SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENANGANAN PENYAKIT TUBERCULOSA PARU (TBC) TUGAS Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Penilaian Mata Kuliah Nursing Practice 6.2 di STIK Immanuel Bandung Tahun Akademik 2014 Disusun Oleh: Mila Yanuar Pertiwi SA 13054 PROGRAM STUDI S-1 ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG 2014
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Pokok Bahasan : Tuberculosa Paru (TBC) Sub Pokok Bahasan : Penanganan TBC Sasaran : Bapak A dan keluarga Waktu : Selasa, 20 Mei 2014 jam 15.00 15.30 WIB Tempat : Rumah Bapak A A. Tujuan Intruksional Setelah penyuluhan Bapak A dan keluarga mampu mengubah pola perilaku sehingga penyakit TBC dapat ditangani dan tidak menular kepada anggota keluarga yang lain. B. Tujuan Intriksional Khusus Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, keluarga diharapkan mampu: 1. Mengerti mengenai pengertian TBC 2. Mengerti Etiologi dari TBC 3. Mengerti Manisfestasi Klinis dari TBC 4. Mengerti Komplikasi dari TBC 5. Mengerti Macam Macam Pencegahan TBC 6. Mengerti Penanganan TBC C. Materi 1. Pengertian Penyakit TBC 2. Etiologi dari TBC 3. Manisfestasi Klinis dari TBC 4. Komplikasi dari TBC 5. Macam Macam Pencegahan TBC 6. Penanganan Penyakit TBC
D. Kegiatan Pembelajaran No. Kegiatan Materi Penyuluhan Hasil 1 Pembukaan (5 menit) Mengucapkan salam Memperkenalkan diri Kontrak waktu Menyampaikan tujuan penyuluhan Menjawab salam Menyetujui kontrak waktu Menyimak tujuan penyuluhan 2 Isi (15 menit) Menjelaskan mengenai pengertian TBC Menjelaskan Etiologi dari TBC Menjelaskan Manisfestasi Klinis dari TBC Menjelaskan Komplikasi dari TBC Menjelaskan Macam Macam Pencegahan TBC Menjelaskan Penanganan TBC 3 Penutup (10 menit) Melakukan evaluasi tentang penjelasan yang telah disampaikan Mengucapkan salam Menyimak penjelasan yang disampaikan oleh penyuluh Mengajukan pertanyaan Menjawab pertanyaan Menjawab salam E. Metode 1. Ceramah 2. Tanya jawab
F. Media 1. Materi SAP 2. Flip Chart dan Leaflet G. Evaluasi Prosedur pertanyaan : Lisan Isi pertanyaan : 1. Sebutkan Pengertian dari Penyakit TBC 2. Sebutkan Etiologi dari TBC 3. Sebutkan Macam Macam Pencegahan Penularan TBC H. Daftar Pustaka Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth Edisi 8 Vol 2 alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica Ester, Yasmin asih. Jakarta : EGC, 2002. Dinkes. RI. 2006. Materi Pelatihan Bagi Volunter Tuberkulosis Tingkat Kelurahan di Kota Yogyakarta. Yogyakarta Anonymus. 2007. Pedoman Nasional Penanggulangan Tubercolosis. http://www.itokindo.org, diakses pada tanggal 14 Mei 2014 jam 12.19 WIB.
MATERI PENYULUHAN TUBERCULOSA PARU (TBC) A. Pengertian TBC Tuberkolosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman mycobacterium tubercolosis ( Depkes RI, 2001) Tuberkolosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh mycrobakterium tuberculosis dengan gejala yang sangat bervariasi ( Mansjoer Arief. 2000. Kapita Selekta Kedoktern, Jakarta, edisi 3 : 472 :FKUI ). TBC Paru adalah Penyakit infeksi yang terutama mengenai jaringan paru dan dapat menyebar ke bagian tubuh lain yaitu : otak, ginjal, tulang. Penyebab infeksi adalah kuman mycobacterium tuberculosa (Brunner & Suddarth 2000) Jadi dapat disimpulkan TBC (tuberculosis) merupakan suatu penyakit menular yang disebabkan oleh microbacterium tuberculosis yang ditularkan melalui udara dan jika tidak ada pengobatan yang efektif dapat mengakibatkan perjalanan penyakit yang kronis dan bisa menimbulkan kematian. B. Etiologi dari TBC TB paru disebabkan oleh kuman tahan asam yaitu Mycobacterium Tuberculosa. Setelah terinfeksi kuman tersebut kira-kira 50% kuman akan berkembang menjadi TBC aktif dalam satu tahun, sisanya kuman ini akan menyebabkan infeksi laten. Adapun faktor yang mungkin terjadi antara lain : 1. Kontak langsung dengan penderita TBC aktif. 2. Menurunnya kekebalan tubuh 3. Kurang nutrisi yang adekuat. 4. Lingkungan dengan prevalensi TB yang tinggi 5. Pengobatan paru yang tidak tuntas. C. Manisfestasi Klinis dari DM Gambaran klinik TB paru dapat dibagi menjadi 2 golongan, gejala respiratorik dan gejala sistemik:
