BAB I PENDAHULUAN. Penyuluhan pertanian merupakan suatu keniscayaan sekaligus. merupakan kewajiban Pemerintah untuk menyelenggarakannya.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I. PENDAHULUAN. manusia untuk meningkatkan dan pemerataan taraf hidup semua anggota

Semakin tinggi tingkat pendidikan petani akan semakin mudah bagi petani tersebut menyerap suatu inovasi atau teknologi, yang mana para anggotanya terd

BAB I PENDAHULUAN. dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional, sistematis,

TINJAUAN PUSTAKA. komunikasi informasi secara sadar dengan tujuan membantu sasarannya

5 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyuluh Pertanian Dalam UU RI No. 16 Tahun 2006 menyatakan bahwa penyuluhan pertanian dalam melaksanakan tugasnya

PENDAHULUAN. kehidupan para petani di pedesaan tingkat kesejahteraannya masih rendah.

BAB I PENDAHULUAN. sumber pendapatan bagi sekitar ribu RTUT (Rumah Tangga Usahatani Tani) (BPS, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. harus ditunjang oleh suatu sistem manajemen yang koorporatip dan

BAB I PENDAHULUAN. ternyata mendorong meningkatnya permintaan dan kosumsi komoditas-komoditas

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kendaraan di kota-kota besar di Indonesia setiap tahun

I. PENDAHULUAN. Pertanian adalah seluruh kegiatan yang meliputi hulu sampai hilir yaitu,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan khususnya bagi masyarakat petani. mereka mampu memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia secara efektif

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dari bagian-bagian yang saling berkaitan untuk membentuk

PENDAHULUAN Latar Belakang

PEDOMAN PELAKSANAAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN PENYULUH PERTANIAN SWADAYA TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lepas kaitannya dengan ilmu-ilmu social lainnya. Adapun ilmu social yang. hokum, ekonomi, sejarah, filosofi dan antropologi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin. Istilah pemimpin digunakan

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah salah satu lembaga teknis di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Awal

PERANAN PENYULUH PERTANIAN PADA KELOMPOK TANI DI KOTA PEKANBARU

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM INTENSIFIKASI PERTANIAN KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2015

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. tempat atau wadah dimana semua orang berkumpul, berkerjasama secara rasional

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, dan juga memiliki teknologi, tetatpi di dalam organisasi tersebut tidak

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB VI PEMBAHASAN. pelaksanaan, dan hasil terhadap dampak keberhasilan FMA agribisnis kakao di

Renstra BKP5K Tahun

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan tersebut terdapat suatu tujuan yang sama yakni mengharapkan

PEDOMAN PEMBINAAN TENAGA HARIAN LEPAS TENAGA BANTU PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pembangunan yang dilakukan di negara-negara dunia ketiga masih menitikberatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA,LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS PENELITIAN

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KOORDINASI PENYULUHAN

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung merupakan ibu kota provinsi Jawa Barat. Visi Kota. Bandung dalam jangka waktu Tahun , yaitu "Kota Bandung

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 52 TAHUN 2002 TENTANG

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset yang mempunyai peranan penting

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI BAB I PENDAHULUAN

I PENDAHULUAN. pertanian tersebut antara lain menyediakan bahan pangan bagi seluruh penduduk,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang artinya sektor pertanian

BAB I PENDAHULUAN. cenderung hidup dan terlibat di dalam anggota kemasyarakatan. Organisasi di dalam

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidup, sebab organisasi adalah himpunan manusia untuk dapat memenuhi

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI (RDK) DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI (RDKK)

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sektor unggulan dalam perekonomian Indonesia, hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan perusahaan tersebut dalam mencapai tujuannya. Pencapaian tujuan

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya

VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN EKONOMI PETANI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dekade ini termasuk di Indonesia. Berdasar Undang-undang Nomor 18 tahun 2012

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi yang dominan, baik

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB II LANDASAN TEORI. Kepemimpinan dimasukkan dalam kategori ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial,

PEDOMAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KAPASITAS BP3K

I. PENDAHULUAN. BPS (2016) menyatakan bahwa, selama periode waktu tahun jumlah

I. PENDAHULUAN. Otonomi Daerah dengan sistem desentralisasi diimplementasikan di

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. atau unjuk kerja atau penampilan kerja. Kinerja dipengaruhi oleh faktor-faktor

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan manusia yang dilakukan sehari-hari untuk berinteraksi dan

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ini, persaingan yang terjadi di semua industri semakin ketat.

