Disusun Oleh : Handris Krisnayana ( )

dokumen-dokumen yang mirip
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI LANGAKAH AWAL PENCEGAHAN PLAGIARISME. Dosen PJMK: Mohammad Adib, drs, M.Si

PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

Disusun Oleh : DIAN NOVITASARI DEPARTEMEN KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA SEMESTER GANJIL 2012 / 2013

ESSAY BEBAS MUDA AIRLANGGA YANG BUTUH PENDIDIKAN ANTI KORUPSI ( ANTI PLAGIARISM! ) Oleh : Rif atul Qomariyah ( ) DEPARTEMEN KOMUNIKASI

ESSAY PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SEMANGAT KEBANGSAAN DEMI MASA DEPAN CEMERLANG

Livia Melda Christanti

PPKN DOSEN PJMK: DRS. H. MOHAMMAD ADIB, MA. PLAGIAT = KEJAHATAN AKADEMIK

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Hindari Korupsi dengan Tidak Berlaku Plagiat

PPKn. Dosen PJMK : Mohammad Adib. Artikel Ilmiah Populer/Essay Bebas. Pendidikan Anti Korupsi. Kelas D

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

ESSAY PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN MEMINIMALKAN KORUPSI DI MULAI DARI HAL KECIL

TUGAS RESUME PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN PERTEMUAN KE-12 AKAL TAK SEKALI TIBA STOP...!!! SAY NO CORRUPTION.

TUGAS PPKN. BY : Deanty Chandra Pertiwi ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Dosen PJMK : H. Muhammad Adib. Essay Bebas (Pentingnya Pendidikan Anti Korupsi Sejak Dini)

PLAGIARISME DALAM PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter siswa. Pendidikan agama merupakan sarana transformasi pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. PERUMUSAN MASALAH. Plagiarisme telah menjadi masalah yang terjadi di negeri kita.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam ilmu pendidikan. Kemajuan di dunia pendidikan sangatlah

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI. FAKULTAS ILMU SOSIAL dan ILMU POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGGA

BAB I PENDAHULUAN. tindakan negatif mahasiswa dalam melakukan kecurangan dalam menghasilkan

Menghadapi krisis identitas nasional. kaum muda Indonesia dengan sikap anti plagiat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penilaian bahkan sampai pada penulisan tugas akhir. Cheating merupakan

Dosen PJMK : Drs.H.Mohammad Adib,MA PEMBANGUNAN KARAKTER ANTI KORUPSI AWALI LANGKAHKU

BAB I PENDAHULUAN. berkata maupun berperilaku disetiap aktivitas kehidupan. Kejujuran adalah wujud

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. didalamnya terdapat unsur pencurian berupa pencurian ide-ide dan gagasan tanpa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan jujur. Namun hingga saat ini, masih ada masalah ketidakjujuran mahasiswa.

PANDUAN PENCEGAHAN PLAGIARISME UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI UNIVERITAS TELKOM BANDUNG

Hasil wawancara dengan Prof. Dr. A. Dardiri, M.Hum. (Tanggal 26 Agustus 2010)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yanti Nurhayati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.

Memperhatikan : Surat Dirjen DIKTI Nomor:217/E/KM/2013 tentang PLAGIASI dalam Rangka Peningkatan Mutu Akademik Perguruan Tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang amat penting dalam

PLAGIASI DAN KEJUJURAN ILMIAH

BUKU PANDUAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIARISME. Disusun Oleh : TIM LPPM

RPS.

BAB I PENDAHULUAN. Bab Pendahuluan Ini Memuat : A. Latar Belakang, B. Fokus Penelitian,C. Rumusan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Azwar (1995) Psikologi memandang perilaku manusia (Human

Juara 1 Lomba Essay LSP FKIP UNS dalam rangka Hari Pendidikan Nasional 2015

Plagiarisme. Materi kuliah Etika Profesi Nur Hidayat. Acuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ETIKA DAN KODE ETIK PENULISAN ILMIAH. Oleh : Achmad Arifin, M.Eng [Editor JPTK]

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk. menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. menjadi landasan bagi penampilan perilaku dalam standar nilai dan norma yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas manusia, hal ini. tidak lepas dari dua komponen yaitu siswa dan guru.

