sebuah Desa dengan dataran rendah yang di kelilingi oleh bukit-bukit. Dengan batas

dokumen-dokumen yang mirip
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PRAKTEK SEWA SUNGAI KALIANYAR DAN PEMANFAATANNYA DI DESA SUNGELEBAK KECAMATAN KARANGGENENG KABUPATEN LAMONGAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan

BAB IV KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN SISTEM PERTANIAN

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak

IV. GAMBARAN UMUM. Bungur). Pembentukan desa dipimpin oleh tokoh adat setempat yaitu Bapak

BAB IV HASIL PEMBAHASAN. Kota Kabupaten Bone Bolango dan Kota Gorontalo, Kecamatan Kabila juga di lintasi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung. Secara geografis, kabupaten ini terletak pada

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III PRAKTIK KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DENGAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN JUAL BELI IKAN DENGAN SISTEM OYORAN DI DESA TAJUNGWIDORO KEC. BUNGAH KAB. GRESIK

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kampung Negeri Besar pertama kali bernama Negeri Syam yang terbentuk sejak

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang diandalkan pemerintah untuk

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN ALAK KECAMATAN ALAK KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

I. PENDAHULUAN. upaya pemenuhan kebutuhan hidupnya sangat erat kaitannya dengan pemanfaatan

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. meliputi kurang lebih pulau-pulau dan memiliki garis pantai sepanjang

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

BAB II PROFIL WILAYAH

A. Keadaan Geografis Dan Topografi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Dumbo Raya Kota Gorontalo, dengan batas-batas pokok desa

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO 2016

BAB V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Banjar termasuk salah satu wilayah di Kecamatan Banjar Kabupaten

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG. memiliki luas lahan pertanian sebesar 3.958,10 hektar dan luas lahan non

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Lampung Barat, Balik Bukit adalah Kecamatan yang terletak di

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Mangrove merupakan ekosistem unik dengan fungsi yang unik dalam

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Kebonagung merupakan salah satu dari 8 (delapan) desa yang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial.

BAB VI DAMPAK KONVERSI MANGROVE DAN UPAYA REHABILITASINYA

GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Pematang Pasir menjadi desa definitif relatif masih baru yaitu pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki beragam masalah

I PENDAHULUAN. dengan mengelola sumber daya perikanan. Sebagai suatu masyarakat yang tinggal

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

BAB I PENDAHULUAN. II/1999 seluas ha yang meliputi ,30 ha kawasan perairan dan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Berdasarkan sejarahnya Desa Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten

I. PENDAHULUAN. ruang untuk penggunaan lahan bagi kehidupan manusia. Sehubungan dengan hal

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN FATUBESI KEC. KOTA LAMA KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. daerah transit kegiatan perekonomian antara Pulau Sumatera dan Jawa, B. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Barat

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas

BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO. A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Timur (2012),

Pemanfaatan jenis sumberdaya hayati pesisir dan laut seperti rumput laut dan lain-lain telah lama dilakukan oleh masyarakat nelayan Kecamatan Kupang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama, baik Pemerintah,

BAB II KONDISI DESA ADIREJA WETAN. Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Propinsi Jawa Tengah. Desa Adireja Wetan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. semua makhluk baik manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Dari ketiga

TINGKAT PENERAPAN SISTEM BUDIDAYA MANGROVE PADA MASYARAKAT PULAU UNTUNG JAWA, KEPULAUAN SERIBU

BAB II DESKRIPSI UMUM PENELITIAN

memasuki lingkungan yang lebih luas yakni lingkungan masyarakat. PENDAHULUAN A. Permasalahan Penelitian

BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. Terdiri dari 18 Kecamatan, 191 Desa, dan 14 Kelurahan. Letak

I. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kecamatan Kretek

BAB II DESKRIPSI (OBJEK PENELITIAN)

BAB II DESA BERINGIN JAYA. b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Suka Damai. d. Sebelah timur berbatasan dengan /Kecamatan Sentajo Raya 1

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bab ini merupakan bab terakhir dari penulisan skripsi yang berisi

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGGARAPAN SAWAH (MUZARA AH) DI DESA PONDOWAN KECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI

I. PENDAHULUAN. Padang Golf Sukarame (PGS) merupakan Lapangan Golf pertama dan satu-satunya di

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI D DPRD KABUPATEN KEDIRI

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Naga Beralih adalah salah satu Desa yang ada di Kecamatan Kampar Utara.

