BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga

BAB II LANDASAN TEORI. sebagai lembaga keuangan yang kegiatan nya tidak terlepas dari transaksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan dapat dengan mudah menarik

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan, bank harus melakukan pendekatan oprasional sampai berhasil

BAB II LANDASAN TEORI. demokrasi ekonomi dan menggunakan prinsip kehati-hatian. Fungsi utama

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam

BAB II LANDASAN TEORI. Di Indonesia terdapat banyak lembaga keuangan yang tentunya mengelola

SUMBER SUMBER DANA BANK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE.MM

A. PENGERTIAN MANAJEMEN DANA BANK

BAB II LANDASAN TEORI. Bank berasal dari kata Italia banco yang artinya bangku. Bangku inilah

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian bank menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10

BAB II LANDASAN TEORITIS

ekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Di negara berkembang, seperti Indonesia dan negara di Asia lainnya,

PERTEMUAN KE - 3 BANK

BAB II LANDASAN TEORI

GIRO. Alat atau sarana yang digunakan dalam lalu lintas pembayaran giral, yaitu surat berharga atau surat dagang seperti: 1.

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 47

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Prosedur dapat didefinisikan sebagaai suatu urutan pekerjaan (clerical), biasanya

PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT

PELAKSANAAN DEPOSITO BERJANGKA RUPIAH PADA BANK JAWA TIMUR CABANG PEMBANTU KRIAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bank lainnya. Menurut Manurung dan Manurung (2009: 7) mendefinisikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. atau account dimana artinya sama. Dengan memiliki simpanan atau

Sumber Dana dan Alokasi Dana dalam Perbankan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Muchdarsyah Sinungan (2003;3) dalam bukunya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menghimpun dana dari masyarakat (funding), menyalurkannya kembali kepada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Harga Saham Perusahaan-Perusahaan Otomotif di Bursa Efek Jakarta, hasil

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. DEPOSITO BERJANGKA

Sumber-sumber Dana Bank

SUMBER DAN ALOKASI DANA PERBANKAN. Vegitya Ramadhani Putri, SH, S.Ant, MA, LLM

BAB II LANDASAN TEORITIS

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

BAB II LANDASAN TEORI. menerbitkan promes atau yang dikenal dengan nama Banknote (uang kertas). Kata

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. masyarakat dalam bentuk pinjaman dan atau bentuk lainya, sedangkan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KONDISI PERUSAHAAN. 2.1 Pengertian, Fungsi, Jenis, Peran dan Usaha Bank

Pertemuan ke V : Produk Dana

BAB II PRINSIP ALIRAN DANA BANK

KLIPPING BANK OLEH : NUR. FRATIWI KELAS : X IPS 4

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DEPOSITO SEBAGAI SALAH SATU SURAT BERHARGA. deposito di Bank lazimnya di letakkan pada persyaratan jangka waktu

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk ditanamankan pada sektor produksi dan investasi, di samping

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DEPOSITO

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan.

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI SIMPANAN DEPOSITO

BAB I PENDAHULUAN. yang kegiatan utamanya menerima simpanan atau dana-dana dari masyarakat.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembantu Krian dan berdasarkan hal-hal yang telah dibahas pada bab-bab

BAB II URAIAN TEORITIS

PEMBAHASAN KASUS SUMBER DANA BANK

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut UU Perbankan no.10 tahun 1998 Pasal 1: Menurut Ketut Rindjin pada penelitian Elionasari (2008) bank memiliki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

2 bagi pelaku ekonomi untuk melakukan transaksi lindung nilai; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huru

BAB II KAJIAN PUSTAKA. didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan

BAB I PENDAHULUAN. suatu bank adalah untuk pencapaian profitabilitas yang maksimal, maka perlu

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

CAKUPAN DATA. AKSES DATA Data Antar Bank Aktiva dapat di akses dalam website BI :

Menurut Undang-undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan, yang dimaksud lembaga keuangan adalah semua badan yang rnelalui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Secara umum kegiatan penghimpunan dana ini dibagi dalam :

