BAB VI MODAL SOSIAL. terkait erat dengan sistem reputasi. Penyebab utamanya adalah karena kerahasiaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

BAB V PRANATA SOSIAL DALAM KASKUS. Identitas dalam komunitas virtual diwakili oleh simbol-simbol virtual yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk penerimanya sehingga dapat bermanfaat dan dapat digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan rekan virtual lainnya. Istilah virtual sendiri. bisa kita artikan sesuatu yang bersifat maya, tetapi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Objek Penelitian Gambaran Umum Kaskus Rekening Bersama pada FJB Kaskus

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. asal Indonesia yaitu Andrew Darwis, Ronald, dan Budi, yang sedang melanjutkan studi

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bidang internet, sangat banyak komunitas-komunitas virtual yang bermunculan

ABSTRAKSI. Nama: Yudo Aryo Wicaksono NIM: Kelas: S1-TI-2A

BAB I PENDAHULUAN. baik individu maupun organisasi (Hanson, 2000 :7 9). Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berfungsi secara efektif sebagai salah satu alat penyebar informasi kepada

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Kaskus Rekening Bersama Blackpanda

EFEKTIVITAS FORUM DISKUSI (THREAD) PADA SITUS KOMUNITAS TERHADAP KEPUASAN MENDAPATKAN INFORMASI BAGI PENGGUNA

Pengantar. Hoax. Waspada Posting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Akhir akhir ini semakin banyak fenomena menarik di sekitar kita yang

SINERGI KAWAL INFORMASI UNTUK MENANGKAL BERITA HOAX

BAB IV ANALISIS DATA. berguna untuk menelaah data yang telah diperoleh peneliti dari informan maupun

BAB I PENDAHULUAN. menawarkan jasa penjualan barang ataupun jasa secara online dan konsumen

BAB I PENDAHULUAN. beberapa kebutuhan lain yang lebih penting. Mereka yang mampu menguasai

Kebijakan Pengungkap Fakta

BAB I PENDAHULUAN. Maraknya penipuan yang terjadi di beberapa komunitas online seperti Forum Jual

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

I. UMUM. Perubahan dalam Undang-Undang ini antara lain meliputi:

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kejahatan dirasa sudah menjadi aktivitas yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen

BAB I KETENTUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Internet merupakan salah satu wujud perkembangan teknologi yang membawa

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Komisi ini didirikan berdasarkan kepada Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang sangat

MENGAPA MEDIA SOSIAL. Selamat Datang di Era Generasi Y

2012, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan yang selanjut

BAB 1 PENDAHULUAN. yang disediakan oleh pemasar menjadi tidak selalu efektif. informasi yang tidak memihak dan jujur berdasarkan pengalaman yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Materi Sim Dig KD 3.2. Menerapkan Komunikasi Daring (3. Kewargaan Digital (Digital Citizenship)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. INPRES. Korupsi. Monitoring. Percepatan.

BAB IV PROFIL KASKUS

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan internet yang semakin maju merupakan salah satu faktor

POLICY BRIEF ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PARTISIPASI PUBLIK DALAM PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK

SYARAT DAN KETENTUANNYA ADALAH SEBAGAI BERIKUT:

BAB I PENDAHULUAN. elemen yang saling membutuhkan. Dalam menjalankan kewajibannya sebagai

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Kode Perilaku VESUVIUS: black 85% PLC: black 60% VESUVIUS: white PLC: black 20% VESUVIUS: white PLC: black 20%

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, metode penilitian, dan sistematika penulisan.

Kebijakan Privasi. Kebijakan Privasi Taralite. Informasi yang Kami Kumpulkan dari Anda

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Logo Kaskus

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis online dan perkembangan dunia online memang sudah sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. 1945) memberikan hak kepada setiap orang untuk mendapatkan lingkungan. sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.

PRANATA DAN MODAL SOSIAL DALAM KOMUNITAS VIRTUAL. (Studi Kasus Komunitas Virtual Kaskus)

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. dengan pembeli dan memungkinkan mereka untuk melakukan transaksi yang aman dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

-2- Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UndangUndang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan internet tersebut. Alat telekomunikasi seperti handphone pada era

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat agar. perusahaan tersebut dapat tercapai.

PT Santara Daya Inspiratama, selanjutnya akan disebut sebagai Perusahaan. Klien yang

BAB I PENDAHULUAN. baru memberikan serangkaian kemampuan yang sama sekali baru ke tangan

Hati-hati terhadap Tiket Pesawat Anda!