3 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN GADAI TANAH DAN PEMANFAATAN TANAH GADAI DALAM MASYARAKAT KRIKILAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH. RW, 305 RT dengan luas wilayah ha, jumlah penduduk jiwa.

GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI. KL 4099 Tugas Akhir. Bab 2

BOKS 2 HASIL KAJIAN POTENSI RUMPUT LAUT DI KABUPATEN ROTE NDAO

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM DESA RANAH SUNGKAI. yang terbagi karena pembuatan Listrik Tenaga Air (PLTA ) Koto Panjang.

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan data monografi Desa Sukorejo (2013) menunjukkan keadaan

BAB II GAMBARAN UMUM DESA ASAM JAWA KECAMATAN KOTA PINANG, KABUPATEN LABUHAN BATU

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data satu periode, yaitu data Program

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Wilayah Pelaksanaan Zakat Tambak Udang di Desa. Sedayulawas Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan

BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi Wilayah 1. Profil Dusun Bruno 1 a. Deskripsi Wilayah. Hasil survey ini merupakan pengamatan langsung di lapangan untuk

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara agraris yang terletak di daerah trofis dengan luas

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Marpoyan Damai pada mulanya dibentuk berdasarkan Peraturan

KARAKTERISTIK WILAYAH

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. diresmikan pada tanggal 29 Juni tahun 2005, sebelumnya Kelurahan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kecamatan Kuantan Mudik kabupaten Kuantan Singingi. Mayoritas dari

Transkripsi:

BAB IV PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Uabanga adalah salah satu Desa yang terdapat di Kecamatan Bonepantai Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo. Secara geografis Desa Uabanga merupakan sebuah Desa dengan dataran rendah yang di kelilingi oleh bukit-bukit. Dengan batas wilayah, sebelah utara berbatasan dengan Desa Ombulo Hijau, sebelah selatan berbatasan dengan Teluk Tomini, sebelah barat berbatasan dengan Desa Batu Hijau dan sebelah timur berbatasan dengan Desa Bukit Hijau. Desa Uabanga memiliki 4 dusun yang masing-masing dipimpin oleh Kepala Dusun. Adapun dusun-dusun tersebut adalah: Dusun Iloheluma; luas wilayah 1.800 M 2 Dusun PKT; luas wilayah 1.800 M 2 Dusun Uabanga Kiki; luas wilayah 1.900 M 2 Dusun Iloponu; 2.400 M 2 Adapun keadaan penduduk Desa Uabanga secara keseluruhannya berjumlah 794 jiwa, dengan mata pencaharian yang beraneka macam jenis, sebagaimana yang nampak pada tabel berikut ini: Tabel: 4.1 Keadaan Penduduk Desa 43 Uabanga Menurut Mata Pencaharian Tahun 2012 No. Jenis Pekerjaan Jumlah Penduduk Persentase

1 Pegawai Negeri Sipil 18 Jiwa 02,27 % 2 Petani 201 Jiwa 55,31 % 3 Nelayan 107 Jiwa 13,48 % 4 Pekerjaan Sektor Jasa 5 Jiwa 00, 63 % 5 Anak-anak dan pelajar (belum bekerja) 463 Jiwa 58,31 % Jumlah 794 Jiwa 100 % Sumber Data: Profil Desa Uabanga Tahun 2012 4.1.2 Persepsi Masyarakat Tentang Budi Daya Rumput Laut di Desa Uabanga Kecamatan Bonepantai Kabupaten Bone Bolango 1. Pemilihan Lokasi Terkait dengan proses pemilihan lokasi, peneliti telah melaksanakan wawancara kepada 5 warga masyarakat Desa Uabanga. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan MNG (masyarakat) pada tanggal 7 Juni 2012 dengan pertanyaan : Apakah masyarakat mengetahui cara pemilihan lokasi untuk membudidayakan rumput laut? Informan menyampaikan bahwa : Saya tidak mengetahui cara pemilihan lokasi yang baik karena saya tidak memiliki pengetahuan mengenai lokasi yang baik untuk menanam rumput laut. Pendapat ini menunjukan bahwa masyarakat di desa ini memang benar tidak mengetahui cara memilih dan menentukan lokasi yang baik dan tepat dalam membudidayakan rumput laut. Hal ini dikarenakan masyarakat didesa ini kurang memiliki pengetahuan dalam pemilihan lokasi pembudidayaan rumput laut yang baik. Padahal keberhasilan dalam membudidayakan rumput laut ditentukan sejak penentuan lokasi. Hasil wawancara yang dilakukan dengan HP (masyarakat) pada tanggal 7 Juni 2012 dengan pertanyaan : Apakah masyarakat mengetahui tentang kualitas air untuk membudidayakan rumput laut? Informan menyampaikan bahwa :

