PENGEMBANGAN KURIKULUM SBI Oleh: Dr. Cepi Safruddin Abdul Jabar 1

dokumen-dokumen yang mirip
memberikan jaminan mutu pendidikan dengan standar yang lebih tinggi dari Standar Nasional Pendidikan.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan Alam (MIPA) dan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Optimalisasi Program Kemitraan RSBI dengan PT dalam Rangka Menuju SBI Mandiri

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan telah memberikan kontribusi yang besar dalam membangun

BAB I PENDAHULUAN. dijamin dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 50 Ayat 3

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN OLEH LEMBAGA PENDIDIKAN ASING. Direktorat Jenderal Mandikdasmen Kementerian Pendidikan Nasional

BAHAN-BAHAN YANG HARUS DIPERSIAPKAN SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASlONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG

RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bermutu yang didasarkan pada Standar Nasional Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) merupakan upaya. pemerintah untuk memperbaiki kualitas pendidikan Indonesia agar

BAB III METODE PENELITIAN

LANDASAN DAN PENTAHAPAN PERINTISAN SBI. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

EXECUTIVE SUMMARY LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN EVALUASI KINERJA PENYELENGGARAAN RINTISAN SMA BERTARAF INTERNASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

KATA PENGANTAR. Jakarta, 27 Juni MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL. Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA. FINAL APPROVED

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASlONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG

Pedoman Penjaminan Mutu

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sebuah salah satu upaya dalam mencerdaskan. kehidupan bangsa. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional juga

BAB I PENDAHULUAN. adalah mengembangkan Sekolah Standar Nasional (SSN) menjadi Sekolah Rintisan. daya saing bangsa Indonesia di forum internasional.

BAB I PENDAHULUAN. manajemen, dan sumber daya manusia (SDM). Untuk memenuhi hal tersebut

Farida Nurhasanah. Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

LAPORAN PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SEKOLAH RSBI. Oleh : Drs. JOKO PURWANTO, M.Pd.

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

I. PENDAHULUAN. dimiliki. E. Mulyasa (2007:3), menyebutkan bahwa Human Development. Index (HDI) melaporkan bahwa pada tahun 1998 Indonesia menduduki

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

BAB V PEMBAHASAN. meningkatkan kualitas peserta didik agar lulusannya mampu bersaing. dalam skala nasional maupun internasional. Tuntutan kebutuhan

No membangun kurikulum pendidikan; penting dan mendesak untuk disempurnakan. Selain itu, ide, prinsip dan norma yang terkait dengan kurikulum

DIRI YANG MENYATU DENGAN LINGKUNGAN: LOKAL NASIONAL GLOBAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

PENCAPAIAN INDIKATOR IKKT PADA PENYELENGGARAAN SMK RSBI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

TERM OF REFERENCE NAMA KEGIATAN : STUDI KEBIJAKAN DAN PENGUATAN KOLABORASI INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. saing secara nasional dan sekaligus internasional pada jenjang pendidikan dasar

BAB I PENDAHULUAN. (skill), sikap hidup (attitude) sehingga dapat bergaul dengan baik di masyarakat

PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

PENJELASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP. Oleh Dr. Jumadi


BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

PENCAPAIAN INDIKATOR IKKT PADA PENYELENGGARAAN SMK RSBI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Amat Jaedun (Dosen Jurdiknik Sipil dan Perencanaan FT UNY)

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Pemerintah kabupaten dan kota di

MODEL LEADER CLASS SMA MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI KABUPATEN CILACAP. Oleh : Duki Iskandar

BAB I PENDAHULUAN. martabat manusia secara holistik. Hal ini dapat dilihat dari filosofi

BAB I PENDAHULUAN. diabaikan, yang jelas disadari bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun Loi em noi cho tinh chung ta, nhu doan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

PENGEMBANGAN KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN SMK

RUMUSAN VISI DAN MISI SMP NEGERI 1 PAYUNG. Pengambilan keputusan dalam perumusan visi-misi dan tujuan satuan

