PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI RAKYAT DENGAN MODEL QUANTUM TEACHING

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO REALITY SHOW PADA SISWA KELAS VIIIA SMPN 1 BAREGBEG CIAMIS

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INQUIRY

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS TEKS DESKRIPTIF DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK AND WRITE

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI PENGGUNAAN METODE ESTAFET WRITING

Oleh: Nur Adha Wahyuningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VIIE SMPK MARIA FATIMA JEMBER MELALUI TEKNIK PS3

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INDAH GEGURITAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW. Sunandar

PENGGUNAAN MODEL TIPE CURAH PENDAPAT DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI TENTANG KEINDAHAN ALAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TAYANGAN TELEVISI CERMIN KEHIDUPAN TRANS 7

RAHAYUNINGSIH SMP NEGERI 3 AMBARAWA Surat elektronik: Abstrak

Oleh: Angga Prastyo Nugroho Program Studi pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh: Harvi Setiani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Nim Artikel

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I PURWOSARI TAHUN PELAJARAN

Oleh: Teguh Priyambodo Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadaiyah Purworejo

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI METODE ROLE PLAYING. Khoirul Huda

Oleh: Liana Sulistiana Program Studi Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA LINGKUNGAN ALAM PADA SISWA KELAS VIII MTs AL MU MIN PREMBUN TAHUN AJARAN 2014/2015

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN MENULIS PARAGRAF MELALUI PENERAPAN LESSON STUDY MAHASISWA SEMESTER 1B PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 06 Koto Gadang Guguk Kabupaten Solok semester II tahun ajaran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IVA SD Negeri 69 Kota Bengkulu.

Oleh: Anisah Prabawati NIM pendidikan bahasa dan sastra Indonesia Kata kunci: Menulis cerpen, metode kuantum

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM EKRANISASI

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal. Banyak orang yang sulit

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang

Oleh: Dian Kartika Sari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan rumusan dan hasil pembahasan yang berkaitan dengan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN. Pada bab V bagian ini mencakup uraian tentang: (1) simpulan, (2) implikasi, dan (3) saran. A.

Perspektif Pendidikan dan Keguruan, Vol VII, No. 14, Oktober 2016 ISSN

Oleh: Halimah Sa diyah NIM Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISISISWA KELAS VI SD ISLAM QURROTA A YUN NGUNUTMELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS X MA AL-ASY ARI KERAS DIWEK JOMBANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII DI MTS NURUL JADID KABUPATEN PROBOLINGGO MELALUI TEKNIK STAD

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PANTUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SDN WOTBUWONO KLIRONG KEBUMEN

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

PENINGKATAN PEMAHAMAN UNSUR INSTRINSIK DAN EKSTRINSIK SASTRA MELALUI METODE PRESENTASI DISKUSI. Eri Sutatik SMA Negeri 2 Tanggul Kabupaten Jember

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI DENGAN METODE TANDUR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 WADASLINTANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Endang Srininsih SMP NEGERI 4 MATARAM

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab kelima ini, penulis akan memaparkan kesimpulan dari penelitian

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Kata Kunci: menulis, cerpen, metode kuantum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Evi Rufaidah SMAN 1 Waru Pamekasan. dengan menggunakan Teknik TTW siswa kelas X SMA Negeri 1 Waru Pamekasan tahun

MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo

PENERAPAN METODE GUIDED INQUIRY MENGGUNAKAN HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN BANTUAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rizky Ananda Oktaviani, 2015

PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) DALAM MENYIMAK PUISI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI SASTRA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA DENGAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS VIIISMP NEGERI 37 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

Model Quantum Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pecahan. Wiji Astutik. SDN Patungrejo Kutorejo Mojokerto

Oleh: Yekti Indriyani Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PUISI DENGAN METODE PEMODELAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KUTOWINANGUN TAHUN AJARAN 2014/2015

Universitas Syiah Kuala Vol. 3 No.4, Oktober 2016, hal ISSN:

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMP N 2 SEDAYU YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek yakni,

Joko Setiyono* Kata kunci: inkuiri, menulis teks berita, multikultural

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 018

Peningkatan Kemampuan Bercerita Melalui Media Gambar Siswa Kelas II SD Negeri Bariri

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK BERJENJANG SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK PGRI CEPU TAHUN PELAJARAN

Neneng Kusmijati Guru Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Purwokerto

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA

Oleh : Maria Krisnauli Manik Dr. Rosmawaty, M.Pd. Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS GEGURITANDENGAN METODE OBJEK LANGSUNGSISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KEBUMEN

Oleh: Yuni Isnawati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMPRESENTASIKAN HASIL PENELITIAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL TAKE AND GIVE (MEMBERI DAN MENERIMA)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MEDIA CERPEN PADA SISWA KELAS XI SMA N 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN REOG. Sri Harjanti

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD NEGERI NO.

