PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI NANOPARTIKEL EKSTRAK ETANOL TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata) PADA BERBAGAI VARIASI KOMPOSISI ALGINAT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah temu kunci (Boesenbergia pandurata)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Asia yang beriklim tropis yang memiliki beberapa khasiat sebagai obat

PEMBUATAN NANOPARTIKEL EKSTRAK KUNCI PEPET (Kaempferia rotunda) DENGAN ALGINAT PADA BERBAGAI VARIASI KONSENTRASI ION KALSIUM

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI NANOPARTIKEL EKSTRAK ETANOL TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata) PADA BERBAGAI VARIASI KOMPOSISI KITOSAN

PEMBUATAN NANOPARTIKEL EKSTRAK KUNCI PEPET (Kaempferia rotunda) DENGAN ALGINAT PADA BERBAGAI VARIASI KONSENTRASI ION KALSIUM JUDUL SKRIPSI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan November 2014 sampai Mei 2015,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juli 2013 di Laboratorium Kimia

I. PENDAHULUAN. ditemukan sangat banyak dalam kehidupan sehari-hari, sehingga banyak orang

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fakultas Matematika

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei Agustus 2014 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Lingkungan Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI NANOPARTIKEL EKSTRAK ETANOL TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata) PADA BERBAGAI VARIASI KOMPOSISI KITOSAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik/Fisik Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fakultas Matematika dan

PENENTUAN ph OPTIMUM ISOLASI KARAGINAN DARI RUMPUT LAUT JENIS Eucheuma cottonii. I G. A. G. Bawa, A. A. Bawa Putra, dan Ida Ratu Laila

BAB III METODE PENELITIAN. Neraca analitik, tabung maserasi, rotary evaporator, water bath,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PASI NA R SI NO L SI IK LI A KA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daun pohon suren (Toona sinensis

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari - Mei 2015 di Laboratorium Kimia

III. BAHAN DAN METODE

BAB III. METODE PENELITIAN

Gambar 4.1 Hasil Formulasi Nanopartikel Polimer PLGA Sebagai Pembawa Deksametason Natrium Fosfat.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2012 sampai Januari 2013 di

BAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA

Deskripsi METODE SEMISINTESIS TURUNAN EURIKUMANON MONOSUBSTITUSI (EURIKUMANON MONOVALERAT)SEBAGAI ANTIPLASMODIUM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan.

BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat

BAB III METODE PENELITIAN

NOTULENSI DISKUSI PHARM-C

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pusat Teknologi Farmasi dan

CIRI NANOPARTIKEL KITOSAN DAN PENGARUHNYA PADA UKURAN PARTIKEL DAN EFISIENSI PENYALUTAN KETOPROFEN DWI WAHYONO

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan September 2012

5. Media Mekanisme kerja antimikroba Pengukuran aktivitas antibiotik Ekstraksi Kromatografi Lapis Tipis

2018 UNIVERSITAS HASANUDDIN

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. post test only controlled group design. Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga, Jawa Tengah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dimulai sejak Februari sampai dengan Juli 2010.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Secara umum, proses penelitian ini terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Jurusan Pendidikan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Optimalisasi Proses Isolasi Etil Parametoksisinamat (EPMS) Dari Rimpang Kencur dengan Variasi Proses dan Konsentrasi Pelarut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

L A M P I R A N. Lampiran 1. Dokumentasi. Gambar 1. Mesin Operator MBE. Gambar 2. Mesin Operator MBE

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Lampiran 1 Dokumentasi Serbuk Rami padi yang telah di blender.

