BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan lingkungan luar (Baker,1979). Di dalam hutan terdapat flora

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sumber daya alam untuk keperluan sesuai kebutuhan hidupnya. 1 Dalam suatu

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki mega biodiversity

Pengertian Bahan Organik

disinyalir disebabkan oleh aktivitas manusia dalam kegiatan penyiapan lahan untuk pertanian, perkebunan, maupun hutan tanaman dan hutan tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA. utama MOL terdiri dari beberapa komponen yaitu karbohidrat, glukosa, dan sumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. utama yang dihadapi dunia saat ini. Pemanasan global berhubungan dengan proses. infra merah diserap oleh udara dan permukaan bumi.

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. karena hutan memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia, hewan dan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.2

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

V HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi untuk tanaman dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sebesar jenis flora dan fauna (Rahmawaty, 2004). Keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan kehidupan dan peradaban manusia, hutan semakin

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bumi, namun demikian keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya sangat

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhannya bertoleransi terhadap salinitas (Kusmana, 2003). Hutan mangrove

I. PENDAHULUAN. Kesadaran masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi protein hewani seperti

I. PENDAHULUAN. hutan dapat dipandang sebagai suatu sistem ekologi atau ekosistem yang sangat. berguna bagi manusia (Soerianegara dan Indrawan. 2005).

Pengaruh Aktivitas Masyarakat di pinggir Sungai (Rumah Terapung) terhadap Pencemaran Lingkungan Sungai Kahayan Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah

BAB I PENDAHULUAN. hutan hujan tropis yang tersebar di berbagai penjuru wilayah. Luasan hutan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rumput gajah berasal dari afrika tropis, memiliki ciri-ciri umum berumur

9/26/2013. TRANSFORMASI SENYAWA C (Bahan Organik) TRANSFORMASI SENYAWA C (Bahan Organik) PEROMBAK BAHAN ORGANIK

BAB I. PENDAHULUAN. Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Perubahan iklim global (global climate

BAB I PENDAHULUAN. fauna yang hidup di habitat darat dan air laut, antara batas air pasang dan surut.

Dampak pada Tanah, Lahan dan Ruang Dampak pada Komponen Udara Dampak pada Kualitas Udara Dampak pada Komponen Iklim Dampak pada Fauna dan Flora

DISAMPAIKAN PADA ACARA PELATIHAN BUDIDAYA KANTONG SEMAR DAN ANGGREK ALAM OLEH KEPALA DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAMBI

PENDAHULUAN. padat (feses) dan limbah cair (urine). Feses sebagian besar terdiri atas bahan organik

Munawar Raharja POLTEKKES BANJARMASIN Jurusan Kesehatan Lingkungan Banjarbaru

I. PENDAHULUAN. Hutan merupakan salah satu ekosistem yang jumlahnya cukup luas di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Hutan merupakan pusat keragaman berbagai jenis tumbuh-tumbuhan yang. jenis tumbuh-tumbuhan berkayu lainnya. Kawasan hutan berperan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

V. INDIKATOR-INDIKATOR EKOSISTEM HUTAN MANGROVE

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Indonesia pada umumnya, khususnya Provinsi Lampung. Hal ini dikarenakan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanah merupakan habitat kompleks untuk organisme. Di dalam tanah hidup

Iklim Perubahan iklim

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam pandangan al-qur an, mempelajari dan mengamati fenomena

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan yang disebut sumberdaya pesisir. Salah satu sumberdaya pesisir

I. PENDAHULUAN. Pakchoy (Brassica sinensis L.) merupakan tanaman sayuran berumur pendek (±

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di daerah yang minim nutrisi. Rumput gajah membutuhkan sedikit atau tanpa

I. PENDAHULUAN. yang mendayagunakan sumberdaya alam dan diharapkan dapat. menjamin kehidupan di masa yang akan datang. Sumberdaya alam yang tidak

Restorasi Organik Lahan. Aplikasi Organik Untuk Pemulihan Biofisik Lahan & Peningkatan Sosial Ekonomi Melalui Penerapan Agroforestri.

