Dr. Indra G. Munthe, SpOG DEPARTMENT OF OBSTETRICS AND GYNECOLOGY

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

b) Anemia Megaloblastik Megaloblastik dalam kehamilan disebabakan karena defisiensi asam folik c) Anemia Hipoplastik

TINJAUAN PUSTAKA. a. Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterine mulai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut W.J.S Poerwodarminto, pemahaman berasal dari kata "Paham

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

2. Sebagai bahan masukan kepada pihak rumah sakit sehingga dapat melakukan. 3. Sebagai bahan masukan atau sebagai sumber informasi yang berguna bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. sel darah merah lebih rendah dari nilai normal, sebagai akibat dari defisiensi salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ibu hamil merupakan penentu generasi mendatang, selama periode kehamilan ibu hamil membutuhkan asupan gizi yang

BAB I PENDAHULUAN. mengalami pubertas yang ditandai dengan terjadinya menstruasi. (Hani, 2011).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. 2012, angka kematian ibu di Indonesia masih sangat tinggi yaitu 359 per

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan. Dalam periode kehamilan ini ibu membutuhkan asupan makanan sumber energi

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan baik, bayi tumbuh sehat sesuai yang diharapkan dan

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I. sel darah normal pada kehamilan. (Varney,2007,p.623) sampai 89% dengan menetapkan kadar Hb 11gr% sebagai dasarnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. lahir dalam waktu yang cukup (Andriana, 2007). fisiologi, anatomi dan hormonal yang berbeda-beda. Salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan merupakan masa yang dihitung sejak Hari Pertama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fisik maupun mental, sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan. perkembangan janin dalam kandungannya (Pinem, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diharapkan setiap pasangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. disepakati disebut Low Birth Weigth Infant atau Berat Bayi Lahir Rendah. Karena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuabaet al., 2012).

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Darah 8 % bb Komposisi darah : cairan plasma ± 60 % Padatan 40-45% sel darah merah (eritrosit), sel darah putih, trombosit

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Menurut Manuaba (2010),

BAB I PENDAHULUAN. berbagai negara, dan masih menjadi masalah kesehatan utama di. dibandingkan dengan laki-laki muda karena wanita sering mengalami

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Darah 8 % bb Komposisi darah : cairan plasma ± 60 % Padatan 40-45% sel darah merah (eritrosit), sel darah putih, trombosit

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 2017 ISSN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. dibawah 11 gr% (Saifuddin, 2001), sedangkan menurut Royston (1993) anemia

Curriculum vitae Riwayat Pendidikan: Riwayat Pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.

BAB I PENDAHULUAN. akibat dari berbagai perubahan anatomik serta fisiologik yang terjadi dalam

Kelainan darah pada Lupus eritematosus sistemik

BAB I PENDAHULUAN. Kekurangan zat gizi dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik, perkembangan kecerdasan, menurunnya produktifitas kerja dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Indonesia. Pertama, kurang energi dan protein yang. kondisinya biasa disebut gizi kurang atau gizi buruk.

BAB I PENDAHULUAN. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting. dalam menentukan derajat kesehatan masyatakat.

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development

BAB I PENDAHULUAN. hemoglobin dalam sirkulasi darah. Anemia juga dapat didefinisikan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan Afrika. Menurut World Health Organization (dalam Briawan, 2013), anemia

PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH RHESUS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan kehamilan yang dapat menyebabkan kematian (Dinana,

BAB I PENDAHULUAN. melalui alat indra (Lukaningsih, 2010: 37). Dengan persepsi ibu hamil dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berarti bahwa perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk

MAKALAH GIZI ZAT BESI

ABSTRAK INSIDENSI ANEMIA IBU HAMIL DI BAGIAN OBSTETRI GINEKOLOGI RUMAH SAKIT IMMANUEL PERIODE JANUARI-DESEMBER 2006

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Anemia adalah suatu kondisi medis dimana jumlah sel darah merah atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. trimester III sebesar 24,6% (Manuba, 2004). Maka dari hal itu diperlukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) masih merupakan masalah di bidang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. trimester I dan III atau kadar hemoglobin < 10,5 gr% pada trimester II ( Depkes RI, 2009 ).

