PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW)

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW PADA SISWA KELAS VII A

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA DENGAN MODEL KOOPERATIF PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VIIID SMP N 2 PAKEM

I. PENDAHULUAN. sebagai upaya menunjukkan eksistensi diri. Salah satu bidang yang menunjang

II. TINJAUAN PUSTAKA. dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Untuk

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2005: 585) dituliskan bahwa

BAB II KAJIAN TEORETIS

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting yang menjadi salah satu prioritas utama

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dan kreativitasnya melalui kegiatan belajar. Oleh

Oleh: Harvi Setiani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

BAB I PENDAHULUAN. teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan

Pengaruh Model Pembelajaran Koperatif Tipe Think Talk Write Terhadap Kemampuan Komunikasi Dan Penalaran Matematis

I. PENDAHULUAN. Sejarah suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan pendidikan yang diperoleh

Peningkatan Komunikasi Matematis dan Prestasi Belajar Matematika melalui Model Think Talk Write (TTW)

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan,

BAB I PENDAHULUAN. menuntut lembaga pendidikan untuk lebih dapat menyesuaikan dengan

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 TIBAWA

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL SFE PADA SISWA KELAS VIII D SMP N 15 PURWOREJO

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMP N 2 SEDAYU YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Oleh : Fatmi Latifah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

PENGARUH METODE KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DAN TTW (THINK-TALK-WRITE) DALAM PEMBELAJARAN

UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 12 YOGYAKARTA

Puji Astuti, Bambang Priyo Darminto Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menghadapi persaingan khususnya dalam bidang IPTEK. Kemajuan IPTEK yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORITIK. a. Kemampuan Representasi Matematis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemecahan masalah dipandang sebagai suatu proses untuk

TINJAUAN PUSTAKA. baik secara langsung (lisan) maupun tak langsung melalui media.

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION BERBASIS PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA SISWA MTs

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. bahasa. Sejalan dengan itu Jujun (Prasetya, 2010: 2) mengatakan, dari pernyataan yang ingin kita sampaikan.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) KELAS VIII SMP NEGERI 1 BILUHU

I. PENDAHULUAN. membantu proses pembangunan di semua aspek kehidupan bangsa salah satunya

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. sekolah tidak hanya menekankan pada pemberian rumus-rumus melainkan juga

II. TINJAUAN PUSTAKA. Everett M Rogers dalam Latifah (2011:12) mengemukakan bahwa komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab II, Pasal 3. 1 Republik Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

BAB II KAJIAN TEORITIK. NCTM (2000) menyatakan bahwa komunikasi matematis merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan dan keterampilan intelektual. Matematika juga merupakan. lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.

BAB I PENDAHULUAN. tentang objek tertentu tetapi juga menuntut cara berpikir untuk mendapatkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam pembelajaran, berbagai masalah sering dialami oleh guru.

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PERPADUAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE DAN TALKING STICK PADA SISWA KELAS VIII

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang akan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana terhadap suasana belajar

BAB II KAJIAN TEORITIK. 1. Kemampuan Komunikasi Matematis. pendapat, atau perilaku baik langsung secara lisan maupun tertulis.

Uswatul Munawaroh 1, Muhardjito 2, dan Hartatiek 3 Universitas Negeri Malang

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PERKULIAHAAN ALJABAR DAN TRIGONOMETRI

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya perubahan kurikulum 2006 menjadi kurikulum 2013 siswa di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran matematika, selain dari faktor keaktifan, faktor

BAB II KAJIAN TEORETIS. (2006:10) mengemukakan, Belajar matematika merupakan suatu perubahan. praktis bersikap positif, bertindak aktif dan kreatif.

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Kemampuan Komunikasi Matematis

PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR-SHARE (TPS)

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SUPERITEM SECARA KOOPERATIF

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan dunia pendidikan menuntut guru untuk efektif dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan mata pelajaran yang memiliki peranan penting

2015 PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

P 6 Pengaruh Model Pembelajaran Koperatif Tipe Think Talk Write Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Koneksi Matematis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORITIK. dapat memperjelas suatu pemahaman. Melalui komunikasi, ide-ide

BAB I PENDAHULUAN. keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung. memahami materi pelajaran matematika hal ini dilihat dari hasil pengamatan

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY-TWO STRAY (TS-TS)DAN LEARNING TOGETHER (LT) DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

