Politeknik Negeri Sriwijaya

dokumen-dokumen yang mirip
1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk, ekonomi, industri, dan perumahan.

BAB I PENDAHULUAN. dari tiga fasor yang sama besarnya, berbeda fasa satu dengan yang lain 120 0, hasil

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. interkoneksi dan beberapa sistem terisolir. Sistem interkoneksi merupakan suatu

1 BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan daya listrik dari pembangkit ke konsumen yang letaknya dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Penentuan Kapasitas CB Dengan Analisa Hubung Singkat Pada Jaringan 70 kv Sistem Minahasa

ANALISIS PERBANDINGAN SISTEM SALURAN KABEL UDARA TEGANGAN MENENGAH (SKUTM) DAN SALURAN KABEL TANAH TEGANGAN MENENGAH (SKTM)

BAB I PENDAHULUAN. Dan tidak dapat dilanjutkan dari perhitungan yang sebelumnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab 3 SALURAN TRANSMISI

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator,

2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. keras dan perangkat lunak, adapun perangkat tersebut yaitu: laptop yang dilengkapi dengan peralatan printer.

Bab 3 SALURAN TRANSMISI

Bab 4 SALURAN TRANSMISI

RANCANG BANGUN SIMULATOR PROTEKSI ARUS HUBUNG SINGKAT FASA KE TANAH PADA SISTEM DISTRIBUSI MENGGUNAKAN RELAI TIPE MCGG

KOKO SURYONO D

BAB 2 KLASIFIKASI JARINGAN DISTRIBUSI

BAB I PENDAHULUAN. tenaga listrik karena berperan dalam penyediaan energi listrik yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi salah satu penentu kehandalan sebuah sistem. Relay merupakan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu kebutuhan utama bagi penunjang dan pemenuhan kebutuhan

Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB I. PENDAHULUAN. daya listrik dipengaruhi oleh banyak faktor. Diantaranya adalah kualitas daya

BAB 1 PENDAHULUAN. tegangan pengirim akibat suatu keadaan pembebanan. Hal ini terjadi diakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam segi peningkatan kualitas sistem tenaga listrik, banyak aspek yang bisa

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERBAIKAN REGULASI TEGANGAN

BAB I PENDAHULUAN. sistem tenaga listrik terdiri dari beberapa sub sistem, yaitu pembangkitan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tri Fani, 2014 Studi Pengaturan Tegangan Pada Sistem Distribusi 20 KV Menggunakan ETAP 7.0

ANALISIS TEORITIS PENEMPATAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI MENURUT JATUH TEGANGAN DI PENYULANG BAGONG PADA GARDU INDUK NGAGEL

PERHITUNGAN RUGI-RUGI TEGANGAN PADA SALURAN DISTRIBUSI PRIMER 20 KV DI GARDU INDUK BUKIT SIGUNTANG PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat seperti publik, bisnis, industri maupun sosial. Hampir disemua sektor,

DASAR TEORI. Kata kunci: Kabel Single core, Kabel Three core, Rugi Daya, Transmisi. I. PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tegangan tinggi digunakan dalam peralatan X-Ray. Dalam bidang industri, listrik

BAB I PENDAHULUAN. listrik demi menjaga kelangsungan hidup mereka. Pada proses sistem tenaga. transmisikan dan didistribusikan kepada para konsumen.

Politeknik Negeri Sriwijaya. Laporan Akhir BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada sistem penyaluran tenaga listrik, kita menginginkan agar pemadaman tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN SALURAN UDARA TRANSMISI TEGANGAN TINGGI APLIKASI TANJUNG JABUNG - SABAK JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan energi listrik dengan gangguan pemadaman yang minimal.

