TUGAS AKHIR- SB-091358 APLIKASI MIKORIZA INDIGENOUS DARI LAHAN GUNUNG DAN TEGAL DI PAMEKASAN PADA TANAMAN TEMBAKAU MADURA (NICOTIANA TABACUM) Oleh Rini Hapsari (1507100034) Dosen Pembimbing 1. Tutik Nurhidayati S.Si., M. Si. 2. Kristanti Indah Purwani, S.Si., M.Si. JURUSAN BIOLOGI Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2012
PENDAHULUAN Latar Belakang Pamekasan Lahan kering Dampak Negatif Pupuk kimia Pemupukan Alternatif Lain??? Pupuk hayati LAHAN BERBEDA Faktor biotik dan abiotik
Pertumbuhan vegetatif tembakau Madura??? Permasalahan Tujuan Mengetahui pertumbuhan vegetatif tembakau Madura (N. tabacum) setelah diaplikasikan dgn mikoriza indigenous.
Manfaat Diperolehnya isolat mikoriza indigenous yang digunakan sebagai biofertilizer pada tanaman tembakau Madura, sehingga diharapkan dapat diperoleh pertumbuhan tanaman tembakau yang lebih baik. Batasan Masalah Media tanam & mikoriza indigenous : desa Orai dan desa Bajur Pengamatan parameter yang diukur : persentase (%) infeksi mikoriza dan pertumbuhan tanaman tembakau (tinggi tanaman, jumlah helai daun, luas daun dan berat kering) Pertumbuhan tanaman tembakau diukur setelah fase vegetatif akhir (±42 hari setelah pembibitan).
METODOLOGI Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2011 hingga Oktober 2011 Penelitian dilakukan di greenhouse dan laboratorium botani Biologi ITS Pengambilan sampel : Lahan gunung (desa Orai : ketinggian 307 m dpl) dan lahan tegal (desa Bajur ketinggian 183 m dpl) Analisa sifat fisik dan kimia tanah dilakukan di Laboratorium Tanah dan Hara Universitas Brawijaya Malang.
METODOLOGI SKEMA KERJA SECARA UMUM : Pengambilan Sampel Analisa data Kultur Mikoriza Pengukuran parameter Uji Viabilitas dan % infeksi mikoriza Penyiapan media tanam dan bibit tembakau Inokulasi mikoriza indigenous, mikofer dan penanaman Tembakau
PREPARASI AKAR SEMI PERMANEN FAA Laktoglis erol KOH Tryphan Blue Air HCl Preparat H 2 O 2 Air
PERHITUNGAN % INFEKSI AKAR % Infeksi akar = x 100% Note : % infeksi mikoriza dikatakan baik bila % infeksinya mencapai 70%
RANCANGAN PERCOBAAN Perlakuan : V0 : kontrol V1 : mikofer V2 : mikoriza indigenous Rancangan Acak Lengkap dengan pengulangan sebanyak 4x Uji Dunnat dengan taraf kepercayaan 95%. Hipotesis H o : Penambahan mikoriza indigenous tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif Tembakau Madura H 1 : Penambahan mikoriza indigenous berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif Tembakau Madura
HASIL PERTUMBUHAN N.TABACUM Tinggi Tanaman (cm) Perlakuan Lahan Gunung Lahan Tegal V0 28.5 26 V1 31.9 27.3 V2 31.75 29.18 Jumlah Daun (helai) Perlakuan Lahan Gunung Lahan Tegal V0 4 3 V1 4.3 4.75 V2 4.5 3.75
Luas Daun (cm 2 ) Perlakuan Lahan Gunung Lahan Tegal V0 38.1 25.45 V1 49.31 31.96 V2 57.72 36.07 Berat Kering Tanaman (gram) Perlakuan Lahan Gunung Lahan Tegal V0 0.835 0.56 V1 1.157 0.845 V2 1.2 0.79
Grafik Pertumbuhan Nicotiana tabacum
UJI ANOVA Seluruh parameter pertumbuhan antara lain tinggi, luas daun, jumlah daun dan berat kering tanaman menunjukkan nilai P-value lebih dari 0.05 (P-value>α, α=5%). Pemberian mikofer maupun mikoriza indigenous baik lahan gunung maupun lahan tegal tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman.
PEMBAHASAN 1 Adanya mikoriza endogen Bibit tembakau 2 Mikoriza eksogen menjadi kurang efektif Membawa mikroorganisme patogen : menimbulkan gejala penyakit pada tanaman Mikoriza lebih berperan dalam pemecahan fosfat dibandingkan dengan perluasan penyerapan hara pada tanaman inang. 3
Cendawan yang diduga : PATOGEN 1. Phytoptora nicotianae 2. Alternaria sp.
Sifat Fisika Tanah Sebelum Perlakuan (Lahan Gunung) Bahan organik N P K Agregat 2.17 0.13 4.30 0.077 0.897 Setelah Perlakuan Perlakuan N P K Agregat V0 0.09 35.787 0.37 1.188 V1 0.08 27.854 0.24 0.916 V2 0.09 35.297 0.41 0.964 Nilai agregat mengalami kenaikan, disebabkan mikoriza juga ikut berperan dalam perbaikan tanah. Peran MVA : 1. Mengeluarkan glomalin : agregat mikro 2. Hifa MVA : agregat makro
Sebelum Perlakuan (Lahan Tegal) Bahan organik N P K Agregat 0.83 0.06 8.74 0.007 3.620 Setelah Perlakuan Perlakuan N P K Agregat V0 0.13 23.155 0.74 2.355 V1 0.13 35.812 0.53 2.928 V2 0.12 39.688 0.48 2.326 Nilai agregat mengalami penurunan, hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor : 1. Diduga bahan organik mengalami dekomposisi 2. Tekstur tanah Bahan organik Agregat tanah
HASIL PERSENTASE (%) INFEKSI MIKORIZA Perlakuan Lahan Lahan Gunung Tegal V0 55 40 V1 76.67 67.5 V2 80 70 Nilai P-value lebih dari 0.05 (P-value>α, α=5%). Pemberian mikofer maupun mikoriza indigenous baik lahan gunung maupun lahan tegal tidak berpengaruh terhadap persentase infeksi mikoriza
Grafik % Infeksi Mikoriza
PEMBAHASAN 2 1 Adanya mikoriza endogen, sehingga mikoriza eksogen menjadi kurang efektif Diduga bibit tanaman sudah membawa penyakit pada perakarannya. 1. MVA, khususnya Glomus sp. optimum pada ph 7-10.5 2. Media subur dpt menurunkan aktivitas MVA Faktor lingkungan : ph dan pemupukan 3 4 Kondisi perakaran
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Pertumbuhan tembakau Madura pd perlakuan V2 lebih tinggi dibanding V0, namun inokulasi mikoriza indigenous tsb kurang efektif dlm meningkatkan pertumbuhan tembakau Madura Yang perlu dijadikan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya adalah : dosis dan waktu yang tepat utk inokulasi spesies MVA yg sesuai dengan perakaran tembakau Saran