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi semua warga Negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai alat pemersatu bangsa demi merebut kemerdekaan (Rawantina,

BAB I PENDAHALUAN. pada tahun 2015 akan mencapai 139 juta orang 1. Membesarnya penggunaan

PANDUAN PENCEGAHAN PLAGIARISME

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

BAB I PENDAHULUAN. baru tentang proses belajar mengajar di sekolah telah muncul dan berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Motivasi sangat diperlukan dalam kegiatan proses belajar-mengajar di

Pengaplikasian Template Modul

BUKU PEDOMAN PENANGANAN PLAGIASI BAGI DOSEN DAN MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pertumbuhan budi pekerti tiap-tiap manusia. Orang tua dapat menanamkan benih

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERAN MAHASISWA DALAM GERAKAN ANTI KORUPSI DENGAN TATANAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

KATA PENGANTAR. Ungaran, Desember Ketua LPPM UNW. Sigit Ambar Widyawati, S.KM,M.Kes

PERPUSTAKAAN DAN PLAGIARISME Purwani Istiana, SIP., M.A. Pustakawan Fakultas Geografi UGM INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses yang ditempuh oleh peserta didik

GBBP Matakuliah PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) Bersoftskills dan Anti Korupsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

ARTIKEL. Penelitian ini berlatarbelakangkan: (1) Penetapan Mata Kuliah Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kehidupan dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dicita-citakan bangsa ini berada di tangan mereka. Banyak orang menganggap bahwa

Metodologi Desain. Kelompok 3 Claresta Febrianto Jessica Veranda Regina Artya

BAB I PENDAHULUAN. Soetjipto. Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, Jakarta: Rineka Cipta, 2009, hlm. 59 Ibid, hlm. 60

UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas, karena

Disusun Oleh: SRITOMI YATUN A

BAB I PENDAHULUAN. bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan. demokratis serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

UNIT PENJAMIN MUTU PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ANTI PLAGIARISME

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perguruan Tinggi sebagai lembaga pendidikan memegang peranan penting

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENTAS SENI DAN BUDAYA, FESTIVAL DAN LOMBA CIPTA LAGU CAMPUR SARI

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TUGAS NARASI MINGGU KE-12 FILSAFAT ILMU KELOMPOK 9B

KUESIONER PENELITIAN TINGKAT LITERASI INFORMASI MAHASISWA PROGRAM STUDI PSIKOLOGI UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN

I. PENDAHULUAN. teknologi, pergeseran kekuatan ekonomi dunia serta dimulainya perdagangan

Plagiarisme Akademik 1

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 7142 TAHUN 2017 TENTANG PENCEGAHAN PLAGIARISM DI PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses pembentukan

KODE ETIK PENULIS DAN ETIKA KEPENULISAN

TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kultur akademik sendiri menghendaki mahasiswa itu untuk melakukan proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Remaja adalah generasi penerus, dimana sosok remaja diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN. Pesan kecil untuk mahasiswa/i departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan. Universitas Airlangga

BAB I PEDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. khas sekaligus aset bagi bangsa Indonesia. Generasi muda sudah banyak

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI MURAKABI DPU KABUPATEN DATI II SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Dosen PJMK : Drs. H. Moh. Adib, MA. Tugas Essay Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai Pahlawan dalam Pemberantasan Plagiarisme Disusun Oleh : Handris Krisnayana ( 071211533041 ) DEPARTEMEN KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA SEMESTER GASAL 2012/2013 1

