BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan identity formation pada gay.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai jika didekati dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif atau kualitataif dilakukan dengan mempertimbangkan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Karena metode

BAB III. pemahaman yang mendalam mengenai kondisi psychological well being pada istri

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. perolehan sampel acak, melainkan berupaya memahami sudut pandang dan

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku,

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Dalam penelitian ini, rancangan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif

BAB III METODE PENELIITIAN. sebagai metode yang dalam penelitiannya memperoleh data deskriptif. yang sedang terjadi di dalam masyarakat.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan, subjek penelitian, metode pengumpulan data, alat

BAB III METODE PENELITIAN. diambil kesimpulannya, artinya penelitian yang dilakukan adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian ilmiah yang dimaksudkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN

Gambaran 26konsep pacaran, Nindyastuti Erika Pratiwi, FPsi UI, Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. resiliensi pada mantan pengguna narkoba yang diperoleh dari kisah hidup dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kualitatif dengan metode analisis tematik (thematic Analysis). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai

dibakukan berdasarkan pengukuran tertentu. Dalam pendekatan kualitatif dilakukan pemahaman

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Rancangan Penelitian. Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengkaji dan mempelajari secara

BAB III METODE PENELITIAN. A. Fokus Penelitian. Hardiness yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hardiness yang diartikan. B.

BAB III METODE PENELITIAN. komunitas, atau bahkan suatu bangsa (Poerwandari 2011). tahap, yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Artinya data yang

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jenis penelitian studi kasus. Tujuan dari desain ini adalah untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa. pribadi dan sosial para partisipan (Smith, 2009).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuan penelitian yang akan dilakukan, yaitu untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. situasi atau berbagai realita masyarakat yang menjadi objek penelitian dan berupaya untuk. B. Responden Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. kualitatif deskriptif. Peneliti akan mendeskripsikan secara tertulis hal-hal yang

BAB lll METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mengeksplorasi gambaran umum remaja

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan jenis pendekatan fenomenologi

BAB III METODE PENELITIAN. yang dihasilkan dari kata-kata tertulis atau lisan dan perilaku orang-orang

BAB III METODE PENELITIAN. jelas. Penelitian kualitatif dilakukan dengan cara fenomenologis di mana

Bab III. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dengan mempertimbangkan: pemahaman peneliti terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Bogdan dan taylor (dalam Moleong, 2009) Peneliti memilih

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan penelitian kualitatif fenomenologis.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang berlandaskan pada filsafah positivisme, digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan datanya tidak dibatasi pada kategori-kategori tertentu saja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sesuatu yang berada di luar individu, manusia tidak secara sederhana

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian kualitatif adalah obyek yang alamiah atau natural setting.

BAB III METODE PENELITIAN. yang dialami individu dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Herdiansyah. sehingga mampu mengembangkan pola dan relasi makna.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Iskandar (2009), penelitian kualitatif digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kesehatan mental menurut pandangan orang Melayu Riau, sehingga menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. permasalahan yang sangat kompleks dan dinamis sehingga penting untuk

BAB III METODE PENELITIAN. memperdalam makna individu atau kelompok dalam masalah sosial maupun

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Untuk mendeskripsikan Kinerja Guru MAN Model Palangka Raya.

BAB 3 METODE PENELITIAN. kualitatif., artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka melainkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Tipe Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. ilmiah yang terencana, terstruktur, sistematis dan memiliki tujuan tertentu

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data; (D) Instrumen Penelitian; (E) Data dan Sumber Data; (F) Teknik Analisis Data;

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3. METODE. Universitas Indonesia

BAB 3 METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kualitatif, dengan tipe penelitian studi kasus (case studies). Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang hadir dalam suatu konteks yang terbatas (bounded context), meski batasbatas

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif lebih menekankan pada cara berfikir yang lebih positifistik yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, motivasi, tindakan, dll., secara holistik dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

