PERBANDINGAN KEEFEKTIFAN METODE MOVING AVERAGE DAN EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK PERAMALAN JUMLAH PENGUNJUNG HOTEL MERPATI

dokumen-dokumen yang mirip
METODE KUANTITATIF, MENGGUNAKAN BERBAGAI MODEL MATEMATIS YANG MENGGUNAKAN DATA HISTORIES DAN ATAU VARIABLE-VARIABEL KAUSAL UNTUK MERAMALKAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERAMALAN CURAH HUJAN KOTA PONTIANAK DENGAN DEKOMPOSISI SENSUS II

SALES FORECASTING UNTUK PENGENDALIAN PERSEDIAAN

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAN KAITANNYA DALAM PERAMALAN LABA PADA PD. RAMATEX. Nama : Desty Trisnayannis NPM :

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN KANTOR PERCETAKAN DAN PERDAGANGAN UMUM CV AGUNG BEKASI TIMUR

TEKNIK PERAMALAN KUANTITATIF (TEKNIK STATISTIK) Astrid Lestari Tungadi, S.Kom., M.TI.

Febriyanto, S.E., M.M.

Aplikasi Sistem Informasi Forecasting pada PD. Maha Jaya. Teknik Informatika 1 Teknik Industri 2 Universitas Kristen Petra Surabaya

BAB 2 LANDASAN TEORI

K NEAREST NEIGHBOR DALAM IMPUTASI MISSING DATA. Susanti, Shantika Martha, Evy Sulistianingsih INTISARI

OPTIMASI PARAMETER α DAN γ DALAM PEMULUSAN EKSPONENSIAL DUA PARAMETER DENGAN METODE MODIFIKASI GOLDEN SECTION

BAB 2 LANDASAN TEORI

METODE PERAMALAN HOLT-WINTER UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT

ANALISIS PERAMALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TUNGGAL ABSTRACT

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi

PERAMALAN (FORECASTING)

HASIL DAN ANALISIS DATA. Berikut ini adalah data penjualan besi Wiremesh selama 4 tahun berturutturut.

BAB 2 LANDASAN TEORI

1. PENDAHULUAN 2. KAJIAN PUSTAKA

ANALISIS DAN PERAMALAN PRODUKSI TANAMAN TEH DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS MUSIM

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

PENGGUNAAN METODE SMOOTHING EKSPONENSIAL DALAM MERAMAL PERGERAKAN INFLASI KOTA PALU

PERAMALAN PRODUKSI SARUNG TENUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMULUSAN DATA

Evelina Padang, Gim Tarigan, Ujian Sinulingga

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BAJA MS DI DIREKTORAT PRODUKSI ATMI CIKARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

EMA302 Manajemen Operasional

BAB III PERAMALAN 3.1 Landasan Teori Peramalan

Volume 9 Nomor 1 Maret 2015

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam skripsi yang penulis lakukan ini menggunakan analisa forecasting dari

BAB III PERAMALAN DENGAN METODE DEKOMPOSISI. (memecah) data deret berkala menjadi beberapa pola dan mengidentifikasi masingmasing

PERAMALAN PENJUALAN OBAT MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA TOKO OBAT BINTANG GEURUGOK

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pembahasan Materi #7

PEMODELAN DAN PERAMALAN DATA DERET WAKTU DENGAN METODE SEASONAL ARIMA

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. 3.1 Alasan digunakan Metode Exponential Smoothing. Banyak metode peramalan yang dapat digunakan dalam memprediksi tingkat

SISTEM PERAMALAN PERSEDIAAN UNIT MOBIL MITSUBISHI PADA PT. SARDANA INDAH BERLIAN MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING

PREDIKSI HARGA DAGING SAPI DI PEKANBARU DENGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL WINTER

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERAMALAN PENJUALAN TIKET PESAWAT PADA CV. VIDO JAYA TOUR DAN TRAVEL

Dian Kristanti 1) 1 Prodi Pendidikan Matematika, STKIP Bina Bangsa Meulaboh.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan

BAB 3 PRAKIRAAAN dan PERAMALAN PRODUKSI. Dalam Manajemen Operasional, mengapa perlu ada peramalan produksi?