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sebagai darahnya perekonomian negara. Oleh karena itu

BAB II LANDASAN TEORI

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE.MM

Implementasi Psak No. 31 Tentang Akuntansi Perbankan Untuk Pengakuan Pendapatan Dan Beban Bunga Pada PT. Bank Bjb Kantor Cabang Majalengka

BAB I. Bank secara Umum DAN LK FUNGSI BANK TINGKATAN KANTOR 1. KANTOR PUSAT. 2. KANTOR CABANG 3. KANTOR CABANG PEMBANTU. 4. KANTOR KAS.

BAB II LANDASAN TEORI. bank.bank bukanlah sesuatu hal yang asing pada masa sekarang ini. Bank merupakan

G I R O DAN DEPOSITO. cek, bilyet giro, saran perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang analisis pengaruh Dana Pihak Ketiga, CAR, ROA, dan

Flowchart Deposito Di Bank

PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan diperbaharui dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998.

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan. kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu yang pendek dan jangka waktu yang panjang. Investasi dalam

BAB II LANDASAN TEORI. pelayanan jasa kepada masyarakat. Secara umum pengertian bank adalah suatu

Sumber-sumber Dana Bank

Manajemen dana bank syariah

PELAKSANAAN DEPOSITO BERJANGKA RUPIAH DI BANK JAWA BARAT & BANTEN CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangkah meningkatkan

PERTEMUAN KE - 4 DANA BANK

SUMBER- R SUMBER DANA BANK

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dana yang besar seringkali menjadi patokan oleh sebagian masyarakat

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu bentuk lembaga keuangan yang menjalankan

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Di indonensia terdapat banyak lembaga keuangan yag tentunya mengelola dana masyarakat. Lembaga keuangan tersebut terdiri atas lembaga keuangan bank dan bukan bank. Lembaga keuangan merupakan bagian dari system keuangan dalam ekonomi modern yang melayani masyarakat pemakai jasa keuangan. Jenis lembaga keuangan yang paling dominan dalam system keuangan adalah bank. Bank bukanlah sesuatu hal yang asing pada masa sekarang ini. Bank merupakan salah satu lembaga yang mempunyai peran penting dalam mendorong pertumbuhan perekonomian suatu negara. Kata bank berasal daribahasa Italia banca berarti tempat penukaran uang. Bank dikatakan sebagai badan usaha yang kegiatan utamanya menerima simpanan dari masyarakat dan kemudian mengalokasikannya kembali untuk memperoleh keuntungan serta menyediakan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran. Menurut Howard D. Croose dan George J. Hemple, bank adalah suatu organisasi yang menggabungkan usaha manusia dan sumber keuangan untuk melaksanakan fungsi bank dalam ragka melayani kebutuhan masyarakat dan untuk memperoleh keuntungan. Sedangkan menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 yang dimaksud dengan bank adalah badan 11

12 usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali ke masyarakat dalam bentuk kedit dan/atau bentukbentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dari pengertian bank diatas memberi tekanan bahwa usaha utama bank adalah menghimpun dana dalam bentuk simpanan yang merupakan sumber dana bank. Demikian pula dari segi penyaluran dananya, hendaknya bank tidak semata-mata mencari keuntungan yang sebesar-besarnya tetapi juga harus diarahkan pada peningkatan taraf hidup masyarakat. 2.2 Jenis Bank Bank di Indonesia dibagi menjadi beberapa jenis. Jenis bank dapat dibedakan sesuai dengan fungsi, kepemilikan, status dan cara penentuan harga. 2.2.1 Jenis Bank Berdasarkan Fungsinya Bank sesuai fungsinya dibedakan menjadi bank sentral, bank umum, dan bank perkreditan rakyat 1. Bank Sentral Bank sentral merupakan bank yang berfungsi sebagai pengatur bank-bank yang ada dalam suatu negara. Bank sentral yang ada di Indonesia adalah Bank Indonesia. Bank Indonesia adalah lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan pemerintah dan atau

