BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. lokasi penelitian pada tanggal 21 maret 2011 dalam rangka untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. yang hendak dicapai dari penelitian ini.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pelaksanaan penelitian dilapangan. Persiapan penelitian meliputi studi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. dilakukan peneliti, antara lain: akan dicapai dalam penelitian ini,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA PERUSAHAAN DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA KARYAWAN PRODUKSI CV. CAHYO NUGROHO JATI SUKOHARJO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. Suatu desain penelitian menyatakan struktur masalah penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

Debbie Ahmad Nusyera, Drs. Suparman M. Pd ABSTRAK

BAB III. METODOLOGI. hipotesis, maka kerangka pikir yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: KETEKUNAN KEMAMPUAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. metodologi dari konsep serta menyusun hipotesis; c) membuat alat ukur

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. regresi linier berganda yang dilaksanakan mengenai pengaruh motivasi dan disiplin

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Promosi Jabatan dan

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepimpinan. Peneliti mendeskripsikan skor kepemimpinan dan kinerja

BAB III METODE PENELITIAN. signifikansi hubungan antara variabel yang diteliti. 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data, pengujian persyaratan analisis, pengujian hipotesis dan pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. akan dicapai dalam penelitian ini,

ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI INTERNAL DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KAERYAWAN PT. MC DONALDS DI WILAYAH ARTHA GADING JAKARTA UTARA

Marina Tri Handhani. Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIFITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN PT FOOD JUNTION INDONESIA

III. METODE PENELITIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

harus dilakukan diantaranya adalah : menentukan tujuan yang akan dicapai. untuk memperkokoh dasar penelitian bukan coba-coba.

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 03 NGLEBAK TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Proses Pelaksanaan Penelitian. tahap -tahap lain yang akan harus dilakukan yaitu :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

Oleh: Kartika Nugraheni NIM ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Obyek penelitian ini adalah pemeriksa BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk mengetahui pengaruh unjuk kerja guru, fasilitas pembelajran dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. dilakukan peneliti, antara lain: akan dicapai dalam penelitian ini,

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kampar Timur dan waktu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan Penelitian Proses Penelitian. siswanya adalah berjumlah yang berjumlah 35 siswa.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. beralamat di Jl.Patua No.26 Surabaya. Kemudian sejak tahun 1973 pindah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah explanatory research.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

sementara terhadap rumusan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Motivasi Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Produktivitas Kerja

Oleh: Wahyu Hidayat ABSTRAK

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Karyawan menjadi pelaku yang menunjang tercapainya tujuan,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Proses Pelaksanaan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel bebas (X): Self Management. 2. Variabel tergantung (Y): Kemandirian belajar (kriterium).

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, LINGKUNGAN KERJA, DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto, yaitu Penelitian untuk

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATAKULIAH AKUNTANSI BIAYA II MAHASISWA FKIP AKUNTANSI UMS ANGKATAN 2012

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH UPAH DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN CUSTOMER SERVICE CENTER PIZZA HUT DELIERY INDONESIA CABANG HARAPAN INDAH BEKASI

PENGARUH JAM BELAJAR MASYARAKAT DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 02 KALISORO TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

III. METODE PENELITIAN

0.01 sebaran tidak normal. Tehnik uji yang digunakan adalah uji z dari. Uji ini untuk mengetahui bentuk hubungan antara variabel bebas dengan

CYBER-TECHN. VOL 5 NO 1 (2010)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar kimia SMA Negeri 1 Jogonalan Kabupaten Klaten.

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi.

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD N PANDANSARI WARUNGASEM BATANG TAHUN AJARAN 2014/2015

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel penelitian dan Defenisi Operasional Variabel. 1. Variabel Dependen (Dependent variable)

BAB V HASIL PENELITIAN. uji linieritas hubungan variabel bebas dan tergantung. diuji normalitasnya dengan menggunakan program Statistical

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar PKn siswa kelas VIII SMP Negeri se- Kecamatan Playen tahun ajaran

