BAB V PENUTUP. Dari hasil pembahasan penelitian pada bab-bab sebelumnya, maka. penelitidapat menyimpulkan beberapa hal antara lain :

dokumen-dokumen yang mirip
ditawarkan sesuai dengan luas sawah serta subur atau tidaknya padi yang akan ditebas. Tawar menawar harga diperlukan untuk mencapai kesepakatan harga

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PUPUK DALAM KELOMPOK TANI DI DESA KALIGAMBIR KECAMATAN PANGGUNGREJO KABUPATEN BLITAR

BAB IV ANALISA TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP OBLIGASI TANPA BUNGA (ZERO COUPON BOND) DI BURSA EFEK INDONESIA SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. A. Sistem Jual Beli Bunga di Kawasan Wisata Makam Bung Karno

BAB IV PERBANDINGAN PERLINDUNGAN HUKUM KONSUMEN DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 8

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Rachmad Syafei, Ilmu Usul Fiqh, Pustaka Setia, Bandung, 1999, hlm. 283.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa lepas untuk berhubungan dengan

BAB IV. ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PEMBAYARAN DALAM PENGGILINGAN GABAH di DADAPMULYO KECAMATAN SARANG KABUPATEN REMBANG

BAB III LUMAJANG. berbeda beda untuk jangka waktu cicilan yang berbeda. Penerapan keuntungan transaksi pembiayaan mura>bah{ah ditetapkan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI DERIVATIF SYARIAH PERDAGANGAN BERJANGKA DAN KOMODITI DI PT BURSA BERJANGKA JAKARTA

BAB IV JUAL BELI TELUR PUYUH DI DESA GEDANGAN SIDAYU GRESIK PRESPEKTIF HUKUM ISLAM. A. Praktik Jual Beli Telur Puyuh di Desa Gedangan Sidayu Gresik

PEDOMAN WAWANCARA (Untuk Penjual/Petani) NAMA: 1. Sejak kapan Anda menjual padi secara tebasan? 2. Berapa luas sawah yang Anda tebas tahun ini? 3.

BAB I PENDAHULUAN. usahanya berdasarkan prinsip syariah, yaitu aturan perjanjian (akad) antara

BAB 5. Prinsip Dasar Bank Syariah. AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH: Teori dan Praktik Kontemporer

BAB IV BINDUNG KECAMAATAN LENTENG KABUPATEN SUMENEP. yang sifatnya menguntungkan. Jual beli yang sifatnya menguntungkan dalam Islam

BAB IV ANALISIS PRAKTEK MAKELAR. A. Praktek Makelar Dalam Jual Beli Mobil di Showroom Sultan Haji Motor

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

EKONOMI SYARIAH PERTEMUAN KE EMPAT

BAB IV ANALISIS TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI HASIL BUMI DENGAN SISTEM PANJAR DI DESA JENARSARI GEMUH KENDAL

BAB IV PRAKTIK JUAL BELI INTAN DENGAN PERANTARA DI PASAR INTAN MARTAPURA KABUPATEN BANJAR

BAB IV ANALISIS TENTANG AKAD QIRAD}{ DI GERAI DINAR SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK GANTI RUGI DALAM JUAL BELI TEBASAN DI DESA BRANGSONG KECAMATAN BRANGSONG KABUPATEN KENDAL

BAB IV ANALISIS DATA

BAB III DATA TENTANG GAMBARAN UMUM PRAKTIK JUAL BELI BAWANG MERAH KELILING DI KECAMATAN BABADAN

BAB IV ANALISA HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI POWER BANK DI COUNTER VANDHIKA CELL KECAMATAN KAUMAN KABUPATEN PONOROGO

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV SUMUR DENGAN SISTEM BORONGAN DI DESA KEMANTREN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG SISTEM IJO (NGIJO) DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN

Muza>ra ah dan mukha>barah adalah sama-sama bentuk kerja sama

BAB V PENUTUP. 1. Akad utang sapi untuk penanaman tembakau berdasarkan ketentuan kreditur

