BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, dan perilaku yang dapat diamati.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Bogdan Dan Taylor (Andi Prastowo, 2011: 22) menyatakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 76 Dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu suatu penelitian yang

eksistensi tradisi nyadran di Gunung Balak dalam arus globalisasi yang masuk dalam kehidupan masyarakat.

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan penelitian kualitatif adalah bersifat penemuan. Bukan sekedar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Penelitian ini disebut penelitian deskriptif karena menghasilkan data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena penelitian kualitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan metode kualitatif. Penelitian deskriptif (descriptive research)

BAB III METODE PENELITIAN. kasus. Menurut Lexy J. Moleong (2007: 6) penelitian kualitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Peneliti mengambil lokasi penelitian tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor, mendefinisikan "Pendekatan Kualitatif" sebagai. organisasi ke dalam variabel atau hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan. Di sini subjek dipandang secara holistik (menyeluruh) dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus dengan

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat faktual secara sistematis dan akurat. Sebagaimana dinyatakan oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Boyband Korea (Studi pada Komunitas Safel Dance Club ) mengambil. penggemar boyband Korea di Kota Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Sehubungan dengan judul penelitian ini adalah upaya guru pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti. 1 Pemilihan lokasi atau site selection

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB II METODE PENELITIAN. research) dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research) yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. individual maupun kelompok (Sukmadinata: 2011: 60).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah field research

BAB III METODE PENELITIAN. inilah yang dijadikan tempat berkumpulnya Virginity Jogja pada waktu

BAB III METODE PENELITIAN. teknik validasi hasil penelitian, dan instrumen penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Meningkatkan Ekonomi Keluarga Melalui Home Industri Batik Tulis Di. Desa Giriloyo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul.

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif menurut Sukmadinata (2010: 72) adalah suatu bentuk penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. HalinisesuaidenganpendapatSugiyonoyangmendeskripsikan penelitian kualitatif sebagai berikut: 69

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. langkah-langkah yang antara lain : pendekatan penelitan, penentuan objek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. field reseach, yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif adalah Suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. motivasi, tindakan dan lain secara holistik. 31 Sedangkan disebut deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan dalam penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data deskripstif berupa kata-kata tertulis, atau lisan dari orang-orang dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kegiatan ilmiah. Adapun dalam penelitian ini digunakan beberapa tehnik atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan deskripsi dari objek penelitian. Metodologi penelitian merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar

BAB III METODE PENELITIAN. pengolahan dan analisis secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap ritual sebagai syarat pengambilan sarang burung walet terletak di

BAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi.

Pendapat lain menurut Sugiyono (2010, hlm. 50) bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penggunaan pendekatan penelitian kualitatif didasarkan atas pertimbangan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. Pengemis, Pengamen dan Gelandangan di Kota Madiun ini, jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan, penelitian ini bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jumoyo Kecamatan Salam Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Nana Syaodih Sukmadinata (2010: 60) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Sependapat dengan Nana Syaodih, Bogdan dan Taylor (Lexy J. Moleong, 2005: 4) mengungkapan bahwa penelitian kualitiatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang dan perilaku yang dapat diamati. Berdasarkan uraian di atas, pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Pendekatan ini digunakan agar peneliti dapat menemukan data yang bersifat deskriptif mengenai pelaksanaan nilai demokrasi dan hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan nilai demokrasi di SD Negeri Kiyaran 2. Penelitian ini termasuk dalam penelitian studi kasus karena peneliti ingin mengungkapkan kegiatan yang dilakukan SDN Kiyaran 2 dalam melaksanakan nilai demokrasi dan hambatan yang dihadapi sekolah dalam pelaksanaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pelaksanaan nilai demokrasi dan hambatan yang dihadapi SD Negeri Kiyaran 2 dalam melaksanakan nilai demokrasi di sekolah. 29

B. Subjek dan Objek Penelitian Pemilihan subjek dalam penelitian ini dilakukan dengan cara purposive yaitu pengambilan sumber data atas dasar pertimbangan dan tujuan tertentu. Pertimbangan tertentu ini berarti orang yang dijadikan subjek adalah orang yang dianggap paling tahu tentang apa yang diharapkan peneliti, atau dia adalah penguasa sehingga dapat memudahkan peneliti menjelajahi situasi sosial yang diteliti. Beberapa subjek penelitian yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah, antara lain. 1. Kepala sekolah Kepala sekolah merupakan pemimpin yang menentukan kebijakan yang akan diterapkan di sekolah, mengetahui program-program yang ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi. Kepala sekolah sebagai sumber data tentang hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan nilai demokrasi serta upaya yang dilakukan untuk mengatasinya. 2. Guru kelas satu Subjek penelitian yang kedua adalah guru kelas satu. Guru kelas satu dipilih karena lebih tahu keadaan siswa dan proses pembelajaran yang terjadi di kelas satu. Peneliti mengambil subjek penelitian guru kelas satu karena guru tersebut terlibat secara langsung dalam pembelajaran di kelas satu, memahami cara penyampaian nilai demokrasi kepada siswa terutama di kelas satu dan mempunyai waktu luang untuk melakukan wawancara. Guru kelas sebagai sumber data tentang pelaksanaan nilai demokrasi dan hambatan- 30

hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan nilai demokrasi ketika pembelajaran berlangsung di kelas satu, serta upaya dalam mengatasi hambatan yang dihadapi. 3. Guru kelas enam Subjek penelitian yang ketiga adalah guru kelas enam. Guru kelas enam dipilih karena lebih tahu keadaan siswa dan proses pembelajaran yang terjadi di kelas. Peneliti mengambil subjek penelitian guru kelas enam karena guru kelas enam yang terlibat secara langsung dalam pelaksanaan nilai demokrasi dalam kegiatan pembelajaran, memahami karakter siswa kelas enam, mempunyai waktu luang untuk wawancara dan merupakan guru yang paling lama mengajar di SD Negeri Kiyaran 2. Guru kelas enam sebagai sumber data tentang pelaksanaan nilai demokrasi dan hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan nilai demokrasi, serta upaya dalam mengatasi hambatan yang dihadapi 4. Perwakilan Siswa Siswa sebagai sumber data dalam pelaksanaan nilai demokrasi di dalam kegiatan proses belajar mengajar. Siswa yang dijadikan subjek penelitian pada tahap observasi adalah siswa kelas satu dan kelas enam. Subjek penelitian dalam tahap wawancara sebanyak enam siswa yang terdiri dari tiga siswa kelas satu dan tiga siswa kelas enam. Pemilihan siswa berdasarkan pada pertimbangan kognitif (kemampuan tinggi, sedang, dan rendah) dan siswa tersebut mau memberikan informasi yang dibutuhkan peneliti. Siswa kelas 31

satu sebagai perwakilan kelas rendah dan kelas enam sebagai perwakilan kelas tinggi. Peneliti memilih siswa kelas satu karena kelas satu merupakan masa paling awal dalam pendidikan dasar. Kelas satu merupakan tahun pertama peralihan dari pendidikan anak usia dini ke sekolah dasar, di mana siswa masih pada tahap meniru dan mudah untuk belajar. Siswa tersebut secara langsung terlibat dalam permasalahan yang diteliti, sehingga dapat memberikan data dan informasi yang diperlukan, yaitu data tentang pelaksanaan nilai demokrasi di dalam kegiatan belajar mengajar. Kalimat dalam wawancara dengan siswa kelas satu dibuat menggunakan kalimat yang lebih sederhana daripada wawancara dengan guru, agar siswa lebih mudah dalam memahami maksud peneliti. Kelas enam merupakan tahun terakhir dalam pendidikan dasar. Siswa kelas enam sudah mulai memasuki masa remaja di mana siswa dalam masa itu akan berusaha mencari jati diri. Pelaksanaan nilai demokrasi dirasa sangat penting untuk membantu siswa dalam proses mencari jati diri agar tidak melakukan penyimpangan-penyimpangan yang tidak diinginkan baik selama masih berada di sekolah dasar maupun tingkat selanjutnya. Siswa kelas enam terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran yang diteliti, sehingga diharapkan dapat memberikan informasi tentang pelaksanaan nilai demokrasi di kelas enam dalam kegiatan belajar mengajar. Objek penelitian adalah hal yang diteliti dari subjek penelitian. Objek penelitian ini adalah pelaksanaan nilai demokrasi dan hambatan guru dalam 32

pelaksanaan nilai demokrasi serta hal yang dilakukan untuk meminimalisasi hambatan yang dihadapi di SD Negeri Kiyaran 2 Desa Wukirsari Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman. C. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Februari-April 2014, pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 di SD Negeri Kiyaran 2 Desa Wukirsari Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman. Peneliti mengambil tempat penelitian di SDN Kiyaran 2 karena sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah yang mempunyai visi misi berbasis demokrasi. Pengetahuan tentang nilai demokrasi tidak hanya disampaikan pada saat pembelajaran PKn saja, melainkan juga ditanamkan dalam kegiatan belajar mengajar setiap harinya. Hal ini menjadi kiat sekolah dalam mewujudkan tujuan sekolah yang tidak hanya berorientasi pada kemampuan kognitif saja, melainkan juga mengembangkan afektif siswa dengan menanamkan nilai-nilai demokrasi kepada peserta didik. D. Teknik Pengumpulan Data Sugiyono (2012: 309) menyatakan teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi (pengamatan), interview (wawancara), kuisioner (angket), dokumentasi dan gabungan dari keempatnya. Penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan data yang sesuai dengan 33