ANALISA PERHITUNGAN DROP TEGANGAN MENGGUNAKAN RUMUS DAN MENGGUNAKAN APLIKASI ETAP 7.5 PADA PENYULANG SEMERU DI GARDU INDUK SIMPANG TIGA INDRALAYA

1. BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan salah satu bentuk energi yang mudah dalam

ET 355 Transmisi Daya dan Gardu Induk: S-1, 2 SKS, semester 5

ANALISA RUGI-RUGI DAYA LISTRIK PADA JARINGAN DISTRIBUSI DI PENYULANG MERAK PT. PLN RAYON KENTEN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP 12.6

BAB I PENDAHULUAN. reasonable, karena kekurangan pasokan daya tentu paling tepat diatasi

BAB I PENDAHULUAN. tenaga listrik. Dimana transformator dilengkapi dengan pengaman pengaman

1 BAB I PENDAHULUAN. mungkin memiliki keseimbangan antara sistem pembangkitan dan beban, sehingga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan akan penyediaan energi listrik sebagai sarana penunjang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zenny Jaelani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai peran penting karena berhubungan langsung dengan

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. Pusat tenaga listrik umumnya terletak jauh dari pusat bebannya. Energi listrik

SISTEM TENAGA LISTRIK

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I LATAR BELAKANG. berlangsung secara aman dan efisien sepanjang waktu. Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk menyalurkan listrik secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. c. Memperkecil bahaya bagi manusia yang ditimbulkan oleh listrik.

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan salah satu energi yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan papan. Hampir seluruh peralatan-peralatan yang digunakan untuk membantu

PENGARUH PENAMBAHAN JARINGAN TERHADAP DROP TEGANGAN PADA SUTM 20 KV FEEDER KERSIK TUO RAYON KERSIK TUO KABUPATEN KERINCI

STUDI PERHITUNGAN DAN ANALISA RUGI RUGI JARINGAN DISTRIBUSI (STUDI KASUS: DAERAH KAMPUNG DOBI PADANG)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM TENAGA LISTRIK. Modul ke: 09Teknik. Powerpoint Materi Sistem Tenaga Listrik. Fakultas. Program Studi Teknik Elektro

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat melalui jaringan distribusi. Jaringan distribusi merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar sampai ke konsumen.

ANALISIS PERSENTASE PEMBEBANAN DAN DROP TEGANGAN JARINGAN TEGANGAN RENDAH PADA GARDU DISTRIBUSI GA 0032 PENYULANG WIBRATA

ANALISA JATUH TEGANGAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 kv DI FEEDER PENYU DI PT. PLN (PERSERO) RAYON BINJAI TIMUR AREA BINJAI LAPORAN TUGAS AKHIR

Abstrak. Kata kunci: kualitas daya, kapasitor bank, ETAP 1. Pendahuluan. 2. Kualitas Daya Listrik

STUDI PENGARUH UPRATING SALURAN TRANSMISI TEGANGAN TINGGI 150 kv TERHADAP SETTING RELE JARAK ANTARA GI KAPAL GI PADANG SAMBIAN GI PESANGGARAN

BAB I PENDAHULUAN. atau penurunan tegangan yang diakibatkan pusat-pusat pembangkit tenaga listrik

Oleh: Erhaneli (1), Ramadonal (2) (1) Dosen Jurusan Teknik Elektro (2) Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai adalah tegangan dan arus bolak-balik ( AC). Sedangkan tegangan dan arus

SILABUS. 5. Evaluasi - Kehadiran - Tugas - partisipasi diskusi, tanya jawab - UTS - UAS

ANALISA JATUH TEGANGAN DAN PENANGANAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV RAYON PALUR PT. PLN (PERSERO) MENGGUNAKAN ETAP 12.6

ANALISIS SUSUT ENERGI PADA SISTEM KELISTRIKAN BALI SESUAI RENCANA OPERASI SUTET 500 kv

BAB III LANDASAN TEORI

EVALUASI EKSPANSI JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 kv GI SOLO BARU

BAB III KONSEP PERHITUNGAN JATUH TEGANGAN

BAB I PENDAHULUAN. diaplikasikan dalam dunia industri dan juga dalam rumah tangga. Motor ini

Analisis Rugi Daya Pada Jaringan Distribusi Penyulang Barata Jaya Area Surabaya Selatan Menggunakan Software Etap 12.6

BAB I PENDAHULUAN. dibangkitkan oleh sebuah sistem pembangkit perlu mengalami peningkatan nilai

BAB II SISTEM SALURAN TRANSMISI ( yang membawa arus yang mencapai ratusan kilo amper. Energi listrik yang

