PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

dokumen-dokumen yang mirip
Rahmawati et al., Model pembelajaran Generative...

ABSTRAK. Kata kunci: Metode Project Based Learning, Kreativitas Belajar Peserta Didik, Hasil Belajar Sejarah ABSTRACT

Rosita et al., Implementasi Model Attention, Relevance, Confidence and Satisfaction... ABSTRAK ABSTRACT

Agus et al., Penerapan Model Pembelajaran Murder Kelas X Sos SMA Negeri 1 Maron...

Nurul Umamah, Marjono dan Erly Nurul Hidayah

Penerapan Pembelajaran Aktif Team Quiz

Susanti al., Penerapan Metode Discovery Learning Berbasis Pendekatan Saintfik...

ABSTRAK. Muzayana et al., Penerapan Metode Pembelajaran Discovery...

Zahro et al., Penerapan Metode Pembelajaran Inquiry Terbimbing (Guided Inquiry)...

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SEJARAH MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN ISU KONTROVERSIAL PADA PESERTA DIDIK

Dwijayanti et al., Penerapan Pendekatan Scientific dengan Metode Inquiry...

Safitri et al., Penerapan Model Connecting, Organizing, Reflecting, and Extending (CORE)...

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

Kata Kunci: pendekatan SAVI melalui metode eksperimen, aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa

Agustin et al., Penerapan Metode Pembelajaran Inquiry dengan Penilaian diri...

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

Pendahuluan. Eldayanti et al., Penerapan...

Pendahuluan. Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1

Dewi et al., Penerapan Metode Discovery Learning berbasis Asesmen Produk...

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

Rohmah Mujibatur., Penerapan Metode Role Playing dengan Media Gambar...

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

Rahman et al., Penerapan Model Pembelajaran Peta Konsep Pohon Jaringan... 1

Rahayu Fitrianingsih, Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek... Abstrak

Rina Asih Niasari et al., Penerapan Model Problem Based Learning dilengkapi Teknik Mind Mapping...

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, model kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition)

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

Kata Kunci: Hasil Belajar, Keterampilan Proses,, Media Lingkungan,, Metode Eksperimen, Pembelajaran IPA. Abstract

Mubashiroh et al., Penerapan...

Rohmawati et al., Penerapan Metode Role Playing...

Kata Kunci: Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, Metode Bermain Peran (Role Playing), Penelitian Tindakan Kelas.

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

Aydha Vadillah Kurniawati et al., Implementasi Kooperatif Learning NHT... Abstrak

Mebtan Dwi Permana, Imam Muchtar, Chumi Zahroul Fitriah 1)

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

Widanti et al., Penerapan Teknik Mind Mapping...

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

LINDA ROSETA RISTIYANI K

Mivafarlian et al., Penerapan Metode Diskusi Berbantuan Garis Bilangan. 1

Abstrak. Pendahuluan. Handayani et al., Penerapan Metode Inquiry

Rosidi et all., Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar...

Afifah et al., Penerapan Deep Dialogue/ Critical Thinking (DD/CT) dengan Pendekatan Scientific...

ABSTRACT. Keywords: Cooperative, Jigsaw, Cultural History of Islam. implementation of model cooperative learning type of jigsaw on the subjects of

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

Rahman et al., Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Sugestif...

Pendahuluan. Abstrak. Abstract. Azizah et al., Peningkatan Motivasi dan Hasil...

Pendahuluan. Asyiyah et al., Penerapan Pembelajaran Berbasis Multikultural dengan Model Kooperatif Time Token...

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL TALKING STICK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV DI SDN 10 SUNGAI SAPIH PADANG

ABSTRAK. Pratama et al., Pemanfaatan Peta Tematik Sebagai Media Pembelajaran...

