Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika 2017 UIN Raden Intan Lampung 6 Mei 2017

dokumen-dokumen yang mirip
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika 2017 UIN Raden Intan Lampung 6 Mei 2017

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII

Nurul Farida Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Abstract

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN TGT MATERI OPERASI HIMPUNAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Yudhi Hanggara 1, Wajubaidah

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TTW DAN TPS PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR DITINJAU DARI KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

JMP : Volume 4 Nomor 1, Juni 2012, hal

Jurnal Buana Pendidikan Tahun XIII, No. 24. Oktober 2017

Agung Putra Wijaya, Mardiyana, Suyono Program Studi Magister Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Kata Kunci: model pembelajaran, Student Teams-Achievement Divisions (STAD), Kubus dan balok

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PARTNERS IN LEARNING DAN PROBLEM BASED

MahasiswaPendidikan Matematika, IAIN Raden Intan Lampung, (2)(3)

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA MATERI BANGUN DATAR SEGITIGA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENERAPAN KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW II DAN TGT PADA MATERI BANGUN DATAR SEGITIGA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT BERBASIS KOMPUTER PADA SISWA SMP KELAS VIII

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECKS BERBANTUAN KARTU DOMINO DENGAN MELIHAT KEMAMPUAN AWAL SISWA

Yuliana 1), M Ridlo Yuwono 2) 1)2) Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Widya Dharma Klaten,

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: IKA NOVIANTARI NIM S

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CRH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

Diajukan Oleh: ENGGAR MUSTIKA DEWI A

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS KARTU DOMINO TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP HITUNG CAMPURAN

Reza Kusuma Setyansah 1) Budiyono 2) Sutrima 3)

NASKAH PUBLIKASI EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI NUMBERED HEAD TOGETHER DAN SNOWBALL DRILLING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI

NASKAH PUBLIKASI EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING

Naskah Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Matematika. Diajukan Oleh:

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF LEARNING TIPE TAI DAN TUTOR SEBAYA BERBANTU LKS TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TAI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 53 BATAM

yahoo.co.id

Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 7, No. 1, 2016, Hal

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN TALKING STICK, STAD DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN PENALARAN SISWA

Oleh: Amelia Kus Arintawati A

STUDI PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TGT DENGAN MODEL DISKUSI DALAM KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY

Naskah Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh:

Journal of Mechanical Engineering Learning

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE PAIR CHECKS MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR

MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 RAMBAH HILIR

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: Anna Setyowati S

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Prodi Magister Pendidikan Matematika, PPs Universitas Sebelas Maret Surakarta 3

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION GUIDE NOT TAKING (TAI GNT) DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DAN KONVENSIONAL DITINJAU DARI DISIPLIN BELAJAR MAHASISWA

EFEKTIVITAS METODE DRILL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

EFEKTIVITAS MODEL TPS BERBANTUAN CABRI 3D PADA MATERI BANGUN RUANG TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KOMPUTER DENGAN METODE STAD DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

Mahasiswa Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dosen Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta

THE INFLUENCE OF THE INPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE MAKE A MATCH TOWARD STUDENTS MATHEMATICAL COCEPTUAL UNDERSTANDING

IMPLEMENTASI STRATEGI PROBLEM POSING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DITINJAU DARI KREATIVITAS MAHASISWA

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI JIGSAW DAN TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DITINJAU DARI KEMAMPUAN PRASYARAT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

Artikel Publikasi Ilmiah Diajukan Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Matematika PROGRAM STUDI MATEMATIKA

RME DAN KOMUNIKASI MATEMATIK SERTA HUBUNGANNYA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Oleh: Sumaji. Kata kunci : Pembelajaran Matematika, Group Investigation, Aktivitas Belajar.

