III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2014 bertempat

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2015 selama 50

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2014 di

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2012 di Laboratorium

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2013 di Balai Benih Ikan (BBI)

II. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus

III. BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai dengan bulan Nopember

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan pada bulan September-Oktober 2013,

BAB III BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli hingga Agustus 2011 yang bertempat di

BAB III BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 03 Februari sampai dengan 17

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 2009, bertempat di Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tanggal 26 Maret - 25 April 2012 di Laboratorium

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Rancangan Percobaan 2.2 Prosedur Kerja Persiapan Wadah Ukuran dan Padat Tebar

II. BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama 40 hari pada bulan Agustus sampai dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-April 2015,

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2011 bertempat di. Balai Budidaya Ikan Hias, Natar, Lampung Selatan.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2012 hingga Februari 2013

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan Bulan Januari sampai Maret 2012 bertempat di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

METODE PENELITIAN. Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

II. BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE. Keterangan : Yij = Hasil pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = Nilai tengah

II. METODELOGI 2.1 Waktu dan Tempat 2.2 Alat dan Bahan 2.3 Tahap Penelitian

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Alat dan Bahan 2.2 Tahap Penelitian

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur Penelitian Bahan dan Alat Persiapan Wadah Pemeliharaan Ikan Uji Rancangan Pakan Perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei sampai Juli 2014, di Laboratorium Budidaya

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Tahap Penelitian 2.2 Prosedur Kerja Penelitian Pendahuluan Tingkat Kelangsungan Hidup Ikan Selama Pemuasaan

BAB III BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Agustus sampai denganseptember 2011

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga September 2013 bertempat di

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

II. METODOLOGI 2.1 Persiapan Wadah dan Ikan Uji 2.2 Persiapan Pakan Uji

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Penelitian

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Januari April 2014 di Laboratarium Budidaya. Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

III. METODELOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2009 di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2013

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei - Juli 2014, di Laboratorium Budidaya

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2011, di

II. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias, Depok Jawa Barat.

II. BAHAN DAN METODE. Bahan Pakan

BAHAN DAN METODE. = data pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = nilai tengah data τ i ε ij

BAB III BAHAN DAN METODE

PENGGUNAAN TEPUNG DAGING DAN TULANG SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER PROTEIN HEWANI PADA PAKAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Oktober sampai 10 November 2014,

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Aquatik, Fakultas

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG IKAN RUCAH TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GESIT (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG IKAN RUCAH TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GESIT (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan bulan Agustus sampai September 2011 bertempat di

BAB III MATERI DAN METODE. Februari 2017 di kandang, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Bulan Juli 2013

ke dalam bak filter. Berdasarkan Anonim (2011 ) waktu tinggal dapat dihitung dengan rumus :

BAB III MATERI DAN METODE. Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni

IV. METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Proses Fermentasi Substrat Padat Tepung Kulit Ubi Kayu

MATERI DAN METODE. Gambar 4. Kelinci Peranakan New Zealand White Jantan Sumber : Dokumentasi penelitian (2011)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2012, di Balai

III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Alat dan Bahan yang digunakan dalam penelitian

METODE PENELITIAN. Penelitian Tahap 1: Uji Efektivitas Enzim Cairan Rumen Domba Terhadap Penurunan Kandungan Serat Kasar Bungkil Kelapa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan di laboratorium dan rumah

II. METODOLOGI 2.1 Waktu dan Tempat 2.2 Tahap Penelitian 2.3 Alat dan Bahan Alat dan Bahan untuk Penentuan Kemampuan Puasa Ikan

BAB 4. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. bio.unsoed.ac.id

Pengumpulan daun apu-apu

METODE KERJA. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2014 sampai April 2015 di. Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur kerja Kemampuan puasa ikan Tingkat konsumsi oksigen Laju ekskresi amoniak

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2014 bertempat di Laboratorium Basah Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung. B. Alat dan Bahan 1. Alat penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain wadah pemeliharaan berupa akuarium berukuran 50 x 40 x 40 cm 3 sebanyak 15 buah, penggiling pakan, oven, instalasi aerasi, Modified Toca Color Finder (M-TCF), thermometer, DO meter, ph meter, serokan, baskom, dan alat tulis. 2. Bahan Penelitian Bahan - bahan yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut : a. Ikan Uji Ikan uji berupa benih ikan mas koki yang berasal dari petani ikan di Natar, Lampung Selatan dengan ukuran ± 5 cm dengan padat penebaran 7 ekor pada setiap akuarium.