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBATALAN AKAD TRADE IN OLEH KONSUMEN DI CV. TANADI CABANG KAPAS MADYA SURABAYA

BAB IV ANALISIS JUAL BELI MESIN RUSAK DENGAN SISTEM BORONGAN DI PASAR LOAK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI PADI DENGAN SISTEM TEBAS (Studi Kasus di Desa Mlaten, Kabupaten Demak Tahun 2015/2016)

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis tidak lepas dari peran bank selaku pelayan sekaligus

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP BISNIS PULSA DENGAN HARGA DIBAWAH STANDAR

BAB IV ANALISIS PENERAPAN AKAD IJARAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN BINA AGROBISNIS DALAM PERSPEKTIF FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NOMOR 09/ DSN-MUI/ IV/ 2000

WAWANCARA Petani: Bapak Ahli

LAMPIRAN DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA A. PEMBELI/PENEBAS. 1. Siapakah nama bapak/ibu? 2. Apa agama bapak/ibu? 3. Berapa Umur Bapak/ Ibu?

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP UPAH CATONAN DI DESA CIEURIH KEC. MAJA KAB. MAJALENGKA

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI PADI DENGAN SISTEM TEBAS (Studi Kasus Desa Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten Demak Tahun 2015/2016)

BAB IV ANALISIS TENTANG ARISAN TEMBAK DI DESA SENAYANG KECAMATAN SENAYANG KABUPATEN LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan Allah SWT

Hijab Secara Online Menurut Hukum Islam

BAB IV ANALISIS PRAKTIK PENIMBANGAN DALAM JUAL BELI TEMBAKAU DALAM PRINSIP KEADILAN DI DESA PITROSARI, KEC. WONOBOYO, KAB. TEMANGGUNG.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI GETAH KARET DI LINGKUNGAN UJUNG LOMBANG KELURAHAN LANGGA PAYUNG

BAB III PRAKTIK TAKSIRAN DAN KOMPENSASI DALAM JUAL BELI PADI TEBASAN DI DESA POJOK WINONG KECAMATAN PENAWANGAN KABUPATEN GROBOGAN

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA PASAL 1320 TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE BLACK MARKET DI MAJID CELL

BAB I PENDAHULUAN. cabang ilmu dalam islam yang dikenal dengan fiqih muammalah. Aspek. hubungan antara umat satu dengan umat yang lainnya.

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN JUAL BELI BAWANG MERAH DENGAN TEBAS a

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari risiko, bahaya atau kerugian

BAB IV ANALISIS SUKUK IJĀRAH AL-MUNTAHIYA BITTAMLIK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

TEBASAN DI GUNUNG WURUNG KABUPATEN

BAB V PENUTUP. 1. Etika Bisnis Pedagang Pakaian Terhadap Transaksi Jual Beli di Pasar

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KONTRAK OPSI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SURABAYA

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian serta analisis hasil penelitian yang telah dikemukakan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN UANG MUKA SEWA MOBIL PADA USAHA TRANSPORTASI MAJU JAYA DI BANYUATES SAMPANG MADURA

Perlindungan Konsumen Dalam Perspektif Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Dan Hukum Islam Dalam Jual Beli

UAS Ushul Fiqh dan Qawa id Fiqhiyyah 2015/2016

BAB IV ANALISIS TERHADAP HUKUM JUAL BELI CABE TANPA KESEPAKATAN HARGA

GAME RISING FORCE ONLINE

BAB IV ANALISIS PENETAPAN MARGIN PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH{AH DI BSM LUMAJANG DALAM TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MUI

BAB IV ANALISIS DATA

PENERAPAN AUDIT BERBASIS RISIKO PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK SYARIAH MANDIRI. : Anatasya Anggraini NPM :

BAB I PENDAHULUAN. setiap konsumen dalam menggunakan suatu barang atau jasa. Dengan demikian

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN ISLAM

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

BAB IV ANALISA DATA. jual beli lada melalui perantara Tengkulak, diperkenankan oleh syara ; apabila

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI ALAT TERAPI DI PASAR BABAT KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pinjam meminjam menjadi salah satu cara terbaik untuk

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI LELANG ONLINE DI BALELANG.COM. menyetujui segala ketentuan-ketentuan yang Balelang.

