BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi mempermudah masyarakat untuk mengakses internet

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I. Pendahuluan. yang selama ini ada di Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik

BAB I PENDAHULUAN. Sumatera Barat merupakan aset dan potensi pariwisata. Sumatera Barat yang terletak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pemasaran yang ketat di era globalisasi ini menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengisi waktu luang ataupun menjadikannya sebagai peluang bisnis. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menjadi negara ke-4 setelah China, India dan Jepang dalam penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. baru memberikan serangkaian kemampuan yang sama sekali baru ke tangan

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Internet sudah menjadi alat komunikasi online yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. fungsi standar menjadi hadirnya sebuah telepon seluler pintar atau smartphone

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan internet saat ini menjadi sangat pesat, Ramadhani (2003),

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Instagram

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang disediakan oleh pemasar menjadi tidak selalu efektif. informasi yang tidak memihak dan jujur berdasarkan pengalaman yang

BAB I PENDAHULUAN. E-commerce adalah media yang relatif baru dalam dunia bisnis. Namun, keberadaannya

BAB V PENUTUP. keunggulan bersaing. Salah satu industri yang sangat berkembang dewasa ini adalah aplikasi

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis daring (online) semakin pesat seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. dengan menggunakan teknologi e-commerce dalam berinteraksi dengan para

BAB I PENDAHULUAN. berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web

BAB I PENDAHULUAN. bergeser menjadi text-based communication melalui media sosial. Penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era digital, sosial media bukan lagi merupakan hal yang awam digunakan

BAB I PENDAHULUAN. terakhir menciptakan sebuah paradigma baru e-commerce yang disebut social

BAB I PENDAHULUAN. termasuk salah satunya di Indonesia telah membawa perubahan yang besar terhadap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bahkan lebih ekonomis. Seperti dengan pembelian secara online dapat menghemat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian. satu pemicunya adalah ditemukan WWW (World Wide Web) yang mudah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan internet di Indonesia saat ini memiliki

BAB I PENDAHULUAN. setahun, mulai Januari 2015 sampai Januari 2016, yaitu sekitar 15 persen.

BAB I PENDAHULUAN. beli di internet. Hingga pengguna internet meningkat mencapai 500 miliar pada

BAB I PENDAHULUAN. commerce yang awalnya beralamat di yang didirikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan perilaku konsumen. keras seseorang mempunyai kemauan untuk mencoba. Apabila seseorang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara. Terbukti pada tahun 2013 pariwisata di Indonesia menjadi

BAB I PENDAHULUAN. potensi untuk dijadikan sebagai objek wisata bahari.

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini sistem informasi dan teknologi informasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. internet. Kehadiran web memberikan peluang yang cukup besar kepada

BAB I PENDAHULUAN. muka. Fenomena ini yang kemudian dapat dilihat dalam bisnis e-commerce yang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam jenis bisnis. Selain digunakan sebagai produksi, teknologi juga

1. BAB I PENDAHULUAN. menjadi pakaian yang menunjukan status sosial dari seseorang.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi telah membawa perubahan bagi

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan multinasional yang berpusat di Silicon Valley, Cupertino, California.

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Komunikasi pun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini teknologi informasi semakin berkembang dengan pesat. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. dalam Wahyuningtyas 2013). Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal. penting untuk bertahan hidup dan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. namun juga di negara berkembang salah satunya Indonesia. internet. Internet (singkatan dari interconnected networking)

BAB VI KESIMPULAN, REKOMENDASI, DAN KETERBATASAN PENELITIAN. 6.1 Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era global ini perkembangan internet telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan internet

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dari konvensional ke digital membuat. pekerjaan manusia menjadi lebih mudah dan cepat.

