BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. yang disepakati. Dalam Murabahah, penjual harus memberi tahu harga pokok

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB II PEMBIAYAAN MURABAHAH

BAB II LANDASAN TEORI TENTANG PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN UANG MUKA. Secara bahasa, murābahah berasal dari kata ar-ribhu ( الر بح ) yang

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB II AKAD MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB III TEORI PEMBIAYAAN MURABAHAH

BAB II LANDASAN TEORI. A. Konsep Akad Bai Bitsaman Ajil dalam Fiqh Muamalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP DENDA YANG TIDAK UMMAT SIDOARJO. Keuangan Syariah dalam melakukan aktifitasnya yaitu, muraba>hah, ija>rah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. Sedangkan pengawasan adalah : a. Menurut Sondang P. Siagian pengawasan adalah proses pengamatan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK MURA>BAH}AH PROGRAM PEMBIAYAAN USAHA SYARIAH (PUSYAR) (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM)

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI PERUBAHAN PENGHITUNGAN DARI SISTEM "FLAT" KE "EFEKTIF" PADA

BAB II LANDASAN TEORI

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI

BAB II LANDASAN TEORI. skim pembiayaan syari ah. Dibawah ini akan dijelaskan pengertian tentang

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. hukum Islam. Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagaimana firman Allah Qs. An- Nisa ayat 29 :

mura>bahah terdapat berbagai formulasi definisi yang berbeda-beda

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH BIL WAKALAH DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN KESEJAHTERAAN NASABAH DI UJKS JABAL RAHMA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB II LANDASAN TEORI. Kodifikasi Produk Perbankan Syariah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dan

BAB I PEDAHULUAN. peluang terjadinya jual-beli dengan sistem kredit atau tidak tunai dalam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB III TINJAUAN UMUM AQAD MURABAHAH DALAM FIQH MUAMALAH. Kata aqad dalam kamus bahasa arab berasal dari kata ع ق د - ی ع ق د - ع ق د ا yakni

secara tunai (murabahah naqdan), melainkan jenis yang

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB II LANDASAN TEORI. diberikan oleh pemilik dana kepada pengguna dana. Bank percaya kepada

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam terhadap Pasal 18 Ayat 2 Undang-Undang. memberikan pelayanan terhadap konsumen yang merasa dirugikan, maka dalam

BAB I PENDAHULUAN. syariah dianggap sangat penting khususnya dalam pengembangan sistem ekonomi

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KODE UNIK DALAM JUAL BELI ONLINE DI TOKOPEDIA. A. Analisis Status Hukum Kode Unik di Tokopedia

BAB II LANDASAN TEORI

(dari mengambil riba), maka bagiannya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang me

RESCHEDULING DAN KOLEKTABILITAS

BAB II LANDASAN TEORI

HILMAN FAJRI ( )

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus be

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TAMBAHAN HARGA DARI HARGA NORMAL YANG DIMINTA TUKANG BANGUNAN DALAM PRAKTEK JUAL BELI BAHAN BANGUNAN

Konversi Akad Murabahah

Pembiayaan Multi Jasa

dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus be

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Wardi dan Putri (2011) tentang Analisis

BAB IV PENERAPAN AKAD BAYʽ BITHAMAN AJIL DALAM PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA DI KOPONTREN NURUL HUDA BANYUATES SAMPANG MADURA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENERAPAN SYARAT HASIL INVESTASI MINIMUM PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH UNTUK SEKTOR PERTANIAN

Contoh Penghitungan Murabahah (Hipotesis)

BAB IV ANALISIS PENERAPAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT EL LABANA SERTA KAITANYA DENGAN FATWA DSN MUI NO.04 TAHUN 2000

BAB IV ANALISIS PERSEPSI NASABAH RENTENIR TENTANG QARD} PADA PRAKTIK RENTENIR DI DESA BANDARAN KECAMATAN BANGKALAN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV. PENYELESAIAN MASALAH PERJANJIAN KERJA ANTARA PEMILIK APOTEK DAN APOTEKER DI APOTEK K-24 KEBONSARI SURABAYA DAlAM PRESPEKTIF HUKUM ISLAM

Pada hakikatnya pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Bank. pemenuhan kebutuhan akan rumah yang disediakan oleh Bank Muamalat