13 pihak lain. Tujuan bank Indonesia adalah untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. 2. Bank Umum Pengertian bank umum menurut Peraturan Bank Indonesia No. 9/7/PBI/2007 adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Jasa yang diberikan oleh bank umum bersifat umum, artinya dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Bank umum sering disebut bank komersial (commercial bank). Bidang usaha lain yang dapat dilakukan oleh bank umum dijabarkan dalam Pasal 6 UUP, sebagai berikut: Usaha Bank Umum meliputi : a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu; b. Memberikan kredit; c. Menerbitkan surat piutang; d. Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya: 3. Bank Perkreditan Rakyat Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip

14 syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum. BPR dalam melakukan kegiatannya tidak sama dengan kegiatan yang dilakukan oleh bank konvensional (bank umum). BPR ridak dapat memberikan pelayanan dalam lalu lintas pembayaran atau giral. 2.2.2 Jenis Bank Ditinjau dari Segi Kepemilikan Bank dilihat dari segi kepemilikannya, artinya siapa yang memiliki bank tersebut. Dari segi kepemilikannya, bank dibagi menjadi bank milik pemerintah, bank milik swasta nasional, bank milik asing, dan bank campuran. 1. Bank Milik Pemerintah Bank milik pemerintah atau yang lebih dikenal dengan bank pemerintah merupakan bank yang kepemilikannya berada dibawah pemerintah. Bank milik pemerintah didirikan oleh pemerintah, dan pada awalnya seluruh sahamnya adalah milik pemerintah. Dalam akta pendirian bank pemerintah, tertuang jelas bahwa pemilik bank tersebut adalah pemerintah yang diwakili Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atapun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang kepemilikannya dibawah pemerintah daerah. 2. Bank Swasta Nasional

15 Bank swasta nasional merupakan bank yang didirikan oleh swasta baik individu, maupun lembaga, sehingga seluruh keuntungan akan dinikmati oleh swasta, begitu pula sebaliknya. Dalam pemodalannya, bank swasta memiliki seumber dana individu atapun lembaga dan dalam akte pendiriannya juga atas nama individu atapun lembaga. 3. Bank Asing Bank asing merupakan bank yang didirikan oleh pemerintah asing ataupun swasta asing. Bank asing berkantor pusat di wilayah negara Indonesia. Bank asing yang ada di Indonesia, merupakan cabang ataupun perwakilan dari bank asing yang berkantor pusat di negaranya masing-masing. Seluruh modalnya dimiliki oleh asing, sehingga keuntungan maupun kerugiannya akan menjadi milik asing pula. 4. Bank Campuran Bank campuran merupakan bank yang sahamnya dimiliki oleh swasta asing dan nasional. Meskipun pemilik bank campuran adalah pihak asing dan pihak dalam negeri, akan tetapi kepemilikan saham mayoritasnya dimiliki oleh swasta nasional. 2.2.3 Jenis Bank Ditinjau dari Segi Statusnya 1. Bank Devisa

16 Bank devisa merupakan bank yang dapat melakukan aktivitas transaksi ke luar negeri dan/atau transaksi yang berhubungan dengan mata uang asing. Produk yang ditawarkan bank devisa lebih lengkap dibanding dengan produk yang ditawarkan bank nondevisa. 2. Bank Nondevisa Bank nondevisa merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanaan kegiatan seperti bank devisa. Transaksi yang dilakukan oleh bank nondevisa hanya terbatas pada transaksi dalam negeri dan/atau menggunakan mata uang rupiah saja. 2.2.4 Jenis Bank Ditinjau dari Cara Penentuan Harga 1. Bank Konvensional Bank konvensional merupakan bank yang dalam penentuan harga menggunakan bunga sebagai balas jasa. Balas jasa yang diterima oleh bank atas penyaluran dana kepada masyarakat, maupun balas jasa yang dibayar oleh bank kepada masyarakat atas penghimpunan dana. Dalam memberikan balas jasa kepada bank yang menempatkan dananya, bank konvensional memberikan balas jasa berupa bunga untuk produ simpanan. Di sisi lain, bank akan mendapatkan bunga atas pinjaman yang diberikan kepada nasabah dan imbal jasa dari transaksi jasa perbankan. 2. Bank Syariah