Saya tidak mengetahui kualitas air yang baik untuk membudidayakan rumput laut, yang saya tau rumput laut itu dibudidayakan di air laut saja. Pendapat ini menunjukan bahwa masyarakat di desa ini tidak mengetahui kualitas air untuk membudidayakan rumput laut, mereka hanya berfikir bahwa rumput laut ini yang penting dibudidayakan di air laut saja. Hal ini tentu sangat keliru. Kulaitas air juga sangat menentukan keberhasilan budidaya rumput laut. Hasil wawancara yang dilakukan dengan AI (masyarakat) pada tanggal 8 Juni 2012 dengan pertanyaan : Apakah masyarakat mengetahui akan pentingnya tingkat keamanan lokasi? Informan menyampaikan bahwa : Saya sedikit mengetahui akan pentingnya tingkat keamanan lokasi yakni bukan berada ditempat jalur pelayaran. Pendapat ini menunjukan bahwa masyarakat di desa ini sudah mengetahui sedikit mengenai pentingnya tingkat kemanan lokasi yakni tidak berada ditempat jalur pelayaran. Akan tetapi bukan hanya itu saja yang perlu diketahui oleh masyarakat mengenai tingkat keamanan lokasi pembudidayaan rumput laut olehnya masyarakat di desa ini perlu mendapat pengetahuan yang lebih dalam penentuan lokasi. 2. Persiapan Penanaman Untuk mengetahui persiapan penanaman rumput laut maka peneliti melakukan wawancara kepada warga masyarakat yang sama. Hasil wawancara yang dilakukan dengan ING (masyarakat) pada tanggal 8 Juni 2012 dengan pertanyaan : Apakah masyarakat mengetahui tentang persiapan penanaman rumput laut? Informan menyampaikan bahwa : Yang saya ketahui tentang persiapan penanaman rumput laut yakni menyediakan peralatan serta bibit rumput laut saja.

Pendapat ini menunjukan bahwa masyarakat di desa ini sudah mengetahui tentang persiapan penanaman rumput laut yakni meyediakan peralatan dan bibit rumput laut. Hasil wawancara yang dilakukan dengan AKH (masyarakat) pada tanggal 8 Juni 2012 dengan pertanyaan : Apakah masyarakat mengetahui kriteria bibit rumput laut yang baik? Informan menyampaikan bahwa: Saya tidak mengetahui kriteria bibit rumput laut yang baik. Oleh sebab itu saya tidak memilki semangat dalam mebudidayakan rumput laut sebab hasilnya tidak bagus yang mungkin disebabkan oleh bibit yang tidak sesuai. Pendapat ini menunjukan bahwa masyarakat di desa ini belum mengetahui cara menentukan bibit yang baik. Olehnya masyarakat di desa.ini kurang berminat dalam membudidayakan rumput laut. Hal ini bila didukung oleh pemerintah setempat tentu sangat baik sehingga pendapatan masyarakat di desa ini bertambah. 3. Penanaman Untuk mengetahui pengetahuan mansyarakat mengenai penanaman rumput laut peneliti melakukan wawancara kepada warga masyarakat yang sama. Hasil wawancara yang dilakukan dengan NR (masyarakat) pada tanggal 8 Juni 2012 dengan pertanyaan Apakah masyarakat mengetahui cara penanaman rumput laut yang baik? Informan menyampaikan bahwa: Tidak, selama ini saya hanya mengetahui rumput laut tetapi tidak tahu cara menanam yang baik.

