BAB I PENDAHULUAN. masih mengalami pertumbuhan dan perkembangannya sehingga remaja berasal

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang dinamis, dimana pada hakekatnya selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan tersebut manusia melakukan macam aktivitas. Aktivitas yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. seluruh aktifitas manusia dalam hidupnya dilakukan dengan bergerak.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kebugaran serta dilakukan dengan aturan tertentu, dimana dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. aktifitas sehari- hari, beradaptasi dan berkontribusi di lingkungan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena 65% penduduk Indonesia adalah usia kerja, 30% bekerja disektor

BAB I PENDAHULUAN. Manusia setiap hari melakukan gerakan untuk melakukan suatu tujuan

BAB I PENDAHULUAN. individual maupun olahraga beregu. Biasanya jenis olahraga yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tingkat derajad kesehatan masyarakat secara makro. Berbagai

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan rutin, hal tersebut menjadi suatu hal yang alamiah untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan zaman yang semakin maju, berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya manusia harus melakukan aktivitas untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. umum dan untuk mencapai tujuan tersebut bangsa Indonesia melakukan

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: AYUDIA SEKAR PUTRI J

BAB I PENDAHULUAN. Dari mulai alat komunikasi, alat perkantoran, alat transportasi sampai sistem

BAB I PENDAHULUAN. dan mobilisasi yang baik, tidak ada keluhan dan keterbatasan gerak terutama

BAB I PENDAHULUAN. merupakan populasi yang besar. Menurut World Health Organization,2007 sekitar

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi telah berkembang sangat pesat. Hal tersebut menjadikan

PENGARUH LATIHAN KNEE TUCK JUMP DENGAN STRETCHING DAN TANPA STRETCHING TERHADAP TINGGI JUMPING SMASH PADA ATLIT BULUTANGKIS DI KLATEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. tahun jumlahnya cenderung mengalami peningkatan. Menurut Kantor

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan generasi muda yang memiliki potensi untuk. meneruskan cita-cita perjuangan bangsa yang sedang tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh tugas, kepribadian, dan lingkungan, seperti bekerja, olahraga,

PENDAHULUAN. Olahraga merupakan hal yang penting dalam kehidupan kita, karena

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat berinteraksi atau beradaptasi dengan lingkungan. Hal ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Setiap orang tentunya mempunyai tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. paling umum. Sebagian besar cedera pada tangan merupakan cedera

BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Sindroma miofasial adalah kumpulan gejala dan tanda dari satu atau

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia antara lain taekwondo, karate, kempo, yudho, dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. secara efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan (Irianto, 2004).

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui olahraga. Budaya olahraga harus terus di kembangkan guna

BAB I PENDAHULUAN. Pada even olahraga kompetisi, power merupakan salah satu unsur penting

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu dari banyak cabang olahraga yang paling

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. gerak: nyeri cukup berat, sedangkan pada terapi ke-6 didapatkan hasil bahwa

BAB I PENDAHULUAN. bertambah cenderung lebih cepat (Bandiyah, 2009). tujuh tulang (vertebra) dengan bantalan lunak (cakram) antara masing-masing

BAB 1 PENDAHULUAN. sekolah dasar. Pendidikan jasmani sering dilakukan pada luar kelas atau outdoor

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa data yang tersedia menurut World Health Organization (2010),

BAB I PENDAHULUAN. playstation, dan yang saat ini digemari anak dan remaja sekarang yaitu game

BAB I PENDAHULUAN. merupakan satu kesatuan dari tulang, sendi, otot dan saraf. Anggota gerak ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan orang dengan sadar untuk meningkatkan kemampuan

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST OPERASI CLOSE FRAKTUR RAMUS PUBIS DEXTRA DAN SINISTRA

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk Indonesia sampai tahun ini mencapai 237,56 juta orang (Badan

BAB I PENDAHULUAN. mana jika kesehatan terganggu maka akan dapat mempengaruhi. kemampuan seseorang dalam melakukan aktifitas sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia dalam kehidupannya sebagai makhluk biopsikososial

BAB I PENDAHULUAN. lansia di Indonesia dalam kurun waktu tahun , tergolong tercepat di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di zaman globalisasi sekarang ini, ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. fisik dengan menggunakan anggota tubuhnya. Biasanya anggota yang. badan, pergerakan tersebut bisa terjadi pada saat beraktivitas.