Draft 2010 PANDUAN PELAKSANAAN SKS SMA NEGERI 78 JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu pendidikan. Kecenderungan internasional mengisyaratkan

PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR.. TAHUN.. TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

PROGRAM PRIORITAS PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Era teknologi ditandai dengan adanya persaingan yang sangat kuat dalam

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NO. 08 TH PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 08 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat dalam segala aspek kehidupan. Menurut Zuhal (Triwiyanto,

Model Penyelenggaraan Peminatan Kurikulum 2013 di SMA KATA PENGANTAR. 2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah ii

BAB I PENDAHULUAN. Nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TANGGAL 23 MEI 2006 STANDAR ISI BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum Berbasis TIK

D S A A S R A R & & FU F N U G N S G I S PE P N E D N I D DI D KA K N A N NA N S A I S ON O A N L A

PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 179 TAHUN : 2014 PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

REVIEW UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE

TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Universitas Pendidikan Indonesia Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan. Copyright by Asep Herry Hernawan

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan sumber daya manusia (human resources development) untuk

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang penting dalam kehidupan. Negara

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP.

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional

BAB I. Pendahuluan. Dalam kehidupan sehari-hari kita berkomunikasi dan berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang demokratis serta bertanggung jawab. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang. negara, dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Perilaku-perilaku yang

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Transkripsi:

PENGEMBANGAN KURIKULUM SBI Oleh: Dr. Cepi Safruddin Abdul Jabar 1 A. Pengertian Kurikulum SD Bertaraf Internasional harus memenuhi Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan yang diperkaya dengan mangacu pada Kurikulum salah satu sekolah yang setara dari salah satu negara anggota Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan, sehingga memiliki daya saing di forum internasional. Sekolah yang setara adalah sekolah yang telah dijalin hubungan sebagai sister school. Seperti yang telah diuraikan di depan istilah diperkaya, dapat dilaksanakan melalui dua cara sebagai berikut: 1. Adaptasi, yaitu penyesuaian unsur-unsur tertentu yang sudah ada dalam Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan dengan mengacu pada standar isi dan standar kompetensi lulusan (atau istilah lain yang sejenis) salah satu sekolah dari negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan yang telah dijalin hubungan sebagai sister school ; 2. Adopsi, yaitu penambahan unsur-unsur tertentu yang belum ada dalam Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan dengan mengacu pada standar isi dan standar kompetensi lulusan (atau istilah lain yang sejenis) salah satu sekolah dari negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan yang telah dijalin hubungan sebagai sister school. Selain memenuhi Standar Isi, memenuhi SKL, dan menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), kurrikulum Sekolah Dasar Bertaraf Internasional memenuhi: 1. Sistem administrasi akademik berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di mana setiap saat siswa bisa mengakses transkripnya masing-masing 1 Dosen pada Jurusan Administrasi Pendidikan FIP Universitas Negeri Yogyakarta 1

2. Muatan mata pelajaran setara atau lebih tinggi dari muatan pelajaran yang sama pada sekolah unggul dari salah satu negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan; dan 3. Menerapkan standar kelulusan sekolah/madrasah yang lebih tinggi dari Standar Kompetensi Lulusan. Proses pembelajaran disesuaikan dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik yang memenuhi Standar Proses. Selain itu, proses pembelajaran ditandai dengan pencapaian indikator kinerja kunci tambahan sebagai berikut: 1. proses pembelajaran pada semua mata pelajaran menjadi teladan bagi sekolah/madrasah lainnya dalam pengembangan akhlak mulia, budi pekerti luhur, kepribadian unggul, kepemimpinan, jiwa entrepreneural, jiwa patriot, dan jiwa inovator; 2. Diperkaya dengan model proses pembelajaran sekolah unggul dari negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan; 3. Menerapkan pembelajaran berbasis TIK pada semua mata pelajaran; 4. Pembelajaran mata pelajaran kelompok sains, matematika, dan inti kejuruan menggunakan bahasa Inggris, sementara pembelajaran mata pelajaran lainnya, kecuali pelajaran bahasa asing, harus menggunakan bahasa Indonesia; dan 5. Pembelajaran dengan bahasa Inggris untuk mata pelajaran kelompok sains dan matematika untuk SD/MI baru dapat dimulai pada Kelas IV. Dalam proses pembelajaran selain menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, juga bisa menggunakan bahasa lainnya yang sering digunakan dalam forum internasional, seperti bahasa Perancis, Spanyol, Jepang, Arab, dan China. Penilaian dilakukan untuk mengendalikan mutu pendidikan sebagai bentuk akuntabilitas kinerja pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Penilaian terhadap peserta didik dilakukan oleh para guru untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan yang memenuhi Standar Penilaian. 2

