PENGGUNAAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR FISIKA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS TEKS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGGUNAAN METOE TANYA JAWAB DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

PENERAPAN METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

Amelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32

Economic Education Analysis Journal

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN RESOURCE BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

Sherli Malinda, Nyoman Rohadi dan Rosane Medriati

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX- 3 SMP NEGERI I SECANGGANG DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN TALKING CHIPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

Pendahuluan. Keywords: Mastery Learning, Student Activities, Result Of Learning

Murniati 1,sainab 2. Kata Kunci : Hasil Belajar Kognitif, IPA Terpadu, Model Pembelajaran Aktif, dan Quiz Team

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL PROJECT BASED LEARNING

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU

UPAYA PENINGKATAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR

PENERAPAN PEMBELAJARAN METODE LATIHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VI SD NEGERI 007 KAMPUNG BARU KECAMATAN UKUI

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TPIE STAD

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

Kata Kunci: cooperative learning of jigsaw type, student activities and learning outcomes

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTEKTUAL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Abstract. Keywords : Science, Learning Outcomes, Graphics Card.

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU

Lukluk Ibana 1, Pujiastuti 2, Iis Nur Asyiah 3 PENDAHULUAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM

Linda Syarif 1, Zulfa Amrina 1, Syafni Gustina Sari 1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

Mulim, Otang Kurniaman, Hendri Marhadi

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

PENINGKATAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DIPADU TALKING STICK

JURNAL. Oleh. Naelal Ngiza NIM

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PENINGKATAN AKTIVITAS BERTANYA DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DI KELAS VA SD PERTIWI 3 PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA MATA PELAJARAN FISIKA

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X IPA 1 SMA NEGERI 1 MARABAHAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran Biologi Konsep Sistem Pernapasan Manusia terhadap Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

Ellinora Simamora ABSTRACT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN ) Volume 1 No 4, Oktober 2015

Kurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL INCREASE OF LEARNING ENGLISH THROUGH APPLICATION REMEDIAL TEACHING

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Irmasuryani Abstract

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau

Joyful Learning Journal

Amanda Defi Nuraini Sapir Dwi Wulandari. Abstract. Keywords: Quantum Learning, Mind Mapping, Think Pair Share, Results Learning.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

Sri Niswati. SD Negeri Bintoro 16 Demak Kata kunci: hasil belajar, pembelajaran matematika, metode diskusi

Wahid Gunarto 1), Nurul Hidayah 2) Guru SMPN 3 Belitang Madang Raya

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

PENGGUNAAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOMETRI CONTEXTUAL APPROACH TO IMPROVE IMPLEMENTATION OF LEARNING GEOMETRY

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw

PENERAPAN MODEL MASTERY LEARNING BERBANTUAN LKPD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI KELAS VIII.3 SMP NEGERI 4 KOTA BENGKULU

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ELEKTRONIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENERAPAN TEKNIK PEMODELAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KIMIA MELALUI MODEL INKUIRI DI MA

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL BUZZ

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

Oleh. Ni Wayan Purni Lestari,

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh ADE ISLAMIATI NPM:

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: RAHMA DONA NPM

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV MELALUI STRATEGI INFORMATION SEARCH DI SDN 04 KAMPUNG OLO NANGGALO PADANG

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 339 TAMANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

Transkripsi:

PENGGUNAAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR FISIKA Rouli Pardede SMP Negeri 1 Secanggang, kab. Langkat Abstract: The purpose of this study to determine the increase in student learning outcomes and activities class IX-1 SMP Negeri 1 Secanggang district Langkat academic year 2016/2017 by applying a scientific approach. Intrumen data collector in the form of written test and student activity observation sheet. In the first cycle obtained 20 people complete learning (62.5%). In the second cycle obtained the results of student learning 29 people complete learning (90.63%). From the results of learning is an increase from first cycle to second cycle, learning outcomes can be concluded to have reached learning mastery in a classical. For the results of observation of student learning activities obtained in the first cycle of 66.7% or with the category quite active while in second cycle obtained the average activity of 91.67% or with the active category. It can be concluded that learning by using a scientific approach can improve student learning outcomes and activities. Keyword: scientific Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa kelas IX-1 SMP Negeri 1 Secanggang kab. Langkat T.P. 2016/2017 dengan menerapkan pendekatan saintifik. Intrumen pengumpul data berupa tes tertulis dan lembar observasi aktivitas siswa. Pada siklus I diperoleh diperoleh 20 orang tuntas belajar (62,5%). Pada siklus II diperoleh hasil belajar siswa 29 orang tuntas belajar (90,63%). Dari hasil belajar tersebut terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II, hasil belajar dapat disimpulkan telah mencapai ketuntasan belajar secara klasikal. Untuk hasil pengamatan aktivitas belajar siswa diperoleh pada siklus I sebesar 66,7% atau dengan kategori cukup aktif sementara pada siklus II diperoleh rata-rata aktivitas sebesar 91,67% atau dengan kategori aktif. Dapat ditarik simpulan bahwa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa. Kata kunci: saintifik Pembelajaran IPA terpadu menjadi salah satu ciri khas penerapan kurikulum 2013 di SMP. Secara umum Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SMP/MTs, meliputi bidang kajian energi dan perubahannya, bumi antariksa, makhluk hidup dan proses kehidupan, dan materi dan sifatnya yang sebenarnya sangat berperan dalam membantu peserta didik untuk memahami fenomena alam. Makna terpadu 303

