BAB II LANDASAN TEORI
|
|
- Bambang Sutedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Deposito Pengertian Deposito Deposito, menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan adalah simpanan yang berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian antara nasabah penyimpanan dengan bank. Penarikan deposito sesuai dengan perjanjian antara bank dengan pemegang deposito berdasarkan jangka waktu yang disepakati. Deposito dalam jangka waktu 1 (satu) bulan, artinya penarikannya hanya dapat dilakukan setelah 1 (satu) bulan. Deposito adalah produk simpanan di bank yang penyetorannya maupun penarikannya hanya bias dilakukan pada waktu tertentu saja. Tidak seperti tabungan yang bias ditarik kapan saja, maka dalam deposito tidaklah demikian. Menurut Taswan (2013:105) : penarikannya pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang bers deposito merupakan simpanan masyarakat atau pihak ketiga yang angkutan. 12
2 13 Menurut Mintarjo (2013:10) : Deposito berjangka adalah simpahanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dan bank bersangkutan. Sertifikat deposito adalah surat berharga atas unjuk yang merupakan surat pengakuan utang dari bank dan dapat diperjual belikan dalam pasar uang. Menurut Ikatan Bankir Indonesia (2013:47) : Deposito adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian antara deposan dan bank (syarat-syarat tertentu). Menurut Ismail (2010:66) : Deposito merupakan kewajiban jangka pendek atau kewajiban jangka panjang. Jangka waktu deposito bervariasi, yaitu deposito yang jangka waktunya kurang dari satu tahun dan deposito yang jangka waktunya lebih dari satu tahun.
3 Jenis-Jenis Deposito Terdapat beberapa jenis deposito, diantaranya : Deposito Berjangka Menurut Ismail adalah simpanan yang menariknya hanya biasa dilakukan hanya waktu tertentu sesuai dengan tanggal yang telah di perjanjikan pendeposito dengan pihak bank. Simpanan uang atau dana hanya bisa dicairkan hanya jatuh tempo oleh pihak yang dananya tercantum dalam bilyet deposito sesuai dengan tanggal jatuh tempohnya, maka deposito ini merupakan simpanan atas nama baik perorangan maupun lembaga pemilik deposito berjangka. Pada umumnya bank memberikan bunga dengan tingkat bunga yang lebih tinggi bagi deposito yang jangka waktunya lebih lama. Pembayaran bunga deposito berjangka dilakukan pada tanggal valuta, yaitu tanggal dimana deposito berjangka tersebut dibuka atau ditempatkan. Jangka waktu deposito ini bervariasi antara lain : 1. Deposito jangka waktu 1 bulan. 2. Deposito jangka waktu 3 bulan. 3. Deposito jangka waktu 6 bulan. 4. Deposito jangka waktu 12 bulan. 5. Deposito jangka waktu 24 bulan
4 15 a. Akuntansi untuk deposito berjangka merupakan dasar pengaturan pencatatan dan pengakuan Deposito Berjangka sesuai dengan prinsip akuntansi. 1. Deposito berjangka dinilai sebesar jumlah pokok deposito yang tercantum dalam perjanjian antara bank dan pemegang deposito deposito berjangka. 2. Transaksi deposito diakui sebesar nilai nominal yang tercantum dalam bilyet deposito atau sebesar kewajiaban bank yang diperjanjikan. 3. Setoran deposito yang diterima tunai diakui pada saat uang diterima, sedangkan setoran deposito dengan setoran dana sebesar dari transaksi kliring, maka pengakuan setelah menerima hasil kliring (efektif). 4. Bank memberikan bunga deposito kepada pemegang deposito dengan suku bunga yang telah diperjanjikan. 5. Kewajiban bunga deposito yang belum jatuh tempo disajikan dalam akun bunga deposito yang masih harus dibayar (kewajiban). b. Pembebanan bunga deposito berjangka, dalam penempatan deposito berjangka dilakukan pada pertengahan bulan, atau tidak pada awal
5 16 bulan maka terdapat beban bunga deposito yang masih harus dibayar pada akhir bulan yang merupakan kewajiban bagi bank. Pembebanan bunga y\ang harus dibayar harus dicatat dalam laporan keuangan pada posisi kewajiban, yaitu kewajiban s jegera-bunga deposito. Kewajibab segera-bunga deposito merupakan beban bunga deposito yang harus diperhitungkan sebagai beban sesuai dengan pengendapannya. c. Pencairan deposito berjangka, deposito berjangka merupakan simpanan berjangka yang penarikannya sesuai dengan jangka waktu yang telah di perjanjikan antara bank dan nasabah. Dengan demikian, deposito berjangka dapat dicairkan apabila telah jatuh tempo. d. Pencairan sertifikat deposito pada saat jatuh tempo, pada saat jatuh tempo, pemegang sertifikat deposito akan mencairkan baik melalui kas (tunai) atau dengan mengkreditkannya ke rekening lain, misalnya rekenipng giro atau tabungan. Pada saat pencairan sertifikat deposito dilakukan sesuai dengan jangka waktunya, maka nominal uang yang akan diterima oleh pemilik sertifikat deposito adalah sebesar nominal sertifikat deposito.