Selain itu, proses penilaian diperkaya penilaian kinerja pendidikan dengan model penilaian sekolah unggul dari negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan. B. Karakteristik SBI dan Implementasinya terhadap Model Kurikulum Berdasarkan konsepsi SBI di atas, ada 4 aspek yang terkait dengan karakteristik SBI yang digunakan sebagai acuan pengembangan model Kurikulum SBI yang diperkaya dengan cara mengadaptasi kurikulum dari negara anggota OECD dan / atau negara maju lainnya berstandar Internasional, yaitu: 1. Aspek Fisik 2. Aspek Intelektual 3. Aspek Sosial 4. Aspek Spiritual Keempat aspek disebut sebagai aspek FISS dijabarkan dalam karakteristik SBI dan implikasinya terhadap kurikulum sebagai berikut: 1. ASPEK FISIK Karakteristik SBI a. Melatih peserta didik untuk disiplin dan bermotivasi tinggi agar mampu bersaing di dunia internasional Implikasi Terhadap Kurikulum 1) Membangun budaya sekolah yang disiplin sesuai dengan standar yang berlaku secara universal (misalnya: menghargai waktu, budaya antri, mengerjakan tugas tepat waktu, menghargai orisinalitas, taat pada peraturan sekolah dan negara berani mengambil resiko) 2) Merangsang peserta didik agar selalu berorientasi pada prestasi di tingkat nasional dan internasional. 3) Membuka wawasan peserta didik agar dapat menbandikna kemajuan di negaranya dengan kemajuan negara lain. 4) Menyiapkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih baik di dalam maupun di luar negeri 2. ASPEK INTELEKTUAL Karakteristik SBI b. Menggunakan standar yang lebih tinggi dari standar isi Implikasi Terhadap Kurikulum 1) Mengadaptasi dan/mengadopsi (menerapkan) isi metode, pendekatan, penilaian dan hasil pembelajaran secara komprehensif sesuai dengan 3

dan standar kompetensi lulusan yang diperkaya dengan mengadaptasi kurikulum negara lain yang sudah maju dan atau kurikulum internasional c. Mengembangkan kemampuan komunikasi peserta didik dengan sekurang-kurangnya satu bahasa asing d. Menerapkan bidang TIK sebagai daya saing di dunia internasional standar internasional yang diacu. 2) Mendorong guru untuk menggunakan multi metode (termasuk riset, penulisan karya ilmiah, dan pembelajaran dengan eksperimen) 3) Mendorong peserta didik untuk menggali keterkaitan antara etika, sains, estetika, dan teknologi. 4) Mendorong peserta didik untuk terlibat dalam kegiatan interaksi antara kurikulum dengan kehidupan nyata (seperti pelayanan masyarakat, peduli lingkungan hidup, pendidikan kesehatan, dan sosial) 5) Mendorong dan memfasilitasi peserta didik melakukan riset dan penulisan karya ilmiah 1) Menciptakan komunikasi dwibahasa (bilingual) dalam sekolah. 2) Mendorong siswa agar mmampu mengkomunikasikan gagasan, baik dalam bahasa asing maupun dalam bahasa ibu secara lisan dan tulisan. 1) Mendorong siswa agar mampu menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah. 2) Memberikan fasilitas yang mendukung untuk dapat menerapkan TIK dengan baik. 3) Menciptakan situasi yang melek TIK di sekolah 4) Menyediakan software dan hardware yang memadai untuk menerapkan TIK di sekolah. 3. ASPEK SOSIAL Karakteristik SBI e. Mengembangkan sikap peduli terhadap lingkungan alam, sosial, dan budaya Indonesia Implikasi Terhadap Kurikulum 1) Memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang konservasi lingkungan hidup dan menumbuhkan tanggung jawab peserta didik terhadap lingkungannya (misalnya, mengembangkan bahan-bahan daur ulang, menanam pohon, membuang sampah pada tempatnya). 2) Menyediakan sarana untuk menunjang sikap peduli terhadap lingkungan alam (misalnya: tong sampah yang berbeda untuk sampah organik dan non organik, menyediakan lahan untuk bercocok tanam/green house). 3) Mendorong peserta didik mengerti mengenai masalah-masalah sosial dan berperan aktif dalam 4