Kata Pengantar Assalamu alaikum War. Wab. Alhamdulilah, Puji syukur saya panjatkan atas segala rahmat yang diberikan oleh Allah SWT sehingga dapat saya menyelesaikan essay ini dengan tepat waktu. Essay dengan judul Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai Pahlawan dalam Pemberantasan Plagiarisme ini saya susun guna untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Bapak Drs. H. Moh.Adib, MA. selaku dosen mata kuliah Pendidikan dan Kewarganegaraan. Tidak lupa saya ucapkan maaf yang sebesar-besarnya karena dalam pembuatan dan penyusunan essay ini tidak luput dari kesalahan sehingga sangat jauh dari kata sempurna. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. H. Moh. Adib, MA. karena berkat bimbingannya selama 1 semester ini sangat membuka wawasan saya tentang jati diri bangsa Indonesia yang berdasarkan atas pendidikan anti korupsi dan plagiarisme. Sekali lagi saya ucapkan maaf yang sebesar-besarnya jika ada kesalahan baik yang sengaja maupun tidak disengaja. Akhir kata saya tutup dengan Wassalamu alaikum War. Wab. Surabaya, 16 Desember 2012 Handris Krisnayana 2

PERNYATAAN ORISINALITAS Dengan ini saya,handris Krisnayana menyatakan bahwa tugas essay dengan tema Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai Pahlawan dalam Pemberantasan Plagiarisme dari mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang telah saya buat ini bukanlah hasil plagiat ataupun copy-paste. Tugas ini saya kerjakan melalui buah pemikiran saya sendiri. Apabilaterbuktisayamelakukan plagiarism maka sayasiapmenerimakonsekuensinya. Surabaya, 16 Desember 2012 Handris Krisnayana 3

Plagiarisme merupakan salah satu hal yang dapat dikategorikan sebagai tindak pidana atau kriminalitas. Plagiarisme atau sering disebut dengan plagiat bisa dikatakan mencuri hak cipta orang lain, dengan mengambil, menjiplak, atapun mengutip sebuah pendapat atau karya orang lain dan mengakuinya sebagai karya miliknya. Dalam kasus ini seseorang yang melakukan aksi plagiarisme disebut sebagai plagiator. Seorang plagiator harus mendapat hukuman berat atas tindakannya, karena jika para plagiator tidak dihukum kasus-kasus plagiat akan mewabah dan dapat menjadi persoalan baru di Indonesia. Dengan adanya hukuman terhadap para pelaku plagiarisme atau plagiator, Dapat dipastikan akan mengurangi niat-niat seseorang untuk melakukan tindak plagiarisme. Akan tetapi jika pemerintah tidak tegas akan hukuman yang diberikan kepada para plagiator, Maka sebaliknya yang terjadi adalah bangsa kita akan terkena penyakit baru yang bernama plagiarisme. Apakah kita sebagai bangsa Indonesia rela jika jatidiri bangsa kita yang berbabis pada Pancasila dan anti korupsi terkena wabah plagiarisme. Untuk mengatasi kasus plagiarisme dan membersihkan bangsa kita dari hal-hal yang berbau plagiat, Pemerintah telah mengesahkan beberapa undang-undang tentang hak cipta dan tentang plagiarisme. Tapi di dalam kenyataannya masih banyak sekali yang melakukan aksi plagiat dan tidak ditindak lanjuti dengan tegas. Berikut adalah 5 jenis plagiarisme yang saya kutip dari sebuah artikel di edukasi.kompasiana.com : 1. Copy & Paste adalah Plagiarisme. Setiap kali kita akan mengangkat/mengutip sebuah anak kalimat atau paragrap utuh dari sumber, maka kita harus menggunakan tanda kutipan dan memberikan referensi sumber. 2. Mengganti dengan bahasa sendiri adalah Plagiarisme. Jika kita mengambil sebuah kalimat dari sumber dan melakukan perubahan beberapa kata atas kalimat itu, hal ini masih dikatakan plagiarisme. Jadi jika kita ingin mengutip sebuah kalimat, maka kita harus meletakkannya dalam tanda kutip dan mengutip penulis dan dari mana artikel itu didapatkan. Tapi kebanyakan orang mengutip artikel, tanpa menyertakan sumber utama artikel. Mengutip harus dilakukan apabila ada hubungan manfaat antara kutipan kata ini dengan kalimat yang kita tulis, terutama manfaat ini terasa ketika dibaca berulang-ulang. Dalam banyak kasus, untuk menghindari pengutipan semacam ini, lebih baik kita mengutip langsung dari sumber-sumber asli. Hal ini adalah pilihan yang lebih baik. 4