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. yang besar bagi kepentingan manusia (Purnobasuki, 2005).

BAB I. PENDAHULUAN A.

I. PENDAHULUAN. Dampak penambangan yang paling serius dan luas adalah degradasi, kualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. oleh pemerintah untuk di pertahankan keberadaan nya sebagai hutan tetap.

BAB VII KEBAKARAN HUTAN

Company LOGO ILMU TANAH. Dr. Ir. Mohammad Mahmudi, MS Arief Darmawan, S.Si., M.Sc

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengatur tata air, mengurangi erosi dan banjir. Hutan mempunyai

II. TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan pengelolaan yang memperhatikan kendala yang ada. Beberapa kendala

BAB I PENDAHULUAN. Kalimantan 32% Papua 30% dan sebagian kecil ada di Sulawesi, Halmahera

IDENTIFIKASI JENIS-JENIS TANAH DI INDONESIA A. BAGAIMANA PROSES TERBENTUKNYA TANAH

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Umum Penelitian. pengomposan daun jati dan tahap aplikasi hasil pengomposan pada tanaman sawi

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Fluks dan Emisi CO2 Tanah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Hutan mangrove merupakan suatu tipe hutan yang khusus terdapat

BAB I PENDAHULUAN. pertanian seperti wortel, kentang, dan kubis yang merupakan sayur sisa panen

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Secara keseluruhan daerah tempat penelitian ini didominasi oleh Avicennia

BAB I. PENDAHULUAN. Tanaman penutup tanah atau yang biasa disebut LCC (Legume Cover

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Geografi LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN I. K e l a s. Kurikulum 2006/2013. A. Pengertian Lingkungan Hidup

BAB I PENDAHULU 1.1. Latar Belakang Masalah

III. PENANGANAN PANEN DAN PASCAPANEN TANAMAN OBAT SECARA UMUM

AD1. FAKTOR IKLIM 1. FAKTOR IKLIM 2. FAKTOR KESUBURAN TANAH 3. FAKTOR SPESIES 4. FAKTOR MANAJEMEN/PENGELOLAAN 1. RADIASI SINAR MATAHARI

BAB I PENDAHULUAN. klimaks pada daerah dengan curah hujan mm per tahun, rata-rata

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. air, dan jasad hidup yang secara umum terdiri dari mikroorganisme. Masing masing

BAB I PENDAHULUAN. intensitas ultraviolet ke permukaan bumi yang dipengaruhi oleh menipisnya

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 150 TAHUN 2000 TENTANG PENGENDALIAN KERUSAKAN TANAH UNTUK PRODUKSI BIOMASSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. membantu menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat. permukaan yang lebih kasar dibandingkan cabai merah besar, dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Hutan adalah salah satu sumber daya alam yang memiliki manfaat

mampu menurunkan kemampuan fungsi lingkungan, baik sebagai media pula terhadap makhluk hidup yang memanfaatkannya. Namun dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. tanah, mengandung unsur-unsur hara untuk pertumbuhan tanaman. Akan

TINJAUAN PUSTAKA. dalam siklus karbon global, akan tetapi hutan juga dapat menghasilkan emisi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Adanya ketidakseimbangan antara jumlah kebutuhan dengan kemampuan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

KONSERVASI TANAH DAN AIR DI LAHAN TAMAN HUTAN RAYA: UPAYA PENCEGAHAN DAN PERBAIKAN KERUSAKAN. Syekhfani

I. PENDAHULUAN. Tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman perkebunan yang

BAB I PENDAHULUAN. meningkat dengan tajam, sementara itu pertambahan jaringan jalan tidak sesuai

I. PENDAHULUAN. pembenihan karena memiliki nutrisi tinggi, antara lain protein %,

II. TINJAUAN PUSTAKA Biomassa

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Daya Dukung Lingkungan Jasa Ekosistem

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah pesisir Indonesia memiliki luas dan potensi ekosistem mangrove

