BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi niat pelanggan untuk melakukan pembelian ulang.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. oleh setiap manusia. Pada umumnya kebutuhan makan dilakukan di rumah,

BAB I PENDAHULUAN. dewasa ini sangat sulit ditebak. Ini disebabkan oleh terjadinya perubahan di

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada para konsumen, Sehingga perusahaan harus lebih

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ( Kotler, 2009 : 6 ).

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan lahan subur bagi pemasaran berbagi macam produk

BAB I PENDAHULUAN. PT. Fastfood Indonesia, Tbk. adalah pemilik tunggal waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC)

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Oleh karena itu

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan usaha waralaba (franchise) kini semakin berkembang di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. harus siap menghadapi situasi yang semakin bersaing. Perusahaan-perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. yang berorientasi pada kesenangan. Selain itu, kesibukan masyarakat di kota-kota

BAB I PENDAHULUAN. untuk berlomba dengan waktu. Maka dari itu orang-orang pun menyukai segala

BAB I PENDAHULUAN. sebagai kawasan wisata, kearifan budaya lokal yang mampu melestarikan tradisi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Pengusaha dapat melihat hal ini sebagai prospek dalam berbisnis, sesuai dengan adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat saji yang bermerek asing, seperti McDonald, Kentucky Fried Chicken. banyak membidik target pasarnya kalangan keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap permintaan kebutuhan akan makanan. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum PT Fastfood Indonesia, Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia di dunia memiliki kebutuhan dan keinginan untuk berusaha

BAB I PENDAHULUAN. cepat saji hingga restoran yang menyediakan full course menu. Jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. konsumen tersebut telah membangun citra merek dalam mengiklankan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Dijaman yang berkembang pesat ini sudah banyak restaurant cepat fastfood

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mendapatkan keuntungan bagi suatu perusahaan karena

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan hal yang serba instan dikarenakan aktivitas masyarakat yang begitu

BAB I PENDAHULUAN. ini banyak yang memiliki rutinitas padat. Wanita atau istri yang juga bekerja, jalan-jalan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. PT. Fastfood Indonesia Tbk. adalah pemilik tunggal waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC)

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini iklim kompetisi dalam dunia perdagangan semakin terasa.

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi, gaya hidup dan pola pikir masyarakat berkembang yang. konsumen yang berhasil menarik konsumen.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan jaman di era modern ini persaingan perusahaan untuk

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan konsumen terhadap produk makanan siap saji atau instant

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Sejarah Perusahaan dan Objek Observasi

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja Customer Relationship Management (CRM) berbasis perilaku

BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat di dunia. Peta persaingan juga mulai meningkat. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. nasional kini harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan usaha waralaba (franchise) kini semakin berkembang di

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sangat ketat diantara restoran-restoran untuk menjadi yang

BAB I PENDAHULUAN. berkompetisi dalam setiap aktivitas pemasaran produk dan jasa. Kegiatan pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang dan jasa yang sesuai dengan selera konsumen. Pada era

BAB I PENDAHULUAN. oleh perubahan pola makan masyarakat kota yang gemar makan di luar, dan jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan usaha waralaba di Indonesia kini semakin berkembang. mengembangkan jaringan bisnis dengan tidak menghilangkan karakter

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan restoran Kentucky Fried Chicken ( KFC ) pertama pada bulan Oktober 1979 di Jalan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru

BAB I PENDAHULUAN. lebih pintar dalam memilih beberapa makanan. Banyak outlet yang menawarkan

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan konsumen terhadap produk makanan siap saji atau instant

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengusaha dapat melihat hal ini sebagai prospek dalam berbisnis, sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini, peneliti menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan teknologi yang begitu dinamis dan perkembangan dunia bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. negara asal merupakan salah satu dampak globalisasi terhadap dunia bisnis. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Diera modern sekarang ini media komunikasi merupakan hal penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan adalah satu hal yang tidak dapat lepas dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam skala kecil dan besar, juga adanya berbagai kebebasan dan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis restoran cepat saji. Makanan asing yang disajikan oleh restoran-restoran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun ini bisnis di bidang usaha makanan mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. toiletries adalah industri yang memproduksi produk produk konsumen yang

I. PENDAHULUAN. Persaingan dunia bisnis semakin ketat di era globalisasi saat ini. Berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. tinggi di berbagai belahan dunia (Nonto, 2006, p. 13). Berbagai outlet yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Industri makanan dengan jasa Delivery belakangan ini banyak diminati oleh

PROSEDUR PELAYANAN INDONESIA, TBK CABANG PANCORAN JAKARTA SELATAN. Nama : Elfrisca Melsya Febyana NPM :

