GAMBARAN PENGETAHUAN DAN STATUS KEBERSIHAN MULUT PADA PEMAKAI GIGI TIRUAN SEBAGAI LEPASAN DI KELURAHAN BATU KOTA KECAMATAN MALALAYANG

dokumen-dokumen yang mirip
STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA PENGGUNA GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASANDI RSGMP-PSPDG FK UNSRAT MANADO

HUBUNGAN PENGETAHUAN KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT DENGAN STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA SISWA SMA NEGERI 9 MANADO

GAMBARAN STATUS KEBERSIHAN MULUT SISWA SD KATOLIK ST. AGUSTINUS KAWANGKOAN

Kata kunci: gigi tiruan, tingkat perilaku, lansia.

STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PASIEN POLIKLINIK GIGI PUSKESMAS PANIKI BAWAH MANADO

GAMBARAN PENGETAHUAN PENCABUTAN GIGI SISWA SMA NEGERI 1 SANG TOMBOLANG KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

PERSEPSI PASIEN PENGGUNA GIGI TIRUAN LEPASAN BERBASIS AKRILIK YANG MENGGUNAKAN JASA DOKTER GIGI DI KOTAMOBAGU

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS KARIES GIGI PADA SISWA SMP KRISTEN 67 MANADO

POLA KEHILANGAN GIGI PADA MASYARAKAT DESA ROONG KECAMATAN TONDANO BARAT MINAHASA INDUK

BAB 4 METODE PENELITIAN

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG PENCABUTAN GIGI DI SMP NEGERI 2 LANGOWAN

Perilaku Pemeliharaan dan Status Kebersihan Gigi dan Mulut Masyarakat di Kelurahan Paniki Kabupaten Sitaro

Hubungan pengetahan kesehatan gigi dan mulut dengan status karies pada pemulung di tempat pembuangan akhir Sumompo Manado

Status kebersihan gigi dan mulut pada remaja usia tahun di SMPN 4 Watampone Kecamatan Tanete Riattang Kabupaten Bone

Gambaran Status Kebersihan Gigi dan Mulut pada Pengidap HIV/AIDS di Yayasan Batamang Plus Bitung

PERSEPSI MASYARAKAT KECAMATAN TOMPASO TERHADAP PEMAKAIAN GIGI TIRUAN

STATUS KEBERSIHAN MULUT ANAK USIA 9-11 TAHUN DAN KEBIASAAN MENYIKAT GIGI MALAM SEBELUM TIDUR DI SDN MELONGUANE

Hubungan Perilaku Pemeliharaan Kebersihan dengan Status Gingiva pada Pengguna Gigi Tiruan Sebagian Lepasan

HUBUNGAN KEBIASAAN MENYIKAT GIGI DAN STATUS KESEHATAN GINGIVA PADA PENGGUNA GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN DI KELURAHAN BATU KOTA

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut.

GAMBARAN STATUS KEBERSIHAN RONGGA MULUT DAN STATUS GINGIVA PADA MAHASISWA DENGAN GIGI BERJEJAL

Gambaran Status Kebersihan Gigi dan Mulut pada Pengguna Alat Ortodontik Cekat di SMA Negeri 7 Manado

STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT SISWA SMA NEGERI 9 MANADO PENGGUNA ALAT ORTODONTIK CEKAT

GAMBARAN PERAWATAN GIGI TIRUAN DI RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT PRODI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNSRAT TAHUN

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENCABUTAN GIGI PADA MASYARAKAT KELURAHAN KOMBOS BARAT BERDASARKAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN

PERILAKU MEMELIHARA KEBERSIHAN GIGI TIRUAN LEPASAN BERBASIS AKRILIK PADA MASYARAKAT DESA TREMAN KECAMATAN KAUDITAN

PERBANDINGAN STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUTPADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS SLB-B DAN SLB-C KOTA TOMOHON

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan sosialnya (Monica, 2007). Perawatan ortodontik merupakan salah

STATUS KARIES PADA GIGI BERJEJAL DI SD NEGERI 12 TUMINTING

Sri Junita Nainggolan Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan. Abstrak

Gambaran status kebersihan gigi dan mulut pada pengidap HIV/AIDS di Yayasan Batamang Plus Manado

Perilaku pemeliharaan kebersihan gigi tiruan lepasan pada masyarakat Desa Kema II Kecamatan Kema

GAMBARAN STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT SERTA STATUS GINGIVA PADA ANAK REMAJA DI SMP ADVENT WATULANEY KABUPATEN MINAHASA

BAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan kepada Odapus yang bergabung dan berkunjung di YLI.

