EKSPLORASI PARASITOID TELUR Plutella xylostella PADA PERTANAMAN KUBIS Brassica oleracea DI DAERAH MALANG DAN KOTA BATU ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
EVALUASI TINGKAT PARASITISASI PARASITOID TELUR DAN LARVA TERHADAP PLUTELLA XYLOSTELLA L. (LEPIDOPTERA: YPONOMEUTIDAE) PADA TANAMAN KUBIS-KUBISAN

E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika ISSN: Vol. 3, No. 1, Januari 2014

Prosiding Seminar Nasional Agribisnis Agroindustri, Palembang 7 Oktober 2002

PENGGUNAAN BEAUVERIA BASSIANA DAN BACILLUS THURINGIENSIS UNTUK MENGGENDALIKAN Plutella xylostella L. (Lepidoptera: Plutellidae) DI LABORATORIUM

Amalia Hakiki, Sri Karindah, Gatot Mudjiono. Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Universitas Brawijaya Jln. Veteran, Malang 65145

Kelimpahan Populasi Parasitoid Sturmia Sp. (Diptera: Tachinidae) Pada Crocidolomia pavonana

POLA FLUKTUASI POPULASI Plutella xylostella (L.) (LEPIDOPTERA: PLUTELLIDAE) DAN MUSUH ALAMINYA PADA BUDIDAYA BROKOLI DENGAN PENERAPAN PHT DAN ORGANIK

Siti Herlinda. Keywords: Trichogrammatoidea, Plutella xylostella, population, damage PENDAHULUAN

POPULASI Corcyra cephalonica (LEPIDOPTERA;PYRALIDAE) PADA

FITNESS VARIATION AMONG TRICHOGRAMMA SPECIES/STRAINS ON EGGS OF PLUTELLA XYLOSTELLA (L.) (LEPIDOPTERA: PLUTELLIDAE) Siti Herlinda

KEANEKARAGAMAN JENIS PARASITOID TRICHOGRAMMATIDAE MORFOLOGI PADA TANAMAN JAGUNG DI SULAWESI UTARA

INVENTARISASI DAN IDENTIFIKASI MUSUH ALAMI PADA ULAT DAUN KUBIS Plutella xylostella (L.) DAN ULAT KROP KUBIS Crocidolomia binotalis Zell.

Species and Abundance of Plutella xylostella L. (Lepidoptera: Plutellidae) Parasitoids in South Sumatera

Parasitoid dan Parasitisasi Plutella xylostella (L.) (Lepidoptera: Yponomeutidae) di Sumatera Selatan

Siti Herlinda Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya, Inderalaya

Yati Setiati, Neneng Hayatul Mutmainah, M. Subandi. Jurusan Agroteknologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN SGD Bandung

TINJAUAN PUSTAKA. Chilo Sachhariphagus Boj. (Lepidoptera: Crambidae)

Keanekaragaman Spesies Parasitoid Telur Hama Lepidoptera dan Parasitisasinya pada Beberapa Tanaman di Kabupaten Solok, Sumatera Barat

TINJAUAN PUSTAKA. Berbentuk oval sampai bulat, pada permukaan atasnya agak datar. Jumlah telur

SPESIES, PERBANDINGAN KELAMIN, DAN CIRI MORFOLOGI PENGGEREK POLONG KEDELAI Etiella sp., DI KEBUN PERCOBAAN NGALE

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi hama penggerek batang berkilat menurut Soma and Ganeshan

Status Ulat Grayak (Spodoptera litura F.) Sebagai Hama

DINAMIKA INTERAKSI PARASITOID DENGAN INANGNYA,

JENIS PARASITOID TELUR HAMA Conopomorpha cramerella PADA TANAMAN KAKAO DI SULAWESI UTARA

TINJAUAN PUSTAKA. antara telur dan tertutup dengan selaput. Telur mempunyai ukuran

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN INANG PADA SUHU RENDAH TERHADAP PREFERENSI SERTA KESESUAIAN INANG BAGI

APLIKASI BEBERAPA PENGENDALIAN TERHADAP LALAT BIBIT (Ophiomya phaseoli Tryon) DI TANAMAN KEDELAI. Moh. Wildan Jadmiko, Suharto, dan Muhardiansyah

TINJAUAN PUSTAKA. 1. Chilo sacchariphagus Boj. (Lepioptera: Crambidae) Bentuk telur jorong dan sangat pipih, diletakkan dalam 2-3 baris tersusun