f. Menyiapkan peserta didik menjadi warga dunia yang bangga terhadap budaya bangsanya, mampu berpikir kritis, dan holistik memecahkan masalah, mandiri serta dapat bekerja sama dengan orang lain. memecahkannya. 4) Menyediakan pelajaran dan sarana belajar untuk tempat pengembangan minat terhadap budaya Indonesia (misalnya: musik tradisional, kuliner, kerajingan/keterampilan khas Indonesia) 1) Mendorong siswa agar mampu melihat masalah dari berbagai sudut pandang. 2) Membiasakan siswa untuk berdiskusi agar bersedia menenerima perbedaan pendapat dan bekerja sama dengan orang lain. 3) Mendorong siswa agar mampu mandiri dan dapat menjalin kerja sama baik dengan orang lain maupun dengan bangsa lain. 4) Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan kebudayaan baik bersifat nasional maupun internasional. 5) Mendorong siswa agar dapat mengapresiasi karya bangsa Indonesia dan bangsa lainnya. 4. ASPEK SPIRITUAL Karakteristik SBI g. Mengembangkan peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, dan menjadi warga negara yang demokratis Implikasi Terhadap Kurikulum 1) Menjadikan peserta didik subjek pembelajarann 2) Menyediakan sarana dan media bagi peserta didik untuk mengutarakan pendapatnya sebagai warga sekolah dan warga negara yang demokratis dan menghargai pendapat orang lain. 3) Membimbing peserta didik melakukan cara belajar yang benar (learning how to learn) 4) Memberikan pengenalan nilai-nilai universal C. Sistematika Model Kurikulum SBI Model kurikulum disusun dengan sistematika berikut: 1. Pendahuluan 2. Tujuan 3. Ruang Lingkup 4. Proses pembelajaran 5. Penilaian 5

D. Pengayaan Kurikulum 1. Adaptasi Kurikulum Adaptasi Kurikulum yaitu penyesuaian unsur-unsur tertentu yang sudah ada dalam Standar Isi/Standar Kompetensi Lulusan dengan mengacu pada standar isi dan standar kompetensi lulusan (atau istilah lain yang sejenis) salah satu sekolah dari negaraa anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan yang telah dijalin hubungan sebagai sister school. Terdapat 3 kemungkinan adaptasi kurikulum, yaitu: a. Model 1 Standar Isi/Standar Kompetensi Lulusan lebih sempit ruang lingkupnya dibandingkan dengann standar isi/standar kompetensi lulusan (atau istilah lain yang sejenis) salah satu sekolah dari negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan yang telah dijalin hubungan sebagai sister school. Hal ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Standar Isi/SKL SI/SKL OECD Penyesuaian unsur-unsur tertentu yang sudah ada di dalam SI/SKL 6

b. Model 2 Standar Isi/Standar Kompetensi Lulusan lebih luas ruang lingkupnya dibandingkan dengann standar isi/standar kompetensi lulusan (atau istilah lain yang sejenis) salah satu sekolah dari negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan yang telah dijalin hubungan sebagai sister school. Hal ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini. SI/SKL OECD Standar Isi/SKL Penyesuaian unsuru-unsur tertentu yang sudah ada dalam SI/SKL c. Model 3 Standar Isi/Standar Kompetensi Lulusan sama ruang lingkupnya dibandingkan dengann standar isi/standar kompetensi lulusan (atau istilah lain yang sejenis) salah satu sekolah dari negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan yang telah dijalin hubungan sebagai sister school. Hal ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini. 7