24 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan identity formation pada gay. Dengan tujuan penelitian ini peneliti akan menggunakan metode penelitan kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Menurut Moleong (2005 ) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa. (Creswell, 2010). Dengan menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi, peneliti berharap dapat melihat tahapan pembentukan identitas diri yang termasuk dalam identity formation pada gay. B. Responden Penelitian Penelitian kualitatif memiliki pedoman bagaimana memilih subjek yang tepat sesuai dengan masalah peneltian, karena penelitian kualitatif memiliki dasar filosofis, yang berbeda, tidak menekankan pada upaya generalisasi (jumlah) melalui perolehan sampel acak, melainkan berupaya memahami sudut pandang dan konteks subjek penelitian secara mendalam (Poerwandari, 2009) Karakteristik subjek dalam penelitian ini akan ditentukan menurut Michael dkk (dalam Kendal 1998), mengidentifikasikan tiga kriteria dalam menentukan seseorang itu homoseksual, yakni sebagai berikut: 1. Ketertarikan seksual terhadap orang yang memiliki kesamaan gender dirinya.

25 2. Keterlibatan seksual dengan satu atau lebih yang memiliki kesamaan gender dengan dirinya. 3. Mengidentifikasi diri sebagai gay atau lesbian. Jumlah subjek dalam penelitian 5 subjek karena pada penelitian ini peneliti mengunakan metode kualitatif. Jumlah sample dalam penelitian kualitatif tidak dapat ditentukan secara tegas di awal penelitian karena bersifat situasi artinya subjek dapat kurang atau lebih banyak dari yang telah ditentukan (Poerwandari, 2009). C. Teknik Pengambilan Sample Sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sample. Dengan strategi ini peneliti tidak terfokus pada upaya mengidentifikasi masalah-masalah mendasar, melainkan pada upaya menangkap variasi-variasi besar dalam subjek atau obyek penelitian (Poerwandari, 2009 ). Purposive sample merupakan kelompok dari nonprobability sampling. Purposive sample, yaitu penentuan subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu (Arikunto, 2010 ). Dalam penelitian ini penulis mendapatkan subjek secara informal, yaitu mencari subjek yang tergabung dalam komunitas gay yang ada di Pekanbaru, serta memenuhi kriteria tertentu dan bersedia menjadi subjek penelitian. D. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara Metode utama yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur sesuai dengan pedoman

26 wawancara. Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara ( interviewee). Wawancara kualitatif dilakukan bila peneliti bermaksud untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-makna subjektif yang dipahami individu berkenaan dengan topik yang diteliti, dan bermaksud melakukan eksplorasi terhadap isu tersebut, yaitu suatu hal yang tidak dapat dilakukan melalui pendekatan lain (Banister dkk, 1994 dalam Poerwandari, 2009). Dalam penelitian ini teknik wawancara yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah teknik wawancara mendalam ( depth interview) dengan alasan untuk mengetahui lebih dalam mengenai dimensi-dimensi psychological wel-being pada gay. 2. Observasi Observasi yang dilakukan oleh penulis yaitu observasi partisipan karena penulis mengikuti kegiatan sehari-hari subjek penelitian adapun yang akan di ungkap dalam observasi adalah interaksi sosial subjek kepada orang lain. Sehinga peneliti dapat mengungkapkan identitas sosial kaum gay. Menggunakan alat observasi anekdotal yaitu observer mencatat hal-hal penting. Pencatatan dilakukan sesegera mungkin pada tingkah laku yang istimewa. Observer harus mencatat secara teliti apa dan bagaimana kejadian yang terjadi.

