BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif bermaksud membuat pemberian secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi tertentu. Kualitatif dinamakan metode postposivistik karena berlandaskan pada filsafat postposivisme. Metode ini disebut juga sebagai metode artistik, karena proses penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola), dan disebut sebagai metode interpretive karena data penelitian lebih berkenaan dengan interpretasi terhadap data yang di temukan di lapangan (Sugiyono, 2010:7). Menurut Bogdan dan Taylor dalam buku Lexy J. Moloeng (2011: 4), penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar individu tersebut secara utuh. Penelitian ini mencoba memaparkan hasil penelitiannya yang dapat digambarkan dalam kearifan lokal kesenian Reyog dan upaya mempertahankannya di Desa Sumoroto Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo. 32
33 B. Subyek Penelitian Menurut Muhammad Idrus di dalam bukunya Metode Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial yang berdasarkan pada pengertian subyek penelitian yang dikemukakan oleh Amirin dan Suharsimi Arikunto menyatakan bahwa: subyek penelitian adalah individu, benda atau organisme yang dijadikan sumber informasi yang dibutuhkan dalam pengumpulan data penelitian. Istilah lain yang digunakan untuk menyebut subyek penelitian adalah responden, yaitu orang yang member respon atas satu perlakuan yang diberikan kepadanya. Ada keberatan yang diajukan Kerlinger tentang istilah responden ini, menurutnya responden hanya tepat bagi penelitian eksperimen yang dilakukan bukan atas manusia. Dikalangan peneliti kualitatif, istilah responden atau subyek penelitian disebut dengan istilah informan, yaitu orang yang member informasi tentang data yang diinginkan peneliti berkaitan dengan penelitiam yang sedang dilaksanakannya. Mungkin istilah ini yang lebih tepat digunakan untuk menyebut subyek penelitian (Muhammad Idrus, 2007: 121). Informan atau subyek penelitian dalam penelitian ini adalah pemimpin paguyuban kesenian Reyog, para pengrajin Reyog di yang ada di Desa Sumoroto Kecamatan Kauman yang berjumlah tiga orang, Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Ponorogo. Pemilihan informan tersebut didasarkan atas kriteria sebagai berikut. 1. Subyek pengrajin yang cukup lama dan intensif dengan kegiatan kerajinan Reyog. 2. Subyek pemimpin paguyupan yang masih terlibat secara penuh/aktif pada kegiatan kesenian Reyog.
34 3. Sebyek yang mempunyai cukup banyak waktu dan mengetahui mengenai kesenian untuk diwawancarai dari masyarakat sekitar Desa Sumoroto C. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian : Bulan Mei-Juni 2014 Tempat penelitian : Desa Sumoroto Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo D. Instrumen Penelitian Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri. Kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif cukup rumit. Peneliti merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsir data, dan pada akhirnya peneliti menjadi pelopor hasil penelitiannya pengertian instrumen atau alat penelitian disini tepat karena peneliti menjadi segalanya dari keseluruhan proses penelitian. Ciri-ciri umum manusia sebagai instrumen mencakup segi responsive, dapat menyesuaikan diri, menekankan keutuhan, mendasarkan diri atas pengetahuan, memproses dan mengikhtisarkan, dan memanfaatkan kesempatan mencari respons yang tidak lazim. Peneliti sebagai instrumen mempunyai kedudukan yang sangat besar, karena yang memutuskan terhadap segala sesuatu,mulai dari pengambilan data atau pengumpulan data, penarikan kesimpulan, dan reduksi data (Lexy J. Moloeng, 2010: 168-172).
35 E. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan cara bagaimana dapat diperolehnya data mengenai variabel tertentu (Suharsimi Arikunto, 2010:192). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: 1. Observasi Observasi atau pengamatan merupakan aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis. Pengamatan dapat dilakukan secara terlibat (partisipatif) ataupun non partisipatif (Muhammad Idrus, 2007: 129). Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi non partisipatif, dimana peneliti hanya melakukan pengamatan mengenai kegiatan kelompok kesenian Reyog dan pengrajin Reyog. Hasil yang diperoleh dari kegiatan observasi antara lain berupa pengamatan kegiatan kelompok kesenian dan pengrajin seperti aktivitas yang dilakukan oleh kelompok kesenian Reyog dan pengrajin. 2. Wawancara Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan berhadapan secara langsung dengan yang diwawancarai tetapi dapat juga diberikan daftar pertanyaan dahulu untuk dijawab pada kesempatan lain. Wawancara merupakan alat recheking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya (Juliansyah Noor, 2011: 38). Wawancara digunakan untuk mengetahui kondisi informan yang berprofesi sebagai
36 pengrajin akan lebih mudah apabila pertanyaan yang disampaikan secara langsung, sehingga data yang diperoleh lebih akurat. 3. Dokumentasi Dokumentasi yaitu sebuah teknik pengumpulan data yang hasilnya dapat berbentuk surat, catatan harian, cindera mata, laporan, artefak dan foto. Sifat dari data ini adalah tidak terbatas pada ruang dan waktu sehingga member peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam (Juliansyah Noor, 2011: 38). Dokumentasi merupakan data pelengkap atau sebagai bukti dari penelitian. Penelitian ini menggunakan dokumentasi untuk mengetahui data monografi desa dan foto-foto yang berkaitan dengan penelitian. F. Validitas data Keabsahan data yang digunakan data dalam penelitian ini, diujikan menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain, di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembadingan terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya (Lexy J. Moloeng, 2010: 330-332). Triangulasi dengan sumber, berarti membandingkan dan mengecek derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Triangulasi dengan sumber pada penelitian ini ditujukan dengan jalan, membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara yang dilakukan terhadap informan. Teknik triangulasi dengan
37 metode dalam penelitian ini menggunakan dua strategi, yaitu: (a) pengecekan derajad kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data, dengan jalan mencari informasi yang sama menggunakan teknik yang berbeda, yaitu dengan membandingkan data hasil observasi dan wawancara, (b) pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama, langkah ini dilakukan terhadap informan dimana metode wawancara digunakan peneliti untuk mendapatkan data mengenai kondisi kesenian Reyog. Triangulasi merupakan cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi waktu mengumpulkan data. Peneliti me-recheck temuannya dengan jalan membandingkan dengan beberapa sumber atau metode menggunakan teknik triangulasi. G. Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses penyederhanaan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diimplementasikan. Sesuai dengan tujuan penelitian maka teknik analisis data yang dipakai untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif model interaktif sebagaimana diajukan oleh Miles dan Huberman yang terdiri dari tiga hal utama yaitu: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/ verifikasi data.
38 1. Pengumpulan data Analisis data dalam penelitian ini dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai, pada saat wawancara dilakukan dengan pengrajin Reyog. Jawaban akan dilanjutkan dengan pertanyaan lselanjutnya hingga tahap tertentu. Data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi dicatat dalam dua catatan lapangan yaitu deskripsi dan refleksi. Catatan deskripsi merupakan data alami yang berisi tentang apa yang dilihat, didengar, dirasakan, disaksikan dan dialami sendiri oleh peneliti tanpa adanya pendapat dan penafsiran dari peneliti tentang fenomena yang dijumpai. Catatan refleksi yaitu catatan yang memuat kesan, komentar dan tafsiran peneliti tentang temuan yang dijumpai dan merupakan bahan rencana pengumpulan data untuk tahap berikutnya. Catatan ini diperoleh peneliti ketika melakukan wawancara terhadap beberapa informan. 2. Reduksi data Reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi. Cara mereduksi data adalah dengan melakukan seleksi, membuat ringkasan atau uraian singkat, menggolongkan ke pola-pola dengan membuat transkip penelitian. Tujuannya untuk mempertegas, memperpendek, membuat focus, membuang bagian-bagian yang tidak penting dan mengatur agar dapat
39 menarik kesimpulan. Data yang telah terkumpul dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi dirangkum atau dipilih hal-hal yang pokok. Data dalam penelitian ini dipisahkan antara data profil informan, data mengenai kondisi kesenian Reyog. Data yang telah diinduksi ini akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data. 3. Penyajian data Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun sehingga memberikan kemungkinan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Data yang disajikan dapat diwujudkan dalam bentuk-bentuk matriks, jaringan, atau bagan sebagai wadah panduan informasi tentang apa yang terjadi supaya sajian data tidak menyimpang dari pokok permasalahan. Data disajikan sesuai dengan apa yang diteliti. Penyajian data yang dilakukan dalam penelitian ini dalam bentuk penjabaran berupa tulisan mengenai kondisi kesenian Reyog. Agar data yang ada dapat dipahami mengenai kondisi kesenian yang ada pada penelitian. 4. Penarikan kesimpulan Penarikan kesimpulan adalah usaha untuk mencari atau memahami makna ketentuan pola-pola penjelasan, alur sebab akibat atau proposisi. Kesimpulan yang ditarik segera diverifikasi dengan cara melihat dan mempertanyakan kembali sambil melihat catatan lapangan agar memperolaeh pemahaman yang lebih tepat, selain itu juga dapat
40 dilakukan dengan mendiskusikannya. Langkah ini dilakukan supaya data yang diperoleh dan penafsiran terhadap data tersebut memiliki validitas sehingga kesimpulan yang ditarik menjadi kokoh. Kesimpulan dalam penelitian ini, didukung oleh bukti-bukti yang dapat konsisten saat peneliti kembali kelapangan dan mengumpulkan atu me-recheck kembali kesimpulan yang ditarik.