SI/SKL OECD Standar Isi/SKL Penyesuaiann unsur-unsur tertentu yang sudah ada dalam SI/SKL Adaptasi dilakukan setelah melalui proses pemetaan antara Standar Isi/Standar Kompetensi Lulusan dan standar isi/standar kompetensi lulusan (atau istilah lain yang sejenis) salah satu sekolah dari negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan yang telah dijalin hubungan sebagai sister school. Contoh proses adaptasi Standar Isi dengan kurikulum Cambridge dalam mata pelajaran Biologi dan Kimia SMA seperti pada tabel berikut. 8

Catatan: * Adopsi Kurikulum yaitu penambahan unsur-unsur tertentu yang belum ada dalam Standar Isi dengan mengacu pada standar isi (atau istilah lain yang sejenis) salah satu sekolah dari negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan yang telah dijalin hubungan sebagai sister school. 2. Hasil Pengayaan (Adopsi dan Adaptasi) Kurikulum Misalnya Standar Isi/Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas 8 butir, dari butir 1 sampai dengan butir 8. Sedangkan standar isi/standar kompetensi lulusan (atau istilah lain yang sejenis) salah satu sekolah dari negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan yang telah dijalin hubungan sebagai sister school terdiri atas 10 butir, dari butir 1 sampai dengan butir 10; dan butir 1 sampai dengan butir 3 sama dengan Standar Isi/Standar Kompetensi Lulusan, sedangkan butir 9 dan 10 tidak ada dalam Standar Isi/Standar Kompetensi Lulusan. Dengan demikian, maka SI/SKL pada butir 1 sampai dengan butir 3 tetap harus dipenuhi, sedangkan butir 3 sampai butir 8 diadaptasi, dan butir 9 dan 10 diadopsi, sehingga hasil pengayaan seperti bagan di bawah ini. 9

Matriks Rekapitulasi Hasil Pengayaan Contoh lebih konkrit hasil pengayaan kurikulum dapat dilihat pada tabel di bawah ini. 10

Catatan: *Adaptasi, yaitu penyesuaian unsur-unsur tertentu yang sudah ada dalam Standar Kompetensi Mata Pelajaran Biologi dengan mengacu pada standar kompetensi mata pelajaran Biologi Kurikulum Cambridge; **Adopsi, yaitu penambahan unsur-unsur tertentu yang belum ada dalam Standar Kompetensi Mata Pelajaran Biologi dengan mengacu pada standar kompetensi mata pelajaran Biologi Kurikulum Cambridge; ***Tetap, yaitu unsur-unsur tertentu terdapat dalam Standar Kompetensi Mata Pelajaran Biologi tetapi tidak terdapat pada standar kompetensi mata pelajaran Biologi Kurikulum Cambridge. C. Dokumen Kurikulum yang Diperkaya Kurikulum SD Bertaraf Internasional selain harus menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, harus memenuhi Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan diperkaya dengan mangacu pada Kurikulum sekolah yang setara ( sister school ) dari salah satu negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan sehingga memiliki daya saing di forum internasional. Oleh karena itu, dokumen kurikulum yang diperkaya adalah Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan. 11