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Volume 2 Nomor 1 Maret Page p-issn: e-issn: X

Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Pidato Dengan Model Pembelajaran Cooperative Group Investigation Pada Siswa Kelas XA SMA Negeri 1 Samalantan

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS GEGURITAN DENGAN NATURAL APPROACH PADA SISWA KELAS VIIC SMPN 1 SAPURAN TAHUN AJARAN 2012/2013

Gambar 3.1 Bagan Penelitian Tindakan Kelas

Oleh: Mukhlisotun Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Peningkatan Kemampuan Membaca Aksara Jawa Menggunakan Metode Iqro pada Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 2 Ambal Tahun Pelajaran 2016/2017

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau istilah dalam bahasa inggris adalah classroom action research, yaitu suatu action

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu

JUPENDAS, Vol. 3, No. 1, Maret 2016 ISSN:

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA DENGAN METODE DRILLPADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1KALIBAWANG TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI MODEL STAD SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG

PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DALAM KUMPULAN CERPEN KOMPAS 2014 TART DI BULAN HUJAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS VII SMP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

Transkripsi:

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI RAKYAT Oleh Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK Penelitian Tindakan (PTK) ini berjudul PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI RAKYAT (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VII D SMP Negeri 3 Ciamis). Penelitian ini bertolak dari kemampuan siswa kelas VII D dalam menulis pantun msih rendah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui langkah-langkah penggunaan model quantum teaching dalam meningkatkan keterampilan siswa menulis pantun serta untuk mengetahui peningkatan keterampilan siswa menulis pantun setelah digunakan model quantum teaching. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian terdiri dari 28 siswa. Setelah dilaksanakannya pembelajaran menulis pantun dengan model quantum teaching,maka diperoleh hasil sebagai berikut. (1)Langkah-langkah penggunaan model quantum teaching dalam meningkatkan keterampilan siswa menulis pantun dimulai dengan kegiatan pendahuluan yaitu guru mengucapkan salam, mengondisikan siswa di kelas agar tertib untuk memulai pembelajaran, melakukan doa bersama sebelum pembelajaran dimulai, dan siswa menerima informasi kompetensi dasar, indikator, tujuan dan materi pembelajaran yang akan dilaksanakan. Kegiatan Inti meliputi, pada tahap mengamati siswa mengamati tayangan video dan siswa memperhatikan arahan tentang menulis pantun yang disampaikan oleh guru. Berikutnya pada tahap menanya, guru menumbuhkan keinginan belajar siswa dengan bertanya jawab mengenai pengertian pantun, struktur dan kaidah pantun, jenis-jenis pantun dan langkah-langkah menulis pantun. Pada tahap mengumpulkan informasi, guru bersama siswa mencoba menggali sesuatu yang sudah dialami siswa yang akan menjadi bahan dalam menulis pantun, siswa ditugaskan untuk membuat kelompok, siswa dan guru bersama-sama menamai kelompok belajar dan membuat sebuah permainan untuk menentukan tema atau jenis pantun apa yang harus dibuat oleh siswa, Pada tahap mengasosiasi, siswa diberi kesempatan untuk menulis pantun. Berikutnya pada tahap mengomunikasikan siswa diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas secara berkelompok,guru menegaskan atau mengulangi kembali secara singkat materi pembelajaran yang telah disampaikan kepada siswa. setelah menilai hasil kerja siswa, guru memberikan hadiah untuk kelompok terbaik, dan siswa bersama-sama merayakan keberhasilan dalam mengikuti pembelajaran. Kegiatan penutup siswa memperoleh simpulan dan refleksi. (2)Terdapat peningkatan keterampilan peserta didik dalam pembelajaran menulis pantun dengan model quantum teaching. Hal ini dibuktikan dengan nilai ratarata keterampilan siswa pada siklus I yaitu 72,3 meningkat menjadi 89,8 pada siklus II, atau meningkat sebesar 17,5. Kata kunci: Keterampilan menulis puisi, puisi rakyat, pantun, model quantum teaching PENDAHULUAN Manusia adalah makhluk sosial, maka manusia dalam lingkungannya selalu hidup berkelompok, dalam kelompok itu mereka berinteraksi satu dengan lainnya. Interaksi antarkelompok ditunjang dan didukung oleh alat komunikasi yang vital yang dimiliki dan dipahami bersama, yaitu bahasa. Oleh karena itu, masyarakat memerlukan bahasa sebagai alat komunikasi, baik secara lisan maupun tulisan. Melalui pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulis. Kemampuan berkomunikasi yang baik dapat diperoleh dengan menguasai keterampilan berbahasa, oleh karena itu dalam pembelajaran bahasa Indonesia siswa diharapkan menguasai keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa terdiri dari menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Setiap keterampilan itu erat pula berhubungan dengan proses-proses yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang dalam berbahasa, 286 J u r n a l D I K S A T R A S I A

semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya. Keterampilan hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktik dan banyak pelatihan, melatih keterampilan berbahasa berarti pula melatih keterampilan berpikir. Tarigan (2013:3) menyatakan bahwa Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif. Pembelajaran menulis yang produktif dan ekspresif meliputi bidang sastra dan non sastra. Menulis sastra merupakan salah satu materi pembelajaran yang harus dikuasai oleh seluruh siswa di setiap jenjang pendidikan. Salah satunya menulis puisi rakyat. Puisi rakyat merupakan warisan budaya yang wajib dipelihara. Puisi rakyat terdiri dari pantun, syair, dan gurindam. Hal ini dijabarkan dalam Kompetensi Dasar (KD) dalam kurikulum 2013 nomor 4.14 Mengungkapkan gagasan, perasaan, pesan dalam bentuk puisi rakyat secara lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur, rima, dan penggunaan bahasa. Berdasarkan silabus mata pelajaran bahasa Indonesia tingkat SMP atau MTs, pembelajaran menulis di dalam Kompetensi Dasar (KD) di atas lebih difokuskan pada pembelajaran menulis pantun, yang merupakan salah satu jenis puisi rakyat. Berdasarkan hasil observasi prapenelitian data pada siswa kelas VII di SMP N 3 Ciamis diketahui masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menuangkan gagasan dalam menulis pantun dengan memperhatikan pilihan kata, kelengkapan struktur, dan kaidah pantun. Hal ini terbukti berdasarkan observasi awal ditemukan kenyataan bahwa siswa kelas VII D SMPN 3 Ciamis mengalami kendala yaitu 12 dari 28 siswa atau 42,8 % mendapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 78. Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah yang dapat diidentifikasi di dalam penelitan ini adalah keterampilan siswa menulis pantun di SMPN 3 Ciamis kurang memuaskan. Hal tersebut menunjukkan bahwa tujuan pembelajaran menulis pantun belum tercapai. Rendahnya keterampilan menulis pantun disebabkan oleh beberapa kendala yang dihadapi siswa antara lain kurangnya motivasi atau minat siswa dalam menulis pantun karena adanya anggapan bahwa menulis pantun merupakan hal yang sangat sulit sehingga mereka mengalami kesulitan dalam PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI RAKYAT menulis, sehingga siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yaitu 78. Kegiatan menulis yang mereka lakukan membutuhkan waktu yang lama sehingga keterampilan menulis mereka kurang maksimal. Hambatan lain yang ditemukan dalam pembelajaran, adanya keheterogenan siswa sehingga kemampuan siswa yang berbeda-beda, ada siswa yang cepat memahami materi dan ada siswa yang lemah untuk memahami materi, sehingga materi harus diulang kembali. Siswa masih kesulitan dalam menemukan ide atau gagasan yang akan dituangkan dalam menulis pantun, hal ini juga menyebabkan siswa tidak maksimal dalam menulis pantun sehingga hasilnyapun tidak maksimal. Dari beberapa faktor di atas, penyebab utama yang perlu dilakukan perbaikan dalam pembelajaran menulis pantun adalah model pembelajaran yang digunakan oleh guru, model yang digunakan guru masih tradisional dan kurang bervariasi. Pembelajaran yang kurang menarik dan bervariasi sangat berpengaruh terhadap kemampuan menulis pantun siswa dan dikhawatirkan dapat menyebabkan menurunnya keterampilan menulis siswa, sehingga perlu adanya upaya meningkatkan keterampilan menulis siswa. Tugas utama guru adalah menciptakan suasana belajar mengajar yang dapat memotivasi siswa untuk senantiasa belajar dengan baik dan semangat, sehingga akan berdampak positif dalam pencapaian prestasi hasil belajar yang optimal. Pencapaian prestasi siswa tidak akan terlepas dari peran guru. Guru berperan tidak hanya sebagai sumber informasi yang utama, melainkan guru sebagai motivator, dan fasilitator. Untuk menarik minat siswa menulis pantun, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan minat siswa dengan cara membuat siswa aktif di kelas. Dalam hal ini, selama pembelajaran berlangsung, guru harus aktif memberikan pertanyaan yang memancing pemikiran siswa sehingga siswa mendapat pengalaman dari pembelajaran, memberikan motivasi bagi siswa, bahwa menulis itu mudah, memberikan kesempatan pada siswa untuk mengungkapkan pikiran dan perasaanya, dan guru dapat menggunakan model pembelajaran yang menarik bagi siswa. Upaya yang dapat dilakukan melalui penelitian ini yaitu penggunaan model quantum teaching dalam pembelajaran menulis pantun. Penggunaan model quantum teaching ini sebagai alternatif pembelajaran menulis 287 J u r n a l D I K S A T R A S I A