DANA TALANGAN H A J I. خفظ اهلل Oleh: Ustadz Dr. Erwandi Tirmidzi, MA. Publication: 1433 H_2012 M DANA TALANGAN HAJI

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV ANALISIS TERHADAP RESCHEDULING TAGIHAN MURA>BAH{AH BERMASALAH PADA PT. BNI SYARIAH CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. pemilik dana. Perbankan di Indonesia mempunyai dua sistem antara lain sistem

PEMBIAYAAN MULTI JASA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMBIAYAAN MURA<BAH{AH DI BMT MADANI TAMAN SEPANJANG SIDOARJO

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB I PENDAHULUAN. dunia, sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw. Al-dunyā mażra ah al-akhirat

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK SIMPANAN WADI AH BERJANGKA DI BMT TEGAL IJO DESA GANDUL KECAMATAN PILANGKENCENG KABUPATEN MADIUN

BAB II LANDASAN TEORI. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENAHANAN SAWAH SEBAGAI JAMINAN PADA HUTANG PIUTANG DI DESA KEBALAN PELANG KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN

BAB II DASAR TEORI. mengandalkan pada bunga. Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV PEMANFAATAN GADAI SAWAH PADA MASYARAKAT DESA SANDINGROWO DILIHAT DARI PENDAPAT FATWA MUI DAN KITAB FATH}UL MU I<N

BAB IV ANALISIS. A. Pelaksanaan Arisan Bahan Pokok Untuk Resepsi Di Desa Bunut Seberang Kecamatan Way Ratay Kabupaten Pesawaran

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN LETTER OF CREDIT PADA BANK MANDIRI SYARI AH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROSEDUR DAN APLIKASI PERFORMANCE BOND DI BANK BUKOPIN SYARIAH CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama yang memiliki aturan-aturan untuk mengatur

Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. tempat tinggal untuk berteduh dan berlindung, yakni rumah. Rumah adalah surga

BAB I PENDAHULUAN. memperjualbelikan sekuritas (Tandelilin, 2001). Pasar modal memegang

BAB IV ANALISIS PENELITIAN

BAB IV. oleh Baitul mal wat Tamwil kepada para anggota, yang bertujuan agar anggota

BAB II TINJAUAN UMUM AKAD MUDHARABAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN SYARIAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI A. Pembiayaan 1. Pengertian Pembiayaan Pembiayaan merupakan aktifitas bank syariah dalam menyalurkan dana kepada masyarakat berdasarkan prinsip syariah. Penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan didasarkan pada kepercayaan yang diberikan oleh pemilik dana kepada pengguna dana. Pemilik dana percaya kepada pengguna dana bahwa dana yang diberikan akan terbayarkan, dan pengguna dana memiliki kewajiban untuk mengembalikan dana yang telah diterima sesuai dengan jangka waktu yang telah diperjanjikan dalam akad pembiayaan. 1 Pembiayaan adalah salah satu jenis kegiatan usaha bank syariah. Yang dimaksud pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa: a. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah. 1 Ismail, perbankan syariah, Jakarta: Kencana, 2011, hlm. 105 14

15 b. Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik. c. Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam dan istisna. d. Transaksi pinjam-meminjam dalam bentuk piutang qardh. e. Transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multijasa. 2 Selain itu pembiayaan juga berarti penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu. Berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil. 3 Sedangkan dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan pendanaan yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan, seperti bank syariah kepada nasabah. 4 Salah satunya adalah pembiayaan konsumtif syariah dimana jenis pembiayaan yang di berikan untuk tujuan diluar usaha dan pada umumnya bersifat 2 Dr. A. Wangsawidjaja Z., S.H., M. H, Pembiayaan Bank Syariah, Jakarta: PT gramedia Pustaka Utama, 2012, hlm. 78 3 Rivai, Veithzal& Andria Permata Veithzal, Islamic Financial Management, Jakarta: Rajawali Pers, 2008, hlm. 3-4 4 Muhammad, Managemen Bank Syariah, Yogyakarta: UUP AMP YKPN, 2005, hlm. 304

