Perkembangan Harga Daging dan Telur Ayam

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Pangan yang memiliki protein hewani antara lain daging, telur, susu, ikan dan

DESKRIPSI HARGA JUAL DAN VOLUME PENJUALAN PEDAGANG PENGUMPUL AYAM POTONG DI KOTA MAKASSAR

PERKEMBANGAN KONSUMSI PROTEIN HEWANI DI INDONESIA (Analisis Hasil Susenas ) Nugraha Setiawan

PENDAHULUAN. setelah beras. Jagung juga berperan sebagai bahan baku industri pangan dan

POLA PERDAGANGAN MASUKAN DAN KELUARAN USAHA TERNAK AYAM RAS"

Nugraha Setiawan Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran

BAB I PENDAHULUAN. Tahun (juta orang)

PRAKIRAAN PRODUKSI DAN KEBUTUHAN PRODUK PANGAN TERNAK DI INDONESIA

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... ABSTRACT... DAFTAR TABEL... DAFTAR ILUSTRASI... DAFTAR LAMPIRAN...

Perkembangan Konsumsi Protein Hewani di Indonesia: Analisis Hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional

DESKRIPSI HARGA JUAL DAN JUMLAH PEMBELIAN AYAM PEDAGING DI KOTA MAKASSAR

I. PENDAHULUAN. peternak sebelumnya dari pembangunan jangka panjang. Pemerintah telah

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman hayati yang sangat besar (mega biodiversity) berupa sumber

I PENDAHULUAN. 2,89 2,60 2,98 3,35 5,91 6,20 Makanan Tanaman Perkebunan 0,40 2,48 3,79 4,40 3,84 4,03. Peternakan 3,35 3,13 3,35 3,36 3,89 4,08

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Daging Sapi

Analisis Penyebab Kenaikan Harga Beras

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peternakan merupakan salah satu sub sektor pertanian yang memiliki peranan cukup penting dalam memberikan

I. PENDAHULUAN. 1 Sapi 0,334 0, Kerbau 0,014 0, Kambing 0,025 0, ,9 4 Babi 0,188 0, Ayam ras 3,050 3, ,7 7

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik produk unggas yang dapat diterima oleh masyarakat, harga yang

I. PENDAHULUAN. industri pertanian, dimana sektor tersebut memiliki nilai strategis dalam

ANALISIS MARGIN HARGA PADA TINGKAT PELAKU PASAR TERNAK SAPI DAN DAGING SAPI DI NUSA TENGGARA BARAT PENDAHULUAN

Pengaruh Harga Jual dan Volume Penjualan Terhadap Pendapatan Pedagang Pengumpul Ayam Potong

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan sektor pertanian. Pada tahun 1997, sumbangan Produk

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Kesimpulan penelitian mengenai Persepsi Ibu Pada Penyuluhan Pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan dasar dan pokok yang dibutuhkan oleh

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Perkembangan masyarakat yang semakin bertambah tidak hanya dari segi

II TINJAUAN PUSTAKA. Juni 2010] 6 Masalah Gizi, Pengetahuan Masyarakat Semakin Memprihatinkan. [10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Daging sapi merupakan salah satu komoditas pangan yang selama ini

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumber daya melimpah

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Tenaga Kerja Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Lapangan Pekerjaan Tahun 2011

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. tahun seiring meningkatnya pendapatan dan kesadaran masyarakat akan

PERKEMBANGAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) JAWA TIMUR TRIWULAN

Tinjauan Pasar Daging dan Telur Ayam. Informasi Utama :

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi pangan hewani seperti daging, telur, susu dan ikan (Jafrinur, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan peradaban dan pola berpikir manusia,

BPS PROVINSI JAWA BARAT

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2008 KONSORSIUM PENELITIAN: KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI PETANI PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM

PERKEMBANGAN DAN VARIASI HARGA DAGIN. DAN TELUR PADA BERBAGAI KOTA BESAR DI INDONESIA

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pola kemitraan ayam broiler adalah sebagai suatu kerjasama yang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, makanan yang dikonsumsi merupakan makanan yang sehat, dengan vegetarian. Makanan vegetarian saat ini mulai digemari oleh

I. PENDAHULUAN. berubah, semula lebih banyak penduduk Indonesia mengkonsumsi karbohidrat namun

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

I. PENDAHULUAN. Otonomi Daerah telah ditindaklanjuti dengan ditetapkannya Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Dalam pembangunan nasional Indonesia, sub sektor peternakan merupakan

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAGING AYAM BROILER PADA RUMAH TANGGA DI KECAMATAN IDI RAYEUK KABUPATEN ACEH TIMUR

Dua Minggu Menjelang Lebaran, Harga Daging. Sapi Masih Tinggi

PENDAHULUAN. anemia (kekurangan zat besi), terutama terjadi pada anak-anak. Hal ini

BAB I. PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Peternakan adalah bagian dari agribisnis yang mencakup usaha-usaha atau

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa melaksanakan produksi, perdagangan dan distribusi produk

