BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagaimana diuraikan dalam bab sebelumnya dapat dikemukakan kesimpulan

dokumen-dokumen yang mirip
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK DIBAWAH UMUR YANG MENJADI KORBAN TINDAK PIDANA PENCABULAN

BAB III PENUTUP. penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB III PENUTUP. terdahulu, maka penulis menyimpulkan beberapa hal yaitu :

DAFTAR PUSTAKA. Andi Hamzah, Asas - Asas Hukum Pidana, Rineka Cipta, Jakarta, 2008.

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Achmad, Menguak Realitas Hukum: Rampai Kolom Dan Artikel Pilihan Dalam Bidang Hukum, (Jakarta: Kencana, 2008).

DAFTAR PUSTAKA. A. Buku-Buku Adami Chazawi, 2011, Pelajaran Hukum Pidana I, Jakarta, Raja Grafindo Persada

BAB IV PENUTUP A. Simpulan

DAFTAR PUSTAKA. A. Abidin, Farid, Zainal, 1995, Hukum Pidana I, Jakarta: Sinar Grafika.

BAB V PENUTUP. unsur-unsurnya adalah sebagai berikut : dapat diminta pertanggung jawaban atas perbuatannya.

DAFTAR PUSTAKA. Arief, Barda Nawawi, (2008), Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, Cet. Ke- I, Jakarta: Prenada Media Group.

DAFTAR PUSTAKA. Achmad Ali, Menguak Realitas Hukum, Rampai Kolom dan Artikel Pilihan dalam. Bidang Hukum, Prenada Media Group, Jakarta, 2008.

PELAKSANAAN PERLINDUNGAN KHUSUS TERHADAP ANAK SEBAGAI KORBAN PENCABULAN MENURUT UU NO. 23 TAHUN 2002

DAFTAR PUSTAKA. Grafika, Jakarta Grafika, Anton M.Moelijono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998

PENUTUP. penelitian lapangan, serta pembahasan dan analisis yang telah penulis lakukan

DAFTAR PUSTAKA. Adami Chazawi, Pelajaran Hukum Pidana, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, Pelajaran Hukum Pidana Bagian I, Raja Grafindo Persada,

DAFTAR PUSTAKA. Abidin, Andi Zainal, Asas-asas Hukum Pidana Bagian Pertama, Bandung: Alumni, 1987

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan analisis pembahasan, hasil penelitian yang penulis

BAB III PENUTUP. mewujudkan rasa keadilan dalam masyarakat. dari Balai Pemasyarakatan. Hal-hal yang meringankan terdakwa yaitu :

BAB III PENUTUP. pidana pembunuhan berencana yang menggunakan racun, yaitu: b. Jaksa Penuntut Umum membuat surat dakwaan yang merupakan dasar

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Kadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, PT. Citra Aditya

DAFTAR PUSTAKA. Adami Chazawi, 2008, Hukum Pembuktian Tindak Pidana Korupsi, Bandung, Alumni,

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Setelah dilakukan pembahasan dan analisis, disimpulkan bahwa

DAFTAR PUSTAKA. Admasasmita Romli, Sistem Peradilan Pidana Kontemporer. Jakarta: Kencana

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Setelah dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh dalam Penulisan

DAFTAR PUSTAKA. Abdulsyani, Sosiologi Kriminalitas, Remadya Karya, CV Bandung, 1987

BAB III PENUTUP. bentrokan yang tajam dan kekacauan yang besar di kalangan masyarakat dan juga alat

DAFTAR PUSTAKA. Batas Berlakunya Hukum Pidana, Raja Grafindo Persada, Jakarta,

DAFTAR PUSTAKA. Achmad Ali, Menguak Tabir Hukum, Edisi Revisi, Ghalia Indonesia, Bogor, 2011.

AKIBAT HUKUM PENGHENTIAN PENYIDIKAN PERKARA PIDAN DAN PERMASALAHANNYA DALAM PRAKTIK

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI PERBANDINGAN PENJATUHAN SANKSI PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PERTAMA DAN RESIDIVIS.