17 Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsipprinsip syariah Islam, maksudnya adalah bank yang dalam operasinya mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam, khususnya yang menyangkut tata cara bertransaksi secara Islam. Bank syariah merupakan bank yang kegiatannya mengacu pada hukum islam, dan dalam kegiatannya tidak membebankan bunga, maupun tidak membayar bunga kepada nasabah. Imbalan yang diterima oleh bank syariah, maupun yang dibayarkan kepada nasabah tergantung dari akad dan perjanjian antara nasabah dan bank. 2.3 Fungsi Utama Bank Bank memiliki kegiatan yang berkaitan dengan perekonomian dan keuangan. Bank mempunyai tiga fungsi utama, diantaranya : a. Menghimpun Dana dari Masyarakat Fungsi bank yang pertama adalah menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana. Bank menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan. Masyarakat yang kelebihan dana sangat membutuhkan keamanan atas dana yang didimpannya, selain itu besaran imbalan atas dana yang disimpan juga menjadi kebutuhan bagi masyarakat. b. Menyalurkan Dana Kepada Masyarakat Fungsi bank yang kedua adalah menyalurkan dana kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Menyalurkan dana merupakan aktivitas yang

18 sangat penting bagi bank, karena bank akan memperoleh pendapatan dari dana yang disalurkan. Penyaluran dana kepada masyarakat sebgian besar berupa kredit. c. Pelayanan Jasa Perbankan Selain dua fungsi sebelumnya, bank juga mempunyai fungsi untuk memberikan pelayanan jasa perbankan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat dalam melakukan aktivitasnya. Produk pelayanan jas bank yang ditawarkan kepada masyarakat merupakan aktivitas pendukung yang dapat diberikanoleh bank. Aktivitas pelayanan jasa tersebut, bank akan menerima pendapatan non bunga yang biasa disebut fee based income. 2.4 Sumber-Sumber Dana Bank Sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh dana dalam rangka membiayai kegiatan operasinya. Sesuai dengan fungsi bank sebagai lembaga keuangan dimana kegiatan sehari-harinya adalah bergerak dibidang keuangan dimana kegiatan sumber dana juga tidak terlepas dari bidang keuangan. Adapun jenis sumber-sumber dana bank menurut buku dasar-dasar perbankan oleh Dr. Kasmir (tahun 2012) adalah sebagai berikut : 2.4.1 Dana yang Bersumber dari Bank itu Sendiri Secara garis besar disimpulkan pencarian dana yang bersumber dari bank itu sendiri terdiri dari :

19 1. Setoran modal dari pemegang saham Dalam hal ini pemilik saham lama dapat menyetor dana tambahan atau membeli saham yang dikeluarkan oleh perusahaan. 2. Cadangan-cadangan bank Cadangan laba pada tahun lalu yang tidak dibagi kepada para pemegang sahamnya. 3. Laba bank yang belum dibagi Merupakan laba yang memang belum dibagikan pada tahun yang bersangkutan, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai modal untuk sementara waktu 2.4.2 Dana yang Berasal dari Masyarakat Luas Sumber dana yang berasal dari masyarakat luas merupakan sumber dana yang paling utama bagi bank. Sumber dana yang juga disebut sumber dana dari pihak ketiga ini disamping mudah untuk mencarinya juga tersedia banyak di masyarakat. Secara umum kegiatan penghimpunan dana ini dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu : 1. Simpanan Giro (Demand Deposit) 2. Simpanan Tabungan (Saving Deposit) 3. Simpanan Deposito (Time Deposit)