BAB I PENDAHULUAN. tetapi merambah pada interaksi yang lebih komplek. Internet membantu

BAB I PENDAHULUAN. dengan melakukan inovasi untuk pengembangan produknya dan. mempertahankan konsumennya. Perusahaan yang tidak mampu bersaing akan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan bisnis dewasa ini membuat persaingan bisnis menjadi

BAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan dalam industri jasa sehingga menuntut perusahaan penyedia

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran modern seperti saat sekarang ini membutuhkan lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. media layanan elektronik (e-channel) saat ini telah jauh berkembang. Bahkan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis restoran dan rumah makan tumbuh subur. Perkembangan bisnis kuliner di. tajam, Indonesia menjadi pasar yang potensial.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pesat teknologi informasi menempatkan sistem

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian mengenai strategi penggunaan media sosial Instagram Humblezing dalam

BAB I PENDAHULUAN. baik individu maupun organisasi (Hanson, 2000 :7 9). Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakarat Indonesia. Terlebih kamera aksi ini banyak dimiliki oleh kalangan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ini didukung dengan berkembangnya jaringan internet di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Internet menjadi salah satu teknologi informasi yang fenomenal belakangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hiudp masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan Di Bandung Jumlah Wisatawan

Sumber: Twitter Warunk UpNormal (2014)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan menggunakan salah satu perdiktor dari TAM yaitu perceived ease of. use(persepsi kemudahan dalam menggunakan teknologi).

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai aspek kehidupannya. Kemajuan teknologi seperti televisi, ponsel,

BAB I PENDAHULUAN. dapat diakses dengan menggunakan rangkaian seperti Internet atau private local

Bab 1 Pendahuluan. angkutan darat di mata para penikmat moda transportasi umum di tanah air.saat ini, persaingan

GAMBAR 1.1 PERTUMBUHAN PENJUALAN E-COMMERCE INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan strategi yang bersifat fundamental bagi setiap Online shop

BAB I INTRODUKSI. Infrastruktur teknologi infomasi dan komunikasi telah berkembang

PENDAHULUAN. bermunculan. Diawali dengan adanya kemudian friendster dan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jasa seperti usaha jasa sewa mobil, pariwisata, transportasi, jasa pihak ketiga dan

BAB I PENDAHULUAN. jaringan digital, jangkauan global, interaktivitas, may to many communications,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Visi Misi

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Logo Happy Go Lucky Sumber : Visi dan Misi Perusahan a. Visi Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi yang pesat memberikan pengaruh yang

1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini menjadikan internet sebagai bagian penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengguna teknologi internet terus meningkat dari tahun ke tahun.

BAB I PENDAHULUAN. keindahan di dalamnya sangat terkenal sebagai tempat tujuan pariwisata oleh

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi dan meningkatnya kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam e-business, e-commerce, dan usaha teknologi informasi lainnya yang

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan manusia. Perkembangan teknologi internet dan perubahan budaya

PENGARUH ELECTRONIC-WORD-OF-MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN YANG MENGIKUTI AKUN KULINER DI INSTAGRAM ABSTRAK

TUGAS AKHIR. Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung

DAFTAR ISI. ABSTRAK...vi. KATA PENGANTAR...vii. DAFTAR ISI...ix. DAFTAR GAMBAR...xii. DAFTAR TABEL...xiii. DAFTAR LAMPIRAN...xvi BAB I PENDAHULUAN...

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi mempermudah masyarakat untuk mengakses internet kapanpun dan dimanapun. Apalagi, teknologi yang ada pada telepon daring (smartphone) memungkinkan pengguna untuk mengakses internet dengan cepat. Maka, tak heran banyak bisnis yang tidak luput dari penggunaan internet, khususnya bisnis di bidang pariwisata. Manfaat internet bagi pelanggan di bidang pariwisata yaitu mampu memberikan kemudahan dalam merencanakan wisata. Pengguna internet dapat mengakses informasi melalui website, situs ulasan, dan sosial media. Salah satu sumber informasi mengenai kepariwisataan pada tren sekarang ini adalah melalui media sosial. Melalui sosial media pelaku bisnis dapat melakukan promosi sumber daya lokal pada perspektif global dengan cepat karena platform ini memungkinkan konsumen pariwisata untuk membagikan pengalaman dan opini mereka secara online melalui situs jejaring sosial (Xiang dan Gretzel, 2010 dalam Ayeh dkk., 2013). Faktanya melalui jejaring sosial mengubah cara masyarakat mengubah cara merencanakan keperluan kepariwisataan mereka. Perkembangan media sosial namun di Indonesia sangat pesat. Di Itali, penelitian Pietro dkk. (2012), dapat menggunakan media sosial secara umum sebagai objek penelitiannya sedangkan di Indonesia penggunaan jejaring sosial dengan cepat berubah. Perubahan tren penggunaan sosial media tertentu berubah 1