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui kinerja bentonit alami terhadap kualitas dan kuantitas

PENGARUH KONSENTRASI FOSFATIDILKOLIN TERHADAP HERBOSOM EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH KAKAO (Theobroma cacao L.) Makassar

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Januari 2013, bertempat di

LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA

Lampiran 1. Hasil identifikasi teripang Holothuria atra Jaeger

Sintesis Komposit TiO 2 /Karbon Aktif Berbasis Bambu Betung (Dendrocalamus asper) dengan Menggunakan Metode Solid State Reaction

BAB I PENDAHULUAN. dengan jarak ukuran nm. Obat dilarutkan, dijerat, dienkapsulasi, dan

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan

Lampiran 1.Identifikasi tumbuhan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2012 di Laboratorium. Fisika Material, Laboratorium Kimia Bio Massa,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica charantia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini, diantaranya: set alat destilasi,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3 Metodologi Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Mei sampai Juli 2013 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengambilan sampel buah Debregeasia longifolia dilakukan di Gunung

Pengendalian Laju Korosi pada Baja API 5L Grade B N Menggunakan Ekstrak Daun Gambir (Uncaria gambir Roxb)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan September 2013 sampai bulan Maret 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tanaman binahong (A. cordifolia) yang diperoleh dari Desa Toima Kecamatan

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Prosedur Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode penelitian yang telah

Lampiran 1. Hasil Identifikasi hewan Teripang. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

Untuk mengetahui pengaruh ph medium terhadap profil disolusi. atenolol dari matriks KPI, uji disolusi juga dilakukan dalam medium asam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Juli 2014,

BAHAN DAN METODE. Bahan dan Alat

Lampiran 1. Gambar tumbuhan gambas (Luffa cutangula L. Roxb.)

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN, TEMPERATUR DAN WAKTU PEMASAKAN PADA PEMBUATAN PULP BERBAHAN BAKU SABUT KELAPA MUDA (DEGAN) DENGAN PROSES SODA

STUDI PEMBUATAN MIKROKAPSUL SITRONELAL DENGAN PENYALUT KITOSAN Lia Listianingsih, Elvina Dhiaul Iftitah*, Siti Mariyah Ulfa ABSTRAK ABSTRACT

Transkripsi:

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI NANOPARTIKEL (Ghabby Maharani Putri )19 PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI NANOPARTIKEL EKSTRAK ETANOL TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata) PADA BERBAGAI VARIASI KOMPOSISI ALGINAT THE PREPARATION AND CHARACTERIZATION OF FINGERROOT (Boesenbergia pandurata) ETANOL EXTRACT NANOPARTICLES WITH VARIOUS ALGINATE COPOTITION Ghabby Maharani Putri, Sri Atun* Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta *Atun_1210@yahoo.com Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik nanopartikel dari ekstrak etanol temu kunci (Boesenbergia pandurata) dan rasio optimal variasi alginat dan CaCl 2 untuk pembuatan nanopartikel temu kunci.pembuatan ekstrak temu kunci dilakukan menggunakan metode maserasi menggunakan etanol dilanjutkan evaporasi hingga terbentuk ekstrak kental. Koloid nanopartikel dibuat dengan mencampurkan ekstrak kental temu kunci dalam etanol, akuades, larutan alginat, dan larutan CaCl 2. Terdapat 11 variasi komposisi pada larutan alginat dan CaCl 2 rasio (1:1); (3:1); (5:1); (1:2); (1:3); ( 1:4); (10:1); (6,66:1); (3,33:1); dan (2,5:1). Padatan dalam koloid nanopartikel dipisahkan menggunakan sentrifuge. Endapan dicuci dengan akuades dan disimpan dalam freezer. Koloid nanopartikel yang terbentuk dikarakterisasi menggunakan PSA dan zeta sizer untuk mengetahui ukuran partikel dan nilai zeta potensial. Padatan yang telah terbentuk dikarakterisasi menggunakan SEM untuk mengetahui bentuk morfologi padatan tersebut. Karakterisasi menggunakan KLT untuk mengetahui kesamaan senyawa antara nanopartikel ekstrak etanol temu kunci dan ekstrak etanol temu kunci.koloid nanopartikel yang berhasil dibuat berwarna coklat tua dan padatan berwarna coklat. Karakterisasi menggunakan PSA menunjukkan ukuran 339 - nm sebanyak 95,2 % pada rasio konsentrasi asam alginat dan CaCl 2 = 2,5:1. Nilai rerata zeta potensial adalah -72,1 mv. Hasil foto SEM menunjukkan partikel padatan berbentuk lonjong dengan ukuran 0,752 1,764 µm. Rf keenam sampel menunjukan hasil yang baik, yaitu Rf A = 0,66; Rf B = 0,61; Rf C = 0,60; Rf D = 0,60; Rf E = 0,65; dan Rf F = 0,71. Kata Kunci : alginat, ekstrak herbal temu kunci, KLT, nanopartikel, SEM, PSA, zeta sizer Abstract This research aimed to determain characteristic of fingerroot (Boesenbergia pandurata) nanoparticles and optimum ratio variation of alginate and CaCl 2 to make fingerroot nanoparticles.preparation of fingerroot etanol extract was perform by maceration method with etanol followed by evaporation to form viscous extract. Colloidal nanoparticles were made by mixing the viscous extract fingerroot with ethanol, aquadest, alginate, and CaCl 2. There were 11 variation of alginate and CaCl 2 compotition rasio (1:1); (3:1); (5:1); (1:2); (1:3); ( 1:4); (10:1); (6,66:1); (3,33:1); dan (2,5:1). Colloidal nanoparticles centrifuged to separate the preciptation of fingerroot nanoparticles. The precipitated of fingerroot washed using aquadest and kept in freezer. Characterization nanoparticles size and zeta potential of