pokok pemasalahan yaitu hambatan guru dalam pelaksanaan nilai demokrasi di SD Negeri Kiyaran 2. Uraian dari pengumpulan data dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Wawancara James A. Black dan Dean J. Champion (2009: 306) mengungkapkan bahwa wawancara adalah suatu kegiatan komunikasi verbal dengan tujuan mendapatkan informasi. Percakapan berlangsung antara dua orang, yaitu yang mengajukan pertanyaan dan yang bertugas menjawab pertayaan. Lexy J. Moleong (2005: 186) mengungkapkan wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Guba dan Licoln (Lexy J. Moleong. 2005: 188-191) menyebutkan macam-macam wawancara, yaitu wawancara oleh tim atau panel, wawancara tertutup dan terbuka, wawancara riwayat secara lisan, wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Teknik wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh pesan atau keterangan tentang informasi dalam pengumpulan data berupa hambatan guru dalam pelaksanaan nilai demokrasi di SD Negeri Kiyaran 2. Wawancara pada penelitian ini dilakukan secara terstruktur dan terbuka. Peneliti menetapkan masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan untuk mendapatkan data. Peneliti juga dapat mengembangkan pertanyaanpertanyaan untuk mengungkapkan data. 34

2. Observasi Nana Syaodih Sukmadinata (2010: 220) mengungkapkan bahwa observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi dapat dilakukan secara partisipatif dan non partisipatif. Observasi partisipatif, peneliti ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung, sedangkan observasi non partisipatif, peneliti tidak ikut serta dalam kegiatan. Peneliti hanya berperan mengamati kegiatan, tidak ikut dalam kegiatan. Observasi dalam penelitian ini menggunakan jenis observasi non partisipatif. Peneliti berada di tempat sekitar subjek yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Peneliti melakukan observasi terhadap perilaku subjek terkait aktivitas belajar mengajar yang memuat nilai-nilai demokrasi, mengamati sikap subjek, situasi sosial di mana kegiatan itu terjadi. Observasi dalam penelitian ini dilakukan secara langsung kemudian mencatat perilaku dan kejadian-kejadian yang terjadi dalam catatan lapangan. 3. Kajian Dokumen dan Dokumentasi Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan mengumpulkan dan menganalisis dokumen-dokumen baik gambar, tertulis, maupun elektronik. Wawancara dan pengamatan akan lebih sahih apabila disertai dengan bukti berupa dokumentasi. 35

E. Instrumen Penelitian Peneliti bertindak sebagai instrumen penelitian dalam penelitian kualitatif (Sugiyono, 2012: 305). Peneliti bertindak sebagai instrumen utama dalam penelitian ini. Peneliti merupakan alat (instrumen) pengumpul data utama, karena peneliti dapat berhubungan secara langsung dengan informan atau objek lainnya, serta mampu memahami kaitan kenyataan-kenyataan di lapangan. Instrumen dalam penelitian ini disusun oleh peneliti dengan bimbingan dosen pembimbing. Instrumen dikembangkan menjadi indikator-indikator yang digunakan untuk mengambil data di lapangan. Peneliti menggunakan tiga alat bantu (instrumen penelitian) untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, sebagai berikut. 1. Pedoman wawancara Pedoman wawancara digunakan supaya proses wawancara tidak menyimpang dari tujuan penelitian sehingga diperoleh informasi dari nara sumber yang sudah ditentukan. Pedoman wawancara disusun berdasarkan teori yang berkaitan dengan masalah yang hendak diteliti. Pedoman wawancara yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pedoman wawancara untuk kepala sekolah, guru, dan siswa. Pedoman wawancara terlampir di halaman 84. Pedoman wawancara akan dijelaskan pada uraian berikut. a. Pedoman wawancara untuk kepala sekolah bertujuan untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi guru dalam pelaksanaan nilai 36