6 17 e. Pencairan deposito berjangka sebelum jatuh tempo, pada prinsipnya deposito berjangka merupakan simpanan berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai jangka wakyu yang telah di janjikan. Namun dalam memberikan pelayanan kepada nasabah (deposan), bank memperbolehkan pencairan deposito deposito berjangka sebelum jatuh tempo. Pencairan deposito sebelum jatuh tempo akan di ke4nakan denda (penalty) yang besarnya sesuai dengan ketentuan bank. f. Perhitungan denda (penalty) dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Denda sebesar persentase tertentu dari bunga sebelum pajak. 2. Denda sebesar persentase tertentu dari bunga setelah pajak. 3. Denda sebesar persentase tertentu dari nominal deposito berjangka. 4. Denda sebesar nominal tertentu. Dari keempat perhitungan denda tersebut, yang dilakukan oleh bank adalah denda dihitung dari persentase tertentu dari nominal deposito, dan denda dihitung dengan denda tertentu Sertifikat Deposito Menurut Ismail merupakan jenis simpanan dana dari masyarakat yang penarikannya sesuai jangka waktu tertentu, dan dapat di perjual-belikan. Pemilik
7 18 seertifikat deposito dapat menjualnya apabila membutuhkan dana segera. Sifat sertifikat deposito adalah atas unjuk, sehingga sertifikat deposito dapat di perjualbelikan. Sertifikat deposito tidak tercantum nama pemegang hak, baik nama perorangan maupun nama badan usaha. Sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk, artinya siapa saja yang membawa sertifikat deposito, dapat mencairkannya di bank penerbitm sertifikat deposito. Penerbit sertifikat depsotito sudah tercetak dalam bermacam-macam nilai nominal. Nilai nominal sertifikat deposito biasanya dalam jumlah besar dan dalam jumlah bulat. a. Akuntansi Sertifikasi Deposito 1. Sertifikat deposito dinilai sebesar nilai nominal dikurangi bunga dibayar di muka. 2. Selisih antara jumlah tunai yang di terima dan nilai nominal dinilai sebagai bunga dibayar di muka dan diamortisasi selama jangka waktu sertifikat deposito. 3. Transaksi sertifikat deposito diakui sebesar nilai nominal yang tercantum dalam sertifikat deposito. 4. Setoran sertifikat depostito yang diterima tunai oleh bank diakui sebesar nilai nominal dikirangi bunga dibayar di muka (diskonto). Setoran melalui kliring diakui setelah efektif sebesar nilai nominal dikurangi bunga dibayar di muka.
8 19 b. Penempatan sertifikat deposito, penempatan sertifikat deposito terjadi pada saat terjadinya pembelian sertifikat deposito oleh pihak lain pada bank. Nasabah yang membeli sertifikat deposito mendapat imbalan berupa bunga dengan persentase sesuai dengan perjanjian antara bank dengan nasabah. Pembeli sertifikat deposito menerima bunga pada saat pembelian. Artiya bunga tersebut diterima dimuka oleh nasabah, dan diperhitungkan sebagai pengurang dari jumlah uang yang harus dibayarkan. c. Pencairan sertifikat deposito pada saat jatuh tempo, pada saat jatuh tempo, pemegang sertifikat deposito akan mencairkannya baik melalui kas (tunai) atau dengan mengkreditkannya ke rekening lain, misalnya rekening giro atau tabungan. Pada saat pencairan sertifikat deposito dilakukan sesuai dengan jangka waktunya, maka nominal uang yang akan diterima oleh pemilik sertifikat deposito adalah sebesar nilai nominal sertifikat seposito. Bank akan membebankan amortisasi bunga sesuai dengan jumlah hari pada bulan pencaira deposito. d. Penjualan sertifikat deposito sebelum jatuh tempo, sertifikat deposito merupakan simpanan berjangka yang dapat dipindahtangankan. Pemilik sertifikat deposito, apabila
9 20 membutuhkan dana, sementara sertifikat belum jatuh tempo, maka sertifikat deposito tersebut dapat dijual kepada pihak lain, atau kepada bank yang menerbitkannya dengen diskonto tertentu sesuai perjanjian. Dengan melakukan penjualan atas sertifikat deposito sebelum jatuh tempo, maka pemilik sertifikat deposito akan menerima sebesar nominal sertifikat deposito setelah dikurangi dengan diskonto. e. Amortisasi bunga sertifikat deposito dibayar dimuka, amoritasi bunga merupkan pembebana bunga sesuai dengan jangka waktu yang telah berjalan. Bunga sertifikat deposito diamortisasikan setiap akhir bulan, sesuai beban bunga pada bulan berjalan. Hal ini diperlukan sesuai dengan prinsip matching anatara cost dan revenue. Dengan dilakukan amortisasi atas pembayaran bunga, maka bunga sertifikat deposito dibayar di muka akan berkurang sebesar tertentu sesuai dengan jumlah pembebanan yang seharusnya Deposito On Call Menurut Ismail merupakan jenis deposito yang penarikannya harus dengan pemberitahuan sebelumnya. Bank dapat mencairkan Deposito On Call setelah