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI RAKYAT pantun sehingga diharapkan dapat memberikan dampak positif, yakni memberikan pembelajaran yang menyenangkan dan menarik. DePorter (2010:34) mengemukakan bahwa: Quantum merupakan interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Quantum teaching adalah pengubahan bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar momen belajar. Interaksi-interaksi ini mencakup unsurunsur untuk belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa. Interaksiinteraksi ini mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan orang lain. Melalui model quantum teaching siswa dapat menunjukkan kemampuan dan bakat siswa yang sebelumnya tidak dapat siswa tunjukkan. Siswa dapat termotivasi dan menunjukkan bahwa ia mampu menulis pantun. Model pembelajaran ini bermanfaat bagi siswa untuk menunjukkan bahwa siswa mempunyai kemampuan dan bakat untuk menulis pantun. Berdasarkan hal tersebut model pembelajaran ini sangat efektif digunakan dalam pembelajaran menulis pantun, karena dalam model quantum teaching terdapat interaksiinteraksi yang dapat mengubah kemampuan dan bakat siswa menjadi cahaya yang bermanfaat bagi mereka sendiri dan orang lain. Model quantum teaching ini, mengubah pembelajaran di kelas menjadi menyenangkan dan tidak menjenuhkan. Berdasarkan latar belakang tersebut muncul keinginan untuk dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis pantun pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Ciamis dengan melakukan penelitian berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Rakyat dengan Model Quantum Teaching (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VII D SMP Negeri 3 Ciamis). METODE Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Sukardi (2011:157) mengemukakan bahwa Penelitian deskriptif merupakan penelitian di mana pengumpulan data untuk mengetes pertanyaan penelitian atau hipotesis yang berkaitan dengan keadaan dan kejadian sekarang. Penelitian akan berhasil apabila menggunakan metode yang tepat. Penelitian deskriptif yang digunakan ini bersifat kualitatif yang lebih memperhatikan karakteristik, kualitas, keterkaitan antar kegiatan. Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan multi strategi, strategi-strategi yang bersifat interaktif, seperti observasi langsung ke SMPN 3 Ciamis, mengumpulkan dokumen-dokumen yang melengkapi seperti hasil kerja siswa, dan lainlain. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2010:151) yang mengungkapkan bahwa studi deskriptif atau survei adalah mengumpulkan data sebanyak-banyaknya mengenai faktorfaktor yang merupakan pendukung terhadap kualitas belajar-mengajar, kemudian menganalisis faktor faktor tersebut untuk dicari peranannya terhadap prestasi. Uraian di atas terlihat jelas bahwa metode yang digunakan merupakan langkah langkah untuk mendeskripsikan atau menggambarkan kegiatan pelaksanaan penelitian ini, yaitu melalui metode deskriptif penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran menulis pantun. HASIL DAN PEMBAHASAN Pembahasan terhadap hasil penelitian tindakan kelas penggunaan model quantum teaching dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis puisi rakyat (pantun) di kelas VII D Smp Negeri 3 Ciamis. Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari perencanaan pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. Secara umum kegiatan belajar mengajar meliputi empat tahapan yaitu perencanaan, proses pembelajaran, evaluasi dan tindak lanjut. Berdasarkan hal tersebut pembahasan langkahlangkah penggunaan model quantum teaching dalam pembelajaran menulis pantun akan dibagi menjadi dua bagian, yaitu siklus I dan siklus II. a.siklus I Tahap perencanaan diawali dengan menelaah kurikulum mengenai kompetensi dasar beserta indikator yang harus dicapai setelah pembelajaran berakhir. Selain menelaah kurikulum, penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran juga mempertimbangkan beberapa aspek penting lainnya yang berkaitan dengan perencanaan pembelajaran, yaitu aspek bahan pembelajaran, skenario pembelajaran, pengelolaan kelas, media/sumber belajar, dan evaluasi. Setelah menelaah semua aspek tersebut, selanjutnya disusunlah rencana pelaksanaan pembelajaran beserta lembar evaluasi. 288 J u r n a l D I K S A T R A S I A

