PEMBINAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN

dokumen-dokumen yang mirip
KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SE KECAMATAN BANGUNTAPAN KABUPATEN BANTUL

PENGARUH SERTIFIKASI TERHADAP KINERJA GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMK NEGERI 4 PEKANBARU JURNAL

PEMETAAN KOMPETENSI, SIKAP, TANGGUNG JAWAB, DAN JUMLAH JAM GURU BERSERTIFIKAT PENDIDIK DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN DI SMK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SMA KALAM KUDUS MEDAN. Charles Fransiscus Ambarita Surel :

PERSEPSI GURU TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENEGAH KEJURUAN NEGERI 1 KOTA CIREBON SEBAGAI SEKOLAH RSBI ARTIKEL JURNAL

PENGARUH PELAKSANAAN MGMP IPA TERPADU DAN SUPERVISI AKADEMIK OLEH KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA SMP/MTS SE-KOTA MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan yang dilakukan pemerintah saat ini sangatlah

PERSEPSI GURU PENJASORKES TERHADAP PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI GURU DI SMP SE-KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2015

PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI SE KECAMATAN BANTUL ARTIKEL E-JURNAL

PELAKSANAAN PEMBINAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SEKOLAH DASAR OLEH PENGAWAS DI GUGUS I BALECATUR KECAMATAN GAMPING KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

Tingkat Keterlaksanaan Administrasi (Sumi Fitriana)

MOTIVASI KERJA GURU PROFESIONAL DALAM MELAKSANAKAN TUGAS MENGAJAR DI SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN) KECAMATAN SUNGAI BEREMAS KABUPATEN PASAMAN BARAT

ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, BUDAYA KERJA DAN KOMITMEN KERJA TERHADAP PROFESIONALISME GURU. Oleh. Suwandi

Artikel Jurnal. Oleh : Diaz Wiryawan NIM

DESKRIPSI KONDISI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU YANG BERSERTIFIKAT PENDIDIK

TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN

HARLINA .

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rendahnya kualitas pendidik di Indonesia merupakan cerminan rendahnya

BAB I PENDAHULUAN. dan masa kini. Sebagai implikasinya terkandung makna link and match yang

PEMETAAN KOMPETENSI, SIKAP, TANGGUNG JAWAB, DAN JUMLAH JAM GURU BERSERTIFIKAT PENDIDIK DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN DI SMK SE-MALANG RAYA

Oleh: Erlanda Bayu Pratama, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta

PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU MATA PELAJARAN IPS SMP SE-KECAMATAN KUTOWINANGUN KABUPATEN KEBUMEN JURNAL

(Efforts To Increase Teachers Discipline In The Classroom through the Principal Waskat at SMP Negeri 4 Rimba Melintang Rokan Hilir) Oleh: Sariana *)

Widya Miftahul Sholeha, Umi Chotimah, Kurnisar Universitas Sriwijaya

PERSEPSI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU IPS SMP DI KOTA YOGYAKARTA JURNAL

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA GURU BERSERTIFIKAT DAN NON SERTIFIKAT DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMPN 28 BANDAR LAMPUNG.

KOMPARASI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU AKUNTANSI YANG SUDAH DAN BELUM MENGIKUTI SERTIFIKASI. Oleh : Wilis Puspita Dewi ABSTRACT

KOMITMEN GURU SERTIFIKASI DALAM MELAKSANAKAN TUGAS MENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KECAMATAN PAUH PADANG

Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Produktif di SMK Negeri 1 Tarakan

ANALISA PELAKSANAAN KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BERORIENTASI KTSP DI SMKN 2 PENGASIH

Deskripsi Kemampuan Mahasiswa Biologi Tahun Ajaran 2009/2010 Dalam Penyusunan Rencana Pembelajaran Berdasarkan KTSP di Sekolah Menengah

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN, PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN, DAN PRODUKTIVITAS GURU SMA NEGERI