10 21 mendapat informasi dari nasabah, pada umumnya 2 (dua) hari sebelum pencairan. Jangka waktu Deposito On Call sangat pendek, yaitu antara 7 (tujuh) hari sampai dengan 30 (tiga puluh) hati. Bunga yang diberikan sesuai dengan negosiasi antara bank dan nasabah. Besarnya bunga bias dihitung per bulan atau per tahun sesuaui kebijakam bank dan pembayaran bunga dilakukan pada saat penarikan. Dalam perhitungan bunga didasarkan pada jumlah hari dalam 1 (satu) tahun, maka pembaginya adalah 365 hari. Karakteristik deposito On Call antara lain : a. Deposito on call hanya memiliki jangka waktu yang relatif cukup pendek, yang minimal selama 7 (tujuh) hari dan paling lama 1 (satu) bulan.n b. Nilai deposito on call biasanya ditentukan dalam jumlah yang besar. c. Walaupun jarang dilakukan oleh bank-bank yang beroperasi, namun deposito on call dapat diterbitkan pula dalam valuta asing. d. Penerbitan deposito on call biasanya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam lembaga keuangan atau antar bank yang memiliki kelebihan dana namun dalam jangka waktu yang relatif pendek guna mengantisipasi likuiditasnya. e. Karena jumlahnya relatif besar dan jngka waktunya termasuk singkat, maka bank dalam memberikan besarnya suku bunga dapat dilakukan dengan negosiasi dan sebesar dasar perhitungan adalah bulanan.
11 22 f. Cara perhitungan besarnya bunga deposito on call baik dalam valuta rupiah maupun dalam valuta asing. 2.3 Perbedaan Deposito Berjangka dengan Sertifikat Deposito Menurut Ikatan Bankir Indonesia 1 (2014:46) terdapat beberapa perbedaan deposito berjangka dengan serifikat, yakni : 1. Deposito berjangka hanya dapat dicairkan atas nama pemegang, sedangkam sertifikat deposito dapat dicairkan atas unjuk oleh siapa pun. 2. Deposito berjangka tidak dapat diperjualbelikan, sedangkan sertifikat deposito dapat diperjualbelikan. 3. Deposito berjangka tidak dapat dipindahtangankan, sedangkan sertifikat deposito dapat dipindagtangankan. 4. Bunga deposito berjangka diterima akhir bulan, sedangka sertifikat deposito diterima dimuka. 5. Deposito berjangka dapat dibuka dalam mata uang asing disamping mata uang rupiah, sedangkan sertifikat deposito berjangka hanya dapat diberikan dalam mata uang rupiah. 6. Jumlah nominal minimum deposito berjangka adalah Rp ,00, sedangkan sertifikat deposito setiap lembar sertifikat deposito adalah Rp ,00.
12 Keuntungan Menjadi Nasabah Deposito dan Keuntunagan Bagi Bank Keuntungan yang diperoleh nasabah dengan menjadi nasabah deposito di bank Menurut Ikatan Bankir Indonesia (2013:47), antara lain : a. Dapat dijadikan agunan kredit. b. Memperoleh hasil bunga yang umumnya lebih tinggi dari bentuk simpanan lainnya. c. Dapat mengelola keuangan secara lebih terencana sesuai dengan kebutuhan dan jangka waktu deposito. Sedangkan keuntungan yang diperoleh bagi bank Menurut Julius R. Latumaerissa (2011:251), yaitu : Seperti diketahui bahwa simpanan deposito merupakan sumber dana yang paling mudah diperoleh oleh masyarakat. Oleh karena itu beberapa bentuk manfaat yang diterima oleh kedua pihak, baik bank maupun dari masayarakat. Manfaat atau keuntungan yang diterima oleh bank anatara lain bank dapat mengelola dana deposito terdebut secara maksimal untuk menghasilkan keuntungan bagi bank, berkaitan dengan masa waktu atau jangka waktu dana deposito sudah ditetapkan sehingga bagi bank mudah untuk diprediksi. Oleh karena deposito adalah produk bank yang paling menarik masyarakat, maka deposito dapat dipergunakan oleh bank sebagai sarana pemasaran untuk memperkenalkan dana menjual produk-produk bank lainnya.
BAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Di indonensia terdapat banyak lembaga keuangan yag tentunya mengelola dana masyarakat. Lembaga keuangan tersebut terdiri atas lembaga keuangan bank dan bukan bank.