3. Mengikuti gaya penalaran kutipan adalah Plagiarisme. Ketika kita mengikuti sebuah sumber kalimat demi kalimat atau paragraf demi paragraf, itu adalah tindakan plagiarisme, meskipun tak satu pun dari kalimat kita yang persis sama seperti yang ada di artikel atau sumber, bahkan urutan yang berneda juga. Jadi dengan demikian, dalam kasus ini kita sudah menyalin gaya penalaran penulis. 4. Penulisan Metafora adalah Plagiarisme. Penulisan metafora biasanya digunakan baik untuk membuat lebih jelas ide atau memberikan pembaca sebuah analogi yang menyentuh indera atau emosi lebih baik, dengan adanya gambaran yang jelas dari objek atau proses Metafora itu sendiri. Kemudian juga mengikuti bagian penting dari gaya kreatif si penulis tersebut. Jika kita tidak bisa membuat kalimat sebagus metafora si penulis (sumber), sebaiknya kita datang dengan penulisan metafora si penulis untuk dapat menggambarkan ide penting yang ada pada tulisan, oleh karena itu apabila ingin berlaku demikian, kita harus mencantumkan secara penuh kredit penulis untuk sumber itu. 5. Mengikuti Ide penulis adalah Plagiarisme. Jika kita menulis sebuah artikel dengan mengikuti sumber dalam mengungkapkan ide kreatif atau menyarankan solusi untuk suatu masalah pembaca, maka ide atau solusi harus jelas dikaitkan dengan penulis sebenarnya. Banyak mahasiswa yang tampaknya kesulitan untuk membedakan mana yang kalimat gagasan (ide) dan atau solusi dari informasi yang disajikan penulis. Gagasan informasi umum adalah setiap ide atau solusi mengenai sesuatu yang orang di lapangan menerima sebagai pengetahuan umum dan meberikan makna tersendiri bagi mereka. Namun, ide baru tentang bagaimana untuk mencari solusi dari informasi itu perlu dikaitkan dengan penulis sebenarnya sebagai literatur. (Barnbaum, C. Plagiarism: A Student s Guide to Recognizing It and Avoiding It. Valdosta State University.) Kasus-kasus plagiarisme seperti yang dipaparkan diatas sering dijumpai pada kehidupan universitas, tidak sedikit mahasiswa yang melakukan aksi-aksi plagiat seperti mengcopy-paste,mengakui karya orang lain, dan pencurian ide. Dalam hal ini plagiarisme merupakan salah satu pelanggaran akademik yang sangat serius, dan itu tidak terkecuali di lingkungan kampus saya juga masih banyak mahasiswa yang melakukan aksi plagiarisme secara tidak langsung. 5