JENIS DAN PADAT POPULASI HAMA PADA TANAMAN PERANGKAP Collard DI SAYURAN KUBIS

Kumpulan Artikel Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat

PEMANFAATAN PARASITOID Tetrastichus schoenobii Ferr. (Eulopidae, Hymenoptera) DALAM PENGENDALIAN PENGGEREK BATANG PADA TANAMAN PADI

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas buah-buahan Indonesia harus diperhatikan seiring dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi dan siklus hiduptrichogramma spp. (Hymenoptera : Famili Trichogrammatidae merupakan parasitoid telur yang

PARASITOID TELUR PADA HAMA KUBIS Plutella xylostella (L.) (Lepidoptera: Yponomeutidae)

Tetratichus brontispae, PARASITOID HAMA Brontispa longissima

ANALISIS MUTU PARASITOID TELUR Trichogrammatidae (Quality assessment of Trichogrammatid) DAMAYANTI BUCHORI BANDUNG SAHARI ADHA SARI

Pengaruh Kehadiran Gulma terhadap Jumlah Populasi Hama Utama Kubis pada Pertanaman Kubis

DEPARTEMEN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

PREFERENSI OVIPOSISI Plutella xylostella (Linn.) (LEPIDOPTERA : PLUTELLIDAE) PADA TANAMAN BRASSICACEAE. Debi Diana Sari

BAB I PENDAHULUAN. Intensitas serangannya dapat mencapai 90% di lapang, sehingga perlu

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut:

POPULASI LARVA Plutella xylostella Linn. PADA TANAMAN KUBIS DI KELURAHAN PASLATEN KECAMATAN TOMOHON TIMUR KOTA TOMOHON

AUGMENTASI DAN KONSERVASI KEANEKARAGAMAN PARASITOID : ANALISIS EKOLOGI AGROEKOSISTEM UNTUK. Damayanti Buchori, IPB Nurindah, BALITTAS

KEANEKARAGAMAN SERANGGA PARASITOID UNTUK PENGENDALIAN HAMA PADA TANAMAN KEHUTANAN

Struktur Komunitas Hama Pemakan Daun Kubis dan Investigasi Musuh Alaminya

TANGGAP FUNGSIONAL PARASITOID TELUR Trichogramma pretiosum Riley terhadap TELUR INANG Corcyra cephalonica Stainton pada PERTANAMAN KEDELAI

BAB I PENDAHULUAN. Kubis merupakan produk urutan ketiga sayuran yang dibutuhkan oleh

Key Words: Ultra Violet, Frozen egg, Trichogramma, Corcyra cephalonica (Stainton)

Hidrayani dan Yulmira Yanti 2

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA

E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika ISSN: Vol. 6, No. 4, Oktober 2017

Penggerek Pucuk Tebu dan Teknik Pengendaliannya

BAB I PENDAHULUAN. Aturan karantina di negara-negara tujuan ekspor komoditi buah-buahan

II. TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biocontrol, Divisi Research and

Penentuan Waktu dan Titik Pelepasan Parasitoid Trichogrammatoidea bactrae-bactrae

PERKEMBANGAN POPULASI SIPUT SETENGAH CANGKANG (Parmarion sp.) DAN UMUR TANAMAN TERHADAP KERUSAKAN DAN PRODUKSI KUBIS BUNGA

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981), adapun sistematika dari hama ini adalah

HAMA Cricula trifenestrata PADA JAMBU METE DAN TEKNIK PENGENDALIANNYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanaman sawi (Brassica juncea L.) merupakan salah satu jenis

THE GROWTH AND DEVELOPMENT OF Corcyra cephalonica (STAINTON) (LEPIDOPTERA: PYRALIDAE) REARED ON LOCAL FEED: QUALITY CONTROL OF FACTITIOUS HOST

Kupersembahkan karya kecilku untuk yang kusayangi: Bapa, Mamah, Aa, Ceu 'Ndah, Evan, Ayu, dan Opi

Reproduksi, Fekunditas dan Lama Hidup Tiap Fase Perkembangan Plutella xylostella (Lepidoptera : Ypnomeutidae) pada Beberapa Jenis Tumbuhan Cruciferae