BAB I PENDAHULUAN. gastrocnemius merupakan otot tipe slow twitch (tipe 1). Otot gastrocnemius

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh semua kalangan masyarakat. Permainan sepak bola sangat

BAB I PENDAHULUAN. dan anggota gerak bawah. Yang masing-masing anggota gerak terdiri atas

BAB I PENDAHULUAN. lingkup perkantoran biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas serta

BAB I PENDAHULUAN. selalu melibatkan anggota gerak tubuhnya. Suatu pergerakan

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai tuntutan lingkungan hidup terhadap dirinya, untuk dapat. dimiliki antara lain kemampuan untuk melakukan gerak, aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Olahraga merupakan kebutuhan yang tidak asing lagi.

BAB I. punggung bawah. Nyeri punggung bawah sering menjadi kronis, menetap atau. sehingga tidak boleh dpandang sebelah mata (Muheri, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. upaya penyembuhan (kuratif) dan upaya pemulihan (rehabilitatif), yang

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia terdiri dari bio, psiko, sosio, dan spiritual, dikatakan unik karena

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus pada masa remaja yang dimana terjadi proses pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga tubuh

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa. tidak adanya pembuahan (Andriyani, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya, dimana harus mempunyai kemampuan fungsi yang optimal

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan, sehingga membuat manusia menjadi kurang bergerak (hypokinetic),

BAB I PENDAHULUAN. fungsional. Banyak faktor yang dapat menimbulkan gangguan aktifitas

PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP DAN KNEE TUCK JUMP TERHADAP HASIL TENDANGAN LAMBUNG ATLIT SEPAK BOLA PEMULA DI SMP AL-FIRDAUS SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas setiap orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melakukan segala aktifitas dalam kehidupan sehari-hari nya. Sehat adalah

BAB I PENDAHULUAN. menunjang paradigma hidup sehat hendaknya dilakukan dengan kesadaran

BAB I PENDAHULUAN. fungsional untuk menjadikan manusia menjadi berkualitas dan berguna

BAB I PENDAHULUAN. olahraga, dalam upaya mengembangkan prestasi olahraga yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. stabilitas sendi dapat menurunkan proprioseptif dan koordinasi yang dapat. mengakibatkan meningkatkan risiko cedera.

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang dapat mendorong, mengembangkan, dan membina potensi-potensi

BAB I PENDAHULUAN. (ruangan),yang jika digabung artinya menjadi sepak bola dalam ruangan.

BAB I PENDAHULUAN. memajukan pembangunan dibidang kesehatan. Dalam pembukaan UUD 1945

BAB I PENDAHULUAN. yang penyebabnya adalah virus. Salah satunya adalah flu, tetapi penyakit ini

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai kebiasaan orang. di rumah, halte, stadion olahraga, tempat-tempat olahraga maupun di

BAB I PENDAHULUAN. secara teratur, sehingga otot otot menjadi kuat, persendian tidak kaku, dan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh manusia, manusia sebagai makhluk yang mempunyai aktifitas

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat di suatu

Hal ini sesuai dengan Permenkes No.80 tahun 2013 tentang penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing cabang olahraga termasuk Cabang Bulu Tangkis atau

Oleh : DWI BRINA HESTILIANA J

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepak bola merupakan olahraga yang paling populer di dunia. Daya