UPAYA PENINGKATAN KINERJA GURU

MOTIVASI KERJA GURU DALAM PELAKSANAAN TUGAS MENGAJAR DI SMK NEGERI KOTA BUKITTINGGI

PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 BUNGORO KABUPATEN PANGKEP

KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PENDIDIKAN JASMANI SMP SE- KECAMATAN KROYA KABUPATEN CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

Pendahuluan. Kata Kunci: Intensitas Kegiatan Praktikum, Kualitas Kegiatan Praktikum, Hasil Belajar Siswa,

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas. Arti berkualitas disini adalah mereka yang

KONTRIBUSI PENGUASAAN KOMPETENSI GURU MELALUI PLK TERHADAP MINAT MENJADI GURU BAGI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN FT-UNP ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan tersebut menuntut setiap guru untuk terus berupaya melakukan

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata

PERSEPSI GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN SENAM LANTAI DI SMP SE-KABUPATEN BANJARNEGARA

FACTUM Volume 6, Nomor 1, April 2017 HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas pendidikan. Pendidikan merupakan usaha sadar

KONTRIBUSI KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN PADANG TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. di negara kita tidak ketinggalan dengan negara lain. anak didik agar mampu mengembangkan kemampuannya secara optimal

KESULITAN MAHASISWA PPG PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI BANDA ACEH

PEMAHAMAN GURU TERHADAP MUATAN LOKAL PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Deskriptif pada SMP di Kabupaten OKU Timur)

UPAYA PENGEMBANGAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TAMAN KANAK-KANAK DI KECAMATAN BANTUL, KABUPATEN BANTUL ARTIKEL JURNAL

UPAYA GURU DALAM MENGEMBANGKAN KOMPETENSI PROFESIONAL DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN. Artikel Jurnal. Oleh Hari Wahyu Saputro NIM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. untuk melengkapi dirinya dengan berbagai kemampuan yang diharapkan dapat

Oleh: Titis Permatasari Dewi Priyatno, Universitas Negeri

Wangan Indriyani Hendyat Soetopo Desi Eri Kusumaningrum. Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Malang 65145

PELAKSANAAN SUPERVISI OLEH KEPALA TK di KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG

BAB I PENDAHULUAN. profesional harus menguasai betul seluk-beluk pendidikan dan pengajaran

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan kompetensi setiap individu akan berkembang sesuai dengan jenjang

MANAJEMEN HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT DI TAMAN KANAK-KANAK SE- KECAMATAN MLATI, KABUPATEN SLEMAN ARTIKEL JURNAL

THE CORRELATION BETWEEN THE LEVELS OF THE TEACHERS EDUCATION AND THE COMMUNICATION ON LEARNING IN KINDERGARTEN OF UJUNG BATU IN ROKAN HULU DISTRICT

HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI PENGAJARAN DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KOMPETENSI GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SANANWETAN KOTA BLITAR

PERSEPSI GURU TERHADAP PEMBINAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMK SE-KECAMATAN LUBUK BEGALUNG PADANG

PEMAHAMAN GURU PROGRAM STUDI TEKNIK GAMBAR BANGUNAN TENTANG RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMKN 1 SUMATERA BARAT

KINERJA GURU DALAM BIDANG PEMBELAJARAN PASCA SERTIFIKASI DI SMK N 2 WONOSARI

IDENTIFIKASI PELAKSANAAN PENILAIAN SIKAP PADA PEMBELAJARAN IPA KURIKULUM 2013 KELAS VIII SEMESTER GENAP DI SMP SWASTA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

TINGKAT MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN GULING DEPAN KELAS VIII TAHUN AJARAN 2016/2017 DI SMP NEGERI 7 KOTA MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. juga semakin pesat seperti tiada henti. Dapat dilihat dari alat-alat teknologi yang

STUDI KOMPARATIF KINERJA GURU BIOLOGI YANG BELUM SERTIFIKASI DENGAN GURU BIOLOGI YANG SUDAH SERTIFIKASI PADA SMA NEGERI RAYON 01 KABUPATEN PIDIE

ANALISIS PELAKSANAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BIOLOGI DI SMA/SMK DI KECAMATAN TAMBUSAI KABUPATEN ROKAN HULU

I. PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan

THE MAPPING OF KINDERGARDEN TEACHER S SOFT SKILLS AT PAYUNG SEKAKI DISTRICT OF PEKANBARU CITY

KONTRIBUSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU SMP DI KOTA PADANG

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh NIO WICAK KUNCORO BAHARUDDIN RISYAK RIYANTO M.