Lebih terperinciPEMBAHASAN KASUS SUMBER DANA BANK
PEMBAHASAN KASUS SUMBER DANA BANK 1 CONTOH PERHITUNGAN JASA GIRO Transaksi yang terjadi pada rekening giro Tn. Ray Ibrahim selama bulan Mei 2002 Nama nasabah : Tn. Ray Ibrahim Nomor Rekening : 10.04.2002.10
Lebih terperinciSUMBER SUMBER DANA BANK
SUMBER SUMBER DANA BANK Definisi : Usaha bank dalam menghimpun dana untuk membiayai operasinya. Terdiri dari : 1. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri, merupakan sumber dana dari modal sendiri, seperti
Lebih terperinciMANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE.MM
MANAJEMEN PERBANKAN By : Angga Hapsila, SE.MM BAB IV MANAJEMEN DANA BANK 1. PENGERTIAN SUMBER DANA BANK 2. DANA YANG BERSUMBER DARI BANK 3. DANA YANG MASYARAKAT BERASAL DARI 4. DANA YANG LEMBAGA LAIN BERSUMBER
Lebih terperinciA. DEPOSITO BERJANGKA
TUJUAN PENGAJARAN: Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu untuk: 1. Menjelaskan pengertian deposito 2. Membuat pencatatan transaksi deposito 3. Menjelaskan pengertian sertifikat deposito 4.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menanamkan dananya adalah deposito berjangka. Menurut Ismail
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah bank di Indonesia kian bertambah, persaingan untuk menarik dana dari masyarakat semakin meningkat. Semua berlomba untuk menarik dana masyarakat sebanyak-banyaknya
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menghimpun dana dari masyarakat (funding), menyalurkannya kembali kepada
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat (funding), menyalurkannya kembali kepada masyarakat (lending) serta
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkanya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk
Lebih terperinciTUJUAN PENGAJARAN: Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu untuk: 1. Menjelaskan tentang penempatan pada bank-bank lain 2. Membuat pencatatan penempatan pada bank-bank lain www.bankbpdkaltim.go.id
Lebih terperinciSecara umum kegiatan penghimpunan dana ini dibagi dalam :
1. AKUNTANSI SUMBER DANA Secara umum kegiatan penghimpunan dana ini dibagi dalam : 1. Simpanan Giro Dalam dunia perdagangan Giro merupakan kata yang tidak asing lagi. Setiap akan melakukan transaksi pembayaran
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. masyarakat dalam bentuk pinjaman dan atau bentuk lainya, sedangkan untuk
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Bank merupakan lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkanya kembali kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Pada perkembangan perekonomian saat ini bank banyak dikenal oleh masyarakat sebagai lembaga keuangan yang kegiatanya tidak terlepas dari transaksi keuangan. Sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tujuan pembangunan nasional adalah membentuk masyarakat adil dan makmur dan meningkatkan stabilitas masyarakat indonesia, perekonomian indonesia yang saat ini bertumpu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Umum Tentang Bank 2.1.1 Pengertian Bank Menurut UU RI No. 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang memiliki peranan yang sangat penting dalam sebuah kegiatan ekonomi. Menurut Ismail (2010: 10) menyebutkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk ditanamankan pada sektor produksi dan investasi, di samping
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan merupakan lembaga yang memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Tugas utamanya yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI SIMPANAN DEPOSITO
BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI SIMPANAN DEPOSITO A. Pengertian Deposito Deposito merupakan salah satu tempat bagi nasabah untuk melakukan investasi dalam bentuk surat-surat berharga. Pemilik deposito disebut
Lebih terperinciPertemuan ke V : Produk Dana
Pertemuan ke V : Produk Dana Bank berfungsi menghimpun dana pihak III yaitu dana para deposan. Bank memiliki tiga produk dana pihak III yaitu a. Giro b. Tabungan c. Simpanan Berjangka Produk Giro Menurut
Lebih terperinciCAKUPAN DATA. AKSES DATA Data Antar Bank Aktiva dapat di akses dalam website BI :
1 Nama Data : Antar Bank Aktiva BPR Semua jenis simpanan/tagihan BPR Pelapor dalam rupiah kepada bank lain di Indonesia. Simpanan/tagihan kepada bank lain di Indonesia dengan jenis giro, tabungan, deposito
Lebih terperinciGIRO. Alat atau sarana yang digunakan dalam lalu lintas pembayaran giral, yaitu surat berharga atau surat dagang seperti: 1.