dalam pembelajaran IPA adalah adanya keterkaitan antara berbagai aspek dan materi yang tertuang dalam Kompetensi Dasar IPA sehingga melahirkan sat atau beberapa tema pembelajaran. Pembelajaran terpadu juga dapat dikatakan pembelajaran yang memadukan materi beberapa mata pelajaran atau kajian ilmu dalam satu tema. Keterpaduan dalam pembelajaran IPA dimaksudkan agar pembelajaran IPA lebih bermakna, efektif, dan efisien. Pembelajaran IPA berorientasi pada kemampuan aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial dan alam. IPA juga ditujukan untuk pengenalan lingkungan biologi dan alam sekitarnya, serta pengenalan berbagai keunggulan wilayah Nusantara. Melalui pembelajaran IPA terpadu, peserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan menerapkan konsep yang telah dipelajarinya. Dengan demikian, peserta didik terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari secara menyeluruh (holistik), bermakna, autentik dan aktif. Cara pengemasan pengalaman belajar yang dirancang guru sangat berpengaruh terhadap kebermaknaan pengalaman bagi para peserta didik. Pengalaman belajar yang lebih menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual akan menjadikan proses belajar lebih efektif. Kaitan konseptual yang dipelajari dengan sisi bidang kajian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang relevan akan membentuk skema kognitif, sehingga anak memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Berdasarkan Standar Isi mata pelajaran Fisika, pembelajaran fisika seharusnya tidak hanya ditekankan pada kemampuan matematis saja, akan tetapi hendaknya diorientasikan pada pemahaman terhadap gejala fisis, sehingga akan lebih baik jika pembelajaran tersebut didasarkan pada pengalaman belajar. Oleh karena itu, pembelajaran akan lebih bermakna jika berdasarkan pada pengalaman belajar siswa secara langsung, sehingga pemahaman konsep siswa akan semakin meningkat. pembelajaran siswa hanya ditekankan pada pemahaman metematis dan siswa kurang dilibatkan dalam pembelajaran. Aktivitas siswa yang kurang (diskusi, praktikum, membuktikan konsep) dalam kegiatan belajar mengajar menyebabkan siswa kurang memahami materi yang disampaikan secara optimal. Hal ini merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan terjadi miskonsepsi pada siswa. Setiap peserta didik memiliki prakonsepsi yang dibawa sebagai pengetahuan. Sejalan dengan perkembangan daya pikirnya, mereka mengembangkan prakonsepsi yang dimiliki, tetapi terkadang pengembangan konsep yang dilakukan bertentangan dengan konsep sebenarnya yang dikemukakan para ahli dan jika hal ini tidak diperbaiki akan menghasilkan miskonsepsi yang berlarut-larut. Kondisi yang demikian terjadi pula di SMP Negeri 304

