III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode research and

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian dan pengembangan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

III. METODE PENGEMBANGAN. memvalidasi produk. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

III.METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan LKS Fisika model

METODE PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development (penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini secara umum merupakan penelitian yang bertujuan untuk

BAB III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENGEMBANGAN. Model penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Metode pengembangan

III. METODE PENGEMBANGAN. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah research and development

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan research and

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini yaitu research and development atau penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Metode penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan sarana belajar mandiri

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA KONSEP DUALISME GELOMBANG PARTIKEL

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. (LKS) praktikum listrik dinamis berbasis TIK dengan menggunakan LiveWire

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research

III.METODE PENELITIAN. Metode pada penelitian ini yaitu Penelitian dan pengembangan (research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian yaitu research and development

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. (research and development). Penelitian dan pengembangan (R & D) adalah

METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Langkah-langkah dalam penelitian dan pengembangan yang mengacu pada

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian pengembangan (research

METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah reseacrh and development atau

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Prosedur pengembangan ini mengacu pada model pengembangan media

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode research and development atau penelitian

Kata kunci: alat peraga IPA, media pembelajaran, pesawat sederhana.

III. METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. langkah-langkah pokok penelitian pengembangan yang bertujuan untuk

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan LKS Fisika Berbasis KPS.

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

I. PENDAHULUAN. secara keseluruhan. Optik merupakan salah satu cabang ilmu fisika yang

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian pengembangan yaitu media pembelajaran interaktif berbasis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Keterbatasan Penelitian C. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah research and development (penelitian dan

III. METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan

IV. HASIL PEMBAHASAN. bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan dengan Adobe

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan media pembelajaran berupa

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI CAHAYA

PENGEMBANGAN LKS MODEL DISCOVERY LEARNING MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK MATERI SUHU DAN KALOR

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Way Jepara, dan SMA Teladan Way

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan

PENGEMBANGAN BUKU SISWA PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN MULTIREPRESENTASI MATERI USAHA DAN ENERGI

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pada masa ini mempengaruhi perkembangan dalam

III.METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN LEARNING CONTENT DEVELOPMENT SYSTEM (LCDS) UNTUK MATERI POKOK IMPULS DAN MOMENTUM

PENGEMBANGAN VOD DENGAN PERLUASAN SUMBER BELAJAR BERBASIS TIK

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan berupa modul tutorial

I. PENDAHULUAN. Dalam proses belajar mengajar di sekolah terdapat hubungan yang erat antara

PENGEMBANGAN SUPLEMEN PEMBELAJARAN FISIKA GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK CAHAYA SEBAGAI PARTIKEL MEMANFAATKAN VIRTUAL LABORATORIUM

III. METODE PENELITIAN. Metode pengembangan penelitian ini mengacu pada penelitian dan

PENGEMBANGAN BUKU SISWA KINEMATIKA BERMUATAN NILAI KARAKTER DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK

TUGAS I PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MATRIKS JURNAL NASIONAL DAN INTERNASIONAL TENTANG MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN LEARNING CONTENT DEVELOPMENT SYSTEM MATERI USAHA DAN ENERGI

PENGEMBANGAN PROGRAM KUIS INTERAKTIF MULTIPLE CHOICE UNTUK MELATIH KEMAMPUAN EKSPLORASI FENOMENA FISIKA. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Unila

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL PADA MATERI IMPULS DAN MOMENTUM

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK

BAB III METODE PENELITIAN. mata pelajaran ekonomi ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik pada akhir

PENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF MATERI PEMBIASAN CAHAYA DENGAN STRATEGI INKUIRI

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut. Produk

BAB III METODE PENELITIAN A.