BAB II KAJIAN PUSTAKA Definisi dan Tujuan Forecasting. yang belum terjadi (Pangestu S, 1986:1). Forecasting atau peramalan

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI MODUL VIII ( TIME SERIES FORECASTING

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman Online di:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Vanissa Hapsari,2013

Hasil Peramalan dengan Menggunakan Software Minitab

Peramalan (Forecasting)

BAB 3 FORECASTING DAN PENGAMATAN TRAFIK DATA

PERBANDINGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL GANDA HOLT DENGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL GANDA BROWN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Analisis Deret Waktu

KAJIAN TEORITIS HYBRIDIZING EXPONENTIAL SMOOTHING DAN NEURAL NETWORK UNTUK PERAMALAN DATA RUNTUN WAKTU

ANALISIS DERET WAKTU

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENERAPAN METODE DESEASONALIZED PADA PERAMALAN BANYAK PENUMPANG KERETA API DI PULAU JAWA. Abstract

BAB I PENDAHULUAN. Peramalan merupakan suatu kegiatan memprediksi nilai dari suatu

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN PAKAIAN PADA TOKO KARTINI BUSANA. Nama : SUCI MUTIARA NPM : Kelas : 3 EA 14

BAB III PERAMALAN. Praktikum Sistem Produksi ATA 2014/2015

PERAMALAN (Forecast) (ii)

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KUE BOLU BERDASARKAN RAMALAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MODEL P (STUDI KASUS: P.IRT FOKER CAKE)

BAB. 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. estimasi data yang akan datang. Peramalan atau Forecasting merupakan bagian

PERAMALAN PENJUALAN PRODUKSI TEH BOTOL SOSRO PADA PT. SINAR SOSRO SUMATERA BAGIAN UTARA TAHUN 2014 DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS

PERENCANAAN JUMLAH PRODUK MENGGUNAKAN METODE FUZZY MAMDANI BERDASARKAN PREDIKSI PERMINTAAN Oleh: Norma Endah Haryati ( )

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS PERAMALAN VOLUME PENJUALAN UD. AMER DENGAN METODE SMOOTHING NAMA : MUHAMMAD IQBAL NPM : KELAS : 3EA01 JURUSAN : MANAJEMEN

Dwi Puspitasari 1, Mustika Mentari 2, Wildan Ridho Faldiansyah 3

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian...

BAB 2 LANDASAN TEORI

FORECASTING INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ARIMA

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Estimasi, Pemilihan Model dan Peramalan Hubungan Deret Waktu

BAB II LANDASAN TEORI. saling berhubungan membentuk suatu kesatuan atau organisasi atau suatu jaringan

Peramalan Jumlah Penumpang Pada Siluet Tour And Travel Kota Malang Menggunakan Metode Triple Exponential Smoothing

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

ANGGA NUR ARDYANSAH NIM

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN JASA PADA BENGKEL SERVICE MOTOR

MATHunesa Jurnal Ilmiah Matematika Volume 3 No.6 Tahun 2017 ISSN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif adalah suatu kegiatan yang berkenaan dengan pernyataan terhadap

METODE PEMULUSAN (SMOOTHING)

Prediksi Jumlah Pengunjung Perpustakaan Universitas Sam Ratulangi Manado Menggunakan Metode Dekomposisi

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI: S1 SISTEM INFORMASI Semester : Genap

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksikan apa yang akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERAMALAN JUMLAH SISWA/I SEKOLAH MENENGAH ATAS SWASTA MENGGUNAKAN ENAM METODE FORECASTING