PENDAHULUAN Latar Belakang

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN. Penelitian menyimpulkan sebagai berikut:

- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KOORDINASI PENYULUHAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013

PENGANTAR. Latar Belakang. merupakan keharusan untuk memenuhi kebutuhan pangan, papan, dan bahan

1. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang masih memerlukan. salah satu industri primer yang mencakup pengorganisasian sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. potensi daerah, sosial budaya, sosial politik, jumlah penduduk, luas daerah, dan

RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 KETERANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan perusahaan. Keberadaan manajemen sumber daya manusia

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sub sektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. pencaharian penduduknya hidup dari hasil bercocok tanam/bertani, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan sebuah negara agraris yang artinya sebagian besar

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan berdasarkan tugas dan Fungsi

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Abdul kadir ( 2003:202) perangkat lunak (software) yaitu:

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

TESIS. Oleh Oleh : Edy Pramono NIM : P

P E N I N G K A T A N K A P A S I T A S P O K T A N &

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan termasuk didalamnya berbagai upaya penanggulangan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyuluhan pertanian merupakan suatu keniscayaan sekaligus merupakan kewajiban Pemerintah untuk menyelenggarakannya. Pemberdayaan melalui penyelenggaraan penyuluhan pertanian diperlukan untuk mengubah pola pikir,sikap dan perilaku guna membangun kehidupan dan penghidupan petani yang lebih baik secara berkelanjutan. Tidak bisa dipungkiri hingga saat ini penyuluh pertanian masih menjadi tumpuan dan andalan petani sebagai sumber informasi pertanian. Begitu pun dalam pengembangan padi organik. Pembangunan pertanian ke depan diharapkan dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam rangka mengurangi kesenjangan dan memperluas kesempatan kerja, serta mampu memanfaatkan peluang ekonomi yang terjadi sebagai dampak dari globalisasi. Untuk itu diperlukan sumberdaya manusia pertanian yang berkualitas dan handal, dengan memiliki ciri adanya kemandirian, professionalitas, berjiwa wirausaha, disiplin. Sehingga petani dan pelaku usaha pertanian lainnya akan mampu membangun usaha tani yang berdaya guna dan berdaya saing. Salah satu upaya untuk meningkatkan SDM pertanian, salah satunya adalah melalui kegiatan penyuluhan pertanian. Kelompok tani di Desa 1

2 Banyusari terdiri dari 5 kelompok tani, 4 kelompok tani aktif dan 1 kelompok tani yang kurang aktif. Jumlah petani yang tergabung dalam kelompok tani terdiri dari 413 orang dengan luas lahan di Ds. Banyusari 148 Ha dan luas garapan di luar Ds. Banyusari sekitar 90 Ha, dari luas 148 Ha menghasilkan produksi padi sebanyak 962 ton. TABEL 1.1 NAMA KELOMPOK TANI NO DESA NAMA POKTAN NAMA KETUA Luas Lahan di Desa Banyusari KELAS KELOMPOK P L M U JENIS USAHA PAN GA N TER NA K IK A N HUT BUN JML AN GG 1 BANYUS ARI Gapoktan Mekar Rahayu (Eeng Suherman ) Mekar Sari I Mekar Sari III Mekar Sari VIII Mekar Sari Mekar Rahayu Ibra H. Yoyo Uus Bandi Eeng S 67 Ha 11 Ha 27 Ha 11 Ha 32 Ha 204 38 71 34 66 Jumlah 5 5 148 Ha 5 0 5 5 5 5 413 Tabel 1.1 Nama Kelompok Tani dan Gapoktan Kegiatan pelatihan merupakan salah satu bentuk bimbingan dan bantuan pemerintah dalam mewujudkan petani agar mempunyai keterampilan dan mengusahakan untuk meningkatkan penghasilan pertanian. Dengan komunikasi dua arah ini, maka peran penyuluh pertanian akan dapat melakukan pendekatan secara penuh keakraban