PENGEMBANGAN LKS BERMUATAN NILAI KETUHANAN DAN KECINTAAN TERHADAP LINGKUNGAN DALAM PEMBELAJARAN SAINS

BAB I PENDAHULUAN. adanya kecenderungan masyarakat Indonesia yang ingin menimba ilmu diluar

PENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS ICT MATERI POKOK GELOMBANG DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK

III. METODE PENELITIAN. peta pikiran mata pelajaran fisika kelas X pada salah satu sekolah menengah atas

Transkripsi:

37 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode research and development yang berarti penelitian dan pengembangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk berupa media pembelajaran interaktif. Prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini mengacu pada prosedur pengembangan produk menurut Suyanto dan Sartinem (2009). Prosedur ini sangat baik untuk mengembangkan media pembelajaran karena selalu meletakkan langkah revisi setelah tindakan uji dilakukan. Uji yang dilakukan pun bertahap sesuai dengan komponen yang akan diuji secara spesifik sehingga revisi lebih terarah sesuai dengan komponen yang diujikan. Prosedur penelitian ini meliputi tujuh langkah, yaitu: (1) analisis kebutuhan untuk menentukan materi, (2) identifikasi sumberdaya untuk memenuhi kebutuhan, (3) identifikasi spesifikasi produk yang diinginkan pengguna, (4) pengembangan produk sesuai naskah, (5) uji internal: uji spesifikasi dan uji kualitas produk, (6) uji eksternal: uji satu lawan satu dan uji kelompok untuk mengetahui kemanfaatan produk, dan (7) produksi. Berikut ini tersaji diagram prosedur penelitian yang digunakan:

38 Langkah VII: Produksi Langkah VI: Uji Eksternal Uji Kemanfaatan Produk (Prototipe IV) Langkah V: Uji Internal Uji Kualitas (Prototipe III) Uji Spesifikasi (Prototipe II) Langkah IV: Pengembangan Produk (Prototipe I) Langkah III: Identifikasi Spesifikasi Produk Langkah II: Identifikasi Sumber Daya Langkah I: Analisis Kebutuhan Pengembangan Gambar 3.1. Diagram Prosedur Penelitian 1. Analisis Kebutuhan Pengembangan Analisis kebutuhan pengembangan dilakukan untuk mengumpulkan informasi bahwa diperlukan adanya media pembelajaran di sekolah. Analisis kebutuhan pengembangan ini terbagi menjadi dua tahapan yaitu

39 analisis materi dan analisis kebutuhan. Analisis materi dilakukan dengan menganalisis materi fisika berdasarkan kurikulum 2013 yang memiliki peranan penting dalam penemuan-penemuan fisika yang revolusioner. Selanjutnya peneliti melakukan analisis kebutuhan yang dilakukan dengan cara observasi baik secara langsung maupun tidak langsung kepada beberapa guru SMA dan mahasiswa Pendidikan Fisika Unila angkatan 2013. Untuk mendukung keakuratan hasil observasi tersebut, peneliti menggunakan instrumen observasi berupa angket dan wawancara. Hasil analisis angket dan wawancara digunakan untuk mengetahui gambaran tentang pembelajaran konsep dualisme gelombang partikel. Hasil penelitian pendahuluan tersebut dijadikan sebagai landasan dalam penyusunan latar belakang masalah penelitian pengembangan ini. 2. Identifikasi Sumberdaya Identifikasi sumberdaya dilakukan dengan menginventarisir segala sumber daya yang dimiliki, yaitu SDM siswa dalam mengoperasikan komputer. Atas dasar potensi sumber daya yang dimiliki, maka peneliti mendesain media pembelajaran interaktif berbasis TIK untuk memberikan tutorial tentang fenomena-fenomena kuantum. Hal tersebut disesuaikan dengan kebutuhan yang ingin dipenuhi berdasarkan analisis kebutuhan. 3. Identifikasi Spesifikasi Produk Dengan memperhatikan hasil analisis kebutuhan dan identifikasi sumber daya yang dimiliki oleh siswa, pada tahap ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