1 Secanggang kab. Langkat. Hasil belajar siswa kelas IX-1 terhadap mata pelajaran Fisika selama ini masih rendah karena nilai ulangan mereka tidak sampai 65 % yang bisa mencapai nilai KKM. Sementara kegiatan pengajaran dikatakan berhasil apabila 85% siswa dikelas itu dapat mencapai KKM, ketuntasan secara klasikal. Hasil refleksi saya sebagai guru yang mengajar dikelas tersebut menandakan bahwa tampaknya pembelajaran yang dilaksanakan masih didominasi oleh guru. Dalam mengajar, guru cenderung melaksanakan pembelajaran satu arah. Guru hanya memberikan teori, memberi contoh soal dan membahas soal Dalam menyampaikan materi pelajaran, guru selalu menggunakan metode ceramah dengan sedikit sekali simulasi-simulasi mengenai teori yang diajarkan. Kegiatan ini cenderung akan membuat siswa pasif tanpa ada kemampuan untuk mengembangkan ide-ide yang ada dalam pikirannya. Untuk itu perlu kiranya melakukan perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan prestasi siswa, upaya yang diperkirakan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Fisika ialah dengan menggunakan pendekatan saintifik sebagai pendekatan yang direkomendasikan dalam penerapan K13. Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru. Oleh karena itu kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan untuk mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi, bukan hanya diberi tahu. METODE Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IX-1 SMP Negeri I Secanggang Kab: Langkat yang berjumlah 32 Orang, 5 orang lakilaki dan 27 orang perempuan dengan alamat. Jl. Secanggang No.124, Hinai Kiri, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Teknik pengumpulan data menggunakan tes hasil belajr dan observasi yang dilakukan oleh teman sejawat. Data keaktifan siswa dan hasil belajar siswa mengenai pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik, diolah dan dianalisis secara kualitatif dengan mengacu pada model analisis interaktif yaitu interaksi dari ketiga komponen utama yaitu reduksi data, paparan data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan data yang telah terkumpul, maka dilakukan analisis dan refleksi terhadap hasil dan proses tindakan yang telah dilakukan. Analisis tersebut dilakukan dengan cara membandingkan hasil tindakan dengan indikator kinerja yang diterapkan. Jika hasil tindakan lebih baik atau sama dengan indikator yang telah diterapkan, maka penelitian tindakan kelas ini dinilai berhasil. Jika hasilnya lebih rendah atau lebih jelek, maka penelitian tindakan ini ditetapkan belum 305

berhasil, dan selanjutnya dilakukan perbaikan ulang dalam siklus kegiatan kedua dan seterusnya sampai tindakan berhasil. HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus I Hasil evaluasi diri dan diskusi yang dilakukan dengan teman sejawat dilakukan Penelitian Tindakan Kelas yang menggunakan pendekatan saintifik di kelas IX-1 yang memiliki masalah, penerapan model tersebut materi kemagnetan dan pemanfaatannya dalam teknologi dengan Kriteria Ketuntasan Minimum 70, setelah melaksanakan pembelajaran dan dilakukan proses penilaian diperoleh data hasil belajar siswa Tabel 1. Nilai Hasil Pada Siklus I Uraian Keterangan Jumlah Siswa Tuntas 20 orang Persentase Ketuntasan 62,5% Dari siklus I dapat diketahui hasil belajar siswa pada siklus I pada mata pelajaran Fisika di SMP Negeri I Secanggang Kelas IX-1 dengan menggunakan pendekatan saintifik, diperoleh 20 orang tuntas belajar atau sekitar 62,5 % dan 14 orang atau sekitar 37,5 % tidak tuntas belajar. Dari hasil belajar tersebut terjadi peningkatan dari proses pembelajaran sebelum menerapkan pendekatan saintifik namun, hasil Tabel 2. Observasi Pada Siklus I Aktivitas yang diamati Skor Mak. Hasil Mengerjakan tugas kelompok secara aktif Berlatih melakukan kerjasama menyusunn peta konsep (berada dalam tugas, mengambil giliran, bertanya, mendengarkan dengan aktif, memberikan dan menghargai kontribusi) Seluruh perhatian diarahkan pada materi presentasi Mengikuti kegiatan diskusi/presentasi secara aktif Pertanyaan yang diajukan relevan dengan tema yang didiskusikan Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan Memberikan pendapat/tanggapan yang argumentatif Menghargai saran dan pendapat sesama teman peserta presentasi Total 24 66,7% 306

belajar diatas belum mencapai ketuntasan belajar secara klasikal yang ditargetkan yaitu 85% tuntas belajar dalam 1 kelas. Untuk itu perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya, dengan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan Hasil dari refleksi yang dilakukan peneliti dengan rekan sejawat. Siklus II Setelah mengamati hasil dari hasil belajar dan aktivitas siswa dan melakukan diskusi dengan teman sejawat dari hasil refleksi siklus I, maka siklus II dilanjutkan dengan perbaikan-perbaikan penyempurnaan bahan-bahan materi dan lama proses diskusi dan juga dipantau, menambah motivasi kepada siswa kemudian dirancang kembali RPP dengan menggunakan pendekatan saintifik dengan Kriteria Ketuntasan Minimum 70, setelah melaksanakan pembelajaran dan dilakukan proses penilaian diperoleh data hasil belajar siswa Tabel 3. Nilai Hasil Pada Siklus II Uraian Keterangan Jumlah Siswa Tuntas 29 orang Persentase Ketuntasan 90,6% Dari hasil belajar siswa pada siklus II pada mata pelajaran Fisika di SMP Negeri I Secanggang Kelas IX-1 dengan menggunakan pendekatan saintifik, diperoleh hasil belajar siswa 29 orang tuntas belajar atau sekitar 90,63% dan 3 orang atau sekitar 9,38 % tidak tuntas belajar. Tabel 4. Observasi Pada Siklus II Aktivitas yang diamati Skor Mak. Hasil Mengerjakan tugas kelompok secara aktif 3 Baik Berlatih melakukan kerjasama menyusunn peta konsep (berada dalam tugas, mengambil giliran, bertanya, mendengarkan dengan aktif, memberikan dan menghargai kontribusi) Seluruh perhatian diarahkan pada materi presentasi 3 Baik Mengikuti kegiatan diskusi/presentasi secara aktif 3 Baik Pertanyaan yang diajukan relevan dengan tema yang didiskusikan Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan 3 Baik Memberikan pendapat/tanggapan yang argumentatif 3 Baik Menghargai saran dan pendapat sesama teman peserta presentasi 3 Baik Total 24 91,7% 307