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan zaman pada saat ini berkembang sangat pesat. Bisnis. Perubahan pola konsumsi makanan merupakan gaya hidup masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Selama dekade terakhir, merek mempunyai peranan sangat penting bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak dahulu, usaha di bidang industri kuliner banyak diminati oleh para

BAB I PENDAHULUAN. selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Peningkatan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. keputusan pembelian, dimana konsumen benar-benar membeli produk (Philips

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi sebagian masyarakat untuk melakukan komunikasi. Handphone pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri makanan seperti restoran berkembang semakin pesat

Strategi Pemasaran Makanan Cepat Saji Di Kentucky Fried Chicken Cabang Pancoran, Nama : Ayu Purnama Dewi NPM :

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan pelanggan dan loyalitas menjadi tujuan utama para perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. produk perusahaan serta membedakan produk dan jasa perusahaan dengan

BAB I PENDAHULUAN. baru bagi setiap perusahaan. Terutama dalam bisnis waralaba (franchise) yang

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan dan telah dimanfaatkan oleh para investor dari dalam negeri maupun

PENGARUH BRAND AWARENESS TERHADAP PERILAKU MEMBELI KONSUMEN PADA RESTORAN MAKANAN CEPAT SAJI KFC PLAZA PONDOK GEDE Penulisan Ilmiah Oleh : Azwin

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya persaingan kompetitif antar pengusaha dalam segala sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. melakukan berbagai cara untuk mempertahankan dan merebut pasar.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kotler, 2000) Kotler et al (2002)

BAB I PENDAHULUAN. bank yang menjadi pilihan tersebut. Keputusan nasabah untuk membuka rekening

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. akan barang-barang konsumsi. Oleh sebab itu produksi barang-barang. yang selanjutnya akan melahirkan persaingan di pihak produsen.

BAB I PENDAHULUAN. memaksa perusahaanuntuk mencapai keunggulan kompetitif agar mampu

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan persaingan yang semakin tinggi diantara

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Hal ini menyebabkan perusahaan-perusahaan mengalami persaingan yang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan yang ketat pada saat ini, membuat pemasar atau penyedia jasa menginginkan bahwa pelanggan mempunyai sikap positif terhadap jasa yang ditawarkannya. Setiap pemasar atau penyedia jasa saling berlomba untuk menciptakan keunggulan kompetitif yang superior bagi pelanggannya. Dengan sikap positif pelanggan atas kualitas layanan yang didapatkan tentunya akan mempengaruhi niat pelanggan untuk melakukan pembelian ulang. Pelanggan yang merasakan manfaat akan layanan suatu produk atau jasa yang digunakannya akan memiliki rasa yang nyaman dan percaya diri serta berkomitmen untuk terus menggunakan dan mempertahankannya dalam jangka waktu yang lama. Pelanggan akan memasuki tahap core customer manakala ia mulai melakukan pembelian ulang (Fandy Tjiptono, 2008 : 432). Core customer adalah pelanggan spesial sehingga perlu diperlakukan secara spesial (Fandy Tjiptono, 2008 : 432) Dalam kamus besar bahasa Indonesia kualitas didefinisikan sebagai tingkat baik buruknya sesuatu. Kualitas dapat pula didefinisikan sebagai tingkat keunggulan, sehingga kualitas merupakan ukuran relatif kebaikan (Tony Wijaya, 2011 : 11). Kualitas produk dan jasa didefinisikan sebagai keseluruhan gabungan karakteristik produk dan jasa yang dihasilkan dari pemasaran, rekayasa, produksi 1

2 dan pemeliharaan yang membuat produk dan jasa tersebut dapat digunakan memenuhi harapan pelanggan maupun konsumen (Tony Wijaya, 2011 : 11). Kualitas dan layanan memainkan peranan penting dalam pemasaran semua produk, dan terutama menjadi hal yang penting dalam banyak industri karena merupakan pembeda yang paling efektif bagi sejumlah produk (Tony Wijaya, 2011 : 1). Kualitas layanan hal yang penting dan utama, sedangkan kepuasan sangat penting perannya untuk kelangsungan hidup suatu bisnis atau perusahaan. Semakin sengitnya persaingan yang disebabkan dari adanya globalisasi membuat para pengusaha - pengusaha bisnis untuk lebih gencar dan jeli dalam menentukan strategi dan memanfaatkan peluang. Perkembangan iklan sebagai sarana komunikasi merupakan salah satu bentuk promosi yang mampu menyikapi persoalan - persoalan yang semakin kompetitif saat ini. Teori emosi penilaian adalah teori yang menyatakan bahwa emosi adalah hasil dari interpretasi dari penjelasan keadaan seseorang bahkan tanpa adanya rangsangan fisiologis (Aronson, 2005). Kualitas layanan maupun produk yang diberikan perusahaan menyebabkan adannya emosi penilaian dari pelanggan. Pelanggan yang mendapatkan pelayanan yang baik akan merasakan senang atau puas sedangkan yang mendapat kan pelayanan yang tidak baik akan marah atau kecewa. Emosi penilaian yang diberikan pelanggan kepada perusahaan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Strategi kualitas layanan yang diberikan perusahaan dapat memunculkan emosi penilaian tersendiri dari pelanggan kepada perusahaan. Pelanggan yang merasa puas terhadap layanan