40 a. penentuan topik atau materi pokok pembelajaran yang dikembangkan. b. mengidentifikasi kurikulum untuk mendapatkan identifikasi materi pelajaran dan indikator ketercapaian dalam pembelajaran. c. menentukan model pengembangan media pembelajaran interaktif bertipe tutorial yang menampilkan uraian materi, gambar, animasi, simulasi percobaan, serta latihan soal sebagai evaluasi pencapaian hasil belajar siswa. 4. Pengembangan Produk Untuk melakukan pengembangan produk, terlebih dahulu peneliti menyusun naskah materi yang dimuat dalam media. Tahap yang dilakukan dalam menyusun naskah materi adalah sebagai berikut: a) membuat peta konsep/materi, b) membuat peta kompetensi, c) membuat garis-garis besar isi media, d) membuat jabaran materi, e) membuat naskah materi pembelajaran, f) mengembangkan animasi fenomena kuantum, g) membuat soal-soal latihan beserta penjelasan dan kunci jawaban, h) membuat balikan, dan i) menyusun soal uji kompetensi. Berdasarkan naskah materi yang dirancang tersebut, diharapkan pesan yang disajikan dapat tersusun semenarik mungkin, mudah dioperasikan dan dimengerti oleh pengguna. Ini merupakan bagian dari penilaian yang

41 menentukan baik tidaknya multimedia sehingga layak digunakan. Adapun Software yang digunakan untuk mengembangkan multimedia ini adalah Adobe Flash CS5.5. Naskah materi yang telah disusun selanjutnya dikembangkan menjadi suatu produk yang disebut dengan prototipe I. 5. Uji Internal Dalam penelitian pengembangan, sebuah desain pembelajaran memerlukan kegiatan uji coba secara bertahap dan berkesinambungan. Oleh karena itu, tahap kelima pada pengembangan ini yaitu tahap uji internal. Uji internal yang dikenakan pada produk terdiri dari uji spesifikasi produk oleh ahli desain pembelajaran dan uji kualitas produk oleh ahli materi pembelajaran. Media pembelajaran yang telah diberi nama prototipe 1, dikenakan uji spesifikasi produk yang bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian produk yang direncanakan dengan berpedoman pada kisi-kisi instrumen uji ahli desain (lampiran 4). Prosedur uji spesifikasi produk ini menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menentukan indikator penilaian yang digunakan untuk menilai prototipe 1 yang telah dibuat. 2. Menyusun instrumen uji spesifikasi berdasarkan indikator penilaian yang telah ditentukan. 3. Melaksanakan uji spesifikasi produk ini dilakukan oleh ahli desain pembelajaran. 4. Melakukan analisis terhadap hasil uji untuk mendapatkan perbaikan materi pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013 dan prosedur pengembangan yang sesuai dengan pendekatan saintifik.

42 5. Merumuskan rekomendasi perbaikan berdasarkan analisis hasil uji spesifikasi produk. 6. Mengkonsultasikan hasil rekomendasi perbaikan yang telah diperbaiki kepada ahli desain pembelajaran. Setelah melalui uji spesifikasi maka dihasilkan prototipe II. Prototipe II ini kemudian dikenakan uji kualitas produk dengan berpedoman pada kisi-kisi instrumen uji ahli materi (lampiran 4). Uji kualitas produk ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut: 1) Menentukan indikator penilaian yang digunakan untuk menilai prototipe II hasil uji spesifikasi produk yang telah dibuat. 2) Menyusun instrumen uji kualitas produk berdasarkan indikator penilaian yang telah ditentukan. 3) Melaksanakan uji kualitas produk yang dilakukan oleh ahli materi. 4) Melakukan analisis terhadap hasil uji kualitas produk untuk memperoleh perbaikan kualitas produk yang dihasilkan. 5) Merumuskan rekomendasi perbaikan berdasarkan hasil uji kualitas produk. 6) Mengkonsultasikan hasil rekomendasi perbaikan yang telah diperbaiki kepada ahli materi. Setelah dilakukan uji kualitas produk, maka prototipe II mendapat saransaran perbaikan dari ahli materi. Selanjutnya prototipe II tersebut diperbaiki sesuai dengan saran perbaikan dari ahli materi sehingga dihasilkan prototipe III.