20 2.4.3 Dana yang Bersumber dari Lembaga Lainnya Dana yang bersumber dari lembaga lainnya ini digunakan untuk membiayai atau membayar transaksi-transaksi tertentu. Perolehan dana dari sumber ini antara lain dapat diperoleh dari: 1. Kredit likuiditas dari Bank Indonesia Merupakan kredit yang diberikan Bank Indonesia kepada bank-bank yang mengalami kesulitan likuiditasnya. 2. Pinjaman antarbank Pinjaman antarbank biasanya diberikan kepada bank-bank yang mengalami kalah kliring di dalam lembaga kliring. 3. Pinjaman dari bank-bank luar negeri Merupakan pinjaman yang diperoleh oleh perbankan dari pihak luar negeri. 4. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) Pihak perbankan menerbitkan SBPU kemudian diperjualbelikan kepada pihak yang berminat, baik perusahaan keuangan maupun non keuangan 2.5 Deposito 2.5.1 Pengertian Deposito Simpanan deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank.

21 Deposito menurut undang-undang perbankan No. 10 tahun 1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpanan dengan bank. Sarana atau alat untuk menarik uang yang disimpan di deposito tergantung dari jenis depositonya. Artinya setiap jenis deposito mengandung beberapa perbedaan sehingga diperlukan sarana yang berbeda pula. Sebagai contoh untuk deposito berjangka, penarikannya menggunakan bilyet deposito, sedangkan untuk sertifikat deposito menggunakan sertifikat deposito. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 131 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan atas Bunga deposito dan Tabungan serta Diskonto Sertifikat bank Indonesia, apabila jumlah deposito melebihi Rp. 7.500.000,- maka akan dikenakan PPh final sebesar 20%. Termasuk dalam pengertian deposito seperti tersebut di atas adalah deposito dalam rupiah maupun valuta asing yang ditempatkan diluar negeri melalui bank yang didirikan di Indonesia atau bertempat kedudukan di Indonesia atau cabang bank luar negeri di Indonesia. 2.5.2 Jenis-jenis Deposito Adapun jenis-jenis deposito yang ada di indonesia adalah sebagai berikut: 1. Deposito Berjangka Deposito berjangka merupakan deposito yang diterbitkan dengan jenis jangka waktu tertentu. Jangka waktu deposito berjangka biasanya bervariasi mulai dari 1, 3, 6 sampai 12 bulan. Deposito berjangka

22 diterbitkan atas nama baik perorangan maupun lembaga. Artinya didalam bilyet deposito tercantum nama seseorang atau lembaga si pemilik deposito berjangka. Penarikan bunga deposito berjangka dapat dilakukan setiap bulan atau setelah jatuh tempo sesuai jangka waktunya. Penarikan dapat dilakukan secara tunai ataupun pemindahbukuan dan setiap bunga deposito dikenakan pajak dari jumlah bunga yang diterimanya. 2. Sertifikat Deposito Sama seperti halnya deposito berjangka merupakan deposito yang diterbitkan dengan jangka waktu 3, 6, dan 12 bulan. Hanya perbedaanya Sertifikat Deposito diterbitkan atas unjuk dalam bentuk sertifikat serta dapat diperjualbelikan atau dipindahtangankan kepada pihak lain. Pencairan deposito dapat dilakukan dimuka, baik tunai maupun non tunai, disamping setiap bulan atau jatuh tempo. 3. Deposito On Call Deposito On Call merupakan deposito yang memiliki jangka waktu singkat, digunakan untuk deposan yang memiliki uang dalam jumlah besar. Penerbitan deposito on call memiliki jangka waktu minimal 7 hari dan paling lama kurang dari 1 bulan. Deposito On Call terbitkan atas nama. Pencairan bunga dilakukan pada saat pencairan deposit on call dicairkan deposan terlebih dahulu 3 hari sebelumnya sudah memberitahukan bank penerbitan bahwa yang bersangkutan akan mencairkan DOC nya. Besarnya bunga Deposito On Call biasanya dihitung per bulan dan untuk