BAB I PENDAHULUAN. bagi tubuh. Fungsi gigi berupa fungsi fonetik, mastikasi dan. ataupun yang hilang bisa berdampak pada kesehatan.

ABSTRAK. Kata kunci: pengetahuan orang tua, cara menyikat gigi, tingkat kebersihan rongga mulut. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. percaya diri. Salah satu cara untuk mendapatkan kesehatan rongga mulut adalah dengan

PERSEPSI PENGGUNA GIGI TIRUAN LEPASAN TERHADAP PEMELIHARAAN KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT

Pengetahuan dan Perilaku Kesehatan Gigi pada siswa SDN 174 Muara Fajar Pekanbaru

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki permasalahan pada gigi dan mulut sebesar 25,9%,

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagian besar pasien dengan kehilangan gigi sebagian. 3 Salah satu kelemahan

STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK AUTIS DI KOTA MANADO

Status gingiva pada pasien pengguna gigi tiruan cekat di RSGM PSPDG Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRAK. Kata kunci : gingivitis kehamilan, indeks gingiva modifikasi, usia kehamilan, sosio- ekonomi, pola makan, oral hygiene

Maria Victa Agusta R.*, Ade Ismail AK**, Muhammad Dian Firdausy*** ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. yang optimal meliputi kesehatan fisik, mental dan sosial. Terdapat pendekatanpendekatan

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PERILAKU ORANG TUA TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN KARIES GIGI PADA ANAK KELAS 1 DI SDN X DAN Y

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional analitik dan desain penelitian cross sectional, yaitu

Identifikasi Faktor Penghambat Seseorang Menggunakan Gigi Tiruan

GAMBARAN STATUS GINGIVA MENURUT KEBIASAAN MENYIKAT GIGI SEBELUM TIDUR MALAM HARI PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 70 MANADO

BAB 1 PENDAHULUAN. jika gigi mengalami sakit akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Kesehatan gigi

BAB I PENDAHULUAN. pada umumnya berkaitan dengan kebersihan gigi dan mulut. Faktor penyebab dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN STATUS EKONOMI DENGAN SIKAP PASIEN TERHADAP PERAWATAN GIGI TIRUAN

PERBEDAAN INDEKS HIGIENE ORAL DAN ph PLAK KELOMPOK PEMAKAI DAN BUKAN PEMAKAI PESAWAT ORTODONTI CEKAT LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI MULUT DENGAN STATUS KEBERSIHAN RONGGA MULUT PADA LANSIA

GAMBARAN PENCABUTAN GIGI MOLAR SATU MANDIBULA BERDASARKAN UMUR DAN JENIS KELAMIN DI BALAI PENGOBATAN RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT MANADO TAHUN 2012

STATUS KEBERSIHAN MULUT DAN PERILAKU MENYIKAT GIGI ANAK SD NEGERI 1 MALALAYANG

BAB I PENDAHULUAN. sudah dimulai sejak 1000 tahun sebelum masehi yaitu dengan perawatan

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Care Vol.5, No2,Tahun 2017

BAB III. Jenis penelitian yang dilakukan adalah observasional analitik dengan. membandingkan antar kelompok. Desain penelitian ini menggunakan desain

GAMBARAN MENYIKAT GIGI TERHADAP TINGKAT KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA MURID KELAS V DI MIN 9 KECAMATAN ULEE KARENG KOTA BANDA ACEH

Universitas Sam Ratulangi Manado Jurnal e-gigi (eg), Volume 5 Nomor 1, Januari-Juni 2017

GAMBARAN INDIKASI PENCABUTAN GIGI DALAM PERIODE GIGI BERCAMPUR PADA SISWA SMP NEGERI 1 LANGOWAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah observational analitik dengan desain

Gambaran status karies gigi pada mahasiswa asal Kabupaten Mimika yang mempunyai kebiasaan menyirih di Manado

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN TINDAKAN MENJAGA KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA MURID SD SHAFIYYATUL AMALIYYAH PADA TAHUN

LEMBAR PENJELASAN KEPADA ORANG TUA/WALI OBJEK PENELITIAN. Kepada Yth, Orang Tua/Wali Ananda :..