GIRO Giro adalah simpanan dari pihak ketiga yang penarikannya dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan pemindah bukuan. Sedangkan menurut Undang-undang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan dapat dengan mudah menarik
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini banyak bermunculan perusahaan yang bergerak di sektor jasa dan pelayanan, hal ini menjadi suatu bagian terpenting supaya perusahaan selalu dapat mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelangsungan perusahaan tersebut baik perusahaan dagang, jasa, maupun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang melakukan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan perusahaan
Lebih terperinciA. PENGERTIAN MANAJEMEN DANA BANK
A. PENGERTIAN MANAJEMEN DANA BANK Manajemen dana bank adalah kegiatan perencanaan, perorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian terhadap penghimpunan dana bank. Sumber dana bank : Dari dalam bank Dari
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. sebagai lembaga keuangan yang kegiatan nya tidak terlepas dari transaksi
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Perkembangan perekonomian saat ini bank banyak dikenal oleh masyarakat sebagai lembaga keuangan yang kegiatan nya tidak terlepas dari transaksi keuangan. Sebagian
Lebih terperinciFlowchart Deposito Di Bank
Flowchart Deposito Di Bank Disusun untuk Memenuhi Tugas Sistem Operasional Bank Syariah A Dosen Pengampu : H. Gita Danupranata, SE., MSI. Oleh : Meita Masfufah 20120730148 EKONOMI PERBANKAN ISLAM FAKULTAS
Lebih terperinciPELAKSANAAN DEPOSITO BERJANGKA RUPIAH PADA BANK JAWA TIMUR CABANG PEMBANTU KRIAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR
PELAKSANAAN DEPOSITO BERJANGKA RUPIAH PADA BANK JAWA TIMUR CABANG PEMBANTU KRIAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Diploma III Jurusan Manajemen
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Prosedur dapat didefinisikan sebagaai suatu urutan pekerjaan (clerical), biasanya
BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Landasan Teori 1.1.1 Pengertian Prosedur Prosedur dapat didefinisikan sebagaai suatu urutan pekerjaan (clerical), biasanya melibatkan beberapa orang atau lebih yang disusun untuk
Lebih terperinciLAPORAN HASIL PRAKTEK KERJA NYATA PELAKSANAAN PROSEDUR AKUNTANSI DEPOSITO BERJANGKA PADA PT. BANK JATIM CABANG BONDOWOSO
LAPORAN HASIL PRAKTEK KERJA NYATA PELAKSANAAN PROSEDUR AKUNTANSI DEPOSITO BERJANGKA PADA PT. BANK JATIM CABANG BONDOWOSO Diajukan guna memenuhi salah satu persyaratan Akademik pada Program Diploma III
Lebih terperinciAKTIVITAS DAN PRODUK BANK
AKTIVITAS DAN PRODUK BANK Penghimpunan Dana Penghimpunan dana bertujuan untuk memperoleh penerimaan yang dilakukan melalui penyaluran dana Sumber: Dana sendiri Dana dari deposan Dana pinjaman Sumber dana
Lebih terperinciPT. : : : ABSTRAK
Judul : Prosedur Pembukaan dan Pencairan Deposito Rupiah pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Utama Denpasar Nama : Deya Rahmania Nim : 1406013044 ABSTRAK Usaha perbankan meliputi tiga kegiatan,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Berdasarkan Undang-Undang Repubik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998, bank diartikan sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
www.legalitas.org PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 131 TAHUN 2000 TENTANG PAJAK PENGHASILAN ATAS BUNGA DEPOSITO DAN TABUNGAN SERTA DISKONTO SERTIFIKAT BANK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan beberapa hal pokok yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya dan memalui penelitian yang telah dilakukan di Bank BJB Cabang Surabaya, dapat disimpulkan
Lebih terperinciG I R O DAN DEPOSITO. cek, bilyet giro, saran perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.
TUGAS MANAJEMEN DANA BANK SYARIAH NAMA KELOMPOK: 1. ADE DIAN SYAHPUTRA (20120730087) 2. IMAM SYAHRONI (20120730088) 3. SYAHRUDIN ANWAR (20120730100) 4. ANDRE EKO CAHYONO (20120730057) 5. NURKHOLIS MAJID
Lebih terperinciPEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN
PEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN Lampiran II I. PEDOMAN UMUM A TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN 1 Pengurus Dana Pensiun bertanggung jawab atas laporan keuangan Dana
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-Teori 1. Pengertian, Fungsi Dan Kegiatan Bank Perkreditan Rakyat a. Pengertian Bank Perkreditan Rakyat Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan,
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/ 8 /PBI/2000 TENTANG PASAR UANG ANTARBANK BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/ 8 /PBI/2000 TENTANG PASAR UANG ANTARBANK BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menyediakan sarana untuk penanaman dana
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA)
BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur Simpanan Berjangka (SIJANGKA) Di KJKS BMT Walisongo Semarang 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA) a. Syarat syarat pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA), antara lain
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/7/PBI/2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 12/19/PBI/2010 TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM BANK UMUM PADA BANK INDONESIA DALAM RUPIAH DAN VALUTA
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 131 TAHUN 2000 TENTANG PAJAK PENGHASILAN ATAS BUNGA DEPOSITO DAN TABUNGAN SERTA DISKONTO SERTIFIKAT BANK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciBANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 47
amanitanovi@uny.ac.id Makalah ini akan membahas tentang aktivitas-aktivitas dan produk-produk bank konvensional atau umum. Pertama akan dibahas mengenai aktivitas bank dan akan dilanjutkan dengan mengulas
Lebih terperinciPERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT
PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT A. Sejarah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Perkreditan Rakyat atau BPR memiliki sejarah yang panjang didalam timeline industri perbankan di Indonesia. Awalnya BPR dibentuk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Bank Bank pada dasarnya dikenal dan diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatannya adalah menghimpun dana dari masyarakat baik dalam bentuk giro, tabungan maupun