Pendapat ini menunjukan bahwa masyarakat di desa ini tidak mengetahui cara penanaman rumput laut yang baik. Padahal rumput laut ini sangat banyak manfaatnya dan dapat menghasilkan pendapat yang sangat baik. Pertanyaan berikutnya berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan IH (masyarakat) pada tanggal 8 Juni 2012 dengan pertanyaan yaitu, Apakah masyarakat mengetahui metode penanaman budidaya rumput laut? Informan menyampaikan bahwa: Saya tidak mengetahui metode penanaman rumput laut sebab selama ini saya tidak tahu sama sekali metode penamanan rumput laut itu seperti apa. Padahal saya berkeinginan untuk membudidayakan rumput laut. Pendapat ini menunjukan bahwa masyarakat di desa ini tidak mengetahui metode penanaman rumput laut karena kurangnya pengetahuan yang mereka miliki tentang motede penanaman rumput laut ini. 4. Pemeliharaan Untuk mengetahui pengetahuan masyarakat terhadap pemeliharaan rumput laut, peneliti melakukan wawancara kepada beberapa masyarakat. Dengan fokus pertanyaan yang diajukan dengan wawancara yang dilakukan dengan IR (masyarakat) pada tanggal 8 Juni 2012 yaitu, Apakah masyarakat mengetahui pemiharaan pertumbuhan rumput laut? Informan menyampaikan bahwa : Saya kurang mengetahui pemeliharaan pertumbuhan rumput laut ini sebab saya tidak memiliki pengetahuan serta pengalaman dalam membudidayakan rumput laut ini. Pendapat ini menunjukan bahwa masyarakat di desa ini kurang memiliki pengetahuan serta pengalaman untuk memelihara rumput laut. Padahal rumput laut ini harga cukup mahal. Hal ini dibuktikan dengan adanya para pembudidaya rumput laut yang telah berhasil kehidupan ekonomi telah membaik.

Hasil wawancara yang dilakukan dengan AG (masyarakat) pada tanggal 8 Juni 2012 Apa masyarakat mengetahui cara memonitoring pertumbuhan tanaman rumput laut? Informan menyampaikan bahwa : Saya tidak mengetahui cara memonitoring pertumbuhan tanaman rumput laut. Oleh sebab itu saya ingin sekali mendapat pengetahuan tentang cara membudidayakan rumput laut ini sehingga saya tahu bagaimana cara memonitoring pertumbuhan rumput laut. Pendapat ini menunjukan bahwa masyarakat di desa ini tidak mengetahui cara memonitoring pertumbuhan tanaman rumput laut, hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat dalam membudidayakan rumput laut. Padahal sebagian besar masyarakat di desa ini memiliki kemauan untuk membudidayakan rumput laut di samping mereka memiliki pekerjaan lain. Sebab mereka akan mendapatkan tambahan penghasilan. 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian Persepsi masyarakat terhadap budi daya rumput laut yaitu suatu pandangan masyarakat terhadap budi daya rumput laut itu sendiri. Penafsiran masyarakat terhadap budi daya rumput laut dan proses menerima dan menolak adanya budi daya rumput laut yang merupakan suatu obyek yang ditawarkan kepada mereka. Di Desa Uabanga ini umumnya masyarakatnya sudah mengetahui rumput laut ini akan tetapi mereka tidak tahu akan faktor-faktor pendukung keberhasilan budidaya rumput laut. Keberhasilan budidaya rumput laut sangat ditentukan sejak penentuan lokasi. Akan tetapi masyarakat di desa ini tidak mengetahui cara memilih dan menentukan lokasi yang