Mugiyanto Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Abstrak

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Penddikan

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SCIENTIFIC DENGAN STRATEGI TEAM GAME TOURNAMENT

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTU KARTU MASALAH DAN THINK PAIR SHARE BERBANTU KARTU MASALAH DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL

EKSPERIMENTASI METODE PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMP

Oleh : Sumaji PGSD FKIP Universitas Muria Kudus

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STHL BERBASIS PEMBERIAN TUGAS TERSTRUKTUR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 5 KEPIL

Larasati Tiara Medyasari 1, Muhtarom 2, Sugiyanti 3 Pendidikan Matematika Universitas PGRI Semarang 1.

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT DAN NHT DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT (AQ) SISWA KELAS VIII SMP NEGERI DI KOTA BANDAR LAMPUNG

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PENGAJUAN DAN PEMECAHAN MASALAH (JUCAMA) DAN PROBLEM BASED LEARNING

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

Wistyan Okky Saputra dan Dr. Mukhamad Murdiono, M. Pd. Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta

PROSIDING ISBN :

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

EKSPERIMENTASI METODE PEMBELAJARAN QSH DAN MODEL PEMBELAJARAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Artikel Publikasi Ilmiah Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika

Kata kunci: Model Make a Match, prestasi belajar, motivasi belajar

EKSPERIMENTASI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) DENGAN METODE DISCOVERY LEARNING

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK BERBANTUAN PERANGKAT LUNAK MAPLE TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS ABSTRAK

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT SISWA

Institut Agama Islam Ma arif NU (IAIMNU) Metro Lampung

Eksperimentasi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TPS Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING DAN MAKE A MATCH DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA

PENELITIAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI JIGSAW DAN BAMBOO DANCINGSERTA MOTIVASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE JIGSAW DAN GROUP INVESTIGATIONN DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VII

Rahayu Sri Waskitoningtyas 1, Tri Atmojo Kusmayadi 2, Mardiyana 3

Transkripsi:

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika 2017 UIN Raden Intan Lampung 6 Mei 2017 EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) STAD DAN JIGSAW PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR SISWA KELAS VIII SMPN 2 SELOMERTO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Arie Purwa Kusuma STKIP Kusuma Negara, Indonesia arie_pk@stkipkusumanegara.ac.id Abstract The purpose of this study is to determine the effect of learning models on mathematics learning outcomes. The model compared the cooperative learning model of Student Team Achievement Division (STAD) type, Jigsaw learning model and conventional learning model. The research used quasi experimental research method. The population in this study is all students of class VIII Junior High School Negeri 2 Selomerto Wonosobo District. The sample of this research is class VIII B as experimental class I, VIII C as experiment class II and VIII A as control class. The sampling technique used is Cluster Random Sampling. Before the hypothesis test is done prerequisite analysis test that is normality test, homogeneity test, and equilibrium test using variable analysis test of one cell road is not same. After the three tests are fulfilled, hypothesis test is done by using variant analysis of one cell road is not same. The result of this research is STAD learning model and Jigsaw learning model gives the same mathematics learning result, STAD learning model and Jigsaw learning model gives better learning result compared to conventional learning model. Keywords: Experiments, STAD, Jigsaw, Conventional; Learning; Outcomes Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar matematika. Model yang dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD), model pembelajaran Jigsaw dan model pembelajaran konvensional. Penelitian menggunakan metode penelitian quasi eksperimen. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Selomerto Kabupaten Wonosobo. Sampel penelitian ini adalah kelas VIII B sebagai kelas eksperimen I, VIII C sebagai kelas eksperimen II dan VIII A sebagai kelas kontrol.tekhnik sampling yang digunakan adalah Cluster Random Sampling. Sebelum dilakukan uji hipotesis dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas, uji homogenitas, dan uji keseimbangan menggunakan uji analisis variani satu jalan sel tak sama. Setelah ketiga uji tersebut terpenuhi, dilakukan uji hipotesis menggunakan uji analisis variani satu jalan sel tak sama. Hasil dari penelitian ini adalah Model pembelajaran STAD dan Model pembelajaran Jigsaw memberikan hasil belajar matematika yang sama baik, model pembelajaran STAD dan model pembelajaran Jigsaw memberikan hasil belajar yang lebih baik dibanding model pembelajaran konvensional. 69