demokrasi dan upaya sekolah dalam meminimalisasi hambatan yang dihadapi. b. Pedoman wawancara guru bertujuan untuk mengungkapkan hambatanhambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan nilai demokrasi ketika pembelajaran berlangsung di kelas, baik kelas tinggi maupun kelas rendah serta upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi hambatan yang dihadapi. c. Pedoman wawancara untuk siswa bertujuan mengungkapkan tentang hambatan pelaksanaan nilai demokrasi di dalam proses belajar mengajar di kelas dan di luar kelas. 2. Pedoman Observasi Pedoman observasi digunakan untuk mendapat data lebih mendalam tentang hambatan pelaksanaan nilai demokrasi di SD Negeri Kiyaran 2. Adapun pedoman observasi yang digunakan dalam penelitian ini terlampir di halaman 92. 3. Pedoman Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk mendukung data yang diperoleh melalui wawancara dan observasi. Dokumentasi berupa file, gambar, hasil rekaman wawacara lain sebagainya. Dokumentasi juga dilakukan untuk merekam dalam proses wawancara sehingga dapat membantu peneliti dalam mengumpulkan data. Hasil rekaman dapat membantu peneliti dalam melengkapi data yang belum tercatat saat wawancara berlangsung. Pedoman dokumentasi terlampir di halaman 95. 37

F. Teknik Analisis Data Sugiyono (2012: 335) menjelaskan tentang analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dengan mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami. Analisis data kualitatif bersifat induktif yaitu analisis berdasarkan hasil yang diperoleh sehingga diperoleh pola atau hipotesis. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis data deskriptif kualitatif. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan saat pengumpulan data dan setelah selesai pengumpulan data. Analisis ini mendeskripsikan hambatan yang dihadapi guru dalam pelaksanaan nilai demokrasi di SD Negeri Kiyaran 2 Desa Wukirsari Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman. Data yang diperoleh berupa tulisan atau gambar yang merupakan jawaban dari pertanyaan penelitian. Miles dan Huberman (Sugiyono, 2012: 334) menyatakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Miles dan Huberman yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Teknik analisis data dijelaskan melalui beberapa langkah sebagai berikut. 38

1. Reduksi Data Kegiatan reduksi data dalam penelitian ini bertujuan untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data berlangsung terus-menerus selama penelitian ini berlangsung. Data yang ditemukan dalam proses observasi, wawancara, dan dokumen serta dokumentasi merupakan data yang masih kompleks dan kasar, sehingga peneliti perlu memilah data yang relevan agar dapat digunakan yaitu dengan memilih data pokok yang mengarah pada permasalahan penelitian tentang pelaksanaan nilai demokrasi dan hambatan yang dihadapi SDN Kiyaran 2. Oleh karena itu, peneliti merangkum, memilih hal-hal pokok dan membuang data yang tidak diperlukan, sehingga setelah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas tentang data yang digunakan dan mempermudah peneliti dalam pengumpulan data selanjutnya. 2. Penyajian Data (data display) Penyajian data dalam penelitian ini yaitu sekumpulan informasi atau data-data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel. Tujuan dari penyajian ini adalah mempermudah peneliti dalam mendeskripsikan suatu peristiwa yang memberikan kemungkinan dalam penarikan kesimpulan berupa hambatan guru dalam pelaksanaan nilai demokrasi di SDN Kiyaran 2. 3. Menarik Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini hanya bersifat sementara, dan akan berubah jika ditemukan bukti-bukti yang kuat 39

mendukung tahap pengumpulan data berikutnya. Jika kesimpulan yang ditemukan pada tahap awal didukung bukti-bukti yang valid dan konsisten, maka kesimpulan yang ditemukan adalah kesimpulan yang valid berupa hambatan guru dalam pelaksanaan nilai demokrasi di SDN Kiyaran 2. Secara skematis proses analisis data menggunakan model analisis data interaktif Miles dan Huberman dapat dilihat pada bagan berikut. Pengumpulan Data Penyajian Data Reduksi Data Verifikasi/ Penarikan Kesimpulan Gambar 2. Model Analisis Data Interaktif Miles dan Huberman G. Teknik Keabsahan Data Data yang diperoleh dari penelitian kualitatif dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaannya antara yang dilaporkan peneliti dengan yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Lexy J. Moleong (2005: 330), trianggulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memafaatkan sesuatu lain dari luar untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data-data tersebut. Nana Syaodih Sukmadinata (2010: 373) menyebutkan terdapat tiga macam triangulasi data, yaitu triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi waktu. 40

Penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Triangulasi sumber untuk menguji keabsahan data dilakukan dengan mengecek dan membandingkan data yang diperoleh dari satu informan dengan informan lain. Sedangkan triangulasi teknik dilakukan dengan membandingkan data dari hasil wawancara dengan pengamatan dan dokumentasi. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan data yang reliabel yang didasarkan pada realitas yang ada. 41