BAB III PENUTUP. bersifat yuridis adalah pertimbangan yang didasarkan pada fakta - fakta yang

DAFTAR PUSTAKA. Arief, Barda Nawawi, Kebijakan Kriminal, op.cit, hal.2

DAFTAR PUSTAKA. Adami Chazawi, 2005, Hukum Pidana Materiil dan Formil Korupsi di Indonesia, Bayumedia Publishing, Malang.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat di simpulkan :

BAB IV PENUTUP A. Simpulan

BAB V PENUTUP tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Informasi

PENJATUHAN PIDANA PENJARA BAGI TERDAKWA PENYALAHGUNAAN NARKOBA

BAB III PENUTUP. tidak masuk akal atau tidak logika, sehingga tidak dapat. maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

Lex Administratum, Vol. IV/No. 3/Mar/2016. PERAN ALAT BUKTI PETUNJUK DALAM TINDAK PIDANA UMUM MENURUT KUHAP 1 Oleh : Dedi Hartono Latif 2

Lex Crimen Vol. VI/No. 7/Sep/2017

DAFTAR PUSTAKA. Anwar, Desy, 2003, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Amelia, Surabaya.

FUNGSI BARANG BUKTI BAGI HAKIM DALAM MEJATUHKAN PUTUSAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA

DAFTAR PUSTAKA. (jilid 1), Penerbit PT.Prestasi pustakaraya, Jakarta, Ismu Gunadi W, Jonaedi Efendi, Yahman, Cepat & mudah memahami Hukum

DAFTAR PUSTAKA. Amir Ilyas, Asas-Asas Hukum Pidana. Yogyakarta : Mahakarya Rangkang, 2001

V. PENUTUP. 1. Penyebab timbulnya kejahatan penistaan agama didasari oleh faktor; Pertama,

BAB I PENDAHULUAN. Perbuatan yang oleh hukum pidana dilarang dan diancam dengan pidana

DAFTAR PUSTAKA. Bakhri, Syaiful, 2009, Hukum Pembuktian Dalam Praktik Peradilan Pidana, Cetakan I, P3IH FH UMJ dan Total Media, Yogyakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Asikin, Zainal & Amiruddin, 2003, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Mataram: Divisi Buku Perguruan Tinggi PT.

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat. disimpulkan sebagai berikut:

DAFTAR PUSTAKA. Adji, Indriyanto Seno. Korupsi dan Hukum Pidana. Jakarta : Kantor Pengacara & Konsultasi Hukum Prof. Oemar Seno Adji, SH&Rekan, 2001.

BAB V P E N U T U P. untuk itu penulis dapat mengemukan kesimpulan sebagai berikut :

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Setelah dilakukan penelitian dan pembahasan, maka dapat dirumuskan

DAFTAR PUSTAKA. Adolf, Huala, 2002, Aspek-aspek Negara Dalam Hukum Internasional, Jakarta: Rajawali Pers: Cetakan Ketiga Edisi Revisi.

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Mahrus Dasar-Dasar Hukum Pidana dalam Sudarto, Hukum Pidana I. Semarang: Badan Penyediaan Bahan-Bahan Kuliah, FH UNDIP

BAB IV SIMPULAN A. SIMPULAN

MOTIF PELAKU DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA MENURUT PASAL 340 KITAB UNDANG UNDANG HUKUM PIDANA

KONSISTENSI HAKIM MENJATUHKAN PUTUSAN DALAM HAL TERJADI PERBARENGAN TINDAK PIDANA (CONCURCUS REALIS) PENULISAN HUKUM

BAB III PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis penulis yang telah dilakukan maka dapat

BAB III PENUTUP. di atas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB III PENUTUP. a. Faktor kemandirian kekuasaan kehakiman atau kebebasan yang. pengancaman pidana di dalam undang-undang.

BAB III PENUTUP. 1. Secara umum hukum pidana telah memberikan perlindungan dan kontribusi

KEWENANGAN JAKSA PENUNTUT UMUM DALAM PROSES PRA PENUNTUTAN MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA 1 Oleh : Richard Olongsongke 2

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

BAB I PENDAHULUAN. keselarasan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. kepentingan itu mengakibatkan pertentangan, dalam hal ini yang

DAFTAR PUSTAKA. Amirudin dan Asikin, Zainal, 2004, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Rajawali Press, Jakarta.