Keywords: Method demonstrations, picture media, learning activities, learning out

Tarmini 1 SDN Maribaya 01, Kec. Kramat, Kab. Tegal Kata Kunci: Aktivitas Siswa, Hasil Belajar, Media Gelas Fakel

Prakoso et al., Peningkatan Keterampilan Pemecahan Masalah dan Hasil Belajar IPA Biologi...ister

Idawati Mahanurani 1, Toto Bara Setiawan 2, Ervin Oktavianingtyas 3

Key word: application of the discussion method-based contextual learning, increasing the ability to write reports

STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DIAH NURAINI MUNCARNO DARSONO

Penggunaan Media Tiruan Untuk Meningkatkan Keterampilan dan Pemahaman Siswa Friska Eris Novitasari,Titin Kartini Abstrak:

Margi Eldayanti, Pujiastuti, Sulifah Aprilya Hariani.

Kurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa

Pendahuluan. Keywords: Mastery Learning, Student Activities, Result Of Learning

Sholihoddin et al., Penerapan model pembelajaran kooperatif tutor sebaya...

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION

Abstrak. Kata Kunci : Metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS), aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa.

Pendahuluan. Yunita et al., Penerapan Metode Resitasi untuk Meningkatkan Aktivitas...

Joyful Learning Journal

Abstract. Linda Desiningrum et al, Implementasi Metode Role Playing...

Didik Cahyono 1), Dwi Haryoto 2), dan Asim 3) Universitas Negeri Malang

Fadilah et al., Peningkatan Keterampilan Berbicara... 1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEJARAH POKOK BAHASAN ZAMAN PENDUDUKAN MILITER JEPANG DI INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

Kata Kunci: model pembelajaran ARIAS, aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa

Penerapan Asesmen Kinerja Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ekonomi Sri Imawatin, Bambang Hari Purnomo Abstrak:

MELALUI PERMAINAN ULAR TANGGA DI SDN SIDOMUKTI 02 JEMBER

Rahayu et al., Peningkatan Aktivitas Belajar...

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

Pendahuluan. Wardani et all, Pendekatan Kontekstual...

PENINGKATAN HASIL BELAJAR K3LH MELALUI PEMBERIAN KUIS PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 MARE KABUPATEN BONE

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL KOMPUTER MENGGUNAKAN STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM)

Pendahuluan. Rizkya et al., Peningkatan Kemampuan Menyusun Kata menjadi Kalimat Tanya...

Chandayu et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS...

Devi Yuniar 16, Hobri 17, Titik Sugiarti 18

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

Penerapan Model Pembelajaran Guided Note Taking

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

Pendahuluan. Wardani et all, Penerapan Model Pembelajaran...

Pendidikan Biologi Volume 3, Nomor 3 September 2011 Halaman 79-90

Nurjanah et al., Penerapan Project Based Learning dengan Performance Assessment...

LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR KELAS IV SD N BALANGAN II

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DI KELAS V SD NEGERI 50 PADANG TONGGA

Pendahuluan. Windarto et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif. 1

Kata Kunci: Pendekatan Matematika Realistik, Volume Kubus dan balok, Aktivitas, Hasil Belajar.

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE QUESTIONS STUDENT HAVE DI KELAS V SDN 04 LEMBAH MELINTANG PASAMAN BARAT

Pendahuluan. Fadilah et al.,penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match...

Meningkatkan Kemampuan Menyimak melalui Media Boneka Tangan pada Siswa Kelas II SDN Nogosari 04 Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG

PENGGUNAAN PERTANYAAN PRODUKTIF PADA LKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA POSTER UNTUK PESERTA DIDIK KELAS III MI DARUL ULUM PALANGKARAYA TAHUN PELAJARAN

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Transkripsi:

1 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SEJARAH INDONESIA PESERTA DIDIK KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 1 BALUNG TAHUN AJARAN 2014/2015 Fandu Dyangga Pradeta, Nurul Umamah, Sumarno. Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember (UNEJ) Jln. Kalimantan 37, Jember 68121 E-mail: umamahnurul@ymail.co.id ABSTRAK Paradigma baru dalam pembelajaran pada kurikulum 2013, mengharapkan pendidik mampu bersikap interaktif dalam proses pembelajaran sebagai fasilitator dan mediator bagi peserta didik. Tujuan pengembangan dari kurikulum 2013 adalah menciptakan peserta didik yang lebih kreatif, produktif, inovatif, afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Masalah yang terjadi dalam pengembangan pembelajaran sejarah yang diterapkan di kelas adalah penggunaan metode pembelajaran yang kurang sesuai. Penggunaan metode pembelajaran yang diterapkan pada umumnya masih menggunakan paradigma lama sebagai media penyampaian materi pembelajaran. Melihat dari kondisi yang terjadi, peserta didik cenderung pasif dan bosan dalam proses pembelajaran. Hal ini akan mempengaruhi rendahnya kreativitas dan hasil belajar peserta didik. Metode pembelajaran yang diharapkan mampu mengatasi permasalahan rendahnya kreativitas dan hasil belajar peserta didik adalah menggunakan metode pembelajaran Active Knowledge Sharing. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan kreativitas dan hasil belajar sejarah Indonesia menggunakan metode pembelajaran Active Knowledge Sharing pada peserta didik kelas XI IPS 3 SMAN 1 Balung. Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Agustus sampai bulan September 2014. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Hasil penelitian kretivitas peserta didik secara klasikal pada pra siklus sebesar 51,71% meningkat 10.28% ke siklus 1 sebesar 57,03% dengan kategori kurang kreatif. Pada siklus 2 meningkat sebesar 9,31% menjadi 62,34% dengan kategori cukup kreatif. Pada siklus 3 meningkat 12,52% menjadi 70,15% dengan kategori kreatif. Pada peningkatan hasil belajar sejarah pada siklus 1 memperoleh persentase sebesar 59,37% meningkat 11,76% dari hasil belajar kogitif pra siklus sebesar 53,12%. Pada siklus 2 meningkat 21,05% menjadi 71,87%. Pada siklus 3 meningkat 21,74% menjadi 87,5%. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran Active Knowledge Sharing dapat meningkatkan krreativitas dan hasil belajar sejarah pada peserta didik kelas XI IPS 3 SMAN 1 Balung. Kata kunci: metode pembelajaran Active Knowledge Sharing, Kreativitas Peserta Didik, Hasil Belajar Sejarah ABSTRACT A new paradigm for learning in the curriculum in 2013, expect educators are able to being interactive in the process of learning as facilitators and mediators for learners. The aim of development in curriculum 2013 are creating a more creative students, productive, innovative, afective through the strengthening of attitudes, skills and knowledge. A problem that occur in the development of learning a history that applied in the classroom is the use of learning methods are less appropriate. In general, the application of a learning method is still using the old paradigm as a media to deliver the learning material. Look the condition that occur, the learners tend to be passive and have a feeling boring when teaching and learning takes place. So that, the consequence is it will affect the low creativity and learning outcomes of learners. The method of learning which is expected to overcome the problem of low creativity and students learning outcome is Active Knowledge Sharing method. The goal of these research is to increase the creativity and improving the learners s result of learning the history of Indonesia by using Active Knowledge Sharing method especially for students in XI grade IPS 3 SMAN 1 Balung. The implementation of research starting from August to September 2014. These research is Classroom Action Research. Results of research about learners creativity classically in the pre-cycle amounting 51,71% increased 10,28% to the cycle 1 amounting 57,03% with less creative category. In cycle 2, increased 9,31% become 62,34% with enough creative category. In cycle 3, increased 12,52% become 70,15% with creative category. On improving the learning outcomes of history in cycle 1 obtain the percentage amounting 59,37% increased 11,76% of cognitive learning outcomes pre-cycle amounting 53,12%. In cycle 2 increased 21,05% become 71,87%. In cycle 3 increased 21,74% become 87,5%. Based on this case, the conclusion is the application of Active Knowledge Sharing method may increase the creativity of learners and improve the students result of learning the history especially for students in XI grade IPS 3 SMAN 1 Balung. Key Words: Active Knowledge Sharing method, Learners creativity and Learning outcome of history