p-issn: 2579-941X e-issn: 2579-9444 Kata Kunci: Eksperimen, STAD, Jigsaw, Konvensional; Hasil; Belajar PENDAHULUAN Matematika mempunyai peranan yang penting karena sebagai dasar logika/penalaran dan penyelesaian kuantitatif yang dipergunakan dalam mata pelajaran lainnya. Apabila seorang siswa mengalami kesulitan dalam belajar matematika seperti dasar-dasar berhitung, siswa tersebut juga akan mengalami kesulitan pada mata pelajaran yang berhubungan dengan matematika. Salah satu tujuan diwajibkan adanya mata pelajaran matematika dalam kurikulum SMP adalah agar seorang siswa mempunyai kemampuan matematis (Putra, 2015) Menurut Supartono dalam Zulkardi Misdalina dan Purwoko (2009: 62) menyebutkan bahwa kenyataan yang masih sering ditemui adalah masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajari matematika. Beberapa penyebab kesulitan tersebut antara lain pelajaran matematika tidak tampak kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, cara penyajian pelajaran matematika yang monoton dari konsep abstrak menuju ke konkrit, tidak membuat anak senang belajar. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat bisa menjadi solusi agar siswa menjadi lebih tertarik dan fokus terhadap pelajaran matematika sehingga guru harus dapat membuat suasana kegiatan belajar mengajar yang kondusif dan siswa mendapatkan kesempatan mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk memperoleh tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran matematika. Lebih lanjut Rohani dalam Zulkardi Misdalina dan Purwoko (2009: 62) menyebutkan bahwa siswa belajar matematika tanpa menyadari kegunaannya. Hal inilah yang akan menurunkan motivasi belajar siswa untuk mempelajari matematika, sehingga akan mempersulit siswa dalam mempelajari matematika. Model pembelajaran yang sudah biasa digunakan di sekolah dikenal sebagai model pembelajaran langsung atau model pembelajaran konvensional. Pada model ini guru lebih mendominasi dalam kegiatan belajar mengajar sedangkan siswa cenderung pasif dan tidak bisa mengemukakan pengetahuannya tentang materi yang ia pelajari, siswa hanya menerima ilmu pengetahuandari guru, sehingga akan mudah lupa terhadap materi tersebut, dan siswa akan merasa bosan mendengarkan ceramah dari guru. Materi bangun ruang merupakan salah satu materi dalam matematika yang memerlukan pemahaman khusus dan mengutamakan ketercapaian ketrampilan proses sehingga dalam mengajarkan materi ini memerlukan suatu model pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang diterapkan dengan cara berkelompok dan bekerjasama dalam mengkonstruksi suatu konsep, menyelesaikan suatu persoalan-persoalan dengan tanya jawab dan diskusi. Slavin dalam Tarim (2009: 326) menyatakan bahwa ide utama belajar kooperatif adalah siswa bekerja sama untuk belajar dan bertanggung jawab pada kemajuan belajar temannya. Menurut Slavin (dalam Rusman, 2012:214), mengemukakan bahwa model pembelajaran (Student Teams Achievement Division) STAD merupakan variasi pembelajaran kooperatif yang memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan yang diajarkan oleh guru. Sedangkan Jigsaw adalah sebuah model belajar kooperatif yang menitik beratkan kepada kerja kelompok siswa dalam bentuk kelompok kecil, seperti yang diungkapkan Lie ( 1993: 73), bahwa pembelajaran kooperatif model jigsaw ini merupakan model belajar kooperatif dengan cara siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri atas empat sampai dengan enam orang secara heterogen dan siswa bekerja sama salaing ketergantungan positif dan bertanggung jawab secara mandiri. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: manakah yang memberikan hasil belajar lebih baik antara model 70