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan bagian integral kesehatan (Ibid dkk, 2009). kita, hal itu ditunjukkan dalam aktivitas kita sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. bidang tertentu (Wakhinuddin, 2009). Salah satunya skill dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa-masa yang akan dilalui dengan berbagai

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN PEREGANGAN PROPRIOCEPTIVE NEUROMUSCULAR FACILITATION (PNF) DAN PEREGANGAN PASIF TERHADAP KELENTUKAN SENDI PANGGUL

BAB I. Aktivitas fisik setiap orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. dalam menunjang paradigma hidup sehat hendaknya dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, begitu juga dalam bidang kesehatan. Salah satu Negara kita, yaitu dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dengan tingkat kesehatan yang optimal maka akan dapat

BAB I PENDAHULUAN. batasan World Health Organization (WHO) adalah keadaan sejahtera dari

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia tidak terlepas dari masa remaja. Dalam masa ini, anak masih mengalami pertumbuhan dan perkembangannya sehingga remaja berasal dari kata latin adolance yang artinya tumbuh untuk menjadi dewasa. Istilah adolance mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga termasuk golongan dewasa atau tua sehingga dapat dikatakan masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek atau fungsi untuk memasuki masa dewasa (Gullotta dan Gerald, 2005). Di Indonesia sendiri, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2010 dikelompok bahwa usia 10-14 tahun sebanyak 22.677.490 dan kelompok umur berusia 15-19 tahun sebanyak 20.871.086 (News Liputan 6.com,2014) sehingga dapat dikatakan di Indonesia memiliki penduduk dengan usia produktif dan dapat dikategorikan masuk dalam kelompok usia 12 sampai 15 tahun.maksud dari usia produktif adalah manusia yang memiliki kemampuan untuk melakukan aktivitas yang rutin dan remaja termasuk dalam kategori tersebut. Menurut Monks (2004) yaitu kategori remaja antara umur 12-21 tahun, dengan pembagian 12-15 tahun termasuk remaja awal, 15-18 tahun termasuk masa remaja pertengahan, 18-21 tahun termasuk masa remaja akhir. Dengan 1

2 begitu dapat disimpulkan usia 12-15 tahun masuk dalam kategori remaja awal dan pada masa ini masuk dalam usia Sekolah Menengah Pertama (SMP). Siswa SMP adalah masa dimana anak dengan usia produktif dan aktif dengan lingkungan sosialnya, baik di dunia rumah, sekolah maupun teman sebayanya. Dengan kata lain siswa SMP merupakan tahap dimana masih adanya pertumbuhan dan perkembangannya. Sebagai siswa SMP masih adanya pertumbuhan dan perkembangan yang harus dipenuhi. Dengan kata lain diperlukan suatu kesehatan. Kesehatan merupakan hal yang dicari semua orang menurut World Health Organization (WHO,1948) kesehatan adalah suatu keadaan sehat yang utuh secara fisik, mental dan sosial. Salah satu caranya dengan menjaga tubuh tetap sehat adalah diperlukan suatu aktivitas fisik seperti halnya olahraga (Lundy dan Sharyn, 2009). Olahraga sangatlah penting untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Menurut United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) olahraga adalah setiap aktivitas tubuh berupa permainan yang berisikan motor skills. Dari penjelasan tersebut dapat dijelaskan olahraga adalah aktifitas gerak fisik yang melibatkan beberapa organ dan struktur tubuh untuk meningkatkan kualitas hidup (Cloalter, 2013). Ruang lingkup olahraga dibagi menjadi tiga yaitu olahraga yang sifatnya pendidikan, rekreasi dan prestasi. Dalam dunia olahraga yang sifatnya pendidikan adalah olahraga yang dilaksanakan sebagai proses pendidikan untuk memperoleh pengetahuan, ketrampilan, kesehatan dan kebugaran jasmani. Olahraga rekreasi adalah olahraga yang dilakukan oleh masyarakat dengan kegemarannya dan olahraga prestasi adalah olahraga yang membina

