006). Sampel dalam penelitian terdiri dari 7 orang responden yaitu tokoh masyarakat di Kelurahan Buntalan berjumlah 4 orang responden, investor disekitar kawasan terminal berjumlah 2 orang responden serta satu orang perwakilan responden dari UPTD terminal Ir Sukarno. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode ini dilakukan dengan bantuan program Expert Choice V.11 yang merupakan software khusus untuk penghitungan AHP. Dalam penelitian ini hirarki disusun berdasarkan studi pustaka penulis dan wawancara di Kelurahan Buntalan. Hirarki level 1 merupakan kriteria yaitu dampak pada percepatan ekonomi, perluasan ekonomi dan kemajuan sosial ekonomi setelah adanya pembangunan terminal. Pada hirarki level 2 merupakan subkriteria yaitu dampak pembangunan terminal pada indikator-indikator ekonomi yang berupa investasi, kesempatan kerja, produksi, penghasilan, serta pendapatan 3

pemerintah. Hirarki level 3 merupakan alternatif yaitu dampak pembangunan terminal pada sektor ekonomi yang berupa sektor primer, sektor sekunder dan sektor tersier. Gambar 1 Struktur Hirarki Masalah Pembangunan Terminal di Kabupaten Klaten Percepatan Ekonomi Perluasan Ekonomi Kemajuan Sosial Ekonomi Investasi Kesempatan Kerja Produksi Penghasilan Pendapatan Pemerintah Sektor Primer Sektor Sekunder Sektor Tersier Sumber : Iwan Jaya Azis (1997), dimodifikasi. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hirarki Level 1 Tabel 1 Bobot Hirarki Level 1 Kriteria Bobot Prioritas Percepatan Ekonomi 0.104 3 Perluasan Ekonomi 0.375 2 Kemajuan Sosial 0.522 1 Sumber : data diolah (expert choice v.11) 4

Hasil analisis AHP pada hirarki level 1 menunjukkan bahwa menurut responden dampak pembangunan terminal tertinggi adalah pada kemajuan sosial ekonomi dengan bobot 0,522. Dampak kedua pada perluasan ekonomi dengan bobot 0,375 dan dampak ketiga pada percepatan ekonomi dengan bobot 0,104. Tingginya bobot pada kriteria kemajuan sosial ekonomi tersebut menunjukkan bahwa menurut responden pembangunan terminal dirasakan tidak hanya memperlancar dan memudahkan arus transportasi tetapi juga dirasakan berhasil memberi pengaruh positif pada kondisi ekonomi dan sosial masyarakat yang tinggal disekitar terminal. Setelah adanya pembangunan terminal, masyarakat sekitar memiliki lebih banyak pilihan mata pencaharian yang tentu saja memberi pengaruh positif pada kemajuan sosial ekonomi seperti bertambahnya tingkat kesejahteraan dan berkurangnya jumlah pengangguran. 3.2 Hirarki Level 2 Tabel 2 Bobot Hirarki Level 2 Subkriteria Percepatan Ekonomi Perluasan Ekonomi Kemajuan Sosial Ekonomi Investasi 0.237 (2) 0.111 (5) 0.076 (4) Kesempatan 0.133 (5) Kerja 0.342 (1) 0.193 (2) Produksi 0.171 (3) 0.197 (3) 0.150 (5) Penghasilan 0.167 (4) 0.219 (2) 0.498 (1) Pendapatan 0.291 (1) Pemerintah 0.131 (4) 0.083 (3) Sumber : data diolah (expert choice v.11) Hasil analisis AHP pada hirarki level 2 menunjukkan bahwa dalam kriteria percepatan ekonomi bobot tertinggi terdapat pada subkriteria pendapatan pemerintah sebesar (0,291). Dalam kriteria perluasan ekonomi bobot tertinggi terdapat pada subkriteria kesempatan kerja sebesar (0,342) dan dalam kriteria kemajuan sosial ekonomi bobot tertinggi terdapat pada subkriteria penghasilan sebesar (0,498). Pembangunan terminal di Kelurahan Buntalan berkontribusi 5

