berupa LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS) pada pokok bahasan fungsi. Model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Buku Teks dengan Pendekatan Kultural Matematika

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran sub pokok bahasan luas permukaan dan. Permukaan dan Volume Pisma dan Limas tegak.

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Pembelajaran Terpadu Tipe Nested dengan Setting

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu, dan menguji keektifan produk. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Research Development (penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Research And Development (R & D) atau

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Semmel, dan Semmel (1974) 4-D yang meliputi kegiatan pendefinisian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. tidak dilakukan karena tahap penyebaran harus diadakan uji coba lebih dari satu. kali, sehingga tahap penyebaran tidak dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa

BAB III METODE PENELITIAN. berpendekatan aunthentic inquiry learning ini merupakan desain Research

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini termasuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) PADA POKOK BAHASAN FUNGSI KELAS VIII SMP

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. konsep baru. Penerapan pendekatan kontekstual di kelas-kelas yang diselenggarakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin

BAB IV DESKRIPSI PENGEMBANGAN DAN ANALISIS DATA PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan bahan ajar berupa LKS yang dilaksanakan dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. data yang diperoleh tentang aktivitas guru, aktivitas siswa, hasil belajar, dan

BAB III METODE PENELITIAN. karena peneliti ingin mengembangkan pembelajaran matematika berbasis

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Sugiono ( 2009 ) penelitian pengembangan adalah penelitian yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut. dengan pendekatan problem solving pada materi himpunan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. tanggal 06 Januari 2014 s/d 07 Januari Model pengembangan perangkat

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian

PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH POLYA MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SEMESTER II SMP

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika. meliputi : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ), buku siwa, dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengembangkan suatu produk (Paidi, 2010: 57). Produk R&D dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. diuji kelayakannya dahulu sebelum diberikan kepada peserta didik.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Research and Development (R&D) sesuai dengan Thiagarajan, et. all.,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong jenis penelitian pengembangan (Development. dengan model integrated learning berbasis masalah.

Ika Santia 1, Jatmiko 2 Pendidikan matematika, Universitas Nusantara PGRI Kediri 1 2.

BAB III METODE PENELITIAN. digolongkan jenis penelitian pengembangan, yaitu pengembangan RPP, LKS dan

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012:

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran. Model ini dikembangkan oleh S. Thiagarajan,

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA POKOK BAHASAN ATURAN PANGKAT, AKAR, DAN LOGARITMA UNTUK SMA KELAS X DENGAN PENDEKATAN PENEMUAN TERBIMBING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model pembelajaran Problem posing berbasis aktivitas belajar siswa dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian adalah Research and

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) Untuk Siswa SMP Materi Teorema Pythagoras

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN KONEKSI SISWA SMP/MTs

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bagian tersebut akan diuraikan sebagai berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengembangkan produk berupa Lembar Kegiatan Peserta Didik

BAB II LANDASAN TEORI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES.

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Buku Teks dengan Pendekatan Kultural

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUKMENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIK DAN SELF EFFICACY

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN

Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP UMSurabaya I. Pendahuluan

Ellan 1, Hobri 2, Nurcholif 3

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan ( research and

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut, maka desain dari penelitian ini adalah penelitian pengembangan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENGEMBANGAN. define, design, develop, dan disseminate. Namun dalam pelaksanaannya,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Research and Development (R&D). Maksud

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA MATERI PRISMA KELAS VIII DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP DR. SOETOMO SURABAYA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

BAB III METODE PENELITIAN. Segitiga dan Segiempat untuk siswa SMP sekaligus mengetahui. kevalidan, keefektifan, dan kepraktisannya.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini disusun berdasarkan model penelitian Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul IPA bermuatan Nature of

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengembangan LKS berbasis masalah yang berorientasi pada kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN. Research and Development. Model Research and Development yang digunakan

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dikembangkan, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pengembangan modul himpunan dengan pendekatan Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D).

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini termasuk penelitian pengembangan yang menghasilkan produk pengembangan berupa LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS) pada pokok bahasan fungsi kelas VIII SMP. B. Prosedur Penelitian LKS yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah LKS untuk materi fungsi. Model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan mengacu pada model 4-D (Thiagarajan, semmel dan semmel) yang terdiri dari 4 tahap yaitu pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate), Namun dalam penelitian ini hanya terbatas sampai pengembangan (develop), karena peneliti tidak meneliti keefektifan kegiatan pembelajaran dengan LKS yang dikembangkan. Tahap-tahap pengembangan LKS tersebut diuraikan sebagai berikut: 1. Tahap Pendefinisian (Define) Tujuan dari tahap pendefinisian adalah untuk menetapkan dan menentukan syarat-syarat pembelajaran yang meliputi tujuan pembelajaran dan batasan materi pembelajaran. Dalam menentukan dan menetapkan syarat-syarat pembelajaran diawali dengan melakukan analisis kurikulum