Dari hasil belajar tersebut terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II, hasil belajar diatas dapat disimpul-kan telah mencapai ketuntasan belajar secara klasikal yang ditargetkan yaitu 85% tuntas belajar dalam satu kelas. Untuk itu pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik diberhentikan dalam penelitian tindakan kelas kali ini. Untuk mendukung keberhasil hasil belajar diatas juga pengamatan aktivitas siswa dalam presentasi, hasil observasi aktivitas siswa Pembahasan Penerapan pembelajaran dengan pendekatan sains pada pembelajaran Fisika pada siswa kelas IX-1 di SMP Negeri 1 Secanggang menunjukkan adanya peningkatan ketercapaian indikator hasil belajar siswa dan aktivitas belajar siswa. Pada siklus I jumlah siswa yang lulus KKM belum mencapai nilai yang ditetapkan yaitu sebesar 85 %. Jumlah kelompok yang lulus pada siklus I hanya sebesar 62,50 %. Ada beberapa penyebab jika hal ini dianalisis yaitu: (1) Persiapan harus maksimal sebelum kegiatan belajar dimulai, guru harus memahami detail langkah-langkah pembelajaran; (2) Media yang digunakan belum beragam. Selanjutnya untuk melakukan perbaikan siklus I peneliti melakukan perbaikan, antara lain: (a) Persiapan yang lebih maksimal dari guru sebelum proses belajar dimulai; (b) Menggunakan media yang lebih beragam. Pada siklus II pada pembelajaran Fisika di kelas IX-1 naik dengan nilai rat-rata 90,63 oleh sebab itu dapat disimpulkan telah mencapai ketuntasan belajar secara klasikal yang ditargetkan yaitu 85% tuntas belajar dalam 1 kelas. Aktivitas yang diamati selama pembelajaran dengan menerapkan metode model pembelajaran inkuri terbimbing ada 4 aspek yang diamati yaitu: kemampuan presentasi, kemampuan berargumentasi, kemampuan menjawab dan penguasaan materi. Dari 4 aspek yang diamati dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam presentase dan penguasaan materi yang sangat baik dalam presentasi, dari segi aspek kemampuan berargumentasi dan kemampuan menjawab pertanyaan juga terjadi peningkatan yang sangat baik. Dari hasil observasi diatas dan hasil belajar siswa diatas dapat ditarik kesimpulan penerapan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan baik. Sejalan dengan hasil penelitian Deta dan Widha (2014) bahwa pembelajaran dengan menerapkan pendekatan saintifik akan meningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kreatif siswa SIMPULAN Berdasarkan temuan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pada siklus I diperoleh diperoleh 20 orang tuntas belajar (62,5%) dan 14 orang (37,5%) tidak tuntas belajar dan pada Siklus II diperoleh hasil belajar siswa 29 orang tuntas belajar (90,63%) dan 3 orang (9,38%) 308

tidak tuntas belajar. Dari hasil belajar tersebut terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II, hasil belajar diatas dapat disimpulkan telah mencapai ketuntasan yang telah ditentukan. 2. Untuk observasi siswa selama proses pembelaran dengan menerapkan pendekatan saintifik didapat rata-rata aktivitas pada siklus I sebesar 66,7 % atau dengan kategori cukup aktif sementara pada siklus II diperoleh rata-rata aktivitas sebesar 91,67 % atau dengan kategori aktif. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, A. 2007. Strategi Pembelajaran. Bandung: Pustaka Setia. Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Jogiyanto. 2006. Filosofi, Pendekatan, dan Penerapan Pembelajaran Metode Kasus. Yogyakarta: Andi Offset. Soedjadi. 2007. Masalah Kontekstual Sebagai Batu Sendi Matematika Sekolah. Depdiknas : UNESA Suryosubroto. 2005. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. 309