positif dalam peningkatan pendapatan daerah yang diterima oleh pemerintah Kabupaten Klaten. Banyaknya investasi yang masuk di Kelurahan Buntalan setelah adanya terminal berdampak pada meningkatnya lapangan pekerjaan yang menyerap tenaga kerja dari penduduk sekitar serta meningkatkan penghasilan yang didapat oleh masyarakat karena semakin meningkatnya aktifitas ekonomi disekitar terminal. 3.3 Hirarki Level 3 Tabel 3 Bobot Global Priority Hirarki Level 3 Alternatif Bobot Prioritas Sektor Primer 0.112 3 Sektor Sekunder 0.399 2 Sektor Tersier 0.489 1 Sumber : data diolah (expert choice v.11) Hasil analisis AHP pada hirarki level 3 menunjukkan bahwa sektor yang memberi kontribusi terbesar dalam percepatan ekonomi, perluasan ekonomi dan kemajuan sosial ekonomi adalah sektor tersier dengan bobot (0.489). Setelah adanya terminal, menurut responden lapangan usaha yang muncul diwilayah sekitar terminal didominasi oleh sektor tersier yaitu dalam lapangan usaha perdagangan dan jasa-jasa. Hal ini ditunjukkan dengan semakin beragamnya usaha-usaha dalam bidang perdagangan besar maupun eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, transportasi dan pergudangan, penyediaan akomodasi dan makan minum, real estate serta jasa-jasa lainnya yang muncul di kawasan sekitar terminal. Peningkatan lapangan usaha dalam sektor tersier juga mempengaruhi nilai jual tanah di sekitar kawasan terminal, peningkatan nilai jual tanah berkisar antara 50% sampai dengan 200%. Dari bobot global priority tersebut dapat disimpulkan bahwa sektor yang menjadi prioritas untuk dikembangkan di wilayah sekitar 6

terminal adalah sektor ekonomi tersier. Prioritas pengembangan sektor tersier diwilayah sekitar terminal dikarenakan lokasi terminal yang berdekatan dengan stasiun kereta api, berdekatan dengan RSUD Bagas Waras yang merupakan rumah sakit daerah terbesar di Asia Tenggara serta berdekatan dengan obyek wisata Rowo Jombor dan komplek makam Sunan Pandanaran yang ramai dikunjungi wisatawan setiap hari libur. 4. PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian terhadap dampak ekonomi dari pembangunan terminal di Kabupaten Klaten dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pada hirarki level 1, kriteria yang memiliki bobot tertinggi dari pembangunan terminal adalah kriteria kemajuan sosial ekonomi dengan bobot 0.522 (52.2%), kedua kriteria perluasan ekonomi dengan bobot 0.375 (37.5%), kemudian yang ketiga kriteria percepatan ekonomi dengan bobot 0.104 (10.4%). 2. Pada hirarki level 2, dalam kriteria percepatan ekonomi dampak tertinggi dari pembangunan terminal adalah pada subkriteria pendapatan pemerintah dengan bobot 0.291. Dalam kriteria perluasan ekonomi bobot tertinggi terdapat pada subkriteria kesempatan kerja dengan bobot 0.342 dan pada kriteria kemajuan sosial bobot tertinggi terdapat pada subkriteria penghasilan dengan bobot 0.498. 3. Pada hirarki level 3, sektor yang memberi kontribusi terbesar dalam percepatan ekonomi, perluasan ekonomi dan kemajuan sosial ekonomi dari pembangunan terminal adalah sektor tersier dengan bobot 0.489 (48.9%). Kedua pada sektor sekunder dengan bobot 0.399 (39.9%) dan ketiga pada sektor primer dengan bobot sebesar 0.112 (11.2%). 7

4.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah : 1. Mempertimbangkan dari hasil perhitungan pada hirarki level 1 dimana pembangunan terminal memberi dampak tertinggi pada kemajuan sosial ekonomi masyarakat, maka dari itu alangkah baiknya pemerintah daerah memperhatikan pemerataan infrastruktur disuatu wilayah khususnya diwilayah pinggiran sebab pembangunan infrastruktur dapat memicu pertumbuhan ekonomi diwilayah tersebut. 2. Mempertimbangkan dari hasil perhitungan pada hirarki level 2 dimana dalam kriteria percepatan ekonomi, pembangunan terminal memberi pengaruh signifikan pada pendapatan pemerintah, maka dari itu pemerintah perlu membuat terminal berfungsi semaksimal mungkin dan mengatasi masalah terminal bayangan yang membuat pendapatan pemerintah dari retribusi berkurang. 3. Mempertimbangkan dari hasil perhitungan pada hirarki level 2 dimana pembangunan terminal memberi dampak tertinggi pada subkriteria kesempatan kerja dan penghasilan, maka dari itu kehadiran investor disekitar terminal harus didukung oleh pemerintah daerah agar tercipta banyak lapangan kerja dan mengurangi tingkat pengangguran. 4. Mempertimbangkan dari hasil perhitungan pada hirarki level 3 dimana global priority tertinggi terdapat pada sektor tersier, maka dari itu alangkah baiknya pemerintah memberikan paket-paket kebijakan yang menstimulus pertumbuhan aktifitas ekonomi baru disekitar kawasan terminal serta memberikan kemudahan dalam perizinan untuk mendirikan usaha-usaha dalam sektor ekonomi tersier karena lokasi terminal yang 8

