REISHANI MARHA SHAFWATI, 2015 PENGARUH TEMAN SEBAYA (PEER GROUP) TERHADAP GAYA HIDUP HEDONISME DIKALANGAN PELAJAR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. adil atau tidak adil, mengungkap perasaan dan sentimen-sentimen kolektif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang membedakan individu satu dengan individu lain dalam persoalan gaya hidup.

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja pun kehidupan untuk berkumpul bersama teman-teman tidak lepas

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. masyarakat yang ditinjau dari segi ekonomi, gambaran itu seperti tingkat

BAB I PENDAHULUAN. mengubah pola perilaku konsumsi masyarakat. Globalisasi merupakan

I. PENDAHULUAN. Pola hidup mengacu pada cara-cara bagaimana menjalani hidup dengan cara yang baik dan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengakses informasi melalui media cetak, TV, internet, gadget dan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. orang dengan orang lain, yang berfungsi dalam interaksi dengan cara-cara yang

BAB I PENDAHULUAN. dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup. Bagi para penganut paham ini,

PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL PATH SEBAGAI SARANA PENGAKUAN SOSIAL

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era-modernisasi negara Indonesia pada saat ini sudah

BAB I PENDAHULUAN. Remaja atau Adolescene berasal dari bahasa latin, yaitu adolescere yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. maupun elektronik, maka telah menciptakan suatu gaya hidup bagi masyarakat. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. ternyata membawa pengaruh dan perubahan perubahan yang begitu besar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 (1) Pendidikan adalah Usaha sadar dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Gaya Hidup Hedonis. Gaya hidup adalah pola tingkah laku sehari-hari segolongan manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. oleh pihak yang mengelola pelaksanaan pendidikan dalam hal ini adalah sekolah.

I. PENDAHULUAN. itu dibagi menjadi dua macam. Pertama, kebutuhan primer, yaitu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebagai calon-calon intelektual yang bersemangat, penuh dedikasi, enerjik, kritis,

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi di bidang komunikasi semakin maju pada era globalisasi

I. PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan suatu masa, dimana individu berjuang untuk tumbuh menjadi sesuatu,

BAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas masalah-masalah berujung pada konflik-konflik dan rintangan

BAB I PENDAHULUAN. yang mereka tinggali sekarang ini contohnya dari segi sosial, budaya, ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. Apalagi, seperti yang terjadi saat ini, mall mall berkembang dengan sangat pesat di pusat

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH. DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. menengah. Seorang siswa mempunyai tugas utama yaitu belajar. Belajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini. Globalisasi adalah ketergantungan dan keterkaitan antar manusia dan antar bangsa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan terdapat nilai-nilai yang baik, luhur, dan pantas untuk dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja juga merupakan priode yang penting, dimana pada masa remaja

2016 PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHAD AP GAYA HID UP SISWA SMA LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI

BAB III KAUM MUDA PARUH WAKTU DAN GAYA HIDUP MODERN. banyak kaum muda yang masih berstatus sebagai mahasiswa bekerja paruh waktu dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. moral dan sebaliknya mengarah kepada nilai-nilai modernitas yang sarat dengan

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat disamping

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan berkembangnya era globalisasi saat ini, negara-negara di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah yang merupakan periode peralihan antara masa kanakkanak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kelas dunia, kosmetik, aksesoris dan pernak-pernik lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. informasi dan gaya hidup. Globalisasi ditandai dengan pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. maupun anak-anak. Kata remaja sendiri berasal dari bahasa latin yaitu adolescere

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pertolongan yang justru sangat dibutuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. Remaja berasal dari bahasa latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan kegiatan masyarakat yang sering mengunjungi mall atau plaza serta melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. makhluk sosial, individu di dalam menjalin hubungan dengan individu lain perlu

PENGENALAN NILAI AGAMA ISLAM DI TAMAN KANAK- KANAK MELALUI METODE BERMAIN (STUDI KASUS DI TK PERTIWI PANDEYAN IV ) Skripsi

I. PENDAHULUAN. dapat mengatur kehidupan dunia dengan memanfaatkan teknologi sebagai. sarana meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Makanan dalam pandangan sosial budaya, memiliki makna yang lebih

2016 PENGARUH PELAKSANAAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP INTERAKSI SOSIAL DAN SOSIALISASI ANAK DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis laksanakan mengenai hubungan

15. Lampiran I : Surat Keterangan Bukti Penelitian BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masa peralihan perkembangan dari masa anak-anak menuju masa dewasa

BAB I PENDAHULUAN. tak jarang masyarakat juga menyukai gaya hidup yang bisa dibilang berfoya-foya dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan masa yang kritis, yaitu saat untuk berjuang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut mempengaruhi kehidupan manusia. Inti perspektif sosiologis ialah

KUESIONER. Identifikasi Responden Nama : Jenis kelamin : Usia : Nama sekolah : Jurusan :

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai Hubungan Interaksi Kelompok Teman

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Gaya hidup menurut Kotler (2002) adalah pola hidup seseorang di dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor

Jurnal SPIRITS, Vol.5, No.2, Mei ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. adalah sumber daya spesial yang tidak dapat disimpan atau

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tentu saja membawa dampak dalam kehidupan manusia, baik dampak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial, individu, dan

I. PENDAHULUAN. Perubahan zaman dan perkembangan teknologi telah membawa dampak yang begitu besar

BAB I PENDAHULUAN. tantangan dan tekanan dalam kehidupan dipengaruhi oleh persepsi, konsep

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbagai media massa baik media cetak maupun media elektronik telah

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan individu lain dalam lingkungannya. Untuk itu diperlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. tradisional. Ahlqvist, dkk (2008 dalam Sulianta, Feri 2015). Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perubahan-perubahan baik dalam segi ekonomi, politik, maupun sosial

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. suatu interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Proses interaksi salah satunya dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berbicara tentang siswa sangat menarik karena siswa berada dalam kategori

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Internet dan media sosial sangat membantu suatu produk menjadi

BAB I PENDAHULUAN. terutama bagi masyarakat kecil yang hidup di perkotaan. Fenomena di atas

BAB I PENDAHULUAN. tentunya. Salah satu dampak negatif dari era globalisasi adalah munculnya gaya

BAB I PENDAHULUAN. ingin dicapai dari proses pendidikan yaitu menghasilkan manusia yang terdidik

BAB I PENDAHULUAN. Dampak Keberadaan Pasar Kaget Terhadap Perubahan Kehidupan Sosial-ekonomi Masyarakat desa

BAB 1 PENDAHULUAN. pasal 31 ayat 1 UUD 1945 yang menyebutkan bahwa tiap-tiap warga negara

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkat

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. dilandasi nilai-nilai agama, moral, dan budaya luhur bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah individu yang unik dan terus mengalami perkembangan di

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan remaja pada masa kini berbeda dengan kehidupan remaja di pada masa dahulu. Pada masa kini gaya hidup (lifestyle) masyarakat modern mulai melanda seluruh lapisan masyarakat yang ada di dunia tidak terkecuali di Indonesia sendiri, hal tersebut mempengaruhi juga terhadap kehidupan remaja pada masa kini dimana remaja yang hidup di jaman modern ini cenderung ingin hidup dengan mudah dan senang. Sedangkan pada masa dahulu remaja cenderung diidentikan dengan kegiatan-kegiatan positif di lingkungan sekolah maupun dilingkungan rumah misalnya mengikuti ekstrakulikuler, menjadi remaja aktif dilingkungan rumahnya, ataupun sekedar membantu orang tua dirumah. Dengan didukung oleh faktor lingkungan yang menuntut para remaja untuk hidup dengan modern, dan juga teman sebaya (peer group) yang menjadi patokan atau tolak ukur bagi para remaja, misalnya saja di sekolah ketika teman sebayanya memiliki hand phone keluaran terbaru maka teman lainnya akan memiliki keinginan untuk membeli dan memilikinya juga dengan alasan sedang trend. Masa remaja juga merupakan masa yang sangat penting dimana pada masa ini lah para remaja mencari jati diri mereka, jati diri sendiri merupakan identitas diri akan dia bawa sampai dewasa nanti dan kebanyakan remaja akan mengikuti apa yang mereka anggap menyenangkan tanpa peduli hal tersebut baik atau buruk. Merekapun cenderung memilih teman yang mereka anggap memiliki tujuan hidup yang sejalan dengan pemikiran mereka. Maka, pemilihan teman pun sangat penting karena pada masa transisi inilah remaja akan dituntun menjadi manusia yang baik atau tidak dimasa depan kelak. 1

2 Teman sebaya (peer group) sendiri diartikan sebagai teman sepermainan dimana di dalamnya teman yang berinteraksi memiliki kesukaan yang sama, tuntutan yang sama dan jalan pikiran yang searah, bukan tidak mungkin bila ada salah satu teman dalam kelompoknya memiliki pemikiran ataupun suatu hal yang berbeda dari teman lainnya maka orang tersebut akan dijauhi oleh teman didalam kelompok tersebut. Dengan adanya faktor tersebut dan juga berkembangnya gaya hidup yang modern membuat remaja mulai menunjukan perilaku hedonisme karenan tuntutan dari jaman modern itu sendiri dan teman-teman dilingkungannya. Hedonisme adalah cara hidup yang hanya mengejar kenikmatan semata. Sebagai konsekuensinya, kaum hedonis cenderung mengabaikan nilai-nilai lainnya (Purwodarminta, 1996, hlm. 345). Seperti yang tercantum di atas dapat diartikan bahwa hedonisme adalah pandangan hidup yang hanya bertujuan untuk bersenang-senang dan berfoya-foya. Gaya hidup seperti ini dipengaruhi oleh modernisasi, karena dengan berkembangannya modernisasi ini makin berkembanglah hedonisme ini. Dengan adanya dorongan dari teman-teman sebayada juga faktor lingkungan dari lokasi sekolah yang dekat dengan keramaian maka siswa-siswi akan cenderung mengikuti apa yang dilakukan oleh temantemannya entah itu baik maupun buruk. Dimana hedonisme sendiri merupakan pandangan hidup yang menggangap kesenangan dan kenikmatan dunia merupakan tujuan hidup penganutnya. Gejala ataupun ciri hedonisme yang muncul di kalangan pelajar menurut pengamatan yang tampak antara lain : 1. Pengunaan gadget yang berlebihan (intensif) dibandingkan teman yang lainnya. 2. Seusai pulang sekolah keluyuran dengan nongkrong dan jajan bersama teman atau berbelanja tanpa mengingat waktu, ratarata dilakukan minimal 1x dalam 1 minggu.

3 3. Dari segi penampilan tidak sederhana (mencolok). 4. Penggunaan media sosial seperti path, foursquear, facebook, instagram dan lainnya, untuk menunjukan tempat-tempat yang pernah dikunjungi dengan check in di tempat tersebut dan mengunggah foto dari makanan dan minuman ataupun tempat itu sendiri. 5. Kebiasaan berkunjung ketempat-tempat kekinian dan makan makanan yang unik atau spesial, agar dapat terlihat gaul oleh teman-temanya dan mengup datenya di media sosial. 6. Teman lebih sering dijadikan sebagai teman bermain dibandingkan teman belajar, ada kalanya teman yang diajak menjadi kelompok belajar dengan kelompok bermain akan berbeda. Hal-hal tersebut itu lah beberapa alasan atau gambaran dasar prilaku hedonisme di kalangan pelajar pada masa ini. Oleh karena itu peneliti tertarik dengan mengambil tema hedonisme ini dan ingin mengetahuai apakah ada hubungan antara teman sebaya dengan perilaku hedonisme di kalangan pelajar. Maka, penelitipun memilih sekolah sebagai lokasi penelitian karena kebanyakan waktu remaja adalah berperan sebagai pelajar dikehidupannya sehari-hari, dimana kehidupan mereka kebanyakan dihabiskan di sekolah dari pagi sampai siang bahkan sore hari. Dalam penelitian ini peneliti memilih sekolah yang letak lokasinya dekat dengan keramaian dan strategis, yaitu di alun-alun kota dengan memilih sekolah swasta sebagai tempat penelitian, pemilihan sekolah swasta sendiri karena bukan rahasia umum lagi ketika anak-anak dari sekolah swasta memiliki label nakal, susah diatur, dan senang untuk bersenang-senang. Penelitian dilakukan di SMA Pasundan 1 Bandung. Sebab, dilihat dari segala aspek yang dibutuhkan peneliti ada di sekolah tersebut dimana lokasinya yang berada didekat alun-alun kota bandung dan alun-alun sendiri merupakan titik dimana keramaian pasti akan ada, dan juga alasan

4 lainnya lokasi sekolah yang berdekatan dengan tempat perbelanjaan dan tempat nongkrong. Sampel yang ditentukan adalah di kelas XI, dengan pertimbangan bahwa pada tingkatan ini lah terjadi lebih banyak perilaku hedonisme dibandingkan dengan kelas X ataupun XII. Di kelas X siswa masih berada dalam fase penyesuaian diri dengan lingkungan sekolahnya maka perilaku hedonisme akan cenderung sedikit dibandingkan dengan kelas XI, sedangkan di kelas XII siswa dihadapkan dengan kelulusan sekolah, sehingga pada umumnya mereka akan berkonsentrasi pada bidang-bidang yang bersifat akademis. Oleh karena itu kelas XI yang diambil sebagai sampel penelitian. Maka dengan kuantitas perilaku hedonisme yang lebih banyak, maka dalam penentuan ada atau tidaknya pengaruh teman sebaya terhadap perilaku hedonisme di kalangan pelajar maka akan lebih mudah terungkap. Berdasarkan pertimbangan diatas, judul yang di tentukan adalah Pengaruh Teman Sebaya (Peer Group) Terhadap Perilaku Hedonisme di Kalangan Pelajar (Studi Deskriptif Analitik di SMA Pasundan 1 Bandung Kelas XI) 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang ada diatas, maka perlu merumuskan masalah untuk memperoleh sasaran yang sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah sejauh mana pengaruh teman sebaya (peer group) terhadap prilaku hedonisme pada pelajar? Tanpa adanya pembatasan dalam masalah bisa menyebabkan kekaburan atau ketidakpastian dalam mencapai tujuan penelitian, untuk itu peneliti merasa perlu untuk membatasi ruang lingkup masalah atau perumusan masalah yang seperti diuraikan berikut ini:

5 1.2.1 Berapa besar pengaruh antara teman sebaya dengan perilaku hedonisme di kalangan pelajar? 1.2.2 Bagaimana proses perilaku hedonisme di kalangan pelajar? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan umum dirumuskan sebagai pedoman tentang apa yang harus dicapai dalam pekerjaan tersebut. Adapun tujuan umum pada penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang adakah pengaruh teman sebaya (peer group) terhadap prilaku hedonisme di kalangan pelajar atau tidak. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut: 1.3.1 Mengetahui dan memperoleh gambaran mengenai besar kadar pengaruh antara teman sebaya dengan perilaku hedonisme di kalangan pelajar. 1.3.2 Mengetahui dan memperoleh gambaran mengenai proses perilaku hedonisme di kalangan pelajar. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis Hasil penelitian diharapkan memberikan manfaat secara teoritis diantaranya dalam hal: 1.4.1.1 Bisa memberikan sumbangan pemikiran atau bahan kajian dalam dunia pendidikan khususnya berkaitan dengan jurusan dan bidang studi Pendidikan Sosiologi yaitu dalam pendidikan Nilai dan Moral. 1.4.1.2 Dapat memberikan sumbangan pemikiran atau bahan kajian dalam dunia pendidikan khususnya kepada guru Sosiologi dalam membina perilaku moral. 1.4.1.3 Sebagai bahan masukan untuk penelitian lebih lanjut dan sebagai bahan literatur bagi yang berminat dalam masalah yang peneliti bahas.

6 1.4.2 Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan bisa berguna sebagai upaya perbaikan dan peningkatan bagi para guru dan pihak sekolah dalam upaya pembinaan perilaku moral pada siswa di sekolah dalam meminimalisir gaya hidup hedonisme di kalangan pelajar yang cenderung amoral dan hura-hura. 1.5 Penjelasan Istilah Dalam melaksanakan penelitian, penjelasan istilah merupakan istilah-istilah yang terdapat dalam judul penelitian yang dijadikan dasar penelitian secara sederhana. Beberapa istilah yang perlu dijelaskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.5.1 The Peer Group (kelompok sebaya). Kelompok anak sebaya yang sukses dimana ia dapat berinteraksi. Hal-hal yang dialami oleh anak tersebut adalah hal yang menyenangkan saja (Santosa, 2004, hlm. 74). Menurut peneliti sendiri peer group atau kelompok teman sebaya adalah suatu kumpulan kecil dari orang-orang yang memiliki usia tidak jauh berbeda dengan teman lainnya, memiliki pandangan hidup yang searah dan biasanya memiliki pemikiran yang sama. Biasanya dalam kelompok ini anggotanya bisa saling mempenggaruhi cara berpikir atau bertingkah laku agar bisa searah dan sepemikiran. 1.5.2 Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sebisa mungkin menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan. Hedonisme adalah cara hidup yang hanya mengejar kenikmatan semata. Sebagai konsekuensinya, kaum hedonis cenderung mengabaikan nilai-nilai lainnya (Purwodarminta, 1996, hlm. 345). 1.5.3 Interaksi Sosial

7 Menurut H. Boner sebagaimana dikutip oleh Santosa (2004, hlm. 11) bahwa : Interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua orang atau lebih individu manusia dimana kalakuan individu yang satu mempengaruhi, merubah, atau memperbaiki kelakuan yang lain atau sebaliknya. 1.6 Hipotesis Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Hipotesis dirumuskan dengan singkat dan jelas, menyatakan hubungan dua variabel atau lebih, dan harus didukung oleh teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli atau hasil penelitian yang relevan. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu : 1.6.1 Terdapat hubungan yang signifikan antara teman sebaya dengan gaya hidup hedonisme di kalangan pelajar.