27 3. Catatan Lapangan Catatan lapangan yang dilakukan penulis adalah membuat narasi kegiatan yang dilakukan subjek penelitian yang dapat menghasilkan dan memperkaya data penelitian yang diperoleh. Untuk membantu peneliti dalam mengumpulkan data, maka akan digunakan beberapa alat bantu, yaitu: a. Pedoman wawancara, berisi pertanyaan-pertanyaan terbuka, dengan harapan subjek dapat memperluas dan memperdalam jawabannya. Pedoman ini membantu peneliti dalam memastikan bahwa semua hal yang ingin digali dalam wawancara sesuai dengan tujuan penelitian dan tidak ada yang terlewati. b. Lembar data personal, lembar data personal ini berbentuk formulir isian singkat mengenai data-data personal subjek. c. Alat perekam, dipergunakan untuk merekam proses wawancara sehingga peneliti dapat memperoleh hasil wawancara yang akurat dan lengkap dalam menganalisa data. E. Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang didasarkan oleh data (Afiffudin & Saebani, 2009).

28 1. Verbatim berisi kolaborasi dari hasil wawancara masing-masing subjek dan kolaborasi hasil wawancara subjek, lengkap dengan substansi wawancara, relevansi teoritik, dan interpretasi singkat dari peneliti. 2. Coding. Setelah melakukan wawancara, peneliti melakukan coding terhadap data yang masih berbentuk rekaman dalam alat perekam. Menurut Poerwandari (2009) coding dimaksudkan untuk mengorganisasi dan mensistematisasi data secara lengkap dan mendetil sehingga data dapat memunculkan gambaran tentang topik yang dipelajari. Setelah penyusunan coding, peneliti mulai membaca transkrip beberapa kali untuk mendapatkan fakta-fakta dan dapat mengkategorisasikan data yang relevan dengan permasalahan. Coding terhadap rekaman hasil akhirnya akan berbentuk verbatim. Tahap-tahap pengolahan data yang dilakukan peneliti terhadap hasil wawancara didasarkan pada tahapan analisis dan interpretasi data yang dijabarkan oleh Poerwandari (2005). Tahapan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Menyimpan dan mengorganisasi data, berupa kaset hasil rekaman maupun data yang sudah diproses melalui verbatim. Hal ini dilakukan dengan memberikan kode pada setiap rekaman wawancara dan membuat catatan verbatim. Data tersebut kemudian disimpan secara sistematis berdasarkan

29 subjek dan waktu pelaksanaan wawancara. Hal ini dilakukan setiap kali penulis selesai melakukan wawancara. 2. Melakukan coding terhadap verbatim wawancara. Tahapan coding diawali dengan membaca ulang semua data, kemudian memberi kode tiap data, setelah itu peneliti menilai apakah data yang dimiliki sudah mampu menjawab permasalahan penelitian. Jika data yang dimiliki masih belum mampu mencukupi, peneliti melakukan penggalian data tambahan hingga peneliti merasa mendapatkan data yang cukup untuk menjawab masalah penelitian. 3. Setelah melakukan koding, peneliti mulai melakukan analisis data. Analisis yang dilakukan berdasarkan teori yang sesuai dengan hasil penelitian. Proses analisis pertama kali dilakukan terhadap setiap masing-masing subjek kemudian peneliti mengambil kesimpulan untuk setiap subjek. 4. Setelah data dari masing-masing subjek selesai dianalisis, penulis lalu melakukan analisis banding terhadap kelima subjek F. Keabsahan Penelitian Moleong (2001) memaparkan teknik pemeriksaan data dapat dilakukan berdasarkan empat kriteria, yaitu derajat kepercayaan ( credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmibility). Dari keempat kriteria ini peneliti hanya mengunakan derajat kepercayaan. Derajat Kepercayaan ( Credibility) yaitu Penetapan kriterium derajat kepercayaan/kredibilitas pada dasarnya menggantikan konsep validitas internal dari

