BAB I PENDAHULUAN. penanaman modal. Pembentukan modal dapat dikatakan sebagai kunci utama. tergolong dalam negara maju atau negara berkembang.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Praktek rent seeking (mencari rente) merupakan tindakan setiap kelompok

BAB I PENDAHULUAN. yang menunjukkan besarnya peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam suatu. angkatan kerja. Terakhir yaitu kemajuan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas

BAB I PENDAHULUAN. berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, nilai serta norma masyarakat,

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan laporan WTO (World Trade Organization) tahun 2007

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai sebuah negara yang sedang berkembang, pembangunan ekonomi

DETERMINAN PERMINTAAN EKSPOR UDANG BEKU JAWA TIMUR KE AMERIKA SERIKAT PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pergerakan globalisasi perekonomian yang dewasa ini bergerak begitu

BAB I PENDAHULUAN. Asosiasi negara- negara Asia Tenggara (ASEAN) didirikan pada tanggal 8

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap negara membutuhkan modal untuk membiayai proyek

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Keberhasilan atau tidaknya pembangunan ekonomi di suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi diartikan juga sebagai peningkatan output masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang yang sedang membangun, membutuhkan dana yang cukup besar untuk membiayai pembangunan.

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan faktor-faktor produksi yaitu; modal, tenaga kerja dan teknologi

Antiremed Kelas 10 Ekonomi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Negara berkembang adalah sebuah Negara dengan rata-rata pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. nasional dan pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui

BAB I PENDAHULUAN. dari negara-negara maju, baik di kawasan regional maupun kawasan global.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. modal. Penambahan modal ini berupa investasi dan tabungan. Di satu sisi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki banyak sumber daya alam dan

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya dapat dilihat melalui angka pertumbuhan ekonomi negara tersebut.

INDONESIA PADA GUBERNUR BANK PANITIA ANGGARAN SEMESTER

BAB I PENDAHULUAN. termaktub dalam alenia ke-4 pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu: (1)

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dihadapi dan terlibat didalamnya termasuk negara-negara di kawasan

BAB I PENDAHULUAN. mengalokasikan dana dari pihak yang mengalami surplus dana kepada pihak yang

I. PENDAHULUAN. kepada penduduknya. Kenaikan kapasitas itu sendiri ditentukan atau. dimungkinkan oleh adanya kemajuan atau penyesuaian-penyesuaian

BAB I PENDAHULUAN. ketimpangan dapat diatasi dengan industri. Suatu negara dengan industri yang

I. PENDAHULUAN. secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003)

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang memiliki karakteristik perekonomian yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Grafik 1.1 Perkembangan NFA periode 1997 s.d 2009 (sumber : International Financial Statistics, IMF, diolah)

BAB I PENDAHULUAN. samping komponen konsumsi (C), investasi (I) dan pengeluaran pemerintah (G).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang

BAB I PENDAHULUAN. mengejar ketertinggalan pembangunan dari negara-negara maju, baik di kawasan

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia di tengah perekonomian global semakin

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Di era globalisasi perdagangan diseluruh dunia, dimana siklus perdagangan

IV. GAMBARAN UMUM INDIKATOR FUNDAMENTAL MAKRO EKONOMI NEGARA ASEAN+3

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi. Dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi yang dicapai

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi dalam bidang ekonomi menyebabkan berkembangnya sistem

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dan kekurangan dana (Mishkin, 2009). Bank memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. Penanaman modal yang sering disebut juga investasi merupakan langkah

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi di suatu negara (trade as engine of growth).

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan merupakan tujuan dari suatu negara

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. dunia. Berdasarkan survei oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010,

BAB I PENDAHULUAN. Permintaan energi di Asia Tenggara terus meningkat dan laju

METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis dan Sumber Data

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian menuju perekonomian yang berimbang dan dinamis. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan proses berkelanjutan merupakan

1 Universitas indonesia

BAB I PENDAHULUAN. (Tanuwidjaya, 2013). Sejak tahun 1969 Pemprov Bali bersama masyarakat telah

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan. dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia.