PENDAHULUAN Proses pembelajaran menurut kurikulum 2013 merupakan tahapan-tahapan yang dilalui dalam mengembangkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik yang harus dimiliki oleh siswa atau peserta didik. Tujuan pengembangan dari kurikulum 2013 adalah menciptakan insan Indonesia yang kreatif, produktif, inovatif, afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan (Kemendikbud, 2013:102). Peserta didik diharapkan untuk dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai suatu objektif yang ditentukan baik dari aspek kognitif, aspek afektif serta aspek psikomotorik. Melihat hal tersebut, pendidik diharapkan dapat memfasilitasi peserta didik untuk bisa dengan mudah mencari informasi baik dengan media pembelajaran maupun melalui perkembangan teknologi yang ada ada ini. Hal ini juga akan mendorong peserta didik untuk lebih kreatif dan berkompeten dalam proses pembelajaran. Rendahnya kreativitas dan hasil belajar sejarah peserta didik juga dijumpai pada sekolah tempat peneliti melakukan observasi awal di SMA Negeri 1 Balung. Berdasarkan hasil yang diperoleh peneliti menemukan adanya permasalahan pembelajaran sejarah secara umum. Permasalahan tersebut yaitu pelajaran sejarah dianggap mata pelajaran yang kurang menarik, cenderung sering menghafal. Dalam proses pembelajaran sejarah, peserta didik terlihat pasif dan pendidik masih menjadi pusat dari pembelajaran. Pembelajaran sejarah cenderung hanya memanfaatkan fakta sejarah sebagai materi utama. Menurut Widja (1989:1) berdasarkan kenyataan yang ada peserta didik kurang tertarik terhadap pelajaran sejarah dikarenakan pendidik kurang memahami metode dan penggunaan media pengajaran, sehingga dalam menyampaikan pelajaran sejarah kurang menarik bagi para peserta didik. Tidak Model dan teknik pembelajaran juga kurang menarik, biasanya pendidik memulai pembelajaran dengan cerita atau membacakan yang telah tertulis di buku (Soewarso, 2000:2). Hal ini yang membuat pembelajaran sejarah dianggap sebagai mata pelajaran yang kurang diminati oleh peserta didik 2 sehingga kemampuan kreativitasnya kurang terlihat dan kurang tereksplor dengan baik. Melihat kenyataan di lapangan tidak sesuai dengan ketentuan yang ada. Rendahnya kreativitas peserta didik menyebabkan tujuan yang diinginkan tidak tercapai dengan maksimal. Pada saat proses pembelajaran berlangsung kreativitas peserta didik menjadi suatu tujuan pembelajaran yang dicapai. Aspek kreativitas disini menjadi variabel yang ingin dicapai dalam pembelajaran ini. Melihat kondisi seperti itu, solusi yang tepat digunakan untuk mengatasi permasalahan di atas adalah dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat yang tentunya disesuaikan dengan kondisi dalam kelas terutama pada peserta didik. Metode pembelajaran yang diharapkan mampu mengatasi permasalahan rendahnya kreativitas peserta didik adalah menggunakan metode pembelajaran Active Knowledge Sharing. Metode pembelajaran Active Knowledge Sharing ini merupakan metode yang dapat membuat peserta didik untuk lebih kreatif dalam proses pembelajaran di kelas. Metode ini dapat digunakan untuk melihat tingkat kemampuan peserta didik dan mengajarkan untuk membentuk kerjasama tim. Metode belajar Active Knowledge Sharing secara umum dapat: (1) meningkatkan ketrampilan peserta didik diantaranya ketrampilan berfikir, ketrampilan memecahkan masalah dan ketrampilan komunikasi; (2) meningkatkan keterlibatan peserta didik secara kreatif dalam proses pembelajaran; (3) meningkatkan ingatan peserta didik pada konsep yang dipelajari; (4) mengajarkan peserta didik untuk berani dalam mengemukakan pendapat dan pertanyaan; (5) membantu memunculkan ide atau gagasan terhadap permasalahan yang muncul. Peserta didik diharapkan untuk mampu mengeksplor dirinya dalam memunculkan potensi serta kemampuan untuk belajar tentang materi yang disampaikan. Prinsip saling tukar pengetahuan (Knowledge Sharing) menurut Bechina dan Bommen (2006:109) yang dimuat dalam The Electronic Journal of Knowledge