3 yang diberikan akan menunjukkan emosi penilaian yang positif sehingga dapat menambah kepuasan tersendiri bagi dirinya dalam menikmati produk atau jasa yang diperolehnya. Kepuasan pelanggan telah menjadi sentral dalam teori dan praktik pemasaran, serta merupakan salah satu tujuan esensial bagi aktifitas bisnis (Fandy Tjiptono, 2008 : 348). Menurut Schnaars (1991) dalam Tony Wijaya, 2011 : 2, pada dasarnya tujuan perusahaan adalah menciptakan kepuasan para pelanggan. Terciptanya kepuasan pelanggan dapat menciptakan beberapa manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan dan pelanggannya menjadi harmonis. Kepuasan pelanggan merupakan kunci untuk membangun hubungan yang Smenguntungkan dengan konsumen untuk mempertahankan dan menumbuhkan konsumen serta mengumpulkan nilai seumur hidup pelanggan (Kotler 2008 : 183). Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan manfaat tersendiri diantaranya adalah hubungan antara perusahaan dan pelanggan menjadi harmonis. Dalam era globalisasi dewasa ini persaingan bisnis sangat ketat, baik antara perusahaan dalam suatu negara, regional maupun secara global. Dalam kondisi demikian untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup suatu perusahaan maupun perusahaan baru yang akan memasuki lingkungan bisnis harus mempunyai strategi yang tepat sehingga mampu bersaing dengan perusahaan yang sudah ada maupun yang akan muncul. Waralaba dapat dipilih sebagai salah satu alternatif strategi dalam pengembangan bisnis karena kapasitas pasar yang dipengaruhi oleh struktur penduduk, daya beli dan pola konsumsi yang terbatas. Dalam franchising ini

4 terjadi penggabungan sumber daya yang dimiliki franchising berupa ide pengembangan perusahaan, nama perusahaan, produk yang telah dikenal konsumen, logo atau simbol, pengalaman menjalankan perusahaan, kemampuan manajemen dan lainnya. Di Indonesia, sistem waralaba mulai dikenal pada tahun 1950-an, yaitu dengan munculnya dealer kendaraan bermotor melalui pembelian lisensi. Perkembangan kedua dimulai pada tahun 1970-an, yaitu dengan dimulainya sistem pembelian lisensi plus, yaitu franchisee tidak sekedar menjadi penyalur, namun juga memiliki hak untuk memproduksi produknya (http://id.wikipedia.org/wiki/waralaba). Waralabah Indonesia di dominasi oleh bidang makanan cepat saji yang banyak kita jumpai dimana - mana misalnya saja McDonals, KFC, Pizza Hut, J-Co, hoka - hoka bento dan lain- lain. KFC (dulu dikenal dengan nama Kentucky Fried Chicken) adalah suatu merek dagang waralaba dari Yum! Brands, Inc., yang bermarkas di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat. Didirikan oleh Col. Harland Sanders, KFC dikenal terutama karena ayam gorengnya, yang biasa disajikan dalam bucket. KFC di Indonesia di pegang oleh PT Fast Food Indonesia Tbk didirikan oleh Keluarga Gelael pada tahun 1978. Di tahun 1979, Perseroan mendapatkan akuisisi waralaba dengan pembukaan gerai pertama pada bulan Oktober di Jalan Melawai, Jakarta. Pembukaan gerai pertama tersebut terbukti sukses dan diikuti dengan pembukaan gerai-gerai lainnya di Jakarta. (KFCku.com).