I. PENDAHULUAN. Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli

PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan komoditas pangan penghasil

BAB I PENDAHULUAN. Karena berada di dekat pantai, mangrove sering juga disebut hutan pantai, hutan

Lampiran 3. Rubrik Penilaian Jawaban Esai Ekologi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hutan merupakan suatu asosiasi tumbuh-tumbuhan yang didominasi oleh pohon-pohonan atau vegetasi berkayu lainnya, yang menempati suatu areal yang cukup luas sehingga mampu menciptakan iklim mikro yang berbeda dengan lingkungan luar (Baker,1979). Di dalam hutan terdapat flora dan fauna serta terdapat unsur dalam tanahnya yang sangat berpengaruh pada kelangsungan hidup flora dan fauna. Selain itu hutan sangat banyak manfaatnya bagi manusia dan mahluk hidup lainya. Di dalam hutan terdapat tumbuh-tumbuhan yang berfungsi sebagai penyerap karbon serta menghasilkan oksigen, sehingga sangat berpengaruh dalam keseimbangan alam. Kehidupan tumbuh-tumbuhan yang ada di dalam hutan dipengaruhi oleh tempat tumbuhnya yaitu tanahnya, hidup-matinya tumbuhan dipengaruhi oleh kesesuaian jenis tanaman dan tempat tumbuhnya yaitu tanah. Tanah merupakan media tumbuh bagi tanaman, yang di dalamnya terdapat banyak unsur yang berpengaruh pada proses pertumbuhan tanaman. Di dalam tanah terdapat bahan organik yaitu merupakan suatu sistem kompleks dan dinamis, yang bersumber dari sisa tanaman dan atau binatang yang terdapat di dalam tanah yang terus menerus mengalami perubahan bentuk, karena dipengaruhi oleh faktor biologi, fisika, dan kimia (Kononova, 1961). 1

2 Di dalam tanah terdapat bahan organik yang di dalamnya banyak mengandung unsur hara essensial. Unsur hara esensial (essential nutrition) adalah unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, yang fungsinya dalam tanaman tidak bisa digantikan oleh unsur lain, sehingga bila tidak terdapat dalam jumlah yang cukup dalam tanah, maka akan menyebabkan gangguan pada pertumbuhan tanaman, adapun sumber primer bahan organik adalah jaringan tanaman berupa akar, batang, ranting, daun, dan buah. Bahan organik dihasilkan oleh tumbuhan melalui proses fotosintesis sehingga unsur karbon merupakan penyusun utama dari bahan organik tersebut. Unsur karbon ini berada dalam bentuk senyawa-senyawa polisakarida, seperti selulosa, hemiselulosa, pati, dan bahan- bahan pektin dan lignin. Kandungan bahan organik dalam setiap jenis tanah tidak sama. Hal ini tergantung dari beberapa hal yaitu; tipe vegetasi yang ada di daerah tersebut, populasi mikroba tanah, keadaan drainase tanah, curah hujan, suhu, dan pengelolaan tanah. Komposisi atau susunan jaringan tumbuhan akan jauh berbeda dengan jaringan binatang. Pada umumnya jaringan binatang akan lebih cepat hancur daripada jaringan tumbuhan. Jaringan tumbuhan sebagian besar tersusun dari air yang beragam dari 60-90% dan rata-rata sekitar 75%. Bagian padatan sekitar 25% dari hidrat arang 60%, protein 10%, lignin 10-30% dan lemak 1-8%. Ditinjau dari susunan unsur karbon merupakan bagian yang terbesar (44%) disusul oleh oksigen (40%), hidrogen dan abu masing-masing sekitar 8%.

