BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Penyiapan Mesin Tetas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wida Lidiawati, 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO

Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

P R O P O S A L. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), LPG Generator System

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan metode-metode mengajar lainnya. Metode ini lebih sesuai untuk mengajarkan

BAB I PENDAHULUAN. yang akan di ubah menjadi energi listrik, dengan menggunakan sel surya. Sel

Pendahuluan. Prinsip Kerja Motor Stepper

Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion

BAB III PERANCANGAN MINI REFRIGERATOR THERMOELEKTRIK TENAGA SURYA. Pada perancangan ini akan di buat pendingin mini yang menggunakan sel

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tujuan Pustaka Jufril, D., (2015), melakukan penelitian tentang implementasi mesin penetas telur otomatis adapun hasil

Gambar 1.1 Global direct normal solar radiation (Sumber : NASA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Suatu masalah terbesar yang dihadapi oleh negara-negara di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Energi matahari tersedia dalam jumlah yang sangat besar, tidak bersifat polutif, tidak

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

12/18/2015 ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN SETERIKA DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1.1 Sumber energi di Indonesia (Overview Industri Hulu Migas, 2015)

Kata kunci: penetasan, telur itik Tegal, dan mesin tetas

BAB II DASAR TEORI. Sedangkan dalam penetasan telur itu sendiri selama ini dikenal ada dua cara, yakni: Cara alami Cara buatan

BAB II LANDASAN TEORI Defenisi Umum Solar Cell

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Sumber dari masalah yang dihadapi di dunia sekarang ini adalah mengenai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satunya upaya untuk mempertahankan kenyaman kondisi lingkungan, yaitu

ANALISIS TAHANAN DAN STABILITAS PERAHU MOTOR BERPENGGERAK SOLAR CELL

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

JOBSHEET SENSOR CAHAYA (SOLAR CELL)

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. efektif karena satu induk ayam kampung hanya mampu mengerami maksimal

4. Perhatikan gambar rangkaian listrik berikut!

PENGUJIAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN POSISI PLAT PHOTOVOLTAIC HORIZONTAL

Penyimpanan Obat. Standar penyimpanan obat yang sering di gunakan adalah sebagai berikut :

NASKAH PUBLIKASI PENGGUNAAN PANEL SURYA (SOLAR CELL) SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK ALTERNATIF UNTUK POMPA AKUARIUM DAN PEMBERI MAKAN OTOMATIS

Deskripsi LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM YANG DITINGKATKAN

No. Nama Komponen Fungsi

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN CHEST FREEZER DOMO

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboraturium Daya dan Alat Mesin Pertanian (Lab

Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan

BAB IV PERHITUNGAN DAN PENGUJIAN PANEL SURYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. minyak bumi memaksa manusia untuk mencari sumber-sumber energi alternatif.

PENCEGAHAN KEBAKARAN. Pencegahan Kebakaran dilakukan melalui upaya dalam mendesain gedung dan upaya Desain untuk pencegahan Kebakaran.

PERANCANGAN ALAT PENYEMPROT HAMA TANAMAN TIPE KNAPSACK BERBASIS SOLAR PANEL 20 WP

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pengembangan energi ini di beberapa negara sudah dilakukan sejak lama.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konstruksi khusus sesuai dengan kapasitas produksi, kandang dan ruangan

Analisis Performa Modul Solar Cell Dengan Penambahan Reflector Cermin Datar

BAB I PENDAHULUAN C = (1) Panas jenis adalah kapasitas panas bahan tiap satuan massanya, yaitu : c = (2)

pusat tata surya pusat peredaran sumber energi untuk kehidupan berkelanjutan menghangatkan bumi dan membentuk iklim

SISTEM KONVERTER PADA PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO-UNDIP

INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP DAYA KELUARAN PANEL SEL SURYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JENIS-JENIS PENGERINGAN

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini memanfaatkan energi cahaya matahari untuk menggerakan

Muhamad Fahri Iskandar Teknik Mesin Dr. RR. Sri Poernomo Sari, ST., MT

I. PENDAHULUAN. Komoditas hasil pertanian, terutama gabah masih memegang peranan

TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEL SURYA UNTUK KONSUMEN RUMAH TANGGA DENGAN BEBAN DC SECARA PARALEL TERHADAP LISTRIK PLN