untuk mata pelajaran matematika kelas VIII, mengetahui karakter siswa dan paradigma pembelajaran, kemudian baru menganalisis tujuan dan melakukan identifikasi batasan materi matematika khususnya materi matematika SMP kelas VIII pokok bahasan fungsi yang dikembangkan menggunakan LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS). Adapun langkah-langkah dalam tahap ini adalah sebagai berikut: a. Analisis Awal-Akhir Langkah pertama dalam tahap pendefinisian (define) adalah melakukan analisis pendahuluan. Peneliti melakukan diskusi dengan guru mata pelajaran matematika disekolah tempat akan dilakukannya penelitian. Diskusi yang dilakukan yaitu mengenai masalah awal yang dihadapi dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang selama ini sering dilakukan oleh guru adalah dengan metode ceramah, sehingga siswa hanya menerima informasi tanpa ada timbal balik, hal ini mengakibatkan siswa mengalami kesulitan karena materi yang diterima berupa hafalan dan tidak diikuti dengan kegiatan siswa. Berdasarkan masalah ini, maka disusunlah alternatif perangkat pembelajaran yang relevan yaitu LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS), LKS tersebut disesuaikan dengan masalah yang ada dalam pembelajaran matematika

b. Analisis siswa dilakukan untuk mengetahui tingkah laku awal siswa yaitu kemampuan awal siswa dan karakteristik yang meliputi usia. Karakteristik siswa yang dimaksud meliputi latar belakang pengetahuan siswa khususnya kemampuan dasar matematika, bahasa yang digunakan dan perkembangan kognitif siswa. Hasil telaah tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengembangkan perangkat model pembelajaran yang didasarkan pada kemampuan dasar siswa. Hasil analisis ini dapat dijadikan sebagai gambaran untuk menyusun atau membuat perangkat pembelajaran. c. Analisis Materi Materi pembelajaran hakikatnya berisi butir-butir mengenai bahan pembelajaran pokok yang dibutuhkan siswa untuk mencapai KD (Kompetensi Dasar). Analisis materi dilakukan dengan mengidentifikasi materi-materi utama yang akan diajarkan, sehingga memudahkan dalam penyusunan urutan penyajiannya dan merinci materi-materi yang relevan dalam pembelajaran. Penyusunan indikator dalam pencapain hasil belajar berdasarkan pada KD yang telah diambil, misalnya kompetensi dasar memahami relasi dan fungsi. Sehingga indikator pencapainnya adalah 1) Menyebutkan dan menjelaskan contoh relasi dan fungsi dalam kehidupan sehari-hari, 2) Menyatakan pengertian relasi dan fungsi, 3) Menyatakan

relasi dan fungsi dengan diagram panah, 4) Menyatakan relasi dan fungsi dengan diagram cartesius, 5) Menyatakan relasi dan fungsi dengan himpunan pasamgan berurutan, dan 6) menyatakan suatu fungsi dengan notasi. Berdasarkan analisis pendahuluan, materi yang akan diajarkan sebagai berikut: Kompetensi Dasar Standar Kompetensi : Memahami relasi dan fungsi : Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus Materi dan Sub materi: 1) Relasi a) Membahas pengertian relasi melalui contoh-contoh dalam kehidupan sehari hari. b) Membahas pengertian relasi dari himpunan A ke himpunan B dinyatakan dengan: Diagram panah Diagram cartesius Dengan himpunan pasangan berurutan. 2) Fungsi (pemetaan) dan koresponden satu-satu. a) Membahas pengertian fungsi dan koresponden-korespondennya, seperti daerah asal, daerah kawan, dan daerah hasil. b) Membahas fungsi dalam bentuk diagram panah, diagram cartesius, dan himpunan pasangan berurutan.

c) Menentukan banyaknya pemetaan yang memungkinkan dari dua himpunan yang banyak anggotanya. d) Membahas pengertian korespondensi satu-satu. e) Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan fungsi. 3) Menentukan nilai fungsi a) Mencari dan menghitung banyaknya nilai fungsi. b) Menyusun tabel fungsi. c) Menghitung nilai perubahan fungsi, jika variabel berubah. d) Menentukan nilai fungsi, jika nilai dan data fungsi diketahui. d. Analisis Tugas Analisis tugas mencakup pemahaman terhadap materi dan tujuan pembelajaran.ini merupakan dasar untuk merumuskan indikator pembelajaran dan ketrampilan yang dikembangkan dalam LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS) pada pokok bahasan fungsi e. Spesifikasi Tujuan Pembelajaran Dari analisis materi dan analisis tugas yang telah dilakukan, maka dihasilkan tujuan pembelajaran khusus sebagai dasar untuk merancang perangkat pembelajaran pada pokok bahasan fungsi. Kegiatan yang dilakukan pada langkah ini adalah merumuskan tujuan-tujuan pembelajaran khusus (indikator pencapaian) berdasarkan analisis materi dan analisis tugas. Perincian tujuan pembelajaran khusus tersebut merupakan dasar dalam penyusunan rancangan perangkat pembelajaran dan model pembelajaran untuk pokok bahasan fungsi.

