Lampiran E. Deskripsi Program & Kegiatan Tabel Deskripsi Program / Kegiatan Komponen Air Limbah Program Penyusunan Masterplan Air Limbah Latar Belakang Dokumen masterplan merupakan suatu tahap awal dari perencanaan. Dokumen ini sangat diperlukan supaya perencanaan air limbah terarah dengan baik, bertahap, dan berkelanjutan. Selain itu, dokumen ini juga merupakan prasyarat utama untuk mendapatkan dukungan stimulan pendanaan eksternal. Menyusun dokumen masterplan air limbah skala Kabupaten Bengkayang pada tahun 2016. Tersedianya dokumen perencanaan pengelolaan air limbah skala Kabupaten Bengkayang pada akhir tahun 2019. Manfaat Program Perencanaan air limbah terarah dengan baik, bertahap, dan berkelanjutan serta mendapatkan dukungan stimulan pendanaan eksternal Pendanaan APBD Kabupaten Bengkayang Pelaksanaan Tahun 2016 2019. Program Pembangunan Infrastruktur Air Limbah Sistem Setempat Dan Sistem Komunal Latar Belakang Saat ini sebagian besar masyarakat masih melakukan perilaku ODF/open defecation free atau buang air besar sembarangan, yaitu sebesar 56,6%. Hal ini dapat menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan yakni tanah dan air. Meningkatkan jumlah dan cakupan layanan pengelolaan air limbah secara komunal - Meningkatnya jumlah dan cakupan kepemilikan jamban keluarga dengan penggunaan septik tank dari 21% menjadi 80% pada akhir tahun 2019. - Meningkatkan jumlah dan cakupan layanan pengelolaan air limbah secara komunal dari 0 unit menjadi 4 unit di wilayah padat Kabupaten di akhir tahun 2019. - Terbangunnya IPLT sebesar 1 unit pada tahun 2018. Manfaat Program Minimalisasi pencemaran tanah dan air permukaan dan air tanah 1
Pendanaan Pelaksanaan Tahun 2015-2019 APBD Kabupaten Bengkayang, APBD Provinsi, APBN Komponen Persampahan Program Pengembangan Kebijakan dan Kinerja Pengelolaan Persampahan Latar Belakang Saat ini timbulan sampah semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Meningkatnya jumlah timbulan sampah tersebut tidak diimbangi dengan peningkatan kinerja pengelolaan persampahannya. Oleh sebab itu diperlukan suatu upaya peningkatan kinerja sekaligus kebijakannya melalui Program Pengembangan Kebijakan dan Kinerja Pengelolaan Persampahan. Salah satu kegiatan dari program tersebut, yaitu Peningkatan sarana dan prasarana persampahan sangat diperlukan untuk meningkatkan pelayanan persampahan. Menyusun dokumen masterplan persampahan Kabupaten Bengkayang pada tahun 2015. Tersedianya dokumen perencanaan pengelolaan persampahan skala Kabupaten Bengkayang pada akhir tahun 2019. Manfaat Program Tidak terdapat sampah berserakan sembarang tempat agar lingkungan menjadi bersih dan sehat. Pendanaan APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten, Swasta/ CSR. Pelaksanaan diharapkan program ini berkelanjutan pada tahun-tahun berikutnya. Program Pengelolaan Sampah dari Sumbernya Latar Belakang Selain diperlukan peningkatan pelayanan persampahan juga diperlukan suatu upaya untuk melibatkan masyarakat dalam mereduksi sampah dari sumbernya. Hal ini bertujuan untuk mengurangi sampah dari sumbernya sehingga dapat menekan peningkatan biaya operasional pengelolaan sampah. Bila sampah dari sumbernya berkurang maka dapat mengurangi kebutuhan pengangkutan, sarana prasarana persampahan serta dapat memperpanjang umur TPA Makmagan. Pengelolaan sampah dari sumbernya dengan partisipasi masyarakat diyakini sangat efektif guna menciptakan kebersihan lingkungan serta mereduksi timbulan sampah dari sumbernya. Oleh sebab itu diperlukan peningkatan 2
partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah dari sumbernya melalui Program Pengelolaan Sampah dari Sumbernya. Mereduksi timbulan sampah serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam mengelola sampah dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Mereduksi timbulan sampah hingga 5% di akhir Tahun 2019. Manfaat Program Mengurangi ataupun menekan peningkatan biaya operasional pengelolaan sampah. Pendanaan APBD Kabupaten, APBD Provinsi, APBN, serta Swasta/ CSR Program ini akan dilaksanakan mulai Tahun 2015-2019 dan Pelaksanaan diharapkan program ini berkelanjutan pada tahun-tahun berikutnya. Komponen Drainase Program Penyusunan Masterplan Drainase Latar Belakang Dokumen masterplan merupakan suatu tahap awal dari perencanaan. Dokumen ini sangat diperlukan supaya perencanaan drainase terarah dengan baik, bertahap, dan berkelanjutan. Selain itu, dokumen ini juga merupakan prasyarat utama untuk mendapatkan dukungan stimulan pendanaan eksternal. Menyediakan dokumen perencanaan drainase skala Kabupaten Tersedianya dokumen perencanaan drainase skala Kabupaten pada akhir tahun 2019. Manfaat