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 3 (2015), hal 251 258. PERBANDINGAN KEEFEKTIFAN METODE MOVING AVERAGE DAN EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK PERAMALAN JUMLAH PENGUNJUNG HOTEL MERPATI Novianus, Helmi, Shantika Martha INTISARI Peramalan adalah salah satu unsur yang sangat penting dalam pengambilan keputusan sebagai pedoman dalam pembuatan rencana penyediaan sarana dan prasarana dalam industri perhotelan. Permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana penggunaan metode peramalan Time series untuk meramalkan jumlah pengunjung hotel Merpati Pontianak. Metode yang digunakan adalah metode Moving Average dan metode Exponential Smoothing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan metode Moving Average dan metode Exponential Smoothing serta membandingkan keefektifan penggunaan metode Moving Average dan metode Exponential Smoothing untuk peramalan jumlah pegunjung hotel Merpati Pontianak. Metode peramalan yang menghasilkan nilai error terkecil merupakan metode yang efektif untuk meramalkan jumlah pengunjung hotel Merpati Pontianak. Hasil peramalan jumlah pengunjung hotel Merpati Pontianak untuk periode bulan Januari 2015 dengan menggunakan metode Single Exponential Smoothing dengan adalah 1.334 orang. Kata kunci: Moving Average, Exponential Smoothing, Time series PENDAHULUAN Hotel Merpati merupakan hotel berbintang dua yang terletak di Jalan Imam Bonjol no. 111 Pontianak. Hotel Merpati dibangun oleh Tjemerlang The pada akhir tahun 1995 dan diresmikan oleh Walikota Pontianak Abdul Majid Hasan, S.Sos. Hotel Merpati memiliki sejumlah fasilitas yang cukup lengkap dan beraneka ragam dengan tarif yang cukup terjangkau untuk semua kalangan masyarakat. Hotel Merpati memliki jumlah kamar sebanyak 173 kamar yang diklasifikasikan kedalam 6 kelas sesuai dengan fasilitas yang terdapat pada setiap kamar. Klasifikasi kamar yang terdapat di Hotel Merpati yaitu: 3 kamar kelas Business Suite, 69 kamar kelas Superior Twin/Double, 48 kamar kelas Standard Twin/Double, 2 kamar kelas Standard Single, 8 kamar kelas Economic Suite dan 43 kamar kelas Economic Twin/Double. Setiap bulannya jumlah pengunjung yang berkunjung selalu ramai dengan tujuan untuk urusan pribadi, urusan bisnis, acara seminar dan lain sebagainya. Intensitas jumlah pengunjung hotel yang fluktuatif setiap bulan dan tidak dapat diramalkan manajemen hotel Merpati menjadi permasalahan pihak hotel sehingga menimbulkan ketidakseimbangan antara jumlah pengunjung yang datang dengan ketersediaan jumlah kamar yang ada di hotel Merpati. Berkaitan dengan penyediaan dan pengadaan sarana prasarana di hotel Merpati diperlukan sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan diperlukan untuk memperkirakan jumlah pengunjung yang datang pada periode ke depannya agar pengadaan sarana prasarana, kualitas pelayanan dan penyediaan fasilitas menjadi lebih optimal. Berdasarkan data pengunjung pada masa lalu yang dianalisa dengan metode peramalan Time series, dapat diketahui hasil ramalan jumlah pengunjung hotel Merpati pada periode ke depannya. Teknik peramalan dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu teknik peramalan kualitatif dan teknik peramalan kuantitatif. Dalam teknik peramalan kuantitatif terdapat dua model peramalan yaitu model Kausal dan model Time series [1]. Pada model Kausal, peramalan masa depan dilakukan berdasarkan variabel yang mempengaruhi suatu peristiwa. Sedangkan pada model Time series, peramalan masa depan dilakukan berdasarkan variabel nilai pada masa lalu. Berdasarkan nilai yang terdapat pada masa lalu dapat diketahui jumlah ramalan pada periode berikutnya. 251