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika 2017 UIN Raden Intan Lampung 6 Mei 2017 pembelajaran STAD, model pembelajaran Jigsaw atau model pembelajaran konvensional. Hipotesis dalam penelitian ini adalah: (1) penggunaan model pembelajaran STAD memberikan hasil belajar yang lebih baik dari Jigsaw (2) model pembelajaran Jigsaw memberikan hasil belajar yang lebih baik dari model pembelajaran konvensional, (3) model pembelajaran STAD memberikan hasil belajar yang lebih baik dari model pembelajaran konvensional. METODE PENELITIAN Menurut Sugiyono (2010: 3) secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. metode yang digunakan yaitu metode eksperimen semu (quasi eksperimental design) dimana bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari true experimental design, yang sulit dilaksanakan. Design ini mempunyai kelas kontrol, namun peneliti tidak dapat sepenuhnya mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh kelas VIII SMP N 2 Selomerto tahun pelajaran 2016/2017, sedangkan sampel yang terpilih adalah kelas VIII B sebagai kelas eksperimen I, VIII C sebagail kelas eksperimen II, dan VIII A sebagai kelas kontrol.tekhnik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi dan metode tes. Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh kemampuan awal kelas eksperimen dan kontrol. Sedangkan metode tes digunakan untuk memperoleh data mengenai hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kontrol. Sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis pada kemampuan awal siswa masing-masing kelas yang diambil dari nilai UAS semester ganjil. Uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas menggunakan uji Lillifors, uji homogenitas menggunakan uji barlett, dan uji keseimbangan menggunakan uji analisis variansi satu jalan sel tak sama. Setelah uji prasyarat analisis terpenuhi dilakukan uji hipotesis menggunakan Data hasil penelitian berupa nilai tes hasil belajar matematika dan dianalisis menggunakan anava satu jalan dengan sel tak sama. Pengujian hipotesis bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pengaruh antara masing-masing model pembelajaran. Uji prasyarat uji hipotesis terdiri dari uji normalitas populasi dengan menggunakan metode Lilliefors dan uji homogenitas variansi populasi menggunakan uji Bartlett. Uji hipotesis menggunakan analisis variansi satu jalan sel tak sama dengan taraf signifikasi 0.05 (Budiyono, 2013: 228-231). HASIL DAN PEMBAHASAN Hipotesis dalam penelitian ini mengatakan bahwa hasil belajar matematika siswa pada materi Bangun Ruang Sisi Datar yang menggunakan model pembelajaran STAD memberikan hasil belajar yang lebih baik dari Jigsaw dan konvensional, dan model pembelajaran Jigsaw memberikan hasil belajar yang lebih baik dari konvensional. Berdasarkan nilai UAS Ganjil kelas SMPN 2 Selomerto tahun pelajaran 2015/2016, hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok eksperimen I, eksperimen II dan kelompok kontrol berangkat dari kondisi awal yang sama. Setelah diadakan uji normalitas dan uji homogenitas yang menunjukkan bahwa kedua sampel berdistribusi normal dan tidak ada perbedaan variansi. Kemudian dilakukan uji keseimbangan menggunakan uji hipotesis analisis variansi satu jalan sel tak sama dengan taraf signifikansi 0.05 yang menunjukkan bahwa kedua kelompok sampel mempunyai kemampuan awal yang sama. Hasil uji keseimbangan dengan menggunakan uji hipotesis analisis variansi dan taraf signifikan α = 0,05 diperoleh nilai uji F 71