16 perorangan dengan menurut jenis akadnya dalam produk pembiayaan syariah, pembiayaan konsumtif dapat di bagi menjadi beberapa bagian salah satunya yaitu pembiayaan dengan akad murabahah 5 yaitu transaksi jual beli dimana bank menyebutkan keuntungannya. Bank sebagai penjual dan nasabah sebagai pembeli. 2. Jenis-jenis Pembiayaan a. Pembiayaan Modal Kerja Syariah Yaitu pembiayaan yang diberikan perusahaan untuk membiayai kebutuhan modal kerja usahanya berdasarkan prinsip-prinsip syariah dalam satu siklus usaha. b. Pembiayaan Investasi Syariah Yaitu penanaman dana dengan maksud untuk memperoleh manfaat atau keuntungan dikemudian hari atau dapat disebut pembiayaan jangka menengah atau jangka panjang untuk pembelian barang-barang modal yang diperlukan dalam usaha. c. Pembiayaan Konsumtif Syariah 5 Adimarwan, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014, hlm. 244

17 Pembiayaan yang diberikan untuk tujuan diluar usaha dan pada umumnya bersifat perorangan d. Pembiayaan Sindikasi Yaitu pembiayaan yang diberikan kepada lebih dari satu lembaga keuangan bank untuk satu objek pembiayaan tertentu. Pembiayaan ini biasanya diperlukan kepada nasabah koperasi karena nilai transaksinya yang sangat besar. e. Pembiayaan Take Over Yaitu pembiayaan yang timbul akibat take over terhadap transaksi non syariah yang telah berjalan yang dilakukan oleh bank syariah atas permintaan nasabah. f. Pembiayaan Letter of Credit Yaitu pembiayaan yang diberikan dalam rangka memfasilitasi transaksi import dan eksport nasabah. 6 B. Murabahah 1. Pengertian Murabahah Menurut kamus Istilah Keuangan dan Perbankan Syariah yang diterbitkan oleh Direktorat Perbankan 6 Asiyah, bintu Nur, Managemen Pembiayaan Bank Syariah, Yogyakarta: Kalimedia, 2015,hlm. 13

laba. 8 Berdasarkan PSAK 102, murabahah adalah menjual 18 Syariah Bank Indonesia: Murabahah merupakan jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam bai murabahah penjual harus memberi tahu harga produk yang ia beli dan menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai tambahanya. 7 Menurut fatwa DSN MUI No.04/DSN-MUI/IV/2000, Murabahah adalah menjual suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih tinggi sebagai barang dengan harga jual sebesar harga perolehan ditambah keuntungan yang disepakati antara penjual dan pembeli. 9 Jadi murabahah dapat diartikan suatu akad penjualan barang dengan menyertakan harga pokok pembelian barang di tambah margin keuntungan di awal kesepakatan antara penjual dan pembeli. 7 Kautsar Riza Salman, Akuntansi Perbankan Syariah Berbasis PSAK Syariah, Jakarta: Akademia Permata, 2012, hal. 142 8 Fatwa DSN MUI No.04/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Murabahah 9 Mutaher, Osmad, Akuntansi Perbankan Syariah, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012, hlm. 58

19 2. Dasar Hukum Murabahah a. Al-Quran 1) QS An-Nisa: 29 Artinya : Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku suka sama suka di anatara kamu. Dan jangan kamu membubuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. 10 2) QS Al Baqarah:280 Artinya : dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, Maka berilah tangguh sampai Dia berkelapangan. dan menyedekahkan (sebagian atau 29 10 Fatwa DSN MUI No.04/DSN-MUI/IV/2000, Surat An-Nisa ayat

20 semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui 11 3) QS Al Maidah: 1 Artinya : Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu[388]. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-nya. 12 b. Al-Hadits 1) Hadist Nabi SAW ع ي أ ب س ع ي د ال خ د ر ي رض هللا ع أ ى ر س ى ل هللا صل هللا ع ل ي و ال و سل ن قا ل : إ وا ال ب ي ع ع ي ت ر اض, )روا البيهف وابي هاج وصحح ابي حباى( 11 Ibid, Surat Al-Baqarah ayat 280 12 Ibid, Surat Al-Maidah ayat 1

