BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical atau angka yang diperoleh dengan metode statistik serta dilakukan pada penelitian inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperoleh signifikansi hubungan antara variabel yang di teliti. (Azwar, 2004). Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian korelasional. Menurut Arikunto (2002) penelitian korelasi bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, seberapa eratnya hubungan tersebut. Berarti dalam penelitian ini dicari adanya hubungan antara motivasi belajar dan konsep diri. Dengan teknik korelasional peneliti dapat mengetahui hubungan variasi dalam sebuah bentuk variabel lain. Besar atau tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. 3.2 Variabel Penelitian Variabel merupakan obyek atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2006). Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah himpunan sejumlah gejala yang memiliki berbagai aspek atau unsur yang berfungsi untuk mengetahui atau menentukan munculnya variabel lain (terikat). Variabel terikat adalah himpunan sejumlah gejala yang memiliki sejumlah aspek atau unsur di dalamnya yang berfungsi untuk menerima atau menyesuaikan diri dengan kondisi variabel yang lain yang disebut variabel bebas. Dalam penelitian ini konsep diri 31
sebagai variabel bebas dan motivasi belajar sebagai variabel terikat. Untuk lebih jelasnya dapat ditunjukkan dalam gambar dibawah ini. X Y X Y : Konsep Diri : Motivasi Belajar : Korelasi / Hubungan 3.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian Definisi operasional variabel adalah penegasan arti dari konstrak atau variabel penelitian Kerlinger, dalam Hapsari (2007) variabel operasional itu adalah sebagai berikut: 3.3.1 Konsep diri Konsep diri merupakan suatu gambaran campuran yang mencakup pengetahuan tentang diri sendiri, harapan tentang diri sendiri, penilaian tentang diri sendiri dan bagaimana orang lain berpandangan terhadap diri kita. 3.3.2 Motivasi belajar Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak baik dari hasrat individu maupun dari luar individu dengan keinginan untuk mengatur aktivitas belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar serta upaya untuk mempertahankan tingkah laku belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh individu dapat tercapai. 32
3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi Menurut Sugiyono (2010), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Saraswati Salatiga yang berjumlah 140 siswa dapat dilihat di tabel 3.1 di bawah ini. Tabel 3.1 Siswa Kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Saraswati Salatiga Kelas Jumlah Siswa X TKR A 36 X TKR B 35 X TKR C 35 X TKR D 34 Jumlah 140 3.4.2 Sampel Menurut Sugiyono (2010), sampel adalah bagian jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi. Sampel dari penelitian ini adalah 140 siswa kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Saraswati Salatiga. Sampel yang digunakan merupakan sampel total (total sampling). 3.5 Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala pengukuran psikologi berupa skala konsep diri dan angket motivasi belajar. Pengambilan data dilakukan pada siswa kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Saraswati Salatiga sesuai dengan jumlah sampel yang ditentukan. Kemudian 33
siswa tersebut diminta untuk mengisi skala sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, bukan keadaan yang dianggap wajar. 3.5.1 Skala Konsep Diri Skala adalah suatu metode penelitian yang menggunakan daftar pertanyaan yang berisi aspek-aspek yang hendak diukur yang harus dijawab oleh orang yang menjadi subjek penelitian (Arikunto, 2002). Skala Konsep Diri ini diadaptasikan oleh Dian, S. Sari (2005) dengan perubahan-perubahan yang terdiri dari 45 item dengan perincian 45 item favourable. Skala ini disusun berdasarkan teori Calhoun & Acocella (1990) yang terdiri dari 3 aspek yaitu pengetahuan tentang diri sendiri, harapan tentang diri sendiri, dan penilaian tentang diri sendiri. Skala ini akan disusun dengan skoring sebagai berikut: Sangat Setuju (SS) : 4 Setuju (S) : 3 Tidak Setuju (TS) : 2 Sangat Tidak Setuju (STS) : 1 Adapun mengenai perinciannya dapat dilihat pada tabel 3.2 di bawah ini. Tabel 3.2 Angket Konsep Diri No. Aspek Indikator Nomor Item Jumlah 1. Pengetahuan tentang diri sendiri 1. Memiliki pengetahuan yang tepat terhadap diri sendiri dan menempatkan dirinya dalam kelompok tertentu. 2. Memiliki pengetahuan yang tepat tentang kategori kualitas diri yang dimiliki dibandingkan dengan orang lain. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17 17 34