Lebih terperinciPINJAMAN SUBORDINASI
PINJAMAN SUBORDINASI 23.1 Definisi adalah pinjaman yang memenuhi syarat-syarat dan perjanjian tertulis, mendapatkan petunjuk bank Indonesia dan tidak dijamin oleh bank yang bersangkutan dan telah disetor
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Muchdarsyah Sinungan (2003;3) dalam bukunya
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bank Pengertian bank menurut Muchdarsyah Sinungan (2003;3) dalam bukunya Manajemen Dana Bank yaitu: Bank adalah suatu lembaga keuangan, yaitu suatu badan yang
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6/33/PBI/2004 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 4/9/PBI/2002 TENTANG OPERASI PASAR TERBUKA
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6/33/PBI/2004 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 4/9/PBI/2002 TENTANG OPERASI PASAR TERBUKA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperinciPELAKSANAAN DEPOSITO BERJANGKA RUPIAH DI BANK TABUNGAN NEGARA CABANG BANGKALAN
PELAKSANAAN DEPOSITO BERJANGKA RUPIAH DI BANK TABUNGAN NEGARA CABANG BANGKALAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Diploma III Jurusan Manajemen
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank
8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 adalah badan usaha
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi dan Fungsi Bank Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan meyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
8 BAB II LANDASAN TEORI A. Bank 1. Pengertian Bank Bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam betuk aset keuangan atau tagihan (claims) dibandingkan aset nonfinansial atau aset riil (Siamat,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. atau account dimana artinya sama. Dengan memiliki simpanan atau
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1 Pengetian Deposito Berjangka Dalam bahasa sehari-hari kata simpanan sering disebut dengan nama rekening atau account dimana artinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membutuhkan, bank harus melakukan pendekatan oprasional sampai berhasil
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perekonomian tidak terlepas dari peranan sektor perbankan untuk meningkatkan taraf hidup bangsa. Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang berperan dalam
Lebih terperinciLaporan Gabungan Neraca (Aset)
Laporan Gabungan Neraca Kota/Kabupaten Kab. Grobogan Laporan Akhir Bulan Desember 2016 Laporan Gabungan Neraca (Aset) (Ribuan Rp) Aset 1 Kas 100 14,520,805 2 Kas dalam valuta asing 102 0 3 Surat berharga
Lebih terperinciLaporan Gabungan Neraca (Aset)
Laporan Gabungan Neraca Kota/Kabupaten Kab. Grobogan Laporan Akhir Bulan Desember 2015 Laporan Gabungan Neraca (Aset) (Ribuan Rp) Aset 1 Kas 100 9,600,376 2 Kas dalam valuta asing 102 0 3 Surat berharga
Lebih terperinciRINGKASAN INFORMASI PRODUK DEPOSITO
RINGKASAN INFORMASI PRODUK DEPOSITO Penjelasan Produk Jenis Produk Penerbit DATA RINGKAS Deposito adalah simpanan berjangka yang menguntungkan dan aman dengan suku bunga tinggi yang memberikan keleluasaan
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 1994 TENTANG PAJAK PENGHASILAN ATAS BUNGA DEPOSITO DAN TABUNGAN SERTA DISKONTO SERTIFIKAT BANK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada dua penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan dalam penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh : Raden Okky Murdani P.A. tahun 2010 yang
Lebih terperinciA. Komponen atau unsur-unsur dana pihak ke dua
Anggota kelompok : 1. Amir Burhanuddin (20100730055) 2. Indah Puspa Kartika W (20110730059) 3. Azika Fiani Alfu (20120730102) 4. Winda Rahmawati (20120730108) 5. Sri Rahayu (20120730109) A. Komponen atau
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Bank-bank umun pemerintah dan Bank-bank umum swasta nasional di
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Pengaruh Variabel Kinerja Perbankan terhadap Tingkat Bunga Deposito Syakir (1995) dalam penelitiannya yang mengambil judul Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang memiliki peranan yang sangat penting dalam sebuah kegiatan ekonomi.melalui kegiatan perkreditan
Lebih terperinciTUJUAN PENGAJARAN: Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu untuk: 1. Menjelaskan pengertian giro nasabah 2. Mengidentifikasi jenis
TUJUAN PENGAJARAN: Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu untuk: 1. Menjelaskan pengertian giro nasabah 2. Mengidentifikasi jenis rekening giro 3. Membuat pencatatan akuntansi giro 8 A. PENGERTIAN
Lebih terperinciSumber-sumber Dana Bank
Sumber-sumber Dana Bank Materi pertemuan : ke 3 Mata kuliah Komputer Lembaga Keuangan Perbankan ke 7 Manajemen Dana Bank Pengertian Sumber Dana Bank Sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh
Lebih terperinciNo. 17/ 14 /DPSP Jakarta, 5 Juni S U R A T E D A R A N Kepada PESERTA SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA DI INDONESIA
1 No. 17/ 14 /DPSP Jakarta, 5 Juni 2015 S U R A T E D A R A N Kepada PESERTA SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA DI INDONESIA Perihal : Perlindungan Nasabah dalam Pelaksanaan Transfer Dana dan Kliring
Lebih terperinciA. SURAT BERHARGA PASAR UANG (SBPU) YANG DIPERDAGANGKAN ADALAH:
www.suaramerdeka.com TUJUAN PENGAJARAN: Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu untuk: 1. Menjelaskan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) yang diperdagangkan 2. Menjelaskan perdagangan SBPU dengan
Lebih terperinciSUMBER DAN ALOKASI DANA PERBANKAN. Vegitya Ramadhani Putri, SH, S.Ant, MA, LLM
SUMBER DAN ALOKASI DANA PERBANKAN PASAL 6 a UU PERBANKAN 7/1992 HAL POKOK USAHA BANK ADALAH PEROLEHAN DANA DARI SISI PASIVANYA YANG KEMUDIAN DITEMPATKAN PADA SISI AKTIVA DIMANA AKAN DIPEROLEH KEUNTUNGAN
Lebih terperinciS A L I N A N KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP-2345/LK/2003 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN S A L I N A N KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP-2345/LK/2003 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 1994 TENTANG PAJAK PENGHASILAN ATAS BUNGA DEPOSITO DAN TABUNGAN SERTA DISKONTO SERTIFIKAT BANK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a.
