34 3.1 Paradigma penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini termasuk dalam kategori paradigma kritis. Paradigma ini mempunyai pandangan tertentu bagaimana pandangan tertentu bagaimana media dan pada akhirnya informasi yang disampaikan oleh media, harus dipahami dalam keseluruahn proses produksi dan struktur sosial. Pandangan kritis melihat masyarakt sebagai suatu sistem kelas. Masyarakat dilihat sebagai suatu sistem dominasi tersebut. Paradigma ini percaya bahwa media adalah sarana dimana kelompok dominan dapat mengontrol kelompok yang tidak dominan dengan menguasai dan mengontrol media. 48 Sifat dasar dari pandangan kritis adalah curiga dan mempertanyakan kondisi masyarakat dewasa ini. Karena kondisi masyarakat yang kelihatannya produktif, dan bagus tersebut sesungguhnya terselubung struktur masyarakat yang menindas dan menipu kesadaran khalayak. Pandangan kritis ini muncul dan menganggap bahwa media adalah sarana masyarakat dominan untuk mengontrol masyarakat tidak dominan. Karena media telah dikuasai oleh kelompok dominan, maka media dengan perspektif ini diarahkan untuk membongkar kenyataan palsu yang telah diselewengka dan dipalsukan tersebut oleh kepentingan dominan untuk kepentingannya. 49 Paradigm kritis berargumentasi, melihat komunikasi dan dan proses yang terjadi didalamnya haruslah dengan pandangan holistik. Penelitian dengan 48 Eriyanto, Analisis wacana, Yogyakarrta, LkiS, 2001 hal 23 49 Ibid hal 26 34
35 paradigma kritis melihat realitas dan hubungan sosial berlangsung dalam situasi yang timpang. Paradigma kritis umumnya kualitatif dan menggunakan penafsiran sebagai basis utama memaknai temuan. Karena penafsiran kita dapatkan dunia dalam, dan menyingkap makna yang ada dibaliknya. 50 3.2 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. 51 Penelitian deskriptif ditujukan untuk mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku, membuat perbandingan dan evaluasi, menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencan dan keputusan pada waktu yang akan datang. 52 Sebagaimana dikutip Moleong Penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat 50 51 Moh. Nazir, Metode Penelitian, Jakarta, Ghalia Indonesia, 2003 hal 54 52 Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2005 hal 25
36 diamati. Menurut mereka pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh). Jadi dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi kedalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan. 53 Pendekatan kualitatif dalam penelitian ini dilakukan dengan menggali informasi dengan wawancara mendalam (indepth interview) terhadap tim program Dahsyat dan Inbox. Data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orangorang yang diamati dalam penelitian ini akan dianalisa untuk mendapatkan gambaran mengenai pandangan mereka tentang fenomena rating pada keberhasilan program musik yang mereka tampilkan sehingga memicu stasiun televisi lain mebuat program yang serupa. 3.3 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus (case study). Studi kasus adalah penelitian tentang status subjek penelitian yang bekenaan dengan fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalita. Subjek penelitian dapat saja berupa individu, kelompok, lembaga, maupun masyarakat. 54 Secara umum studi kasus merupakan strategis bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan how atau why. 55 53 Lexy, J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2007, Hal 4 54 Moh. Nazir, Op.Cit hal 57 55 Robert K. Yin, Studi Kasus: desain & metode, Jakarta, PT. RajaGrafindo Persada, 2008, hal 1
37 Metode studi kasus pada penelitian digunakan untuk menggali kasus tunggal yaitu fenomena rating pada keberhasilan program musik ditelevisi yang memicu timbulnya program yang cenderung serupa dan seragam. 3.4 Subyek Penelitian Metode penelitian studi kasus ini dilaksanakan dengan melakukan wawancara secara mendalam (indepth interview) kepada para narasumber yang dalam penelitian ini adalah eksekutif produser, produser, tim kreatif yang akan di wawancara berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang dibuat oleh peneliti yang berhubungan dengan masalah penelitian. Dalam penelitian kualitatif, posisi sangat penting bukan sekedar memberi respon, melainkan juga sebagai pemilik informasi bukan saja sebagai sumber data melainkan juga pelaku yang ikut menentukan berhasil tidaknya sebuah penelitian berdasarkan informasi yang diberikan. Informan yang akan berkompeten untuk diwawancara dan dimintai informasi sehubungan penelitian ini adalah eksekutif produser, produser, dan tim kreatif, yaitu: 1. Razak Satari (Eksekutif Produser) Eksekutif produser: Bertanggung jawab terhadap penyusunan dan pengembangan ide untuk program acara siaran 2. Endang Setyaningsih (Produser Dahsyat) Produser: Bertanggung jawab menciptakan dan mengembangkan idea untuk produksi, menentukan tim kreatif
38 3. Mita Melati (Kreatif Dahsyat) Tim kreatif: Bertanggung jawab mencari ide dan menciptakan suatu program siaran yang menarik perhatian penonton. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Teknik yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data yang diperlukan adalah sebagai berikut: 3.5.1 Data Primer Data primer didapat dengan melakukan observasi serta wawancara secara mendalam (indepth interview) terhadap para key informan, yaitu dilakukan tanya jawab secara langsung dengan eksekutif produser, produser, tim kreatif program musik Dahsyat RCTI dan Inbox SCTV kemudian hasil dari wawancara tersebut akan di analisis dan dibuat kesimpulan. Wawancara dilakukan tidak berstruktur, yaitu adanya kebebasan peneliti dalam mengajukan yang dapat beralih-alih dari satu pertanyaan ke pokok pertanyaan yang lain, sedangkan data yang terkumpul dari wawancara bebas itu dapat beraneka ragam, tetapi tidak berpedoman. 3.5.2 Data Sekunder Dengan studi kepustakaan yaitu membaca buku-buku, Koran serta data dan bahan referensi dari berbagai sumber yang berhubungan atau berkaitan dengan pemasalahan yang diteliti guna melengkapi data-data dari RCTI dan SCTV dan juga bahan tertulis maupun teori.