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

III. PANGAN ASAL TERNAK DAN PERANANNYA DALAM PEMBANGUNAN SUMBERDAYA MANUSIA

PERKEMBANGAN INFLASI ACEH

PENDAHULUAN Latar Belakang

KINERJA PRODUKSI DAN HARGA KEDELAI SERTA IMPLIKASINYA UNTUK PERUMUSAN KEBIJAKAN PERCEPATAN PENCAPAIAN TARGET SUKSES KEMENTERIAN PERTANIAN

I. PENDAHULUAN. dikembangkan dan berperan sangat penting dalam penyediaan kebutuhan pangan

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

I. PENDAHULUAN. pemenuhan protein hewani yang diwujudkan dalam program kedaulatan pangan.

IV. POLA KONSUMSI RUMAHTANGGA

PENAWARAN, PERMINTAAN dan PENENTUAN HARGA PASAR

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

Bab 4 P E T E R N A K A N

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BAB V AGENDA PEMBERITAAN DAN ARTIKEL SINAR TANI

I. PENDAHULUAN. oleh kelompok menengah yang mulai tumbuh, daya beli masyarakat yang

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BAB I PENDAHULUAN. Jagung merupakan komoditi yang penting bagi perekonomian Indonesia,

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang dihadapi di negara berkembang dalam. meningkatkan kualitas sumber daya manusianya adalah pada pemenuhan

I. PENDAHULUAN. Kontribusi sektor pertanian cukup besar bagi masyarakat Indonesia, karena

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan subsektor peternakan merupakan bagian dari sektor

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan daerah pada hakekatnya merupakan bagian integral dan

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Komoditas bahan pangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam

SERIKAT PETANI INDONESIA

ANALISIS PERMINTAAN PRODUK PETERNAKAN DI DESA TAWAANG KECAMATAN TENGA KABUPATEN MINAHASA SELATAN

DATA STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia atau lebih dari 100 juta jiwa mengalami beraneka masalah

ANALISIS PERMINTAAN DAGING SAPI DI KOTA MEDAN

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAGING AYAM BROILER DI KOTA MEDAN Helmi Mawaddah *), Satia Negara Lubis **) dan Emalisa ***) *)

I. PENDAHULUAN. Dalam pembangunan jangka panjang II, pembangunan sektor pertanian

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor peternakan merupakan bagian integral dari. pembangunan pertanian dan pembangunan nasional. Sektor peternakan di

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan waktu, pertambahan jumlah penduduk,

Transkripsi:

Dimuat dalam Majalah Poultry Indonesia Edisi Maret 2006 Vol. 1 Perkembangan Harga Daging dan Telur Ayam 1980 2004 Nugraha Setiawan Rata-rata harga daging dan telur ayam, selama 24 tahun terakhir hanya meningkat sebesar 7,4 dan 7,7 kali lipat. Pada tahun 1980 harga rata-rata daging dan telur ayam di Indonesia masing-masing sebesar Rp 1.618/kg dan Rp 931/kg, kemudian meningkat menjadi Rp 11.894/kg dan Rp 7.167/kg pada tahun 2004. Sementara itu, harga produk peternakan lain yaitu daging sapi, selama 24 tahun naik cukup tinggi dari Rp 2.132/kg menjadi Rp 38.162/kg, atau telah terjadi peningkatan sebesar 17,9 kali lipat. Sedangkan rata-rata harga pangan sumber protein hewani hasil perikanan, yang diwakili oleh ikan air tawar meningkat sebesar 9,7 kali lipat (lihat Tabel). Data tersebut memperlihatkan kepada kita, ternyata peningkatan rata-rata harga pangan produk unggas (daging dan telur ayam) selama 24 tahun terakhir adalah yang paling rendah jika dibandingkan dengan pangan hewani lainnya. Rata-rata laju peningkatan harga daging dan telur ayam masing-masing hanya 10,0%/tahun dan 10,6%/tahun, lebih rendah dari rata-rata tingkat inflasi yang besarnya 11,5%/tahun. Sebaliknya, peningkatan rata-rata harga daging sapi berada jauh di atas tingkat inflasi yaitu 13,9%/tahun. Fakta di atas memberikan gambaran, masih adanya peluang untuk memperoleh harga yang lebih baik bagi produk unggas khususnya daging dan telur ayam. Tren Harga Jika kita membandingkan perkembangan rata-rata harga daging dan telur dengan tingkat inflasi, nampak ada kecenderungan yang sama. Artinya, ketika