5 Berikut tabel posisi waralaba makanan cepat saji di Indonesia : Tabel 1.1 Waralaba Restoran Cepat Saji Terbesar Di Indonesia Sabtu, 16 Februari 2013 12:52:04 No Nama restoran Tahun berdiri 1 KFC 1978 2 Pizza Hut 1984 3 Dunkin Donut 1985 4 Hoka-hoka bento 1985 5 McDonald s 1991 Sumber:http://www.merdeka.com/uang/lima-restoran-cepat-saji-terbesardi-indonesia.html Berdasarkan tabel diatas KFC merupakan pelopor waralabah restoran cepat saji yang ada di Indonesia dilihat dari tahun berdirinya yaitu berdiri pada tahun 1978 disusul oleh Mcdonald s yang mulai membuka gerai pertamanya di tahun 1991. Namun jika dilihat dari perkembangan bisnis nya, Mcdonald s justru lebih cepat berkembang. Seiring berjalannya waktu, dari tahun ke tahun bisnis KFC di Indonesia terus tumbuh dengan begitu pesat dengan konsep yang berbeda dari restoran cepat saji yang ada di Indonesia. Strategi menjual CD penyanyi terpopuler di Indonesia pada setiap gerai KFC menjadikan cara yang unik untuk meningkatkan penjualan dengan menanamkan citra yang kuat pada remaja di Indonesia. Dari hasil survei KFC mendapat angka brand awarenessnya 99-100%, top of mind 81%. Top of mind kedua dipegang resto fast food lain, sekitar 11%, sisanya brand lain. (http://swa.co.id/business-strategy/kisah-resto-ayam-jualan-cd). Hasil penjualan pada 2011 tercatat Rp3,317 triliun atau sekitar 13,8% lebih tinggi dari hasil penjualan pada 2010 sebesar Rp2,914 triliun. Kenaikan Rp403,2 milyar tersebut adalah kontribusi dari hasil penjualan gerai-gerai yang baru dibuka

6 dan pertumbuhan yang kuat dari gerai-gerai lama yang telah sukses diremajakan kembali tampilan, pemasarannya, penambahan produk dan layanan baru (sumber : laporan keuangan KFC 2011). Berikut tabel penjualan dari KFC dari tahun 2007 hingga 2011 : Gambar 1.1 Laporan Keuangan KFC 2011 Sumber : laporan keuangan Tahunan KFC 2011 (Annual Report) PT. Fast Food Indonesia. Tbk. Kesuksesan KFC tidak terlepas dari saran dan kritik yang diberikan pelanggan kepada perusahaan. Berikut keluhan - keluhan yang dirasakan oleh pelanggan yang bersumber dari saran dan kritik pelanggan melalui surat pembaca di media web (http://www.suaramerdeka.com/harian/0711/19/opia.htm), antara lain : 1. Adanya kekecewaan pelanggan terhadap kualitas layanan dan sistem pada kualitas layanan KFC delivery.

7 2. Terjadi kesalahan yang dilakukan karyawan pada saat menanggapi keluhan yang dirasakan pelanggan. Karyawan KFC terlihat cuek terhadap keluhan yang disampaikan. 3. Terjadi kesalahan pada saat menyiapkan makanan, pelayan terlalu lama sehingga membuat pelanggan menunggu. 4. Adanya informasi yang tidak sesuai dengan slogan yang berbunyi delivery open 24 jam, tapi pada kenyataanya KFC hanya melayani delivery order hingga pukul 21.00. Keluhan - keluhan tersebut muncul akibat dari kurangnya layanan kualitas yang diberikan oleh KFC dari segi kualitas layanan yang akan berpengaruh pada emosi penilaian pelanggan, kepuasan dan niat pembelian ulang. Model kualitas yang tepat populer dan hingga kini banyak dijadikan sebagai acuan dalam riset pemasaran yang dikembangkan oleh Parasuraman, Zeitmal, dan Berry (1998 : 184). Setiap perusahaan harus selalu berusaha untuk memberikan kepuasan tertinggi bagi pelanggannya. Menurut Swan dan Bowers (1998) dalam Fandy Tjiptono (2008 : 284), kepuasan total lebih banyak ditentukan oleh pengalaman keseluruhan dalam mengkonsumsi jasa, daripada penilaian atas aspek - aspek individual jasa. Kepuasan pelanggan harus dibarengi pula dengan loyalitas pelanggan. Pelanggan yang benar - benar loyal bukan saja sangat petensial menjadi WOM advertisers, namun kemungkinan besar juga loyal pada portofolio produk dan jasa perusahaan selama bertahun - tahun (Fandy Tjiptono, 2008 : 386).