1. Standar Isi Standar Isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam criteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik. Standar Isi meliputi: a. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum; b. Beban Belajar; c. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan; dan d. Kalender Pendidikan; e. Standar Kompetensi; dan f. Kompetensi Dasar Dengan demikian, Standar Isi yang harus diperkaya untuk Sekolah Bertaraf Internasional adalah: a. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum, diperkaya dengan mangacu pada kerangka dasar dan struktur kurikulum (atau istilah lain yang sejenis) salah satu sekolah dari negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan yang telah dijalin hubungan sebagai sister school sehingga memiliki daya saing di forum internasional. b. Beban Belajar, diperkaya dengan mangacu pada beban belajar (atau istilah lain yang sejenis) salah satu sekolah dari negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan yang telah dijalin hubungan sebagai sister school sehingga memiliki daya saing di forum internasional. c. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, diperkaya dengan mangacu pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (atau istilah lain yang sejenis) salah satu sekolah dari negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan yang telah dijalin hubungan sebagai sister school sehingga memiliki daya saing di forum internasional. 12

d. Kalender Pendidikan, diperkaya dengan mangacu pada kalender pendidikan (atau istilah lain yang sejenis) salah satu sekolah dari negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan yang telah dijalin hubungan sebagai sister school sehingga memiliki daya saing di forum internasional. e. Standar Kompetensi, diperkaya dengan mangacu pada standar kompetensi (atau istilah lain yang sejenis) salah satu sekolah dari negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan yang telah dijalin hubungan sebagai sister school sehingga memiliki daya saing di forum internasional. f. Kompetensi Dasar, diperkaya dengan mangacu pada kompetensi dasar (atau istilah lain yang sejenis) salah satu sekolah dari negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan yang telah dijalin hubungan sebagai sister school sehingga memiliki daya saing di forum internasional. Secara diagramatis, pengayaan Standar Isi menjadi Standar Isi Sekolah Bertaraf Internasional dapat dilihat pada tabel di bawah ini. 13

2. Standar Kompetensi Lulusan Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) tediri atas: a. SKL Satuan Pendidikan, b. SKL Kelompok Mata Pelajaran, terdiri atas: 1) SKL Kelompok Mata Pelajaran Agama dan Akhlak Mulia, 2) SKL Kelompok Mata Pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian, 3) SKL Kelompok Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, 4) SKL Kelompok Mata Pelajaran Estetika 5) SKL Kelompok Mata Pelajaran Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan, c. SKL Mata Pelajaran. Dengan demikian, SKL yang harus diperkaya untuk Sekolah Bertaraf Internasional adalah: 1) SKL Satuan Pendidikan, yang diperkaya dengan mangacu pada standar kompetensi lulusan satuan pendidikan (atau istilah lain yang sejenis) salah satu sekolah dari negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan yang telah dijalin hubungan sebagai sister school sehingga memiliki daya saing di forum internasional. 2) SKL Kelompok Mata Pelajaran, yang diperkaya dengan mangacu pada standar kompetensi lulusan kelompok mata pelajaran (atau istilah lain yang sejenis) salah satu sekolah dari negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan yang telah dijalin hubungan sebagai sister school sehingga memiliki daya saing di forum internasional. 3) SKL Mata Pelajaran yang diperkaya dengan mangacu pada standar kompetensi lulusan mata pelajaran (atau istilah lain yang sejenis) salah satu sekolah dari negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan yang telah dijalin hubungan sebagai sister school sehingga memiliki daya saing di forum internasional. 14

Secara diagramatis, pengayaan Standar Kompetensi Lulusan menjadi Standar Kompetensi Lulusan Sekolah Bertaraf Internasional dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah: a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajar estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan. 15

c. Lulus ujian Sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; dan d. Lulus ujian nasional Pada Sekolah Bertaraf Internasional dapat menambahkan criteria, misalnya lulus sertifikasi dari salah satu sekolah dari negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan yang telah dijalin hubungan sebagai sister school, sehingga memiliki daya saing di forum internasional. Dengan demikian, lulusan Sekolah Bertaraf Internasional dapat memiliki ijazah ganda, yaitu ijazah dari dalam negeri dan ijazah dari salah satu sekolah dari negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan yang telah dijalin hubungan sebagai sister school. Referensi: Direktorat Pembinaan TK dan SD (2007) Panduan Penyelenggaraan Rintisan Sekolah Dasar Bertaraf Internasional. Jakarta: Depdiknas. Pusat Kurikulum Depdiknas (2007) Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasiona. Jakarta: Depdiknas. 16