43 6. Uji Eksternal Hasil prototipe III dikenakan uji eksternal yaitu uji kemanfaatan produk oleh pengguna. Uji ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kemenarikan dan keefektifan produk dalam mencapai tujuan pembelajaran dengan berpedoman pada kisi-kisi uji kemenarikan (lampiran 5) dan kisis-kisi uji keefektifan (lampiran 6). Pada uji ini, produk diberikan kepada kelompok siswa yang memiliki kemampuan awal yang beragam sebagai sampel penelitian. Produk yang dihasilkan pada tahap ini digunakan sebagai media pembelajaran yang berfungsi sebagai sumber belajar mandiri. Selain itu, uji coba ini juga bertujuan untuk memperoleh data di lapangan guna perbaikan produk. Uji ini dilakukan melalui dua tahap, yaitu: uji satu lawan satu dan uji kelompok. Uji satu lawan satu mengambil tiga orang siswa sebagai sampel penelitian dan uji kelompok terdiri dari 20 siswa. Dari hasil uji eksternal ini akan diperoleh saran terkait manfaat produk yang dihasilkan. Berdasarkan saran tersebut, peneliti melakukan perbaikan sehingga dihasilkan prototipe IV yang merupakan produk akhir penelitian pengembangan ini. 7. Produksi Tahap produksi dilakukan setelah perbaikan dari hasil uji eksternal. Tahap ini merupakan tahap akhir dari penelitian pengembangan.

44 B. Subjek Uji Coba Pengembangan Produk Subjek uji coba produk penelitian pengembangan terdiri atas ahli desain, ahli materi pembelajaran, tiga siswa untuk uji satu lawan satu (one for one), dan 20 siswa untuk uji kelompok (group). Uji ahli desain dilakukan oleh seorang master dalam bidang pendidikan untuk mengevaluasi desain media pembelajaran interaktif. Sedangkan uji ahli materi dilakukan oleh seorang master pendidikan fisika untuk mengevaluasi materi pembelajaran SMA/MA pada konsep dualisme gelombang partikel. Selanjutnya untuk uji satu lawan satu dan uji kelompok dikenakan kepada kelompok siswa kelas XII di SMAIT Baitul Muslim Way Jepara. C. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian pengembangan ini digunakan tiga macam metode pengumpulan data. Ketiga macam metode tersebut meliputi: 1. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi dilakukan dengan cara mendata hasil belajar siswa pada pembelajaran sebelum dilakukan penelitian. Data ini dibutuhkan untuk mengetahui karakteristik siswa sebagai sujek penelitian. 2. Metode Angket Metode angket digunakan untuk mengukur indikator program yang berkenaan dengan kriteria pendidikan, tampilan program, dan kualitas teknis. Instrumen meliputi dua tahap, yaitu angket uji ahli dan angket respon pengguna. Instrumen angket uji ahli digunakan untuk menilai dan

45 mengumpulkan data tentang kelayakan produk berdasarkan sesuai atau tidaknya produk yang dihasilkan sebagai sumber belajar dan media pembelajaran. Sedangkan instrumen angket respon pengguna dilakukan melalui uji satu lawan satu yang terdiri dari tiga siswa dan uji kelompok yang terdiri dari 20 siswa. Uji ini digunakan untuk mengumpulkan data tingkat kemenarikan produk. 3. Metode Tes Khusus Metode tes khusus digunakan untuk mengetahui tingkat keefektifan produk yang dihasilkan sebagai media pembelajaran. Pada tahap ini produk digunakan sebagai sumber belajar, pengguna (siswa) diambil berdasarkan teknik acak atas dasar kesetaraan subjek penelitian untuk memenuhi kebutuhan berdasarkan analisis kebutuhan dan menggunakan desain penelitian One-Shot Case Study. Gambar dari desain yang digunakan adalah sebagai berikut: X O Gambar 3.2. One-Shot Case Study Keterangan: X = Treatment, penggunaan media pembelajaran interaktif. O = Hasil belajar siswa. Tes khusus ini diberikan dengan cara siswa terlebih dahulu menggunakan media pembelajaran interaktif sebagai sumber belajar mandiri, kemudian siswa tersebut diberi soal post-test. Hasil post-test dianalisis ketercapaian tujuan pembelajaran sesuai dengan nilai KKM yang harus terpenuhi.