baik dan tepat dalam membudidayakan rumput laut. Hal ini dikarenakan masyarakat didesa ini kurang memiliki pengetahuan dalam pemilihan lokasi pembudidayaan rumput laut yang baik. Sealin itu masyakat di desa ini tidak mengetahui kualitas air yang baik untuk pembudidayaan rumput laut. Masyarakat di desa ini hanya berfikir bahwa rumput laut dibudidayakan di air laut saja tanpa melihat kualitas airnya. Padahal kualitas juga sangat menetukan keberhasilan budidaya rumput laut. Oleh sebab itu masyarakat di desa ini lebih memilih menjadi nelayan. Apabila masyarakat desa Uabanga ini sudah sudah menyadari akan pentingnya rumput laut ini maka mereka pasti akan lebih membudidayakan rumput laut ketimbang menjadi nelayan. Sayangnya masyarakat di desa Uabanga ini kurang menyadari pentingnya rumput laut ini. Untuk tingkat keamanan lokasi masyarakat didesa ini sedikit mengetahuinya yakni tidak membudidayakan rumput laut ditempat jalur pelayaran. Selain kurangnya pengetahuan mengenai penetuan lokasi, masyarakat di desa ini juga kurang mengetahui cara penananaman rumput laut yang baik. Masyarakat di desa ini hanya mengetahui bahwa persiapan penanaman rumput laut hanyalah menyediakan peralatan budidaya rumput laut saja, sedangkan utnuk pemilihan bibit rumput laut yang baik mereka tidak mengetahuinya. Padahal kriteria bibit rumput laut yang baik yang akan ditanam haruslah berkualitas baik agar tanaman dapat tumbuh sehat. Selain pemilihan lokasi dan persiapan penanaman hal yang sangat menunjang dalam keberhasilan budidaya rumput laut adalah penanaman sampai dengan pemeliharaan. Masyarakat di desa ini sangat mengenal rumput laut, sayangnya masyarakat di desa ini tidak mengetahui cara penanaman rumput laut yang baik. Padahal kalau masyarakat di desa

ini mengetahui cara penamanan rumput laut yang baik mereka tentu akan mau membudidayakan rumput laut ini. Hal ini tentu haruslah mendapat perhatian dari pemerintah desa setempat agar dapat memberikan sosialisasi mengenai pembudiayaan rumput laut. Penanaman rumput laut yang baik dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode. Metode budidaya rumput laut yang akan digunakan sangatlah berpengaruh terhadap pertumbuhan rumput laut itu sendiri. Metode budidaya rumput laut dilihat berdasarkan posisi tanaman terhadap dasar perairan. Hal ini yang harus diberitahukan kepada masyarakat di desa ini agar mereka mengetahui cara penanaman rumput laut yang baik. Proses akhir yang angat menentukan dalam keberhasilan budidaya rumput laut adalah proses pemeliharaan. Akan tetapi masyarakat di desa ini tidak mengetahui cara memelihara pertumbuhan rumput laut yang baik. Hal ini disebabkan karena kurangya pengetahuan serta pengalaman dari masyarakat untuk memelihara rumput laut. Padahal rumput laut ini harganya cukup mahal. Hal ini dibuktikan dengan adanya para pembudidaya rumput laut yang telah berhasil kehidupan ekonomi telah membaik. Pemeliharaan pertumbuhan rumput laut diantaranya membersihkan lumpur dan kotoran yang melekat pada rumput laut, menyulam tanaman yang rusak atau lepas dari ikatan, mengganti tali, patok, bambu dan pelampung yang rusak, dan menjaga tanaman dari serangan predator seperti ikan dan penyu. Sebagian besar masyarakat desa Uabanga ini memiliki kemauan untuk membudidayakan rumput laut disamping mereka memiliki pekerjaan lain yakni menjadi nelayan sebab mereka ingin memperoleh penghasilan tambahan. Akan tetapi masyarakat

Desa Uabanga ini kurang mengetahui peluang ekonomi sebab mereka tidak pernah mendapatkan informasi mengenai peluang besar ini yang dapat memberikan keuntungan yang cukup baik bagi masyarakat di desa ini. Masyarakat Desa Uabanga ini berpikiran bahwa pekerjaan yang mereka tekuni sekarang yakni nelayan ini sudah dapat memenuhi kebutuhan mereka. Selain itu, banyak masyarakat yang tidak mengenal rumput laut, apa manfaat rumput laut dan cara membudidayakan rumput laut serta permintaan pasar yang begitu besar terhadap rumput laut. Hampir rata-rata masyarakat di Desa Uabanga ini tidak peduli dengan adanya budi daya rumput laut, karena hal ini menurut mereka hanya akan mengganggu rutinitas pekerjaan mereka sebagai nelayan bahkan menurut masyarakat budi daya rumput laut dapat mengurangi areal tempat mereka mencari ikan karena kebanyakan masyarakat hanya nelayan pinggiran. Mereka beranggapan bahwa budi daya ikan lebih penting daripada budi daya rumput laut.