GAMBARAN PEMELIHARAAN KEBERSIHAN GTL AKRILIK PADA MASYARAKAT KELUHARAN BATU PUTIH BAWAH

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia BAB 5 HASIL PENELITIAN

DEPARTEMEN KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA PENDERITA TUNANETRA USIA TAHUN ( KUESIONER )

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PASIEN KEHILANGAN GIGI TETAP DENGAN MINAT PEMAKAIAN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN

Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD

BAB I PENDAHULUAN. jenis. Kehamilan merupakan keadaan fisiologis wanita yang diikuti dengan

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit tertinggi ke enam yang

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TENTANG PENCABUTAN GIGI DI DESA MOLOMPAR UTARA KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

GAMBARAN SKOR PLAK PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADYAH GODEAN 1

Persepsi Masyarakat Terhadap Pembuatan Gigi Tiruan oleh Tukang Gigi di Desa Treman Kecamatan Kauditan

GAMBARAN STATUS KARIES PADA MURID SMP NEGERI 4 TOULUAAN KECAMATAN SILIAN RAYA KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. pada anak usia sekolah dasar (Soebroto, 2009). mulut adalah penyakit jaringan keras gigi (karies gigi) dan penyakit

NASKAH PUBLIKASI PREVALENSI GINGIVITIS PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA, KEDUA DAN KETIGA DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN

BAB I PENDAHULUAN. sehat serta penampilan yang secara sosial dapat diterima (Ariyani,2006).

TINGKAT KEPARAHAN KARIES PADA GIGI MOLAR PERTAMA PERMANEN BERDASARKAN KELOMPOK UMUR 6 DAN 12 TAHUN WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERTIWI, MAKASSAR

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkat. Hal tersebut menyebabkan kemungkinan penurunan kondisi tidak

Hubungan Perilaku Ibu Hamil dengan Kebersihan Gigi dan Mulut (OHI-S) Masa Kehamilan di Puskesmas Pandanwangi Malang

STATUS KEBERSIHAN MULUT DAN KESEHATAN PERIODONTAL PASIEN YANG DATANG KE KLINIK PERIODONSIA RSGM UNIVERSITAS JEMBER PERIODE AGUSTUS 2009 AGUSTUS 2010

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

DALAM PEMILIHAN JENIS GIGITIRUAN DI PULAU KODINGARENG SKRIPSI PRAPRIMADANI MURSYID J

THE CONCEPTION OF PLAQUE SCORE ON 7TH GRADE STUDENTS OF SMP MUHAMMADIYAH 1 GODEAN SLEMAN

*Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Manado Jl. R.W. Mongisidi Malalayang Manado

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI KESEHATAN RONGGA MULUT DENGAN KESEHATAN PERIODONTAL IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS X BANDUNG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. terencana melalui pendidikan. Pengetahuan dapat dipengaruhi oleh berbagai

HASIL ANALISIS DATA. Kelompok Usia Responden. Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent tahun 33 64,7 64,7 64,7

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

Transkripsi:

Jurnal e-gigi (eg), Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni 2015 GAMBARAN PENGETAHUAN DAN STATUS KEBERSIHAN MULUT PADA PEMAKAI GIGI TIRUAN SEBAGAI LEPASAN DI KELURAHAN BATU KOTA KECAMATAN MALALAYANG 1 Vlorenzy O. Muluwere 2 Ni Wayan Mariati 2 Dinar A. Wicaksono 1 Kandidat Skripsi Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran 2 Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado Email: Vlorenzy_m@yahoo.com Abstract: Oral health is an important factor in human life. One of the causes of a person ignores his/her mouth and dental health problems is lacking of knowledge about oral hygiene. Oral hygiene of a removable denture wearer should still be noted. Denture should be kept clean to prevent further tooth loss, gingival inflammation or infection of bacteria and fungi, as well as unpleasant smell of the denture. This study aimed to describe the knowledge and oral hygiene status of the wearers of removable partial dentures in Batu Kota village, Malalayang. This was a descriptive study. Respondents were selected with a total sampling method. The sample size was equal to the total population of 30 people. Examination was performed by using mouth mirror and probe. Knowledge and oral hygiene status in removable partial denture wearers were calculated in percentages and the frequency distribution was evaluated by using the index O-HIS. The results showed that most respondents had less knowledge of oral hygiene. There were 24 respondents (80%) had less knowledge in maintaining dental health. Frequency distribution of respondents by using examination of O-HIS majority status was poor oral hygiene in 16 respondents (53.33%). Conclusion: In this study, most respondents had less knowledge in maintaining dental health meanwhile a half of the respondents had poor oral hygiene. Keywords: knowledge, dentures, oral hygiene. Abstrak: Kesehatan gigi dan mulut merupakan faktor penting dalam kehidupan manusia. Salah satu penyebab seseorang mengabaikan masalah kesehatan gigi dan mulutnya ialah faktor pengetahuan tentang kebersihan gigi dan mulut yang kurang. Kebersihan rongga mulut pada pemakai gigi tiruan lepasan harus tetap diperhatikan. Gigi tiruan harus dijaga kebersihannya untuk mencegah kehilangan gigi lebih lanjut, radang gingiva atau infeksi bakteri dan jamur, juga agar gigi tiruan tersebut tidak berbau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan status kebersihan mulut pada pemakai gigi tiruan sebagian lepasan di kelurahan Batu Kota kecamatan Malalayang. Penelitian ini bersifat deskriptif. Responden dipilih dengan metode total sampling dengan jumlah sampel sama dengan jumlah populasi 30 orang. Pemeriksaan dilakukan menggunakan kaca mulut dan sonde. Pengetahuan dan status kebersihan mulut pada pemakai gigi tiruan sebagian lepasan dihitung persentase dan distribusi frekuensinya dievaluasi dengan indeks O-HIS. Hasil penelitian menunjukkan 24 orang (80%) memiliki pengetahuan kurang dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Distribusi frekuensi responden berdasarkan status pemeriksaan O-HIS terbanyak ialah status kebersihan gigi dan mulut buruk dengan jumlah 16 orang (53,33%). Simpulan: Sebagian besar responden memiliki pengetahuan kurang mengenai kebersihan gigi dan mulut dan sekitar separuh responden memiliki status kebersihan gigi dan mulut yang buruk. Kata kunci: pengetahuan, gigi tiruan, kebersihan gigi dan mulut 197