3 sehingga proses penerapan materi penyuluhan kepada petani akan beriangsung dengan baik. Sehingga pada akhirnya keberhasilan pelatihan dapat diukur sejauh mana petani yang dibina tersebut telah berhasil dalam menyerap informasi serta mampu mengoptimalkan materi yang diterima petani dari penyuluh pertanian untuk digerakkan pada arah sumber daya teknologi dan input secara lebih optimal. Penyuluhan pertanian bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta merubah sikap dan perilaku petani beserta keluarganya dari tradisional menjadi dinamis rasional. Agar tujuan tersebut dapat dicapai maka perlu digiatkan pelatihan dan program penyuluhan yang dilakukan oleh penyuluh pertanian untuk masyarakat petani. Pertanian dan penyuluhan sedang menghadapi sejumlah persoalan yang serius yang tidak mudah untuk dipecahkan khususnya di daerah kita sendiri yang memiliki keadaan alamnya sangat berpotensial untuk lahan pertanian. Penyuluhan Pertanian merupakan kegiatan penting dan strategis yang tidak dapat terpisahkan dari pembangunan di sektor pertanian, penyuluh pertanian selaku ujung tombak pembangunan pertanian di tingkat lapangan turut menentukan berkembangnya sistem usaha tani yang dijalankan para petani/kelompok tani. Salah satu indikator berperannya penyuluh pertanian adalah perkembangan kelompok tani yang ditunjukkan melalui kemampuan baik dalam hal teknis maupun managemen usahatani yang dijalankan.

4 Penyuluhan pertanian berperan penting bagi pembangunan pertanian, sebab penyuluhan merupakan salah satu upaya pemberdayaan petani dan pelaku usaha pertanian lain untuk meningkatkan produktivitas, pendapatan dan kesejahteraannya. Oleh karena itu kegiatan penyuluhan pertanian harus dapat mengakomodasikan aspirasi dan peran aktif petani dan pelaku usaha pertanian lainnya melalui pendekatan partisipatif. Pengembangan pembangunan pertanian di masa mendatang perlu memberikan perhatian yang khusus terhadap penyuluhan pertanian, karena penyuluhan pertanian merupakan salah satu kegiatan yang strategis dalam upaya pencapaian tujuan pembangunan pertanian. Melalui kegiatan penyuluhan, para petani ditingkatkan kemampuannya agar dapat mengelola usaha taninya dengan produktif, efisien dan menguntungkan, sehingga petani dan keluarganya dapat meningkatkan kesejahteraanya. Meningkatnya kesejahteraan petani dan keluarganya adalah tujuan utama dari pembangunan pertanian, penyuluh pertanian di kecamatan katapang memiliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan para petani dan anggotanya dalam keterampilan pola tanam, memilih bibit atau benih yang unggul serta meningkatkan mutu intensifikasi penerapan rekomendasi paket teknologi spesifik lokal, serta meningkatkan hasil produktivitas tanaman padi sawah. Kinerja penyuluh merupakan hasil usaha yang dilakukan dalam proses pencapaian tujuan, dari hasil kinerja dapat terlihat sejauh mana