Pengorok Daun Manggis

TAHAP TAHAP PERKEMBANGAN TAWON KEMIT (Ropalidia fasciata) YANG MELIBATKAN ULAT GRAYAK (Spodopteraa exigua)

ABSTRACT

PARASITISASI DAN KAPASITAS REPRODUKSI COTESIA FLAVIPES CAMERON (HYMENOPTERA: BRACONIDAE) PADA INANG DAN INSTAR YANG BERBEDA DI LABORATORIUM

Yati Setiati, Neneng Hayatul Mutmainah, M. Subandi, *)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN PARASITOID: Eriborus Argenteopilosus Cameron (Hymenoptera : Ichneumonidae) PADA Spodoptera. Litura Fabricius (Lepidoptera : Noctuidae)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

Nila Wardani Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung Abstrak

KELIMPAHAN POPULASI PARASITOID Trichogramma sp DAN SERANGAN HAMA PENGGEREK BATANG PADI SAWAH DI KABUPATEN MINAHASA

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Persiapan Penelitian Koleksi dan Perbanyakan Parasitoid Perbanyakan Serangga Inang Corcyra cephalonica

I. PENDAHULUAN. hama dapat berupa penurunan jumlah produksi dan penurunan mutu produksi.

BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA. berkelompok (Gambar 1). Kebanyakan telur ditemukan di bawah permukaan daun,

Gambar 1 Diagram alir kegiatan penelitian.

Mengenal Kepik Pembunuh, Rhinocoris fuscipes Oleh : Ayu Endah Anugrahini, SP

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi Phragmatoecia castaneae Hubner. (Lepidoptera : Cossidae)

Manfaat NPV Mengendalikan Ulat Grayak (Spodoptera litura F.)

Gambar 1. Gejala serangan penggerek batang padi pada stadium vegetatif (sundep)

IDENTIFIKASI PARASITOID DAN PREDATOR KUTU KEBUL PADA TANAMAN MURBEI (Morus sp)

II. TINJAUAN PUSTAKA. kelompok, yaitu hama utama atau penting dan hama sekunder. Hama utama

HASIL DAN PEMBAHASAN Gejala Parasitisasi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. polifagus. Pada fase larva, serangga ini menjadi hama yang menyerang lebih dari

PENGARUH JUMLAH POPULASI DAN SAAT INVESTASI HAMA LARVA Plutella xylostella L. PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KAILAN (Brassica oleraceae L.

Keanekaragaman Serangga Hama dan Musuh Alami pada Lahan Pertanaman Kedelai di Kecamatan Balong-Ponorogo

PENINGKATAN PERAN PARASITOID TELUR Trichogrammatoidea bactrae-bactrae DALAM PENGENDALIAN PENGGEREK POLONG KEDELAI Etiella spp.

Endang Sulismini A

Inventarisasi Parasitoid Hama Tanaman Padi Sawah di Kabupaten Minahasa Utara. Inventory Parasitoid on Rice Crop Pest in The North District Minahasa

STUDI KERUSAKAN AKIBAT SERANGAN HAMA PADA TANAMAN PANGAN DI KECAMATAN BULA, KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR, PROPINSI MALUKU

HAMA KUMBANG BIBIT Plesispa reichei PADA TANAMAN KELAPA. Amini Kanthi Rahayu, SP. POPT Ahli Pertama

LEPIDOPTERA DAN PARASITOID YANG BERASOSIASI PADA TANAMAN KENANGA (CANANGA ODORATA (LAM.) HOOK.F. & THOMSON)

Hama penggerek batang dan penggerek tongkol pada jagung merupakan

HASIL DAN PEMBAHASAN Perkembangan Populasi Kepinding Tanah ( S. coarctata

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.3, Juni (595) :

PENGARUH PEMANFAATAN TANAMAN PEMBATAS PINGGIRAN TERHADAP POPULASI HAMA DAN MUSUH ALAMI PADA PERTANAMAN KUBIS (Brassica oleracea L.