20 Jurnal Kimia Dasar Volume 6, No 1 Tahun 2017 fingerroot nanoparticles was performed using PSA and zeta sizer. Morfologi of preciptated nanoparticles characterized using SEM. Characterization preciptated nanoparticles using TLC to determined the similarity of compounds etanol extract nanoparticles and fingerroot etanol extract.colloidal nanoparticles were successfully prepared in dark brown and light brown precitated. Characterization using PSA showed the nanoparticle size by 339 nm 95.2% in the ratio concentration of alginic acid and CaCl 2 = 2.5: 1. The average of zeta potential value is -72.1 mv. Outcome from using SEM showed the morfologi of preciptated particles formed oval size by 0,752 to 1,764 µm. Key words : alginate, fingerroot extract, TLC, nanoparticles, SEM, PSA, zeta sizer PENDAHULUAN Temu kunci (Boesenbergia pandurata) adalah tanaman rempah asli dari Asia yang beriklim tropis memiliki beberapa khasiat sebagai obat tradisional karena kandungan didalamnya yang bervariasi antara lain, minyak atsiri, saponin, flavonoid pinostrolein dan lainlain. Khasiat temu kunci diketahui dapat digunakan sebagai obat batuk, penambah nafsu makan, sebagai obat gatal, obat sakit perut dan ramuan herbal lainnya. Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis sehingga temu kunci sangat h di dapat dan harganya yang relatif murah. Di jaman yang serba modern ini, obat tradisional atau herbal masih banyak diminati konsumen. Hal ini dikarenakan obat herbal yang berasal dari bahan alam dengan khasiat yang tidak kalah dengan obat kimia buatan pabrik.menurut Agung [1] seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, eksplorasi suatu obat berkembang dengan pesat. Eksplorasi obat dapat dilakukan dari beberapa sumber, salah satunya adalah tumbuhan. Nanopartikel digunakan dalam pemberian atau penghantaran obat yang berbasis liposom dan polimer. Nanopartikel dipandang sebagai carrier yang sangat baik untuk meningkatkan bioavailabilitas biomolekul, karena memiliki kemampuan difusi dan penetrasi yang lebih baik kedalam lapisan mukus. Penggunaan alginat pada penelitian ini dikarenakan alginat merupakan salah satu polisakarida alami yang terbuat dari rumput laut coklat (Phaeophyceae). Sri Atun dan Retno Arianingrum [2] berhasil membuat nanopartikel fraksi kloroform Kamferia rotunda, menggunakan metode gelasi ionik dengan kitosan dan Na-TPP. Hasil pengukuran nanopartikel adalah antara 172 sampai nm, dengan nilai zeta potensial antara +28,06 sampai +38,03 mv. Penelitian mengenai nanopartikel juga sudah dilakukan oleh Ronny Martien, dkk [3] yang membahas metode nanopartikel