dalam jangka waktu yang tidak lama. Penelitian pada We Are Social menunjukkan media paling aktif di Indonesia saat ini adalah Facebook (15%), Twitter (11%), dan Instagram (10%). Dari ketiga media sosial tersebut Instagram menarik untuk diteliti karena pada 2016 aplikasi ini telah memiliki lebih dari 400 juta lebih pengguna dari seluruh dunia sejak diluncurkannya tahun 2010. Dari angka tersebut Indonesia merupakan salah satu pengguna Instagram terbanyak di dunia setelah Jepang dan Brazil (antaranews.com). Gambar 1.1. Tampilan Instagram pada Telepon Daring (sumber : Instagram.com) Gambar 1.2. Tampilan Instagram Menggunakan Komputer (sumber : Instagram.com) 2

Di bidang pariwisata, Instagram memudahkan pengguna untuk mendistribusikan atau menyebarkan informasi kepariwisataan. Informasi tersebut dapat berupa dari tulisan, membagikan konten (seperti teks, video, atau foto), jaringan sosial (sepert faebook, instagram, twitter), social bookmarketing (memberi rangking, menandai akun lain, check in), dan membagikan lokasi. Segala manfaat dan kemudahan Instagram ini membuat pengguna sosial media menyukai Instagram dan menjadikan Instagram ini sebagai salah satu media sosial yang paling diminati di Indonesia. Bahkan informasi dan foto yang beredar di Intagram membuat konsumen pariwisata ingin berkunjung ke lokasi tujuan wisata yang diunggah tersebut. Faktanya lokasi wisata yang baru saja dikembangkan melalui Instagram mampu mendatangkan banyak wisatawan yang berkunjung. Penyebaran informasi mengenai lokasi tujuan wisata di dunia maya ini merupakan bagiandari hasil electronic word of mouth yang terdapat pada Instagram. Kemudahan dalam penggunaan dan manfaat media sosial khususnya Instagram dalam dunia pariwisata selain memberikan dampak positif dan negatif. Pengguna Instagram dapat menyebarkan informasi mengenai hal-hal yang menurut mereka kurang berkenan kemudian mengunggahnya ke media sosial. Pengunggah informasi tersebut memiliki kapabilitas untuk mempengaruhi pengguna lain untuk merespon informasi kepariwisataan yang telah diunggah karena mereka merupakan agen bebas atau pihak yang tidak sama sekali berkaitan dengan penyedia jasa pariwisata. Maka dari itu komunikasi yang dimediasi oleh media sosial memiliki efek positif dan negatif terhadap penilaian wisatawan dan keputusan pemilihan tujuan wisatanya (Pantano dkk., 2011). 3

