Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Margo Pujiantara, M.T. Dr. Ardyono Priyadi, S.T., M.Eng. Bagus Wisnu Candra Listyawan

dokumen-dokumen yang mirip
Analisa Arc flash Pada Sistem Tegangan Menengah Di PT. Semen Padang Dengan Menggunakan Metode Perhitungan Yang Dimodifikasi

II. SISTEM PENGAMAN TENAGA LISTRIK DAN ENERGI BUSUR API

BAB IV HASIL, ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pemodelan Sistem Kelistrikan Penyulang Bekasap 6 PT Chevron Pacific

Evaluasi Kategori Arc Flash di PT. Pupuk Kalimantan Timur 1 (PKT 1) Menggunakan Physics-Based Circuit Model

Studi Perencanaan Koordinasi Proteksi Mempertimbangkan Busur Api pada Sistem Kelistrikan PT. Semen Indonesia Aceh Menggunakan Standar IEEE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prosedur Strategis Untuk Mengurangi Level Bahaya Arc-Flash Pada Medium Voltage Dengan Metode Koordinasi Proteksi Di PT Ipmomi Paiton

B-43. JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN:

Analisis dan Reduksi Bahaya Arc Flash Pada Sistem Kelistrikan Pabrik Semen Tuban 4

Penyederhanaan Analisa Bahaya Arc flash Menggunakan Kurva Batasan Energi Pada Bandara Internasional Juanda

ANALISIS RESIKO BAHAYA BUSUR LISTRIK PADA SISTEM INSTALASI TEGANGAN RENDAH DI PT. KEBON AGUNG KOTA MALANG

Oleh : Thomas Lugianto Nurdin ( ) : Dr. Eng. I Made Yulistya Negara, ST., M.Sc.

IDENTIFIKASI BAHAYA LISTRIK MELALUI ANALISIS ARC FLASH DI PENYULANG BEKASAP 6 PT CHEVRON PACIFIC INDONESIA DURI

BAB I PENDAHULUAN. serta fungsinya yang ditentukan terhadap jenis gangguan yang terjadi. Apabila

I. PENDAHULUAN. JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2015) ISSN: ( Print) F 184

BAB I PENDAHULUAN. mentransmisikan dan mendistribusikan tenaga listrik untuk dapat dimanfaatkan

Analisa Arc Flash Pada Sistem Kelistrikan Di PT. Wilmar Nabati Indonesia, Gresik Jawa Timur

Evaluasi Kategori Arc Flash di PT. Pupuk Kalimantan Timur 1 (PKT 1) Menggunakan Physics- Based Circuit Model

BAB I PENDAHULUAN. yang aman, andal dan ekonomis, maka diperlukan beberapa komponen penyusun

Studi Busur Api Listrik pada Sistem Kelistrikan Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB P-PEJ), Tuban.

ANALISA ARC FLASH PADA SISTEM KELISTRIKAN DI PT. ASAHIMAS FLAT GLASS TBK, SIDOARJO JAWA TIMUR

Analisis Dan Reduksi Bahaya Arc Flash Pada Sistem Kelistrikan

Analisa Stabilitas Transien dan Koordinasi Proteksi pada PT. Linde Indonesia Gresik Akibat Penambahan Beban Kompresor 4 x 300 kw

Studi Koordinasi Proteksi di PT. Ajinomoto, Mojokerto Oleh : Arif Andia K

1 BAB I PENDAHULUAN. adalah mengenai kesehatan, keselamatan, dan lingkungan kerja (health, safety and

Analisa Sistem Proteksi dan Arc Flash pada Sistem Kelistrikan Ladang Minyak

Tipikal K1B-RESET2. Nama Rele & Model R_OUT31. Model : Merlin Gerin Sepam 1000 K1-R-22. Model : Merlin Gerin Sepam 1000 R INC BSG

Analisa Sistem Proteksi Dan Arc- Flash Pada Sistem Kelistrikan Ladang Minyak ConocoPhillips Indonesia Inc. Ltd

Studi Koordinasi Proteksi PT. PJB UP Gresik (PLTGU Blok 3)

Rifgy Said Bamatraf Dosen Pembimbing Dr. Ir. Margo Pujiantara, MT Dr. Dedet Chandra Riawan, ST., M.Eng.