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI NANOPARTIKEL (Ghabby Maharani Putri )21 untuk sistem penghantaran obat. Raditya Iswanda, Effionora, dan Mahdi [4] mengoptimalkan metode gelasi ionik antara kitosan dan natrium tripolifosfat guna mendapatkan formulasi yang terbaik. Berdasarkan penelitian diatas dapat dibuktikan bahwa nanopartikel telah banyak dilakukan penelitian, maka dari itu diperlukan penelitian dengan menggunakan variabel yang berbeda yaitu menggunakan pengikat alginat dan CaCl 2. Obyek yang diteliti adalah temu kunci (Boesenbergia pandurata). Tujuan dari penelitian ini adalah Membuat nanopartikel ekstrak etanol temu kunci dengan asam alginat dan CaCl 2 pada berbagai variasi komposisi. METODE PENELITIAN Alat PSA (Particle Size Analyzer) HORIBA LB-550 (IK 03 TP 016), SEM (Scanning Electron Microscopy), Zeta Sizer nano seris malvem, satu set evaporator buchii 190, gelas bekker, corong biasa, erlenmeyer,gelas ukur 100 ml dan 15 ml, pipet volum 5 ml, kertas saring, serbet, tisue, spatula, magnetic stirer, dan satu set alat KLT (Kromatografi Lapis Tipis). Bahan Rimpang temu kunci (Boesenbergia pandurata), asam alginat, etanol teknis 96%, etanol p.a, NaOH, CaCl 2, akuades, dan kloroform. Prosedur Kerja Ekstraksi dengan maserasi Temu kunci (Boesenbergia pandurata) sebanyak 10 kg dicuci bersih, dikupas, dipotong kecil-kecil, dikeringkan dan dibuat serbuk dengan cara digiling. Kemudian maserasi dengan pelarut etanol teknis hingga sampel terendam. Maserasi dilakukan selama 24 jam dengan wadah tertutup. Setelah 24 jam, sampel yang direndam disaring menggunakan serbet hingga diperoleh ekstrak etanol. Sampel yang diperas direndam kembali dalam etanol sebanyak 2 kali pengulangan. Setelah itu hasil maserasi ekstrak etanol disaring kembali menggunakan kertas saring. Hasil maserasi dievaporasi dengan evaporator Buchii. Pembuatan nanopartikel ekstrak temu kunci Ekstrak temu kunci yang sudah kental seberat 1 gram. Kemudian dilarutkan dalam 35 ml etanol p.a dicampur dengan 15 ml akuades dalam gelas bekker 2000 ml, asam alginat dalam 100 ml NaOH 0,1 M dan larutan CaCl 2 sebanyak 350 ml. Terdapat 11 variasi komposisi pada larutan alginat dan CaCl 2 rasio (1:1); (3:1); (5:1); (1:2); (1:3); ( 1:4); (10:1); (6,66:1); (3,33:1); dan (2,5:1). Pengadukan dengan magnetic stirer selama kurang lebih 2 jam.koloid Nanopartikel