dekat dengan lokasi pariwisata yang menjadi sektor unggulan di Kabupaten Klaten. DAFTAR PUSTAKA Anwar, A. dan Setiadi. 1996. Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan. Jakarta: Prisona. Arsyad, L. 1999. Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah, Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE. Awang, Rimang J. 2006. Analisis Pemilihan Sekolah Menengah Atas Semarang Berdasarkan Efektifitas Jarak, Sarana Angkutan Umum dan Tingkat Unggulan Sekolah Dengan Menggunakan SIG dan Analytical Hierarchy Process. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. Azis, Iwan Jaya. 1997. Analytic Hierarchy Process in The Benefit-cost Framework: A Post-evaluation of The Trans-Sumatra Highway Project. European Journal of Operation Research, 48 (1990): 38-48 North Holland. Batubara, Cosmas. 2008. Hubungan Industrial, Seri Manajemen SDM. Jakarta: PPM. Blakely, Edward J. 1994. Planning Local Economic Development: Theory and Practice. Sage Publications. BPS Klaten. 2015. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Klaten Menurut Lapangan Usaha 2011-2015. Klaten : BPS. Canning, David and Peter Pedroni. 2004. Infrastructure and Long Run Economic Growth. University of Belfast. Deputi Bidang Sarana & Prasarana, Bappenas. 2011. Sustaining Partnership, Edisi Khusus Konektivitas Nasional. Jakarta. Dinas Perhubungan Kabupaten Klaten. 2012. Ginanjar, Kartasasmita. 1996. Pembangunan Untuk Rakyat: Memadukan Pertumbuhan dan Pemerataan. Jakarta : Cides. Grigg, Neil. 1988. Infrastructure Engineering and Management. Johnwiley and Sons. 9

Jhingan, M.L. 1996. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta: Rajawali Press. 2000. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Kamaludin, R. 1999. Pengantar Ekonomi Pembangunan. Jakarta : LPFE-UI. Kuncoro, Mudrajad. 2000. Ekonomi Pembangunan, Teori Masalah dan Kebijakan. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Kuncoro Mudrajad. 2013. Economic Geography Of Indonesia: Can MP3EI Reduce Inter-Regional Inequality. South East Asia Journal of Contemporary Business, Economics and Law, Vol. 2, Issue 2 (June) ISSN 2289-1560. Mahyudi, Ahmad. 2004. Ekonomi Pembangunan dan Analisis Data Empiris. Bogor: Ghalia Indonesia. Meier, M.G. 1995. Leading Issues in Economics Development, Sixth Edition, Mc. Graw Hill, International Edition Finance Series. Singapore. Posumah, F. 2015. Pengaruh Pembangunan Infrastruktur Terhadap Investasi Di Kabupaten Minahasa Tenggara. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi. Vol 15, No 3. Pranessy, L., Ridwan, Nurazi dan Merri, A. 2016. Pengaruh Pembangunan Infrastruktur Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Bengkulu. Jurnal Ekonomi dan Perencanaan Pembangunan (JEP), 4 (3). PP. 51-62. ISSN 1979-7338. Sihotang, Paul. 2001. Pengantar Perekonomian Regional. Jakarta: LPFE-UI. Saaty, T.L. 1994. The Fundamentals of Decision Making and Priority Theory with The Analytic Hierarchy Process. Pittsburgh: RWS Publications. Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Sharpe et.al. 1997. Investasi Jilid 2. Jakarta: PT. Prehellindo. Sirojuzilam. 2011. Teori Lokasi. Medan: Usu Press. Stiglitz, Joseph E. 2000. Economic of The Public Sector, Third Edition. London: W.W. Norton and Company Ltd. Sukirno, Sadono. 1994. Pengantar Teori Ekonomi Makro. Jakarta: Raja Grafindo. (2000). Ekonomi Pembangunan Proses, Masalah dan Dasar Kebijakan Pembangunan. Jakarta: UI-Press. 10

(2006). Ekonomi Pembangunan Edisi Ke-2 Indonesia. Kencana Prenada Media Group. Syafrizal. (1997). Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Regional Wilayah Indonesia Bagian Barat. Jakarta: Prisma. The World Bank. (1994). World Development Report: Infrastructure for Development. New York: Oxford University Press. Todaro, M.P. (1997). Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ke Tiga. Jakarta: Airlangga. (2010). Pembangunan Ekonomi. Jakarta: Airlangga. 11