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan Volume 3, No 1, April 2015 (1-12) Tersedia Online:

TINGKAT PENGETAHUAN GURU PENJAS SEKOLAH DASAR NEGERI SE- KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TERHADAP GAYA MENGAJAR LATIHAN

AN ANALISYS OF TEACHER PROFESSIONAL COMPETENCE OF THE STATE PRIMARY SCHOOL CLUSTER II MARPOYAN DAMAI DISTRICT OF PEKANBARU

PERSEPSI GURU TENTANG KOMPETENSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH SD NEGERI KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU AKUNTANSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SMA SWASTA SE-KOTA PEKANBARU

EFEKTIVITAS KEGIATAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA GURU DI SMP SE-KECAMATAN PANDAAN KABUPATEN PASURUAN

PENGARUH SERTIFIKASI GURU, LINGKUNGAN KERJA FISIK, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMP SE-KECAMATAN PARIAMAN TIMUR. Oleh:

UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DI SMP NEGERI 1 LENDAH JURNAL

JURNAL SKRIPSI SURVEI TENTANG KINERJA GURU PENJASORKES BERSERTIFIKASI. DI SMP NEGERI Se-KECAMATAN KLATEN UTARA KABUPATEN KLATEN TAHUN 2012

TINGKAT KEPUASAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DAN KONSELING INDIVIDUAL PADA SISWA SMP NEGERI 8 YOGYAKARTA

STUDI TENTANG KINERJA PROFESI GURU PENJASORKES SMA-SMK SE-KABUPATEN SRAGEN PADA TAHUN

KOMPETENSI PEDAGOGIK MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FTK UIN AR-RANIRY

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai

PARTISIPASI KOMITE SEKOLAH DALAM PENYELENGGARAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SD NEGERI SE-KECAMATAN MUNTILAN

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar merupakan fungsi pokok dan usaha yang paling

TINGKAT PEMAHAMAN GURU PENJASORKES PADA PELAKSANAAN EVALUASI HASIL BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI KABUPATEN SLEMAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu

PERBEDAAN PRODUKTIVITAS KERJA GURU ANTARA YANG SUDAH DAN BELUM SERTIFIKASI PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DI KOTA MALANG

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertfikasi Guru, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm. 45

Keywords: Difficulties of physical education teachers, Learning aquatic

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN GURU DALAM MGMP BAHASA INGGRIS DENGAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS SMP/MTS SE KECAMATAN PURWAKARTA

ANALISIS KOMPETENSI PROFESIONAL GURU GEOGRAFI SMA NEGERI DAN SWASTA KABUPATEN PRINGSEWU. (Artikel Ilmiah) Oleh NUR HAYATI

ANALYSIS WORK DISCIPLINE OF THE KINDERGARTEN TEACHER AT SUBDISTRICT BANGKO AREA ROKAN HILIR

1. PENDAHULUAN. merupakan sarana mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini tercantum dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu pengalaman belajar yang terprogram dalam

Transkripsi:

38 Jurnal Hanata Widya, Vol. 5 No. 7 Tahun 2016 PEMBINAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN COMPETENCY PROFESSIONAL TEACHER GUIDANCE BY THE PRINCIPAL IN JUNIOR HIGH SECHOOL DISTRICT JATINOM, KLATEN Oleh: Septi Hanis, Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, septi.hanis@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembinaan yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan profesional guru di SMP, yang meliputi tiga aspek yaitu meliputi: aspek supervisi pengajaran, aspek mengikutsertakan guru dalam kegiatan ilmiah, dan aspek penelitian dan karya imiah. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Subjek dalam penelitian adalah guru SMP dengan responden seluruh guru di SMP yang berjumlah 109 guru. Pengumpulan data menggunakan metode angket. Analisis data mengunakan analisis deskriptif dengan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembinaan profesional guru oleh kepala sekolah di SMP masuk dalam kategori baik dengan capaian persentase 79,66%. Hal ini dikarenakan kepala sekolah rutin dalam melaksanakan pembinaan guru khususnya pembinaan melalui supervisi pengajaran, mengikutsertakan guru dalam kegiatan ilmiah, penelitian dan karya ilmiah. Kata Kunci: pembinaan kompetensi profesional guru, kepala sekolah Abstract This study aims to determine the competency principal coaching is done in improving the professional teachers in SMP sub-district Jatinom Klaten district, which includes three aspects which include: supervision aspects of teaching, involving aspects of teachers in scientific activities, and aspects of the research and work imiah. This study uses a quantitative descriptive approach. Subjects in the study were teachers SMP sub-district of Klaten regency with respondents Jatinom all teachers in SMP Negeri Jatinom sub-district of Klaten regency totaling 109 teachers. Collecting data using questionnaires. Data analysis using descriptive analysis with percentages. The results showed that the professional development of teachers by principals in SMP sub-district of Klaten regency Jatinom fit in either category with the achievements of the percentage of 79.66%. This is because the principal in carrying out routine training, especially teacher training through supervision of teaching, teachers engage in scientific activities, research and scientific work. Keywords: professional development of teachers, principal PENDAHULUAN Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap warga masyarakat, karena pendidikan dibutuhkan dalam segala aspek kehidupan baik dari aspek hukum, budaya, sosial, dan ekonomi. Keberhasilan tujuan pendidikan nasional harus memperhatikan komponen pendidikan khususnya sumber daya manusia (SDM) yang mempunyai peranan sangat penting dalam menentukan keberhasilan sekolah untuk mewujudkan tujuan pendidikan. Oleh karena guru merupakan ujung tombak yang melakukan proses pembelajaran di sekolah, maka mutu dan jumlah guru perlu ditingkatkan dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan sekarang dan yang akan datang. Guru berperan penting dalam pelaksanaan proses pembelajaran, karena berhadapan langsung dengan siswa dalam