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

STUDI KASUS. Penipuan Identitas dan Pencenaran Nama Baik melalui Internet (Cyber Crime)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan internet saat ini menjadi sangat pesat, Ramadhani (2003),

BAB I PENDAHULUAN. terkait korupsi merupakan bukti pemerintah serius untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. meningkat secara signifikan. Sebuah survei yang diselenggarakan Asosiasi

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

PENEGAKAN HUKUM. Bagian Kedelapan, Permintaan Keterangan Kepada PPATK (Berdasarkan Informasi PPATK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

BAB I PENDAHULUAN. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang diberi amanat melakukan. melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan manapun.

Korupsi dan Peran Serta Masyarakat dalam Upaya Penanggulangannya. Oleh : Dewi Asri Yustia. Abstrak

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR


RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG MATA UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 5 PERANCANGAN SISTEM INTERNET MARKETING. 5.1 Tahap Keempat: Merancang Antarmuka Pelanggan

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BISNIS JUAL BELI ONLINE VIA FJB KASKUS

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan itu ditandai dengan semakin meluasnya keberadaan internet di

GUBERNUR BANK INDONESIA,

PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP BRAND IMAGE SAMSUNG GALAXY PADA MAHASISWA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda dapat mengirimkan video.

BAB I PENDAHULUAN. minoritas bahasa), pemerintah dan dunia pendidikan. Mempelajari bahasa

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Penulis melaksanakan kerja praktek Toko Butik Amethyst Ungu pada

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang P

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Internet Sehat dan Aman (INSAN)

BAB I PENDAHULUAN. jaringan mulai digemari dan dimanfaatkan sebagai media promosi bisnis (ecommerce).

PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah Kaskus

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan analisis dari Pengaturan Tindak Pidana dan

Transkripsi:

BAB VI MODAL SOSIAL 6.1 Kepercayaan Tingkat kepercayaan seorang anggota Kaskus terhadap anggota yang lain terkait erat dengan sistem reputasi. Penyebab utamanya adalah karena kerahasiaan identitas menjadi hal yang sangat umum dalam komunitas virtual, termasuk komunitas Kaskus. Oleh karena itu, mekanisme sistem reputasi (sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Bab V tentang Pranata bagian Norma) yang mengatur pemberian GRP dan BRP menjadi sangat penting dalam membangun dan mengembangkan kepercayaan antar anggota. GRP atau cendol menjadi gambaran bahwa anggota yang bersangkutan dipercaya oleh orang lain. Di lain pihak, BRP atau bata menjadi tanda untuk berhati-hati dan tidak cepat percaya pada ID yang memilikinya. Dengan melihat kepemilikan GRP dan BRP, seseorang dapat mengesampingkan identitas fisik seseorang dan memilih untuk percaya atau tidak percaya pada orang tersebut. Selain itu faktor kedua adalah jaringan informasi. Kepercayaan terhadap suatu informasi ataupun identitas seseorang akan lebih dipercaya jika didukung oleh banyak anggota yang lain. 6.1.1 Kepercayaan dalam FJB Contoh yang terjadi adalah kepercayaan yang tumbuh di dalam forum Forum Jual Beli (FJB). Kepercayaan mutlak dibutuhkan di dalam forum ini, dimana seseorang akan melakukan transaksi dengan seseorang yang tidak diketahui identitasnya secara fisik. Dalam proses menumbuhkan kepercayaan

inilah sistem reputasi berperan sangat penting, karena dengan sistem ini kita dapat memperoleh data yang memungkinkan kita mempercayai seseorang yang bahkan tanpa nama. Seperti yang diakui oleh Rifki, salah seorang Kaskuser yang telah beberapa kali melakukan transaksi melalui FJB. Rifki memilih untuk membeli dari anggota yang memenuhi beberapa persyaratan, yaitu : (1) Tanggal bergabung (join date). Semakin lama dia bergabung dengan komunitas Kaskus (lebih lama dari tahun 2000), dia akan semakin dipercaya; (2) Jumlah GRP (Good Reputation Points/cendol). Karena GRP dapat pula diberikan oleh pembeli yang merasa puas terhadap penjual tersebut; (3) Testimonial dari pembeli. Thread jual beli memungkinkan anggota lain memberikan testimonial kepada penjual, baik yang menunjukkan kepuasan atau kekecewaan. Testimonial ini akan menjadi informasi penting untuk membangun kepercayaan. Testimonial ini merupakan hasil dari jaringan informasi yang disediakan dalam komunitas virtual. Testimonial saat ini menempati posisi yang lebih penting setelah terjadinya penyimpangan reputasi seperti kemunculan para pengumpul bata dan kegiatan ilegal pertukaran cendol. Gambar 10. Tips Berjualan Aman di Forum Jual Beli