252 NOVIANUS, HELMI, S. MARTHA Setiap metode peramalan memiliki karakteristik gerakan/variasi data. Terdapat empat macam gerakan/variasi atau pola data dalam Time series, yaitu: Acak atau Irregular (I), Musiman atau Seasonal (S), Siklis atau Cyclic (C) dan Trend (T) [3]. Pemilihan metode peramalan harus sesuai dengan gerakan/variasi data yang terbentuk agar menghasilkan ramalan yang akurat dan nilai error yang kecil. Pemilihan metode peramalan yang efektif harus sesuai dengan peristiwa yang diramalkan. Tidak ada metode peramalan yang selalu efektif digunakan untuk melakukan peramalan suatu peristiwa. Metode peramalan yang efektif adalah metode peramalan yang menghasilkan nilai error terkecil [2]. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan peramalan dengan menggunakan metode Moving Average dan metode Exponential Smoothing serta membandingkan keefektifan penggunaan metode Moving Average dan metode Exponential Smoothing untuk peramalan jumlah pengunjung hotel Merpati Pontianak. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pengunjung hotel yaitu data pengunjung yang melakukan check in pada hotel Merpati periode Januari 2008-Desember 2014 (Tabel 1). Berdasarkan data pada Tabel 1, dapat dibuat suatu scatter diagram untuk melihat fluktuasi gerakan/variasi data yang terbentuk. Hasil analisa gerakan/variasi data jumlah pengunjung yang terbentuk selama periode Januari 2008-Desember 2014 (Gambar 1) adalah gerakan/variasi data yang bersifat acak atau irregular (I). Metode Single Moving Average dan Single Exponential Smoothing merupakan metode peramalan yang efektif digunakan untuk data yang memiliki gerakan/variasi data yang bersifat acak atau irregular (I) [2]. Dalam penelitian ini metode Single Moving Average menggunakan periode 4 bulanan dan metode Single Exponential Smoothing menggunakan nilai dan. Setelah mendapatkan hasil peramalan, langkah selanjutnya adalah menghitung nilai MAE (Mean Absolute Error), nilai MSE (Mean Squared Error), dan nilai MAPE (Mean Absolute Percentage Error) dari metode Single Moving Average dan Single Exponential Smoothing. Metode peramalan dengan error yang paling kecil merupakan metode yang efektif digunakan untuk melakukan peramalan jumlah pengunjung hotel Merpati Pontianak pada bulan Januari 2015. SINGLE MOVING AVERAGE Metode Single Moving Average merupakan metode peramalan berdasarkan rata-rata bergerak dari nilai-nilai masa lalu. Istilah Moving Average digunakan karena setiap muncul nilai pengamatan baru, nilai rata-rata baru dapat dihitung dengan menghilangkan nilai pengamatan terdahulu dan memasukkan nilai pengamatan terbaru. Hasil Moving Average kemudian akan menjadi ramalan untuk periode mendatang. Rumusan untuk mencari hasil peramalan menggunakan metode Single Moving Average adalah sebagai berikut. Keterangan : = peramalan untuk periode t + 1 X t = data aktual pada periode ke t W = jumlah periode Moving Average t = indeks periode waktu (1) SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING Metode Single Exponential Smoothing yang sederhana dikembangkan dari metode Single Moving Average. Metode Single Exponential Smoothing untuk R pengamatan dituliskan sebagai berikut.