Kebersihan rongga mulut pemakai gigi tiruan lepasan harus tetap diperhatikan, karena kebersihan gigi tiruan dapat mendukung kesehatan rongga mulut secara menyeluruh. Gigi tiruan harus dijaga sebersih mungkin untuk mencegah kehilangan gigi lebih lanjut, radang gingiva atau infeksi bakteri dan jamur, juga agar gigitiruan tersebut tidak berbau. 1 Kehilangan gigi dapat terjadi pada siapa saja, akibatnya terjadi gangguan pada fungsi pengunyahan, fungsi Temporomandibular Joint (TMJ), dan psikologis yaitu estetika dan fungsi bicara. Dalam kesehatan gigi dan mulut terutama untuk menghindari gangguan-gangguan yang dapat terjadi akibat kehilangan gigi tersebut, maka diperlukan penggantian gigi yang hilang dengan gigitiruan. Pemakaian gigitiruan dapat menyebabkan rongga mulut lebih rentan terhadap karies dan penyakit periodontal, serta mempunyai potensi yang dapat mengakibatkan perubahan-perubahan patologik dalam mulut. 2 Menurut World Health Organisation (WHO) dalam The World Oral Health Reportmenyatakan bahwa masyarakat Indonesia kurangnya menjaga kebersihan gigi dan mulut berakibat pada peningkatan prevalesi edentulousness yang mencapai 24% dengan rata-rata umur di atas 65 tahun dan sebagian penduduk Indonesia yang menderita gangguan kesehatan gigi dan mulut masih mencapai 90%. 3 Penelitian yang telah di lakukan banyak masyarakat di kelurahan Batu Kota kecamatan Malalayang yang belum mengetahui kebersihan mulut pada pemakai gigitiruan lepasan ditemukan bahwamasyarakat memiliki tingkat pendidikan yang berbeda-beda, sebagian besar masyarakatnya lulusan sekolah menengah atas dengan status sosial ekonomi yang tergolong menengah ke bawah dan tingkat penghasilan yang rendah. Hal tersebut memengaruhi pengetahuan masyarakat dalam memelihara gigi tiruan yang mereka gunakan. Survei awal pada masyarakat di kelurahan Batu Kota lingkungan III Muluwere, Mariati, Wicaksono: Gambaran pengetahuan dan status... merupakan salah satu kelurahan yang ada di kecamatan Malalayang dengan jumlah populasi penduduk sebesar 945 jiwa,hal inilah peneliti tertarik untuk meneliti tentang Gambaran pengetahuan dan status kebersihan mulut pada pemakai gigitiruan sebagian lepasan di kelurahan Batu Kota kecamatan Malalayang. BAHAN DAN METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif. Penelitian dilakukan di kelurahan Batu Kota lingkungan III kecamatan Malalayang kota Manado provinsi Sulawesi Utara. Penelitian ini berlangsung pada bulan September- Oktober 2014. Populasi penelitian ialah seluruh masyarakat di kelurahan Batu Kota lingkungan III yang menggunakan gigi tiruan sebagian lepasan yaitu sebanyak 30 orang. maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 30 orang. Dalam penelitian ini pengambilan sampel menggunakan metode total sampling yaitu seluruh populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi. 4 Data primer diperoleh dari lembar kuesioner yang diberikan pada masyarakat kelurahan Batu Kota kecamatan Malalayang yang menjadi sampel penelitian. Data sekunder diperoleh dari kantor kelurahan Batu Kota, berupa data profil kelurahan, identitas kelurahan dan jumlah masyarakat. Pengambilan data mengenai pengetahuan kebersihan gigi dan mulut dinilai melalui pengisian kuesioner, kemudian dilakukan pemeriksaan langsung dalam rongga mulut, dibantu dengan alat diagnostik pinset, sonde, dan kaca mulut serta dinilai OHI-Snya setelah subjek mengisi informed consent. Data yang diperoleh, diolah, dianalisis secara manual dan pengajian data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. HASIL PENELITIAN Responden dengan jenis kelamin lakilaki berjumlah 11 orang (36,67%) dan 198

Jurnal e-gigi (eg), Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni 2015 responden perempuan berjumlah 19 orang (63,33%) (Tabel 1). Sebagian besar responden berada pada kelompok usia 51-60 tahun sebanyak 16 responden (53,33%) (Tabel 2) Tabel 1. Distribusi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Jenis Jumlah % kelamin (n) Laki laki 11 36,67 Perempuan 19 63,33 Tabel 2. Distribusi karakteristik responden berdasarkan usia Usia Jumlah % (tahun) (n) 40-50 14 46,67 51-60 16 53,33 Tingkat pendidikan terakhir responden yang paling banyak ialah sekolah dasar (SD) yaitu sebanyak 15 responden (50,00%), sedangkan paling sedikit berpendidikan perguruan tinggi berjumlah 2 responden (6,66%) (Tabel 3). Tabel 3. Distribusi karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir Tingkat Jumlah % Pendidikan (n) SD 15 50,00 SLTP 5 16,67 SLTA 8 26,67 Perguruan tinggi 2 6,66 Sebagian besar responden telah menggunakan gigi tiruan selama 1 5 tahun yaitu sebanyak 20 responden (66,67%) dan paling kecil yaitu pada penggunaan selama > 10 tahun sebanyak 1 responden (3,33%) (Tabel 4). Responden mengetahui pengetahuan kesehatan gigi dan mulut yang kurang berjumlah 24 responden (80,00%), baik berjumlah 3 responden (10,00%) dan cukup berjumlah 3 responden (10,00%) (Tabel 5). Tabel 4. Distribusi karakteristik berdasarkan lama penggunaan gigi tiruan sebagian lepasan Lama Penggunaan (tahun) Jumlah (n) % 1-5 20 66,67 6-10 9 30,00 > 10 1 3,33 Tabel 5. Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut Pengetahuan Jumlah % (Kategori) (n) Baik 3 10,00 Cukup 3 10,00 Kurang 24 80,00 Responden mengetahui kesehatan gigi dan mulut pada pemakai gigi tiruan sebagian lepasan buruk berjumlah 16 responden (53,33%), sedangkan yang paling kecil baik berjumlah 2 responden (6,67%) (Tabel 6). Tabel 6. Distribusi frekuensi responden berdasarkan status pemeriksaan OHI-S OHI-S (Kategori) Jumlah % (n) Baik 2 6,67 Sedang 12 40,00 Buruk 16 53,33 Pada Tabel 7 terlihat bahwa 30 responden mengetahui bahwa penggunaan gigi tiruan sebagian lepasan bisa menggantikan gigi yang hilang sedangkan 27 responden lainnya menjawab tidak tahu bahwa penggunaan gigi tiruan sebagian lepasan dapat mencegah bergesernya gigi ke tempat yang kosong. 199