Mahasiswa sekarang secara tidak langsung juga sudah terlibat tindakan korupsi walaupun tidak dalam bentuk materi. Mahasiswa sekarang banyak yang melakukan aksi plagiarisme, seperti contohnya dalam pembuatan tugas sebagian dari mereka ada yang menjiplak tugas kerabatnya, adapula yang hanya copy-pastedari hasil karya orang lain. Maraknya kasus plagiarisme di kalangan mahasiswa sekarang juga tidak luput dari korupsi secara tidak langsung, sebagai contohnya masih banyaknya mahasiswa yang titip absen di dalam perkuliahan. Sepertinya hal-hal diatas sudah menjadi hal yang biasa di kalangan mahasiswa. Sebenarnya hal-hal tersebut dapat dicegah dengan memperkuat jati diri bangsa yang berdasarkan atas pendidikan pancasila dan kewarganegaraan, dan mengingat motto Universitas Airlangga adalah Excellent with Morality seharusnya para mahasiswanya berpegang teguh pada hal tersebut, dan benar-benar mendarah daging pada diri mereka, bukan hanya sekedar bicara saja tanpa adanya penerapan yang nyata, baik di bidang akademik maupun non akademik. Menurut pengalaman pribadi saya setelah duduk di bangku perkuliahan dan selama satu semester mengikuti mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, dalam menghentikan plagiarisme dan korupsi dapat dimulai dari diri sendiri. Selama mengikuti mata perkuliahan itu Pak Adib yang merupakan dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan selalu mengingatkan para mahasiswanya untuk tidak terlibat dalam hal-hal yang berbau korupsi dan plagiarisme. Selain itu berliau sangat banyak memberi saya wawasan dan pengetahuan baru tentang jati diri dan karakter bangsa yang anti korupsi, Beliau juga sering memotivasi dan membangun semangat para mahasiswanya agar tidak terjerumus ke dalam korupsi dan plagiarisme, hal ini dikarenakan beliau sangat menekankan pendidikan anti korupsi kepada para mahasiswanya. Karena sebagai penerus bangsa kita harus membentuk jati diri dan karakter bangsa yang kuat sehingga tidak terjerumus ke dalam halhal yang berbau korupsi dan juga plagiarisme. Selain itu Pak Adib juga menanamkan sikap Excellent with Morality dimana tidak saja seorang karakter bangsa dituntut untuk pintar dalam hal akademis saja, namun seorang generasi bangsa harus memiliki karakter yang bermoral dan berakhlak. Hal ini dapat dibuktikan dengan sebelum memulai perkuliahan beliau selalu mengajak para mahasiswanya untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mengheningkan Cipta guna untuk meningkatkan rasa nasionalisme para mahasiswanya. Setelah menyanyikan lagu kebangsaan 6

Indonesia Raya, Pak Adib tak lupa untuk mengajak mahasiswanya berdoa memohon kepada Allah SWT guna untuk diberikan kemudahan dan kelancaran selama perkuliahan. Metode perkuliahan Pak Adib sangat menarik dan tidak membosankan, yakni presentasi dan diskusi antar mahasiswa. Jadi mahasiswanya lebih aktif dan kreatif dalam penyajian materi dan diskus, selain agar mahasiswanya tidak bosan dengan perkuliahan, metode Pak Adib juga membuat mahasiswa lebih paham dan cenderung ingat dengan isi materi karena dengan adanya diskusi antar mahasiswa menjadi lebih efisien dalam penyampaian materi dibandingkan dengan metode-metode yang hanya mendengarkan dosennya berbicara sendiri. Tidak hanya itu dalam mengabsen Pak Adib menggunakan metode memanggil mahasiswanya satu persatu sehingga mengurangi adanya mahasiswa yang berpotensi untuk titip absen, karena titip absen merupakan salah satu tindak korupsi di bidang akademik yang tidak bermoral. Sedangkan dalam setiap memberi tugas harus berisi pernyataan orisinalitas, Hal ini dilakukan Pak Adib guna untuk mencegah plagiarisme yang merusak jati diri dan karakter bangsa. Dalam setiap perkuliahan Pak Adib selalu mengingatkan bahwa kita adalah generasi muda yang kelak akan membangun negeri ini, Maka dari itu harus memiliki karakter bangsa serta jatidiri yang kuat. Motivasi-motivasi yang beliau berikan benar-benar menumbuhkan semangat saya dalam membangun karakter bangsa yang bebas korupsi dan berdasarkan pada Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, selain itu sebagai penerus bangsa kita harus menjadi cerdas dan menjunjung tinggi ilmu pengetahuan yang bermoral sesuai dengan prinsip Excellent with Morality. Akan tetapi dalam kenyataan yang ada masi banyak mahasiswa yang terlibat dalam tindak plagiarisme maupun korupsi. Hal ini dapat dilihat saat Pak Adib memberi tugas masih ada mahasiswa yang melakukan plagiarisme dengan mengcopypaste ataupun menjiplak karya temannya. Selain itu fenomena titip absen juga makin marak hingga saat ini, dan saat ujian tengah semester yang lalu saya juga melihat ada beberapa mahasiswa yang masi bekerja sama dan menyontek dalam melaksanakan ujian tersebut. Plagiarisme merupakan salah satu momok yang besar dan lama kelamaan akan merusak jati diri dan karakter bangsa. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah salah satu pendidikan yang mengajarkan kita untuk mengingat bahwa dengan ilmu pengetahuan saja tidak cukup menjadi generasi penerus bangsa yang berkualitas, namun disini kita dijunjung 7