Secara spesifik tujuan pembelajaran di lakukan untuk Mengkonversikan tujuan dari analisis materi dan analisis tugas menjadi tujuan pembelajaran khusus yang lebih operasional. Tujuan pembelajaran berfungsi sebagai : 1) alat untuk mendesain kegiatan pembelajaran, 2) kerangka kerja dalam merencanakan cara mengevaluasi hasil belajar siswa, dan 3) panduan siswa dalam belajar. 2. Tahap Perancangan ( Design ) Tahap perancangan (Design) bertujuan untuk merancang perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian, sehingga diperoleh prototype perangkat pembelajaran. Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini terdiri atas tiga kegiatan, yaitu : a) pemilihan media, b) pemilihan format, dan c) desain awal. Secara singkat kegiatan pada tahap ini dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Pemilihan Media Pemilihan media yang sangat penting dilakukan sebelum pelaksanaan pembelajaran. Yang ditentukan dalam pemilihan media yaitu media dan alat pembelajaran yang tepat dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Dalam penelitian ini, media yang digunakan adalah LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS) pokok bahasan fungsi. Pemilihan media ini, disesuaikan dengan hasil analisis materi, analisis tugas, dan analisis siswa. Selain itu, media yang dipilih harus disesuaikan dengan karakteristik siswa dan fasilitas yang tersedia disekolah.

b. Pemilihan Format Pemilihan format meliputi, pemilihan format untuk mendesaian atau merancang isi pembelajaran, pemilihan strategi pembelajaran, model pembelajaran dan sumber belajar. c. Desaian Awal Desaian awal atau rancangan awal merupakan rancangan model pembelajaran untuk melibatkan aktivitas guru dan siswa. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penulisan perangkat pembelajaran, yaitu Lembar Kegiatan Siswa (LKS). Rancangan awal ini disebut sebagai draf I. Desain awal LKS sebagai berikut: 1) Penyusunan soal-soal dalam LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS) pokok bahasan fungsi. Penyusunan soal dalam LKS merupakan langkah awal yang menghubungkan antara tahap define dan tahap design, soal disusun berdasarkan hasil perumusan tujuan pembelajaran khusus atau indikator, sehingga soal tersebut mampu mengukur apa yang diukur. 2) Menyusun LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS) Dalam menyusun LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS) ini, dilakukan setelah analisis materi, penentuan indikator, dan soal-soal yang akan dijadikan sebagai isi dari LKS. Setelah itu, dilakukan penyusunan perangkat pembelajaran yaitu LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS), dimana sebuah LKS tersebut

mencakup langkah-langkah dari model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS). 3. Tahap Pengembangan (Develop) Tujuan dari tahap ini adalah untuk menghasilkan draf perangkat pembelajaran yaitu LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS) yang telah direvisi berdasarkan masukan para ahli dan data yang diperoleh dari hasil uji coba. Kegiatan pada tahap ini adalah penilaian ahli, yaitu: a) validasi LKS oleh para ahli, kemudian dilanjutkan dengan revisi, b) hasil validasi dijadikan sebagai dasar revisi. Penilaian ahli dilakukan setelah perangkat draf I selesai pada tahap perancangan, kemudian dilakukan penilaian (validasi) oleh para ahli (validator). Para ahli (validator) yang dimaksud adalah validator yang berkompeten pada bidang matematika untuk memberikan penilaian terhadap perangkat pembelajaran. Fungsi dari validator adalah untuk merevisi dan menilai perangkat pembelajaran dari hasil pengembangan pada tahap perancangan yaitu draf I. Pada tahap pengembangan ini tidak dilakukan uji coba karena tujuan dari penelitian ini hanyauntuk menghasilkan LKS, mengetahui tingkat validitas LKS yang dikembangkan sudah menunjukan hasil yang valid dan telah diketahui respon guru terhadap modul yang dikembangkan sesuai penilaian para pakar atau validator yang ditunjuk maka tahap ini bisa dihasilkan LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS) pokok bahasan fungsi kelas VIII SMP.