3 Karbon merupakan unsur ke-19 yang paling banyak terdapat di kerak bumi yaitu dengan prosentase berat 0,027%, dan menjadi unsur paling banyak ke-4 terdapat di jagat raya setelah hydrogen, helium, dan oksigen. Unsur karbon dapat ditemukan baik di air, darat, dan atmosfer bumi, dan di dalam tubuh makhluk hidup. Karbon membentuk suatu senyawa hampir dengan semua unsur terutama senyawa organik yang banyak menyusun dan menjadi bagian dari makhluk hidup. Keistimewaan unsur karbon dibandingkan dengan unsur golongan IV A yang lain, unsur karbon secara alamiah mengikat dirinya sendiri dalam rantai. Hal ini terjadi karena unsur karbon mempunyai energi ikatan C C yang kuat. Bentuk karbon yang paling banyak dikenal adalah intan dan grafit. Bagi tanaman karbon penting sebagai pembangun bahan organik karena sumber primer bahan organik. Hutan juga digunakan sebagai rumah bagi tumbuhan, hewan dan mahluk hidup lainnya serta sebagai obyek penelitian yang diharapkan akan bermanfaat di masa mendatang. Salah satu hutan yang digunakan sebagai obyek penelitian adalah hutan pendidikan Wanagama I. Sebagai salah satu hutan pendidikan, Wanagama I merupakan tempat belajar yang rutin dikunjungi oleh mahasiswa Universitas Gadjah Mada, bagi mahasiswa Fakultas Kehutanan utamanya atau bagi masyarakat umum serta dosen-dosen Universitas Gadjah Mada.

4 Hutan pendidikan Wanagama I ini di bangun dengan tujuan: Untuk pendidikan dan pelatihan bagi siswa, masyarakat dan praktisi lapangan. Penelitian bagi siswa dan dosen untuk mengidentifikasi problemproblem utama dalam rehabilitasi lahan kritis berdasarkan asas kelestarian lingkungan, Berbagai penelitian dan aktivitas untuk meningkatkan pemahaman dan partisipasi masyarakat dalam hal reforestasi, pembangunan hutan, pemahaman dan partisipasi masyarakat dalam rehabilitasi dan pembangunan hutan, perlindungan tanah, air dan lingkungan, serta Aplikasi dan transfer hasil-hasil penelitian ke badan-badan swasta, sosial dan organisasi pemerintah. 1.2. Rumusan Masalah Hutan Wanagama I merupakan tempat pembelajaran yang sering dimanfaatkan untuk penelitian sehingga perkembangan tanaman dan kesuburan hutannya harus tetap terjaga, melihat pentingnya hutan ini sebagai sarana proses pembelajaran maka perlu dilakukan penelitian tentang unsur hara yang tersedia di dalam tanah hutan Wanagama I. Tanah merupakan salah satu komponen penyusun dalam kawasan hutan. Tanah memiliki pengaruh yang besar di dalam hutan, tanah hutan akan tetap terjaga dengan baik dengan adanya tumbuhan, begitu juga sebaliknya. Tetapi tidak semua jenis tanaman di Wanagama I mampu tumbuh cepat dan baik, hal ini dikarenakan adanya pengaruh kesuburan tanah serta kesesuaian

5 tempat tumbuh jenis tanaman. Tanah yang subur mengandung banyak bahan organik. Bahan organik yang tersedia akan dijadikan sumber nutrisi bagi tanaman. Ketersediaan bahan organik sangat dibutuhkan oleh tanaman. Tersedianya bahan organik dalam tanah berarti pula tersedianya sumber karbon dan energi bagi mikroorganisme tanah yang perannya sangat dominan dalam proses perombakan bahan organik. Sehingga perlu adanya penelittian mengenai kandungan bahan organik dan karbon di dalam tanah Wanagama I. 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Mengetahui kandungan bahan organik dan unsur karbon dalam tanah pada tegakan Jati, Legaran dan Ki putri di Hutan Pendidikan Wanagama I. 1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Dapat dijadikan sumber informasi sehingga menambah pengetahuan bagi yang belum mengetahuinya. 1.4.2. Dapat mengetahui kandungan unsur karbon dan bahan organik dalam tanah pada tegakan Jati, Legaran dan Ki putri di Hutan Pendidikan Wanagama I. 1.4.3. Untuk pertimbangan pengelolaan Hutan Pendidikan Wanagama I selanjutnya.