untuk memiliki tekad, dan kepribadian bangsa yang bermoral tinggi, sehingga dari dalam hati kita sudah bersih dan tidak ada niat untuk terlibat dalam korupsi maupun plagiarisme. Hal yang dapat saya simpulkan dari essay ini adalah dengan adanya Plagiarsime di bidang akademik dapat meruntuhkan moral para generasi penerus bangsa, Akan tetapi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan mengajarkan kita bagaimana menjadi generasi penerus yang berkualitas yang tidak hanya menjunjung tinggi ilmu pengetahuan, namun memiliki kepribadian dan jati diri bangsa yang bebas dari niat-niat korupsi dan plagiarisme dengan berdasarkan atas nilai moral yang tinggi dan prinsip Excellent with Morality. Saran yang dapat saya berikan permasalahan ini adalah plagiarisme harus segera ditangani secara serius, terutama dalam bidang akademik. Karena plagiarisme bisa dikatakan sebagai tindak korupsi, Disini menurut saya para plagiator harusnya diberikan hukuman seberat-beratnya mengingat hal yang mereka lalukan merupakan perbuatan yang dapat merusak moral bangsa. Dengan adanya hukuman kepada para plagiator akan membuat mereka jera dan para calon-calon plagiator lainnya akan enggan untuk melakukan aksinya. Selain menjauhi diri dari aksi korupsi dan plagiarisme, bentuklah kepribadian dan bangun generasi muda dengan jatidiri bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral. Tidak saja secara teoritis namun hal-hal yang didapat dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, Karena kelak generasi mudalah yang akan membangun negeri ini. 8

DAFTAR PUSTAKA Afdal, Zul. 5 Jenis Plagiarisme. http://edukasi.kompasiana.com/2012/03/28/5-jenisplagiarisme(diakses pada tanggal 16 Desember 2012) Universitas Gadjah Mada. Plagiarisme dan Cara Penghindarannya. filsafat.ugm.ac.id/aw/plagiat.doc(diakses pada tanggal 16 Desember 2012) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Sanksi Akademis terhadap Plagiarisme http://www.fisip.uinjkt.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=157:sanksiakademis-terhadap-plagiarisme&catid=62:distribusi-mata-kuliah(diakses pada tanggal 16 Desember 2012) Adib, Mohammad. Anti Kriminal (Korupsi) dengan Berperilaku Tidak Plagiat. http://madib.blog.unair.ac.id/inspirations/anti-kriminal-korupsi-dengan-berperilaku-tidakplagiat/ (Diakses pada tanggal 16 Desember 2012) Pengalaman empiris selama mengikuti perkuliahan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang diperoleh dengan refleksi kritis yang mendalam. 9