BAB I PENDAHULUAN. SC, dalam 20 tahun terakhir ini terjadi kenaikan proporsi sectio caesarea dari 5

Mengenal Penyakit Kelainan Darah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Penelitian. Anemia defisiensi besi (ADB) masih menjadi. permasalahan kesehatan saat ini dan merupakan jenis

BAB I PENDAHULUAN. Kasus anemia merupakan salah satu masalah gizi yang masih sering

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan dikarenakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi janin yang

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi besi, etiologi anemia defisiensi besi pada kehamilan yaitu hemodilusi. 1

BAB II TINJAUAN TEORI. darah merah normal adalah 5juta/mm 3 (Soebroto,2009,p.15).

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah tahap umur yang datang setelah masa kanak-kanak. perilaku, kesehatan serta kepribadian remaja dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Anemia merupakan masalah yang sering terjadi di Indonesia. Anemia

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang

KONSELING ZAT BESI TERHADAP KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI BPS NY. E SUMUR PANGGANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Periode Kehamilan merupakan masa dimulainya konsepsi

BAB I PENDAHULUAN. vitamin B12, yang kesemuanya berasal pada asupan yang tidak adekuat. Dari

BAB Ι PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan gagalnya pertumbuhan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anemia merupakan keadaan menurunnya kadar hemoglobin, hematokrit, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. anemia pada masa kehamilan. (Tarwoto dan Wasnidar, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi vitamin A, dan defisiensi yodium (Depkes RI, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. hingga kelahiran dan pertumbuhan bayi selanjutnya. (Depkes RI, 2009)

BAB 1 PENDAHULUAN. partus lama karena inertia uteri, perdarahan post partum karena atonia. uteri, syok, infeksi (baik intrapartum atau post partum).

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan (konsepsi) adalah pertemuan antara sel telur dengan sel

BAB I PENDAHULUAN. tahun Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu

Jangan buang waktu, tenaga dan biaya anda sia-sia. Solusi mencari KTI Kebidanan tercepat dan terlengkap di internet hanya di

THALASEMIA A. DEFINISI. NUCLEUS PRECISE NEWS LETTER # Oktober 2010

Bab 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. panjang badan 50 cm (Pudjiadi, 2003). Menurut Depkes RI (2005), menyatakan salah satu faktor baik sebelum dan saat hamil yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutritute dalam bentuk. variabel tertentu ( Istiany, 2013).

PRAKTIKUM II : DARAH, PEMBULUH DARAH, DARAH DALAM BERBAGAI LARUTAN, PENGGOLONGAN DARAH SISTEM ABO DAN RHESUS.

Transkripsi:

Dr. Indra G. Munthe, SpOG DEPARTMENT OF OBSTETRICS AND GYNECOLOGY FACULTY OF MEDICINE THE UNIVERSITY OF NORTH SUMATRA

A. Jenis-jenis Penyakit Darah 1. Anemia Dalam Kehamilan Secara fisiologik konsentrasi hemoglobin menurun secara relatif pada masa kehamilan normal karena plasma darah bertambah. Kebutuhan rata-rata t zat besi (Fe) adalah 4 mg/hari, kian meningkat sesuai dengan pertambahan usia kehamilan. Fe yang berasal dari makanan tersedia sebanyak 25 mg/hari, tetapi karena yang diresorbsi hanya sekitar sepuluh persennya, maka pada umumnya ibu hamil memerlukan tambahan 100 mg Fe dan 300 mg asam folat perhari memerlukan tambahan 100 mg Fe dan 300 mg asam folat perhari agar tidak terjadi penurunan feritin serum sebanyak 26 mg perliter pada kehamilan 28 minggu keatas.

Menurut WHO, seorang ibu hamil baru disebut menderita anemia bila kadar Hb-nya kurang dari 11 gr%. Disebut anemia berat atau anemia gravis bila kadar Hb-nya kurang dari 6 gr%. Kadar Hb normal bagi wanita tidak hamil : a. Hemoglobin : 12 15 gr% b. Hematokrit : 34 54 gr%. Penyebab menurunnya kadar Hb dalam tubuh ibu hamil : a. Kurangnya gizi (malnutrisi) akibat kurang protein, mineral b. Kurang zat besi dalam makanan c. Malabsorbsi d. Banyak kehilangan darah (sewaktu persalinan yang terdahulu, sewaktu haid, dan lain-lain). e. Penyakit-penyakit kronis (TBC, paru-paru, cacing usus, malaria, dll).

