MANFAAT PEMBERIAN MODIFIED HOLD RELAXED DAN TRAKSI- TRANSLASI TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA OSTEOARTHRITIS LUTUT KRONIS SKRIPSI NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
KARYA TULIS ILMIAH. PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS KNEE SINISTRA DI RSAL Dr. RAMELAN SURABAYA

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA OSTEOARTHRITIS KNEE SINISTRA DI RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Osteoartritis (OA) penyakit sendi degeneratif atau artritis hipertropi.

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU SINISTRA. DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. persendian melakukan aktivitas atau gerakan (Helmi, 2012). Usia tua merupakan salah satu faktor risiko terjadi osteoarthritis.

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU BILATERAL DENGAN MODALITAS MICROWAVE DIATHERMI DAN TERAPI LATIHAN DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa data yang tersedia menurut World Health Organization (2010),

Disusun oleh : FITRIA NUR CANDRARINI NIM : J

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS KNEE DEXTRA DI RSUD KOTA SRAGEN

PENGARUH PENAMBAHAN LATIHAN ISOTONIK OTOT QUADRICEPS PADA PERMASALAHAN OSTEOATRITIS KNEE

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI MICRO WAVE DIATHERMY DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU UNILATERAL

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi yang sangat modern untuk meningkatkan

PENATALAKSANAAN SHORT WAVE DIATHERMY DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU DEXTRA DI RSOP dr. SOEHARSO SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian adalah Rehabilitasi Medik.

BAB I.PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Masalah. Osteoarthritis merupakan penyakit sendi yang. paling sering dijumpai pada masyarakat dan jumlah

BEDA PENGARUH PENAMBAHAN LATIHAN RESISTED DAN

SENAM TAI CHI TERHADAP FLEKSIBILITAS PUNGGUNG LANSIA

I Nyoman Ady Pranatha Bagian Fisioterapi RSUP Sanglah Denpasar Program Studi Fisioterapi, Universitas Udayana, Denpasar ABSTRAK

PENGURANGAN NYERI MENGGUNAKAN LATIHAN OTOT QUADRICEPS DAN TENS DENGAN LATIHAN OTOT QUADRICEPS DAN FISIOTAPING PADA OSTEOARTHRITIS LUTUT

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, begitu juga dalam bidang kesehatan. Salah satu Negara kita, yaitu dari

BAB I PENDAHULUAN. Dengan bertambahnya jumlah penduduk dan semakin tingginya. tuntut untuk memperbaiki kualitas kehidupan manusia, karena banyak

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi telah berkembang sangat pesat. Hal tersebut menjadikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu gerak yang merupakan kebutuhan dasar manusia untuk beraktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Osteoarthritis berasal dari bahasa Yunani yaitu osteo yang berarti tulang,

PENATALAKSANAAN INFRA RED DAN TERAPI LATIHAN PADA KASUS POST OPERASI FRACTURE COLLES DISERTAI DISLOKASI ULNA DEXTRA DI RST Dr.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang dinamis, dimana pada hakekatnya selalu

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, mobilitas manusia menjadi. semakin tinggi. Dengan dampak yang diakibatkan, baik positif maupun

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Gambaran Umum Sampel Penelitian. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling dengan

PENGARUH PEMBERIAN ISOMETRIC EXERCISE DAN PROGRESSIVE RESISTIVE EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN LINGKUP GERAK SENDI LUTUT PADA PENDERITA OSTEOARTRITIS

PENATALAKSANAAN SINAR INFRA MERAH DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU BILATERAL DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

Disusun Oleh : Nama : Ariyanto Nim : J

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: AYUDIA SEKAR PUTRI J

PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN MWD DAN LATIHAN ISOMETRIK QUADRISEP DENGAN TENS DAN LATIHAN ISOMETRIK QUADRISEP TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA OA LUTUT

PENGARUH LATIHAN ISOTONIK DENGAN METODE RESISTANCE TRAINING TERHADAP NYERI OLEH KARENA FAKTOR OTOT PADA OSTEOARTHRITIS LUTUT. Naskah Publikasi Skripsi