Management. Hasil penelitian menyatakan bahwa pembelajaran Active Knowledge Sharing dapat mentranfer pengetahuan kepada orang lain. Orang satu dengan yang lain dapat saling bertukar pengetahuan yang berasal dari pengalaman mereka masing- masing. Pembelajaran Knowledge Sharing dalam International Journal of Knowledge Management menjelaskan bahwa berbagi pengetahuan adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang konsep yang dibahas dalam kelas dan untuk membangun hubungan dengan teman- teman sekelas (Majid & Wey, 2009:67). Informasi yang muncul dari berbagi pengetahuan dapat mengurangi daya saing peserta didik antara rekan-rekan dan mengurangi adanya kurangnya interaksi antara orang-orang yang membutuhkan pengetahuan (Yaghi & Nassuora, 2011:58). Menurut Chiu (2010:35) yang menyatakan bahwa penyebab peserta didik kurang paham pengetahuan adalah kurangnya budaya berbagi, kurangnya interaksi, dan peserta didik percaya bahwa pengetahuan adalah kekuatan. Penerapan metode pembelajaran Active Knowledge Sharing diharapkan dapat meningkatkan kreativitas pada peserta didik dalam pembelajaran sejarah khususnya peserta didik kelas XI IPS 3 Negeri 1 Balung tahun pelajaran 2014/2015 sehingga tujuan dari proses pembelajaran dapat tercapai. Permasalahan yang di bahas adalah: Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah penerapan metode pembelajaran Active Knowledge Sharing dalam pembelajaran sejarah Indonesia dapat meningkatkan kreativitas peserta didik siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Balung semester gasal tahun ajaran 2014/2015? 2. Apakah penerapan metode pembelajaran Active Knowledge Sharing dalam pembelajaran sejarah Indonesia dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Balung semester gasal tahun ajaran 2014/2015? 3 Tujuan penelitian ini adalah: Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk meningkatkan kreativitas peserta didik pada pelajaran sejarah Indonesia melalui penerapan metode pembelajaran Active Knowledge Sharing peserta didik siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Balung semester gasal tahun ajaran 2014/2015. 2. Untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pelajaran sejarah Indonesia melalui penerapan metode pembelajaran Active Knowledge Sharing peserta didik siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Balung semester gasal tahun ajaran 2014/2015. Manfaat penelitian ini adalah: Berdasarkan tujuan penelitian yang diuraikan di atas penelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Pendidik dapat dijadikan acuan dalam proses meningkatkan kreativitas serta meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran sejarah. 2. Bagi peserta didik diharapkan dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran sejarah. 3. Bagi peneliti lain, sebagai bahan informasi dan wawasan untuk melakukan penelitian yang sejenis. 4. Bagi lembaga penelitian, sebagai referensi dalam kegiatan penelitian untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SMA Negeri 1 Balung. METODE PENELITIAN Penelitian ini pengambilan subjek penelitian adalah seluruh peserta didik kelas XI IPS 3 di SMA Negeri 1 Balung yang berjumlah 32 peserta didik dengan