(Energi Listrik dan Konversi Energi Listrik) Dra. Shrie Laksmi Saraswati,M.Pd

PETUNJUK PENGOPERASIAN

MENGGUNAKAN LPG - SECARA AMAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

Nokia Extra Power DC-11

Cara cepat untuk membuat terarium padang pasir yang sempurna

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) SEBAGAI CATU DAYA PADA BTS MAKROSEL TELKOMSEL

1. Pendahuluan. 2. Kajian Pustaka RANCANG BANGUN ALAT PENETAS TELUR SEDERHANA MENGGUNAKAN SENSOR SUHU DAN PENGGERAK RAK OTOMATIS

LAPORAN PRAKTIKUM ENERGI PERTANIAN PENGUKURAN TEGANGAN DAN ARUS DC PADA SOLAR CELL

PENGUJIAN SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER DAYA LISTRIK KOMBINASI DARI SOLAR PANEL DAN TURBIN SAVONIUS

LEMBAR KERJA (LAPORAN ) PRAKTIKUM IPA SD PDGK 4107 MODUL 5. KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT dan PERPINDAHANNYA PADA SUATU ZAT

BAB I PENDAHULUAN. telur yang sudah ada sekarang menurut penulis masih kurang optimal, karena

PEMANAS AIR GAS INSTAN

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.


PENGARUH FILTER WARNA KUNING TERHADAP EFESIENSI SEL SURYA ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Broiler adalah ayam yang memiliki karakteristik ekonomis, memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGAWETAN KAYU. Eko Sri Haryanto, M.Sn

Pengetahuan Produk Baterai

BAB I PENDAHULUAN. hampir setiap kehidupan manusia memerlukan energi. Energi ada yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. perkantoran, maupun industrisangat bergantung pada listrik. Listrik

BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISA UPS

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingkat kehidupan dan perkembangan teknologi, kebutuhan

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Energi Dalam pengertian sehari-hari energy dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan pekerjaan. Sedangkan energy alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera. Energi alam bisa terdapat dimana saja seperti di dalam tanah, air, permukaan tanah, udara, dan lain sebagainya. Contoh dasar sumber daya alam seperti barang tambang, sinar matahari, tumbuhan, hewan dan banyak lagi lainnya. 2.1.1 Macam- Macam Energi 1. Energi tak terbarukan Energi tak terbarukan adalah energi yang diperoleh dari sumber daya alam yang waktu pembentukannya sampai jutaan tahun. Dikatakan tak terbarukan karena, apabila sejumlah sumbernya dieksploitasikan, maka untuk mengganti sumber sejenis dengan jumlah sama, baru mungkin atau belum pasti akan terjadi jutaan tahun yang akan datang. Hal ini karena, disamping waktu terbentuknya yang sangat lama, cara terbentuknya lingkungan tempat terkumpulkan bahan dasar sumber energy inipun tergantungdari proses dan keadaan geologi saat itu. Contoh dari Energi tak terbarukan yang sangat dikenal, yaitu minyak bumi. Dari cara terbentuknya, Minyak bumi atau minyak mentah merupakan senyawa hidrokarbon yang berasal dari sisa-sisa kehidupan purbakala (fosil), baik berupa hewan, maupun tumbuhan. 2. Energi terbarukan Merupakan energy yang berasal dari "proses alam yang berkelanjutan", seperti tenaga surya, tenaga angin, arus air, proses biologi, dan panas bumi. Definisi paling umum adalah sumber energy yang dapat dengan cepat dipulihkan kembali 4