kegiatan proses belajar mengajar. Guru adalah tenaga pendidik yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan muridmurid, baik secara individual maupun klasikal di sekolah. Seorang guru minimal harus memiliki kompetensi dasar dalam menjalankan tugasnya. Untuk itu seorang guru perlu memiliki kepribadian, menguasai bahan pelajaran dan menguasai cara-cara mengajar sebagai dasar kompetensi. Kompetensi mutlak harus dimiliki guru sebagai kemampuan, kecakapan, atau ketrampilan dalam mengelola pendidikan. Menurut Kunandar (2007: 54), guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Menurut UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi, sehingga guru yang profesional yaitu seorang guru yang memiliki kecakapan sesuai dengan standar ditetapkan dalam menjalankan tugas utamanya seperti mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Guru yang profesional harus bisa menerapkan cara mengajar yang baik dan dapat berpengaruh terhadap hasil siswa itu sendiri. Hal tersebut tidak jauh dari peran seorang kepala sekolah. Kepala sekolah bertugas melakukan supervisi, mengkoordinir, membimbing, memotivasi, memimpin dan mengoreksi kepada guru untuk dapat mengetahui sejauh mana kompetensi guru tersebut terutama dalam mengajar dan menyampaikan materi kepada siswa. Berhasil tidaknya suatu pendidikan sangatlah berpengaruh pada kinerja atau kemampuan profesional yang dimiliki oleh guru Pembinaan Kompetensi Profesional (Septi Hanis) 39 dalam melaksanakan pembelajaran. Guru yang profesional akan mampu melaksanakan tugasnya sebagai pendidik yang ditandai dengan kemampuannya dalam mengelola pembelajaran. Guru memiliki tanggung jawab sosial yang dapat diwujudkan melalui kompetensi guru dalam memahami dirinya sebagai bagian yang tak terpisahkan dari lingkungan sosial serta memiliki kemampuan dalam berinteraksi dengan peserta didik. Guru yang profesional dapat meningkatkan mutu pendidikan di dalam suatu sekolah karena dapat membuat peserta didik tertarik untuk belajar, menciptakan situasi belajar yang menyenangkan, sehingga peserta didik tidak merasa jenuh dan akan termotivasi dalam proses belajar mengajar. Ketersediaan guru yang profesional akan mampu mencapai tujuan dari pendidikan nasional, karena mereka dapat menciptakan proses belajar mengajar di sekolah yang berhasil, dimana siswa mampu memahami materi apa yang diberikan, siswa merasa senang dalam mengikuti proses belajar mengajar, dan guru yang profesional menghasilkan siswa yang tidak hanya mempunyai kesuksesan dalam akademik maupun non akademik. Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu adanya upaya untuk meningkatkan profesionalitas guru. Pembinaan profesional guru sendiri memiliki beberapa landasan hukum diantaranya adalah Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Pasal 39 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-undang No. 14 Tahun 2005 Pasal 34 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 tentang Standar Nasional Pendidikan. Mengacu pada peraturan perundangan tersebut, pelaksanaan pembinaan profesional guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Namun, dalam penelitian ini hanya membahas pembinaan guru pada kompetensi profesional saja. Pengamatan awal yang dilakukan di SMP Negeri se-kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten menemukan beberapa masalah. Proses pembinaan kinerja profesional guru kurang berjalan optimal karena keterbatasan dana untuk mengikutsertakan

40 Jurnal Hanata Widya, Vol. 5 No. 7 Tahun 2016 guru dalam program pendidikan, latihan ataupun seminar. Pembinaan kadang tidak terlaksana karena kurangnya waktu kepala sekolah untuk melakukan pembinaan terhadap guru karena beban tugas kepala sekolah yang cukup berat dan banyak. Dengan demikian pelaksanaan pembinaan terkadang tidak terlaksana. Guru sering tidak mendapat umpan balik dari pelaksaan pembinaan professional oleh kepala sekolah. Kendala yang dihadapi oleh kepala sekolah sangat banyak sehingga sering kali kegiatan pembinaan guru yang dilaksanakan oleh kepala sekolah tidak berjalan. Kepala sekolah lebih banyak melakukan pembinaan dari segi admnistratif guru dibandingkan dengan pembinaan terhadap kegiatan pembelajaran di kelas. Hal ini menyebabkan sebagian guru kurang mendapatkan bimbingan secara langsung dari kepala sekolah dalam memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian terkait Pembinaan Profesional Guru oleh Kepala Sekolah di SMP Negeri sekecamatan Jatinom Kabupaten Klaten. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pembinaan yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalitas guru di SMP Negeri se-kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten. Menurut Mulyasa (2005: 37) pendidik yang menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi bagi para peserta didik dan lingkungannya. Oleh karena itu pendidik harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu yang mencakup tanggung jawab wibawa, mandiri dan disiplin. Menurut Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 pasal 1(1) yang dimaksud guru yaitu pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, pendidikan menengah. Pada pasal 39 ayat 2 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, menyatakan pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Berdasarkan pengertian tenaga pendidik di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pendidik yang profesional, yang tugas utamanya ialah mentransformasikan, mengembangkan, menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan dan mampu menghasilkan keluaran lulusan yang memenuhi empat kompetensi peserta didik yaitu kompetensi akademik, kompetensi profesional, kompetensi nilai atau sikap, dan kompetensi untuk menghadapi perubahan. Menurut Depdikbud (1997: 5) bahwa pembinaan profesional adalah usaha yang dilakukan kepala sekolah atau pengawas sekolah dalam memberikan bantuan kepada guru untuk dapat meningkatkan kemampuan profesionalnya dalam mengajar dan menambah wawasan ilmu pengetahun sehingga menghasilkan guru yang profesional dalam mengelola pembelajaran di kelas, sehingga dapat disimpulkan bahwa pembinaan profesional yang dimaksud adalah kepala sekolah dan pengawas bertanggung jawab dalam memberikan pembinaan kepada guru-guru agar dapat mempunyai kompetensi profesional dalam menjalankan tugas dan tanggungnya sebagai seorang guru. Agar tugas, peranan, dan tanggung jawab guru selalu up-to date maka secara terus menerus kepala sekolah mengupayakan guru agar selalu mengembangkan kompetensinya dengan mengikuti berbagai macam kegitan guna mendukung dalam tugas mengajarnya. Peningkatan profesional guru secara terus menerus hendaknya dilakukan dengan cara pembinaan dan pengembangan profesi dan karier METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif,