jumlah peserta didik laki-laki sebanyak 10 orang dan peserta didik perempuan sebanyak 22 orang. Pemilihan subjek kelas XI IPS 3 di SMA Negeri 1 Balung dengan alasan pendidik kesulitan didalam proses pembelajaran dan rendahnya hasil pembelajaran dibandingkan kelas XI IPS yang lain. Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk memecahkan masalah yang timbul dalam kelas dan meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran di kelas. Prosedur dan langkah-langkah yang digunakan dalam melaksanakan penelitian ini mengikuti model skema penelitian Kemmis dan Mc Taggart yaitu berbentuk spiral. dengan tahapan penelitian tindakan pada satu siklus meliputi: Perencanaan, Tindakan, Observasi, dan Refleksi. Penelitian diawali dengan merencanakan tindakan yang akan dilakukan, kemudian melakukan tindakan, selama melakukan tindakan dilakukan juga observasi dalam rangka mengumpulkan data yang diinginkan, kemudian refleksi. Penelitian ini dilakukan tiga siklus, siklus 1, 2, dan 3. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam adalah observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis data kuantitatif digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik. Sedangkan analisis data kualitatif digunakan untuk mengetahui penerapan metode pembelajaran Active Knowledge Sharing terhadap mata pelajaran sejarah Indonesia. Hasil belajar yang diukur dalam penelitian ini adalah aspek kognitif,saja. Hasil belajar ranah afektif dan psikomotor dalam penelitian ini tidak di ukur karena peneliti hanya menfokuskan pada penilaian proses dan kognitif dari penelitian ini. Ketuntasan hasil belajar peserta didik dalam penelitian ini menggunakan ketuntasan hasil belajar yang telah ditetapkan oleh sekolah, dinyatakan tuntas apabila tingkat ketuntasan minimal mencapai 75 dari skor maksimal 100, sedangkan ketuntasan klasikal minimal 75% dari skor 4 maksimal 100%. Ketuntasan klasikal kelas minimal 75%, peserta didik dinyatakan kreatif apabila mencapai persentase 70% dari 100% diukur dari indikator kreativitas: (1) kemampuan memiliki rasa ingin tahu (2), kemampuan bertanya, (3) mengemukakan pendapat, (4) kemampuan menemukan berbagai ide, (5) orisinal dalam pemecahan masalah. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan selama penelitian dikelas didik XI IPS 3 di SMA Negeri 1 Balung 2014/2015. A. Peningkatan Kreativitas Peserta Didik Kelas XI IPS 3 SMAN 1 Balung dengan Penerapan Metode Pembelajaran Active Knowledge Sharing dalam Pembelajaran Sejarah Indonesia. Peningkatan kreativitas peserta didik dengan menerapkan metode pembelajaran Active Knowledge Sharing pada pelaksanaan siklus 1, 2 dan 3 dapat di lihat dari lima indikator berikut: (1) memiliki rasa ingin tahu, (2) kemampuan bertanya, (3) kemampuan menyatakan pendapat (4) kemampuan menemukan berbagai ide, (5) orisinal dalam pemecahan masalah. Pada pelaksanaan siklus 1 indikator kreativitas kemampuan peserta didik dalam memiliki rasa ingin tahu secara klasikal memperoleh persentase 53,90% dengan kategori kurang kreatif, sehingga meningkat sebesar 15,95% pada siklus 2 memperoleh persentase 62,5% dengan kategori cukup kreatif. Pada pelaksanaan siklus 3 meningkat sebesar 13,61%, memperoleh persentase 71.01% dengan kategori kreatif. Berdasarkan hasil tersebut, kemampuan memiliki rasa ingin tahu menunjukkan adanya peningkatan dari siklus 1,2 ke siklus 3. memberikan pertanyaan menunjukkan peningkatan pada siklus 1,2 dan 3. pada siklus 1 memperoleh persentase 56,25% dengan kategori kurang kreatif, sehingga meningkat sebesar 13,88%, pada siklus 2 memperoleh