3 dan mengembangkan secara terencana dan biasanya digunakan untuk kompetisi (Handayani dan Brigitta,2008). Dunia anak-anak dikenal dengan olahraga dengan konsep bermain, salah satunya adalah gerobak sodor. Permainan ini sudah sangat jarang dimainkan oleh anak sekarang. Anak zaman sekarang lebih tertarik dengan adanya dunia teknologi yang canggih. Padahal permainan tersebut mengandung unsur kebugaran jasmani seperti kecepatan, kekuatan, kelincahan, endurance dan fleksibilitas (Beashel et al, 2004). Permainan tersebut akan punah dan jarang dijumpai karena semakin majunya perkembangan zaman. Padahal anak SMP merupakan anak dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya. Tetapi semakin berkembangannya zaman semakin menurunnya aktivitas fisik pada anak SMP karena dipengaruhi semakin majunya perkembangan teknologi dan semakin majunya lingkungan yang membuat anak sekarang malas untuk bergerak,selain itu meningkatnya proses belajar atau beratnya mutu pelajaran yang ditempuh membuat rasa malas untuk beraktifitas dan selalu melakukan hal yang serba instan (apa saja sudah tersaji). Inilah yang membuat kebugaran jasmani anak SMP menurun, kemampuan untuk beraktifitas yang berat pun terganggu teutama pada fleksibilitas anak SMP. Fleksibilitas adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi. Fleksibilitas sering mengacu kepada ruang gerak sendi atau sendisendi tubuh.ruang gerak sendi dipengaruhi oleh otot-otot, tendon dan ligamen.definisi fleksibilitas adalahkemampuan dari sebuah persendian untuk melakukan gerak melalui luas gerak yang penuh(deusteret al,2007).fleksibel

4 atau tidaknya seseorang ditentukan oleh luas atau sempitnya ruang gerak sendisendinya dan elastis atau tidak otot-ototnya.orang yang kaku atau tidak elastis, biasanya memiliki keterbatasan ruang gerak sendi-sendinya.elastisitas otot bisa disebut juga dengan fleksibilitas (Hoeger dan Sharon,2010). Fleksibilitas juga memegang peranan penting dalam menunjang kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat terlihat dalam dunia anak-anak maupun dunia orang tua. Dalam dunia anak-anak, fleksibilitas sangat penting karena dunia anak-anak adalah dunia bermain. Kegiatan bermain membutuhkan kelincahan, dan kelincahan membutuhkan fleksibilitas. Bagi anak sangat penting dimiliki fleksibilitas terutama untuk kegiatan dalam bermain, karena bermain bagi mereka tidak semata-mata dapat bergerak cepat dan kuat, tetapi juga harus lincah dan dapat mengubah arah dengan cepat (kelincahan). Kemampuan yang cepat dan lincah dalam mengubah arah memerlukan fleksibilitas tubuh atau bagian tubuh yang terlibat dalam kegiatan tersebut (Lancaster dan Radu, 2008). Setiap individu dengan fleksibilitas yang baik pada shouldernya, belum tentu memiliki fleksibilitas yang baik pula pada lower back ataupun otot hamstringnya. Otot hamstring merupakan jenis otot tipe I atau tonik, dimana bila terjadi suatu patologi maka otot tersebut akan mengalami pemendekan atau tightness. Hal ini akan membuat otot yang bekerja lebih sedikit menjadi lemah. Jika otot yang memendek tetap dibiarkan, pola jalan seseorang akan ikut berubah. Ini berarti gerakan pada sendi akan terganggu atau terbatas, dan pembuluh darah terjepit-sirkulasi terganggu. Cepat atau lambat akan muncul berbagai gejala sebagai akibat dari tightness otot tersebut. Adanya pemendekan