Transkripsi:

Jurnal HPT Volume 2 Nomor 3 April 2014 ISSN: 2338-4336 EKSPLORASI PARASITOID TELUR Plutella xylostella PADA PERTANAMAN KUBIS Brassica oleracea DI DAERAH MALANG DAN KOTA BATU Lukmanul Hakim, Sri Karindah, Ludji Pantja Astuti Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Jl. Veteran, Malang 65145 ABSTRACT Cabbage Brassica oleracea (Cruciferae) has high economy and social value in Indonesia so that most of people plant cabbage. The main pest of cabbage is the Diamond back moth Plutella xylostella. Diamond back moth can be controlled by applying biological control agent, especially egg parasitoids, instead of applying insecticides. The objective of the research was to know the species of egg parasitoid and the level of egg parasitization on P. xylostella at Tumpang, Poncokusumo, Pujon and Kota Batu. In this study, the eggs of P. xylostella were collected from cabbage plantation at Tumpang-Tumpang, Wonomulyo-Poncokusumo, Ngroto-Pujon, and Sumberbrantas-Batu from 3 weeks after transplanting until 8 weeks after transplanting. Hundred eggs were collected and kept in the laboratory of Plant Pest Faculty of Agriculture Brawijaya University. The emerged parasitoid was identified and counted. The result of exploration found that the egg parasitoid from species Trichogrammatoidea cojuangcoi Nagaraja (Hymenoptera: Trichogrammatidae). The average percentage of parasitized eggs at Tumpang, Poncokusumo, Pujon and Batu were 42,4%, 37,2 %, 32,2% and 28,4%, respectively. Keywords: Trichogrammatidae, Trichogrammatoidea cojuangcoi. ABSTRAK Tanaman kubis Brassica oleracea (Cruciferae) mempunyai nilai ekonomi dan sosial yang tinggi di Indonesia. Hama utama yang menyerang tanaman kubis ialah hama Plutella xylostella. Pengendalian hama P. xylostella bisa dilakukan dengan menggunakan pemanfaatan parasitoid, khususnya parasitoid telur, sebagai pengganti penggunaan insektisida. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui tingkat parasitasi telur pada hama kubis P. xylostella di Poncokusumo, Tumpang, Pujon dan Kota Batu. Dalam penelitian ini, telur-telur P. xylostella dikumpulkan dari pertanaman kubis di Desa Tumpang Kecamatan Tumpang, Desa Wonomulyo Kecamatan Poncokusumo, Desa Ngroto Kecamatan Pujon dan Desa Sumber Brantas Kecamatan Bumiaji Kota Batu dari 3 minggu setelah tanam sampai 8 minggu setelah tanam. Ratusan telur diambil dan dibawa ke laboratorium Hama Jurusan Hama Penyakit Tumbuhan Universitas Brawijaya. Parasitoid yg ditemukan di identifikasi dan dihitung. Hasil menunjukkan, bahwa parasitoid telur yang ditemukan dari masing-masing lokasi pengambilan sampel ialah Trichogrammatoidea cojuangcoi Nagaraja (Hymenoptera: Trichogrammatidae). Rata-rata parasitasi di masing-masing lokasi yaitu pada Poncokusumo 28,4 %, Tumpang 42,4 %, Pujon 37,2 % dan di Kota Batu 32, 2 %. Kata kunci: Trichogrammatidae, Trichogrammatoidea cojuangcoi. 117