23 menentukan jumlah bunga yang diberlakukan terlebih daahulu dilakukan negosiasi antara nasabah dengan pihak bank. 2.5.3 Perbedaan Antara Deposito Berjangka, Sertifikat Deposito dan Deposito On Call Deposito Berjangka : 1. Dibuka atas nama 2. Nominal bebas 3. Tidak bisa diperjual-belikan 4. Bunga dibayar dibelakang 5. Bisa dalam bentuk currency Rp dan Valas 6. Bisa diperpanjang secara ARO (automatic roll over) Sertifikat Deposito : 1. Dibuka atas unjuk 2. Nominal ditentukan oleh pihak bank 3. Bisa diperjual-belikan 4. Bunga diperjual-belikan 5. Bunga dibayar dimuka

24 6. Hanya bisa dalam bentuk mata uang rupiah 7. Tidak bisa diperpanjang Deposito On Call 1. Jangka waktu kurang dari 1 bulan 2. Untuk melakukannya pencairannya, nasabah harus memberitahu bank terlebih dahulu 2.5.4 Keuntungan Penempatan Deposito Bagi Bank : 1. Uang tersimpan relatif lebih lama, karena deposito memiliki jangka waktu yang panjang dan frekuensi penarikan yang juga lama. 2. Mudah dalam perencanaan bank, terutama dalam pengalokasian dana. 3. Mudah dalam memelihara hubungan dengan nasabah. 4. Mudah dalam menyusun cash flow projection. 5. Jenis dama yang relatif stabil, sehngga bank dapat juga mengelola dana tersebut secara optimal. 6. Merupakan sumber dana dengan biaya yang tinggi. Bagi Deposan : 1. Nasabah mendapatkan suku bunga yang menarik dan kompetitif.

25 2. Nasabah dapat lebih tenang dalam menyimpan uang karena adanya penjaminan dari pemerintah. 3. Dapat dijadikan jaminan kredit (back to back) oleh nasabah. 4. Merupakan simpanan jangka panjang, sehingga dana deposan lebih aman dari pada menyimpan tunai. 5. Nasabah terlindungi dari kemungkinan disalah gunakan oleh pihak lain. 2.6 Perhitungan Bunga Deposito Berjangka Rupiah Setiap deposan akan diberikan bunga yang besarnya sesuai dengan berlakunya bunga pada saat deposito berjangka dibuka. Dan setiap deposan akan dikenakan pajak terhadap bunga yang diterimanya. Penarikan deposito sebelum jatuh tempo untuk bank tertentu dikenakan Penalty Rate (denda). Bunga = Pokok x IR x Hari 365 Keterangan : Bunga = Bunga deposito yang di hitung Pokok = Pokok awal deposito IR = Suku bunga deposito dalam persen per tahun Hari = Jangka waktu deposito

26 Contoh perhitungan deposito berjangka Pada tanggal 5 April 2014 Bu Irene ingin menerbitkan deposito berjangka untuk jangka waktu 3 bulan dengan nominal sebesar Rp. 50.000.000 dan penyetoran dilakukan secara tunai. Bunga 6,25% per tahun dan bunga diambil setiap bulan tunai. Setelah jatuh tempo deposito tersebut dicairkan dan uangnya diambil tunai. Nasabah menanggung biaya materai Rp 6000. Berapa jumlah bunga yang diterima Bu Irene setiap bulannya jika dikenakan pajak 20%? Jawab : Bunga deposito berjangka : Nominal deposito = Rp. 50.000.000,00 Bunga = Rp. 50.000.000 x 6,25% x 30 = Rp. 256.849,31 365 Pajak 20% x Rp. 256.849,31 = Rp. 51.369,86 _ Bunga setelah pajak = Rp. 205.479,45 Jurnal : Pada saat membuka rekening deposito : Db. Kas Rp. 50.006.000 Kr. Deposito-amortized cost Rp. 50.000.000