Tahun 1990 hingga 2000 website telah mampu menarik perhatian pengguna internet sebagai media untuk menyampaikan informasi kepariwisataan (Chu dkk., 2007 dalam Pantano dan Servidio, 2011). Setelah itu pada sektor pariwisata, teknologi berkembang dengan adanya telepon daring, yang mana melalui itu konsumen mengakses segala informasi. Salah satunya dengan mengakses media sosial. Media sosial memiliki kapabilitas untuk menjadi salah satu sarana untuk membantu menentukan tujuan wisata. Hal ini dikarenakan media sosial memungkinkan interaksi antar pengguna, tampilan visual dengan kualitas yang tinggi, terdapat fitur pesan yang cepat, mesin pencari yang cepat, maka mesia sosial dapat menjadi salah satu alat untuk membantu menentukan tujuan wisata (Hogg, 2010). Saat ini, agen wisata masih menggunakan cara tradisional menggunakan situs berbasis internet (website) karena dapat berinteraksi secara gratis dan cepat dari mana saja (Isacsson dan Gretzel, 2011). Penyebaran informasi mengenai tujuan wisata banyak beredar di media sosial khususnya Instagram di Indonesia diunggah oleh sesama pengguna yang telah mengunjungi wisata, bukan dari penyedia wisata. Seharusnya agen travel atau penyedia jasa wisata perlu mengikuti tren yang ada dan menggunakan sosial media untuk mengembangkan strategi pemasarannya agar lebih efisien (Pietro dkk., 2012). Kemudahan dan manfaat Instagram dapat memberikan dampak positif bagi pemasar, namun apabila tidak ada kontrol atau respon dari pelaku bisnis yang menawarkan produk atau jasa pariwisata maka manfaat internet dan sosial media ini kurang efektif bagi pemasar. Pemasar seharusnya peka akan tren masa kini dan 4

mengikuti kemajuan teknologi informasi untuk menangkap manfaat dari tren tersebut secara maksimal yang mana tren saat ini adalah memanfaatkan sosial media untuk keperluan pemasaran pariwisata. Sayangnya masih banyak pelaku bisnis pariwisata yang tidak menggunakan sosial media khususnya Instagram sebagai sarana pemasarannya. Mereka hanya menggunakan Instagram secara pasif sebagai portofilio foto atau video tujuan wisata semata, sedangkan sarana pemasarannya masih menggunakan website. 1.2. Perumusan Masalah Kemudahan dan serangkaian manfaat pada penggunaan Instagram pada dasarnya menimbulkan ketertarikan yang luar biasa khususnya bagi pengguna di Indonesia. Apalagi Instagram memungkinkan penggunanya untuk saling bertukar informasi mengenai baik dan buruk suatu tujuan wisata kepada pengguna lainnya (electronic word of mouth) dengan mudah dan cepat. Namun, tren ini belum direspon sigap oleh para pemasar pariwisata di Indonesia. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merumuskan masalah pada penelitian ini yaitu adanya tren penggunaan media sosial menimbulkan kesenjangan antara konsumen pariwisata yang sudah aktif menggunakan media sosial dengan penyedia jasa pariwisata yang masih menggunakan (website) dalam strategi pemasarannya. 5

1.3. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan di atas, maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Apakah Perceived Usefulness berpengaruh terhadap Attitude pada penggunaan Instagram untuk menentukan tujuan wisata? 2. Apakah Perceived Ease of Use berngaruh terhadap Attitude pada penggunaan Instagram untuk menentukan tujuan wisata? 3. Apakah Attitude wisatawan pada penggunaan Instagram berpengaruh terhadap Behavioral Intention dalam penggunaan Instagram untuk menentukan tujuan wisata? 4. Apakah Perceived Enjoyment berpengaruh pada Instagram terhadap Perceived Usefulness Instagram untuk menentukan tujuan wisata? 5. Apakah Perceived Ease of Use berpengaruh terhadap Perceived Enjoyment? 6. Apakah Perceived Enjoyment berpengaruh terhadap Attitude terhadap Instaram? 7. Apakah e-wom berpengaruh terhadap Perceived Usefulness dalam penggunaan Instagram untuk menentukan tujuan wisata? 8. Apakah e-wom berpengaruh terhadap Perceived Enjoyment? 9. Apakah e-wom berpengaruh terhadap Attitude? 6