Muluwere, Mariati, Wicaksono: Gambaran pengetahuan dan status... Tabel 7. Distribusi frekuensi responden berdasarkan kuesioner No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Pertanyaan Tahu Tidak Tahu n % N % bisa menggantikan gigi yang hilang 30 10,00 0 0,00 Pemakaian gigi tiriuan sebagian lepasan dapat memperbaiki penampilan seseorang 11 3,67 19 6,33 Pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan dapat memperbaiki fungsi penggunaan 12 4,00 18 6,00 dapat memperbaiki cara bicara atau 10 3,33 20 6,67 pengucapan seseorang dapat bermanfaat bagi kesehatan rongga 9 3,00 21 7,00 mulut dapat mencegah bergesernya gigi ke 3 1,00 27 9,00 tempat gigi yang kosong Gigi tiruan sebagian lepasan harus dilepas pada malam hari sewaktu akan tidur 8 2,67 22 7,33 Gigi tiruan sebagian lepasan yang dilepas dan tidak digunakan pada malam hari tidak 7 2,33 23 7,67 direndam dalam air Membersihkan gigi asli atau gigi sisa dan jaringan lunak mulutdapat mencegah jamur 6 2,00 24 8,00 dan bau mulut? Kontrol ke dokter gigi setelah pemasangan gigi tiriuan sebagian lepasan 14 4,67 16 5,33 Total 110 36,67 190 63,33 BAHASAN antara lain bertambahnya plak Pengetahuan merupakan salah satu meningkatnya frekuensi karies dan faktor yang berperan dalam proses memburuknya kebersihan mulut. 1,5 perkembangan kesehatan seseorang. Masing-masing pertanyaan hanya Semakin banyak pengetahuan seseorang terhadap kesehatan gigi dan mulut maka diketahui oleh 8 responden sedangkan 22 responden tidak mengetahui. Hal tersebut semakin baik pula tingkat kesehatan yang menunjukkan bahwa pengetahuan dimiliki seseorang. Berdasarkan hasil masyarakat tentang pengguna gigi tiruan penelitian yang telah dilakukan dalam sebagian lepasan yang mereka gunakan penelitian ini, didapatkan bahwa masih kurang. Masyarakat pengguna gigi pengetahuan masyarakat pengguna gigi tiruan sebagian lepasan di kelurahan Batu tiruan sebagian lepasan tersebut memang mengetahui bahwa gigi tiruan harus dilepas Kota termasuk pada kategori kurang pada malam hari dan direndam dalam air, dengan skor 36,67 %. Penelitian ini tampak bahwa pengetahuan masyarakat pengguna gigi tiruan sebagian lepasan mengenai dampak buruk pada kebersihan rongga namun mereka tidak mengetahui apa manfaan jika gigi tiruan tersebut dilepas dan apa dampak yang terjadi jika gigi tiruan tidak direndam dalam air. 1,2,6 mulut masih kurang. Hal tersebut tampak Pengetahuan masyarakat pengguna bahwa masyarakat tidak mengetahui gigi tiruan sebagian lepasan ini disebabkan akibat-akibat yang dapat terjadi dari oleh kurangnya pemahaman mereka prmakaian gigi tiruan sebagian lepasan tentang cara pemeliharaan gigi tiruan yang 200