Tahap pelaksanaan tindakan meliputi tiga kegiatan, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Guru memulai kegiatan pendahuluan dengan mengucapkan salam, dan mengondisikan siswa di kelas agar tertib untuk memulai pembelajaran. Setelah kondisi kelas tertib dan siswa telah siap untuk memulai pembelajaran, guru memulai pembelajaran dengan melakukan do a bersama, setelah itu guru mengadakan apersepsi melalui tanya jawab mengenai keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari sekarang yaitu mengenai menulis pantun. Langkah selanjutnya, guru menyampaikan informasi kompetensi dasar, indikator, tujuan dan materi pembelajaran yang akan dilaksanakan kepada siswa, agar siswa memperoleh gambaran tentang pembelajaran yang akan dilaksanakan. Selanjutya, siswa diberi penjelasan tentang langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan. Setelah kegiatan pendahuluan dirasa cukup, guru melanjutkan pada kegiatan inti dengan melaksanakan lima tahap penting, yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan infomasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Tahap mengamati dimulai dengan siswa mengamati, siswa membaca buku berkaitan dengan teori tentang menulis pantun, setelah itu siswa mengamati penjelasan guru mengenai materi menulis pantun. Setelah selesai siswa mengamati penjelasan guru mengenai materi menulis pantun, dan bagaimana langkah-langkah menulis pantun dengan menggunakan model quantum teaching. Tahap selanjutnya yaitu menanya, guru menumbuhkan keinginan belajar siswa dengan bertanya jawab mengenai pengertian pantun, fungsi pantun, dan langkah-langkah menulis pantun sesuai dengan langkah pertama dalam model quantum teaching yaitu menumbuhkan. Pada tahap mengumpulkan informasi guru bersama siswa mencoba menggali sesuatu yang sudah dialami siswa yang akan menjadi bahan dalam menulis pantun sesuai dengan tahap kedua dalam penggunaan model quantum teaching yaitu alami. Selanjutnya, siswa ditugaskan untuk membuat kelompok, siswa dan guru bersamasama menamai kelompok belajar dan membuat sebuah permainan untuk menentukan tema atau jenis pantun apa yang harus dibuat oleh siswa sesuai dengan tahap ketiga dalam penggunaan model quantum teaching yaitu namai. Pada tahap mengasosiasi siswa diberi PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI RAKYAT kesempatan untuk menulis pantun menggunakan pilihan kata, kelengkapan struktur, dan kaidah pantun secara individu. Pada tahap terakhir yaitu mengomunikasikan siswa diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas secara berkelompok sesuai dengan tahap keempat dalam penggunaan model quantum teaching yaitu demosntrasikan. Selanjutnya, guru menegaskan atau mengulangi kembali secara singkat materi pembelajaran yang telah disampaikan kepada siswa sesuai dengan tahap kelima dalam penggunaan model quantum teaching yaitu ulangi. Setelah menilai hasil kerja siswa, guru memberikan hadiah untuk kelompok terbaik, dan siswa bersama-sama merayakan keberhasilan dalam mengikuti pembelajaran sesuai dengan tahap keenam dalam penggunaan model quantum teaching yaitu rayakan, Kegiatan penutup dilaksanakan setelah siswa melewati tahap kegiatan inti. Kegiatan yang dilakukan pada tahap kegiatan penutup adalah guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari. Selanjutnya, guru memberikan penguatan materi. Guru dan siswa menutup kegiatan pembelajaran dengan berdo a bersama dan mengucapkan salam. Pada saat guru melaksanakan tindakan, dilakukan tahap pengamatan yang dilakukan oleh dua orang observer. Observer mengamati jalannya pelaksanaan tindakan melalui lembar observasi yang disusun sebelumnya. Selain mengamati jalannya pelaksanaan tindakan, observer juga melaksanakan penilaian terhadap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) melalui isntrumen penilaian RPP yang telah disediakan. Hasil observasi pada siklus ini menunjukkan bahwa kegiatan berjalan dengan lancar, walaupun ada sedikit kekurangan, tetapi pada hakikatnya semua berjalan dengan baik. Nilai observasi guru pada tahap ini sudah cukup baik dan menunjukkan hal positif. Nilai ratarata kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis pantun untuk siklus I juga sudah cukup baik yaitu 72,3, tetapi masih di bawah KKM yaitu 78, masih banyak siswa yang belum mencapai KKM. b.siklus II Perencanaan pada siklus II didasari oleh hasil refleksi pada siklus I, yaitu merevisi rencana pelaksanaan pembelajaran, di antaranya menambahkan materi pembelajaran yang masih kurang, dan menggunakan media pembelajaran video sebagai penunjang penggunaan model quantum teaching. Selain 289 J u r n a l D I K S A T R A S I A