1.4. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah sosial media (Instagram) dapat menjadi sebuah alat atau sarana untuk membantu dalam pemilihan tujuan wisata berdasarkan pada model Technology Acceptance Model (TAM). Secara lebih rinci penelitian ini dilakukan untuk : 1. Menguji pengaruh Perceived Usefulness terhadap Attitude pada penggunaan Instagram untuk menentukan tujuan wisata. 2. Menguji pengaruh Perceived Ease of Use terhadap Attitude pada penggunaan Instagram untuk menentukan tujuan wisata. 3. Menguji pengaruh Attitude wisatawan pada penggunaan Instagram terhadap Behavioral Intention dalam penggunaan Instagram untuk menentukan tujuan wisata. 4. Menguji pengaruh Perceived Enjoyment pada Instagram terhadap Perceived Usefulness Instagram untuk menentukan tujuan wisata. 5. Menguji pengaruh Perceived Ease of Use terhadap Perceived Enjoyment. 6. Menguji pengaruh Perceived Enjoyment terhadap Attitude terhadap Instaram. 7. Menguji pengaruh e-wom terhadap Perceived Usefulness dalam penggunaan Instagram untuk menentukan tujuan wisata. 8. Menguji pengaruh e-wom terhadap Perceived Enjoyment. 9. Menguji pengaruh e-wom terhadap Attitude. 7

1.5. Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan replikasi dari beberapa jurnal sebelumnya yang berfokus pada penggunaan teknologi (sistem) untuk mengetahui sikap dan niat berperilaku. Salah satu jurnal utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah Social Network for the choice of tourist destination : attitude and behavioral intention oleh Pietro dkk. (2012) di Italia yaitu menguji sikap dan niat berperilaku dalam penggunaan media sosial online untuk menentukan tujuan wisata. Selain itu, diberikan pula tambahan jurnal dan artikel lain yang relevan. Penelitian ini dilakukan di Indonesia dengan subyek penelitian pengguna media sosial Instagram yang pernah menggunakannya untuk menentukan tujuan wisata. Proses pengambilan data pada penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2016. 1.6. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermafaat bagi pihak-pihak berikut ini : 1. Bagi akademisi Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi referensi dalam melakukan penelitian mengenai sikap dan niat berperilaku penggunaan media sosial untuk menentukan tujuan wisata atau penelitan lain yang terkait. 2. Bagi Praktisi Hasil penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi bagi pemasar untuk mengetahui bagaimana faktor-faktor seperti persepsi kegunaan, 8

kemudahan dalam penggunaan, persepsi kegunaan, dan komunikasi getok tular, dan sikap konsumen pariwisata terhadap Instagram mempengaruhi niat berperilaku konsumen untuk menggunakan Instagram untuk keperluan kepariwisataan, serta memberikan pengetahuan bagi pemasar mengenai persepsi konsumen mengenai faktor-faktor tersebut sehingga strategi pemasaran yang mereka terapkan dapat disesuaikan dan ditingkatkan. 1.7. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan pada penelitian ini bertujuan agar setiap bab dapat dibahas secara urut dan terarah. Penelitian ini terdiri dari lima bab sebagai berikut: 1. BAB I PENDAHULUAN Bab ini terdiri dari latar belakang penelitian, perumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan laporan. 2. BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Bab ini merupakan pemaparan konsep teoritis yang yang mendasari dan mendukung penulisan penelitian ini yang diambil dari penelitianpenelitian sebelumnya yang mendukung, pengembangan hipotesis dengan menunjukkan hubungan antar variabel yang akan diuji, dan juga model penelitian secara teoritis. 3. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dan bagaimana data penelitian dikumpulkan. Bab ini terdiri dari 9

definisi operasional, desain pengambilan sampel sampel, ukuran sampel, objek penelitian, lokasi pengumpulan data, metode pengumpulan data, instrumen penelitian, pengujian instrumen, pengujian, dan metode analisis data. 4. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini memaparkan hasil analisis data yang terdiri dari: hasil pre-tes, karakteristik responden, hasil pengujian instrument penelitian baik uji validitas dan uji reliabilitas instrumen, hasil pengujian hipotesis serta pembahasannya. 5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil penelitian, keterbatasan penelitian, serta saran bagi pemasar dan bagi penelitian selanjutnya. 10