5 usaha yang dilakukan dalam proses pencapain tujuan yang dilakukan. Untuk mendapatkan kinerja yang tinggi seharusnya adanya sebuah hubungan dari apa yang telah di tentukan dengan apa yang terjadi di lapangan. Hal ini akan mengakibatkan kecocokan dan kesesuaian antara tujuan dengan hasil yang di capai karena adanya komunikasi yang jelas dan rinci. Kinerja yakni suatu kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu instansi dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi atau perusahaan serta mengetaui dampak positif dan negatif dari suatu kebijakan oprasional.tercapainya tujuan organisasi tidak bisa dilepaskan dari sumber daya yang dimiliki oleh organisasi yang digerakan atau dijalankan pegawai yang berperan aktif sebagai pelaku dalam upaya mencapai tujuan organisasi tersebut. Tercapainya kinerja yang maksimal tidak akan terlepas dari peran pemimpin birokrasi dalam memotivasi bawahannya dalam melaksanakan pekerjaan secara efisien dan efektif. Kinerja pegawai dapat dikatakan sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadannya. Demikian halnya di Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan (BKPPP) adalah salah satu lembaga teknis daerah yang baru

6 di Kabupaten Bandung dan dibentuk melalui Peraturan Daerah (Perda) Nomor 21 Tahun 2007, tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bandung. Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 6 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bandung, BKPPP memiliki Tugas Pokok yaitu : memimpin, merumuskan, mengatur, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan kebijakan teknis, penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik sebagian bidang pertanian dan ketahanan pangan. Untuk menjalankan Tugas Pokok tersebut, BKPPP Kabupaten Bandung memiliki Fungsi : 1. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya 2. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan lingkup tugasnya 3. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkuptugasnya 4. pelaksanaan tugas lainyang diberikan oleh bupati sesuai dengantug as dan fungsinya. Menurut pasal 22 ayat (1) dan (2) undangundang nomor 16 tahun 2006 tentang SP3K menyatakan (1) program penyuluhan pertanian disusun setiap tahun memuat rencana penyuluhan pertanian yang mencakup pengorganisasian dan pengelolaan sumberdaya untuk menfasilitasi kegiatan penyuluhan pertanian dan ayat (2) program penyuluhan pertanian sebagaimana dimaksud ayat (1) harus terukur,

7 realitas, demokratis, dan bertanggung jawab. Dalam pelaksanaannya penyuluh pertanian dilakukan dengan menggunakan pendekatan partisipasif dan melalui mekanisme kerja serta metode yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi petani dan pelaku usaha pertanian. Kinerja organisasi pada dasarnya adalah bagaimana suatu organisasi dapat mencapai tujuan dan sasarannya dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dengan memperhatikan faktor internal dan eksternal yang mempengaruhinya. Selain itu juga faktor kepemimpinan dapat mempengaruhi dengan indikasi pada kemampuan pimpinan dalam membuat kebijakan yang dapat mempercepat pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Untuk mengetahui kinerja dinas harus di ukur melalui pengukuran kinerja. Pengukuran Kinerja didasarkan pada target dan realisasi dengan satuan pengukuran dalam bentuk prosentase, indek, ratarata, angka dan jumlah. Presentase pencapaian rencana tingkat capaian, dihitung dengan rumus bahwa semakin tinggi realisasi menggambarkan pencapaian rencana tingkat capaian yang semakin baik. Berdasarkan hasil penjajagan yang peneliti lakukan di Desa Banyusari Kecamatan Katapang Kabupaten Bandung peneliti menemukan permasalahan yaitu sebagai berikut :

8 1. Pengetahuan petugas penyuluh pertanian terhadap tugas yang di kerjakan nya masih kurang maksimal hal tersebut di lihat dari banyak PPL yang kalah pengalaman oleh para petani sehingga petani merasa kurang terbantu oleh para penyuluh pertanian. 2. Kurang nya semangat kerja petugas penyuluh untuk memberikan penyuluhan terhadap petan hal tersebut di lihat dari kurangnya partisipasi petani untuk menghadiri kegiatan penyuluhan pertanian. Terkait dengan permasalahan yang telah dipaparkan di atas, peneliti kemudian merasa tertarik untuk mengkaji dan membahas lebih lanjut tentang permasalahan tersebut menuangkannya dalam bentuk Usulan Penelitian yang Berjudul KINERJA PENYULUH PERTANIAN PADA KOMODITAS PADI DI DESA BANYUSARI KECAMATAN KATAPANG KABUPATEN BANDUNG 1.2 Fokus Penelitian Berpijak dari latar belakang tersebut di atas, maka yang menjadi pernyataan masalah (prolem statement) adalah: Kinerja penyuluh pertanian pada komoditas padi di Desa Banyusari Kecamatan Katapang Kabupaten Bandung