5 secara alami, dan prosesnya berkelanjutan. Dengan definisi ini, maka bahan bakar nuklir dan fosil tidak termasuk di dalamnya. 2.2 Energi Surya Sumber energy berjumlah besar dan bersifat kontinyu terbesar yang tersedia bagi umat manusia adalah energy surya-khusunya energ I elektromagnetik yang dipancarkan oleh matahari. Sementara energy surya ini belum lagi dipakai sebagai sumber energy primer bahan bakar sekarang ini, penelitian dan pengembangan besar-besaran sedang dijalankan untuk mencari suatu sistem yang ekonomis untuk memanfaatkan energy surya ini sebagai sumber utama bahan bakar. Dalam arti luas, sumber energy surya atau tenaga matahari bukan hanya terdiri atas pancaran matahari langsung ke bumi melainkan juga meliputi efek-efek matahari secara tidak langsung seperti tenaga angin, tenaga air,panas laut,dan bahkan termasuk biomassa yang dapat memanfaatkan sebagai sumber energi. Berapa besar jumlah energy yang dikeluarkan oleh matahari sukar dibayangkan. Menurut salah satu perkiraan, inti sang surya yang merupakan suatu tungku termonuklir bersuhu 100 juta derajat Celcius tiap detik mengkonversikan 5 ton materi menjadi energy yang dipancarkan ke angkasa luas sebanyak 6,41.10 7 W/m 2. 2.3 Solar Cell (Panel Surya) Solar cell (Panel surya) merupakan pembangkit listrik yang mampu mengkonversi sinar matahari menjadi arus listrik. Energi matahari sesungguhnya merupakan sumber energi yang paling menjanjikan mengingat sifatnya yang berkelanjutan (sustainable) serta jumlahnya yang sangat besar. Matahari merupakan sumber energi yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan kebutuhan energy masa depan setelah berbagai sumber energy konvensional berkurang jumlahnya serta tidak ramah terhadap lingkungan. Jumlah energi yang begitu besar yang dihasilkan dari sinar matahari, membuat solar cell menjadi

6 alternative sumber energy masa depan yang sangat menjanjikan. Solar cell juga memiliki kelebihan menjadi sumber energi yang praktis mengingat tidak membutuhkan transmisi karena dapat dipasang secara modular di setiap lokasi yang membutuhkan. Solar cell tidak memiliki ekses suara seperti pada pembangkit tenaga angin serta dapat dipasang pada hamper seluruh daerah karena hamper setiap lokasi di belahan dunia ini menerima sinar matahari. Bandingkan dengan pembangkit air (hydro) yang dapat dipasang hanya pada daerah-daerah dengan aliran air tertentu. Dengan berbagai keunggulan ini maka tidak heran jika negara-negara maju berlomba mengembangkan solar cell agar dapat dihasilkan teknologi pembuatan solar cell yang berharga eknomis. 2.4 Sistem Kerja Solar cell (Panel surya) Pembangkit listrik tenaga surya adalah suatu pembangkit yang dapat menghasilkan tenaga listrik yang berasal dari sinar matahari yang diubah melalui Photovoltaic. Photovoltaic merupakan komponen utama untuk menangkap sekaligus mengubah sinar matahari menjadi energy listrik, photovoltaic ini biasa juga disebut dengan Modul Sel Surya atau Panel Sel Surya. Dengan alat tersebut cahaya matahari diubah menjadi energy listrik melalui proses aliran-aliran electron negative dan positif di dalam cell modul tersebut karena adanya perbedaan elektron. Hasil dari aliran elektron-elektron akan menjadi listrik DC yang dapat langsung dimanfaatkan untuk mengisi baterai atau aki sesuai voltase dan ampere yang diperlukan. Namun sebelum mengisi aki,listrik yang dihasilkan terlebih dahulu melewati charge controller untuk diatur aliran arus maupun tegangan supaya tidak overcharging dan overvoltage. Keunggulan pemanfaatan energy listrik tenaga surya,antara lain : Energi yang terbarukan. Bersih dan ramah lingkungan. Merupakan investasi jangka panjang. Praktis (tidak memerlukan perawatan yang terlalu rumit).