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS LUTUT BILATERAL DI RSUD SUKOHARJO

PENGARUH TERAPI LATIHAN SETELAH PEMBERIAN TERAPI GABUNGAN ULTRASOUND DAN TENS PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS LUTUT KRONIS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran sehingga dapat memperbaiki kualitas kesehatan para penduduk

PENGARUH FREE ACTIVE EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN RANGE OF MOTION SENDI LUTUT WANITA LANJUT USIA

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan zaman yang semakin maju, berbagai

PENATALAKSANAAN INFRA RED DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI PASCA GIPS FRAKTUR RADIUS 1/3 DISTAL SINISTRA DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA OSTEOARTHRITIS GENU BILLATERAL DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat di suatu

BAB I PENDAHULUAN. fungsionalnya. Kompleksnya suatu gerakan dalam aktifitas seperti. tulang-tulang yang membentuk sendi ini masing-masing tidak ada

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekarang ini, terjadi banyak perkembangan di berbagai bidang

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS OSTEOARTHRITIS KNEE DEXTRA DI RSUD SUKOHARJO

PENGARUH TERAPI TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION DAN ULTRASOUND PADA LOW BACK PAIN KINETIK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian eksperimental telah dilakukan pada penderita rinosinusitis

Penambahan Traksi Translasi Pada Intervensi Ultrasound, Transcutaneus Elektrikal Nerve Stimulation dan Quadriceps Exercise

Hendrik, M. Nurdin T, Yonathan Ramba Politeknik Kesehatan Makassar Jurusan Fisioterapi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B AB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disebabkan karena kecelakaan yang tidak terduga. kecelakaan lalu lintas adalah fraktur.

BAB I PENDAHULUAN. lingkup perkantoran biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas serta

BAB I PENDAHULUAN. terus berkembang memanjakan kehidupan manusia. Sehingga akifitas fisik. mengalami peningkatan yang begitu pesat.

I. PENDAHULUAN. baru pada permukaan sendi (Khairani, 2012). Terjadinya osteoarthritis itu

BAB I PENDAHULUAN. trauma, over use, repetitive injury, operasi pada sendi, hypertiroidisme,

BAB I PENDAHULUAN. klinis, histologist, dan radiologi. Penyakit ini bersifat asimetris, tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. bertambah cenderung lebih cepat (Bandiyah, 2009). tujuh tulang (vertebra) dengan bantalan lunak (cakram) antara masing-masing

PENGARUH EFEK NEUROMUSCULAR ELECTRICAL STIMULATION DAN EXERCISE TERHADAP KEKUATAN OTOT QUADRICEPS PENDERITA OSTEOARTHRITIS NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

Dewasa ini didapati angka kehidupan masyarakat semakin meningkat. Hal ini

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik

Kata kunci: close kinetic chain, Static Quadriceps Exercise, kekuatan otot, Quadriceps Femoris, Osteoarthritis.

BAB I PENDAHULUAN. osteoporosis, biasanya dialami pada usia dewasa dan dapat juga disebabkan

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. serta bidang kesehatan. Setiap orang yang hidup baik usia produktif maupun

BAB I PENDAHULUAN. yang mengenai mereka di usia lanjut atau usia dewasa dimana rawan kartilago yang

PENGARUH PENAMBAHAN LATIHAN ISOMETRIK PADA INTERVENSI ULTRASOUND TERHADAP PENINGKATAN AKTIFITAS FUNGSIONAL PADA PASIEN OSTEOARTHRITIS LUTUT

EFEKTIFITAS DAN KENYAMANAN TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan berwawasan kesehatan sebagai strategi nasional menuju Indonesia

PERBEDAAN PENGARUH INTERVENSI SHORT WAVE DIATHERMY DAN TERAPI MANIPULASI DENGAN SHORT WAVE DIATHERMY DAN LATIHAN PENDULUM

BAB I PENDAHULUAN. integrasi penuh dari sistem tubuh. Munculnya beberapa keluhan juga sering

BAB I PENDAHULUAN. sekedar jalan-jalan atau refreshing, hobi dan sebagainya. Dalam melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah fisiologi khususnya fisiologi otot.

NASKAH PUBLIKASI PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA CERVICAL SYNDROME DI RSUP. DR. SARDJITO-YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini, setiap orang dituntut untuk dapat

PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tentunya keadaan ini juga akan berdampak pada penurunan kondisi fisik. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa 40%

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan. Harapan Hidup (UHH). Data badan pusat statistik menunjukkan bahwa

BAB IV METODE PENELITIAN. 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini meliputi ilmu kedokteran fisik dan rehabilitasi.

BAB I PENDAHULUAN. seluruh aktifitas manusia dalam hidupnya dilakukan dengan bergerak.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH STRETCHING DAN STRENGTHENING CORE MUSCLE TERHADAP PENURUNAN DYSMENORRHEA PRIMER

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian eksperimental telah dilakukan pada penderita rinosinusitis

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan peradaban manusia sudah semakin berkembang pesat di

BAB I PENDAHULUAN. Dzahabiy dalam At Talkhish berdasarkan syarat Bukhari-Muslim. Syaikh Al

yang sangat penting dalam aktifitas berjalan, sebagai penompang berat tubuh dan memiliki mobilitas yang tinggi, menyebabkan OA lutut menjadi masalah

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dengan dunia luar. Hal ini memungkinkan kita untuk menyentuh,

PEMBERIAN LATIHAN CONTRACT RELAX DAN MOBILISASI SENDIUNTUK PENINGKATAN LINGKUP GERAK SENDI FLEXI SHOULDER PADA LANSIA

BAB V PEMBAHASAN. Rumah Sakit Islam Cempaka Putih Jakarta pada tanggal 4 Maret sampai

BAB I PENDAHULUAN. tubuh untuk beradaptasi dengan stress lingkungan. Penurunan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. nyeri tak tertahankan, mempengaruhi tangan, punggung, leher, lengan, bahkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di RSUP Dr. Kariadi Semarang bagian saraf dan rehabilitasi medik

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS FRAKTUR FEMUR 1/3 PROXIMAL DEXTRA DI PUSKESMAS KARTASURA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memberikan prioritas pada upaya promotif dan preventif tanpa

PENGARUH LATIHAN CLOSE KINETIC CHAIN DENGAN STATIC QUADRICEPS TERHADAP PENINGKATAN AKTIFITAS FUNGSIONAL PADA PENDERITA OSTEOARTHRITIS

PERBEDAAN PENGARUH MODIFIED HOLD RELAXED PADA INTERVENSI ULTRASOUND DAN LATIHAN OTOT LUTUT TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA OSTEOARTRITIS LUTUT

BAB 1 PENDAHULUAN. berfungsi mempermudah manusia dalam kehidupan sehari hari,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

MANFAAT PEMBERIAN MODIFIED HOLD RELAXED DAN TRAKSI- TRANSLASI TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA OSTEOARTHRITIS LUTUT KRONIS SKRIPSI NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Fisioterapi Disusun Oleh : SUNU KRISANTONO J 110 080 048 PROGRAM STUDI DIPLOMA IV FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

ABSTRAK MANFAAT PEMBERIAN MODIFIED HOLD RELAXED DAN TRAKSI- TRANSLASI TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA OSTEOARTHRITIS LUTUT KRONIS. Sunu Krisantono. J110080048: Mahasiswa Program Studi Diploma IV, Universitas Muhammadiyah Surakarta. (terdiri dari 40 Halaman, V bab, IX gambar, VIII Tabel) (Dibimbing oleh : Ibu Isnaini H, SSt. FT.M.Sc dan Ibu Dwi Kurniawati, SSt. FT.) Di Indonesia osteoarthtritis lutut prevalensinya cukup tinggi yaitu 15,5% pada pria dan 12,7% pada wanita. Secara umum, keluhan osteoartritis adalah nyeri, kekakuan sendi, keterbatasan gerak, dan krepitasi. Terapi manipulasi yang dapat dilakukan berupa pemberian modified hold relaxed dan traksi-translasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian modified hold relax dan traksi-translasi serta perbedaaan pengaruh ke dua modalitas terapi tesebut pada penurunan nyeri pada osteoarthritis lutut. Tempat penelitian dilaksanakan di RSUD Sragen selama 3 minggu. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperiment dengan desain pretestpostest two group desain. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 12 sampel 7 orang wanita dan 5 orang pria. Dan untuk mengukur tingkat nyeri pada OA lutut menggunakan Visual Analoque Scale (VAS). Uji pengaruh pada penelitian ini dengan menggunakan uji Wilcoxon. Berdasarkan hasil pengujian dengan uji wilcoxon pada modified hold relaxed didapatkan nilai p = 0,027 (p<0,05), artinya, ada pengaruh terapi modified hold relaxed terhadap penurunan nyeri pada OA lutut. Dan pada traksi-translasi dengan uji wilcoxon didapatkan nilai p = 0,045 (p<0,05), artinya, ada pengaruh latihan traksi-translasi terhadap penurunan nyeri pada OA lutut. Sedangkan uji beda modified hold relaxed dan traksi-translasi dengan Mann Whitney test diperoleh nilai statistik nilai sig.2-tailed adalah 0,685 > 0,05, artinya dapat menerima hipotesis 0 dimana tidak ada perbedaan antara perlakuan modified hold relaxed dengan traksi-translasi terhadap penurunan nyeri pada penderita OA lutut. Kata kunci : osteoarthritis lutut, modified hold relax, traksi-translasi dan nyeri lutut

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Osteoarthritis (OA) atau juga disebut dengan penyakit sendi degeneratif adalah suatu kelainan pada kartilago (tulang rawan sendi) yang ditandai perubahan klinis, histologis, dan radiologis (Kuntono, 2011). Penyakit ini banyak ditemui didunia, tanpa terkecuali di Indonesia. Di Indonesia, prevalensi osteoarthtritis mencapai 5% pada usia <40 tahun, 30% pada usia 40-60 tahun, 65% pada usia >61 tahun. Untuk osteoarthtritis lutut prevalensinya cukup tinggi yaitu 15,5% pada pria dan 12,7% pada wanita. Osteoarthritis yang juga dikenal sebagai penyakit sendi degeneratif atau osteoarthritis merupakan kelainan sendi yang paling sering ditemukan dan sering kali menimbulkan ketidakmampuan aktifitas fungsional pada bagian tubuh yang mengalami rasa sakit. Secara umum, keluhan osteoartritis adalah nyeri, kekakuan sendi, keterbatasan gerak, dan krepitasi. Rumusan Masalah Berdasarkan dengan masalah-masalah yang ditimbulkan pada kondisi osteoarthritis dengan modalitas fisioterapi yang digunakan sehingga penulis menimbulkan pertanyaan yaitu : 1. Apakah ada pengaruh terapi modified hold relaxed terhadap penurunan nyeri pada penderita osteoarthritis lutut kronis? 2. Apakah ada pengaruh terapi traksi-translasi terhadap penurunan nyeri pada penderita osteoarthritis lutut kronis?

3. Apakah ada perbedaan pengaruh antara terapi latihan modified hold relaxed dengan traksi-translasi terhadap penurunan nyeri pada penderita osteoarthritis lutut kronis? Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang ingin dicapai penulis yaitu 1. Mengetahui manfaat terapi modified hold relaxed terhadap penurunan nyeri pada penderita osteoarthritis lutut kronis. 2. Mengetahui manfaat terapi traksi-translasi terhadap penurunan nyeri pada penderita osteoarthritis lutut kronis. 3. Perbedaan pengaruh antara terapi latihan modified hold relaxed dengan traksitranslasi terhadap penurunan nyeri pada penderita osteoarthritis lutut kronis. Manfaat Penelitian 1. Bagi penulis Diharapkan bisa menambah wawasan serta pengetahuan yang bisa bermanfaat bagi penulis kelak, kalau menemui kasus yang serupa. 2. Bagi masyarakat Memberikan pengetahuan serta informasi kepada masyarakat berkaitan dengan gangguan yang akan ditimbukan dari osteoarthritis karena mengingat kasus ini sering terjadi di masyarakat terutama pada wanita yang sudah menopause. 3. Bagi pendidikan Agar bermanfaat bagi dunia pendidikan terutama bagi calon-calon tenaga kesehatan supaya lebih paham tentang osteoarthritis dan cara penanganannya.

4. Bagi institusi kesehatan Agar bermanfaat bagi institusi kasehatan supaya bisa menginformasikan kepada masyarakat agar masyarakat tahu akan gangguan yang akan terjadi karena osteoarthritis. 5. Bagi Fisioterapis Supaya fisioterapis lebih mengetahui gangguan apa yang akan timbul serta penanganannya yang lebih tepat.

Kerangka Teori 1. Osteoartritis Osteoarthritis (OA) atau juga disebut dengan penyakit sendi degeneratif adalah suatu kelainan pada kartilago (tulang rawan sendi) yang ditandai perubahan klinis, histologis, dan radiologis. (Kuntono, 2011) Etiologi 1) Umur OA hampir tidak pernah pada anak anak, jarang pada umur dibawah 40 tahun dan sering pada umur di atas 60 tahun. Akan tetapi harus diingat bahwa OA bukan akibat ketuaan saja. Perubahan tulang rawan sendi pada ketuaan berbeda dengan perubahan pada OA (Soeroso, 2006).

2) Obesitas Berat badan yang berlebih nyata berkaitan dengan meningkatnya resiko untuk timbulnya OA baik pada wanita maupun pada pria.kegemukan ternyata tak hanya berkaitan dengan OA pada sendi yang menanggung beban, tetapi juga pada OA sendi lain (tangan dan sternoklavikula). 3) Jenis Kelamin Pada usia 50 tahun, wanita mempunyai prervalensi dan insidensi lebih banyak daripada laki-laki. Turunnya kadar estrogen saat menopause mungkin menjadi pemicu munculnya osteoarthritis. Osteoarthritis tangan dan lutut lebih sering pada wanita, sedangkan osteoarthritis panggul lebih tinggi pada pria (Haq, 2003). 4) Faktor Genetik Anak-anak dengan orangtua yang mengalami osteoarthritis pada usia yang lebih muda mempunyai resiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan keluarga yang tidak mengalami osteoarthritis (Haq, 2003) 5) Trauma Trauma berat pada sendi lutut di usia dini memicu munculnya OA sendi lutut lebih cepat. Pemakaian sepatu yang terlalu tinggi, sempit, berat, dan alas sepatu yang keras dan kurang lentur dalam waktu lama memicu timbulnya OA sendi lutut. 2. Modified Hold Relaxed Modified hold relaxed merupakan kombinasi dari tipe stretching isometrik dengan stretching pasif. Dikatakan demikian karena teknik modified hold relaxed

yang dilakukan adalah memberikan kontraksi isometrik pada otot yang memendek dan dilanjutkan dengan rileksasi dan stretching pada otot tersebut (Hardjono,2010). 3. Traksi-translasi Traksi- translasi merupakan gerakan pasif yang dilakukan oleh fisioterapis pada kecepatan yang cukup lambat sehingga pasien dapat menghentikan gerakan (Riyanto, 2011). METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian dilaksanakan di Instalasi rehabilitasi medik bagian fisioterapi RSUD. Sragen 2. Waktu penelitian pada bulan Juli-Agustus 2012. Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah experiment dengan pendekatan quasi experimental, desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pretest-Postest Two Group Design Populasi

Populasi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasien yang didiagnosa osteoarthritis lutut yang datang diklinik rehab medis fisioterapi dirsud Sragen yang berjumlah 15 orang. Sampel Sampel yang di ambil berjumlah 12 orang. Teknik pengambilan sampel yaitu dilakukan secara purposive sampling. DEFINISI OPERASIONAL a. Modified Hold Relaxed Modified hold relaxed merupakan kombinasi dari tipe stretching isometrik dengan stretching pasif. Dikatakan demikian karena teknik modified hold relaxed yang dilakukan dalam memberikan kontraksi isometric pada otot yang memendek dan dilanjutkan dengan rileksasi dan stretching pada otot tersebut (Hardjono,2010). Dosis latihan, distretching selama 7 detik lalu kontraksi isometrik selama 7 detik direlaxkan selama 5 detik kemudian distretching selama 7 detik,fase istirahat 5 detik sebelum memulai pengulangan gerakan, 5 kali, dilakukan seminggu 2 kali selama 3 minggu. b. Traksi-Translasi Traksi-translasi merupakan gerakan pasif yang dilakukan oleh fisioterapis pada kecepatan yang cukup lambat sehingga pasien dapat menghentikan gerakan (Riyanto, 2011). Traksi-translasi dipertahankan selama 7 detik dengan kekuatan maksimal sesuai dengan toleransi pasien Dosis 5 kali gerakan dan 5 pengulangan selama 3 minggu perlakuan dengan intensitas 2 kali per minggu. c. Nyeri OA Lutut Kronis

Nyeri akibat Osteoartritis lutut adalah nyeri karena terjadi penebalan atau tonjolan tulang yang tak teratur atau disebut perkapuran yang kemudian mengganggu jaringan sekitarnya dan menimbulkan rasa nyeri, nyeri akan timbul jika terjadi tekanan pada daerah tersebut seperti untuk berdiri, berjalan ataupun saat menggerakkan sendi. Adapun intensitas nyeri dapat diukur denganvas, VAS adalah alat ukur yang digunakan untuk pengukuran intensitas dan tipe nyeri dengan menggunakan garis lurus yang diberi ukuran 10 cm (nilai 0 mm 100 mm). Tidak Nyeri Nyeri Tak Tertahankan 0 mm 100 mm a. Jalannya penelitian 1. Survey pendahuluan di lokasi penelitian 2. Menetapkan sampel sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. 3. Mengajukan surat izin pengajuan penelitian 4. Melakukan peneliti awal berupa pengukuran tingkat nyeri 5. Peneliti memberikan latihan modified hold relaxed dan traksi-translasi terhadap penderita selama 3 minggu. 6. Peneliti mengukur nyeri penderita setelah diberikan latihan modified hold relaxed dan traksi-translasi.

7. Selanjutnya peneliti menganalisa data dengan menggunakan soft ware program SPSS windows versi 16.0 Teknik analisa data Analisis data yang digunakan untuk normalitas data menggunakan sphiro-wilk test dan untuk menguji pengaruh latihan hold relax dan traksitranslasi untuk mengurangi nyeri lutut dengan uji wilcoxon, sedangkan untuk menguji perbedaan menggunakan uji mann whitney HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil 1.Karakteristik responden a. Usia responden Tabel 4.1 Distribusi Kelompok Umur Pada Kelompok Perlakuan dengan hold relaxed dan traksi-translasi Kelompok Jumlah Presentase 46-50 th 51-55 th 3 0 25 % 0 % 56-60 th 61-65 th 5 4 41,67 % 33,33 Total 12 100 % Paparan tabel 4.1 diatas dapat dilihat pada kelompok umur antara 46-50 tahun berjumlah 3 orang (25%), umur 51-55 tahun berjumlah 0 orang (0%), umur

56-60 tahun berjumlah 5 orang (41,67%), umur 61-65 tahun berjumlah 4 orang berjumlah (33,33%). b. Jenis kelamin Tabel 4.2 Distribusi sampel berdasarkan jenis kelamin Jenis Jumlah Presentase Kelamin Wanita 7 58,33 % Pria 5 41.67 % Total 12 100 % Deskripsi data berdasarkan jenis kelamin diperoleh data yakni total sampel wanita berjumlah 7 orang, dengan presentase 58,33% dan 5 orang pria dengan presentase 41,67 %. c. Tingkat nyeri Tabel 4.3 Hasil Penelitian dengan VAS pada terapi modified hold relaxed Sampel Sebelum penanganan sesudah Selisih 1 47 24 23 2 50 25 25 3 56 28 28 4 53 28 25 5 49 25 24 6 55 31 24 Mean 51,67 26,83 24,84

Berdasarkan tabel 4.3 data yang terkumpul dari kelompok modified hold relaxed diperoleh nilai mean sebelum intervensi 51,67 sedangkan setelah terapi ke 6 nilai mean menjadi 26,83 dan mempunyai selisih sebesar 24,83. Tabel 4.4 Hasil Penelitian dengan VAS pada terapi traksi-translasi Berdasarkan tabel 4.4 data yang terkumpul dari kelompok traksi-translasi diperoleh nilai mean sebelum intervensi 48,67 sedangkan setelah terapi ke 6 nilai mean menjadi 26,5 dan mempunyai selisih sebesar 22,16. Sampel Sebelum penanganan sesudah Selisih 1 38 20 18 2 46 24 22 3 50 26 24 4 53 31 22 5 48 24 24 6 57 34 23 Mean 48,67 26,5 22,17 Hasil Analisis Data a. Uji Pengaruh Uji pengaruh pada penelitian ini dengan menggunakan uji Wilcoxon dengan hasil sebagai berikut : Tabel 4.7 Hasil Uji Wilcoxon kelompok perlakuan modified hold relaxed Intervensi Sebelum Sesudah Nilai P 0,027

Berdasarkan hasil pengujian dengan uji wilcoxon didapatkan nilai p = 0,027,artinya ada pengaruh terapi modified hold relaxed terhadap penurunan nyeri pada OA lutut. Tabel 4.8 Hasil Uji Wilcoxon kelompok perlakuan traksi-translasi Intervensi Sebelum Sesudah Nilai P 0,045 Berdasarkan hasil pengujian dengan wilcoxon didapatkan nilai p = 0,045, artinya ada pengaruh latihan traksi-translasi terhadap penurunan nyeri pada OA lutut. b. Uji Beda Uji beda antara kelompok perlakuan modified hold relaxed dan traksi-translasi dan perlakuan dengan Mann Whitney test dapat dilihat pada tabel di bawah Tabel 4.9 nilai VAS mean kelompok modified hold relaxed dan traksi-translasi Kelompok Sebelum sesudah Modified Hold relaxed 51,67 26,83 Traksi-translasi 48,67 26,5 Tabel 4.10 kelompok modified hold relaxed dan traksi-translasi dengan Mann Whitney test Z -.405 Asymp. Sig. (2-tailed).685

Dari Nilai uji Mann-Whitney U, dapat diketahui pada output dimana nilai statistik nilai sig.2-tailed adalah 0,685, hasil uji tidak signifikan secara statistik, dengan demikian dapat menerima hipotesis 0 dimana tidak ada perbedaan antara perlakuan hold relax dengan traksi-translasi terhadap penurunan nyeri pada penderita OA lutut. B. Keterbatasan Dalam proses penelitian ini terdapat kelemahan-kelemahan sebagai berikut: 1. Subjek cukup sedikit 2. Aktivitas subjek di luar perlakuan tidak dapat dikontrol karena aktivitas kehidupan sehari-hari dilingkungan rumah subjek disamping pengaruh perlakuan traksi-translasi dan modified hold relaxed. 3. Perlakuan hanya 3 minggu dirasakan peneliti kurang sehingga hanya mampu menemukan ada tidaknya pengaruh dari perlakuan yang dilakukan. 4. Pasien yang dijadikan responden tidak homogen.

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan penelitian sebagai berikut : 1. Berdasarkan uji wilcoxon didapatkan nilai p = 0,027 artinya, ada pengaruh terapi modified hold relaxed terhadap penurunan nyeri pada OA lutut. 2. Berdasarkan hasil pengujian dengan uji wilcoxon didapatkan nilai p = 0,045 artinya, ada pengaruh latihan traksi-translasi terhadap penurunan nyeri pada OA lutut. 3. Dari Nilai uji Mann-Whitney U, nilai statistik nilai sig.2-tailed adalah 0,685, artinya tidak ada perbedaan signifikan antara perlakuan modified hold relaxed dengan traksi-translasi terhadap penurunan nyeri pada penderita OA lutut. SARAN Berdasarkan simpulan penelitian disarankan beberapa hal sebagai berikut : 1. Pemberian terapi traksi-tanslasi dan terapi modified hold relaxed dapat digunakan dalam mengurangi nyeri pada osteoarthritis lutut. 2. Dapat dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui pengurangan nyeri dengan metode yang lain selain perlakuan traksi-translasi dan modified hold relaxed. 3. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik terhadap penurunan nyeri akibat OA lutut, perlu dilakukan dengan menambah atau memperbanyak responden penelitian.

Daftar Pustaka Kuntono Heru P. 2011. Nyeri secara umum dan osteoarthritis lutut dari aspek fisioterapi Surakarta :Muhammadiyah University Press Soeroso J. 2006. Buku interna jilid II.2008 : 1380 Wilkinson A. 1992. Stretching the truth. A review of the literature on muscle stretching. Australian Journal of Physiotherapy 283-287. Feland J. B.dan Marin H.N. 2004. Effect of submaximal contraction intensity in contract-relax proprioceptive neuromuscular facilitation stretching. Alim A. 2009. Latihan fleksibilitas dengan metode pnf. 24-6-2012 staff.uny.ac.id Jenkins W. L. 2005. Open vs. Closed Chain Exercise for Tibiofemoral Joint Osteoarthritis. Herdin R. 2010. Tinjauan filsafat fisioterapi. 23-6-2012. Herdinrusli s Webblog.html Hardjono J. dan Ervina A. 2010.Pengaruh Penambahan Contract Relax Stretching Pada Intervensi Interferensial Current dan Ultrasound Terhadap Pengurangan Nyeri Pada Sindroma Miofasial Otot Supraspinatus. Alter M. J. 2008. 300 Teknik peregangan olahraga. Jakarta :Raja grafindo Persada Riyanto A. 2011. Penambahan traksi / translasi pada latihan gerak aktif lebih meningkatkan lingkup gerak sendi dan mengurangi nyeri pada osteoartritislutut wanita lanjut usia. 15-6-2012 www.pps.unud.ac.id Anonim. 2008. Knee Arthritis (Osteoarthritis). 19-6-2012. www.physioadvisor.com Lubis A. M. T.2012. Osteoartritis dan solusinya. 19-6-2012. www.medistrahospital.com Jowir R. 2009. Pencegahan osteoarthritis pada sendi lutut. 20-6-2012. www.fisioterapiallinone.com

Anonim. 2011. Osteoarthritis (OA). 18-6-12. www.physioarticle.blogspot.com Anwar. 2012. Efek penambahan roll-slide fleksi ekstensi terhadap penurunan pada osteoarthritis sendi lutut. Jurnal fisioterapi volume.12 nomor:1.april 2012 : 21-39 D. Beckers, M. Buck, Het PNF Concept in de Praktijk, Hoensbroek, 2000. Maitland, G.D. 1991. Peripheral Manipulation. Third Edition. Butterworth- Heinemann, Ltd. Kisner, C. and Colby, LA., 1996. Therapeutic Exercise Foundations and Techiques, F.A. Davis, Philadelphia. Tulaar, B.M. (2006). Peran Kedokteran Fisik & Rehabilitasi Medik Pada Tatalaksana Osteoarthritis. Ethical Digest, Jakarta. Putz R. & Pabst R. 2000. Atlas Anatomi Manusia Sobota. Jilid 2, (edisi 21). Jakarta: EGC. Kusumawati dan parjoto.2003. Pengaruh Terapi Latihan Isotonik dengan En- Tree terhadap Pengurangan Nyeri dan Perbaikan Fungsional pada OA Lutut, FK Undip. Semarang Australian Journal of Physiotherapy 38(4):