Perbandingan keefektifan metode Moving Average dan Exponential Smoothing... 253 Misalkan suatu observasi yang lama tidak tersedia sehingga harus digantikan dengan suatu nilai pendekatan. Salah satu pengganti yang mungkin adalah nilai ramalan periode yang sebelumnya, sehingga diperoleh Persamaan berikut. Dari Persamaan (2) dapat dilihat bahwa ramalan (2) didasarkan atas pembobotan observasi yang terakhir dengan nilai suatu bobot dan pembobotan ramalan yang terakhir sebelumnya dengan suatu bobot * +. Karena R merupakan suatu bilangan bulat positif, akan menjadi suatu konstanta antara nol (jika R data tak terhingga) dan 1 (jika R = 1). Dengan mengganti dengan, Persamaan (3) menjadi Persamaan berikut. (3) Dengan : = peramalan untuk periode ke t + 1 = konstanta Exponential Smoothing t = indeks periode waktu Nilai berkisar antara 0-1 yang ditentukan oleh peneliti. Pada penelitian ini ditentukan nilai ; dan. Dengan menggunakan Persamaan (4) maka untuk menghitung hasil peramalan menggunakan metode Single Exponential Smoothing adalah sebagai berikut. 1. ; 2. ; 3. ; Untuk bulan pertama (t = 1) peramalan belum bisa dilakukan karena data untuk melakukan perhitungan belum cukup dan hasil ramalan tidak dapat dihitung. untuk membuat ramalan dibulan kedua (t = 2) nilai boleh ditentukan secara bebas tetapi mendekati nilai atau sama dengan. Pada penelitian ini nilai menggunakan nilai yang sama dengan. MENGHITUNG ERROR PERAMALAN Jika merupakan data aktual dan periode merupakan ramalan untuk periode yang sama, maka error didefinisikan sebagai berikut [1]. Jika terdapat nilai pengamatan dan ramalan untuk N periode, maka akan terdapat n buah error dan ukuran statistik standar berikut yang dapat didefinisikan sebagai berikut. 1. Mean Absolute Error (MAE) Mean Absolute Error (MAE) yaitu rata-rata nilai absolute error dari kesalahan meramal (tidak dihiraukan tanda positif atau negatifnya). (4) 2. Mean Squared Error (MSE) Mean Squared Error (MSE) yaitu rata-rata dari kesalahan peramalan yang dikuadratkan. (5) 3. Mean Absolute Percentage Error (MAPE) Mean Absolute Percentage Error (MAPE) digunakan untuk mencari persentase nilai tengah kesalahan absolute setiap periode. (6)

254 NOVIANUS, HELMI, S. MARTHA Keterangan : = data aktual pada periode ke t = peramalan untuk periode t = jumlah data ramalan N = jumlah data aktual STUDI KASUS Penelitian mengambil studi kasus di hotel Merpati Pontianak. Data aktual didapatkan dari hasil wawancara dengan pihak hotel Merpati Pontianak. Data aktual periode Januari 2008-Desember 2014 dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai berikut. Tabel 1 Data Pengunjung Hotel Merpati Pontianak Periode 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Januari 1.047 1.229 1.625 1.726 2.036 2.378 1.396 Februari 1.392 1.335 1.464 1.555 1.828 1.629 1.384 Maret 1.542 1.557 1.663 1.711 2.065 1.660 1.591 April 1.572 1.316 1.052 1.821 1.873 1.835 1.234 Mei 1.647 1.297 1.622 2.022 1.993 1.770 1.381 Juni 1.636 1.396 1.906 2.049 1.847 1.921 1.079 Juli 1.591 1.257 1.918 2.206 1.851 1.890 1.155 Agustus 1.526 1.395 1.642 1.868 2.003 2.279 1.246 September 1.275 1.076 1.882 2.049 1.875 2.216 1.087 Oktober 1.338 1.515 1.911 1.997 1.984 1.502 1.383 November 1.397 1.420 1.651 1.584 1.823 1.446 1.508 Desember 1.341 1.468 1.790 1.826 1.823 1.495 1.285 Berdasarkan data aktual jumlah pengunjung hotel Merpati pontianak pada Tabel 1 dapat dibuat diagram garis pada Gambar 1 sebagai berikut. Gambar 1. Data Aktual Jumlah Pengunjung Hotel Merpati Pontianak