Dalam kehamilan, terjadi pengenceran darah secara fisiologiki ik untuk meringankan kerja jantung. Akibat pengenceran ini, jumlah darah bertambah (hipervolemia). Kadang-kadang pertambahan sel-sel darah tidak sebanding dengan pertambahan plasma darah, yaitu : a. Sel-sel darah bertambah 18 % b. Plasma darah bertambah 30 % c. Hemoglobin akan menurun Hasil konsepsi memerlukan 0,5 gr zat besi untuk pertumbuhannya, yang merupakan 1/10 dari seluruh zat besi yang ada dalam tubuh. Pada bulan ke5 6kehamilan, janin membutuhkan zat besi. Anemia tidak akan terjadi dalam kehamilan bila cadangan zat besi dalam hati, limpa dan sumsum tulang cukup.

2. Klasifikasi Anemia Dalam Kehamilan a. Anemia karena kekurangan zat besi. Ini adalah jenis anemia yang paling sering dijumpai i (62,3%). Penyebabnya adalah kekurangan zat besi dalam makanan, yang bisa terjadi karena gangguan gg resorbsi, gangguan gg pencernaan dan terlalu banyak zat besi keluar (terbuang) dari badan (perdarahan). Dalam kehamilan terlebih-lebih pada kehamilan kembar, keperluan zat besi bertambah terutama pada trimester terakhir. Didaerah khatulistiwa, zat besi lebih banyak keluar dari tubuh melalui air keringat dan kulit.

Ciri-ciri karena kekurangan zat besi adalah : 1) Terjadi mikrositosis it i dan hipokhromasia i (anemia dfii defisiensiberat). 2) Kadar serum zat besi rendah. 3) Daya ikat serum zat besi tinggi. 4) Protoparfirin eritrosit tinggi 5) Tidak di temukan hemosiderin dalam sumsum tulang. 6) Kadar ferritin rendah. Pengobatannya dengan : 1) Terjadi mikrositosis it i dan hipokhromasia i (anemia dfii defisiensiberat). 2) Memakan makanan yang banyak mengandung zat besi. 3) Suplementasi oral. 4) Peroral : Sulfas ferosus 0,20 mg 3-5 kali per hari. 5) Parenteral : Imferon, jectoper, i.m. atau i.v.

b. Anemia Megaloblastik Penyakit ini disebabkan oleh karena kekurangan asam folik, vitamin B12 dan erat hubungannya dengan malnutrisi. 1) Asam folik 15 30 mg/hari 2) Vitamin B12 3 x 1 tablet / hari 3) Sulfas ferosus 3 x 1 tablet / hari 4) Pada kasus yang berat : transfusi darah. c. Anemia Hipoplastik. Pada wanita hamil, anemia hipoplastik p dapat terjadi karena sumsum tulang kurang mampu membuat sel-sel darah baru. Penyebab anemia hipoplastik dalam kehamilan belum diketahui secara pasti, kecuali yang disebabkan oleh sepsis, sinar Rontgen, keracunan atau obat-obatan kemungkinan adanya reaksi imunologis selama kehamilan. Apabila wanita hamil selama masa nifas, anemia hipoplastik akan sembuh sendiri.

d. Anemia Hemolitik. Anemia jenis ini disebabkan oleh terjadinya penghancuran sel-sel darah merah lebih cepat dari perbuatannya. Faktor-faktor penyebabnya adalah : 1) Faktor intrakorpuskuler k : dijumpaii pada anemia hemolitik herediter, talasemia, anemia sel sabit, hemoglobinopati dan paroksismal nokturnal hemoglobinuria. 2) Faktor ekstrakorpuskuler : dijumpai pada malaria, sepsis, keracunan zat logam (arsen, dan sebagainya), obat-obatan, dan sebagainya. Gejala utamanya adalah : anemia dengan kelainan-kelainan k l i dari penyebab hemolitik, kelelahan, kelemahan, subikterik. Pengobatan : Tergantung penyebabnya. Transfusi darah adalah yang paling efektif. Karena proses hemodilusi yang terus berlanjut pada masa kehamilan, pemeriksaan Hb pada kunjungan pertama periksa hamil tidak menjamin tidak akan terjadinya anemia pada usia kehamilan selanjutnya.