30 non kualitatif (Moleong, 2001). Kredibilitas dalam penelitian kualitatif menurut Poerwandari (2005) terletak pada keberhasilannya mencapai maksud mengeksplorasi masalah atau mendeskripsikan setting, proses, kelompok sosial, atau pola interaksi yang kompleks. Deskripsi mendalam yang menjelaskan kemajemukan (kompleksitas) aspek-aspek yang terkait (dalam bahasa kuantatif variabel) dan interaksi dari berbagai aspek yang mejadi salah satu ukuran kredibilitas penelitian kualitatif. Dalam kriteria kredibilitas terdapat teknik pemeriksaan data triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain (Moleong, 2001). Penelitian ini akan menggunakan kredibilitas pene litian dengan teknik triangulasi data dari sumber dan metode yang berbeda. Triangulasi dari data sumber yang berbeda yaitu dilakukan wawancara dengan informan penelitian kemudian dilanjutkan wawancara dengan informan untuk kroscek keakuratan data (Poerwandari 2009) G. Prosedur Penelitian 1. Tahap Persiapan Langkah awal dari penelitian ini adalah mengumpulkan dan mempelajari sejumlah literature baik dari buku, jurnal maupun artikel yang berkaitan dengan topik psychological well-being pada gay. Sebelum penulis melakukan penelitian maka terlebih dahulu mencari subjek penelitian dan meminta izin subjek untuk menjadi narasumber selanjutnya penulis melakukan observasi awal mengenai subjek penelitian sebagai data awal kelengkapan penelitian.

31 2. Tahap Pelaksanaan Penulis mengunjungi seketariat komunitas gay atau mengunjungi tempat tinggal narasumber. Prosesnya dimulai dengan menjalin komunikasi yang baik dengan narasumber yang ada dikomunitas. Dari beberapa narasumber yang ada di komunitas maka dipilih yang sesuai dengan kriteria dan yang bersedia menjadi partisipan penelitian dengan memberikan lembar persetujuan dan skala penelitian kepada partisipan. Peneliti membuat janji bertemu dengan partisipan di sutu tempat kemudian melakukan wawancara mendalam. Menciptakan suasana nyaman agar partisipan nyaman untuk jujur menceritakan apa perasaan dan pengalamanya. Partisipan merupakan teman baik penulis karena telah tercipta rapport yang baik Antara penulis dengan partisipan. Sehingga selanjutnya apabila nanti masih ada yang informasi yang kurang maka partisipan bersedia ditemui kembali. Setelah wawancara selesai, mengucapkan terimakasih damn memberika reward kepada partisipan. 3. Tahap Pengumpulan Data Setelah wawancara selesai, maka data-data yang telah didapatkan langsung ditulis ulang pada catatan wawancara. Kemudian data dari seluruh sampel digolongkan, dianalisa, dan didiskripsikan agar tergambar hasil penelitian yang telah dilakukan.

32 4. Tahap Penyelesaian Pada tahap akhir penelitian, seluruh hasil penelitian sudah selesai di analisis. Selanjutnya hasil penelitian ini siap dilaporkan dan dipertnggung jawabkan. Latar belakang penelitian yang telah ada disesuaikan kembali dengan hasil penelitian sehingga dapat menghasilkan penelitian yang berbeda dengan yang menjadi tujuan awal. Kemudian teori di sesuikan dengan hasil penelitian. H. Jadwal Penelitian Tabel 2 Jadwal Penelitian Waktu Kegiatan 05 Juli 2013 Pengajuan Judul Skripsi (sinopsis) 19 Juli 2013 Judul diterima 17 Oktober 2013 Bimbingan I (Perbaikan BAB I) 17 November 2013 Penyususan BAB II dan III 19 November 2013 Wawancara untuk latar belakang 09 Januari 2014 Revisi Proposal 16 Januari 2014 Proposal disetujui untuk diseminarkan 10 Februari 2014 Seminar proposal 8 Maret 2014 Revisi proposal 18 Maret 2014 Acc revisi Proposal 25 Maret 2014 Turun lapangan / penelitian 29 Mai-18 Juni 2014 Wawancara I 23 juni-9 september 2014 Wawancara II 9-18 September 2014 Analisis Data 19 September 2014 Penyusunan BAB IV dan V 13 Januari 2015 Acc Seminar Hasil 28 Januari 2015 06 April 2015 29 April 2015 Seminar Hasil Acc Seminar Munaqasah Seminar Munaqasah Skripsi Disetujui