p-issn: 2579-941X e-issn: 2579-9444 (F obs ) sebesar 0,888 dengan nilai tabel F 0.05:2,93 sebesar 3.11, dengan DK = {F F > 3.11 }, keputusan Uji nya : Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa antara ketiga kelompok dalam keadaan seimbang. Pada kelompok eksperimen I kelas VIII B dengan jumlah 32 siswa, diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD), kelompok eksperimen II kelas VIII C dengan jumlah 31 siswa, diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Jigsaw dan pada kelompok kontrol, yaitu kelas VIII A dengan jumlah 33 siswa, diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Setelah masing-masing kelas diberi perlakuan dengan model pembelajaran yang berbeda, keduanya diberi tes hasil belajar matematika. Tes hasil belajar matematika tersebut, sebelumnya telah diuji cobakan di kelas lain yang sama kemampuannya dengan ketiga kelas yang menjadi sampel yaitu kelas VIII D. Kemudian dilakukan uji validitas isi yang telah divalidasi oleh 3 orang validator pada soal tes hasilbelajar, dan keduanya telah dinyatakan valid, kemudian diuji tingkat kesukaran, daya pembeda dan uji reliabilitas, sehingga diperoleh bahwa tes tersebut reliabel.. Hasil dari tes hasil belajar matematika kedua kelompok dilakukan uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis. Dari uji normalitas dan uji homogenitas menunjukkan bahwa kedua kelompok berdistribusi normal dan tidak ada perbedaan variansi atau homogen. Dari hasil uji hipotesis menggunakan distribusi F dan taraf signifikan α = 0,05 diperoleh nilai uji F (F obs ) sebesar 7,716 dengan nilai tabel F 0.05;(2)(95) sebesar 3.10, dengan DK = {F F > 3.10}. Karena nilai F obs DK maka H o ditolak, hal ini berarti tidak benar bahwa ketiga model pembelajaran tersebut memberikan hasil belajar yang sama. Setelah dalam keputusan uji Ho ditolak, maka untuk menentukan model pembelajaran manakah yang lebih baik dilakukan uji lanjut pasca anava yaitu uji komparasi ganda dengan metode Scheffe. Tabel. 1 Rangkuman Komparasi Ganda H 0 F obs Keputusan Uji 1.47 (2) (3.11) Ho diterima 7.13 (2) (3.11) Ho ditolak 14.76 (2) (3.11) Ho ditolak Dengan membandingkan F obs dengan daerah kritis, terlihat bahwa Ho diterima, Ho ditolak dan Ho ditolak berarti terjadi perbedaan yang signifikan hanyalah antara dan dan rerata marginalnya pada hasil belajar matematika yang menggunakan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) diperoleh 76.81, rerata hasil belajar matematika yang menggunakan model pembelajaran Jigsaw diperoleh 73.69, dan rerata hasil belajar matematika yang menggunakan model pembelajaran konvensional diperoleh 66.77. Dengan melihat rerata marginalnya tersebut maka dapat diartikan (1) pada Ho keputusan ujinya Ho diterima melihat rerata marginalnya pada model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) sebesar 76.81 dan rerata marginal model pembelajarannya Jigsaw sebesar 73.69 melihat dari nilai rerata STAD memiliki nilai yang lebih baik dibandingkan dengan Jigsaw tetapi karena hasil komparasi ganda Ho diterima maka dapat disimpulkan model pembelajaran STAD menghasilkan hasil belajar yang sama baik dengan Jigsaw walaupun nilai rerata marginal model pembelajaran STAD lebih besar dibandingkan dengan Jigsaw. (2) pada Ho Keputusan ujinya Ho ditolak. Melihat rerata marginal pada model pembelajaran Jigsaw sebesar 73.69, dan rerata marginal pada model pembelajaran konvensional sebesar 66.77, 72