9 Agar masalah yang tercermin dalam latar belakang penelitian di atas lebih spesifik, perlu dirumuskan dalam pertanyaan penelitian sehingga dapat memberikan kejelasan serta dapat mencerminkan pokok masalah yang diteliti, maka penulis merumuskan masalah penelitian dalam bentuk pertanyaan masalah (problem questions) yang akan di kaji sebagai berikut: Bagaimana kinerja penyuluh pertanian pada komoditas padi di Desa Banyusari Kecamatan Katapang Kabupaten Bandung? 1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian A. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui kinerja penyuluh pertanian pada komoditas padi di Desa Banyusari Kecamatan Katapang Kabupaten Bandung. 2. Mengumpulkan dan menganalisis datadata tentang kinerja penyuluh pertanian pada komoditas padi di Desa Banyusari Kecamatan Katapang Kabupaten Bandung. B. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis sebagai berikut : 1. Secara Teoritis Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka pengembangan ilmu Administrasi Negara dan secara

10 khusus tentang kinerja penyuluh pertanian pada komoditas padi di Desa Banyusari Kecamatan Katapang Kabupaten Bandung. 2. Secara Praktis Diharapkan dapat berguna sebagai bahan pemikiran agar menjadi bahan masukan dan koreksi terhadap permasalahan yang berkaitan tentang kinerja penyuluh pertanian pada komoditas padi di Desa Banyusari Kecamatan Katapang Kabupaten Bandung. 1.4 Kerangka Pemikiran Bertitik tolak dari latar belakang serta perumusan masalah, peneliti menggunakan kerangka pikir yang dapat dijadikan landasan teori, dalil dan pendapat dari para pakar berhubungan dengan variabel yang menjadi kajian dalam melaksanakan penelitian,yaitu: Kinerja Menurut Amstrong dan Baron dalam Sedarmayanti (2011:202) yaitu sebagai berikut : Kinerja adalah sarana untuk mendapatkan hasil lebih baik dari organisasi, tim, individu dengan cara memahami dan mengelola kinerja dalam kerangka tujuan dan standar, persyaratan atribut yang disepakati Pengertian Kinerja menurut Mangkunegara (2001:67), yaitu sebagai berikut : kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

11 Dengan begitu, peneliti menyimpulkan bahwa kinerja merupakan hasil kerja seseorang yang di lakukan sesuai dengan tugas yang di berikan kepadanya. Selanjutnya dimensidimensi kinerja pegawai menurut Faustino Cardoso Gomes (2003:142) mengemukakan indikator dalam mengadakan pengkajian tingkat kinerja/performansi pegawai : 1. Quantity of work, yaitu kuantitas kerja yang yang dihasilkan pada periode tertentu. 2. Quality of work, yaitu kualitas kerja yang dicapai dalam periode tertentu. 3. Job Knowledge, yaitu luasnya pengetahuan tentang pekerjaan yang dikerjakan. 4. Creativeness, yaitu kreativitas yang berkembang. 5. Cooperation, yaitu kesediaan untuk bekerjasama dalam melakukan pekerjaan dilingkungan pekerjaan. 6. Defendability, yaitu kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran atau penyelelesaian kerja. 7. Initiative, yaitu semangat untuk melaksanakan tugastugas baru dan memperbesar tanggung jawab. 8. Personal qualities, yaitu menyangkut kepribadian, kepemimpinan, keramahtamahan dan integritas pribadi. Pengertian pertanian Menurut Mosher (1966), yaitu sebagai berikut : pertanian adalah suatu bentuk produksi yang khas, yang didasarkan pada proses pertumbuhan tanaman dan hewan. Petani mengelola dan merangsang pertumbuhan tanaman dan hewan dalam suatu usaha tani, dimana kegiatan produksi merupakan bisnis, sehinggga pengeluaran dan pendapatan sangat penting artinya. Penyuluhan merupakan keterlibatan seseorang untuk melakukan komunikasi informasi secara sadar dengan tujuan membantu sesamanya memberikan pendapat sehingga bisa membuat