Program Perencanaan drainase terarah dengan baik, bertahap, dan berkelanjutan serta mendapatkan dukungan stimulan pendanaan eksternal Pendanaan APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten Bengkayang Tahun 2016 2019. Pelaksanaan Program Pembangunan Saluran dan Gorong-Gorong Drainase Primer, Sekunder, Tersier Latar Belakang Kegiatan pembangunan akan terganggu apabila terjadi genangan air bahkan banjir. Sesuai ketersediaan anggaran, prioritas pembangunan drainase diarahkan untuk penanggulangan genangan wilayah perkotaan di Kabupaten Bengkayang. Aspek ekonomis dan bisnis menjadi pertimbangan penetapan prioritas wilayah ini. Mengurangi luas genangan air di wilayah perkotaan Kabupaten 3
Bengkayang. Berkurangnya luas genangan di wilayah kota Kabupaten Bengkayang dari 5 titik menjadi 2 titik dengan memprioritaskan penanganan di wilayah permukiman di akhir tahun 2019 Manfaat Program Memperlancar kegiatan pembangunan Pendanaan APBN, APBD Kabupaten Bengkayang, serta Swasta/ CSR Pelaksanaan diharapkan program ini berkelanjutan pada tahun-tahun berikutnya. Komponen Prohisan (Promosi Hygiene Sanitasi) Program Promosi Kesehatan Dan Kerjasama Dengan Mass Media Latar Belakang Masih rendahnya masyarakat yang berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) meliputi : CTPS, Stop BABS, rumah sehat dan membuang sampah pada tempatnya di Kabupaten Bengkayang serta kurangnya peran serta media cetak dan elektronik lokal dalam menyampaikan/diseminasi informasi/pesan pentingnya PHBS. 1. Meningkatnya jumlah masyarakat yang berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebesar 32,3 % pada akhir tahun 2019. 2. Meningkatkan peran media cetak dan elektronik lokal sebesar 75 % pada tahun 2019. 3. Meningkatkan partisipasi sektor swasta (CSR) sebesar 10% pada Tahun 2019. 1. Tercapainya cakupan PHBS strata I dari 28 % pada tahun 2015 menjadi 32,3 % pada akhir tahun 2019. 2. Keterlibatan media cetak dan elektronik dalam promosi hygiene dan sanitasi meningkat dari 25 % menjadi 75 % pada akhir tahun 2019. 3. Keterlibatan sektor swasta (CSR) dalam promosi hygiene dan sanitasi meningkat sebesar 10% sampai tahun 2019. Manfaat Program Meningkatnya cakupan PHBS di masyarakat Kab. Bengkayang. Pendanaan APBD Kabupaten Bengkayang, APBD Provinsi, APBN, CSR/swasta Pelaksanaan diharapkan program ini berkelanjutan pada tahun-tahun berikutnya. Program Pengembangan lingkungan sehat dan Penyediaan Sarana Fisik untuk mendukung PHBS 4
Latar Belakang Meningkatnya angka kesakitan penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan yang berkaitan dengan sanitasi dan perilaku masyarakat yang masih Buang Air Besar Sembarangan (BABS) maka perlu dilaksanakan Program Pengembangan Lingkungan Sehat dan Penyediaan Sarana Fisik untuk mendukung PHBS. Salah satu kegiatan dari program tersebut, adalah dititikberatkan pada kegiatan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) yang dikukuhkan melalui Kementerian Kesehatan No. 852/Menkes/SK/IX/2008. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkayang presentase penduduk yang menggunakan jamban sehat baru tercapai 32,5%, presentase penduduk Stop Air Besar Sembarangan (BABS) baru tercapai 40,4%. Pendekatan STBM dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat, serta mencegah penyebaran penyakit berbasis lingkungan melalui 5 pilar STBM yaitu : a. Setiap individu dan komunitas mempunyai akses terhadap sarana sanitasi dasar sehingga dapat mewujudkan komunitas yang bebas dari buang air di sembarang tempat (ODF). b. Setiap rumah tangga telah menerapkan pengelolaan air minum dan makanan yang aman di rumah tangga. c. Setiap rumah tangga dan sarana pelayanan umum dalam suatu komunitas (seperti sekolah, kantor, rumah makan, puskesmas, pasar, terminal) tersedia fasilitas cuci tangan (air, sabun, sarana cuci tangan), sehingga semua orang mencuci tangan dengan benar. d. Setiap rumah tangga mengelola limbahnya dengan benar. e. Setiap rumah tangga mengelola sampahnya dengan benar. Strategi yang digunakan adalah pemberdayaan masyarakat melalui pemicuan sehingga memunculkan demand, penciptaan lingkungan yang kondusif dan penyediaan sarana sanitasi dari masyarakat sehingga merubah perilaku masyarakat secara total. 1. Meningkatkan akses masyarakat ke jamban sehat 5
2. Meningkatnya kepemilikan jamban sehat 3. Meningkatnya cakupan desa ODF Komunitas yang masih Buang Air Besar Sembarangan (Open Defecation) Manfaat Program Menurunnya angka kesakitan diare dan penyakit berbasis lingkungan lainnya Pendanaan APBD Kabupaten Bengkayang, APBD Provinsi, APBN, Swasta/CSR. Pelaksanaan diharapkan program ini berkelanjutan pada tahun-tahun berikutnya. 6