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI RAKYAT itu juga merevisi dalam langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan yaitu, pada saat membuka kegiatan pembelajaran guru lebih memberi motivasi pada siswa agar siswa lebih serius dalam melaksanakan tugas menulis pantun. Pada saat siswa berkelompok guru lebih memperhatikan proses diskusi setiap kelompok, tidak hanya kelompok yang terlihat ribut. Setelah selesai berdiskusi dan siswa mulai menulis secara individu guru harus memberikan perhatian pada siswa yang mengalami kesulitan. Pada siklus II peneliti menambah waktu 5 menit pada kegiatan inti menjadi 95 menit yang sebelumnya 90 menit, sementara untuk kegiatan pendahuluan menjadi 10 menit dari 15 menit pada siklus I. Penambahan waktu pada kegiatan inti dengan tujuan untuk meningkatkan ide, kreativitas dan keleluasaan siswa dalam menulis pantun menjadi lebih lama. Peneliti melakukan pendekatan dengan siswa sehingga bisa akrab dan terjalin komunikasi yang baik. Pelaksanaan pembelajaran menulis pantun dengan model quantum teaching pada siklus II meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Guru memulai kegiatan pendahuluan dengan mengucapkan salam, dan mengondisikan siswa di kelas agar tertib untuk memulai pembelajaran. Setelah kondisi kelas tertib dan siswa telah siap untuk memulai pembelajaran, guru memulai pembelajaran dengan melakukan do a bersama, setelah itu guru mengadakan apersepsi melalui tanya jawab mengenai keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari sekarang yaitu mengenai menulis pantun. Langkah selanjutnya, guru menyampaikan informasi kompetensi dasar, indikator, tujuan dan materi pembelajaran yang akan dilaksanakan kepada siswa, agar siswa memperoleh gambaran tentang pembelajaran yang akan dilaksanakan. Selanjutnya, siswa diberi penjelasan tentang langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan. Untuk lebih memotivasi siswa agar tertarik untuk mengikuti pembelajaran, guru memberikan motivasi pada siswa dengan menjelaskan manfaat nyata mempelajari menulis pantun, dengan menulis pantun kreativitas dan daya imajinasi siswa akan lebih terasah, kegiatan berbalas pantun sangat erat dengan kehidupan sehari-hari manusia dalam berkomunikasi satu sama lain, dan tradisi berpantun telah menjadi tradisi masyarakat Indonesia yang harus terus dilestarikan contohnya dalam adat pernikahan melayu dan betawi yang melakukan tradisi berbalas pantun, guru juga menekankan bahwa menulis pantun itu mudah dan siswa tidak boleh beranggapan bahwa menulis pantun itu sulit. Agapan menulis pantun itu sulit, seringkali menghambat siswa dalam menulis pantun, karena jika kita berpikir tidak bisa maka kita akan sulit untuk melakukannya. Hal-hal tersebut harus diketahui oleh siswa agar siswa lebih tertarik untuk bisa menulis pantun dengan baik. Setelah kegiatan pendahuluan dirasa cukup, guru melanjutkan pada kegiatan inti dengan melaksanakan lima tahap penting, yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan infomasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Berdasarkan refleksi pada siklus I guru menambahkan waktu pada kegiatan inti yaitu 5 menit dengan mengurangi waktu 5menit dari kegiatan pendahuluan, hal ini dilakukan bertujuan untuk dapat lebih memberikan pemahaman dengan lebih memberikan motivasi dan proses bimbingan lebih juga untuk memberikan tambahan waktu dalam proses menulis siswa untuk lebih mendapatkan keleluasaan waktu, sehingga tidak ada siswa yang belum selesai mengerjakan tugasnya ketika waktu pembelajaran berakhir. Tahap mengamati dimulai dengan siswa mengamati tayangan video yang ditayangkan oleh guru mengenai contoh berbalas pantun dalam pernikahan adat betawi, dan video kegiatan percakapan seharihari menggunakan pantun yang mengandung unsur humor sehingga mendapatkan perhatian yang antusias dari siswa. Video yang ditayangkan tidak sama dengan siklus I agar siswa tidak jenuh, melalui tayangan video siswa menjadi lebih bersemangat dan antusias suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Setelah selesai mengamati tayangan video siswa mengamati pantun yang ditulis pada siklus sebelumnya yang telah diberi nilai yang dibagikan oleh guru. Setelah itu, siswa mengamati penjelasan guru mengenai materi menulis pantun, dan bagaimana langkah-langkah menulis pantun dengan menggunakan model quantum teaching. Tahap selanjutnya yaitu menanya, guru menumbuhkan keinginan belajar siswa dengan bertanya jawab mengenai pengertian pantun, fungsi pantun, jenis-jenis pantun dan langkahlangkah menulis pantun sesuai dengan langkah pertama dalam model quantum teaching yaitu menumbuhkan. Pada tahap mengumpulkan 290 J u r n a l D I K S A T R A S I A