21 Dari Abu Sa id Al-Khudri bahwa Rasulullah SAW bersabda Sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan suka sama suka (HR.al-Baihaqi dan Ibnu Majah, dan dinilai shahih oleh Ibnu Hibban) 13 2) Hadist Nabi riwayat Ibnu Majah أ ى ال ب صل هللا ع ل ي وال و س لن قا ل : ث ال ث ف ي ه ي ال ب ز ك ة : ال ي ع إ ل أ ح ل, و ال و ق ا ر ض ة, و خ ل ط ال ب ز با لش ع ي ز ل ل ب ي ت ال ل ل ب ي ع )روا ابي هاج عي صهي ب( Nabi bersabda, Ada tiga hal yang mengandung berkah: jual beli tidak secara tunai, muqaradhah (mudhrabah), dan mencampur gandum dengan jewawut untuk keperluan rumah tangga, bukan untuk dijual. (HR.Ibnu Majah dari Shuhaib). 14 3) Hadist Nabi riwayat Tirmidzi ا لص ل ح جا ءس ب ي ي ال و س ل و ي ي إ ال ض ل حا ح ز م ح ال ال أ و أ ح ل ح زا ها و ال و س ل و ىى ع ل ش ز و ط ه ن إ ال ش ز طا ح ز م ح ال ال أ و أحل ح زا ها )روا التزهذ عي عوز و بي عىف(. Perdamaian dapat dilakukan di antara kaum muslimin kecuali perdamaian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syart mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau 13 Fatwa DSN MUI No.04/DSN-MUI/IV/2000, Hadist Nabi SAW 14 Ibid, Hadist Nabi riwayat Ibnu Majah

22 menghalalkn yang haram (HR.Tirmidzi dari Amr bin Auf) 15 3. Rukun dan Syarat Murabahah a. Rukun Murabahah Rukun jual beli menurut Madzhab Hanafi adalah ijab dan Kabul, sedangkan menurut Jumhur ulama ada empat rukun yaitu : orang yang menjual, orang yang membeli, shighat, dan barang yang diakadkan. Menurut Madzhab Hanafi bahwa ijab adalah menetapkan perbuatan tertentu yang menunjukan keridhaan yang keluar pertama kali dari pembiacaraan salah satu dari dua orang yang melakukan akad. Kabul adalah apa yang diucapkan kedua kali dari pembicaraan salah satu dari kedua belah pihak. Jadi yang dianggap adalah awal munculnya dan yang kedua saja. Baik yang berasal dari pihak penjual maupun pihak pembeli. Menurut ulama jumhur, ijab adalah apa yang muncul dari orang yang mempunyai hak dan memberikan hak kepemilikannya meskipun munculnya belakang; sedangkan Kabul adalah apa 15 Ibid, Hadist Nabi riwayat Tirmidzi

23 yang muncul dari orang yang akan memiliki barang yang dibelinya meskipun muncul di awal. 16 b. Syarat Murabahah Syarat jual beli adalah sesuai dengan rukun jual beli yaitu: 1) Pelaku Orang yang melakukan akad harus memenuhi: a) Berakal. Oleh karena itu jual beli yang dilakukan oleh orang gila hukumnya tidak sah. Menurut jumhur ulama bahwa orang yang melakukan jual beli harus baligh dan berakal. b) Orang yang melakukan jual beli adalah orang yang berbeda. 2) Ijab Kabul Menurut para ulama fiqh, syarat ijab dan Kabul adalah: a) Orang yang mengucapkan ijab Kabul telah baligh dan berakal b) Kabul sesuai dengan ijab c) Ijab dan Kabul dilakukan dalam satu majlis 16 Muthaher, Osmad, Akuntansi Perbankan Syariah, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012, hlm. 59

24 3) Objek jual beli Syarat barang yang diperjualbelikan yaitu: a) Barang itu ada atau tidak ada di tempat, tetapi pihak penjual menyatakan kesanggupannya untuk mengadakan barang itu b) Dapat di manfaatkan dan bermanfaat bagi manusia c) Barang milik seseorang yang sifatnya belum dimiliki seseorang tidak boleh diperjualbelikan d) Boleh diserahkan saat akad berlangsung dan pada waktu yang disepakati bersama ketika transaksi berlangsung. 17 Murabahah pada awalnya merupakan konsep jual beli yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan pembiayaan. Namun demikian, bentuk jual beli ini kemudian digunakan oleh perbankan syariah dengan menambah beberapa konsep lain sehingga menjadi bentuk pembiayaan. Akan tetapi, validitas transaksi seperti ini tergantung pada beberapa syarat yang benar- 17 Ibid, hal.60