2. Harapan tentang sendiri 3. Penilaian tentang sendiri diri diri 1. Memiliki harapan atau ideal dan keyakinan dimasa mendatang, dan senantiasa memotivasi diri untuk dapat mewujudkan harapannya dimasa yang akan datang. 2. Memiliki rencana-rencana kegiatan yang jelas, sebagai upaya untuk mewujudkan harapan dan cita-cita. 1. Memiliki kemampuan untuk menerima keadaan diri sendiri. 2. Memiliki kemampuan untuk menghargai diri sendiri. 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32 33, 34, 35, 36, 37, 38 39, 40, 41, 13 42, 43, 44, 45 Jumlah Item 45 15 3.5.2 Angket Motivasi Belajar Menurut Sukardi (1999) angket adalah seperangkat pernyataan yang harus dijawab oleh responden yang digunakan untuk mengubah berbagai keterangan yang langsung diberikan oleh responden menjadi data serta dapat pula digunakan untuk mengungkapkan pengalaman-pengalaman yang telah dialami oleh responden pada masa yang lampau atau pengalaman-pengalaman yang dialami masa sekarang. Didalam penelitian ini angket motivasi belajar ini disusun oleh Zahroh (2010) yang telah dimodifikasi. Angket ini disusun berdasarkan teori motivasi belajar dari Walgito (2004) dengan aspek yang terdiri dari aspek arousal yaitu hasrat individu untuk belajar, direction yaitu keinginan untuk mengatur aktifitas belajar, dan maintenance yaitu untuk mempertahankan tingkah laku belajar dalam pencapaian tujuan. Angket ini terdiri dari 30 item, dengan skoring sebagai berikut: Sangat Setuju (SS) : 4 Setuju (S) : 3 35
Tidak Setuju (TS) : 2 Sangat Tidak Setuju (STS) : 1 Adapun mengenai perinciannya dapat dilihat pada tabel 3.3 di bawah ini. Tabel 3.3 Angket Motivasi Belajar No. Aspek Indikator Nomor Item Jumlah 1. Arousal (hasrat individu) 2. Direction (keinginan untuk mengatur aktivitas belajar) 1. Merasa senang ketika belajar 2. Belajar karena mempunyai keinginan sendiri 3. Belajar karena ingin meraih cita-cita 1. Membuat jadwal belajar 2. Memanfaatkan waktu luang 3. Merencanakan metode belajar 1. Konsisten terhadap jadwal belajar 2. Fokus belajar ketika muncul gangguan 3. Tetap semangat dalam kondisi apapun 1, 2, 3, 4, 5, 16, 17, 18, 19, 20 6, 7, 8, 9, 10, 21, 22, 23, 24, 25 3. Maintenance (upaya untuk 11, 12, 13, mempertahankan 14, 15, 26, tingkah laku belajar 27, 28, 29, 10 dalam mencapai 30 tujuan) Jumlah 30 10 10 3.6 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur 3.6.1 Validitas Alat Ukur Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauh mana kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut (Azwar, 1992). Prinsip validitas adalah mengkorelasikan antara nilai penjumlahan item maupun faktor dengan kriterianya. Dalam penelitian ini validitas alat ukur dicari dengan menggunakan kriteria dalam, yaitu dengan cara menguji korelasi antara skor item 36
dengan skor total item (Item Total Correlation). Teknik yang digunakan adalah korelasi Kendall's tau_b, dengan menggunakan program komputer SPSS 17.0 for Windows. 3.6.2 Reliabilitas Alat Ukur Apabila suatu penelitian sudah diketahui validitasnya, maka perlu diketahui reliabilitas alat ukur, yaitu sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Reliabilitas menunjukkan sejauh mana pengukuran itu dapat memberikan hasil yang konsisten dan dapat dipercaya atau diandalkan (Azwar, 1992). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik uji reliabilitas Alpha Cronbach, dengan menggunakan program komputer SPSS 17.0 for Windows. Kriteria Guilford-Futcher (dalam Azwar, 1992) dapat dilihat pada Tabel 3.4 sebagai berikut: Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas Kriteria Sangat reliabel Reliabel Cukup Reliabel Tidak Reliabel Koefisien Reliabilitas r 0,9 0,8 r < 0,9 0,7 r < 0,8 r < 0,7 3.7 Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini, data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan metode statistik, karena data yang diperoleh berwujud angka-angka sehingga dengan metode statistik dapat memberikan hasil yang objektif. Selain itu dengan metode statistik dapat ditarik kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, karena berdasarkan perhitungan yang teratur, tepat, dan teliti (Ancok, 1987). 37
Teknik yang digunakan untuk menguji hubungan antara kedua variabel penelitian adalah korelasi Kendall's tau_b, dengan menggunakan program komputer SPSS 17.0 for Windows. Untuk dapat memberi interpretasi terhadap kuatnya hubungan antara kedua variabel, dapat digunakan pedoman sebagai berikut (Sugiyono, dalam Andhini, 2006): Tabel 3.5 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien 0,00 0,199 0,20 0,399 0,40 0,599 0,60 0,799 0,80 1,000 Tingkat Hubungan Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat 38