Hasilnya, selama melakukan transaksi jual beli melalui FJB, Rifki mengaku selalu puas. Hal ini diakui pula oleh Kaskuser yang lain, seperti yang saya temukan di dalam sebuah thread di forum lounge yang membahas tentang keamanan transaksi melalui FJB. Melalui thread tersebut tampak bahwa kepercayaan di dalam komunitas virtual dimulai dengan data-data. Dan sumber dari data-data tersebut adalah sistem reputasi serta pertukaran informasi antar anggota. Hal ini sesuai dengan pernyataan London yang menyatakan bahwa informasi adalah mata uang bagi komunitas virtual, seperti banyak budaya pasar (marketplace cultures) lainnya. Meskipun oleh London informasi lebih ditekankan manfaatnya untuk debat publik dan deliberation. 6.1.2 Kepercayaan terhadap Threads (Informasi) Informasi di dalam komunitas Kaskus muncul dalam bentuk artikel yang disebut sebagai thread. Beragam thread dengan berbagai tema muncul dan bertambah dengan cepat. Thread ini selanjutnya akan mendapat respon dari anggota yang lain berupa posting komentar. Akan tetapi, tidak semua informasi yang masuk ke dalam komunitas Kaskus merupakan informasi yang benar. Oleh karena itu dibutuhkan mekanisme untuk membangun kepercayaan dan mencegah informasi palsu yang masuk ke dalam situs Kaskus, lalu seandainya informasi palsu terlanjur masuk, Kaskus harus memiliki mekanisme untuk membongkar kepalsuan informasi tersebut. Mekanisme ini sangat penting karena sekali lagi, kerahasiaan identitas anggota komunitas virtual yang memungkinkan berbagai penipuan yang aman. Dan jika terjadi penipuan informasi yang terlanjur dipercaya oleh banyak anggota,

maka tingkat kepercayaan terhadap komunitas dapat turun dengan cepat. Turunnya tingkat kepercayaan anggota berpotensi menurunkan komitmen anggota terhadap komunitas dan pada akhirnya menjadi sebuah ancaman bagi eksistensi komunitas Kaskus sendiri. 6.1.2.1 Aturan dalam Menulis Threads Pembentukan kepercayaan terhadap informasi didukung oleh aturan-aturan menulis threads dalam komunitas Kaskus. Norma paling utama adalah yang meminta agar mencantumkan sumber dan atau gambar dalam membuat threads informasi. Norma ini harus dipatuhi jika penulis thread ingin mendapatkan kepercayaan dari anggota yang lain. Thread tanpa sumber dan atau gambar hanya akan dianggap sebagai informasi sampah yang tidak layak dipercaya. Anggota yang membuat thread yang dianggap hoax bisa diberikan respon negatif dari anggota yang lain dengan posting berupa teguran hingga celaan. Jika anggota lain merasa sangat dirugikan, maka anggota tersebut dapat saja mengirimkan BRP (bata) terhadap TS, yang tentu sangat dihindari oleh setiap anggota. Selain dorongan hukuman, anggota Kaskus membuat thread yang bagus juga karena adanya dorongan positif berupa penghargaan. Threads yang bagus seringkali mendapatkan penghargaan berupa GRP (cendol) dari anggota yang lain. Selain GRP, anggota yang rutin membuat thread bagus juga akan lebih dikenal yang tentu saja akan meningkatkan kepercayaan anggota yang lain terhadap dirinya.

6.1.2.2 Umpan Balik Anggota Umpan balik anggota merupakan mekanisme pertahanan komunitas virtual terhadap informasi palsu. Umpan balik dapat berupa respon positif berupa pujian, dukungan, tambahan informasi atau GRP. Akan tetapi umpan balik dapat pula berupa respon negatif berupa kritik, sanggahan, cacian, atau BRP. Umpan balik anggota sangat dibutuhkan dalam membangun kepercayaan lebih karena anggota komunitas virtual menjadi pemantau, penyaring sekaligus penegak norma dalam komunitas virtual disamping moderator dan administrator. Umpan balik berupa posting komentar dapat berkembang menjadi debat publik. Debat publik dapat terjadi dengan sengit menjadi sebuah konfrontasi dalam dunia cyber. Debat juga dapat dilakukan antar thread seperti yang terjadi saat muncul thread berita ramalan kiamat 2012 yang dibalas dengan thread bahwa ramalan kiamat 2012 hanyalah berita hoax. Pertukaran informasi, debat publik dan deliberation ini penting untuk menjaga kualitas informasi sebagai mekanisme untuk melawan informasiinformasi palsu (hoax). Dengan debat publik ini kualitas informasi di dalam Kaskus tetap terjaga dan sebagai lanjutannya tingkat kepercayaan anggota terhadap informasi-informasi di dalam Kaskus akan meningkat. Mekanisme tingkat kepercayaan di dalam Kaskus ini semakin lengkap dengan sistem rate dan hot threads. Mekanismenya sebagai berikut, seorang Kaskuser dapat memberikan rate untuk setiap thread. Rate ini dimulai dari satu bintang (*) untuk terrible (sangat buruk) hingga lima bintang (*****) untuk excellent (sangat baik). Kaskuser memberikan peringkat (rate) ini sebagai bentuk umpan balik (feed back) terhadap isi thread. Thread yang dianggap sangat bagus