25 benar harus diperhatikan agar transaksi tersebut diterima secara syariah. Dalam pembiayaan ini bank sebagai pemilik dana membelikan barang sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan nasabah yang membutuhkan pembiayaan, kemudian menjualnya kepada nasabah tersebut dengan menambahkan keuntungan. Sementara itu nasabah mengembalikan pembiayaannya dikemudian hari secara tunai atau cicil. 4. Bentuk-bentuk akad Murabahah Bentuk-bentuk akad murabahah antara lain: a. Murabahah sederhana Murabahah sederhana adalah bentuk akad murabahah ketika penjual memasarkan barangnya kepada pembeli dengan harga sesuai harga perolehan ditambah margin keuntungan yang diinginkan. b. Murabahah kepada pemesan Bentuk murabahah ini melibatkan tiga pihak, yaitu pemesan, pembeli dan penjual. Bentuk murabahah ini juga melibatkan pembeli sebagai perantara karena keahliannya atau karena kebutuhan

26 pemesan akan pembiayaan. Bentuk murabahah inilah yang diterapkan dalam perbankan syariah. 18 5. Karakteristik Akad Murabahah a. Proses pengadaan barang murabahah (aktiva murabahah) harus dilakukan oleh penjual. b. Jika penjual hendak mewakilkan kepada nasabah (wakalah) untuk membeli barang dari pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang menjadi milik penjual. c. Bank dapat meminta nasabah menyediakan agunan antara lain barang yang dapat diperjualbelikan dengan cepat. d. Bank dapat meminta urbun sebagai uang muka. 19 6. Tujuan atau Manfaat Pembiayaan Berdasarkan Akad Murabahah a. Bagi Bank Manfaat pembiayaan murabahah bagi bank adalah sebagai salah satu bentuk penyaluran dana untuk memperoleh pendapatan dalam bentuk margin. 18 Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013,hlm. 89-90 19 Kautsar Riza Salman, Akuntansi Perbankan Syariah Berbasis PSAK Syariah, Jakarta: Akademia Permata, 2012, hal. 144

27 b. Bagi Nasabah Manfaat bagi nasabah penerima fasilitas adalah merupakan salah satu cara untuk memperoleh barang tertentu melalui pembiayaan dari bank. Nasabah dapat mengangsur pembayaran dengan jumlah angsuran yang tidak akan berubah selama masa perjanjian. c. Bagi pemerintah Pembiayaan dapat digunakan sebagai alat untuk mendorong pertumbuhan sector riil, karena uang yang tersedia di bank menjadi tersalurkan kepada pihak yang melakukan usaha. d. Bagi masyarakat luas Mengurangi tingkat pengangguran. Pembiayaan yang diberikan untuk perusahaan dapat menyebabkan adanya tambahan tenaga kerja karena adanya peningkatan volume produksi, tentu akan menambah jumlah tenaga kerja. 20 7. Fitur dan Mekanisme Pembiayaan Berdasarkan Akad Murabahah Dalam pembiyaan berdasarkan akad murabahah, bank bertindak sebagai pihak penyedia dana dalam kegiatan transaksi murabahah dengan nasabah. 20 Ismail, Perbankan Syariah, Jakarta: Kencana, 2011, hlm. 110

28 Bank dapat membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang telah disepakati kualifikasinya. Apabila telah ada kesepakatan antara bank dan nasabah, maka bank wajib menyediakan dana untuk merealisasaikan penyediaan barang yang dipesan oleh nasabah. Dalam fatwa DSN MUI No.04/DSN-MUI/IV/2000 tentang murabahah antara lain ditegaskan bahwa jaminan dalam murabahah dibolehkan, agar nasabah serius dengan pesanannya. Bank dapat meminta nasabah untuk menyediakan jaminan yang dapat dipegang. Karena barang yang dijual bank kepada nasabah sejak akad sudah menjadi milik nasabah dan dapat dibalik nama atas nasabah yang bersangkutan, maka barang yang dibiayai dengan fasilitas pembiayaan berdasarkan akad murabahah tersebut merupakan agunan pokok yang dapat diikat sesuai ketentuan yang berlaku, misalnya hak tanggungan, hak fidusia, atau gadai. 21 21 Dr. A. Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2012, hlm.200-201

29