22 Jurnal Kimia Dasar Volume 6, No 1 Tahun 2017 asam alginat - ekstrak temu kunci kemudian dipisahkan dengan cara sentrifugasi.padatan nanopartikel dicuci dengan akuades. Kemudian padatan tersebut dimasukan dalam freezer (± -4 C) selama kurang lebih 2 hari. Penyimpann diletakan dalam lemari es (± 3 C) sampai menjadi bubuk kering. Koloid nanopartikel yang terbentuk dikarakterisasi menggunakan PSA (Particle Size Analysis) dan zeta sizer untuk mengetahui ukuran partikel dan nilai zeta potensial. Padatan yang telah terbentuk dikarakterisasi menggunakan SEM (Scanning Electron Microscopy) untuk mengetahui bentuk morfologi padatan tersebut. Karakterisasi berikutnya adalah menggunakan KLT untuk mengetahui kesamaan senyawa temu kunci dalam keadaaan ekstrak etanol maupun dalam keadaan nanopartikel ekstrak etanol temu kunci. persen (%) nanopartikel sebesar 95,2% adalah 339 nm dan ukuran mikropartikel sebesar 4,8% adalah 2269 3905 nm. Nilai zeta potensial rata-rata adalah -72,1 mv. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel ini merupakan komposisi variasi yang optimum. Hasil identifikasi dengan KLT menunjukkan hasil yang baik dengan Rf yang hampir sama, yaitu Rf keenam sampel menunjukan hasil yang baik, yaitu Rf A = 0,66; Rf B = 0,61; Rf C = 0,60; Rf D = 0,60; Rf E = 0,65; dan Rf F = 0,71. Dengan keterangan kode A E adalah sampel 7 11, dan kode F adalah ekstrak etanol temu kunci. Kromatogram dapat dilihat pada Gambar 1. HASIL DAN DISKUSI Ekstrak kental hasil ekstrasi seberat 47,621 gram dari 3 kg serbuk kering rimpang temu kunci. Pembuatan nanopartikel berupa koloid menghasikan warna coklat dan padatan nanopartikel hasil sentrifuge berwarna coklat. Penggunaan PSA menunjukkan sampel dengan ukuran nanopartikel (< 1000 nm) yang paling besar adalah sampel dengan rasio alginat dan CaCl 2 = (2,5:1). Ukuran Gambar 1. Kromatogram Hasil KLT Penggunaan alginat pada penelitian ini dikarenakan alginat merupakan polimer biokompatibel, biodegradabel, dan tidak toksik terhadap tubuh. Kandungan temu kunci (Boesenbergia pandurata) yang terjerat dalam polimer ini akan dilepaskan secara bertahap di dalam tubuh apabila diaplikasikan sebagai obat herbal. Polimer

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI NANOPARTIKEL (Ghabby Maharani Putri )23 ini juga akan mengalami swelling atau pembengkakan sebelum terdegradasi dan pecah. Penggunaan CaCl 2 dengan konsentrasi yang rendah pada beberapa sampel bertujuan agar tidak terjadi ikatan yang terlalu banyak antara ion Ca 2+ dengan gugus karboksilat dari alginat. Metode ini disebut metode gelasi ionik dengan menggunakan pasangan polimer asam alginat dan CaCl 2. Pemilihan metode gelasi ionik untuk pembuatan nanopartikel dikarenakan metode ini adalah metode Sampel yang paling h dilakukan dibandingkan dengan metode - metode yang lainnya. Hasil Pengukuran ukuran pratikel dan nilai zeta potensial seluruh sampel dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil Pengukuran Ukuran Partikel dan Nilai Zeta Potensial Alginat(%) CaCl 2 (%) %Nano Ukuran nano (nm) %Mikro Ukuran mikro (nm) Berat (gr) Rerata Zeta Potensial (mv) Warna 1 0,1 0,1 0 100 2269-3409 0,569 - Coklat 2 0,3 0,1 0 100 1005-3409 0,576 - Coklat 3 0,5 0,1 0 100 3905-5122 0,894 - Coklat 4 0,1 0,2 16,5 510-669 83,5 6000 0,649 24,2 Coklat 5 0,1 0,3 0 100 1151-1318 0,637 - Coklat 6 0,1 0,4 0 100 1318-6000 0,597 - Coklat 7 0,1 0,01 80,8 226-8 0,1 0,015 83,3 259-9 0,1 0,02 90.2 197-10 0,1 0,03 65,5 259-11 0,1 0,04 95,2 339-19,2 1005-1318 0,167-89,5 Coklat 16,7 1005-1981 0,227-84,7 Coklat 9,8 1005-1151 0,246-82,1 Coklat 34,5 1005-1510 0,228 - Coklat 4,8 2269-3905 0,182-72,1 Coklat