Jurnal HPT Volume 2 Nomor 3 Agustus 2014 PENDAHULUAN Tanaman kubis Brassica oleracea (Cruciferae) mempunyai nilai ekonomi dan sosial yang tinggi di Indonesia, kebutuhan kubis di Indonesia terus meningkat oleh karena itu petani dituntut untuk bekerja secara efisien dalam mengelola usahatani kubis agar produksi yang diperoleh lebih tinggi dan keuntungan yang diperoleh menjadi lebih besar (Wibisono,2011). Rendahnya tingkat produktivitas kubis di Indonesia disebabkan oleh beberapa kendala. Salah satu kendala tersebut ialah serangan hama ulat daun (Plutella xylostella) (Lepidoptera: Plutellidae ). Hama utama yang menyerang tanaman kubis ialah ulat P. xylostella (Kalshoven,1981). Hama P. xylostella mempunyai empat stadium, stadium yang paling merugikan ialah larva (ulat) karena menyerang permukaan daun dan melubangi daun (epidermis) (Rukmana, 1994). Hama P. xylostella sangat merugikan bagi petani kubis karena dapat menghilangkan hasil yang besar hingga menyebabkan gagal panen. Menurut (Rukmana, 1994) kehilangan hasil akibat serangan hama ini dapat menyebabkan kehilangan hasil antara 58% - 100%, terutama musim kemarau. Pengetahuan masyarakat tentang agens hayati pada tanaman kubis sangat rendah sehingga masyarakat masih menggunakan pestisida sintetik untuk mengurangi serangan hama P. xylostella. Ada alternatif lain selain menggunakan pestisida sintetik untuk mengurangi serangan hama P. xylostella diantaranya ialah pemanfaatan parasitoid, khususnya parasitoid telur. Parasitoid ini menyerang inang pada stadia telur, sehingga kerusakan pada tanaman budidaya akibat serangan hama P. xylostella dapat ditekan sejak awal (Marwoto dan Shaleh, 2003). Saat ini, kajian parasitoid telur P. xylostella baru tahap eksplorasi, biologi, dan perbaikan kualitas. Dari hasil ekplorasi di Sumatera Selatan dan Jawa Barat telah ditemukan satu jenis parasitoid yang memarasit telur P. xylostella (Herlinda, 2005a). Untuk mengetahui parasitoid telur P. xylostella di Kabupaten Malang dan Kota Batu maka perlu diadakan penelitian untuk eksplorasi parasitoid telur pada P. xylostella di Kabupaten Malang dan Kota Batu. BAHAN DAN METODE Eksplorasi parasitoid ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai bulan September 2013, ditanaman kubis yang terletak di Desa Wonomulyo Kecamatan Poncokusumo, Desa Tumpang Kecamatan Tumpang, Desa Ngroto Kecamatan Pujon, Desa Sumber Brantas Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Pemeliharaan telur P. xylostella dilakukan di Laboratorium Hama Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang. Dari masing-masing tempat yaitu Desa Wonomulyo Kecamatan Poncokusumo, Desa Tumpang Kecamatan Tumpang, Desa Ngroto Kecamatan Pujon, Desa Sumber Brantas Kecamatan Bumiaji Kota Batu dicari tanaman kubis yang umurnya 3-4 minggu, setelah itu ditentukan plot yang akan menjadi obyek eksplorasi telur P. xylostella. Dari tempat tersebut dicari dan diambil secara sengaja sampel telur P. xylostella sebanyak 100 butir telur dari daun kubis. Selanjutnya daun kubis yang ada telur P. xylostella dibawa ke Laboratorium Hama Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang untuk di ambil 100 telur sebagai sampel. Pemeliharaan dilakukan dengan meletakkan daun kubis yang berisi telur P. xylostella di atas kasa yang sudah dibasahi oleh air, kasa tersebut diletakkan di toples plastik besar, pada setiap harinya telur diamati yang terparasit atau tidak terparasit. Telur yang terparasit akan 118

Hakim et al., Eksplorasi Parasitoid Telur Plutella xylostella Pada Pertanaman Kubis berubah warna menjadi agak kehitamhitaman. Apabila ada telur yang terparasit maka telur akan dipindahkan ke botol fial. Setelah telur menetas maka diamati apa yang muncul dari telur P.xylostella, apabila menetas sebagai P. xylostella maka larva itu dihitung lalu dipisahkan dari telur yang belum menetas. Sedangkan telur yang terparasit dibiarkan sampai muncul imago dan sampai mati, setelah parasitoid itu mati maka akan di ambil untuk di identifikasi. Untuk mengetahui jumlah telur yang terparasit maka dihitung berapa jumlah parasitoid yang muncul dari setiap sampel dari Poncokusumo, Tumpang, Pujon dan Kota Batu. Persen parasitasi dengan menggunakan rumus menurut Ramadan (1987) dalam Nurfarhanah (2009), yaitu : Jumlah Telur Terparasit PP = X 100% Jumlah Telur Sampel Dimana PP adalah persen parisitasi HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi dan Morfologi Parasitoid Telur P. xylostella Parasitoid telur yang ditemukan dari Poncokusumo, Tumpang, Pujon dan Kota Batu merupakan parasitoid telur yang berasal dari genus Trichogrammatoidea. Berdasarkan karakter morfologi luar yang mengacu pada Meilin (2000), parasitoid tersebut adalah Trichogrammatoidea cojuangcoi Nagaraja (Hymenoptera: Trichogrammatidae). Dekskripsi karakter morfologi dari parasitoid yang ditemukan diantaranya pada sayap depan terdapat fringe setae pada tormus yang lebih panjang dan trichia pada remigium sedikit (Gambar 1A). Pada sayap belakang ada rambutrambut hampir sama panjang dengan fringe setae sayap depan tetapi jumlahnya tidak terlalu banyak (Gambar 1B). Populasi Parasitoid T. cojuangcoi Berdasarkan hasil koleksi telur P. xylostella dari masing-masing lokasi didapatkan telur yang terparasit oleh parasitoid. Telur yang terparasit diamati sampai parasitoid muncul. Dari pengamatan itu didapatkan hasil bahwa dari masing-masing telur yang terparasit muncul satu ekor parasitoid. Herlinda (2005b) melaporkan bahwa, T. cojuangcoi merupakan endoparasitoid telur soliter, yaitu dari satu telur inang yang terparasit hanya berkembang satu ekor larva. Telur P. xylostella yang sehat (tidak terparasit) berwarna kuning kehijauan, sedangkan telur P. xylostella yang terparasit akan berubah warna dari kuning kehijauan menjadi kuning agak hitam dan semakin lama telur P. xylostella semakin hitam (Gambar 2). Telur P. xylostella yang terparasit mempunyai ciri-ciri berwarna hitam, sedangkan yang sehat berwarna kuning kehijauan (Herlinda, 2005a). Perubahan warna ini disebabkan oleh pengendapan pigmen hitam pada selaput vitelin (Flander, 1937 dalam Nurafiatin, 2000). Pada penelitian ini didapatkan bahwa parasitasi dari masing-masing lokasi berbeda-beda (Gambar 3). Tidak hanya masing-masing lokasi tetapi dari setiap pengambilan sampel juga berbeda tingkat parasitasinya, Perbedaan tersebut terjadi karena beberapa faktor diantaranya proses budidaya dari masing-masing tempat yang berbeda. 119