13 b. Bahan Baku Pakan Ikan Bahan baku pakan ikan yang digunakan terdiri dari tepung spirulina, tepung ikan, tepung kedelai, tepung jagung, minyak ikan, minyak jagung, premix dan tepung tapioka. C. Rancangan Penelitian Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan yaitu : Perlakuan A : Penambahan 0% Tepung Spirulina dalam formulasi pakan. Perlakuan B : Penambahan 0,3% Tepung Spirulina dalam formulasi pakan. Perlakuan C : Penambahan 0,6% Tepung Spirulina dalam formulasi pakan. Perlakuan D : Penambahan 0,9% Tepung Spirulina dalam formulasi pakan. Perlakuan E : Penambahan 1,2% Tepung Spirulina dalam formulasi pakan. Pada masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Komposisi bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan pakan ikan mas koki disajikan pada Tabel 1 dan perhitungan komposisi pakan dapat dilihat pada Lampiran 3. Tabel 1. Bahan baku pakan ikan Bahan Pakan Perlakuan A (kontrol) B C D E Tepung ikan 38,71% 38,41% 38,11% 37,81% 37,51% Tepung spirulina 0% 0,3% 0,6% 0,9% 1,2% Tepung kedelai 19,34% 19,34% 19,34% 19,34% 19,34% Tepung jagung 29,95% 29,95% 29,95% 29,95% 29,95% Tepung tapioka 7% 7% 7% 7% 7% Minyak ikan 2% 2% 2% 2% 2% Minyak jagung 1% 1% 1% 1% 1% Premix 2% 2% 2% 2% 2% Jumlah 100% 100% 100% 100% 100%

14 Model Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang digunakan adalah: Keterangan: Yij = µ + σi + єij Yij : Data pengamatan perlakuan ke-i, ulangan ke-j µ : Nilai tengah umum σi єij i : Pengaruh pemberian pakan ke-i : Galat percobaan pada Perlakuan ke-i dan ulangan ke-j : Perlakuan pakan A, B, C j : Ulangan (1,2,3) Perbedaan antar perlakuan dianalisis dengan uji sidik ragam (ANOVA) pada selang kepercayaan 95% dan akan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5% (Gasperz, 1991 dalam Puspita, 2012). D. Prosedur Penelitian 1. Persiapan wadah penelitian Persiapan yang dilakukan adalah menyiapkan akuarium dengan ukuran 50 x 40 x 40 cm 3, kemudian akuarium dibersihkan dan dicuci hingga bersih kemudian dibilas dengan air bersih dan dikeringkan selama 24 jam. Setelah kering akurium diisi air dengan ketinggian 20 cm atau dengan volume 48 liter air dan dilengkapi dengan instalasi aerasi. 2. Pembuatan pakan Pakan yang digunakan berupa pakan buatan yang dibuat dari bahan baku tepung ikan, tepung spirulina, tepung kedelai, tepung jagung, tepung tapioka, minyak ikan, minyak jagung dan premix. Bahan baku terlebih dahulu dijadikan