7 Sangat cocok untuk daerah tropis seperti Indonesia. 2.5 Pemilihan Telur Ayam Kampung yang Baik dan Berkualitas Telur ayam kampung yang baik dan berkualitas akan menentukan hasil tetasan anak ayam yang berkualitas juga, ada beberapa cara untuk memilih telur ayam kampung yang berkualitas dan bagus untuk ditetaskan atau dikonsumsi langsung juga boleh, berikut cara-caranya : 1. Perhatikan Ketebalan Kulit Telur ayam kampung tersebut, pilih yang ideal ketebalannya, tidak terlalu teal dan tidak terlalu tipis, kalau terlalu tebal maka anak ayam akan kesulitan jika akan keluar disaat menetas, tetapi kalau terlalu tipis maka biasanya bibit ayam akan kurang sehat sehingga kurang bagus kualitasnya 2. Pilih telur yang bentuknya oval, kulit telur licin atau tidak kasar, rata, dan memiliki berat yang seragam dan tidak ada keretakan pada kulit telur. Bentuk ideal telur tetas adalah oval tidak terlalu bulat dan juga tidak terlalu lonjong dengan perbandingan lebar dan panjang adalah 3 : 4. dengan berat antara 40-50 gram agar nanti ketika menetas anak ayam memiliki berat tubuh yang hampir sama dan mempunyai pertumbuhan yang seragam. 3. Kondisi Kantong Udara di dalam telur ayam, Kantong udara yang baik akan kelihatan bening dan kokoh dengan kedalaman sekitar 3mm dari bagian dalam telur. sementara kantong udaha yang kurang baik kedalamannya lebih dari 4.5mm serta kelihatan keruh. Kegunaan kantong udara dalam telur sangat penting. Kantong udara ini berfungsi sebagai sumber udara bagi calon anak ayam yang akan menetas. Calon anak ayam mulai menggunakan kantong udara ini pada hari ke 19 pada proses penetasan. Posisi kantong udara dapat dilihat dengan melakukan peneropongan. 4. Umur Telur ayam kampung. Yang paling ideal adalah 4 hari dan maksimal 7 hari. Kecuali kalau telur mendapat perlakuan khusu untuk menjaga kualitas telur tetas supaya tetap bagus missal dengan alat tertentu.

8 5. Pilih Telur dari indukan yang sehat. ini penting agar tidak ada penyakit turunan ke anak ayam, dan tingkat kesehatan ayam nantinya bagus Perlakuan yang bagus serta pemilihan telur ayam kampung yang tepat akan menghasilkan anak ayam yang bagus dan berkualitas juga sehingga dalam proses membesarkan anak ayam nantinya juga lebih cepat dan bisa segera mendapat hasil dari panen berternak ayam kampung. 2.6 Komponen yang Digunakan 2.6.1 Motor Stepper Gambar 2.6.1 Motor Stepper ( sumber : simple.wikipedia.org ) Motor stepper mengubah pulsa-pulsa listrik yang diberikan menjadi gerakan-gerakan diskrit rotor yang disebut langkah (steps). Nilai rating dari suatu motor stepper diberikan dalam langkah per putaran (steps per revolution). Motor stepper umumnya mempunyai kecepatan dan [torsi] yang rendah. Motor stepper bekerja berdasarkan pulsa-pulsa yang diberikan pada lilitan fasenya dalam urut-urutan yang tepat. Selain itu, pulsa-pulsa itu harus juga menyediakan arus yang cukup besar pada lilitan fase tersebut. Karena itu untuk pengoperasian motor stepper pertama-tama harus mendesain suatu sequencer logic untuk menentukan urutan pencatuan lilitan fase motor dan

9 kemudian menggunkan suatu penggerak (driver) untuk menyediakan arus yang dibutuhkan oleh lilitan fase. Elemen-elemen berikut menentukan karakteristik suatu motor stepper: 1. Tegangan. Motor stepper biasanya mempunyai tegangan nominal.tegangan yang diberikan kadang-kadang melebihi tegangan nominal untuk mendapatkan torsi yang dibutuhkan, tetapi dapat menyebabkan panas berlebih dan mempersingkat usia motor. 2. Hambatan. Karakteristik lainnya adalah hambatan-per-lilitan. Hambatan ini akan menentukan arus yang ditarik oleh motor, dan juga memengaruhi kurva torsi dan kecepatan kerja maksimum motor. 3. Derajat per langkah (step angle). Faktor ini menentukan berapa derajat poros akan berputar untuk setiap langkah penuh (full step). Operasi setengah langkah (half step) akan melipat-gandakan jumlah langkahper-revolusi, dan mengurangi derajat-per-langkahnya. Derajat-perlangkah sering disebut sebagai resolusi motor. 2.6.2 Solar cell (Panel surya) Solar cell (Panel surya) merupakan pembangkit listrik yang mampu mengkonversi sinar matahari menjadi arus listrik. Adapun spesifikasi solar cell yang akan dipakai adalah sebagai berikut : Model Type : Sun Africa 60WP Maximum power (Pmax) : 60W±5% Voltage at Pmax (Vmax) : 12V Current at Pmax (Imp) : 6A Maximum System Voltage : 100V Standart test conditions : 100W/m², 25ºC AM1.5 Made : Made in china, German technology