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK SEBAGAI KORBAN PERKOSAAN INCEST YANG DILAKUKAN PELAKU YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN KELUARGA PENULISAN HUKUM

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Mahrus Dasar-Dasar Hukum Pidana, Jakarta: Sinar Grafika, Ali, Zainuddin Hukum Pidana Islam, Jakarta: Sinar Grafika, 2009.

BAB III PENUTUP. bencana terhadap kehidupan perekonomian nasional. Pemberantasan korupsi

KAJIAN PEMBUKTIAN PERKARA TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Surakarta)

BAB III PENUTUP. pratima di Bali, dan hasil wawancara yang diperoleh penulis dari para

Amirroedin sjarif, Disiplin militer dan Pembinaannya, Jakarta:Ghalia Indonesia, 1982.

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

Lex Privatum Vol. V/No. 6/Ags/2017

HAKIKAT DAN PROSEDUR PEMERIKSAAN TINDAK PIDANA RINGAN 1 Oleh: Alvian Solar 2

Lex Crimen Vol. V/No. 2/Feb/2016

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Halim, Teguh Prasetyo, 2005, Bisnis E-Comerce Studi Sistem Keamanan dan Hukum Di Indonesia, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. tercipta pula aturan-aturan baru dalam bidang hukum pidana tersebut. Aturanaturan

PELAKSANAAN PEMBERIAN HAK KEBEBASAN BAGI TERSANGKA DALAM MEMBERIKAN KETERANGAN KEPADA APARAT PENYIDIK MENURUT PASAL 52 DAN 117 KUHAP

BAB IV PENUTUP A. Simpulan

Prakoso, D, (1988), Hukum Penitensir di Indonesia, Bandung: Armico.

PENULISAN HUKUM. PERAN BAPAS DALAM PEMBIMBINGAN ANAK NAKAL YANG MENJALANI PIDANA PENGAWASAN (Studi di Bapas Klas II Kota Madiun)

Lex Administratum, Vol. IV/No. 3/Mar/2016

DAFTAR KEPUSTAKAAN., Hukum Acara Pidana, Sinar Grafika, Jakarta, 2010;, Asas-asas Hukum Pidana, Rineka Cipta, Jakarta, 2004;

I. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pidana yang bersifat khusus ini akan menunjukan ciri-ciri dan sifatnya yang khas

BAB I PENDAHULUAN. melalui media massa maupun media elektronik seperti televisi dan radio.

Adji, H. Oemar Seno, Hukum (Acara) Pidana dalam Prospeksi, Cet. 4, Jakarta: Atmasasmita, Romli, Sekitar Masalah Korupsi Aspek Nasional dan Aspek

DAFTAR PUSTAKA. Abidin, A.Z. & Hamzah, Andi, 2010, Pengantar dalam Hukum Pidana Indonesia, Yarsif Watampone, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Arief, Barda Nawawi, 1990, Perbandingan Hukum Pidana, Jakarta, Rajawali Pers.

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Wahid dan Mohammad Labib, Kejahatan Mayantara (Cybercrime), Cetakan Kesatu, Refika Aditama, Bandung, 2005.

DAFTAR PUSTAKA. Buku:

TINJAUAN YURIDIS SOSIOLOGIS PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA PENCURIAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK. (Studi Di Wilayah Hukum Polres Jombang)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum, maka

GARIS-GARIS BESAR PERKULIAHAN (GBPP)

I. PENDAHULUAN. terpuruknya sistem kesejahteraan material yang mengabaikan nilai-nilai

D A F T A R P U S T A K A

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM

BAB III PENUTUP. Berdasarkan analisa kasus diatas dapat disimpulkan bahwa ada. keterkaitan antara jumlah kerugian negara dengan berat ringannya pidana

PERLINDUNGAN HUKUM KORBAN KEJAHATAN PADA TAHAP PENUNTUTAN DALAM PERSPEKTIF RESTORATIVE JUSTICE. (Studi Kasus Penganiyayaan di Kota Malang)

PENULISAN HUKUM. Disusun dan diajukanuntuk memenuhi salah satu syarat. Memperoleh gelar kesarjanaan. Dalam bidang ilmu hukum. Oleh : Faisol Akbar