II. TINJAUAN PUSTAKA. TTW merupakan model pembelajaran kooperatif dimana perencanaan dari

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

InfinityJurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol 1, No.2, September 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm Syaiful Bahri Djamarah, Guru & Anak Didik Dalam Interaksi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVIEMENT DIVISION (STAD)

BAB II LANDASAN TEORI

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN KARTU SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 7 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peserta didik merupakan generasi penerus bangsa yang perlu

a. Kemampuan komunikasi matematika siswa dikatakan meningkat jika >60% siswa mengalami peningkatan dari pertemuan I dan pertemuan II.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN BERPIKIR KRITIS

BAB 11 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Pengertian strategi Think Talk Write

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dengan lebih efektif, dinamis, efisien, dan positif yang ditandai

Oleh: Niken Larasati, Karlimah, Yusuf Suryana ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk yang diberikan kelebihan oleh Allah swt dengan

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

PENINGKATAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI MODEL TSTS SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 24 PURWOREJO

BAB II KAJIAN TEORITIK. a. Kemampuan Komunikasi Matematis

BAB I PENDAHULUAN. intelektual. Matematika juga merupakan salah satu mata pelajaran yang di

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting bagi pengembangan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yeni Febrianti, 2014

Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Pada Materi Kubus Dan Balok

Upaya Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Strategi Think Talk Write

BAB II KAJIAN TEORITIK. spesifik (Solso, 2008). Menurut Suherman (2001) pemecahan masalah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat,

Transkripsi:

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) Abdul Kholil Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo E-mail: abdulkholil14@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) proses pelaksanaan pembelajaran matematika dengan pembelajaran kooperatif tipe TTW dan (2) peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VIII A SMP Negeri I Bonorowo tahun pelajaran 2014/2015 setelah mengikuti pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif tipe TTW. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan instrumen penelitian menggunakan lembar observasi dan pedoman wawancara. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil analisis deskriptif menunjukkan (1) pembelajaran TTW berjalan dengan baik dengan terlaksananya unsur terpenting dari pembelajaran TTW. (2) adanya peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa. Hal ini dilihat dari: sebagian besar siswa pada siklus II, telah mampu menuliskan ide-ide matematika dari persoalan dengan baik dibandingkan pada siklus I; sebagian besar siswa pada siklus II, telah mampu menghubungkan benda di sekelilingnya ke persoalan matematika dibandingkan pada siklus I; sudah banyak siswa pada siklus II atau kelompok yang berani mempresentasikan hasil diskusi mereka dan kelompok lain menanggapinya jika dibandingkan pada siklus I; dan secara umum pada siklus II sudah mampu menyatakan dengan baik peristiwa sehari-hari yang berkaitan dengan materi yang disajikan dibandingkan pada siklus I. Kata kunci: komunikasi matematis, TTW PENDAHULUAN Komunikasi sangat berpengaruh terhadap pemahaman matematika dalam mengembangkan kemampuan siswa menelaah permasalahan-permasalahan yang ada dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan matematika. Komunikasi dalam pembelajaran matematika memiliki peran yang sangat penting yang harus dimiliki oleh setiap siswa. Oleh karena itu guru harus mampu membina komunikasi yang baik. Komunikasi tersebut dapat dibentuk melalui interaksi sosial antara siswa dengan siswa, dan siswa dengan guru dalam proses pembelajaran matematika. Dengan komunikasi siswa dapat saling bertukar pikiran dengan siswa lain atau dengan guru. Depdiknas dalam Devi Mardhiyanti (2011: 2) menyatakan bahwa kemampuan komunikasi matematis merupakan kesanggupan / kecakapan seorang siswa untuk 127