informasi Guru bersama siswa mencoba menggali sesuatu yang sudah dialami siswa yang akan menjadi bahan dalam menulis pantun. Selanjutnya, siswa ditugaskan untuk membuat kelompok. Siswa dan guru bersamasama menamai kelompok belajar dan membuat sebuah permainan untuk menentukan tema atau jenis pantun apa yang harus dibuat oleh siswa sesuai dengan tahap ketiga dan keempat dalam penggunaan model quantum teaching yaitu alami dan namai sehingga proses pembelajaran lebih menyenangkan. Siswa bersama kelompoknya menalaah tayangan video mengenai contoh berbalas pantun untuk mendapat bahan untuk menulis pantun. Setelah itu, siswa berdiskusi dalam kelompoknya mengenai materi pantun dan jenis pantun yang telah dipilih dengan kelompoknya untuk mendapatkan gambaran sehingga bisa merencanakan isi pantun seperti apa yang akan dibuatnya, proses diskusi dilaksanakan dengan bimbingan guru. Pada tahap mengasosiasi siswa diberi kesempatan untuk menulis pantun menggunakan pilihan kata, kelengkapan struktur, dan kaidah pantun secara individu. Pada tahap terakhir yaitu mengomunikasikan siswa diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas secara berkelompok. Selanjutnya, guru menegaskan atau mengulangi kembali secara singkat materi pembelajaran yang telah disampaikan kepada siswa. Setelah menilai hasil kerja siswa, guru memberikan hadiah untuk kelompok terbaik, dan peserta didik bersama-sama merayakan keberhasilan dalam mengikuti pembelajaran, sesuai dengan langkah penggunaan model quantum teaching yaitu demonstrasikan, ulangi dan rayakan. Kegiatan penutup dilaksanakan setelah siswa melewati tahap kegiatan inti. Kegiatan yang dilakukan pada tahap kegiatan penutup adalah guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari. Selanjutnya, guru memberikan penguatan materi. Guru dan siswa menutup kegiatan pembelajaran dengan do a dan mengucapkan salam. Pada siklus II terlihat siswa lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran. Tahap pengamatan dilaksanakan oleh dua orang observer pada saat pelaksanaan tindakan dilaksanakan. Observer mengamati jalannya pelaksanaan tindakan melalui lembar observasi yang disusun sebelumnya. Selain mengamati jalannya pelaksanaan tindakan, observer juga melaksanakan penilaian terhadap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) melalui PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI RAKYAT isntrumen penilaian RPP yang telah disediakan. Berdasarkan hasil observasi pada pelaksanaan tindakan siklus II, mulai dari perencanaan hingga evaluasi, maka guru bersama dua orang observer melakukan refleksi. Refleksi dilaksanakan untuk mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak yang muncul dari tindakan yang sudah dilakukan. Hasil dari refleksi terhadap hasil observasi pembelajarab pada siklus II diantaranya adalah sebagai berikut. 1)Perencanaan pembelajaran pada siklus II masuk pada kategori baik sekali. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata penilaian rencana pelaksanaan pembelajaran adalah 90,2%. 2)Pelaksanaan pembelajaran telah sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang disusun dalam rencana pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan perolehan rata-rata penilaian langkah-langkah pembelajaran yang mencapai 86,6%. 3)Aktivitas siswa dalam siklus II masuk pada kategori baik. Hal ini dibuktikan dengan ratarata penilaian Aktivitas siswa adalah sebesar 3,34. 4)Hasil evaluasi pada siklus II mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Pada siklus II, seluruh siswa telah mampu mencapai bahkan melampaui KKM, artinya kemampuan siswa dalam menulis pantun telah mencapai 100% dengan nilai rata-rata 86,07. Berdasarkan temuan di atas, maka pelaksanaan tindakan untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi rakyat (pantun) dengan model quantum teaching pada siswa kelas VII D SMP Negeri 3 Ciamis dihentikan pada siklus II. SIMPULAN DAN SASRAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang penggunaan model quantum teaching dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis pantun terhadap siswa kelas VII D Smp Negeri 3 Ciamis, maka diperoleh simpulan sebagai berikut. A.Langkah-langkah penggunaan model quantum teaching dalam pembelajaran menulis pantun adalah sebagai berikut. 1. Kegiatan Pendahuluan a. Guru mengucapkan salam b. Guru mengondisikan siswa di kelas agar tertib untuk memulai pembelajaran. c. Siswa bersama guru melakukan doa bersama sebelum pembelajaran dimulai. 291 J u r n a l D I K S A T R A S I A