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan rumusan permasalahan serta hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana diuraikan dalam bab sebelumnya dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut: 1. Unsur rencana di dalam suatu tindak pidana pembunuhan menjadikan tindak pidana pembunuhan tersebut sebagai suatu tindak pidana pembunuhan berencana yakni sesuai dengan kualifikasi Pasal 340 KUHP yang mempunyai rentang ataupun batas waktu guna pelaku berfikir di dalam pelaksanaan perbuatannya. Tidak ada ketentuan berapa lamanya batas waktu tersebut, namun yang pasti terdapat waktu yang cukup saat timbulnya maksud untuk melakukan perbuatan dengan dilaksanakannya tindak pidana tersebut, yaitu suatu antara di mana ia dapat menggunakan pikiran yang tenang guna merencanakan segala sesuatunya. 2. Adapun yang menjadi parameter bagi penuntut umum dan hakim untuk membuktikan unsur rencana dalam tindak pidana pembunuhan berencana adalah batas waktu serta keterangan berupa kasus posisi yang didapat melalui keterangan saksi, keterangan terdakwa serta barang bukti dari penyelidikan dan penyidikan kasus tindak pidana pembunuhan tersebut. Yang mana mengenai unsur rencana tersebut juga dapat didasarkan pada Pasal 340 KUHP yaitu perbuatan dengan rencana terlebih dahulu dengan keadaan tenang dan pada umumnya kehendak itu memerlukan jangka waktu agak lama.

109 3. Yang menjadi dasar pertimbangan hakim di dalam penjatuhan sanksi pidana terhadap pelaku tindak pidana pembunuhan berencana adalah adanya niat dengan kesadaran penuh (kesengajaan) pelaku untuk menghilangkan nyawa seseorang serta alat bukti yang sah sesuai dengan Pasal 184 KUHAP berupa keterangan terdakwa, keterangan saksi serta barang bukti yang digunakan pelaku untuk mendukung melakukan tindak pidana dimaksud. B. Saran Bertolak dari hasil penelitian dan pembahasan serta kesimpulan di atas dapat diajukan saran-saran sebagai berikut : 1. Jaksa Penuntut Umum harus teliti dan cermat dalam menyusun surat dakwaan, mengingat surat dakwaan merupakan dasar bagi hakim untuk menjatuhkan atau tidak menjatuhkan pidana terhadap pelaku yang dihadapkan di muka persidangan. Selain itu, juga harus mempunyai pengetahuan atau ilmu hukum dengan baik, bukan hanya hukum secara formil tetapi juga hukum secara materil agar tidak salah dalam menentukan mana perbuatan yang sesuai dengan unsur yang didakwakan. 2. Hakim di dalam menjatuhkan pidana haruslah mendasarkan pertimbangannya pada dua alat bukti yang sah ditambah juga dengan keyakinan hakim di mana Hakim harus lebih peka untuk melihat fakta-fakta yang timbul pada saat persidangan, sehingga dari fakta yang timbul tersebut, menimbulkan keyakinan hakim bahwa terdakwa dapat atau tidak dapat dipidana. 3. Hakim juga diharapkan mampu berfikir dan bertindak bijak di dalam menjatuhkan hukuman yang sesuai untuk terdakwa berdasarkan faktor yang memberatkan atau meringankan sehingga menciptakan keadilan di dalam masyarakat yakni dengan mengutamakan pertimbangan berupa kesalahan, motif (tujuan dilakukannya) tindak pidana, cara, sarana serta akibat dan dampak suatu pembunuhan bagi

110 masyarakat; sebagai takaran atau berat ringannya pidana yang akan dijatuhkan. Dengan kata lain diharapkan pidana yang dijatuhkan bersifat proporsional dan dapat dipahami baik oleh masyarakat maupun terpidana, yang terpenting dapat membuat jera baik bagi pelaku tindak pidana pembunuhan khususnya tindak pidana pembunuhan berencana maupun orang lain yang belum pernah bahkan yang sama sekali tidak pernah berfikiran untuk melakukan tindak pidana pembunuhan semacam ini (tindak pidana pembunuhan berencana).