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri sehingga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. negara lain, khususnya anggota ASEAN 5, yaitu Malaysia, Filipina, Thailand dan Singapura

Indeks Nilai Tukar Rupiah 2000 = 100 BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. perlindungan, hiburan dan kebutuhan hidup lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. bidang, tak terkecuali dalam bidang ekonomi. Menurut Todaro dan Smith (2006), globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. tujuan akhir meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dimensi tantangan lokal, nasional maupun global. Kemiskinan tidak

I. PENDAHULUAN. makro, yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi. Dimana pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. tercermin dari kegiatan perdagangan antar negara. Perdagangan antar negara

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat untuk mengumpulkan dana guna membiayai kegiatan-kegiatan

PROYEKSI MAKROEKONOMI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dan kesejahteraan suatu negara yaitu dengan meningkatkan faktor

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan fenomena shock ini adalah sangat menarik berbicara tentang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis dampak..., Wawan Setiawan..., FE UI, 2010.

1. BAB I PENDAHULUAN. produk domestik bruto. Menurut BPS (2014) Produk Domestik Bruto (PDB)

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. yang membuat perusahaan merasa tidak aman bahkan di wilayah negaranya

BAB I PENDAHULUAN. boleh dikatakan stabil selama lebih kurang tiga puluh tahun tiba-tiba harus. langsung berdampak pada perekonomian dalam negeri.

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak krisis ekonomi menghantam Indonesia pada pertengahan

BAB I PENDAHULUAN. proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia

ANALISIS PENGARUH INVESTASI, INFLASI, PENGELUARAN PEMERINTAH, PENAWARAN UANG DAN EKSPOR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. modal terutama terjadi dari negara-negara yang relatif kaya modal yaitu umumnya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Isi pembukaan Undang-undang Dasar 1945 diantaranya menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.

BAB I PENDAHULUAN. terpuruk. Konsekuensi dari terjadinya krisis di Amerika tersebut berdampak pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Liberalisasi dan globalisasi membawa konsekuensi pada fundamental

BAB I PENDAHULUAN. tukar rupiah terhadap mata uang asing, khususnya US dollar, ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar kontribusi perdagangan internasional yang telah dilakukan bangsa

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1990 aliran investasi asing langsung (Penanaman Modal Asing, PMA)

BAB I PENDAHULUAN. Foreign Direct Investment (FDI) sebagai komponen yang meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modal jangka panjang dengan tujuan mendapatkan hasil di

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan luar negeri yang mempunyai peranan penting bagi suatu negara,

ANALISIS PENGARUH VARIABEL PULL FACTOR TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT (FDI) ASEAN-5 PERIODE

BAB 1 PENDAHULUAN. negeri, seperti tercermin dari terdapatnya kegiatan ekspor dan impor (Simorangkir dan Suseno, 2004, p.1)

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI ASING LANGSUNG (FOREIGHN DIRECT INVESTMENT) DI INDONESIA (Tahun )

BAB I PENDAHULUAN. kali lelang SBI tidak lagi diinterpretasikan oleh stakeholders sebagai sinyal

BAB I PENDAHULUAN. menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan proses terjadinya kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan kekuatan ekonomi potensial yang diarahkan menjadi ekonomi secara riil melalui penanaman modal. Pembentukan modal dapat dikatakan sebagai kunci utama menuju pembangunan ekonomi. Pembentukan modal juga berarti pembentukan keahlian karena keahlian sering menjadi faktor pendukung terjadinya pembentukan modal (Jhingan, 2000). Upaya menjalankan kebijakan untuk pembangunan ekonomi, setiap negara membutuhkan aliran mmodal sebagai pendukung berjalannya kebijakan. Aliran modal yang dibutuhkan setiap negara di dunia berbeda-beda tergantung pada karakteristik negara tersebut, apakah tergolong dalam negara maju atau negara berkembang. Negara maju dalam menjalankan roda kebijakan ekonomi, aliran modal yang dibutuhkan relatif rendah apabila dibandingkan dengan negara berkembang. Pembiayaan yang besar dalam pembangunan ekonomi bagi setiap negara tidak dapat sepenuhnya bersumber dari aliran modal domestik, namun pembiayaan yang berasal dari modal asing dibutuhkan untuk memenuhi kekurangan dalam pembiayaan pembangunan ekonomi suatu negara. Adanya investasi asing yang masuk akan mendukung pembiayaan pembangunan jangka panjang dan lebih menguntungkan apabila dibandingkan dengan pembiayaan 1