BAB I PENDAHULUAN. Bab I menjelaskan mengenai fenomena yang diteliti. Selanjutnya bab ini

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam terhadap Akad Kerjasama antara Pemilik Modal. dengan Pemilik Perahu di Desa Pengambengan

BAB IV ANALISIS A. Pelaksanaan Pembayaran Upah Buruh Tani Oleh Pemberi Kerja

BAB IV REKSADANA EXCHANGE TRADED FUND DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU NO 7 TAHUN 2004 TERHADAP JUAL BELI AIR IRIGASI DI DESA REJOSARI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI PELAKSANAAN UTANG PIUTANG BENIH PADI DENGAN SISTEM BAYAR GABAH DI

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan Pustaka merupakan hal penting dalam kegiatan ilmiah, terutama

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PULPULAN DI DESA PALOH KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN. Paloh Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF TERHADAP PRAKTEK OPER SEWA RUMAH KONTRAKAN

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah tapi juga oleh persyarikatan Muhammadiyah agar mereka. dibutuhkan mereka secara luas, mudah,dan murah.

A. Analisis Praktik Sistem Kwintalan dalam Akad Utang Piutang di Desa Tanjung Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Mekanisme Pembiayaan Konsumtif di KOPSIM NU Batang

BAB I PENDAHULUAN. sedang menjamur di kalangan masyarakat desa Sidomulyo kecamatan. Silo kabupaten Jember, di mana kasab (penghasilannya) mereka

BAB IV ANALISIS DATA. Yogyakarta, 2008, hlm Dimyauddin Djuwaini, Pengantar fiqh Muamalah, Gema Insani,

BAB I PENDAHULUAN. 2014, h Mardani, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia, Jakarta:

PERJANJIAN KERJASAMA PENGELOLAAN LAHAN (BERTAHAP SESUAI PENJUALAN KAVLING)

BAB IV TINJAUAN FIQH MUAMALAH TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BAWANG MERAH KELILING DI KECAMATAN BABADAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN STANDARISASI TIMBANGAN DIGITAL TERHADAP JUAL BELI BAHAN POKOK DENGAN TIMBANGAN DIGITAL

Transkripsi:

66 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil pembahasan penelitian pada bab-bab sebelumnya, maka penelitidapat menyimpulkan beberapa hal antara lain : 1. Mekanisme jual beli padi dengan cara tebasan di Desa Gondowangi dilakukan dengan beberapa tahap di antaranya: pertama penjual akan menawarkan padi yang akan mereka jual kepada pembeli. Selanjutnya pembeli akan mendatangi atau mensurvei padi milik petani yang akan dijual dan melakukan beberapa perkiraan mengenai harga padi yang siap panen dan kualitas dari bulir padi yang akan dibeli. Setelah disurvei dilakukan tawar menawar harga dengan penjual/ petani, kemudian jika keduanya sudah sepakat dengan harganya maka dilakukan perjanjian terhadap jual beli tersebut secara lisan dan menggunakan bahasa sehari-hari atau dengan menggunakan bahasa Jawa. Jual beli padi dengan sistem tebasan sudah menjadi kebiasaan yang selalu dilakukan oleh masyarakat Kelurahan Gondowangi dengan maksud untuk mempermudah petani dalam proses penjualan padi yang siap panen, karena jika petani menggunakan cara panen sendiri, akan menghabiskan banyak waktu dan biaya untuk keperluan panen dan pengolahannya.