27 Kr. Persediaan materai Rp. 6.000 Pengakuan beban bunga setiap bulan : Db. Beban bunga deposito Rp. 256.849,31 Kr. Bunga deposito yang masih harus dibayar Rp. 256.849,31 Pada saat deposito jatuh tempo : Pencairan bunga deposito Db. Bunga deposito yang masih harus dibayar Rp 256.849,31 Kr. Kas Rp. 205.479,45 Kr. PPh pasal 4 ayat 2 Rp. 51.369,86 Pencairan nominal deposito Db. Deposito-amotized cost Rp. 50.000.000 Kr. Kas Rp. 50.000.000 Perhitungan penalti Penalty merupakan denda yang dibebankan kepada nasabh nasabah pemegang rekening deposito apabila mencairkannya sebelum jatuh tempo. Penalti ini dibebankan karena bank sudah mengestimasikan penggunaan dana tersebut sehingga pencairan deposito berjangka sebelum jatuh tempo dapat

28 mengganggu likuiditas bank. Kebijakan mengenai penalty setiap bank berbedabeda. Perhitungan yang dilakukan oleh bank dapat dilakukan sebagai berikut : 1. Penalti sebesar persentase tertentu dari bunga sebelum pajak 2. Penalti sebesar persentase tertentu dari bunga setelah pajak. 3. Penalti sebesar persentase tertentu dari nominal deposito berjangka. 4. Penalti sebesar nominal tertentu. Penalty dalam pencatatan akuntansi akan diberlakukan sebagai keuntungan bank yang akan digolongkan sebagai rekening pendapatan operasional lainnya. Di bawah ini adalah contoh perhitungan penalti sebesar persentase tertentu dari bunga sebelum pajak : Tanggal 10 Mei 2014 Bapak Rangga ingin menerbitkan deposito berjangka senilai Rp. 30.000.000,- untuk jangka waktu 3 bulan. Bunga 6,25% pertahun dan diambil setiap bulan tunai, karena suatu hal Bapak Rangga mencairkan depositonya tanggal 5 Juli 2014 untuk itu Bapak Rangga dikenakan penalty rate sebesar 25% dari bunga yang diterima setelah pajak dan dikenakan pajak 20%. Jawab : Periode deposito 10/5------------------------10/6-----------------------10/7-----------------------10/8 5/7 deposito dicairkan Bunga yang diterima pada 10 Juni 2014 adalah :

29 Rp. 30.000.000 x 6,25% x 30 = Rp. 154.109,58 365 Pajak 20% x Rp. 154.109,58 = Rp. 30.821,91- Bunga yang diterima = Rp. 123.287,67 Pada tanggal 5 Juli 2014 Bapak Rangga menarik depositonya Rp. 30.000.000 x 6,25% x 25 = Rp. 128.424,65 365 Pajak 20% x Rp. 128.424,65 = Rp. 24.884,93- Bunga yang diterima = Rp. 103.539,72 Penalty 25% x Rp. 103.537,72 = Rp. 25.884,43- Bunga yang diterima Bapak Rangga = Rp. 77.653,29 Jurnal : Pada saat membuka rekening deposito: Db. Kas Rp. 30.006.000 Kr. Deposito-amortizet cost Rp. 30.000.000 Kr. Persediaan materai Rp. 6.000 Pengakuan beban bunga setiap bulan : Db. Beban bunga deposito Rp. 154.109,58 Kr. Bunga deposito yang masih harus dibayar Rp. 154.109,58 Pencairan sebelum jatuh tempo : Pencairan bunga deposito Db. Bunga deposito yang masih harus dibayar Rp. 128.424,65 Kr. PPh pasal 4 ayat 2 Rp. 24.884,93 Kr. Pendapatan penalty (lain-lain) Rp. 25.884,43

30 Kr. Kas Rp. 77.653,29 Pencairan nominal deposito Db. Deposito Bapak Rangga Rp. 30.000.000 Kr. Kas Rp. 30.000.000 Total dana yang akan diterima oleh Bapak Rangga apabila mencairkan deposito berjangka sebelum jatuh tempo adalah sebesar Rp. 30.077.653,29 yang berasal dari nominal deposito Rp. 30.000.000 ditambah dengan bunga bersih yang diterima Rp. 77.653,29.