Jurnal e-gigi (eg), Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni 2015 mereka gunakan. Masyarakat hanya dan CI-S. Penelitian berdasarkan kelompok sekedar tahu saja, tanpa memahami usia menunjukkan bahwa sebagian besar manfaat dan dampak dari pemakaian tersebut. Selain itu, responden hanya responden berada pada kelompok usia 51-60 tahun yaitu sebanyak 16 responden memperolah informasi dari mulut ke mulut (53,33%) paling banyak didapati berdasarkan pengalaman orang lain, tanpa menerima informasi dan instruksi dari yang membuat gigi tiruan dalam hal menjaga kebersihan gigi dan mulut pada saat pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan mengalami kehilangan gigi dan yang menggunakan gigi tiruan sebagian lepasan. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan penelitian Lin et al. yang menyatakan lebih dari 90% seseorang berusia 60 tahun ke mereka. Salah satu faktor yang atas telah mengalami kehilangan gigi memengaruhi pengetahuan seseorang ialah tingkat pendidikan. Semakin tinggi tingkat karena telah dicabut ataupun indikasi untuk dicabut. 8 pendidikan maka tingkat pengetahuannya Sesuai dengan penelitian yang akan semakin banyak dengan demikian dilaporkan oleh Prabhu et al. yaitu daya serap terhadap informasi juga akan semakin tinggi. 7 Berdasarkan penelitian ini, Persentase penggunaan gigi tiruan sebagian lepasan berdasarkan jenis kelamin, lebih ada beberapa responden yang tingkat besar didapati pada jenis kelamin pendidikannya SMP bahkan ada yang perempuan dibandingkan laki-laki. pendidikannya masih tingkat SD. Hal Beberapa penelitian menunjukkan tersebut memengaruhi pengetahuan mereka perempuan lebih beresiko mengalami terhadap penggunaan gigi tiruan sebagian lepasan. kehilangan gigi dibandingkan laki-laki dikarenakan berkurangnya kadar hormon Status kebersihan mulut ialah suatu estrogen yang menyebabkan tulang keadaan atau kondisi kebersihan gigi dan kehilangan kalsium yang terdapat juga pada mulut yang menggambarkan kebersihan gigi. 9 mulut baik, sedang atau buruk. Indeks atau Ditinjau berdasarkan tingkat pengukuran kebersihan mulut yang pendidikan terakhir hasil, yang ada merupakan Debris Index dan Calculus Index. Untuk penilaian oral hygiene yang menunjukkan bahwa beberapa responden yang tingkat pendidikannya SLTP bahkan melibatkan banyak populasi maka ada yang pendidikannya masih tingkat SD. menggunakan OHI-S (Oral Hygiene Indeks Simplified) 6 gigi yang diperiksa yaitu : molar pertama kanan kiri bawah (bagian Hal tersebut memengaruhi pengetahuan mereka terhadap penggunaan gigi tiruan sebagian lepasan karena semakin tinggi lingual), molar pertama kanan kiri atas tingkat pendidikan maka tingkat (bagian bukal), dan incisivus kanan atas pengetahuannya akan semakin banyak (labial), serta incisivus kiri bawah dengan demikian daya serap terhadap (lingual). 12 Hasil data menunjukkan bahwa informasi juga akan semakin tinggi. 10 Kebiasaan menjaga kebersihan gigi responden memiliki OHI-S kategori baik dan mulut sebagai bentuk perilaku yang yaitu sebanyak 2 responden (6,67%), didasari oleh pengetahuan akan memiliki OHI-S kategori sedang 12 memengaruhi baik atau buruknya responden (40,00%) dan memililki OHI-S kesehatan gigi dan mulut. 11 Pemeliharaan kategori buruk 16 responden (53,33%). kebersihan mulut yang tidak benar Hasil analisis data juga menunjukkan perilakunya dalam menjaga kesehatan gigi bahwa lebih besar responden yang dan mulut juga sehingga menyebabkan memiliki OHI-S kategori buruk mudahnya penumpukan plak dan karang dibandingkan dengan responden yang gigi sehingga rongga mulut kurang baik. memiliki OHI-S kategori baik. Hasil ini Pemeliharaan gigi tiruan sebagian lepasan diperoleh dari dua komponen yang sangat pentingdilakukan agar responden menentukan perhitungan OHI-S yaitu DI-S terhindar dari plak dan karang gigi. 201