Bahan Ajar Ke 1 Mata Kuliah Analisa Sistem Tenaga Listrik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga listrik adalah unsur yang paling penting dalam kehidupan modern

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saluran transmisi merupakan suatu sarana untuk menyalurkan daya besar dari pusat pembangkit, biasa disebut juga sentral-sentral listrik (electric power stations) ke daerah beban. Electric power stations, terutama yang menggunakan tenaga air, biasanya jauh letaknya dari tempat-tempat dimana listrik itu digunakan. Karena itu, tenaga listrik yang dibangkitkan harus disalurkan melalui kawat-kawat (saluran-saluran) transmisi. Saluran transmisi ini membawa tenaga listrik dari pusat-pusat listrik (electric power stations) ke pusat-pusat beban (load centers), baik langsung maupun melalui saluran-saluran penghubung, gardu-gardu induk (substations) dan gardu-gardu rele (relay substations). Ada dua kategori saluran transmisi : saluran udara (overload line) dan saluran bawah tanah (underground). Saluran udara menyalurkan tenaga listrik melalui kawat-kawat yang digantung pada tiang-tiang transmisi dengan perantaraan isolator-isolator, sedangkan saluran bawah tanah menyalurkan listrik melalui kabel-kabel bawah tanah. Kedua cara penyaluran mempunyai untung ruginya sendiri-sendiri. Dibandingkan dengan saluran udara, saluran bawah tanah tidak terpengaruh oleh cuaca buruk, angin taufan, hujan angin, bahaya petir dan sebagainya. Lagi pula, saluran bawah tanah lebih estesis (indah), karena tidak tampak. Karena alasan terakhir ini, saluran-saluran bawah tanah lebih disukai di Indonesia, terutama untuk kota-kota besar. Namun, biaya pembangunannya jauh lebih mahal daripada saluran udara, dan perbaikannya lebih susah dari pada saluran udara bila terjadi hubung singkat. Daya yang dialirkan dari pusat beban pengirim (sending) ke pusat beban penerimaan (receiver) tidak akan sama nilainya diantara keduanya. Baik itu kita buktikan secara teoritis, maupun berdasarkan hasil pengukuran. Perbedaan nilai inilah yang kemudian kita sebut dengan rugi-rugi pada jaringan. Rugi-rugi ini selalu ada karena pengaruh jarak saluran dan tahanan pada saluran itu sendiri. 1

2 Impedansi saluran transmisi adalah penyebab yang terpenting dari rugirugi daya (power loss) pada saluran transmisi. Dengan mengetahui besar arus, jarak saluran dan impedansinya, maka kita akan mengetahui berapa rugi daya pada jaringan dan rugi tegangan pada saluran transmisi tersebut. Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis termotivasi untuk mengambil judul Perhitungan Rugi-Rugi Pada Saluran Transmisi Melalui Percobaan Pada Modul Transmisi Dan Distribusi Di Laboratorium Teknik Listrik. 1.2 Rumusan Masalah Pada perumusan masalah ini akan menghitung rugi-rugi tegangan dan rugi-rugi daya transmisi pada saluran transmisi dengan jarak 150 Km dan saluran transmisi dengan jarak 300 Km di laboratorium transmisi dan distribusi teknik listrik. Perhitungan dilakukan dengan cara menghitung nilai resistansi, reaktansi dan kapasistansi (dengan panjang saluran 150 Km dan dengan panjang saluran 300 Km). Nilai resistansi ( R ) merupakan nilai tahanan sedangkan nilai reaktansi induktif ( Xc ) merupakan nilai kapasistansi, resistansi dan reaktansi merupakan impedansi, impedansi ini akan menghasilkan kerugian tegangan dan tentunya akan menimbulkan kerugian daya. 1.3. Tujuan dan Manfaat 1.3.1 Tujuan Tujuan yang hendak dicapai dari laporan akhir ini adalah : 1. Untuk mempelajari sistem saluran transmisi 150 Km dan 300 Km dalam keadaan tanpa dan berbeban di laboratorium transmisi dan distribusi teknik listrik. 2. Untuk memperoleh data hasil pengukuran L-N (tegangan), L-L (tegangan), I (arus pada setiap fasa), daya aktif dan daya reaktif yang terukur pada alat ukur pada sisi kirim maupun sisi terima pada jaringan dengan panjang 150 Km dan 300 Km di laboratorium transmisi dan distribusi teknik listrik.