Secara keseluruhan model pengembangan LKS diadopsi dari model pengembangan perangkat pembelajaran 4-D, peneliti memodifikasi model pengembangan 4-D. Modifikasi tersebut dapat dilihat dalam diagram berikut ini: Analisis Awal-akhir Analisis Tugas Analisis Siswa Analisis Materi Spesifikasi Tujuan Pembelajaran D E F I N E Pemilihan Format Rancangan Awal Pemilihan media Draft I D E S I G N Validasi Ahli Revisi T Valid Y Produk LKS D E V E L O P Diagram III.2 Modifikasi model pengembangan perangkat pembelajaran 4-D Thiagarajan dan Semmel & Semmel. Keterangan gambar: : Garis utama : Keputusan : Jenis kegiatan : Garis siklus : Hasil kegiatan

C. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan angket yang berupa lembar validasi. Adapun kriteria validator sebagai berikut: 1. Guru Matematika yang sudah berpengalaman mengajar minimal 5 tahun dan menguasai materi relasi dan fungsi. 2. Pendidikan minimal S-1 untuk program studi pendidikan Matematika 3. Memahami pengembangan bahan ajar. Aspek yang dinilai pada lembar validasi meliputi : 1. Struktur LKS a) Apakah penulisan atau penomoran dalam LKS sudah konsisten? b) Apakah peletakan gambar dalam LKS sudah tepat? c) Apakah judul dalam LKS sudahsesuai dengan materi? 2. Penjabaran Materi dan Bahasa a) Apakah ringkasan materi LKS sesuai dengan KTSP SMP? b) Apakah ringkasan materi sudah mencakup materi pokok yang sedang dipelajari? c) Apakah pertanyaan pernyataan sesuai dengan indikator/tujuan pembelajaran? d) Apakah ilustrasi yang disajikan dapat memunculkan gagasan/strategi untuk menemukan solusi pemecahan masalah? e) Adakah langkah langkah kegiatan dalam LKS f) Apakah kata-kata yang digunakan mudah dipahami dan dimengerti oleh siswa SMP?

g) Apakah LKS menggunkan bahasa yang komunikatif? h) Apakah kata kata dalam soal LKS tidak menimbulkan penafsiran ganda/salah pengertian? i) Apakah tanda baca yang digunakan sesuai dengan kalimat? j) Apakah bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar? 3. Creative Problem Solving (CPS) a) Apakah LKS yang disusun telah memuat langkah langkah Creative Problem Solving (CPS), yaitu klarifikasi masalah, pengungkapkan gagasan, evaluasi dan seleksi, dan implementasi? b) Apakah LKS Creative Problem Solving (CPS) yang disusun membantu siswa dalam meneyelsaikan pemecahan masalah? c) Apakah dalam LKS Creative Problem Solving (CPS) memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi? d) Apakah LKS yang disusun membantu siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar? D. Tehnik Analisis Data Tehnik analisis data yang digunakan dalam menganalisis data hasil validasi LKS adalah menggunakan rumus presentase persepsi validator. Jenis data yang diperoleh adalah data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa nilai presentase persepsi validator dari lembar validasi LKS, sedangkan data kualitatif berupa saran, kritik, dan tanggapan validator terhadap LKS.

Sebelum menghitung nilai presentase persepsi validator terhadap LKS, terlebih dahulu menentukan jumlah skor kriterium dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: SK : Jumlah skor kriterium tiap butir soal n i v : Skor tertinggi tiap butir soal : Jumlah soal : Jumlah validator Setelah skor kriterium diperoleh, langkah selanjutnya menghitung jumlah skor pengumpulan data yang diperoleh dengan cara menjumlahkan keseluruhan jawaban validator setiap butir soal. Setelah jumlah skor hasil pengumpulan data diperoleh, selanjutnya menghitung persentase persepsi validator dengan rumus sebagai berikut: Persentase persepsi validator = 100% Pada penelitian ini, skala penilaian yang digunakan adalah satu sampai lima, dimana skor 1 sebagai skor minimal dan 5 sebagai skor maksimal. Jika skor maksimal untuk setiap butir soal adalah 5 dan jumlah pertanyaan 20, maka jumlah skor maksimal adalah 100. Penentuan rentang persentase dapat dicari melalui rumus sebagai berikut: Rentang persentase =

Berdasarkan penentuan rentang tersebut diperoleh rentang 20%. Adapun kriteria persentase persepsi validator dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut: Tabel III.1 Kriteria persentase persepsi validator Rata-rata Kriteria Validitas 81 Sangat valid/dapat digunakan tanpa revisi 61 80% Valid/dapat digunakan tanpa revisi 41 60% Cukup valid/dapat digunakan dengan sedikit revisi 21 Kurang valid/dapat digunakan dengan banyak revisi 0% Tidak valid?revisi total dan belum dapat digunakan (Sugiyono, 2008)