KREDENSIALING DAN KEWENANGAN KLINIS BAGI APOTEKER RUMAH SAKIT Veronika Susi Purwanti Rahayu Disampaikan pada RAKERNAS & PIT IKATAN APOTEKER INDONESIA 2017 Tangerang 6 September 2017
Skill Knowledge Attitude Kompeten
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek Pengetahuan (knowledge), Keterampilan dan/atau Keahlian (skills) serta Sikap kerja (attitude) yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (Permenaker No. 2 Tahun 2016 Tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional)
Kompetensi Apoteker Surakarta, 5 Agustu2017BARU STANDAR KOMPETENSI APOTEKER INDONESIA (SKAI) edisi tahun 2011 Surakarta, 5 Agustu2017BARU Terdiri dari: 9 STANDAR, 38 UNIT KOMPETENSI, 133 ELEMEN, 318 UNJUK KERJA DAN 491 KRITERIA PENILAIAN STANDAR KOMPETENSI APOTEKER INDONESIA (SKAI) edisi tahun 2016 Terdiri dari: 10 STANDAR, 43 UNIT KOMPETENSI, 316 KOMPETENSI INTI
10 Standar Kompetensi Apoteker Indonesia 1. Praktik kefarmasian secara professional dan etik 2. Optimalisasi penggunaan sediaan farmasi 3. Dispensing sediaan farmasi dan alat kesehatan 4. Pemberian informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan 5. Formulasi dan produksi sediaan farmasi 6. Upaya Preventif dan Promotif Kesehatan Masyarakat 7. Pengelolaan Sediaan Farmasi Dan Alat Kesehatan 8. Komunikasi efektif 9. Ketrampilan organisasi dan hubungan interpersonal 10. Peningkatan kompetensi diri
Apoteker yang kompeten memberikan dampak... Kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kefarmasian yang diberikan oleh Apoteker di Rumah Sakit
STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT Pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP Kompetensi Apoteker RS di area pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP Pelayanan Farmasi Klinik Kompetensi Apoteker RS di area pelayanan farmasi klinik
Taxonomi of Levelling berdasarkan Bloom Knowledge K1: Rembering/knowledge K2: Understanding/Comprehension K3: Applying/Aplication K4: Analyzing/Analysis K5: Evaluating/Evaluation K6: Creating/Synthesis Attitude A1: Receiving A2: Responding A3: Valuing A3: Organizing A4: Characterizing Skill S1: Imitation S2: Manipulation S3: Develope precision S4: Articulation (combine, integrate related skills) S5: Naturalization (automate, become expert)
Behaviour Cognition Miller s Pyramide
Perjalanan menuju tenaga kefarmasian di Indonesia FF (PT) BAN PT Serkom & STRA Organisasi Profesi &KFN Pemerintah RS KARS Credentialing & Privileging Ijazah SIPA/SIK
A Credential is documented evidence of professional qualifications (The Council on Credentialing in Pharmacy, 2014) Credentials evidence of competence, current and relevant licensure, education, training, adn experience. Other criteria may added by a health care organization (JCI 5th Ed, 2014) Credentials are most commonly earned within a professional domain (e.g., the license to practice a profession) Credentialing : The process of obtaining, verifying, and assessing the qualifications of a health care practitioner to provide patient care services in or for a health care organization Privileging: The process whereby a specific scope and content of patient care services (that is, clinical privileges) are authorized for a health care practitioner by a health care organization, based on evaluation of the individual s credentials and performance
Kredensialing Nakes di RS Medical Staff Nursing Staff Other Health Care Practioners (Incl. Pharmacist) SQE JCI 5 TH ED
Kredensialing diperlukan karena Meningkatnya kompleksitas pelayanan kesehatan PCC Spesialisasi pelayanan farmasi Perlunya mendokumentasikan kegiatan apoteker Penjaminan kompetensi apoteker (individu, instansi) Stakeholders perlu jaminan kulifikasi apoteker (ASHP, 2016)
Kredensial Apoteker (KARS) Standar KPS 16 Rumah sakit mempunyai standar prosedur untuk mengidentifikasi tanggungjawab dari setiap tugas dan membuat penugasan berdasarkan atas kredensial apoteker dan peraturan perundangan ElemenPenilaianKPS 16 1.Izin, pendidikan, pelatihan dan pengalaman staf keperawatan digunakan untuk membuat penugasan kerja klinis. 2.Proses yang memperhitungkan peraturan perundangan yang relevan Rumah sakit harus memastikan bahwa apotekeryang kompeten untuk memberikan asuhan obat dan harus spesifik terhadap jenis asuhan dimana mereka diizinkan untuk memberikannya...
SetiapAPOTEKERyang bekerja di sebuah RS yang melayani pasien harus memiliki surat penugasan kerja klinik (SPKK) dengan RKK (Rincian Kewenangan Klinis) di RS tersebut dari Kepala RS APOTEKER: APOTEKER pegawai RS APOTEKER Kontrak Kerja
Target kredensialing Surakarta, 5 Agustu2017BARU Clinical appointment
PENUGASAN KLINIS (CLINICAL APPOINTMENT) Penugasan klinis adalah penugasan dari Direktur rumah sakit kepada staf untuk melakukan sekelompok pelayanan di rumah sakit tersebut berdasarkan daftar kewenangan klinis yang telah ditetapkan baginya
NO CONTOH RINCIAN KEWENANGAN KLINIS 1. Melakukan pengkajian resep 2. Melakukan verifikasi obat 3. Melakukan Pemantauan Terapi Obat RINCIAN KEWENANGAN KLINIS Contoh rkk apoteker 4. Melakukan monitoring, pencegahan dan pelaporan efek samping obat 5. Menginterpretasikan hasil laboratorium 6. Mengusulkan terapi obat, melanjutkan, modifikasi dan penghentian terapi 7. Mengusulkan pemeriksaan penunjang 8. Memberikan informasi obat 9. Melakukan konseling obat 10. Menganalisis hasil lab & hasil diagnostik lain untuk memodifikasi terapi obat 11. Berpartisipasi sebagai anggota tim dalam merencanakan, mengevaluasi dan mengimplementasikan rencana pengobatan
Proses Kredensialing Apoteker di Rumah Sakit Surakarta, 5 Agustu2017BARU Pengajuan kredensaling dari RS Untuk peningkatan level/jenjang, pindah ke area baru Verifikasi Portofolio Wawancara Clinical Appointment
Safe care is not an option. It is the right of every patient who entrusts their care to our Healthcare systems WHO World Alliance for Patient Safety