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 49 /POJK.03/2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT
SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 49 /POJK.03/2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,
Lebih terperinciNERACA BULANAN BPR BESERTA REKENING ADMINISTRATIF
NERACA BULANAN BPR BESERTA REKENING ADMINISTRATIF Form - 01 01 601857 001 No. Aset Sandi Jumlah Aset 1 Kas 100 3,712,408 2 Kas dalam valuta asing 3) 102 0 3 Surat berharga 4) 110 0 4 Pendapatan bunga yang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembantu Krian dan berdasarkan hal-hal yang telah dibahas pada bab-bab
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada Bank Jatim Cabang Pembantu Krian dan berdasarkan hal-hal yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya, saya dapat memberikan kesimpulan
Lebih terperinciSALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /SEOJK.03/2016 TENTANG TATA CARA PENERBITAN SERTIFIKAT DEPOSITO
Yth. Direksi Bank Umum Konvensional di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /SEOJK.03/2016 TENTANG TATA CARA PENERBITAN SERTIFIKAT DEPOSITO Sehubungan dengan Peraturan Otoritas
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 4/ 9 /PBI/2002 TENTANG OPERASI PASAR TERBUKA GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 4/ 9 /PBI/2002 TENTANG OPERASI PASAR TERBUKA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung tujuan Bank Indonesia guna mencapai dan memelihara kestabilan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
7 BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan selalu mengungkapkan perkembanganperkembangan penting dan terbaru dalam lingkungan keuangan. Perubahan
Lebih terperinciFlowchart Deposito. Tugas sistem operasional bank syariah Dosen : Gita Danupranata, S.E., M.M
Flowchart Deposito Tugas sistem operasional bank syariah Dosen : Gita Danupranata, S.E., M.M Anisa Kumala Dewi 20120730038 Dhea Aristika Putri 20120730043 Sukirno 20120730049 Asprilia Khalifa 20120730032
Lebih terperinciGIRO & PINJAMAN REKENING
GIRO & PINJAMAN REKENING KORAN GIRO Simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan pemindahbukuan. Surat perintah
Lebih terperinciSumber-sumber Dana Bank
Sumber-sumber Dana Bank Materi 2 Subpokok bahasan : Dana yang berasal dari bank itu sendiri. Dana yang berasal dari masyarakat (Produk funding) Giro Tabungan Deposito Dana yang berasal dari lembaga lain
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMK BINA DHARMA 2 BANDUNG Mata Pelajaran : Mulok Akuntansi Perbankan Kelas/Semester : XI/4 Alokasi Waktu : 6 x 45 menit Standar Kompetensi : Mencatat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. demokrasi ekonomi dan menggunakan prinsip kehati-hatian. Fungsi utama
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Perbankan adalah segala sesuatu yangmenyangkut tentang Bank, mencakupkelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan prosesmelaksanakan usahanya. Perbankan Indonesia
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN BANK
LAPORAN KEUANGAN BANK ANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN DANA BANK KEGUNAAN LAPORAN KEUANGAN BANK 1. skrining awal dalam pemilihan investasi. 2. perkiraan terhadap hasil dan kondisi keuangan bank. 3. diagnosis
Lebih terperinciM E T A D A T A INFORMASI DASAR CAKUPAN DATA
M E T A D A T A INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Neraca Analitis Bank Umum dan BPR 2 Penyelenggara Statistik : Departemen Statistik Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 4 Contact : Divisi
Lebih terperinciPT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 JULI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 JULI 2017
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 247,900 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6,956,541 3. Penempatan pada bank lain 840,697 4. Tagihan spot dan derivatif 980,182 5. Surat berharga
Lebih terperinciAkuntansi Penempatan pada Bank Lain
Akuntansi Penempatan pada Bank Lain Pengertian Penempatan pada bank lain adalah penempatan dana dalam bentuk interbank call money, tabungan, deposito berjangka, atau bentuk lain yang sejenis, yang dimaksud
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 424/KMK.06/2003 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 424/KMK.06/2003 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI Keputusan ini telah diketik ulang, bila ada keraguan mengenai
Lebih terperincitutinonka.wordpress.com
tutinonka.wordpress.com TUJUAN PENGAJARAN: Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu untuk: 1. Menjelaskan yang dimaksud dengan kas 2. Membuat pencatatan pada kas kecil (petty cash) 3. Membuat
Lebih terperinciBab 5 Manajemen Kas dan Surat Berharga Jangka Pendek