39 3.6 Definisi Konsep dan Fokus Penelitian 3.6.1 Definisi Konsep Konsep-konsep dalam penelitian ini adalah: 1. Rating Televisi adalah indikator yang digunakan oleh stasiun televisi untuk mengukur banyaknya penonton yang menonton acara tersebut. 2. Kreatifitas adalah proses mengubah ide, imajinasi menjadi sebuah hasil karya atau suatu program acara yang dapat dinikmati oleh orang banyak. 3. Program musik adalah tayangan yang menampilkan tangga lagu, video klip, interaksi antara host, bintang tamu yang terdiri dari band dan penyanyi yang secara langsung menyanyikan lagu mereka masingmasing. 3.6.2 Fokus Penelitian Fokus pada penelitian ini adalah: 1. Bagaimana rating mempengaruhi kreatifitas tayangan Dahsyat dan Inbox 2. Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan tim kreatif dalam memproduksi acara 3. Kreatifitas sebagai bakat individual, sebagai proses, sebagai produk dan kreatifitas sebagai pengakuan dari orang lain
40 3.7 Teknik Analisis Data Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilihnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. 56 Analisis dapat dilakukan oleh peneliti untuk menarik kesimpulankesimpulan. Analisis data dalam penelitian komunikasi kualitatif pada dasarnya dikembangkan dengan maksud memberikan makna terhadap data, menafsirkan, atau mentransformasikan data kedalam bentuk-bentuk narasi yang kemudian mengarah pada temuan yang bernuansakan proposisi-proposisi ilmiah yang akhirnya sampai pada kesimpulan-kesimpulan final. 57 Selayaknya diingat bahwa penelitian kualitatif lebih bertujuan untuk mengemukakan gambaran atau memberikan pemahaman mengenai bagaimana dan mengapa sehubunngan dengan realitas atau gejala komunikasi yang diteliti. Hal ini dikarenakan penelitian komunikasi kualitatif senantiasa dilakukan dalam setting yang bersifat alami. Artinya peneliti tidak melakukan manipulasi atau kontrol terhadap variabel-variabel tertentu dan tidak juga mengisolasi variabelvariabel tertentu terpisah dari variabel lain, tetapi memperlakukan apa adanya dan memandangnya sebagai satu kesatuan yang utuh. 58 56 Lexy, J. Moleong, Op.Cit hal 248 57 Pawito, metode penelitian kualitatif, Yogyakarta, LKiS, 2007 hal 100-101 58 Ibid hal 110
41 3.8 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Penelitian ini menggunakan teknik Triangulasi, yaitu teknik dengan digunakan untuk memanfaatkan sumber. Denzin membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori. Triangulasi dapat membantu peneliti untuk mendapatkan data secara lengkap dan akurat mengenai apa yang ingin diteliti. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal itu dapat dicapai dengan jalan membandingkan data hasil pengamatan dengan data wawancara, membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi, membandingkan apa yang dikataka orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu, membandingkan keadaan dan perpektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan, dan membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen. Pada triangulasi dengan metode, menurut Patton terdapat dua strategi,yaitu pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama.
42 Triangulasi dengan teori, menurut Lincoln dan Guba, berdasarkan anggapan bahwa fakta tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih teori. Dipihak lain, Patton berpendapat lain, yaitu bahwa hal itu dapat dilaksanakan dan hal itu dinamakannya penjelasan banding (rival explanation). 59 59 Lexy, J. Moleopng, Op.Cit hal 330-331