67 2. Di dalam pandangan hukum Islam jual beli tebasan padi tersebut terkesan mengandung unsur spekulasi karena pihak pembeli hanya memerkirakan harga dan kualitasnya secara cepat tanpa melalui proses timbang terlebih dahulu. Namun setelah peneliti melakukan penelitian langsung di Kelurahan Gondowangi, peneliti mengambil kesimpulan bahwa jual beli dengan sistem tebasan yang terjadi di Kelurahan Gondowangi sah dan diperbolehkan oleh syara. Hal tersebut terjadi karena beberapa hal antara lain : a. Obyek transaksi bisa dilihat dengan mata kepala ketika sedang melakukan akad atau sebelumnya sehingga gharar jahalah atau ketidakjelasan dari objek dapat dieliminasi. b. Penjual dan pembeli tidak mengetahui secara jelas kadar obyek jual beli, baik dari segi takaran, timbangan ataupun hitungannya. c. Pihak pembeli atau penebas merupakan orang yang sudah ahli dalam bidang penaksiran tersebut. d. Jual beli dilakukan atas sesuatu yang dibeli secara partai, bukan per satuan. Akad jizaf diperbolehkan atas sesuatu yang bisa ditakar atau ditimbang, seperti biji-bijian dan yang sejenisnya. Dalam penelitian yang diperjual belikan adalah padi yang siap panen maka dari itu dalam syarat ini sudah terpenuhi. e. Obyek jual belinya yaitu padi yang sudah siap panen yang sebelumnya diperkirakan ada unsur maysir dan gharar dihapuskan oleh bukti bahwa

68 pihak yang menaksir merupakan orang yang sudah kompeten dalam bidangnya. Hal itu sesuai dengan salah satu syarat dalam jual beli jizaf. f. Tanah yang digunakan sebagai tempat penimbunan obyek transaksi merupakan tanah yang rata dan memungkinkan untuk ditaksir. g. Alat tukar yang digunakan dalam jual beli tersebut merupakan barang yang tidak sejenis, yaitu berupa nominal uang. Maka dari itu dapat terhindar dari riba. B. Saran Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan di atas, ada beberapa hal yang disampaikan peneliti berupa masukan dan harapan, yaitu : 1. Bagi pihak penjual (petani) a. Petani harus mengetahui keadaan atau kualitas padi yang dia tanam sehingga tahu kisaran harga jual dari padi yang akan mereka jual tersebut. b. Petani diharapkan benar-benar memilih pembeli atau juragan yang sudah berpengalaman dalam bidang tersebut agar tidak terjadi kesalahan dalam penaksiran di kemudian hari. c. Petani harus selektif dan benar-benar mengetahui harga pasar saat terjadi penawaran harga dengan pembeli atau juragan agar tidak mendapat kerugian yang besar dalam transaksi tersebut.

69 2. Bagi pembeli (penebas) a. Bagi pembeli atau penebas harus melakukan pengamatan dengan cermat dan teliti terhadap kualitas dan kuantitas padi sehingga kemungkinan terjadinya kesalahan penaksiran tidak terlalu besar. b. Dalam menawar harga harus disesuaikan dengan harga pasar yang saat itu digunakan, agar terbebas dari unsur penipuan. 3. Bagi kedua belah pihak (penjual dan pembeli) a. Bagi kedua belah pihak harus sangat berhati-hati dalam melakukan transaksi jual beli dengan sistem tebasan, karena jual beli dengan sistem tebasan sangat rentan dengan praktik maysir dan gharar yang tentu saja dilarang oleh agama. b. Bagi kedua belah pihak baik penjual maupun pembeli hendaknya menerapkan hak khiyar ketika transaksi jual beli tersebut dilakukan guna meminimalkan terjadinya perselisihan di kemudian hari. 4. Bagi peneliti selanjutnya Dalam penelitian ini masih banyak terdapat kekurangan dan keterbatasan, yaitu peneliti tidak menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara mengolah data (kuantitatif), peneliti hanya menggunakan teknik pengumpulan data dengan melakukan wawancara dan observasi serta dokumentasi. Untuk itu, penulis menyarankan untuk meyempurnakan metode

70 penelitian ini dengan teknik pengumpulan data dengan mengolah data (kuantitatif).