5 pada otot-otot tubuh, terutama otot hamstring banyak didapati pada masyarakat tanpa disadari. Akan tetapi, cepat atau lambat akibatnya akan dirasakan antara lain nyeri pada area hip, dan nyeri samar pada daerah paha. Otot yang mengalami pemendekan harus di stretch ke ukuran panjang otot yang normal dan mengembalikan fleksibilitasnya. Untuk mengatasi masalah pemendekan dan gangguan fleksibilitas yang terjadi serta meningkatkan kerja otot hamstring secara optimal, maka dibutuhkan suatu terapi atau latihan yang bersifat mengulurjaringan atau otot yang mengalami tightness atau pemendekan serta mengembalikan fleksibilitas otot tersebut yang dikenal dengan istilah stretching (Irfan, 2008). Secara umum stretching adalah bentuk terapi yang ditujukan untuk meningkatkan pemanjangan jaringan lunak yang mengalami pemendekan atau tightness sehingga menurunnya fleksibilitas otot baik karena patologis maupun non patologis yang menghambat lingkup gerak sendi (Kisner dan Lynn, 2012). Sesuai yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 80 tahun 2013 pasal 1 tentang penyelenggaraan pekerjaan dan praktek fisioterapi, yaitu menyatakan bahwa fisioterapi dapat memberikan pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang rentang kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik elektroterapeutik dan mekanik), pelatihan fungsi dan komunikasi. Salah satu bentuk penanganan yang dilakukan oleh fisioterapi adalah dengan memberikan suatu latihan atau olahraga yang bersifat teratur dan

6 terarah untuk meningkatkan kemampuan fleksibilitas hamstring yaitu dengan pemberian contract relax stretchingdan static stretching. Contract relax stretchingmerupakan kombinasi dari tipe stretching isometrik dengan stretching pasif. Dikatakan demikian karena teknik contract relax stretching yang dilakukan adalah memberikan kontraksi isometrik pada otot yang memendek dan dilanjutkan dengan rileksasi dan stretching pada otot tersebut. Adapun tujuan dari pemberian contract relax stretching yaitu untuk memanjangkan atau mengulur struktur jaringan lunak (soft tissue) seperti otot, fasia tendon dan ligamen yang memendek secara patologis sehingga dapat meningkatkan lingkup gerak sendi (LGS) dan mengurangi nyeri akibat spasme, pemendekan otot atau akibat fibrosis (Hardjono, 2012). Static stretching adalah metode yang dilakukan untuk memanjangkan otot secara perlahan-lahan dimana tubuh dalam keadaan diam. Tujuan utamanya adalah meningkatkan fleksibilitas dari otot-otot dan ligamen, membantu memperpanjang otot-otot yang tightness. Static stretching adalah bentuk yang sangat aman dan efektif peregangan dengan ancaman terbatas cedera (Bandy dan Barbara,2008). Oleh karena itu, fisioterapi merupakan salah satu tenaga kesehatan yang harus memiliki kemampuan dan keterampilan dalam memaksimalkan potensi gerak tubuh yang salah satunya memiliki tujuan mengembangkan, memelihara dan mengembangkan gerak dan fungsi seseorang karena peran fisioterapi tidak hanya pada orang sakit tetapi berperan juga terhadap orang sehat dengan memelihara dan meningkatkan kemampuan aktivitas pada otot.