111 DAFTAR PUSTAKA A. Buku Chazawi, Adami, 2002, Kejahatan Terhadap Tubuh & Nyawa. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Arif Gosita, Masalah Korban Kejahatan. Jakarta: Akademika Presindo, 1981. --------, Masalah Korban Kejahatan (Kumpulan Karangan). Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer, 2004. Andi Hamzah, Pengusutan Perkara Kriminal Melalui Sarana Teknik dan Sarana Hukum. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1992. --------, Sistem Pidana dan Pemidanaan Indonesia. Jalkarta: Pradnya Paramita, 1993. --------, Asas-asas Hukum Pidana. Jakarta: Rineka Cipta, 1994. --------, Delik-delik Kekerasan dan Delik-delik Yang Berkaitan dengan Kerusuhan. Jakarta: Sumber Ilmu Jaya, 1998. --------, KUHP & KUHAP. Jakarta: Rineka Cipta, 2000. Bambang Poernomo. Kapita Selekta Hukum Pidana. Yogyakarta: Liberty, 1988. --------, Asas-asas Hukum Pidana. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1994. D. Schaffmeister et al., Hukum Pidana. Editor Penerjemahan: J.E. Sahetapy. Yogyakarta: Liberty, 1996. E. Utrecht, Hukum Pidana I. Rangkaian Sari Kuliah. Surabaya: Pustaka Tinta Mas, 1986. --------, Hukum Pidana II. Rangkaian Sari Kuliah. Surabaya: Pustaka Tinta Mas, 1987. Gerson W. Bawengan, Pengantar Psikologi Kriminil. Jakarta: Pradnya Paramitha, 1991. Indriyanto Seno Adji, Arah Sistem Peradilan Pidana. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Jakarta: Kantor Pengacara dan Konsultan Hukum Prof. Oemar Seno Adji, SH. & Rekan, 2001. J.E. Jonkers, Hukum Pidana Hindia Belanda. Buku Pedoman. Penerjemah: Tim Penerjemah Bina Aksara. Jakarta: PT. Bina Aksara, 1987.

112 J.E. Sahetapy, Kausa Kejahatan. Surabaya: Pusat Studi Kriminologi Fakultas Hukum Universitas Airlangga, 1979. J.M. van Bemmelen, Hukum Pidana I. Hukum Pidana Material Bagian Umum. Bandung: Binacipta, 1987. --------, Hukum Pidana 3 Bagian Khusus Delik-delik Khusus. Bandung: Binacipta: 1986. Leden Marpaung, Unsur-Unsur Perbuatan Yang Dapat Dihukum (Delik). Jakarta: Sinar Grafika, 1991. L.J. van Apeldoorn, Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta: Pradnya Paramita, 1981. Loebby Loqman, Asas-asas Hukum Pidana. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1994. Mardjono Reksodiputro, Kriminologi dan Sistem Peradilan Pidana. Kumpulan Karangan Buku Kedua. Jakarta: Pusat Pelayanan Keadilan dan Pengabdian Hukum (d/h Lembaga Kriminologi), Universitas Indonesia, 1994. Moelyatno, Azas azas hukum Pidana. Jakarta: Bina Aksara, 1995. Muladi, Kapita Selekta Sistem peradilan pidana. Semarang: Universitas Diponegoro, 2002. Muladi dan Barda Nawawi Arief, Teori-Teori dan Kebijakan Pidana. Bandung: Alumni, 1992. P.A.F. Lamintang, Dasar-dasar Hukum Pidana Indonesia. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1997. Romli Atmasasmita, Kapita Selekta Hukum Pidana Dan Kriminologi. Bandung: Mandar Maju, 1995. R. Soesilo, Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) serta Komentarkomentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal. Bogor: Politeia, 1974. Satjipto Rahardjo, Hukum dan Masyarakat. Bandung: Angkasa, 1980. Soerjono Soekanto, Faktor faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum. Jakarta: Rajawali Pers, 2002.. Wirjono Prodjodikoro, Asas-asas Hukum Pidana di Indonesia. Jakarta: PT. Eresco, 1986. --------, Tindak-tindak Pidana Tertentu Di Indonesia. Bandung: PT. Refika Aditama, 2003.

113 B. Peraturan Perundang-undangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana C. Karya Ilmiah dan Internet Pidana Seumur Hidup Terhadap Tindak Pidana Pembunuhan Berencana (Studi Putusan: 200/PID.2014/PT-MEDAN), skripsi atas nama Philip Belhaker Sitorus, http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/35856/1/09e01705.pdf, diakses tanggal 01 Maret 2015.