yang bersumber dari utang luar negeri (Febriana, 2014). Investasi asing yang masuk ke negara terdiri dari investasi asing langsung (FDI) dan investasi secara portofolio. Kedua jenis investasi tersebut sama-sama memberikan dampak positif bagi proses berlangsungnya pembangunan ekonomi suatu negara, namun dalam perkembangannya FDI lebih memberikan keuntungan yang signifikan jika dibandingkan dengan investasi portofolio. Foreign Direct Investment (FDI) terdiri dari inward dan outward. FDI inward merupakan investasi yang bersumber dari negara lain ke dalam negeri, sedangkan FDI outward merupakan investasi asing langsung yang bersumber dari dalam negeri menuju negara lain( Carkovic dan Levine, 2002). FDI merupakan aliran modal asing yang paling potensial apabila dibandingkan dengan sumber modal lainnya. Apabila dibandingkan dengan investasi portofolio, FDI memainkan peran penting dalam pengendalian atau kontrol yang kuat terhadap perusahaan-perusahaan cabangnya di luar negeri. Kawasan ASEAN sebagai negara-negara terdepan di kawasan Asia Tenggara dalam mengikuti era globalisasi saat ini terus meningkatkan diri dengan keterbukaan ekonominya. Kondisi tersebut sejalan dengan Todaro dan Smith (2006) yang menyatakan bahwa globalisasi dari segi ekonomi, menjadikan keterbukaan perekonomian setiap negara akan semakin tinggi terhadap perdagangan internasional, aliran dana internasional, serta investasi asing langsung. Upaya dalam menjalankan keterbukaan ekonominya, negara-negara di ASEAN menjadikan indikator investasi asing langsung atau Foreign Direct 2

Investmen (FDI) sebagai pendukung dalam upaya meningkatkan pembangunan ekonomi negara. Realitas yang terjadi pada krisis ekonomi merupakan salah satu dampak globalisasi ekonomi. Ketika krisis yang terjadi tahun 2008, kawasan ASEAN merupakan salah satu kawasan yang pertama pulih kembali dari krisis ekonomi dunia. Berdasarkan data yang didapat dari Kementrian Keuangan RI, pada tahun 2009 perekonomian kawasan ASEAN mengalami perlambatan akibat krisis dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 1.2%, yang berarti merupakan angka pertumbuhan terburuk sejak tahun 1998. Tetapi pada periode 2010 dan seterusnya pertumbuhan di kawasan ASEAN kembali pulih dengan cepat. Pada tahun 2010 pertumbuhan perekonomian keenam negara utama ASEAN yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam mengalami kenaikan di angka sebesar 7.6%, dan selanjutnya pada tahun 2011-2016 menurut proyeksi OECD pertumbuhan ekonomi kawasan ASEAN akan tumbuh rata-rata 5.6%, sedikit di bawah rata-rata pertumbuhan pra krisis 2008 sebesar 6.1%. Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam gambar 1.1 dibawah ini menunjukan FDI yang masuk ke Indonesia selama 2011-2014 mengalami fluktuasi yang beragam. Investasi pada tahun 2014 mengalami perlambatan sebagain respon atas permintaan ekspor yang menurun serta moderasi konsumsi rumah tangga. Berikut grafik pertumbuhan penanaman modal: 3

Gambar 1.1 Perkembangan Foreign Direct Investmen (FDI) Sumber: BKPM (2010-2014) Selain itu, kebijakan stabilisasi berupa suku bunga dan LTV (Loan To Value) berdampak pada kredit investasi yang menurun dan investasi bangunan yang cukup stagnan. Pada saat yang bersamaan, dukungan belanja modal pemerintah berkurang terkait program penghematan anggaran. Pada investasi non-bangunan, melambatnya permintaan domestik dan menurunnya permintaan ekspor menyebabkan tertahannya respon pelaku usaha untuk menambah investasi. Melambatnya kinerja investasi tercermin dari realisasi investasi BKPM terutama pada semester I 2014 (Laporan Ekonomi Bank Indonesia, 2014). Secara konseptual FDI dipengaruhi oeh kondisi Negara Penerima FDI (Pull Factors) dan Strategi dari penanam modal asing tersebut atau kondisi global (Push Factors) (Polat, 2015). Berbagai literatur mencoba untuk menemukan penentu yang mpotensial mempengaruhi FDI antara lain, biaya tenaga kerja, produktivitas pekerja, ukuran pasar, sumber daya alam, utang eksternal, stabilitas politik, kualitasinfrastruktur, praktik korupsi, nilai tukar/ 4