Jurnal HPT Volume 2 Nomor 3 Agustus 2014 (A) (B) Gambar 1. Sayap parasitoid T. cojuangcoi. (A) Sayap depan, (B) Sayap belakang A B Gambar 2. A. Telur P. xylostella yang tidak terparasit; B. Telur P. xylostella yang terparasit % Telur Terparasit Umur Tanaman Gambar 4. Persentase Parasitasi Telur P. xylostella di Poncokusumo, Tumpang, Pujon dan Kota Batu oleh T. cojuangcoi 120

Hakim et al., Eksplorasi Parasitoid Telur Plutella xylostella Pada Pertanaman Kubis Pada Gambar 3 dapat dilihat bahwa populasi parasitoid telur P. xylostella di Poncokusumo, Tumpang, Pujon dan Kota Batu berfluktuasi selama musim tanam. Pada pengambilan sampel pertama di Tumpang umur tanaman berumur 3-4 minggu populasi parasitoid T. cojuangcoi sangat tinggi, pada pengambilan sampel minggu berikutnya cenderung menurun sampai pengamatan terahir minggu ke 7-8. Demikian pula tingkat parasitasi telur di Poncokusumo juga tinggi pada awal musim tanam dan cenderung menurun sampai akhir musim tanam. Pada awal pengambilan sampel di daerah Poncokusumo dan Tumpang tingkat parasitasinya tinggi, karena di sekitar lokasi pengambilan sampel terdapat banyak tanaman kubis. Namun pada pengambilan sampel berikutnya terjadi penurunan disebabkan karena tanaman kubis di sekitar pengambilan sampel sudah di panen. Sejak pengamatan kedua di sekitar pertanaman kubis tidak terdapat tanaman yang sejenis kubis, sehingga menurunkan inang P. xylostella Hal itu menyebabkan menurunnya populasi telur P. xylostella. Terjadinya penurunan populasi parasitoid dapat pula disebabkan oleh penggunaan insektisida yang intensif dan secara berjadwal di semua daerah pertanaman kubis. Tingkat parasitasi telur pada lokasi Pujon dan Batu sebaliknya cenderung naik dari awal tanam sampai pada minggu ke 7-8, pada daerah Pujon dan Kota Batu terdapat banyak tanaman kubis dan sayuran-sayuran lainnya yang dapat dijadikan inang alternatif hama P. xylostella. Tersedianya inang di lahan dapat meningkatkan tingkat parasitasi. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi naik turunnya populasi parasitoid yaitu pengaplikasian pestisida, lingkungan dan ketersediaan inang. Herlinda (2004) menyatakan, bahwa fluktuasi parasitisasi oleh parasitoid telur lebih dipengaruhi oleh fluktuasi populasi telur inangnya, yaitu P. xylostella. Peningkatan populasi telur inang cenderung diikuti peningkatan parasitisasi. Perbedaan tingkat parasitasi juga dapat dipengaruhi oleh lingkungan setempat dan penggunaan pestisida. Herlinda (2005b) menjelaskan bahwa penggunaan pestisida yang intensif pada pertanaman sekitarnya dapat mempengaruhi keberadaan T. cojuangcoi. Rerata persen parasitasi telur P. xylostella selama satu musim tanam kubis di Tumpang (42,4 %) adalah yang tertinggi dan diikuti oleh persen parasitasi di Pujon (37,2 %), Kota Batu (32, 2 %) dan Poncokusumo (28,4 %). Hasil eksplorasi telah menunjukkan, bahwa di daerah pertanaman kubis di Kabupaten Malang dan Kota Batu dapat dijumpai parasitoid telur dari P. xylostella selama satu musim tanam. Parasitoid telur adalah musuh alami yang dapat pertama-tama menurunkan populasi dengan mencegahnya telur menetas. Peningkatan jumlah parasitoid telur sesungguhnya dapat diupayakan dengan menurunkan frekuensi pengendalian dengan insektisida seperti yang biasa dilakukan petani. Usaha lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan populasi parasitoid T. cojuangcoi adalah dengan melakukan augmentasi. KESIMPULAN 1. Parasitoid telur yang ditemukan di Poncokusumo, Tumpang, Pujon dan Kota Batu sama spesiesnya, yaitu Trichogrammatoidea cojuangcoi Nagaraja (Hymenoptera: Trichogrammatidae). 2. Rata-rata tingkat parasitasi dari T. cojuangcoi di Poncokusumo 28,4 %, Tumpang 42,4 %, Pujon 37,2 % dan di Kota Batu 32, 2 %. 121