3. Leukemia Leukemia jarang dijumpai pada wanita hamil, dan tidak ada hubungannya antara kehamilan dan leukemia. Bila ibu hamil terserang leukemia, pengaruh thd hasil konsepsi adalah : a. Abortus dan prematuritas b. Perdarahan postpartum yang terjadi karena adanya ggn pembekuan darah, aktifitas fibrinolitik meningkat dan serum fibrinogen menurun. Pengobatan : a. Transfusi darah b. Radiasi c. Khemoterapi dan sitostatika d. Antimetabolit e. Kortikosteroid Pengobatan cara No. 2 sampai No.5 sulit pada masa kehamilan.

4. Penyakit Hodgkin Tidak ada saling mempengaruhi antara kehamilan dan penyakit Hodgkin. Tetapi wanita penderita penyakit Hodgkin aktif tidak boleh hamil. Ia baru boleh hamil 2 (dua) tahun sesudah penyakitnya y tenang (sembuh). Tiga faktor yang berperan dalam proses terjadi hemostasis adalah : a. Faktor ekstravaskuler : kulit, jaringan dibawah kulit, otot. b. Faktor vaskuler : dinding pembuluh darah c. Faktor intravaskuler ; yang terjadi didalam pembuluh darah dan yang dapat menyebabkan bk pembekuan : trombosit, fibrinogeni db dsb. a. Pembekuan Darah Proses pembekuan darah ada tiga tingkat : 1) Pembentukan tromboplastin 2) Pembentukan trombin 3) Pembentukan fibrin : Fibrinolisis, Antikoagulansia

b. Hipo dan A-fibrinogenemia Hipo dan A-fibrinogenemia adalah suatu kelainan pembekuan darah karena defisiensi fibrinogen. Keadaan-keadaan yang menimbulkan Hipo dan A-fibrinogenemia dalam kebidanan adalah : 1) Solusio plasenta 2) Kematian janin dalam kandungan 3) Emboli air ketuban 4) Perdarahan yang banyak 5) Missed abortion 6) Abortus septik dan sepsis puerperalis 7) Eklampsia. c. Diagnosis 1) Mencari penyebabnya 2) Melakukan pemeriksaan laboratorium

d. Penanganannya 1) Pengobatan secara umum : memberikan cairan, transfusi, dll. 2) Pemberian fibrinogen per infus 4 6 gram atau darah segar sebanyak 1 2 liter. 3) Mencegah fibrinolisis yang berlebihan, dapat diberikan transamin, epsilon = aminokarproik ik dan trasylol. l 4) Penanganan dalam bidang obstetri, tergantung keadaan penderita dan indikasinya, yang dilakukan secara bertahap 5) Uterus tonika, masase rahim, kompresi bimanual, tamponade, kalau perlu dilakukan histerektomi. e. Inkompatibilitas Rhesus. s Penyakit Inkompatibilitas Rhesus pada kehidupan janin terjadi pada kasuskasus ibu rhesus negatif dengan suami rhesus positif biasanya hanya terjadi setelah beberapa kehamilan pertama. Penyakit ini dapat menyebabkan terjadinya kematian janin dalam kandungan (KJDK), bayi lahir mati (stillbirth) atau bayi lahir dengan apgar rendah (hydrops fetalis). Diagnosis terhadap hydrops fetalis sering dapat ditegakkan secara antenatal dengan melakukan pemeriksaan sinar X.

1 2 3 Gambar 8. Gambaran Hasil Sinar X

1. Lingkaran cahaya disekeliling kepala disebabkan oleh terjadinya oedema pada kulit kepala. 2. Tulang rusuk meregang keluar. Perut membesar ; disebabkan oleh hati dan limpa membesar. 3. Terjadinya ejad abduksi anggota badan (sikap seperti Budha) disebabkan a oleh perut membesar. 4. Kelenturan tubuh berkurang (fleksi) disebabkan oleh perut yang membesar.