kurs dan lain sebagainya. Singh dan Jun (1995) dalam Gani (2014) mengamati beberapa variabel yang diduga mempengaruhi masuknya FDI di negara-negara berkembang, menemukan bahwa political risk, GDP, GNP, exchange rate, dan terutama wages cost merupakan variabel-variabel yang paling menentukan terhadap masuknya FDI di suatu negara. Akan tetapi penelitian ini berfokus variabel pull factors yaitu tingkat inflasi, Corruption Perception Index (CPI) dan PDB (Pendapatan per kapita adalah besaran pendapatan per kapita). Berdasarkan pemaparan tersebut, kajian mengenai hubungan antara FDI dan perdagangan internasional menjadi penting untuk dilakukan. Mengingat kedua aktivitas merupakan aktivitas perekonomian yang sangat berpotensi memberikan kontribusi yang besar terhadap peningkatan perekonomian Indonesia dan memiliki keterkaitan satu sama lain. Oleh karena itu peneliti berminat untuk melakukan pendalaman langsung berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi FDI. Adapun judul yang tepat untuk penelitian lanjut adalah Faktor-faktor yang mempengaruhi FDI (Foreign Direct Investmen) di Kawasan Negara ASEAN. B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah pengaruh tingkat inflasi terhadap Foreign Direct Investment (FDI) di Negara berkembang ASEAN? 2. Bagaimanakah pengaruh tingkat korupsi (CPI) terhadap Foreign Direct Investment (FDI) di Negara berkembang ASEAN? 5

3. Bagaimanakah pengaruh Produk Domestik Bruto (PDB/GDP) terhadap Foreign Direct Investment (FDI) di Negara berkembang ASEAN? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan tersebut maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh tingkat inflasi terhadap Foreign Direct Investment (FDI) di Negara berkembang ASEAN 2. Untuk mengetahui pengaruh tingkat korupsi (CPI) terhadap Foreign Direct Investment (FDI) di Negara berkembang ASEAN 3. Untuk mengetahui pengaruh Produk Domestik Bruto (PDB/GDP) terhadap Foreign Direct Investment (FDI) di Negara berkembang ASEAN D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain: 1. Mafaat Teoritis a. Membuktikan teori-teori dalam penelitian sebelumnya berkaitan dengan pull factors terhadap Foreign Direct Investment (FDI) di Negara berkembang ASEAN b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi FDI dan sebagai bahan referensi bagi para peneliti yang berminat meneliti mengenai masalah sejenis di masa yang akan datang. 6

2. Manfaat Praktis Digunakan dalam penentuan skala prioritas dalam pengambilan kebijakan pembangunan perekonomi di ASEAN khususnya dan untuk Indonesia secara umum dengan tujuan agar dapat menarik FDI masuk ke negara-negara berkembang saat ini. E. Metode Penelitian 1. Jenis dan sumber data Jenis penelitian ini adalah Explanatory research yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel penelitian mealui pengujian hipotesis dengan pendekatan kuantitatif. Sumber data dengan menggunakan data sekunder yaitu data runtun waktu dengan tahunan. 2. Teknik pengumpulan data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah Internet ResearchData yang diperoleh selalu up tu date dari Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia (SEKI) yang diunduh dari website Bank Indonesia, dataset dari Badan Pusat Statistik (BPS), dataset dari International Country Risk Guide (ICRG), dataset dari Bank Indonesia, laporan perekonomian Indonesia. 3. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah negara Asean yang terdiri dari Indonesia, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Myanmar dan Laos. Sampel dalam penelitian ini menggunakan data time series dari FDI, Inflasi, CPI dan PDB periode 2010-2015. 7