dapat menyatakan dan menafsirkan gagasan matematika secara lisan, tertulis, atau mendemonstrasikan apa yang ada dalam soal matematika. Sumarno dalam Darkasyi (2014: 25) indikator yang menunjukkan kemampuan komunikasi matematis adalah: (1) menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide matematika; (2) menjelaskan ide, situasi dan relasi matematik, secara lisan atau tulisan dengan benda nyata, gambar, grafik dan aljabar; (3) menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematik; (4) mendengarkan, berdiskusi, dan menulis tentang matematika; (5) membaca dengan pemahaman suatu presentasi matematika tertulis. Berdasarkan hasil observasi di SMP Negeri I Bonorowo, diperoleh informasi bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VIII masih rendah, hal ini dipaparkan oleh guru matematika kelas VIII SMP Negeri I Bonorowo, Bapak Khayun, A.Md. pada semester gasal Tahun Pelajaran 2014/2015, beliau mengatakan bahwa, kemampuan siswa dalam menyatakan gagasan atau ide-ide matematika masih rendah, khususnya dalam soal cerita. Hal tersebut dapat dilihat hasil pekerjaan siswa dari persoalan matematika yang masih kurang lengkap dalam penuangannya ke dalam jawaban. Selain itu, siswa dalam menerapkan permasalahan matematika ke dalam kehidupan sehari-hari masih kurang. Kemudian beliau mengatakan bahwa, dalam penggunaan simbol dan pembacaan simbol matematika masih meraba dan harus diberitahu makna penggunaan simbol tersebut terlebih dahulu, hal ini terbukti ketika siswa dihadapakan pada persoalan matematika, mereka mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi apa yang diketahui dalam soal dan penggunaan simbol matematika yang tepat. Guru diharapkan mampu memilih dan menerapkan strategi pembelajaran yang mampu mendorong meningkatnya kemampuan komunikasi matematis siswa. Pembelajaran kooperatif tipe TTW merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yang sederhana, sehingga mudah diterapkan. Pembelajaran kooperatif tipe TTW diharapkan mampu meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa. Huinker dan Laughlin dalam Aris Shoimin (2014: 212) menyebutkan bahwa aktivitas yang dapat dilakukan untuk menumbuhkembangkan kemampuan pemahaman konsep dan 128

komunikasi peserta didik adalah dengan penerapan pembelajaran Think Talk Write (TTW). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) proses pelaksanaan pembelajaran matematika dengan pembelajaran kooperatif tipe TTW dan (2) peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VIII A SMP Negeri I Bonorowo tahun pelajaran 2014/2015 setelah mengikuti pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif tipe TTW. Sebagai bahan perbandingan, dikemukakan beberapa hasil peneliti yang berkaitan dengan komunikasi matematis dan pembelajaran kooperatif tipe TTW. Runtyani Irjayanti Putri (2011) menyimpulkan bahwa pendekatan Reciprocal Teaching dengan model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa di kelas VIII-D SMP Negeri 4 Magelang. Susi Asih Indrayani (2014) menyimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe TTW dapat meningkatkan minat dan hasil belajar matematika pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 4 Kebumen pada tahun pelajaran 2013/2014. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan subjek siswa kelas VIII A SMP Negeri I Bonorowo sebanyak 32 siswa, dilaksanakan tanggal 8 Mei sampai dengan 23 Mei 2015. Tahapan penelitian meliputi: tahap perencanaan, tahap tindakan, tahap pengamatan, dan tahap refleksi. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi dan pedoman wawancara. Lembar observasi yang digunakan adalah lembar observasi pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe TTW dan lembar observasi kemampuan komunikasi matematis siswa. Pedoman wawancara digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa dan sekaligus untuk menunjang data hasil observasi tentang pelaksanaan pembelajaran dan kemampuan komunikasi matematis siswa. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dengan reduksi data, data display, dan conclusion drawing. Pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran kooperatif tipe TTW. 129

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama pembelajaran pada siklus I berlangsung, data hasil observasi dan wawancara menunjukkan bahwa proses pembelajaran TTW berjalan dengan baik dimana pada tahap think, siswa membaca kemudian menuliskan informasi-informasi dari persoalan. Kemudian pada tahap talk, siswa mendiskusikan tentang persoalan yang ada. Dan pada tahap write, siswa menuliskan jawaban secara individu dari hasil diskusi dan dipresentasikan di depan kelas. permasalahan yang terjadi selama tindakan siklus I berlangsung yaitu: (1) sebagian dari siswa masih ramai pada saat proses diskusi berlangsung dikarenakan masih kurang fokusnya siswa dalam mengikuti pembelajaran; (2) siswa belum mampu secara lengkap dalam menuliskan catatan-catatan kecil tentang ide-ide matematika yang diperoleh dari persoalan matematika yang diberikan, hal ini kemungkinan karena siswa belum memahami bagaimana menuliskan catatan-catatan kecil dari persoalan matematika; (3) siswa masih belum berani menyampaikan pendapat dan mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok serta menanggapi presentasi dari kelompok lain, hal ini dikarenakan siswa masih malu untuk mengungkapkan pendapat yang dikarenakan belum terbiasa mengikuti pembelajaran yang diampuh oleh peneliti; (4) siswa masih kesulitan dalam menghubungkan benda nyata dengan bangun kubus atau balok, dikarenakan kurang adanya pemicu yang dapat memicu pemikiran siswa dalam menghubungkan benda nyata dengan bangun kubus atau balok; dan (5) siswa masih kesulitan dalam memberikan contoh kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan bangun kubus atau balok, hal ini dikarenakan kurangnya siswa dalam mengkaitkan kejadian sehari-hari dengan ide matematika pada pembelajaran sebelumnya. Dari permasalahan tersebut belum terlihat adanya peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VIII A SMP Negeri I Bonorowo. Sehingga penelitian dilanjutkan ke siklus II. Pada siklus II, dilakukan tindakan perbaikan terhadap permasalahan pada siklus I, yaitu dengan melakukan pendampingan dan bimbingan, membagi pekerjaan, dan memberikan tugas diskusi. Setelah mendapatkan perlakuan pembelajaran TTW dengan tindakan perbaikan tersebut, pembelajaran TTW makin terkendali dan terjadi 130

peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa. Hal ini dilihat dari: (1) sebagian besar siswa pada siklus II, telah mampu menuliskan ide-ide matematika dari persoalan yang diberikan dengan baik dibandingkan pada siklus I; (2) sebagian besar siswa pada siklus II, telah mampu menghubungkan benda di sekelilingnya ke persoalan matematika dibandingkan pada siklus I; (3) sudah banyak siswa pada siklus II atau kelompok yang berani mempresentasikan hasil diskusi mereka dan kelompok lain menanggapinya jika dibandingkan pada siklus I; (4) dan secara umum pada siklus II sudah mampu menyatakan dengan baik peristiwa sehari-hari yang berkaitan dengan materi yang disajikan dibandingkan pada siklus I. SIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian yang diperoleh, menunjukkan bahwa: (1) Pembelajaran kooperatif tipe TTW berjalan dengan baik, karena unsur terpenting dari pembelajaran TTW yaitu think, talk, dan write telah terlaksana. Pada tahap think, siswa membaca kemudian menuliskan informasi-informasi dari persoalan. Kemudian pada tahap talk, siswa mendiskusikan tentang persoalan yang ada. Dan pada tahap write, siswa menuliskan jawaban secara individu dari hasil diskusi dan dipresentasikan di depan kelas. (2) Adanya peningkatan kemampuan komunikasi matematis pada siswa kelas VIII A dari siklus sebelumnya. Dalam upaya meningkatkan kemampuan komunikasi matematis, salah satunya adalah penerapan model pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir, menulis atau berbicara siswa. Oleh karena itu, peneliti menyarankan hal-hal sebagai berikut: 1. Guru hendaknya memilih pembelajaran yang tepat yang dapat mengkondisikan keadaan kelas sehingga keberhasilan belajar matematika yang diinginkan dapat tercapai. 2. Guru diharapkan lebih kreatif dalam menyusun atau menyiapan media pembelajaran yang akan dilksanakan. 3. Pembelajaran kooperatif tipe Think perlu dikembangkan lagi, agar pembelajaran ini dapat meningkatkan kemampuan siswa dari segala 131

sapek, sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih banyak kepada guru atau calon peneliti lainnya. 4. Peneliti lain yang ingin melakukan penelitian dengan menggunakan pembelajaran Think agar dapat lebih memperhatikan waktu dan lamanya penelitian. 5. Setiap siswa perlu mendapatkan bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. DAFTAR PUSTAKA Darkasyi, Muhammad, dkk. 2014. Peningkatan Komunikasi Matematis dan Motivasi Siswa dengan Pembelajaran Quantum Learning pada Siswa SMP Negeri 5 Lhokseumawe. Diakses dari: http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/dm/article/ pada tanggal 06 Februari 2015. Indrayani, Susi Asih. 2014. Peningkatan Minat dan Hasil Belajar Matematika dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 4 Kebumen Tahun Pelajaran 2013/2014. Purworejo: SKRIPSI UMPurworejo. Mardhiyanti, Devi, Ratu Ilma Indra Putri, & Nila Kesumawati. 2011. Pengembangan Soal Matematika Model PISA untuk Mengukur Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar. Diakses dari: http://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jpm/article/viewfile/334/100 pada tanggal 22 Maret 2015. Putri, Runtyani Irjayanti. 2011. Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa melalui Pendekatan Reciprocal Teaching dengan Model Pembelajaran Kooperatif di Kelas VIII-D SMP Negeri 4 Magelang. Yogyakarta: SKRIPSI UNY. Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-ruzz Media. 132