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI RAKYAT d. Guru mengadakan apersepsi melalui tanya jawab seputar materi pokok, yaitu tentang menulis pantun. e. Siswa menerima informasi kompetensi dasar, indikator, tujuan dan materi pembelajaran yang akan dilaksanakan. 2. Kegiatan Inti Mengamati a. Siswa mengamati tayangan video dan contoh pantun yang diberikan oleh guru. b. Siswa memperhatikan arahan tentang menulis pantun yang disampaikan oleh guru. Menanya Guru menumbuhkan keinginan belajar siswa dengan bertanya jawab mengenai pengertian pantun, struktur dan kaidah pantun, jenis-jenis pantun dan langkah-langkah menulis pantun. Mengumpulkan Informasi a. Guru bersama siswa mencoba menggali sesuatu yang sudah dialami siswa yang akan menjadi bahan dalam menulis pantun. b. Siswa ditugaskan untuk membuat kelompok. Siswa dan guru bersamasama menamai kelompok belajar dan membuat sebuah permainan untuk menentukan tema atau jenis pantun apa yang harus dibuat oleh siswa. c. Siswa bersama kelompoknya menalaah tayangan video mengenai contoh berbalas pantun untuk mendapat bahan untuk menulis pantun. Mengasosiasi Siswa diberi kesempatan untuk menulis pantun menggunakan pilihan kata yang tepat, kelengkapan struktur, dan sesuai dengan kaidah pantun secara individu Mengomunikasikan a. Siswa diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas secara berkelompok. b. Guru menegaskan atau mengulangi kembali secara singkat materi pembelajaran yang telah disampaikan kepada siswa. c. Setelah menilai hasil kerja siswa, guru memberikan hadiah untuk kelompok terbaik, dan peserta didik bersama-sama merayakan keberhasilan dalam mengikuti pembelajaran. 3. Kegiatan Penutup a. Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari. b. Guru memberikan penguatan materi. c. Guru menyampaikan pembelajaran yang akan datang. d. Guru dan siswa menutup kegiatan pembelajaran dengan do a. B.Terdapat peningkatan keterampilan siswa kelas VII D Smp Negeri 3 Ciamis setelah mengikuti pembelajaran menulis pantun dengan model quantum teaching. Pada siklus I, 16 siswa dari 28 siswa (57,14 %) telah mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan 12 siswa lainnya (42,86%)belum mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Rata-rata nilai pada pembelajaran siklus I adalah 72,3. Pada siklus II terjadi peningkatan kemampuan siswa, yaitu seluruh siswa (100%) telah mampu mencapai KKM dengan rata-rata nilai 89,8 artinya terdapat peningkatan keterampilan siswa kelas VII D Smp Negeri 3 Ciamis setelah mengikuti pembelajaran menulis puisi rakyat (pantun) dengan selisih/peningkatan sebesar 17,5. Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan simpulan tentang penggunaan model quantum teaching dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis puisi rakyat (pantun) terhadap siswa kelas VII D Smp Negeri 3 Ciamis, maka saran yang dapat diberikan sebagai berikut. a. Berdasarkan hasil penelitian, langkahlangkah penggunaan model quantum teacing dalam pembelajaran menulis puisi rakyat (pantun) cukup berhasil meningkatkan keterampilan siswa dalam pembelajaran menulis puisi rakyat (pantun). Oleh karena itu, disarankan agar hasil penelitian ini menjadi dasar pemikiran dan dapat dijadikan tolak ukur bagi langkah langkah pembelajaran yang lebih baik. b. Hasil penelitian membuktikan bahwa pembelajaran menulis pantun dengan model quantum teaching mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis pantun. Oleh karena itu, pembelajaran menulis pantun disarankan menggunakan model quantum teaching. c. Hasil penelitian membuktikan bahwa pembelajaran menulis pantun dengan model quantum teaching mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis pantun. Oleh karena itu, diharapkan guru dapat menerapkan dan mengembangkan penggunaan model quantum teaching dalam pembelajaran lain, selain pembelajaran menulis pantun. 292 J u r n a l D I K S A T R A S I A

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan praktik (Edisi Revisi VI). Jakarta: PT Asdi Mahasatya. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT Asdi Mahasatya. Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat. Jakarta: PT. Gramedia DePorter, Bobbi. 2010. Quantum Teaching:mempraktikan quantum learning di ruang-ruang kelas. Bandung:Kaifa. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.2016. Bahasa Indonesia: kelas VII. Jakarta: Kementrian pendidikan dan Kebudayaan. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.2016. Bahasa Indonesia: Buku Guru kelas VII. Jakarta: Kementrian pendidikan dan Kebudayaan. Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks: Analisis Fungsi, Struktur, dan Kaidah serta Langkah penulisannya. Bandung: Yrama Widya. Kusmana, Suherli. 2014. Kreativitas Menulis. Yogyakarta: Ombak Shoimin, Aris. 2014. 28 model pembelajaran inovatif dalam kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Sugiarto, eko. 2013. Cara Mudah Menulis Pantun Puisi Cerpen. Yogyakarta: Kbitah Publishing. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. Sukardi. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara. Suryono dan Hariyanto. 2015. Implementasi Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Tarigan, Henry Guntur. 2013. Menulis: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Waluyo, Herman J. 2002. Apresiasi Puisi. Jakarta: Gramedia. PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI RAKYAT 293 J u r n a l D I K S A T R A S I A