akan diberikan lima bintang dan thread yang sangat buruk diberikan satu bintang. Thread yang memiliki rate yang bagus akan naik posisinya ke halaman depan. Umpan balik berupa postingan komentar juga dihitung untuk meningkatkan posisi sebuah threads. Threads yang mendapatkan rate yang bagus serta umpan balik posting yang banyak akan naik posisinya ke halaman depan. Posisi tertinggi sebuah threads diberikan penghargaan khusus Hot Threads. Posisi hot threads (HT) ini sangat istimewa yaitu di halaman muka situs, sehingga threads yang menjadi HT memiliki peluang lebih besar untuk dibaca pengunjung situs Kaskus. Oleh karena keistimewaannya, setiap Threads Starter (para pembuat threads yang biasa disingkat sebagai TS) memimpikan thread mereka menjadi HT. Sebagai syarat untuk mendapatkan HT, tidak ada jalan lain adalah dengan membuat threads yang bagus, menarik, terjamin sumbernya, bukan berita hoax, sehingga menarik Kaskuser lain untuk memberikan rate dan memberikan komentar mereka. Gambar 11. Hot Threads Terkait dengan berita bohong atau hoax, hal tersebut menjadi salah satu elemen yang dikritik oleh situs Anti Karskus. Akan tetapi menurut pengamatan peneliti, hal tersebut sudah diantisipasi dengan sangat baik oleh Kaskus melalui

sistem Kaskus yang telah dipaparkan. Melihat fakta tersebut, tuduhan bahwa komunitas Kaskus berisi berita-berita bohong tidak memiliki bukti yang kuat. Pada akhirnya keputusan untuk mempercayai atau menolak sesuatu merupakan pilihan setiap individu. Bahkan pada dunia nyata sekalipun dibohongi atau mendapatkan berita bohong adalah hal yang biasa terjadi. Kaskus sendiri sudah menerapkan sebuah sistem yang didukung oleh semua elemennya (administrator, moderator dan anggota) yang memperkecil kemungkinan munculnya informasi yang salah. 6.1.3 Kelemahan Kepercayaan Virtual Meskipun kepercayaan dapat tumbuh diantara anggota komunitas virtual, akan tetapi kepercayaan ini sulit mencapai tingkatan intim. Hal ini karena kepercayaan dalam komunitas virtual bergantung pada pertukaran informasi dan jaringan. Saat informasi yang diberikan bersifat umum, orang akan dengan mudah mencari sumber-sumber lain yang mendukung atau menyangkal informasi tersebut melalui situs-situs berita atau sumber informasi yang lain, akan tetapi saat informasi yang diberikan bersifat pribadi orang akan sulit mengecek kebenaran informasi tersebut. Oleh karena itu kepercayaan yang dibangun secara online akan kesulitan mencapai tingkatan intim. Kelemahan ini didukung pula dengan kerahasiaan identitas personel secara fisik serta lemahnya penegakan sanksi dalam komunitas virtual. Dalam penelitian yang dilakukan, anggota komunitas yang dihubungi dengan mudah mempercayai peneliti dan memberikan informasi yang dibutuhkan. Akan tetapi diduga hal ini karena pertanyaan yang diajukan tidak menyinggung hal-hal yang bersifat pribadi.