karena data yang akan diperoleh berupa angkaangka dan pengolahannya menggunakan metode statistik. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri se-kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten yang terdiri dari sekolah dan penelitian ini dilakukan dari pembuatan proposal sampai dengan laporan pada bulan Maret 2016 sampai dengan Mei 2016. Target/Subjek Penelitian Subyek penelitian ini adalah semua guru SMP Negeri se-kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten. Jumlah SMP Negeri se-kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten berjumlah tiga SMP Negeri, adapun jumlah guru SMP Negeri sekecamatan Jatinom Kabupaten Klaten adalah 109 orang. Prosedur Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode angket yang diberikan kepada guru SMP Negeri se-kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten yang merupakan responden penelitian. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (x) atau tanda checklist ( ). Angket tertutup ini digunakan untuk memperoleh data dari responden mengenai pembinaan profesionalitas guru yang dilakukan oleh kepala sekolah di SMP Negeri se-kecamatan Jatinom kabupaten Klaten. Skala pengukuran yang digunakan dalam angket penelitian ini adalah Skala Guttman (Sugiyono,2009: 96), merupakan angket dengan tipe jawaban tegas yakni ya dan tidak dengan klasifikasi skor sebagai berikut: Tabel 1. Skor Setiap Alternatif Pilihan Jawaban No. Jawaban Skor 1. Ya 1 2. Tidak 0 Pembinaan Kompetensi Profesional (Septi Hanis) 41 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data deskriptif kuantitatif, yang merupakan analisis data yang berupa angka-angka.analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan mendeskripsikan data dengan pengukuran persentase. Rumus mencari persentase menurut Tulus Winarsunu (2002: 22), yaitu sebagai berikut: Keterangan: P = Persentase f = Jumlah subjek yang ada pada kategori tertentu N = Total/keseluruhan jumlah subjek. Kemudian hasil pengolahan data dengan rumus persentase dimaknai dengan skor persentase. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang di analisis mengenai pembinaan professional guru dapat dihasilkan sebagai berikut: Tabel 2. Rekapitulasi Data Pembinaan Profesionalitas Guru oleh Kepala Sekolah di SMP Negeri se-kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten No. Sub Variabel % Karegori a Supervisi Sangat 86,70 Pengajaran Baik b Mengikutsertakan Guru dalam 79,71 Baik Kegiatan Ilmiah c Penelitian dan Karya Ilmiah 72,58 Baik Total skor rata-rata dari semua sub variabel pembinaan kompetensi profesionalitas guru oleh kepala sekolah di SMP Negeri se- Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten memiliki persentase 79,66% dengan kategori baik.