46 D. Metode Analisis Data Setelah data diperoleh, selanjutnya adalah menganalisis data tersebut. Analisis data berdasarkan instrumen uji internal dan eksternal dilakukan untuk menilai sesuai atau tidaknya produk yang dihasilkan sebagai sumber belajar dan media pembelajaran. Instrumen penilaian uji internal baik uji spesifikasi maupun uji kualitas produk oleh ahli desain dan ahli materi pembelajaran, memiliki dua pilihan jawaban sesuai konten pertanyaan, yaitu: Ya dan Tidak. Revisi dilakukan pada konten pertanyaan yang diberi pilihan jawaban Tidak, atau para ahli memberikan masukan khusus terhadap media/prototipe yang sudah dibuat. Data kemenarikan produk diperoleh dari siswa sebagai pengguna dan dilakukan melalui uji satu lawan satu dan uji kelompok. Angket respon terhadap penggunaan produk memiliki empat pilihan jawaban sesuai konten pertanyaan, misalnya: Sangat Menarik, Menarik, Kurang Menarik dan Tidak Menarik. Masing-masing pilihan jawaban memiliki skor berbeda (lihat Tabel 3.1) yang mengartikan tingkat kemenarikan produk bagi pengguna. Penilaian instrumen total dihitung dari jumlah skor yang diperoleh kemudian dibagi dengan jumlah total skor kemudian hasilnya dikalikan dengan banyaknya pilihan jawaban. Tabel 3.1. Skor Penilaian terhadap Pilihan Jawaban Pilihan Jawaban Skor Penilaian Sangat menarik 4 Menarik 3 Kurang menarik 2 Tidak menarik 1

47 Instrumen yang digunakan memiliki empat pilihan jawaban, sehingga skor penilaian total dapat dicari dengan menggunakan rumus: Skor penilaian = Jumlah skor pada instrumen Jumlah nilai total skor tertinggi 4 Hasil dari skor penilaian tersebut kemudian dicari rata-ratanya dari sejumlah sampel uji coba dan dikonversikan ke pernyataan penilaian untuk menentukan kemenarikan produk yang dihasilkan berdasarkan pendapat pengguna. Konversi skor menjadi pernyataan penilaian dapat dilihat pada Tabel 3.2. Tabel 3.2. Konversi Skor Penilaian Menjadi Pernyataan Nilai Kualitas Skor Penilaian Rerata Skor Klasifikasi 4 3,26-4,00 Sangat Menarik 3 2,51-3,25 Menarik 2 1,76-2,50 Kurang Menarik 1 1,01-1,75 Tidak Menarik Sumber: Suyanto dan Sartinem (2009) Sedangkan data hasil tes khusus digunakan untuk mengetahui tingkat keefektifan produk dengan menggunakan nilai KKM pokok bahasan gejala kuantum. Apabila 75% siswa yang diuji coba telah mencapai KKM, dapat disimpulkan produk pengembangan efektif sebagai media pembelajaran. Tabel 3.3. Konversi Skor dan Predikat Hasil Belajar Rentang Nilai Konversi Huruf Predikat 96 100 3,85 4,00 A Sangat Baik 91 95 3,51 3,84 A- Sangat Baik 86 90 3,18 3,50 B+ Baik 81 85 2,85 3,17 B Baik 76 80 2,51 2,84 B- Baik 71 75 2,18 2,50 C+ Cukup 66 70 1,85 2,17 C Cukup 61 65 1,51 1,84 C- Cukup 55 60 1,18 1,50 D+ Kurang 54 1,00 1,17 D Kurang Sumber: Lampiran Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014