3 3. Untuk mengetahui drop tegangan dan rugi daya dalam keadaan tanpa beban dan berbeban pada saluran transmisi 150 Km dan 300 Km di laboratorium transmisi dan distribusi teknik listrik Politeknik Negeri 1.3.2 Manfaat Manfaat yang didapat dalam pembuatan laporan akhir ini adalah : 1. Sebagai bahan informasi dalam menghitung rugi-rugi dalam keadaan tanpa beban dan berbeban pada saluran transmisi 150 Km dan 300 Km di laboratorium transmisi dan distribusi teknik listrik Politeknik Negeri 2. Sebagai tambahan wawasan dan ilmu pengetahuan terhadap pengembangan pengetahuan di bidang listrik, dalam bidang transmisi tenaga listrik. Khusunya mengenai perhitungan rugi - rugi yang sering terjadi pada saluran transmisi tenaga listrik. 3. Sebagai bahan acuan kepada mahasiswa teknik elektro dalam penyusunan laporan akhir. 1.4 Batasan Masalah Karena ruang lingkup permasalahan sangat luas, dimana rugi daya dan drop tegangan ini dapat terjadi pada setiap saluran transmisi maupun subtansi. Maka dalam pembahasan ini, penyusun membatasi permasalahan hanya meninjau rugi daya dan drop tegangan pada saluran transmisi 150 Km dan 300 Km. Dengan sistem transmisi memakai perhitungan nominal PI dan perhitungan yang ada di buku modul laboratorium transmisi dan distribusi teknik listrik Politeknik Negeri 1.5 Metodologi Penulisan Untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam proposal ini, penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut :

4 a. Metode Observasi Penulis melakukan pengamatan langsung pada objek yang diteliti serta mengumpulkan data-data sistem kelistrikan mengenai topik yang berhubungan dengan penyusunan laporan akhir ini. b. Metode Literatur Mengambil dan mengumpulkan teori-teori dasar serta teori pendukung dari berbagai sumber, terutama mengambil data dari buku-buku referensi dan situs-situs di internet tentang apa yang menunjang dalam penelitian untuk penyusunan laporan akhir. c. Metode Konsultasi dan Diskusi Konsultasi dan diskusi dilakukan dengan dosen pembimbing atau dengan pihak-pihak yang terkait dengan penyusunan laporan akhir ini. 1.6 Sistematika Penulisan Dalam penulisan laporan akhir ini, penulis membuat suatu sistematika penulisan yang terdiri dari beberapa bab, dimana masing-masing bab terdapat uraian-uraian sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisikan antara lain latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, batasan masalah, metodologi penulisan, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Di dalam bab ini, penulis menguraikan mengenai rumus-rumus dasar yang akan diterapkan dalam pembahasan pada bab selanjutnya, serta mengenai teori pendukung dari pembahasan tersebut. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berhubungan pada simulasi saluran transmisi 150 Km dan 300 Km di laboratorium transmisi dan distribusi teknik listrik. Serta menjelaskan tentang metode penelitian dan hal-hal yang mengenai rugi tegangan dan rugi daya dalam keadaan tanpa beban dan berbeban pada saluran

5 BAB IV BAB V transmisi 150 Km dan 300 Km di laboratorium transmisi dan distribusi teknik listrik. PEMBAHASAN Bab ini berisikan tentang hasil dari pengujian dan pengambilan data serta perhitungan besarnya drop tegangan dan rugi daya dalam keadaan tanpa beban dan berbeban pada saluran transmisi 150 Km dan 300 Km di laboratorium transmisi dan distribusi teknik listrik. KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab terakhir ini merupakan kesimpulan penulis dari keseluruhan pokok pembahasan dengan disertai saran-saran dari penulis dalam penyusunan laporan akhir.