24 Jurnal Kimia Dasar Volume 6, No 1 Tahun 2017 Menurut Pupuh dan Sari [5], endapan yang terbentuk dari ikatan antara ion Ca 2+ dengan alginat. Pada proses pelarutan alginat, terjadi dekompleksasi karena ion Na + terlepas dan terbentuk struktur alginat ionik. Ketika larutan alginat dimasukan dalam CaCl 2, terjadi kompleksasi dengan ion divalen sehingga terbentuk endapan. Endapan yang terbentuk dari proses sentrifugasi dicuci degan akuades untuk menghilangkan sisa Cl. Ikatan-ikatan yang tebentuk antara Ca 2+ dengan gugus karboksilat dari alginat menyebabkan terbentuknya endapan pada larutan nanopartikel ekstrak temu kunci, endapan yang terbentuk berpengaruh pada hasil pengukuran diameter partikel dengan PSA. Seperti pada Tabel 1 pada konsentrasi CaCl 2 yang rendah menghasilkan ukuran diameter partikel nano dan menghasilkan endapan yang relatif sedikit. Berbanding terbalik dengan konsentrasi CaCl 2 yang tinggi. Struktur endapan yang sudah kering sangat halus seperti ditunjukkan pada Gambar 2. Gambar 2. Endapan Kering Nanopartikel Analisis menggunakan SEM pada sampel yang optimum menunjukkan bentuk partikel yang lonjong tersaji pada Gambar 3. Ukuran partikel padatan dari koloid nanopartikel ekstrak herbal temu kunci dengan alginat berkisar 0,752 1,764 µm. (a) (b) Gambar3.Hasilfoto SEM dengan Perbesaran 5000x (a); dan (b) SIMPULAN

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI NANOPARTIKEL (Ghabby Maharani Putri )25 Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa nanopartikel ekstrak etanol temu kunci dengan asam alginat dan CaCl 2 pada berbagai variasi komposisi berhasil dibuat dengan 11 variasi komposisi, dan komposisi yang paling optimal adalah sampel 11 dengan rasio konsentrasi (2,5:1) dalam bentuk persen (%) asam alginat dalam NaOH 0,1 % dan persen (%) CaCl 0,04 %. Sedangkan untuk hasil karakterisasi komposisi yang optimal menggunakan PSA adalah menunjukkan ukuran nano 339 nm sebanyak 95,2 %. Karakterisasi menggunakan Zeta Sizer menghasilkan nilai rerata zeta potensial adalah -72,1 mv, sedangkan karakteriasi menggunakan SEM terlihat bentuk partikel yang lonjong dengan ukuran partikel 0,752 1,764 µm. Kromatogram hasil KLT menunjukkan hasil Rf yang baik, yaitu Rf A = 0,66; Rf B = 0,61; Rf C = 0,60; Rf D = 0,60; Rf E = 0,65; dan Rf F = 0,71. UCAPAN TERIMAKASIH Penulis mengucapkan terimakasih pada Prof. Dr. Sri Atun selaku Pembimbing Utama. DAFTAR PUSTAKA [1]Agung Endro Nugroho. (2010). Prinsip Aksi dan Nasib Obat dalam Tubuh. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. [2] Sri Atun dan Retno Arianingrum. (2015). Synthesis Nanoparticles of Chloroform Fraction from Kaempferia rotunda Rhizome Loaded Chitosan and Biological Activity as an Antioxidant. International Journal of Drug Delivery Technology (5(4)). Hlmn. 138-142. [3] Ronny Martien, Adhyatmika, Iramie D. K. Irianto, Verda Farida, dan Dian Purwita Sari. (2012). Perkembangan Teknologi Nanopartikel sebagai Sistem Penghantaran Obat. Majalah Farmaseutik (Vo;.8, No. 1). Hlmn 133-144. [4] Raditya Iswanda, Effionora Anwar, dan Mahdi Jufri. (2013). Formulasi Nanopartikel Veramil Hidroklorida dari Kitosan dan Natrium Tripolofosfat dengan Metode Gelasi Ionik. Jurnal Farmasi Indonesia (vol.6 No.4). hlmn 201-210. [5] Pupuh Findia U dan Sari Edi C. (2014). Enkapsulasi Pirazinamid Menggunakan Alginat dan Kitosan. Journal of Chemistry (Vol.3, Nomor 3).

26 Jurnal Kimia Dasar Volume 6, No 1 Tahun 2017