Disamping itu juga karena identitas responden terlindungi oleh kerahasiaan yang serupa. Menghilangkan kerahasiaan adalah cara yang paling mungkin untuk mengawali pembentukan kepercayaan yang lebih intim dan cara termudah menghilangkan kerahasiaan tersebut adalah dengan pertemuan offline. 6.2 Jaringan Jaringan yang paling nyata di dalam Kaskus adalah jaringan informasi. Melalui jaringan informasi ini, Kaskuser bisa mendapatkan informasi-informasi terbaru dari dalam maupun luar negeri dengan sangat cepat. Kasus yang paling menarik dari jaringan Kaskus yang saya temui selama penelitian adalah terkait dengan kasus Polri vs KPK. Sebelum mengungkapkan jaringan Kaskus akan saya jelaskan sedikit tentang informasi kasus Polri vs KPK. Pada penelitian bulan Oktober terjadi kasus yang sangat panas bagi bangsa Indonesia, dimana dua pimpinan KPK ditangkap oleh Polri. Sebagai pihak yang dianggap pahlawan pemberantas korupsi, KPK didukung oleh mayoritas masyarakat Indonesia. Akan tetapi dukungan masyarakat tidak akan memberi pengaruh apa-apa jika mereka tidak dapat menyuarakan pendapat mereka kepada pemerintah. Tindakan demonstrasipun memiliki banyak kelemahan, seperti sulitnya menyatukan semua masyarakat dari berbagai wilayah pada satu waktu dan pada tempat tertentu. Hingga kemudian sebuah grup pendukung KPK diluncurkan di dalam situs pertemanan facebook. Grup tersebut selanjutnya mulai beredar dari mulut ke mulut, blog, situs pertemanan, hingga Kaskus. Anggota grup terus meningkat hingga mencapai satu

juta orang, dan seiring dengan semakin banyaknya anggota, suara para pendukung KPK ini didengarkan oleh media. Berita-berita dalam dunia nyata melalui media cetak maupun elektronik mulai menyampaikan dukungan yang diberikan oleh ratusan ribu masyarakat Indonesia tersebut kepada lebih banyak masyarakat yang lain. Jaringan informasi ini menjadi sangat kuat hingga akhirnya kedua pimpinan KPK tersebut ditangguhkan penahanannya. Kasus kedua adalah kasus Evan Brimob. Kasus ini terjadi pada bulan November awal dan dimulai saat seseorang yang bernama Evan Brimob membuat status Polri gak butuh masyarakat tapi masyarakat yang butuh polri. Maju terus kepolisian indonesia, telan hidup2 cicak kecli dalam akun Facebooknya. Kasus ini memiliki sedikit kaitan dengan kasus KPK vs Polri yang telah dibahas sebelumnya. Status ini langsung dikecam banyak pihak, terutama karena beberapa waktu terakhir ini masih hangat kabar pertentangan Buaya vs Cicak, dimana Polri dianalogikan sebagai buaya dan KPK sebagai cicak. Status Evan ini seakan menyiram minyak ke dalam bara api. Masyarakat yang tengah gerah merasa bahwa Polri bermain kotor dengan menangkap petinggi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi semakin gerah dengan kearoganan Evan sebagai bagian dari Polri. Sebuah thread yang mengambil sumber dari http://www.kapanlagi.com/h/evan-brim...rnet-baru.html menyebutkan bahwa print screen dari kasus tersebut disebarkan kedalam forum terbesar di Indonesia yaitu Kaskus. Oleh karena itulah kasus ini bisa menyebar kepada masyarakat dengan cepat. Saat sebuah kasus telah menjadi luas, semua media ikut menanggapi,

termasuk media cetak dan elektronik. Inilah gambaran kekuatan jaringan komunitas virtual Kaskus. Kasus-kasus tersebut menunjukkan kelebihan utama jaringan komunitas virtual dibandingkan dengan jaringan yang terbentuk di dunia nyata (non-virtual): (1) komunitas virtual dapat menjangkau lebih banyak orang, karena setiap orang dapat mengaksesnya; (2) komunitas virtual dapat menjangkau banyak wilayah, terutama dengan semakin luasnya jangkauan jaringan internet khususnya di Indonesia; (3) komunitas virtual dapat menekan biaya, karena untuk mengumpulkan jutaan orang hanya membutuhkan beberapa ribu rupiah biaya internet tanpa biaya transportasi dan sebagainya; (4) praktis karena tidak membutuhkan tempat yang luas, hanya dengan 21 layar komputer dapat menampung jutaan orang; (5) dapat dengan mudah terhubung dengan media cetak, elektronik dan bahkan pemerintah. Dengan beragam kelebihan tersebut, jaringan elektronik memiliki potensi yang sangat besar membangun modal sosial. Kasus tersebut menunjukkan bahwa Kaskus mampu menyatukan ribuan bahkan jutaan manusia dari berbagai wilayah menjadi sebuah kekuatan besar yang terpadu. Kekuatan sebuah komunitas dengan satu tujuan yang sama.