persentase 64,06% dengan kategori cukup kreatif. pada siklus 3 meningkat sebesar 13,40%, memperoleh persentase 72,65% dengan kategori kreatif. mengemukakan pendapat menunjukkan peningkatan pada siklus 1,2 dan 3. pada siklus 1 memperoleh persentase 54,68% dengan kategori kurang kreatif, sehingga meningkat sebesar 15,72%, pada siklus 2 memperoleh persentase 63,28% dengan kategori cukup kreatif. pada siklus 3 meningkat sebesar 13,57%, memperoleh persentase 71,87% dengan kategori kreatif. memberikan berbagai ide/ gagasan menunjukkan peningkatan pada siklus 1,2 dan 3. pada siklus 1 memperoleh persentase 51,56% dengan kategori kurang kreatif, sehingga meningkat sebesar 18,17%, pada siklus 2 memperoleh persentase 60,93% dengan kategori cukup kreatif. pada siklus 3 meningkat sebesar 19,23%, memperoleh persentase 72,65% dengan kategori kreatif. orisinal dalam pemecahan masalah menunjukkan peningkatan pada siklus 1,2 dan 3. pada siklus 1 memperoleh persentase 57,02% dengan kategori kurang kreatif, sehingga meningkat sebesar 17,23%, pada siklus 2 memperoleh persentase 65.62% dengan kategori cukup kreatif. pada siklus 3 meningkat sebesar 11,90%, memperoleh persentase 73,43% dengan kategori kreatif. Dapat simpulkan bahwa kreativitas peserta didik pada masing-masing Indikator mencapai peningkatan dari siklus 1,2 dan 3. 5 Gambar 1. Diagram 1 persentase peningkatan kreativitas belajar sejarah siklus 1, 2 dan 3 B. Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas XI IPS 3 SMAN 1 Balung dengan Penerapan Metode Pembelajaran Active Knowledge Sharing dalam Pembelajaran Sejarah Indonesia. Ketuntasan hasil belajar kognitif peserta didik mengalami peningkatan. Ketuntasan klasikal, suatu kelas dikatakan tuntas apabila terdapat minimal 75% peserta didik yang telah mencapai ketuntasan individual 75% dari nilai maksimal 100%. Pada siklus 1 hasil belajar kognitif peserta didik memperoleh ketuntasan 59,37%. Pada siklus 2 memperoleh ketuntasan sebesar 71,87%, sehingga terjadi peningkatan sebesar 11,76%, pada siklus 2. Pada siklus 3 meningkat lagi 21,74%, dengan memperoleh ketuntasan klasikal sebesar 87,5%. Hal ini menunjukkan adanya suatu peningkatan pada ketuntasan hasil belajar peserta didik secara klasikal pada tiap siklusnya. Gambar 2. Diagram persentase hasil peningkatan belajar Kognitif siklus 1, 2 dan 3 Dari keterangan diatas dapat dilihat hasil belajar kognitif peserta didik kelas XI IPS 3 dengan mengganakan Metode Pembelajaran Active Knowledge Sharing terjadi peningkatan hasil belajar dari siklus 1,2 dan 3. Berdasarkan pernyataan yang telah diuraikan diatas, dapat disimpulkan bahwa penerapan Metode Pembelajaran Active Knowledge Sharing dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar peserta didik kelas XI IPS 3. Selain itu, kegiatan belajar peserta didik