4. Variabel Penelitian a. Variabel independen 1) Tingkat inflasi (X1) adalah meningkatnya harga secara keseluruhan. Mengukur tingkat inflasi dengan menggunakan Indeks Harga Konsumen ( IHK) dalam presentasi. 2) Tingkat korupsi (X2) adalah indeks persepsi korupsi setiap Negara di enam negara Asean setiap tahunnya. Data diambil dari transparency internasional berupa Corruption Percexption Index (CPI). 3) PDB/GDP (X3) masing-masing Negara besaran deviasi didapat dengan cara mengurangi besaran PDB (konstan tahun 2010) dengan rata-rata PDB kemudian hasilnya dikuadratkan agar tidak ada nilai yang bersifat minus. Data diambil dari perkembangan Produk Domestik Bruto (PDB) enam negara ASEAN. b. Variabel dependen Variabel terikat pada penelitian ini adalah Foreign Direct Investment (FDI). Foreign Direct Investment (FDI) adalah presentase arus masuk Foreign Direct Investment (FDI) terhadap PDB masing-masing negara di negara ASEAN setiap tahunnya. Data tersebut di atas diambil dari enam negara ASEAN dari tahun 2010 sampai tahun 2015. 8

5. Metode Analisis Data a. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif yang digunakan terdiri dari rata-rata (Mean) dan Standar Deviasi untuk mendiskripsikan data masing-masing penelitian b. Analisa Kuantitatif Analisa kuantitatif dengan menggunakan pengujian asumsi model meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heterokedasitas serta dengan menggunakan analisis regresi data panel. F. Batasan Penelitian Penelitian ini peneliti melakukan batasan dalam melakukan penelitian dengan variabel : 1. Variabel independen a. Tingkat inflasi (X1) adalah meningkatnya harga secara keseluruhan. Mengukur tingkat inflasi dengan menggunakan Indeks Harga Konsumen ( IHK) dalam presentasi. Data diambil dari perkembangan inflasi dari enam Negara ASEAN dari tahun 2010 sampai tahun 2015. b. Tingkat korupsi (X2) adalah indeks persepsi korupsi setiap Negara di enam negara Asean setiap tahunnya. Data diambil dari transparency internasional berupa Corruption Percexption Index (CPI) dari tahun 2010 sampai dengan 2015. c. PDB/GDP (X3) masing-masing Negara besaran deviasi didapat dengan cara mengurangi besaran PDB (konstan tahun 2010) dengan 9

rata-rata PDB kemudian hasilnya dikuadratkan agar tidak ada nilai yang bersifat minus. Data diambil dari perkembangan Produk Domestik Bruto (PDB) enam negara ASEAN dari tahun 2010 sampai tahun 2015. 2. Variabel dependen Variabel terikat pada penelitian ini adalah Foreign Direct Investment (FDI). Foreign Direct Investment (FDI) adalah presentase arus masuk Foreign Direct Investment (FDI) terhadap PDB masing-masing negara di negara ASEAN setiap tahunnya. Data diambil dari enam negara ASEAN dari tahun 2010 sampai tahun 2015. G. Sistematika Penulisan A. BAGIAN AWAL 1. Halaman sampul muka a. Judul skripsi b. Maksud skripsi c. Lambang Universitas Mercubuana Yogyakarta d. Nama mahasiswa e. Program studi f. Tujuan penyelesaian skripsi 2. Halaman skripsi 3. Halaman pengesahan 4. Pernyataan ( tidak Plagiat ) 10

5. Halaman Persembahan 6. Kata pengantar 7. Daftar isi 8. Daftar tabel 9. Data lampiran 10. Abstrak B. BAGIAN UTAMA BAB I : PENDAHULUAN A. Latar belakang B. Perumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaan penelitian E. Metode Penelitian F. Batasan penelitian G. Sistematika penulisan BAB II : KAJIAN TEORI A. Tinjauan Pustaka B. Landasan Teori C. Faktor-faktor yang mempengaruhi Penanaman Modal Asing D. Hubungan antar variabel E. Kerangka teori BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data 11

B. Teknik Pengumpulan Data C. Populasi dan Sampel D. Definisi Operasional E. Metode Analisis Data BAB IV : HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian B. Pembahasan BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran C. BAGIAN AKHIR 1. Daftar Pustaka 2. Lampiran 12