inflasi kecil maka peningkatan harga juga sedikit, sebaliknya ketika terjadi lonjakan inflasi maka harga pun turut melonjak. Suatu hal yang logis tentunya, karena produk unggas juga memerlukan berbagai macam faktor produksi. Tren atau kecenderungan perkembangan harga, jika dibandingkan antar produk, terlihat memiliki kecenderungan yang sama pula. Namun demikian hasil perhitungan koefisien korelasi dengan menggunakan pendekatan korelasi product moment memperlihatkan, yang paling erat hubungannya adalah kecenderungan harga daging dan telur ayam, dengan koefisien korelasi r=0,99 atau mendekati hubungan yang sempurna. Sementara koefisien korelasi antara harga daging ayam dengan daging sapi sebesar r=0,96. Koefisien korelasi antara harga telur ayam dan ikan adalah r=0,98, bahkan antara harga telur ayam dan daging sapi lebih kecil lagi yaitu r=0,94. Selanjutnya, kita bisa melihat pada Grafik, bagaimana kecenderungan perkembangan harga yang terjadi dari tahun ke tahun. Pada tahun 1980, semua produk memiliki selisih harga yang tidak jauh berbeda. Pada kurun waktu tahun 1980 hingga terjadinya krisis ekonomi tahun 1997, tren harga daging dan telur ayam serta ikan air tawar terlihat datar. Namun harga daging sapi mulai melesat sejak tahun 1986. Antara tahun 1997 sampai tahun 2000, kelihatan peningkatan harga yang tajam pada semua produk, tetapi peningkatan yang sangat tajam hanya terlihat pada harga daging sapi. Adanya peningkatan yang tajam antara tahun 1997 dan 2000 rupanya dipicu oleh terjadinya kondisi perekonomian yang abnormal, dapat dibuktikan dengan adanya tingkat inflasi sebesar 77,63% pada tahun 1998. Kemudian, perkembangan harga daging dan telur ayam dari tahun 2000 hingga 2004 terlihat

datar kembali, artinya tidak ada lonjakan harga yang signifikan. Sementara harga daging sapi tetap meningkat tajam secara konsisten hingga tahun 2004. Perkembangan ke Depan Mencermati karakteristik kecenderungan peningkatan harga-harga produk peternakan seperti digambarkan pada Grafik, penulis memperkirakan, dalam beberapa tahun ke depan masih ada peluang mendapatkan harga yang lebih baik untuk daging maupun telur ayam. Dengan harga daging sapi yang melonjak drastis sejak beberapa tahun terakhir, sementara kondisi perekonomian Indonesia beberapa tahun mendatang belum akan banyak berubah dan masyarakat masih memiliki keterbatasan daya beli, maka konsumsi pangan hewani akan dialihkan pada produk peternakan yang lebih murah, seperti daging dan telur ayam. Namun demikian perlu dipikirkan pula, dengan terjadinya kecenderungan perkembangan harga ikan air tawar yang hampir sama dengan daging dan telur ayam. Sebagai bahan pangan yang juga sama-sama sumber protein hewani, mungkin ikan akan menjadi pilihan penganekaragaman pangan hewani dalam menu sehari-hari, sebab harganya tidak terlalu berbeda dengan telur ayam, bahkan lebih murah dibandingkan dengan harga daging ayam.***(nugraha Setiawan, pengajar pada Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran)

Perkembangan Rata-rata Harga Daging dan Telur Ayam, Daging Sapi dan Ikan Air Tawar di Indonesia 1980-2004 Tahun Harga (Rp/kg) Inflasi Daging Ayam Telur Ayam Daging Sapi Ikan Air Tawar (%/th) 1980 1.618 931 2.132 766 16,00 1981 1.686 977 2.444 921 7,10 1982 1.817 911 2.519 967 6,70 1983 2.041 1.089 2.600 946 11,50 1984 2.336 1.186 2.879 1.046 8,76 1985 2.516 1.148 3.130 1.027 4,31 1986 2.515 1.265 3.535 1.068 8,83 1987 2.140 1.379 4.141 1.085 8,90 1988 2.310 1.541 4.455 1.108 5,47 1989 2.352 1.753 4.650 1.237 5,97 1990 2.638 1.951 5.236 1.665 9,53 1991 2.944 1.948 6.094 2.238 9,52 1992 3.128 2.031 6.742 2.365 4,94 1993 3.379 2.277 7.419 2.504 9,77 1994 3.639 2.137 8.533 2.822 9,24 1995 4.799 2.253 9.965 3.369 8,64 1996 5.352 2.536 10.328 3.679 6,47 1997 5.127 2.838 11.645 3.760 11,05 1998 8.394 5.145 15.222 4.380 77,63 1999 11.058 7.194 22.068 7.364 2,01 2000 11.509 8.276 22.637 7.940 9,35 2001 12.019 7.045 30.442 7.843 12,55 2002 11.825 7.533 35.405 7.202 10,00 2003 11.837 6.923 36.758 7.306 5,10 2004 11.894 7.167 38.162 7.450 6,40 Sumber: Berbagai publikasi BPS, 1986-2004

Grafik Perkembangan Rata-rata Harga Daging dan Telur Ayam, Daging Sapi dan Ikan Air Tawar di Indonesia 1980-2004 40.000 35.000 30.000 25.000 20.000 Daging Ayam Daging Sapi Telur Ayam Ikan Air Taw ar 15.000 10.000 5.000-1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004