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika 2017 UIN Raden Intan Lampung 6 Mei 2017 yang artinya rerata model pembelajaran Jigsaw lebih besar dari rerata marginal model pembelajaran konvensional, sehingga model pembelajaran Jigsaw menghasilkan hasil belajar yang lebih baik dari model pembelajaran konvensional. (3) pada Ho Keputusan ujinya Ho ditolak. Melihat rerata marginal pada model pembelajaran STAD sebesar 76.81 dan rerata marginal pada model pembelajaran konvensional sebesar 66.77, yang artinya rerata model pembelajaran STAD lebih besar dari rerata marginal model pembelajaran konvensional, sehingga model pembelajaran STAD menghasilkan hasil belajar yang lebih baik dari model pembelajaran konvensional. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis dua yang menyatakan bahwa siswa penggunaan model pembelajaran Jigsaw memberikan hasil belajar yang lebih baik dari model pembelajaran konvensional, dan hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa siswa penggunaan model pembelajaran STAD memberikan hasil belajar yang lebih baik dari model pembelajaran konvensional. Ada satu hasil penelitian yang tidak sesuai dengan hipotesis ke (1) yang telah dirumuskan sebelumnya yakni hipotesis yang menyatakan bahwa penggunaan model pembelajaran STAD memberikan hasil belajar yang lebih baik dari Jigsaw. Tidak sesuainya hiptesis Tidak sesuainya hipotesis dalam penelitian ini dengan hasil penelitian lebih disebabkan karena pengaruh variabel-variabel luaran yang tidak bisa dikontrol oleh peneliti. Meskipun kemungkinan besar variabel tersebut sebenarnya dapat mempengarui data penelitian. Pengaturan jadwal yang tidak proporsional antar sekolah diduga menjadi faktor paling dominan penyebab hipotesis ini tidak terbukti. Hal tersebut dikarenakan pada saat penelitian dilakukan, jadwal mengajar pada tiga sekolah yang berbeda ada yang berbenturan, sehingga peneliti tidak bisa fokus pada pembelajaran di kelas, yang mengakibatkan kurangnya perhatisn siswa untuk fokus pada pembelajaran. Hal ini dimungkinkan menjadi penyebab siswa tidak optimal dalam mengikuti pelajaran sehingga hasilnya tidak bisa maksimal. Sementara ketika penelitian ini dilakukan peneliti tidak dipebolehkan membuat jadwal sesuai kehendak peneliti. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian diperoleh suatu kesimpulan bahwa hasil belajar matematika menggunakan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) menghasilkan hasil belajar yang sama baik dengan model pembelajaran Jigsaw, hasil belajar matematika menggunakan model pembelajaran Jigsaw memberikan hasil belajar lebih baik daripada model pembelajaran konvensional dan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) menghasilkan hasil belajar baik daripada model pembelajaran konvensional. Berikut adalah saran yang dapat penulis sampaikan : 1. Dalam penyampaian materi pelajaran metematika, guru dan calon guru mata pelajaran matematika perlu memperhatikan adanya pemilihan model pembelajaran yang tepat yaitu sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Salah satu alternatif model pembelajaran yang bisa diterapkan dalam pembelajaran matematika adalah model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) dan Jigsaw. 2. Untuk mendapatkan hasil belajar yang tinggi, hendaknya siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran dan siswa juga harus lebih giat dalam belajar mengenai konsepkonsep matematika serta memperbanyak mengerjakan latihan-latihan soal matematika. 3. Kepada peneliti diharapkan dapat melakukan penelitian lebih lanjut terkait dengan model pembelajaran sehingga diperoleh model pembelajaran yang efektif untuk diterapkan pada 73

p-issn: 2579-941X e-issn: 2579-9444 siswa yang memiliki kemampuan penalaran rendah. Selain itu peneliti lain juga diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini dengan memperhatikan variabel bebas yang lain. DAFTAR PUSTAKA Djamarah, S. B. & Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Budiyono. (2013). Statistika Dasar Untuk Penelitian. Surakarta: UNS Press. Putra, F. G. (2015). Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Berbantuan Software Cabri 3DDI Tinjau Dari Kemampuan Koneksi Matematis Siswa. Al-Jabar, 6(2), 53 66. Retrieved from http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/al-jabar/article/view/43 Suprijono, Agus. (2011). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sugiyono. (2010). Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Tarim, K. (2009). The Effects of Cooperative Learning on Preschoolers Mathematics Problem-Solving Ability. Educ. Stud. Math. 7(2): 325 340. Zulkardi Misdalina dan Purwoko. (2009). Pengembangan Materi Integral untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) Menggunakan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) di Palembang. Jurnal Pendidikan Matematika:3(1):61-74. 74