10 Gambar 3.8Solar cell (Panel surya) Gambar. 2.6.2 solar cell (Sumber : Data penulis ) 2.6.3 Control Solar cell Control solar cellberfungsi untuk mengatur arus pengisian ke baterai, menghindari overcharging dan overvoltage, serta digunakan untuk monitoring temperatur baterai. 2.6.4 Baterai (Accu) Gambar 2.6.3 Control solar cell (Sumber : Data penulis) Baterai yang digunakan adalah baterai yang telah direkomendasikan. Boleh memakai baterai kering atau basah asalkan sesuai voltase dan ampere yang dibutuhkan. Adapun syarat baterai sesuai rekomendasi dari solar cell yang akan dipakai 60WP bahwa baterai yang digunakan harus 12V untuk menghindari kekurangan dan kelebihan tegangan.

11 Gambar 2.6.4 Batrai (Accu) (Sumber : Data penulis pada saat survei kepasar) 2.6.5 tempat peletak telur peletak telur merupakan salah satu komponen terpenting dalam rancang bangun ini yang berfungsi untuk melekatkan telur-telur yang akan di tetaskan dengan kapasitas 10-20 butir telur Gambar. 2.6.5 peletak telur (Sumber : Data penulis)

12 2.6.6 thermostat Thermostat adalah suatu alat yang berfungsi untuk menstabilkan suhu yang kita inginkan dengan batasan dingin atau panas yang kita inginkan dan tentukan. Komponen merukan salah satu hal terpenting untuk mengatur suhu atau panas yang kita butuhkan saat menetaskan telur. Dan thermostat yang digunakan jenis thermostat wafer atau kapsul Gambar 2.6.6 thermostat wafer (Sumber : http://www.ec21.com/product-details/wafer-thermostat--3953685.html) 2.6.7 Hasil modifikasi alat penetas telur tenaga surya otomatis kapasitas 10-20 butir Gambar 2.6.7 alat penetas telur tenaga surya otomatis kapasitas 10-20 butir (Sumber : Data penulis)

13 1. Letakkan mesin tetas di tempat yang terlindung dari sinar matahari langsung atau sumber panas lainnya. Jangan meletakkan ditempat yang kotor, lembab seperti di gudang, dekat kamar mandi, dekat tempat cucian, dan jangan diletakkan menempel pada dinding bangunan. Peletakan yang terbaik adalah di dalam ruangan yang agak luas, tidak tertutup barang lain, bersih ( berlantai semen atau keramik ), berventilasi baik ( tidak pengap ). 2. Telur yang akan ditetaskan berumur maksimum 7 hari, terbaik maksimum 3 hari. Sebelum ditetaskan telur diletakkan dalam tray plastik ( bukan tray kertas ), karena tray plastik tidak menyerap kotoran dan lebih awet. Perhatikan agar suhu udara di sekitar telur tidak terlalu tinggi, terbaik bersuhu 20 30 C, dan cukup lembab, contohnya di dalam lemari pendingin atau dekat sumber air ( di atas ember berisi air atau dekat kamar mandi ). Perhatikan peletakan telur, sisi tumpulnya harus berada di atas, bukan sebaliknya. 3. Biasakan melakukan test pendahuluan dengan mencoba fungsi-fungsi mesin tetas agar bekerja secara normal. Biasakan juga selalu melakukan cek suhu dengan seksama setiap akan melakukan penetasan baru. Sebelum telur dimasukkan ke dalam mesin tetas, biarkan mesin tetas beroperasi dalam keadaan kosong selama 2 3 jam ( kecuali saat pengoperasian pertama kali, harus sehari semalam ) untuk meratakan panas di dalamnya sekaligus cek suhu. Jika suhu turun sesaat memasukkan telur, jangan langsung melakukan koreksi suhu, karena mungkin penurunan diakibatkan penyerapan suhu dari telur yang lebih dingin. Setelah beberapa jam, suhu akan naik lagi. 4. Jangan meletakkan benda berat di atas mesin tetas karena dapat mengganggu sistem pengaturan suhunya.