D a s a r M a n a j e m e n K e u a n g a n 73 Bab 5 Manajemen Kas dan Surat Berharga Jangka Pendek Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan tentang motif memegang kas, aliran kas dalam perusahaan,
Lebih terperinciBAB II DEPOSITO SEBAGAI SALAH SATU SURAT BERHARGA. deposito di Bank lazimnya di letakkan pada persyaratan jangka waktu
BAB II DEPOSITO SEBAGAI SALAH SATU SURAT BERHARGA A. Pengertian Deposito Seperti diketahui salah satu aktivititas perbankan dalam usaha untuk mengumpulkan dana adalah mengarahkan aktivitas deposito. Di
Lebih terperinciI. UMUM II. PASAL...
PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 19 /PBI/2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 8/12/PBI/2006 TENTANG LAPORAN BERKALA BANK UMUM I. UMUM Dalam rangka mendukung tujuan
Lebih terperinciPELAKSANAAN DEPOSITO BERJANGKA RUPIAH DI BANK BTN CABANG SURABAYA
PELAKSANAAN DEPOSITO BERJANGKA RUPIAH DI BANK BTN CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : AVENIDA. M. DILYANTI. M NIM : 2009110420 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2012 1 1. Latar Belakang
Lebih terperinciPT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 JULI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 JULI 2016
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 231,130 2. Penempatan pada Bank Indonesia 4,048,447 3. Penempatan pada bank lain 981,881 4. Tagihan spot dan derivatif 1,361,472 5. Surat berharga
Lebih terperinciPT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 JULI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 JULI 2015
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 241,955 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6,785,695 3. Penempatan pada bank lain 1,214,487 4. Tagihan spot dan derivatif 1,917,584 5. Surat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Akuntansi Pengertian sistem akuntansi (Mulyadi:2010) adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan alat pembayaran dengan menggunakan sistem non cash
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan alat pembayaran dengan menggunakan sistem non cash seperti paper based (cek dan giro) dan card based (kartu debit dan kartu kredit) tidak menghilangkan
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/12/PBI/2006 TENTANG LAPORAN BERKALA BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/12/PBI/2006 TENTANG LAPORAN BERKALA BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA Menimbang: a. bahwa dalam rangka penetapan kebijakan moneter, pemantauan stabilitas sistem keuangan,
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 1/11/PBI/1999
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 1/11/PBI/1999 TENTANG FASILITAS KHUSUS DALAM RANGKA MENGATASI KESULITAN PENDANAAN JANGKA PENDEK BAGI BANK UMUM YANG DISEBABKAN MASALAH KOMPUTER TAHUN 2000 GUBERNUR BANK
Lebih terperinci2 Pada praktik kegiatan usaha perbankan terdapat Sertifikat Deposito dalam bentuk tanpa warkat meskipun pengaturan sertifikat deposito saat ini hanya
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KEUANGAN. OJK. Sertifikat Deposito. Bank. Penerbitan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 164). PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/3/PBI/2003 TENTANG FASILITAS PEMBIAYAAN JANGKA PENDEK BAGI BANK SYARIAH GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/3/PBI/2003 TENTANG FASILITAS PEMBIAYAAN JANGKA PENDEK BAGI BANK SYARIAH GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank Syariah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Bank 1. Pengertian Bank Menurut UndangUndang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 1998 Tentang Perbankan yang dimaksud dengan Bank adalah Badan usaha yang menghimpun dana dari
Lebih terperinciPERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN PADA PT. BANK MANDIRI
PERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BUNGA TABUNGAN KONVENSIONAL PADA PT. BANK MANDIRI Latar Belakang Bank merupakan badan usaha yang menghimpun
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. bidang keuangan yaitu sebagai tempat mengamankan uang, melakukan investasi,
9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Bank sebagai lembaga keuangan, yang kegiatanya tidak akan terlepas dari bidang keuangan yaitu sebagai tempat mengamankan uang, melakukan investasi, pengiriman
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI tentang perbankan, adalah sebagai berikut :
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian, Fungsi dan Jenis Bank 2.1.1 Pengertian Bank Pengertian bank menurut pasal 1 Undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang perbankan, adalah sebagai berikut : Bank adalah
Lebih terperinci