15 tepung sebelum dibentuk menjadi pellet. Tahap - tahap pembuatan tepung yaitu pressing bahan yang mengandung kadar air dan minyak terlalu tinggi agar air dan minyak berkurang. Kemudian bahan-bahan tersebut dijemur atau dioven sampai benar-benar kering (kadar air 3-7%). Setelah kering, bahan-bahan digiling, kemudian hasil dari penggilingan itu diayak untuk memperoleh bahan dalam bentuk tepung. Tepung yang diperoleh kemudian disimpan dalam wadah yang kedap udara. Bahan-bahan yang sudah menjadi tepung, ditimbang sesuai dengan yang dibutuhkan dalam perlakuan penelitian. Bahan baku yang memiliki komposisi paling banyak dicampur terlebih dahulu, kemudian ditambahkan dengan komposisi yang sedikit jumlahnya. Bahan yang sudah tercampur rata ditambahkan air hangat sebanyak 10% dari komposisi bahan total. Setelah bahan baku tercampur secara homogen, lakukan pencetakan sesuai dengan ukuran pelet yang diinginkan. Pakan yang sudah jadi kemudian dikeringkan di bawah cahaya matahari hingga kadar air yang tersisa mencapai 3%. Setelah kering pakan ikan disimpan di tempat yang kering 3. Masa Adaptasi Ikan mas koki yang akan digunakan dalam penelitian terlebih dahulu diaklimatisasi selama 7 hari dengan tujuan agar ikan tersebut dapat menyesuaikan diri terhadap kondisi lingkungan dan jenis pakan yang diberikan. Ikan tersebut dipilih berdasarkan kondisi normal yang sehat dan tidak sakit dengan bobot yang relatif sama. Ikan-ikan tersebut ditebar ke dalam akuarium ukuran 50 x 40 x 40 cm 3 dengan volume air 48 liter dan padat penebaran 7 ekor pada setiap akuarium.

16 E. Parameter Yang Diamati Pengamatan yang dilakukan meliputi pengamatan terhadap intensitas warna menggunakan M-TCF dan kualitas air. 1. Intensitas warna menggunakan M-TCF Pengamatan terhadap intensitas warna ikan koki sebelumnya dilakukan pemberian nilai atau pembobotan pada kertas warna M-TCF, pembobotan dimulai dari terkecil 1,2,3 hingga skor terbesar 30 dengan gradasi warna dari orange muda hingga merah pekat. Pengamatan intensitas warna ikan mas koki dilakukan setiap 10 hari sekali selama 60 hari dan warna yang diamati adalah warna oranye. Pengamatan dilakukan dengan cara membandingkan warna asli ikan pada kertas warna TCF dan diamati oleh 5 orang yang tidak buta warna untuk keakuratan data. Adapun tingkat konsistensi dari 5 orang panelis tersebut adalah baik atau konsisten. Pada pengamatan warna pertama semua warna ikan ditandai dan untuk selanjutnya peningkatan warna ke arah yang lebih kontras diberi nilai 1, 2, 3, sampai 30, sehingga akan didapatkan selisih antara nilai warna awal dan nilai warna di akhir penelitian. 2. Pengukuran kualitas air Pengukuran kualitas air meliputi suhu, derajat keasaman (ph), kandungan oksigen terlarut. F. Pelaksanaan Penelitian 1. Pemeliharaan dan pemberian pakan Benih ikan mas koki berukuran 5-7 cm sebanyak 7 ekor dipelihara selama 40 hari dalam akuarium berukuran 50 x 40 x 40 cm 3 atau dengan padat tebar 1 ekor/

17 6 liter air pada setiap akuarium. Pemberian pakan tiga kali sehari pada pukul 08.00 WIB, 12.00 WIB, dan 16.00 WIB, dengan feeding rate (FR) 5% dari bobot tubuh ikan pada tiap ulangan dan perlakuan. 2. Pengamatan intensitas warna Pengamatan terhadap intensitas warna ikan mas koki menggunakan M-TCF dan diamati oleh 5 orang panelis yang tidak mengalami gangguan pada mata seperti buta warna, rabun, dan penyakit mata lainya. Pengamatan dilakuakan secara visual dengan cara membandingkan warna asli ikan pada kertas M-TCF yang telah diberi nilai atau pembobotan. 3. Pergantian air dan pengontrolan kualitas air Pergantian air total dilakukan setiap 10 hari yakni pada pagi hari sebelum pemberian pakan. Pengontrolan kualitas air dilakukan dengan menyifon kotoran dan sisa pakan yang ada di dasar akuarium dan dilakukan pengisisan air kembali dengan menggunakan air yang berasal dari tandon yang memiliki kualitas yang sama dengan media pemeliharaan. G. Analisis Data Pengaruh perlakuan terhadap parameter pengamatan intensitas warna menggunakan M-TCF dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (ANOVA). Apabila hasil uji berbeda nyata maka akan dilakukan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5% (Gasperz, 1991 dalam Puspita, 2012).