Muluwere, Mariati, Wicaksono: Gambaran pengetahuan dan status... Menggunakan gigi tiruan membutuhkan waktu dan kesabaran untuk adaptasi dan perawatannya, terutama bagi pemakai pemula. Gigi tiruan harus dilepas dari mulut pada malam hari yaitu pada waktu akan tidur untuk mengurangi kemungkinan patahnya gigi tiruan dan agar kebersihan gigi tiruan serta rongga mulut tetap terjaga. Gigi tiruan yang tidak dipakai pada malam hari, harus direndam dalam suatu tempat berisi air bersih untuk menghindari terjadinya proses pengeringan dan berubahnya bentuk pada basis gigi tiruan berbahan resin. Gigi tiruan harus dibersihkan setiap selesai makan.cara membersihkannya yaitu di sikat dengan menggunakan sikat gigi dan pasta gigi atas wadah berisi air untuk memperkecil kemungkinan gigi tiruan lepas dari pegangan dan terjatuh. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan: 1. Pengetahuan kebersihan gigi dan mulut mayoritas berada pada kategori kurang 2. Status kebersihan gigi dan mulut melalui pemeriksaan OHI-S dengan sebagian besar responden memiliki OHI-S yang kategori buruk. SARAN 1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih banyak agar lebih menggambarkan suatu populasi. 2. Berdasarkan pengetahuan masyarakat yang tergolong kurang, disarankan kepada masyarakat pengguna gigi tiruan sebagian lepasan agar semakin meningkatkan pengetahuan mengenai pentingnya pemeliharaan gigi tiruan sebagian lepasan sehingga pengetahuan masyarakat pun semakin meningkat. 3. Sosialisasi dari institusi kesehatan yang bekerja sama dengan Puskesmas setempat agar pengetahuan masyarakat tentang pemeliharaan gigi tiruan sebagian lepasan dapat meningkat, serta memotivasi masyarakat untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut. DAFTAR PUSTAKA 1. Gunadi HA, Margo A, Burhan LK, Suryatenggara F, dan Setiabudi I. Buku ajaran geligi tiruan sebagian lepasan. Jakarta: Hipokrates. 2012. p. 12-3, 33-41. 2. Dwiatmoko S, Kristiana D. Pengaruh komunikasi kesehatan secara lisan dan tulisan terhadap pengetahuan, sikap, dan kebersihan gigi tiruan para pemakai gigi tiruan lepasan. Dentika dental journal. 2011. p. 14-6. 3. Denloye. Oral hygiene status of mentally handicapped school chidrenin ibadan. Odonto-Stomatologie Tropicale. 2010. p. 20-1, 86. 4. Riduwan. Metode dan teknik menyusun proposal penelitian. Bandung. Alfabeta. 2014. p. 95 5. Handayani. Gigi palsu dan perawatannya. 2012. http://id.shvoong.com 6. Notoatmodjo S. Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta : Rineka Cipta. 2007. p. 133-51 7. Am jad M, Azad AA, Ayub MM, Qureshi MA, Javed M. Denture hygiene habits in complete denture wearers at armed forces institute baik. of dentistry. Armed Forces Institute of Dentistry. Pakistan [serial online] 2010; [cited 3 Oktober 2014]; Available from: PURL:http://www.pafmj.org/showdet ails.php?id=398&t=o 8. Lin HC, Corbet EF, Lo ECM, Zhang HG. Tooth loss, occluding pairs and prosthetic status of Chinese adults. J Dent Res [serial online] 2001 ; [cited 2014 Oktober 6]. 80(5): (1491-95). Available from: URL: http//jdr.sagepub.com/content/80/5/14 91.full.pdf+html. 9. Prabhu N, Kumar S, D souza M, Hedge V. Partial edentulousness in a rural population based on Kennedy s classification: An epidemiological study. J Prosthodont [serial on the internet] 2009; [cited 2014 Oct 7];9: 18-23. Available from: URL http://www.cabdirect.org/abstracts/20 093184715.html;swssionid=32F4F81 8A259491963AF33BD5286835C. 10. Notoatmodjo S. Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta; 2003. 202