7 B. Identifikasi Masalah Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak menuju ke masa dewasa. Dimana masa peralihan tersebut merupakan masa dengan usia yang produktif dan aktif akan kegiatannya sehari-hari. Untuk itulah diperlukan yang namanya kesehatan yang menopang untuk melakukan aktifitas tersebut. Kesehatan merupakan suatu keadaan yang sehat baik itu fisik, mental dan sosial. Untuklah diperlukan suatu aktifitas fisik yang menopang kesehatan salah satunya adalah olahraga.olahraga adalah aktifitas fisik yang melibatkan beberapa organ dan struktur untuk meningkatkan kualitas hidup. Akan tetapi, seperti yang kita ketahui anak remaja awal saat ini lebih tergolong pasif untuk beraktifitas. Sehingga fleksibilitas pada anak remaja awal ini menurun padahal peran dari fleksibilitas pada anak sangatlah penting terutama saat bermain. Contohnya putra yang dominan menyukai sepak bola dan putri dominan menyukai tarian dimana masing-masing diperlukan kelincahan yang bagus. Untuk mencapai kelincahan yang bagus maka diperlukan fleksibilitas yang bagus untuk menghindari cidera. Dengan adanya fleksibilitas, seseorang dapat melakukan kegiatan sehari-hari dengan performa yang baik, karena itulah fleksibilitas merupakan unsur penting dari kesehatan yang berhubungan dengan performa. Akan tetapi kecenderungan pada anak remaja awal tanpa disadari mengalami yang namanya pemendekan otot terutama pada otot hamstring.dimana ditandai adanya nyeri pada bagian belakang paha dan untuk mengatasi itu semua digunakanlah metode terapi yaitu stretching.

8 Fisioterapi adalah tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan dan ketrampilan dalam memaksimalkan potensi gerak tubuh salah satu tujuan untuk memelihara dan mengembangkan gerak dan fungsi. Pada static stretching merupakan metode yang dilakukan untuk memanjang jaringan lunak seperti otot, ligamen dalam keadaan diam. Pada contract relax stretching merupakan metode dengan kombinasi antara isometrik dan stretching pasif dimana saat kontraksi otot yang mengalami pemendekan atau tightness dilakukan isometrik lalu rileksasi. Berdasarkanpenjelasandiataspenulistertarikuntukmelakukankajianlebih dalamyangdisusundalambentukpenelitianskripsiberjudulpemberiancontract relax stretchinglebihbaikdari pada static stretching untuk meningkatkan fleksibilitas otot hamstring pada anak remaja di sekolah madrasah tsanawiyah (MTs) amanatul huda. C. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang, identifikasi masalah yang ada maka dapat dirumuskan masalah yang akan diteliti adalah 1. Apakah pemberian contract relax stretching meningkatkan fleksibilitas otot hamstring pada anak remaja di sekolah madrasah tsanawiyah (MTs) amanatul huda? 2. Apakah pemberianstatic stretchingmeningkatkan fleksibilitas otot hamstring pada anak remaja di sekolah madrasah tsanawiyah (MTs) amanatul huda?

9 3. Apakah pemberiancontract relax stretching lebih baik dari pada static stretching untuk meningkatkan fleksibilitas otot hamstring pada anak remaja di sekolah madrasah tsanawiyah (MTs) amanatul huda? D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui pemberian contract relax stretching lebih baik dari pada static stretchinguntuk meningkatkan fleksibilitas otot hamstring pada anak remaja di sekolah madrasah tsanawiyah (MTs) amanatul huda. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui pemberian contract relax stretchingmeningkatkan fleksibilitas otot hamstring pada anak remaja di sekolah madrasah tsanawiyah (MTs) amanatul huda. b. Untuk mengetahui pemberian static stretchingmeningkatkan fleksibilitas otot hamstring pada anak remaja di sekolah madrasah tsanawiyah (MTs) amanatul huda. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis a. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam mempelajari, mengidentifikasi dan mengembangkan teori yang diperoleh dari kampus. b. Dengan adanya penelitian ini, peneliti dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang peningkatan fleksibilitas hamstring dengan contract relax stretching danstatic stretching.

10 2. Bagi Fisioterapi a. Dengan penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk latihan yang berkaitan dengan fleksibilitas hamstring. b. Menjadi dasar peneliti dan pengembangan dimasa yang akan datang. 3. Bagi Pendidikan a. Dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam penelitian selanjutnya dengan topik yang sama dan lebih mendalam. b. Dapat menambah wawasan keilmuan di dalam dunia pendidikan baik secara umum maupun secara khusus.