1. Gejala respiratorik, meliputi: a. Batuk Gejala batuk timbul paling dini dan merupakan gangguan yang paling sering dikeluhkan. Mula-mula bersifat non produktif kemudian berdahak bahkan bercampur darah bila sudah ada kerusakan jaringan. b. Batuk darah Darah yang dikeluarkan dalam dahak bervariasi, mungkin tampak berupa garis atau bercak-bercak darak, gumpalan darah atau darah segar dalam jumlah sangat banyak. Batuk darak terjadi karena pecahnya pembuluh darah. Berat ringannya batuk darah tergantung dari besar kecilnya pembuluh darah yang pecah. c. Sesak napas Gejala ini ditemukan bila kerusakan parenkim paru sudah luas atau karena ada hal-hal yang menyertai seperti efusi pleura, pneumothorax, anemia dan lain-lain. d. Nyeri dada Nyeri dada pada TB paru termasuk nyeri pleuritik yang ringan. Gejala ini timbul apabila sistem persarafan di pleura terkena. 2. Gejala sistemik, meliputi: a. Demam Merupakan gejala yang sering dijumpai biasanya timbul pada sore dan malam hari mirip demam influeza, hilang timbul dan makin lama makin panjang serangannya sedang masa bebas serangan makin pendek. b. Gejala sistemik lain Gejala sistemik lain ialah keringat malam, anoreksia, penurunan berat badan serta malaise. Timbulnya gejala biasanya gradual dalam beberapa minggubulan, akan tetapi penampilan akut dengan batuk, panas, sesak napas walaupun jarang dapat juga timbul menyerupai gejala pneumonia. D. Komplikasi TBC 1. Hemoptisis berat (pendarahan dari saluran pernapasan) yang dapat mengakibatkan kematian karena syok hipovolemik atau tersumbatnya jalan napas. 2. Kolaps lobus retaksi brinkial 3. Bronkhiektasis dan fibrosis fau : terjadi pelebaran bronkus dan terjadi pembentukan jaringan ikat pada proses pemulihan atau reaktif
4. Pneumotorak spontan : kerusakan jaringan paru dan adanya udara di dalam rongga pleura 5. Penyebaran infeksi E. Pencegahan Penularan TB Paru 1. Perbaikan Status Gizi konsumsi makanan seseorang dapat menentukan tercapainya tingkat kesehatan (disebut juga status gizi). Apabila tubuh berada dalam tingkat kesehatan gizi optimum dimana jaringan penurunan semua zat gizi maka keadaan ini disebut status gizi optimum. Dalam kondisi demikian tubuh terbebas dari penyakit dan melilki daya tahan tubuh yang setinggi-tingginya. Untuk mencapai kesehatan yang optimal diperlukan makanan yang mengandung gizi atau zat gizi yaitu Karbohidrat. Vitamin, lemak, protein dan mineral (Notoajmajo, 2003) 2. Kontak Dengan Penderita Penyakit Tubercolosis paru sangatlah mudah menular yaitu melalui udara disekitar penderita dan melalui dropler yang keluar bersama dahak penderita (Depkes RI, 2001) 3. Imunisasi BCG BCG salah satu upaya pencegahan penyakit yaitu dengan imunisasi. Pemberian imunisasi dimaksudkan untuk menurunkan morbilitas, mortalitas dan cacat serta bila mungkin didapatkan eradiksi disuatu daerah atau negeri. Berdasrkan asal mulanya imunisasi dibagi dalam dua bagian pasif dan aktif. Pasif adalah bila tubuh tidak bekerja membentuk kekebalan, tetapi hanya menerima saja sedangkan aktif ialah bila tubuh ikut menyelenggarakan terbentukya imunitas. Imunisasi BCG termasuk imunitas kedalam imunitas yang didapat. BCG adalah vaksin yang terdiri dari basil hidup yang dihilangkan virulensinya. BCG merangsang kekebalan, meningkatkan daya tahan tubuh, tapi dalam kebanyakan kasus, daya pertahanan tubug yang meningkat akan mengendalikan atau membunuh kumankuman mikrobacterium tubercolosis tersebut (Crofton, 2002). 4. Olahraga dan Hidup sehat Manfaat dari olahraga adalah agar paru-paru berkembang dengan baik. Tubuh harus dijaga kondisinya agar tetap baik denagan menerapkan pola hidup sehat dengan tidak merokok dan mengkonsumsi minuman beralkohol yang merupakan factor toksi dan dapat menurunkan daya tahan tubuh.
F. Pengobatan TB Paru Tujuan pengobatan tubercolosis 1. Menyembuhkan pasien dengan gangguan semimal mungkin dalam hidupnya. 2. Mencegah kematian pada pasien dengan sakit yang sangat berat. 3. Mencegah kerusakan paru lebih luas dan kompliksi yang terkait. 4. Mencegah kambuhnya penyakit 5. Mencegah kuman TBC menjadi resisten 6. Melindungi keluarga dan masyarakat disekitar penderita terhadap infeksi Pengobatan yang buruk atau tidak adekuat dapat berakibat : 1. Kegagalan penyembuhan pasien 2. Kuman TBC menjadi tebal terhadap tubercolosis 3. Pasien tetap hidup (setidaknya selama beberapa waktu) dan menularkan penyakit tersebut kepada orang lain (kemungkinan dengan kuman yang resisten) Jenis dan Dosis OAT Pengobatan tubercolosis memerlukan waktu yang relative yang lama, yaitu antara 6-8 bulan.