12 keputusan yang benar. Pendidikan penyuluhan dengan sengaja menggunakan komunikasi informasi untuk membantu manusia membentuk pendapat dan mengambil keputusan yang benar. Penyuluhan juga dapat menjadi sarana kebijaksanaan yang efektif untuk mendorong pembagunan pertanian didalam situasi petani tidak mampu mencapai tujuannya karena keterbatasan pengetahuan dan wawasan. Penyuluhan dapat menjadi efektif jika dipadukan dengan penelitian, penyediaan input dan pinjaman, serta pemasaran. Penyuluhan juga mengajarkan kepada petani untuk menghasilkan (tanaman atau ternak) melalui cara yang paling menguntungkan, dan mengatur diri sendiri dalam koperasi dan organisasi petani lainnya (Van den Ban dan Hawkins,1999 : 25 59). Pengertian Penyuluh Menurut Hawkins (2012), yaitu sebagai brikut: penyuluhan dikenal secara luas dan diterima oleh mereka yang bekerja di dalam organisasi pemberi jasa penyuluahn, tetapi tidak demikian halnya pada masyarakat luas. Penyuluhan merupakan salah satu pendidikan non formal yang diberikan kepada petani. Penyuluhan yang diberikan kepada petani biasanya disebut dengan penyuluhan pertanian. Pengertian penyuluh pertanian Menurut U. Samsudin S sebagai berikut penyuluhan pertanian adalah suatu cara atau usaha pendidikan yang bersifat di luar bangku sekolah (non formal) untuk para petani dan keluarganya di pedesaan.

13 Fungsi Penyuluh pertanian ada empat fungsi penyuluhan pertanian yaitu: 1. Pembuka jalan bagi petani untuk mendapatkan kebutuhanya dibidang pertanian khususnya ilmu pengetahuan. 2. Penyuluhan pertanian merupakan jembatan antara praktik atau kegiatan yang dijalankan petani dengan pengetahuan dan teknologi yang selalu berkembang dan senantiasa dibutuhkan oleh petani. 3. Penyampai, pengusahaan dan penyesuaian program nasional dan regional agar dapat dilaksanakan oleh petani dalam rangka mensukseskan program pembangunan nasional. 4. Kegiatan pendidikan non formal yang dilakukan secara terusmenerus untuk mengikuti perkembangan teknologi yang dinamis dan masalahmasalah pertanian yang berkembang. Tujuan Penyuluh Pertanian yaitu : Tujuan Penyuluhan Pertanian mencakup tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Tujuan penyuluhan jangka pendek yaitu menumbuhkan perubahanperubahan dalam diri petani yang mencakup tingkat pengetahuan, kecakapan, kemampuan, sikap, dan motivasi petani terhadap kegiatan usaha tani yang dilakukan. Tujuan penyuluhan jangka panjang yaitu peningkatan taraf hidup masyarakat tani sehingga kesejahteraan hidup petani terjamin. Tujuan pemerintah terhadap penyuluhan pertanian adalah: meningkatkan produksi pangan,

14 merangsang pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan keluarga petani dan rakyat desa, mengusahakan pertanian yang berkelanjutan. 1.5 Lokasi dan Lamanya Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini di lakukan di lokasi Ds.Banyusari Kec.Katapang Kab.Bandung. 2. Lamanya Penelitian Lamanya penelitian di lakukan yaitu mulai Januari Juni 2016.