Perbandingan keefektifan metode Moving Average dan Exponential Smoothing... 255 Berdasarkan Gambar 1 dibuat juga scatter diagram lainnya untuk melihat perbandingan antara fluktuasi data yang terbentuk pada Gambar 1 dengan fluktuasi yang terbentuk berdasarkan hasil peramalan yang didapatkan. Dengan menggunakan Persamaan (1) dan menentukan jumlah periode Moving Average 4 bulanan serta Persamaan (4) dengan menggunakan nilai ; dan dapat dihitung hasil peramalan jumlah pengunjung hotel periode januari 2008-Desember 2015. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 2 sebagai berikut. Tabel 2 Hasil Peramalan Jumlah Pengunjung Hotel Merpati Periode Januari 2008-Desember 2014 Bulan Jumlah pengunjung Single Moving Average (4 bulanan) Single Exponential Smoothing Single Exponential Smoothing Single Exponential Smoothing Januari (2008) 1.047 Februari (2008) 1.392 1.047 1.047 1.047 Maret (2008) 1.542 1.081,5 1.150,5 1.228,5 April (2008) 1.572 1.127,25 1.267,95 1.465,95 Mei (2008) 1.647 1.388,25 1.171,995 1.359,17 1.540,185 Juni (2008) 1.636 1.538,25 1.219,496 1.445,516 1.614, 956 Juli (2008) 1.591 1.599,25 1.261,146 1.502,661 1.629,687 Oktober (2014) 1.383 1.141,75 1.470,604 1.212,458 1.126,765 November (2014) 1.508 1.217,75 1.461,844 1.263,621 1.306,129 Desember (2014) 1.285 1306 1.446,46 1.336,934 1.447,43 Metode peramalan pertama yang digunakan adalah metode Single Moving Average dengan periode 4 bulanan. Diagram garis hasil perbandingannya dapat dilihat pada gambar 2 sebagai berikut. Gambar 2. Hasil Perbandingan Jumlah Pengunjung dengan Jumlah Pengunjung Menggunakan Metode Single Moving Average

256 NOVIANUS, HELMI, S. MARTHA Gambar 2 menunjukkan hasil perbandingan antara grafik jumlah pengunjung dengan jumlah pengunjung menggunakan metode Single Moving Average. Hasil peramalan menggunakan metode Single Moving Average menunjukkan gerakan/variasi data yang bersifat irregular atau acak (I). Metode peramalan kedua adalah metode Single Exponential Smoothing. Nilai yang digunakan adalah 0,1; 0.3 dan 0,7. Diagram garis hasil perbandingan antara data aktual dengan hasil peramalan dengan menggunakan metode Exponential Smoothing dapat dilihat pada Gambar 3, Gambar 4 dan Gambar 5 sebagai berikut. Gambar 3. Hasil Perbandingan Jumlah Pengunjung dengan Jumlah Pengunjung Menggunakan Metode Single Exponential Smoothing dengan Gambar 4. Hasil Perbandingan Jumlah Pengunjung dengan Jumlah Pengunjung Menggunakan Metode Single Exponential Smoothing dengan