STUDI INSIDEN ENERGI AKIBAT ARC FLASH PADA SUBTATION 6DN PT.CHEVRON PACIFIC INDONESIA

Rimawan Asri/ Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Margo Pujiantara, MT. Dimas Fajar Uman Putra ST., MT.

PENGURANGAN INSIDEN ENERGI ARC FLASH DENGAN MENGGUNAKAN METODE ZONE SELECTIVE INTERLOCKING PADA PT. CONOCOPHILLIPS INDONESIA INC.

Studi koordinasi Proteksi pada Joint Operating Pertamina-Petrochina di Tuban akibat Integrasi Sukowati Plant

Studi dan Analisa Arc Flash Dalam Menentukan Kategori PPE di Gardu Induk Teluk Lembu PT. PLN Dengan Menggunakan Software ETAP 7.0.

KOORDINASI PROTEKSI TEGANGAN KEDIP DAN ARUS LEBIH PADA SISTEM KELISTRIKAN PT. WILMAR NABATI, GRESIK JAWA TIMUR

Analisis Kestabilan Transien dan Mekanisme Pelepasan Beban di PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit (RU) VI Balongan

Sidang Tugas Akhir (Genap ) Teknik Sistem Tenaga Jurusan Teknik Elektro ITS

Studi Koordinasi Proteksi Sistem Kelistrikan di Project Pakistan Deep Water Container Port

Presentasi Sidang Tugas Akhir (Ganjil 2013) Teknik Sistem Tenaga Jurusan Teknik Elektro ITS. Nama : Rizky Haryogi ( )

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat melalui jaringan distribusi. Jaringan distribusi merupakan bagian

EVALUASI KOORDINASI SISTEM PROTEKSI PADA JARINGAN 150kV DAN 20Kv PT.PLN (PERSERO) APJ GILIMANUK

Perencanaan Koordinasi Rele Pengaman Pada Sistem Kelistrikan Di PT. Wilmar Gresik Akibat Penambahan Daya

BAB 2 GANGGUAN HUBUNG SINGKAT DAN PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK

STUDI KOORDINASI PRODTEKSI PADA PT PETRO OXO NUSANTARA GRESIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ARC FLASH

STUDI KOORDINASI RELE ARUS LEBIH DAN PENGARUH KEDIP TEGANGAN AKIBAT PENAMBAHAN BEBAN PADA SISTEM KELISTRIKAN DI PT. ISM BOGASARI FLOUR MILLS SURABAYA

BAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING

Proseding Seminar Tugas Akhir Teknik Elektro FTI-ITS, Oktober

Protection on Electrical Power System. Hasbullah Bandung, Juni 2008

Analisis Rele Pengaman Peralatan dan Line Transmisi Switchyard GITET Baru 500kV PT PLN (PERSERO) di Kediri

Analisis Sympathetic Trip pada Penyulang Ungasan dan Bali Resort, Bali

Studi Koordinasi Rele Pengaman Sistem Tenaga Listrik di PT. Plaza Indonesia Realty Tbk.

STUDI KOORDINASI RELE PENGAMAN PADA SISTEM KELISTRIKAN PLTU EMBALUT, PT. CAHAYA FAJAR KALTIM

STUDI PERENCANAAN PENGGUNAAN PROTEKSI POWER BUS DI PT. LINDE INDONESIA GRESIK

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini menggunakan data plant 8 PT Indocement Tunggal

F40. JURNAL TEKNIK ITS VOL.5, No.2, (2016) ISSN: ( Print)

EVALUASI KOORDINASI RELE PENGAMAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI GARDU INDUK GARUDA SAKTI, PANAM-PEKANBARU

Setting Rele Diferensial Bus High Impedance Pada Sistem Distribusi Ring 33 kv di PT. Pertamina RU V Balikpapan

BAB II LANDASAN TEORI

KAPASITAS PEMUTUS DAYA ( CIRCUIT BREAKER ) Electric Power Systems L4 - Olof Samuelsson

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

STUDI KOORDINASI RELE PROTEKSI PADA SISTEM KELISTRIKAN PT. BOC GASES GRESIK JAWA TIMUR

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN MOTTO KATA PENGANTAR

STUDI KOORDINASI PROTEKSI PADA PT PERTAMINA JOB MEDCO ENERGI TOMORI FIELD SENORO

Penyederhanaan Perhitungan Nilai Arc-Flash Dengan Menggunakan Metode Kurva Batas Energi

DOSEN PEMBIMBING : Prof. Ir Ontoseno Penangsang, M.Sc.Phd Dr. Ardyono Priyadi, ST.M.Eng NAMA : GEDHE ARJANA PERMANA PUTRA NRP :

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No 1, (2013) 1-6

Studi Koordinasi Proteksi PT. PJB UP Gresik (PLTGU Blok 3)

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Analisis Studi Rele Pengaman (Over Current Relay Dan Ground Fault Relay) pada Pemakaian Distribusi Daya Sendiri dari PLTU Rembang

Pembimbing : 1. Prof. Ir. Ontoseno Penangsang, MSc,PhD 2. Ir. R. Wahyudi

STUDI KOORDINASI PROTEKSI SISTEM KELISTRIKAN PADA PT MEDCO ENERGI SINGA GAS FIELD LEMATANG BLOCK

Analisis Implementasi Saturated Iron Core Superconducting Fault Current Limiter pada Jaring Distribusi PT. PERTAMINA RU V BALIKPAPAN

ANALISIS SISTEM PROTEKSI GENERATOR PADA PUSAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR WONOGIRI

BAB II GARDU INDUK 2.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI DARI GARDU INDUK. Gambar 2.1 Gardu Induk

Analisa Stabilitas Transien dan Koordinasi Proteksi pada PT. Linde Indonesia Gresik Akibat Penambahan Beban Kompresor 4 x 300 kw

ANALISA GANGGUAN SISTEM TENAGA LISTRIK TEK (2SKS)

ANALISIS SISTEM TENAGA. Analisis Gangguan

1 BAB I LATAR BELAKANG

Studi Koordinasi Proteksi Pada PT. Citic Seram Energy Ltd. Pulau Seram Maluku Tengah

Koordinasi Proteksi Tegangan Kedip dan Arus Lebih pada Sistem Kelistrikan Industri Nabati

Analisa Rele Proteksi pada Sistem Kelistrikan Industri Peleburan Nikel PT. Aneka Tambang Operasi Pomaala ( Sulawesi Tenggara )

TUGAS AKHIR ANALISIS STABILITAS TRANSIEN DAN PELEPASAN BEBAN DI PT. WILMAR NABATI GRESIK AKIBAT ADANYA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN FASE 2

KOORDINASI PROTEKSI TEGANGAN KEDIP DAN ARUS LEBIH PADA SISTEM KELISTRIKAN INDUSTRI NABATI

Hendra Rahman, Ontoseno Penangsang, Adi Soeprijanto

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. panasbumi Unit 4 PT Pertamina Geothermal Energi area Kamojang yang. Berikut dibawah ini data yang telah dikumpulkan :

EVALUASI SETTING PROTEKSI ARUS LEBIH DI JENE STATION PT. MEDCO E&P INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN ETAP

Analisis Sympathetic Trip pada Penyulang Ungasan dan Bali Resort, Bali

Koordinasi Proteksi Sebagai Upaya Pencegahan Terjadinya Sympathetic Trip Di Kawasan Tursina, PT. Pupuk Kaltim

BAB III. 1) Perhitungan aliran daya yang masuk dan keluar dari satu bus penyulang (feeder bus) untuk mengetahui arus beban maksimum

BAB IV ANALISIA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Koordinasi Proteksi Pada Gardu Induk Wonosobo. Gardu induk Wonosobo mempunyai pengaman berupa OCR (Over Current

KAJIAN PROTEKSI MOTOR 200 KW,6000 V, 50 HZ DENGAN SEPAM SERI M41

Analisa Koordinasi Rele Pengaman Transformator Pada Sistem Jaringan Kelistrikan di PLTD Buntok

BAB I PENDAHULUAN. sistem tenaga listrik terdiri dari beberapa sub sistem, yaitu pembangkitan,

STUDI KOORDINASI PROTEKSI PADA PT. PUPUK SRIWIDJAJA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN EKSPOR- IMPOR DAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap kondisi abnormal pada operasi sistem. Fungsi pengaman tenaga listrik antara lain:

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Studi Perencanaan Penggunaan Proteksi Power Bus di Sistem Kelistrikan Industri Gas

Analisis Studi Rele Pengaman (Over Current Relay Dan Ground Fault Relay) pada pemakaian distribusi daya sendiri dari PLTU Rembang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

Studi Koordinasi Proteksi Pada Sistem Tegangan Menengah di PT. Ajinomoto Mojokerto dengan Mempertimbangkan Busur Api Menggunakan Metode yang Dimodifikasi Bagus Wisnu Candra Listyawan 2213 105 077 Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Margo Pujiantara, M.T. Dr. Ardyono Priyadi, S.T., M.Eng.

Materi Presentasi Pendahuluan Teori Penunjang Sistem Kelistrikan dan Analisa Penutup Latar Belakang Busur Api Sistem Kelistrikan PT. Ajinomoto Mojokerto Existing Kesimpulan Tujuan Standard IEEE 1584-2002 Metode Protection Boundary Setelah Penambahan Rele Diferensial Tabel NFPA dan PPE Perbandingan

Pendahuluan Keandalan dan Keamanan Studi Koordinasi Proteksi Latar Belakang Pertimbangan Terhadap Busur Api Jarak Aman Pekerja Personal Protective Equipment (PPE)

Pendahuluan T U J U A N Memperoleh Setting Koordinasi Rele Pengaman Level / Bahaya Busur Api Jarak Aman Pekerja

Teori Penunjang Busur Api Standard IEEE 1584-2002 Definisi dari busur api (Arc Flash) adalah pelepasan energi panas yang sangat tinggi akibat adanya arc fault ataupun bolted fault. Arc fault sendiri merupakan arus gangguan yang mengalir melalui udara antara konduktor dengan konduktor atau konduktor dengan tanah. Sedangkan bolted fault menggunakan perantara konduktor sebagai jalur arus gangguannya. Metode Protection Boundary Tabel NFPA dan PPE

Teori Penunjang Busur Api Standard IEEE 1584-2002 Metode Protection Boundary Berdasarkan standard IEEE 1584-2002, nilain insiden energi busur api dapat diperoleh melalui parsamaan berikut : t 610 x E = 4.184 C f En 0.2 D x Dimana : E adalah insiden energi (J/cm 2 ) E n adalah insiden energi normalisasi (cal/cm 2 ) C f t D x adalah faktor perhitungan. Bernilai 1.0 untuk tegangan diatas 1 kv, dan bernilai 1.5 untuk tegangan dibawah 1 kv adalah waktu pemutusan CB (detik) adalah jarak dari titik arc ke pekerja (mm) adalah eksponen jarak Tabel NFPA dan PPE

Teori Penunjang Metode Domain waktu : Busur Api Standard IEEE 1584-2002 Metode Protection Boundary Domain Waktu Insiden nya : Fase Perlaihan 0 0.035 Subtransient 0.035 0.08 Transient 0.08 0.8 Transient 0.8 t (Arc Clearing Time) Steady State Komponen yang Menyumbang Arus Hubung Singkat Utility, Mesin Sinkron, Motor Induksi > 1000 HP, Motor Induksi 50 1000 HP, Motor Induksi < 50 HP Utility, Mesin Sinkron, Motor Induksi > 1000 HP, Motor Induksi 50 1000 HP Utility, Mesin Sinkron, Motor Induksi > 1000 HP Utility, Generator Sinkron Tabel NFPA dan PPE E total = E 0.035sec + E 0.08sec + E 0.8sec + E t sec

Teori Penunjang Protection Boundary Busur Api Standard IEEE 1584-2002 Metode Protection Boundary Tabel NFPA dan PPE

Teori Penunjang Protection Boundary Busur Api Seorang pekerja yang berada pada batasan Flash Protection Boundary masih dapat terkena dampak luka bakar tingkat kedua jika dia tidak menggunakan alat perlindungan diri. Besar insiden energi pada batasan ini 5 J/cm 2 (1.2 cal/cm 2 ). Standard IEEE 1584-2002 Metode Protection Boundary Tabel NFPA dan PPE Berdasarkan standard IEEE 1584-2002, perhitungan yang digunakan untuk menentukan jarak Flash Protection Boundary adalah : t 610 x 1 x D B = 4.184 C f En 0.2 E B Dimana : D B t E B adalah jarak batasan dari titik arcing (mm) adalah waktu (detik) adalah insiden energi dalam J/cm 2 pada jarak batasan. Dapat di set pada nilai 5.0 J/cm 2

Teori Penunjang Tabel nfpa 70e dan ppe Level (Cal/cm 2 ) PPE PPC yang Digunakan Busur Api Standard IEEE 1584-2002 Metode 0 < 2 Pakaian lengan panjang dan celana panjang dengan bahan yang tidak meleleh tidak mudah terbakar (Contoh : kain katun, wol, sutra, atau campuran bahan bahan tersebut) Kacamata Safety Protection Boundary Tabel NFPA dan PPE 1 2 4 Pakaian lengan panjang dan celana panjang yang tahan api Helm safety Kacamata safety

Teori Penunjang Tabel nfpa 70e dan ppe Level (Cal/cm 2 ) PPE PPC yang Digunakan Busur Api Standard IEEE 1584-2002 Metode Protection Boundary Tabel NFPA dan PPE 2 4 8 3 8 25 Pakaian lengan panjang dan celana panjang yang tahan api Helm safety Kacamata safety Sarung tangan kulit Sepatu safety khusus Pelindung telinga Pelindung wajah atau kepala sesuai kategori 2 (rating minimum 8 cal/cm 2 ) Pakaian lengan panjang tahan api Celana panjang tahan api Jaket dan celana untuk arc flash sesuai kategori 3 (rating minimum 25 cal/cm 2 ) Pengaman kepala sesuai kategori 3 (rating minimum 25 cal/cm 2 ) Kacamata safety Pelindung telinga Sarung tangan kulit Sepatu safety khusus

Teori Penunjang Tabel nfpa 70e dan ppe Busur Api Standard IEEE 1584-2002 Metode Level (Cal/cm 2 ) 4 25 40 Pakaian lengan panjang tahan api Celana panjang tahan api Jaket dan celana untuk arc flash sesuai kategori 4 (rating minimum 40 cal/cm 2 ) Pengaman kepala sesuai kategori 4 (rating minimum 40 cal/cm 2 ) Kacamata safety Pelindung telinga Sarung tangan kulit Sepatu safety khusus PPE PPC yang Digunakan Protection Boundary Tabel NFPA dan PPE

Sistem Kelistrikan Sistem Kelistrikan PT. Ajinomoto Mojokerto

dan Analisa Existing Setelah Penambahan Rele Diferensial Perbandingan Existing Bus ID Arus Bolted Fault (ka) Arus Arcing (ka) FCT (s) Insiden (cal/cm 2 ) 3 Bus 52S1 2F-B Bus2 51,086 48,226 0,838 67,331 > 4 46,762 44,210 0,140 10,236 3 1 2

dan Analisa Existing Setelah Penambahan Rele Diferensial Perbandingan Bus ID Arus Bolted Fault (ka) Arus Arcing (ka) FCT (s) Insiden (cal/cm 2 ) Bus 52S1 2F-B Bus2 51,086 48,226 0,894 71,772 > 4 46,762 44,210 0,667 48,756 > 4

dan Analisa Existing Setelah Penambahan Rele Diferensial Perbandingan dengan Metode Setelah Bus ID Arus Bolted Fault (ka) Arus Arcing (ka) FCT (s) Insiden (cal/cm 2 ) Bus 52S1 51,086 48,226 0,894 62,3471 > 4 2F-B Bus2 46,762 44,210 0,667 43,3889 > 4

dan Analisa Existing Setelah Penambahan Rele Diferensial Perbandingan Setelah Penambahan Rele Diferensial Bus ID Arus Bolted Fault (ka) Arus Arcing (ka) FCT (s) Insiden (cal/cm 2 ) Bus 52S1 51,086 48,226 0,16 12,851 3 2F-B Bus2 46,762 44,210 0,16 11,699 3

dan Analisa Existing Setelah Penambahan Rele Diferensial Perbandingan Setelah Penambahan Rele Diferensial Bus ID Arus Bolted Fault (ka) Arus Arcing (ka) FCT (s) Insiden (cal/cm 2 ) Bus 52S1 51,086 48,226 0,16 11,7223 3 2F-B Bus2 46,762 44,210 0,16 10,6623 3

dan Analisa Existing Setelah Penambahan Rele Diferensial Perbandingan Perbandingan Besar Insiden Untuk Kondisi Existing dan Bus ID FCT Existing (s) Insiden Existing (cal/cm 2 ) FCT (s) Insiden (cal/cm 2 ) Bus 52S1 0,838 67,331 > 4 0,894 71,772 > 4 2F-B Bus2 0,140 10,236 3 0,667 48,756 > 4

dan Analisa Existing Setelah Penambahan Rele Diferensial Perbandingan Perbandingan Besar Insiden (Sesuai IEEE 1584-2002 dan Metode ) Bus ID Insiden IEEE 1584-2002 (cal/cm 2 ) Insiden Metode (cal/cm 2 ) Bus 52S1 71,772 > 4 62,3471 > 4 2F-B Bus2 48,756 > 4 43,3889 > 4

dan Analisa Existing Setelah Penambahan Rele Diferensial Perbandingan Perbandingan Besar Insiden Untuk Kondisi Sebelum dan Sesudah Penambahan Rele Diferensial (Metode ) Bus ID FCT (s) Insiden (cal/cm 2 ) FCT (s) Insiden Dengan Diferensial (cal/cm 2 ) Bus 52S1 0,894 62,3471 > 4 0,16 11,7223 3 2F-B Bus2 0,667 43,3889 > 4 0,16 10,6623 3

Berdasarkan hasil studi koordinasi proteksi dan busur api pada sistem kelistrikan di PT. Ajinomoto, Mojokerto, maka didapat bahwa kondisi existing rele proteksi masih belum terkoordinasi dengan baik. yang dilakukan dengan menyesuaikan grading waktu rele pengaman berdasarkan koordinasi proteksi menyebabkan insiden energi yang ada semakin besar. Meningkatnya energi dikarenakan time delay menjadi besar setelah dilakukan resetting, sehingga waktu pemutusan pun juga meningkat. energi busur api dengan menggunakan metode modifikasi perhitungan, yang mana lebih akurat dalam merepresentasikan insiden energi yang sebenarnya, diperoleh nilai energi busur api yang lebih kecil dibanding perhitungan dengan standard IEEE 1584-2002. Hal ini karena metode modifikasi mempertimbangkan berkurangnya kontribusi arus hubung singkat berdasarkan periode waktu hubung singkat, dan mempertimbangkan waktu putusnya masing masing circuit breaker untuk melokalisir gangguan. Setelah dilakukan studi penambahan rele diferensial kedalam sistem proteksi sebagai pengaman utama, sedangkan rele arus lebih sebagai back up, energi busur api menjadi lebih kecil. Hal ini dikarenakan rele diferensial mampu mengamankan gangguan dengan sangat cepat, sehingga waktu pemutusan menjadi pendek. Waktu pemutusan yang pendek berdampak pada insiden energi yang ikut menjadi kecil.