42 Jurnal Hanata Widya, Vol. 5 No. 7 Tahun 2016 Rekapitulasi hasil persentase tertinggi dari keseluruhan sub variabel pembinaan profesionalitas guru oleh kepala sekolah di SMP yaitu sub variabel supervisi pengajaran yang dikategorikan sangat baik dengan persentase sebesar (86,70%) meliputi indikator memahami konsep, prinsip, teori/teknologi, karakteristik, dan kecenderungan perkembangan proses pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajaran di SMP, Membimbing guru dalam menyusun silabus tiap mata pelajaran di SMP sesuai dengan kurikulum yang berlaku, membimbing guru dalam memilih dan menggunakan strategi/metode/teknik pembelajaran dengan melihat RPP, melakukan perencanaan kegiatan supervisi bersama guru, memonitoring pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru, melakukan evaluasi kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru, memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam pembelajaran tiap mata pelajaran di SMP. Hasil persentase terendah dari rekapitulasi di atas, persentase sub variabel terendah yaitu penelitian dan kegiatan ilmiah yang berkategori baik dengan persentase 72,58 Sub variabel ini memiliki indikator yaitu mengikutsertakan guru dalam diklat tentang penyusunan RPP, Silabus dan bahan ajar, mengikutsertakan guru dalam diklat tentang penyusunan soal-soal (Ulangan Harian, UKK, dll), mengikutsertakan guru dalam seminar atau lokakarya tentang pengembangan multimedia / teknologi dalam pembelajaran, menyediakan fasilitas internet, referensi buku, koran, majalah yang up to date di sekolah, dan memberikan dukungan kepada guru dalam upaya mengupgrade pengetahuan dan wawasannya. Gambar 1. Diagram Batang Persentase Setiap Sub Variabel Pembinaan Profesionalisme Guru oleh Kepala Sekolah Keterangan: a. Supervisi Pengajaran b. Mengikutsertakan Guru dalam Kegiatan Ilmiah c. Penelitian dan Karya Ilmiah Sesuai dengan Depdiknas (2004: 10), tujuan umum dari sistem pembinaan profesional adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan pelayanan profesional kepada guru. Pembinaan profesional guru juga bertujuan meningkatkan sistem supervisi serta pemantauan dan penilaian pendidikan Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten meningkatkan sistem penataran guru, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian mengenai pembinaan profesionalitas guru oleh kepala sekolah di SMP secara keseluruhan adalah baik, hal ini menunjukkan bahwa kepala sekolah di SMP mampu melakukan kegiatan pembinaan profesionalitas guru dengan baik melalui kegiatan supervisi pengajaran, mengikutsertakan guru dalam kegiatan ilmiah, serta dalam kegiatan penelitian dan karya ilmiah. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan mengenai Pembinaan Profesional Guru Oleh Kepala Sekolah di SMP Negeri se- Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten dapat diambil kesimpulan bahwa pembinaan profesionalitas guru oleh kepala sekolah di SMP termasuk dalam kategori baik dengan persentase

sebesar (79,66%). Hal ini dikarenakan kepala sekolah rutin dalam melaksanakan pembinaan melalui kegiatan supervisi pengajaran, mengikutsertakan guru dalam kegiatan ilmiah, dan mengikutsertakan guru dalam kegiatan penelitian dan karya ilmiah. Pembinaan Kompetensi Profesional (Septi Hanis) 43 Saran Pembinaan profesionalitas guru oleh kepala sekolah di SMP Negeri Se-Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten secara keseluruhan sudah baik, hendaknya kepala sekolah dapat mempertahankan dan meningkatkan pembinaannya terhadap guru dengan tetap melakukan pembinaan secara rutin, Kepala sekolah juga diharapkan untuk mengikuti seminar atau diklat dalam hal peningkatan keprofesionalan kepala sekolah serta berusaha menjadi teladan bagi para guru di sekolah. DAFTAR PUSTAKA Depdiknas. (2004). Standar Kompetensi Guru Sekolah Dasar. Jakarta: Dirjen Dikdasmen. Kunandar. (2007). Guru Profesional Implementasi KTSP dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Tulus Winarsunu. (2002). Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan.Malang: UMM Press. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.