dengan berdiskusi membuat peserta didik semakin aktif dan terlibat langsung dalam pembelajaran.. Pendidik berhasil menerapkan Metode Pembelajaran Active Knowledge Sharing sehingga kreativitas dan hasil belajar peserta didik meningkat dan lebih antusias dan termotivasi dalam mengikuti pembelajaran khususnya pelajaran sejarah yang sebelumnya terkesan membosankan dan menjenuhkan bagi peserta didik. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penelitian tentang penerapan metode pembelajaran Active Knowledge Sharing untuk meningkatkan kreativitas peserta didik dan hasil belajar sejarah peserta didik kelas XI IPS 3 SMAN 1 Balung dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penerapan metode pembelajaran Active Knowledge Sharing pada pembelajaran sejarah dapat meningkatkan kreativitas peserta didik kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Balung. Kreativitas peserta didik dalam pembelajaran sejarah diukur melalui penilaian proses. Penilaian proses dinilai dari kreativitas peserta didik dapat dilihat dengan indikator: (1) memiliki rasa ingin tahu, (2) kemampuan mengajukan pertanyaan, (3) kemampuan menyatakan pendapat,(4) kemampuan menemukan ide, dan (5) orisinal dalam memecahkan permasalahan. Penilaian hasil kreativitas Pada siklus 1 persentase kreativitas peserta didik secara klasikal 57,03% dengan kategori kurang baik/ kurang kreatif. Pada siklus 2 persentase kreativitas belajar peserta didik secara klasikal 64,06% dengan kategori cukup baik/ cukup kreatif. Pada siklus 3 persentase kreatif belajar peserta didik secara klasikal 73,12% dengan kategori baik/ kreatif. Peningkatan kreativitas peserta didik dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 12,32% dan peningkatan kreativitas peserta didik dari sklus 2 ke siklus 3 sebesar 14,14%. 6 2. Penerapan metode pembelajaran Active Knowledge Sharing pada pembelajaran sejarah dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Balung. Peningkatan hasil belajar sejarah dengan penerapan metode pembelajaran Active Knowledge Sharing pada pembelajaran sejarah peserta didik kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Balung yaitu, pada pra siklus aspek kognitif memperoleh persentase sebesar 53,12%, pada siklus1 aspek kognitif memperoleh persentase sebesar 59,37% sehingga mengalami peningkatan sebesar 11,76%, pada siklus 2 memperoleh persentase 71,87% sehingga mengalami peningkatan sebesar 21,05% dan pada siklus 3 memperoleh persentase 87,5% dan mengalami peningkatan sebesar 21,74%. Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan metode pembelajaran Active Knowledge Sharing pada pembelajaran sejarah dapat meningkatkan meningkatkan kreativitas dan hasil belajar peserta didik kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Balung, maka peneliti memberikan saran dan masukan Bagi pendidik, sebaiknya menggunakan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan kreativitas sehingga dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Bagi peserta didik, diharapkan dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar. Bagi peneliti selanjutnya, agar dapat lebih mengembangkan penelitian pembelajaran dengan metode pembelajaran Active Knowledge Sharing pada materi yang lain dalam ruang lingkup yang luas dan dalam jangka waktu yang lama. Bagi lembaga pendidikan, hasil dari penelitian ini merupakan sebuah masukan yang dapat berguna dan digunakan sebagai umpan balik bagi kebijaksanaan yang diambil dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan kegiatan pembelajaran. UCAPAN TERIMA KASIH

Fandu Dyangga Pradeta mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dr. Nurul Umamah, M. Pd dan Bapak Drs. Sumarno, M.Pd yang telah meluangkan waktu, memberikan bimbingan dan saran dengan penuh kesabaran demi terselesainya jurnal ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Kepala SMAN Balung yang telah memberikan izin untuk pelaksanaan penelitian dan Juariyah, Spd selaku pendidik mata pelajaran sejarah yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah membantu penulis menjadi observer dan memberikan semangat untuk terselesainya penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA [[1] Arikunto, Dkk, 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. 7 Kurikulum. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan [7] Widja, I. 1989. Dasar-dasar Pengembangan Strategi serta Metode Pengajaran Sejarah.Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan [8] Soewarso. 2000. Cara- Cara Penyampaian Pendidikan Sejarah Untuk Membangkitkan Minat Peserta Didik Mempelajari Sejarah Bangsanya. Jakarta: Proyek Pembangunan Guru Sekolah Menengah Depdiknas [2] Bechina, A. A, and Bommen, T. 2006. Knowledge Sharing Practices: Analysis of a Global Scandinavian Consulting Company. The Electronic Journal of Knowledge Management Volume 4 Issue 2 (109 116) [3] Majid, S., & Wey, S.M. 2009. Perceptions and kknowledge sharing practices of graduate students in Singapore. International Journal of Knowledge Management, 5(2): 21-32. [4] Chiu, S. 2010. Students' Knowledge Sources and Knowledge Sharing in the Design Studio--An Exploratory Study. International Journal of Technology and Design Education, 20(1), 27-42. [5] Yaghi, K. & Nassuora, A. 2011. Knowledge Sharing Degree among the Undergraduate Students: A Case Study at Applied Science Private University. International Journal of Academic Research, 3(1), 20-24. [6] Kemendikbud. 2013. Lampiran IV Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi