Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Kimia Melalui Kombinasi Metode Diskusi Dan Latihan Berstruktur

dokumen-dokumen yang mirip
Amelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

Anggun Triana *), Ahmad Hamid, Tarmizi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Unsyiah

Hj. Zaenab Guru SMKN 1 Pallangga, kab. Gowa. Abstrak

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PERTUKARAN KELOMPOK IMPROVING STUDENT S LEARNING OUTCOMES WITH EXCHANGE GROUPS METHODS

Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw

Department of Chemistry Education Faculty of Teacher and Education University of Riau

Efniati SMP Negeri 14 Bandar Lampung ABSTRACT Keywords: Contextual teaching learning, Learning outcomes, Art.

Oleh: Yanuar Andaris Pembimbing: M. Nur Rokhman, M.Pd.

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI METODE KERJA LABORATORIUM YANG DILENGKAPI LEMBARAN KERJA SISWA PADA KOMPETENSI DASAR KESETIMBANGAN KIMIA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

Oleh ABSTRAK. Kata kunci : pembelajaran kooperatif, snowball throwing, hasil belajar, respon siswa

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT

Riwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN PADA SISWA KELAS V SD N 1 KAYUMAS KECAMATAN JATINOM

Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : E ISSN :

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PECAHAN MELALUI MODEL CIRC PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI RAHAYU TAHUN AJARAN 2012/2013

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PEMANFAATAN MEDIA BERBASIS LINGKUNGAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA MATERI ASAM DAN BASA DENGAN MENGGUNAKAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) PADA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 5 MAKASSAR

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,

Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran

Kata Kunci: pendekatan SAVI melalui metode eksperimen, aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE PADA KONSEP DAUR HIDUP

PENGGUNAAN METODE LABORATORIUM MINI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SD Inpres VII Labuan Baru

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA MELALUI CREATIVE PROBLEM SOLVING SISWA KELAS XI-IPA1 SMA NEGERI I IMOGIRI

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

*

JURNAL. Oleh. Naelal Ngiza NIM

Mivafarlian et al., Penerapan Metode Diskusi Berbantuan Garis Bilangan. 1

Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving

Keywords: Process and Learning Outcomes, Learning Resources Environment, Scientific Approach

PENERAPAN MODEL MASTERY LEARNING BERBANTUAN LKPD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI KELAS VIII.3 SMP NEGERI 4 KOTA BENGKULU

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR KIMIA

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 BABADAN TAHUN PELAJARAN

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI LEARNING START WITH A QUESTION PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA. Binti Anisaul Khasanah 1, Siti Khoiriah 2

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau

Ijer.web.id Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

PENERAPAN METODE RESITASI PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN TEMA IDENTITAS DIRI KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 7 MALANG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DAN MIND MAPPING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD NEGERI 003 SIABU KECAMATAN SALO

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn

p-issn : e-issn :

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 PONTIANAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAPEL IPS MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELOMPOK SISWA KELAS V SDN 1 KARANGANYAR PATIKRAJA BANYUMAS.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALLING PADA MATERI ATOM, ION, MOLEKUL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 19 SURABAYA

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

Oleh: Asih Pressilia Resy Armis Zuhri D ABSTRACT

Elly Junaidah SMP Negeri 8 Bandar Lampung ABSTRACT

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

online at Jurnal MathEducation Nusantara Vol. 1 (1), 2018, 84-88

Penerapan Teknik Modelling dan Latihan untuk Meningkatkan Keterampilan Senam Aerobik dan Senam Lantai

Pendahuluan. Windarto et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif. 1

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU

Nurhayati Mustika. SD Negeri Bintoro 16 Demak

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika, Vol 1 No 1, November 2013

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER

Penggunaan Media Tiruan Untuk Meningkatkan Keterampilan dan Pemahaman Siswa Friska Eris Novitasari,Titin Kartini Abstrak:

Samsuar SDN 001 Bintan Kecamatan Dumai Timur

PENGGUNAAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR FISIKA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ELEKTRONIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW

Pendahuluan. Yunita et al., Penerapan Metode Resitasi untuk Meningkatkan Aktivitas...

HURIYAH Program Studi Magister Pendidikan IPS Program Pascasarjana Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATERI BARISAN DAN DERET BILANGAN

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN TALKING CHIPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FLUIDA

Rohmawati et al., Penerapan Metode Role Playing...


PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PPKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IX.1 SMP N 4 PASAMAN. Sudirman 1) 1 SMP N 4 Pasaman

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA

Jurnal PTK dan Pendidikan. Chairunnisa Madrasah Aliyah Negeri 3 Banjarmasin

Economic Education Analysis Journal

Ermei Hijjah Handayani*, Elva Yasmi Amran**, Rini***

Sri Niswati. SD Negeri Bintoro 16 Demak Kata kunci: hasil belajar, pembelajaran matematika, metode diskusi

Implementasi Model Pembelajaran... (Iqbal Wahyu Perdana) 1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA MELALUI PERAN TUTOR SEBAYA SISWA KELAS X.A SMA

Rohmah Mujibatur., Penerapan Metode Role Playing dengan Media Gambar...

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR AKUNTANSI

Transkripsi:

Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Kimia Melalui Kombinasi Metode Diskusi Dan Latihan Berstruktur (telaah pada pokok bahasan tata nama dan persamaan reaksi kimia) Improve the Activity and Learning Achivement through Combination Discussion And Practice have Structure learning Method Murniaty Guru Bidang Studi Kimia SMA Negeri 1 Barru ABSTRAK Telah dilakukan penelitian untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa melalui pendekatan diskusi dan latihan berstruktur. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang pelaksanaan meliputi tiga siklus. Obyek penelitian ini adalah siswa kelas X-B SMA Negeri 1 Barru semester ganjil tahun ajaran 2010/2011 yang berjumlah orang siswa. Pengumpulan dan analisis data dilakukan secara kualitatif berupa hasil observasi dan angket, sedang secara kuantitatif berupa skor tes hasil belajar. Hasil penelitian diperoleh ; (1). kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 1 Barru dalam penguasaan kimia, khususnya materi persamaan Tata nama dan persamaan reaksi kimia cukup baik, (2). pendekatan pembelajaran menggunakan kombinasi metode diskusi dan latihan berstruktur sangat signifikan meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya pelajaran Kimia. Namun demikian masih diperlukan berbagai variasi pendekatan yang lebih efektif untuk diterapkan demi peningkatan hasil belajar siswa. Kata kunci : metode diskusi, latihan berstruktur ABSTRACT Research has been done to improve the activity and student learning outcomes through a structured approach to discussions and exercises. This research is the implementation of a class action covering three cycles. Object of this study were senior high school students in grade 1 XB Barru odd semester of the academic year 2010/2011 which amounted to students. Data collection and analysis carried out qualitative observations and questionnaires, were quantitatively studied the results of the test scores. The results obtained: (1). ability of class X in a SMA Negeri 1 Barru mastery of chemistry, especially the material equations and nomenclature of chemical reaction equation is quite good, (2). learning approach using a combination of "structured training methods and the discussion was" very significantly improve student learning outcomes, particularly the lessons of Chemistry. However, still required a variety of more effective approaches to be applied in order to improve student learning achivement. Keyword: learning, discussion method, practice to structure PENDAHULUAN Tata nama dan persamaan reaksi kimia merupakan salah satu muatan kurikulum pembelajaran kimia di SMA, khususnya kelas X semester ganjil. Kompetensi dasar yang ingin dicapai adalah siswa mempunyai kemampuan mendeskripsikan tata nama senyawa

anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksinya. Pencapaian standar kompetensi atau kompetensi dasar tersebut tidaklah dengan mudah tercapai tanpa kegiatan yang sungguh-sungguh oleh guru maupun siswa dalam proses belajar mengajar. Pengalaman menunjukkan bahwa hasil belajar yang optimal akan tercapai jika tejadi kerjasama yang harmonis antar guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh guru diharapkan akan meningkatkan ketrampilan sosial, selain itu juga mengembangkan keterampilan berpikir di kalangan siswa. Untuk mencapai hal tersebut, sebaiknya guru mengedepankan siswa sebagai obyek yang belajar dan guru berperan sebagai mediator atau fasilitator. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kualitas pembelajaran sebenamya tidak terlepas dari pendekatan yang diterapkan dalam proses pembelajaran. Indikator pencapaian pendekatan yang diterapkan dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa dalam setiap proses pembelajaran. Proses pembelajaran, dikatakan berhasil apabila masukan merata, menghasilkan banyak lulusan dan bermutu tinggi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, serta memadai. Juga jika dalam prosesnya menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi serta semangat belajar yang besar dan memiliki kepercayaan pada diri sendiri. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Ali (1978), bahwa untuk kegiatan belajar, peserta didik perlu menggunakan strategi belajar yang efektif. Salah satu strtegi tersebut adalah strategi belajar mengajar bahwa dengan menggunakan konsep cara belajar siswa ahif (CBSA). Pendekatan CBSA memungkinkan peserta didik belajar proses (earning by process) bukan hanya belajar produk (earning by product). Selanjutnya M. Yunus (2008 a), mengatakan bahwa hasil belajar kimia dapat ditingkatkan dengan mengoptimalkan kombinasi metode kerja kelompok dan latihan soal, selanjutnya penggunakan PPM dengan sistem penilaian berbasis portofolio juga dapat meningkatkan hasil belajar kimia (Jumrah, 2008). Penguasaan konsep dasar kimia, khususnya Tata nama dan persamaan reaksi kimia diperlukan strategi pembelajaran kombinasi metode diskusi dan latihan berstruktur agar siswa dapat menguasai materi itu dengan baik. Metode variatif antara metode diskusi dengan latihan berstruktur dalam pembelajaran Tata nama dan persamaan reaksi kimia merupakan salah satu pilihan penulis dalam mengoptimalkan proses pembelajaran agar menghasilkan prestasi belajar yang optimal bagi siswa. Metode variatif ini menekankan pada visualisasi tata nama dan persamaan reaksi kimia, disamping itu metode variatif ini lebih memberikan ruang bagi siswa untuk memperoleh pengalaman belajar secara langsung. Adanya peluang keterlibatan siswa secara aktif akan memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan kecakapan dan memperoleh pengakuan dan penghargaan dari temannya, sehingga diasumsikan secara langsung atau tidak langsung akan mampu meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran. Paparan tentang kesulitan pembelajaran kimia, khususnya Tata nama dan persamaan reaksi kimia serta pendekatan pembelajaran yang inovatif merupakan telaah yang mendalam dalam mewujudkan kualitas pembelajaran yang baik untuk menentukan formula strategi pembelejaran yang efektif dan efesien

dalam pencapaian kualitas siswa. Untuk itu, penelitian ini berjudul Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Kimia Melalui Kombinasi Metode Diskusi dan Latihan Berstruktur. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian tindakan ini dilakukan di SMA Negeri 1 Barru semester ganjil tahun ajaran 2010/2011. Sebagai obyek penelitian adalah kelas X-B dengan jumlah siswa orang. B. Desain Pembelajaran 1. Tahap Persiapan Tahap persiapan ini adalah tahapan perencanaan yang kegiatannya meliputi; membuat skenario pembelajaran dengan melalui pendekatan pembelajaran berstruktur, mengelompokkan siswa sebanyak 4-5 orang tiap kelompok, merumuskan soal-soal kimia sebagai bahan kerja kelompok dalam mengasah kemampuan memahami tata nama dan persamaan reaksi kimia, membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar mengajar di kelas dengan menggunakan pendekatan kombinasi dan mendesain dua alat evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa sebagai tujuan akhir pencapaian pembelajaran. 2. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode diskusi dan latihan berstruktur, meliputi; peneliti mengemukakan berbagai soal kimia untuk dikaji dan dijabarkan oleh siswa baik secara individu, maupun secara kelompok, peneliti mengamati kegiatan pelaksanaan pembelajaran, peneliti mengidentifikasi kekurangan-kekurangan pelaksanaan pembelajaran kombinasi metode diskusi dan latihan berstruktur yang dilakukan oleh siswa, identifikasi ini digunakan lembar observasi yang telah dibuat oleh peneliti, dan Peneliti mengevaluasi, menganalsis dan mendiskusikan hasil pengamatan dan hasil tes belajar untuk merefleksikan kegiatan-kegiatan selanjutnya. 3. Tahap Pemantauan dan evaluasi Pemantauan atau evaluasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi, substansi yang termuat dalam lembar observasi adalah 1). Bagaimana keaktifan siswa dalam pendekatan pembelajaran kombinasi metode diskusi dan latihan berstruktur?, 2). Bagaimana respon siswa terhadap pendekatan pembelajaran kombinasi metode diskusi dan latihan berstruktur?, 3). dan Bagaimana ketercapaian indikator materi pembelajaran tiap siklus?. 4. Tahap Analisis dan Refleksi Data yang diperoleh dari hasil observasi dan tes hasil belajar dibandingkan setiap siklusnya. Berdasarkan hasil analisis ini, peneliti akan dapat merefleksikan diri dengan melihat data observasi apakah tindakan yang dilakukan telah dapat memaksimalkan indikator tercapai atau belum Hasil analisis yang dilaksanakan dalam tahap ini akan dipergunakan sebagai acuan untuk melaksanakan siklus berikutnya. C. Indikator Keberhasilan Keberhasilan tindakan dalam proses pembelajaran, khususnya materi Tata nama dan persamaan reaksi kimia dari pencapaian indikator sesuai tuntutan kurikulum yang ada. Indikator yang akan dicapai terdiri dari indikator umum, yaitu ; 1). Bagaimana keaktifan siswa dalam metode metode diskusi dan latihan berstruktur?, 2). Bagaimana respon siswa terhadap pendekatan pembelajaran berstruktur? dan 3). Bagaimana

ketercapaian indikator khusus tiap siklus menyangkut pemahaman siswa terhadap materi pelajaran Tata nama dan persamaan reaksi kimia?. 1. Indikator penguasaan materi ajar khusus pada siklus 1, yaitu kemampuan siswa; a) Menuliskan nama senyawa biner. b) Menuliskan nama senyawa poliatomik 2. Indikator pnguasaan materi ajar khusus siklus 2, yaitu kemampuan siswa; a) Menuliskan nama senyawa organik sederhana b) Menyetarakan reaksi sederhana dengan diberikan nama-nama zat yang terlibat dalam reaksi atau sebaliknya 3. Indikator penguasaan materi ajar khusus siklus 3, yaitu kemampuan siswa; a) Merancang dan melakukan percobaan untuk membuktikan hukum Lovoisier, dan hukum Proust dilaboratorium. b) Menarik kesimpulan dari data hasil percobaan Setiap selesai pembelajaran tiap siklus dilakukan evaluasi untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa, alat evaluasi akhir dibuat dalam bentuk tes tertulis dengan jumlah soal sebanyak 10 nomor dalam bentuk essai. D. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan secara kualitatif berupa hasil observasi dan angket, sedang secara kuantitatif berupa skor tes hasil belajar. Teknik mengumpulannya, sebagai berikut ; 1. Data tentang hasil belajar kimia siswa diambil dengan menggunakan tes hasil belajar siswa pada setiap akhir siklus. 2. Data tentang kondisi pembelajaran selama tindakan penelitian diambil dengan menggunakan lembar observasi dan catatan harian guru. 3. Data tentang tanggapan siswa terhadap metode pembelajaran yang digunakan diambil melalui angket. E. Teknik Pengolahan Data Pengolahan data hasil observasi dan angket dianalisis secara kualitatif, sedangkan data tes hasil belajar kimia siswa dianalisis secara kuantitatif. Sebagai petunjuk keberhasilan penelitian tindakan ini ialah bila indikator pencapaian hasil belajar bisa mencapai lebih dari 65 % tiap individu dan 85 % secara klasikal. HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Siklus 1 Hasil pengolahan data observasi, angket dan tes hasil belajar pada siklus 1, menunjukkan bahwa pendekatan yang digunakan belum menghasilkan hasil sesuai yang diharapkan (Gambar 1). Kategori 4 3 2 1 Diagram 1. Pelaksanaan siklus 1 25 25 30 30 kurang 0 baik 10 20 30 50 baik Persentase pencapaian indikator Sangat baik Gambar 1. Persentase pencapaian hasil belajar siklus 1. Indikator Keaktifan siswa dalam hanya 12 orang siswa atau 30 % yang sangat aktif, 14 orang siswa atau % yang aktif dan 6 orang siswa atau % kurang aktif; Indikator respon siswa terhadap pendekatan pembelajaran

berstruktur, ada 14 orang siswa atau % yang memberi respon sangat baik, 10 orang siswa atau 25 % yang memberi respon baik, dan 16 orang siswa atau % yang memberi respon kurang baik; Indikator kemampuan siswa menuliskan nama senyawa biner, sebanyak 14 orang siswa atau % mempunyai kemampuan yang sangat baik, 14 orang siswa atau % berkemampuan baik, dan 12 orang siswa atau 30 % yang berkemampuan kurang baik; dan Indikator kemampuan siswa menuliskan nama senyawa poliatomik, ditemukan 16 orang siswa atau % yang berkemampuan sangat baik, 10 orang siswa atau 25 % yang berkemampuan baik, dan 14 orang siswa atau % kurang baik. Hasil pengolahan data hasil belajar menunjukkan bahwa pada siklus 1 pelaksanaan tindakan belum memberikan hasil yang optimal, dari data yang diperoleh dari orang siswa kelas X-B masih terdapat 24 orang siswa atau 60 % yang belum memperoleh hasil belajar minimal 65. Gambaran hasil observasi, angket, dan tes hasil belajar siklus 1, menunjukkan bahwa masih perlu dilakukan perbaikan-perbaikan sistem pembelajaran metode kerja diskusi dan latihan berstruktur yang diterapkan dalam hal skenario pembelajaran. Salah satu faktor rendahnya keaktifan, respon, kemampuan, dan hasil belajar siswa antara lain karena belum baiknya kerjasama siswa dalam berdiskusi baik dalam kelompok maupun antar kelompok, soal-soal yang diberikan belum optimal bersinergi dengan kemampuan kognitif siswa sehingga diperlukan penjelasan tambahan guru, kurangnya alat bantu pembelajaran, dan motivasi belajar siswa masih kurang. Keempat temuan yang mempengaruhi hasil belajar siswa pada siklus 1 akan menjadi fokus perbaikan atau refleksi pada pelaksanaan tindakan pada siklus 2. Pelaksanaan siklus 2 Hasil pengolahan data observasi, angket dan tes hasil belajar pada siklus 2, menunjukkan bahwa pendekatan yang digunakan masih belum menunjukkan pencapaian indikator yang optimal (Gambar 2). Kategori 4 3 2 1 Diagram 2. Pelaksanaan siklus 2 10 kurang 0 baik 10 20 30 50 60 baik Persentase pencapaian indikator Sangat baik Gambar 2. Persentase pencapaian hasil belajar siklus 2. Indikator keaktifan siswa dalam hanya 18 orang siswa atau % yang sangat aktif, 16 orang siswa atau % yang aktif dan 6 orang siswa atau % kurang aktif; Indikator respon siswa terhadap pendekatan pembelajaran berstruktur, ada 20 orang siswa atau 50 % yang memberi respon sangat baik, 14 orang siswa atau % yang memberi respon baik, dan 6 orang siswa atau % yang memberi respon kurang baik; Indikator kemampuan siswa menuliskan nama senyawa organik sederhana, sebanyak 16 orang siswa atau % mempunyai kemampuan yang sangat baik, 18 orang siswa atau % berkemampuan baik, dan 6 orang siswa atau % yang berkemampuan kurang baik; dan Indikator kemampuan siswa menyetarakan reaksi sederhana dengan 50

diberikan nama-nama zat yang terlibat dalam reaksi atau sebaliknya, ditemukan 18 orang siswa atau % yang berkemampuan sangat baik, 18 orang siswa atau % yang berkemampuan baik, dan 4 orang siswa atau 10 % kurang baik. Hasil belajar menunjukkan bahwa siklus 1 pelaksanaan tindakan belum memberikan hasil yang optimal, dari data yang diperoleh dari orang siswa kelas X-B masih terdapat 12 orang siswa atau 30 % yang belum memperoleh hasil belajar minimal 65. Hasil pengolahan data pengamatan berbagai indikator pencapaian pada siklus 2, menunjukkan masih diperlukannya perbaikan dan pemantapan skenario pembelajaran. belum optimalnya kerjasama siswa dalam kelompok dan cenderung memperlihatkan persaingan dan soal-soal yang diberikan masih perlu pengulangan uraian yang mendasar dari guru. Kedua temuan yang mempengaruhi hasil belajar siswa pada siklus 2 akan menjadi fokus perbaikan atau refleksi pada pelaksanaan tindakan pada siklus 3. Pelaksanaan siklus 3 Hasil pengolahan data observasi, angket dan tes hasil belajar pada siklus 3, menunjukkan bahwa pendekatan yang digunakan telah menunjukkan hasil sesuai yang diharapkan (Gambar 3). Indikator keaktifan siswa dalam hanya 34 orang siswa atau 85 % yang sangat aktif, 6 orang siswa atau % yang aktif dan tidak ada siswa yang tergolong kurang aktif; Indikator respon siswa terhadap pendekatan pembelajaran berstruktur, ada 32 orang siswa atau 80 % yang memberi respon sangat baik, 8 orang siswa atau 20 % yang memberi respon baik, dan tidak ada siswa yang memberi respon kurang baik; Indikator kemampuan siswa merancang dan melakukan percobaan untuk membuktikan hukum Lovoisier, dan hukum Proust dilaboratorium, sebanyak 30 orang siswa atau 75 % mempunyai kemampuan yang sangat baik, 8 orang siswa atau 20 % berkemampuan baik, dan 2 orang siswa atau 5 % yang berkemampuan kurang baik; dan Indikator kemampuan siswa menarik kesimpulan dari data hasil percobaan, ditemukan 32 orang siswa atau 80 % yang berkemampuan sangat baik, 6 orang siswa atau % yang berkemampuan baik, dan 2 orang siswa atau 5 % yang berkemampuan kurang baik. Kategori 4 3 2 1 0 0 5 5 Diagram 3. Pelaksanaan siklus 3 20 20 kurang 0 baik 20 60 80 100 baik Persentase pencapaian indikator Sangat baik Gambar 3. Persentase pencapaian hasil belajar siklus 3. Hasil pengolahan data hasil belajar menunjukkan bahwa pada siklus 3 pelaksanaan tindakan memberikan hasil yang optimal, dari data yang diperoleh orang siswa kelas X-B tinggal 2 orang siswa atau 5 % yang tidak memperoleh hasil belajar minimal 65. Gambaran hasil pengolahan data mulai dari siklus 1, siklus 2, dan siklus 3 menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran menggunakan kombinasi Metode diskusi dan Latihan berstuktur dapat meningkatkan hasil belajar Kimia, khususnya materi tata nama dan 75 80 80 85

persamaan reaksi kimia sebagai salah satu pokok bahasan pelajaran Kimia semester ganjil kelas X di SMA. Hasil temuan pada tiap siklus yang menjadi fokus refleksi pada siklus berikutnya menunjukkan bahwa pada prinsipnya pendekatan yang diterapkan dapat diterima dan diminati siswa karena yang menjadi substansi hanyalah berkaitan dengan format materi permasalahan yang menjadi bahan pembelajaran. Hasil perbaikan format materi dan penerapannya pada siklus berikutnya memberikan hasil yang signifikan, dengan demikian pendekatan pembelajaran menggunakan kombinasi Metode diskusi dan Latihan berstruktur dapat dijadikan salah satu referensi model pembelajaran yang inovatif. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan di atas, maka disimpulkan beberapa hal sebagai berikut. 1. Kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 1 Barru dalam penguasaan kimia, khususnya materi tata nama dan persamaan reaksi kimia cukup baik. 2. Pendekatan pembelajaran menggunakan kombinasi metode diskusi dan latihan berstruktur sangat signifikan meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya pelajaran Kimia DAFTAR PUSTAKA Arikunto S, 1993. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bandung : Bumi Aksara. Hamalik, Demar. 1980. Desain Instruksional. Pustaka Mertiana. bandung Jumrah. 2008. Strategi Peningkatan Kemampuan Memahami Konsep Kimia Menggunakan Ppm Dengan Sistem Penilaian Berbasis Portofolio Siswa SMA Negeri 5 Palu. Jurnal Kreatif, Vol. 11 No. 2 Januari-April 2008 ISSN : 1410-4741 (hal. 26-36) Justiana Sandri, Muchtaridi. 2009. Chemistry for Senior High School. Yudhistira. Jakarta Saiful Bakri Djamarah, 1997. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta, Jakarta Subana, H.M dan Sudrajat. 2001. Dasar- Dasar Penelitian Ilmiah. Penerbit CV. Pustaka Setia, Bandung. Soekartawi, 1995. Meningkatkan Efektifitas Mengajar. Pustaka Jaya, Jakarta. Winarno Surakhmad, 1998. Interaksi Mengajar Belajar, Dasar dan Teknik Metodologi Pengajaran. Edisi 5. Bandung, Tarsito. SARAN Pendekatan pembelajaran berstruktur diharapkan dapat dijadikan model pembelajaran di SMA, namun demikian masih diperlukan berbagai variasi pendekatan yang lebih efektif untuk diterapkan demi peningkatan hasil belajar siswa.