Jurnal HPT Volume 2 Nomor 3 Agustus 2014 UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Dr. Ir. Sri Karindah MS dan Dr. Ir. Ludji Pantja Astuti, MS selaku dosen pembimbing. Penghargaan yang tulus kepada kedua orangtua, kakak, dan adik atas doa, motivasi dan dukungan, yang diberikan kepada penulis. Teman-teman Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan angkatan 2009, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, keluarga besar Pramuka Universitas Brawijaya, serta semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan penilitian ini. DAFTAR PUSTAKA Herlinda, S. 2004. Dinamika interaksi antara parasitoid dengan inangnya, Plutella xylostella L. (Lepidoptera: Plutellidae) pada sayuran Brassicaceae. Agria 1:10-17. Herlinda, S. 2005a. Parasitoid dan Parasitisasi Plutella xylostella (L.) (Lepidoptera: Yponomeutidae) di Sumatera Selatan. Jurnal Perlindungan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya. Sumatra Selatan. 12 (4): 151-156 Herlinda, S. 2005b. Variasi Kebugaran Jenis/Strain Trichogramma Pada Telur Plutella xylostella (L.) (Lepidoptera: Plutellidae). Jurnal Perlindungan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya. Sumatra Selatan. 11(1):51-59 Kalshoven, L. G. E. 1981. The Pests Of Crops In Indonesia Revised and Translated. By P. A. Van der Laan. Jakarta. Marwoto dan Shaleh. 2003. Peningkatan Peran Parasitoid Telur Trichogrammtoidae bactrae - bactrae Dalam Pengendalian Penggerek Polong Kedelai Etiella sp. Jurnal Litbang Pertanian. Meilin, A. 2000. Parasitoid Telur Pada Hama Kubis Plutella xylostella (L.) (Lepidoptera: Yponomeutidae). Jurnal HPT IPB. Bogor. Indonesia. 12(1): 2 1-26 Nurfarhanah. 2009. Parasitasi Trichogrammatoidea armigera Nagaraja (hymenoptera: Trichogrammatidae) dengan Beberapa Tingkat Populasi Pelepasan Parasitoid Pada Pertanaman Kedele. Skirpsi. Universitas Brawijaya. Malang Rukmana. 1994. Bertanam Kubis. Kanisius. Yogyakarta. Wibisono, H. 2011. Efisiensi Usahatani Kubis (Studi Empiris Di Desa Banyuroto Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang). Dalam Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang. 122