8 Loyalitas pelanggan biasanya juga ditunjukan dengan niat pembelian ulang, inilah yang harus dipakai oleh KFC sebagai strategi untuk meningkatkan pangsa pasar dan mengurangi komplain atas keluhan yang selama ini banyak dirasakan oleh pelanggan dengan begitu banyak pelanggan yang datang ke KFC untuk melakukan pembelian. Kualitas merupakan keseluruhan ciri dan karakter dari produk atau jasa yang melekat padanya dan mampu memberikan kepuasan atau memenuhi kebutuhan. (Kotler, 2007:55). Peningkatan pelayanan KFC akan menimbulkan emosi penilaian, kepuasan dan niat pembelian ulang. Kualitas adalah apapun yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen. Perusahaan maupun bisnis dibidang jasa kualitas, produktivitas dan kepuasan pelanggan merupakan point utama dan terpenting yang sangat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan. KFC diharapkan dapat memberikan kualitas layanan yang baik dan memuaskan pelanggn serta menghasilkan produktifitas yang efektif dan efisien agar dapat memuaskan para pelanggan dan menghasilkan emosi penilaian, kepuasan pelanggan dan niat pembelian ulang pada pelanggan KFC. Berdasarkan latar belakang diatas, maka timbul keinginan dan ketertarikan penulis untuk mengadakan penelitian tentang Peran Variabel Emosi penilaian, Kepuasan Pelanggan Sebagai Pemediasi Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Pelanggan KFC Di Surabaya.

9 1.2 Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dirumuskan adalah sebagai berikut : 1. Apakah kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap emosi penilaian? 2. Apakah kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan? 3. Apakah emosi penilaian berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan? 4. Apakah kepuasan pelanggan berpengaruh signifikan terhadap niat pembelian ulang? 5. Apakah kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap niat pembelian ulang melalui mediasi emosi penilaian dan kepuasan pelanggan? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Signifikasi pengaruh kualitas layanan terhadap emosi penilaian. 2. Signifikansi pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan. 3. Signifikansi pengaruh emosi penilaian terhadap kepuasan pelanggan. 4. Signifikansi pengaruh kepuasan pelanggan terhadap niat pembelian ulang. 5. Signifikansi pengaruh kualitas layanan terhadap niat pembelian ulang yang dimediasi oleh emosi penilaian dan kepuasan pelanggan.

10 1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan Penelitian ini dapat bermanfaat menambah pengetahuan dan memberikan informasi bagi perusahaan yang mendalam mengenai emosi penilaian dan kepuasan pelanggan pada perusahaan sehingga perusahaan dapat meningkatkan kualitas layanan dan niat pembelian kembali. 2. Bagi Peneliti Penelitian ini dapat digunakan untuk mengembangkan pengetahuan yang ada dan digunakan untuk mengaplikasikan teori yang diiperoleh serta menambah wawasan bagi penulis. Khususnya mengenai peran variabel emosi penilaian, kepuasan pelanggan sebagai pemediasi pengaruh service quality terhadap pembelian ulang pada pelanggan KFC Di Surabaya. 3. Bagi Peneliti Lain Sebagai referensi bagi peneliti lain yang akan mengadakan penelitian yang sama tentang peran variabel emosi penilaian, kepuasan pelanggan sebagai pemediasi pengaruh service quality terhadap pembelian ulang pada pelanggan KFC Di Surabaya. 4. Bagi STIE perbanas Penelitian ini diharapkan dapat menambah koleksi perpustakaan dan memberikan manfaat bagi civitas akademik STIE Perbanas Surabaya dalam pengembangan proses belajar bagi mahasiswa lainnya dalam mengkaji atau tambahan referensi dalam dunia pemasaran dan menjadi bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya.

11 1.5 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini di uraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah tujuan penelitian serta sistematika penulisan penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini diuraiakan mengenai penelitian terdahulu yang akan dijadikan rujukan dalam penelitian yang akan dilakukan kemudian berisi tentang landasan teori, kerangkan pemikiran, serta hipotesis penelitian yang akan diajukan. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang prosedur penelitian yang terdiri dari indentifikasi variabel, definisi operasional, penetapan populasi, dan pemilihan sampels, data dan metode pengumpulan data, dan metode analisis data dan teknik pengujian hipotesis. BAB IV GAMBARAN DAN SUBYEK PENELITIAN Dalam bab ini menjelaskan tentang gambaran subyek penelitian, analisis data yang terdiri dari analisis deskriptif, analisis statistik, uji hipotesis, serta pembahasan tentang rumusan masalah dan hipotesis penelitian. BAB V PENUTUP Pada bab ini dijelaskan mengenai kesimpulan penelitian dari hasil analisis data yang dilakukan. Selain itu juga dituliskan mengenai keterbatasan penelitian dan beberapa saran untuk penelitian yang akan datang.