14 5. Untuk mencegah masuknya semut atau serangga lain melewati lubang ventilasi pada mesin tetas, gunakan kapur anti semut pada kaki dan kabel mesin tetas. 6. Jika listrik padam, jangan panik! Karena telur dapat bertahan selama ±2-3 jam tanpa pemanasan, asalkan mesin tetas telah beroperasi minimal 3 5 hari. Namun jika pemadaman listrik lebih dari 3 jam, gunakan pemanas darurat berupa lampu minyak atau lilin berdiameter besar, dan arahkan nyalanya di bawah pelat aluminium yang terletak di bawah mesin tetas. Atur nyala api lampu minyak kecil saja, dan perhatikan thermometer agar tidak melebihi suhu 40 C, jika lebih, atur nyalanya atau atur jaraknya dari pelat aluminium. Alternatif lain gunakan lilin berdiameter besar ( jangan lilin kecil ) agar. jaraknya ke pelat pemanas tidak cepat berkurang. Atur juga ketinggian lilin jika suhu di dalam mesin tetas terlalu tinggi. Menurut penelitian kami, jika listrik padam ( tidak ada pemanasan ) selama maksimum 3 jam, daya tetas telur dapat dipertahankan pada 95 100%. Jika padam 3 6 jam, daya tetas menjadi 80 95%, sedangkan jika padam 6 12 jam, daya tetas menjadi 40 70%. Namun jika padam lebih dari 12 jam, sebaiknya penetasan dibatalkan saja, karena kecil kemungkinan mendapat hasil penetasan yang baik, kalaupun ada yang menetas, biasanya berkualitas buruk. 7. Jangan lupa untuk menambah air pelembab pada bak paling lambat 2 hari sekali. Pengisian dan penambahan air dapat dilakukan dari luar mesin tetas menggunakan botol berselang pada lubang yang terletak di bagian atas tengah. Akan lebih baik jika menggunakan hygrometer untuk memantau tingkat kelembaban (minimal 55%). Jika perlu, untuk telur unggas seperti bebek atau walet gunakan bak pelembab ekstra yang diletakkan di lantai mesin tetas.

15 8. Jika telur sudah mulai retak ( biasanya mulai hari ke 19 untuk telur ayam ), keluarkan bak air yang ada di lantai mesin tetas ( bak air di box pemanas atas, jangan dikeluarkan ). Beri alas potongan koran pada lantai yang gunanya untuk mengumpulkan kotoran / bulu / sisa kulit telur sehingga pembersihan lantainya akan lebih mudah. Tips : Pindahkan semua telur pada rak telur tingkat teratas ke lantai yang telah dialasi potongan kertas koran, pindahkan juga telur yang terletak pada rak telur di bawahnya, jika masih mencukupi tempatnya. Susun telur-telur dengan posisi vertikal ( jangan ditidurkan ) dan teratur dengan sisi tumpul tetap menghadap ke atas. Jangan kuatir, anak ayam yang telah menetas dan jatuh di lantai bawah tidak akan mengalami apapun. 9. Biarkan anak ayam yang baru menetas di dalam mesin tetas beberapa jam hingga badannya mengering, kemudian pindahkan ke tempat yang sudah disiapkan. Seringkali ada anak ayam yang sulit untuk keluar dari cangkangnya, sehingga perlu dibantu untuk memecahkan kulit cangkangnya. Hati-hati, pemecahan kulit harus perlahan-lahan, dan sedikit demi sedikit, untuk mencegah perdarahan. Namun demikian, anak ayam yang harus dibantu saat menetas, seringkali menjadi jelek kualitasnya, karena itu jika perlu pisahkan dengan anak ayam yang menetas normal, dan beri perhatian lebih besar untuk meningkatkan kualitasnya. 10. Setelah semua anak ayam menetas, matikan mesin tetas, keluarkan semua rak telur, dan bak air, bersihkan menggunakan air bersih. Bersihkan pula kotoran, sisa kulit telur di dalam mesin tetas, semprot tipis-tipis dengan cairan desinfectan. Buka pintu mesin tetas selama 1-2 hari untuk menguapkan sisa kotoran dan cairan di dalam mesin tetas. Jika perlu bersihkan pula bagian luar mesin tetas dari debu-debu yang menempel. Dengan pembersihan secara berkala, mesin tetas tentunya akan lebih tahan lama.