Perbandingan keefektifan metode Moving Average dan Exponential Smoothing... 257 Gambar 5. Hasil Perbandingan Jumlah Pengunjung dengan Jumlah Pengunjung Menggunakan Metode Single Exponential Smoothing dengan Gambar 3, Gambar 4 dan Gambar 5 menunjukkan hasil perbandingan antara grafik jumlah pengunjung dengan jumlah pengunjung menggunakan metode Single Exponential Smoothing dengan nilai Hasil peramalan menggunakan metode Single Exponential Smoothing menunjukkan gerakan/variasi data yang bersifat irregular atau acak (I). Pada Gambar 3, Gambar 4, dan Gambar 5 menunjukkan bahwa semakin besar nilai yang digunakan maka akan semakin halus fluktuasi hasil peramalan yang didapat (hasil peramalan mendekati data aktual). Berdasarkan Gambar 2, Gambar 3, Gambar 4, dan Gambar 5 dapat dilihat perbandingan fluktuasi yang terbentuk antara metode peramalan yang digunakan dengan data aktual menunjukkan terdapatnya error. Semakin besar nilai error yang dihasilkan, semakin tidak akurat metode peramalan yang digunakan. Dengan menggunakan Persamaan (5), Persamaan (6) dan Persamaan (7) dapat dihitung nilai error peramalan. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 2 sebagai berikut. Tabel 3 Perbandingan Nilai MAE, MSE dan MAPE Metode Peramalan MAE MSE MAPE Single Moving Average (4 bulanan) 171,46 48.797,05 10,8484 Single Exponential Smoothing 217,41 72.974,06 13,8745 174,84 48.406,22 11,1653 168,398 47.950,85 10,756 Berdasarkan Tabel 2, dapat dilihat bahwa metode Single Exponential Smoothing dengan menghasilkan nilai error (MAE, MSE, MAPE) terkecil apabila dibandingkan dengan ketiga metode peramalan yang lain. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode Single Exponential Smoothing dengan merupakan metode yang efektif digunakan untuk meramalkan jumlah pengunjung hotel periode (bulan) berikutnya. Hasil peramalan jumlah pengunjung pada bulan Januari 2015 dengan menggunakan metode Single Exponential Smoothing dengan adalah sebagai berikut.

258 NOVIANUS, HELMI, S. MARTHA Hasil peramalan jumlah pengunjung hotel Merpati Pontianak pada bulan Januari 2015 adalah sebanyak 1.334 orang. Dengan jumlah kamar yang tersedia sebanyak 173 buah, maka rata-rata jumlah kedatangan jumlah pengunjung per kamar per hari pada bulan Januari 2015 adalah 0,257 orang. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Metode Moving Average dan Exponential Smoothing dapat digunakan untuk melakukan peramalan jumlah pengunjung hotel Merpati Pontianak. 2. Nilai error metode Moving Average dan Exponential Smoothing pada peramalan jumlah pengunjung hotel Merpati Pontianak adalah sebagai berikut. a. Metode Single Moving Average 4 Bulanan menghasilkan nilai MAE = 171,46; MSE = 48.797,05 dan MAPE = 10,8484 b. Metode Single Exponential Smoothing - Dengan didapatkan nilai MAE = 217,41; MSE = 72.974,06 dan MAPE = 13,8745 - Dengan didapatkan nilai MAE = 174,84; MSE = 48.406,22 dan MAPE = 11,1653 - Dengan didapatkan nilai MAE = 168,398; MSE = 47.950,85 dan MAPE = 10,756 Metode peramalan yang paling efektif untuk melakukan peramalan jumlah pengunjung hotel Merpati Pontianak periode Januari 2008-Desember 2014 adalah metode Single Exponential Smoothing dengan. Hasil peramalan jumlah pengunjung hotel Merpati Pontianak untuk periode bulan Januari 2015 adalah 1.334 orang. DAFTAR PUSTAKA [1]. Makridakis, S., Wheelwright, S.C., dan McGee, V.E., 1983, Forecasting: Method and Aplication 2nd Edition, John Wiley and Sons. Inc, Canada [2]. Subagyo, P., 1986, Forecasting Konsep dan Aplikasi, BPFE, Yogyakarta [3]. Supranto, J., 2000, Statistik Teori dan Aplikasi, Jilid 1, Edisi keenam, Erlangga, Jakarta NOVIANUS : FMIPA UNIVERSITAS TANJUNGPURA, Pontianak, novianus.1991@gmail.com HELMI : FMIPA UNIVERSITAS TANJUNGPURA, Pontianak, helmi132205@yahoo.co.id SHANTIKA MARTHA : FMIPA UNIVERSITAS TANJUNGPURA, Pontianak, shantika.martha@gmail.com