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk memenuhi sebagaian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI KRADENAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Naskah Publikasi Ilmiah. Derajat Sarjana S-1. Oleh: IBNU TRI WICAKSONO A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI MOTIVASI KERJA DAN PENGALAMAN MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI KECAMATAN MOJOLABAN TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. kausal. Sugiyono (2010, hal.13) mengatakan bahwa metode penelitian kuantitatif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan Penelitian dan Pelaksanaan Penelitian. peneliti adalah sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. lokasi penelitian, yaitu SD Negeri di wilayah Kecamatan Bangunrejo Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel

BAB IV HASIL PENELITIAN. hasil perhitungan distribusi frekuensi yang telah dilakukan. Tabel 4.1 Demografi Responden. Demografi Jumlah %

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Badan Lingkungan Hidup Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Dalam melakukan penelitian ini langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti meliputi: a) merumuskan masalah yang akan dikaji dan menemukan tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini; b) melakukan studi kepustakaan untuk menyusun landasan teori dan metodologi dari konsep serta menyusun hipotesis; c) membuat alat ukur yang akan digunakan sebagai alat pengumpulan data; d) melakukan survey lokasi penelitian pada tanggal 21 maret 2011 dalam rangka untuk menentukan dan menemukan populasi penelitian yang sesuai dengan tujuan serta landasan teori; e) mengajukan surat ijin penelitian kepada Dinas Pertanian Propinsi Jawa Timur pada tanggal 22 maret 2011; f) menerima surat balasan untuk melakukan penelitian dari Dinas pertanian pada tanggal 20 april 2011; g) mengajukan contoh angket penelitian kepada kasubag tata usaha pada tanggal 25 april 2011 sebagai prasyarat untuk dapat membagikan angket kepada para pegawai di bagian tata usaha; h) membagikan dan pengumpulan kembali kuesioner penelitian. Proses penyebaran angket dilakukan dengan cara membagikan kuesioner yang terdiri dari tiga skala, kepada para pegawai. Dimulai dengan membagikan kuesioner kepada pegawai subbagian kepegawaian, 57

58 kemudian ke subbagian perlengkapan dan yang terakhir ke subbagian pengelola umum. Dalam pengisian kuesioner peneliti melakukan pendampingan secara langsung, artinya peneliti menjelaskan terlebih dahulu mengenai prosedur pengisian dan hal-hal yang kurang dipahami oleh subyek berkaitan dengan kuesioer. Dan pengambilan kuesioner dilakukan secara langsung setelah subyek selesai mengerjakan; i) skoring dan pengolahan data; j) analisis data dan membuat laporan hasil penelitian. Penelitian ini dilakukan di bagian tata usaha Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur pada tanggal 22 maret sampai 11 mei 2011. Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai di bagian tata usaha (kecuali kasubag tata usaha) yang berjumlah 44 pegawai. Penelitian ini dilakukan dengan cara penyebaran angket (kuesioner), yang mana angket tersebut berisi pernyataan-pernyataan yang dikembangkan dari indikatorindikator variabel. Sebelum memutuskan untuk memilih sub bagian tata usaha Dinas Pertanian sebagai populasi penelitian, peneliti melakukan survey dan interview kepada pegawai sub bagian tata usaha yang kemudian dilanjutkan dengan proses perijinan penelitian yang kemudian pihak dinas yang bersangkutan memberikan data mengenai struktur kepemimpinan dan daftar nama-nama pegawai di instansi tersebut. Setelah itu kemudian peneliti mulai untuk mengajukan contoh angket penelitian kepada kasubag yang kemudian diteruskan dengan

59 pemberian nota dinas sebagai surat pengantar untuk membagikan angket kepada para pegawai di bagian pengelola umum, kepegawaian dan perlengkapan. Setelah semua pegawai mengisi angket yang diberikan, kemudian peneliti melakukan penskoringan yang diolah dengan menggunakan bantuan komputer melalui program SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 11,5. Setelah proses penskoringan, peneliti menyusun hasil dan membuat laporan hasil penelitian dan dilanjutkan dengan pengambilan kesimpulan. 2. Deskripsi Hasil Penelitian Dari hasil analisis data dengan menggunakan regresi linier berganda diketahui koefisien determinansi (R Square) sebesar 0,343, yang berarti 34,4% variabel disiplin kerja dipengaruhi/dijelaskan oleh variabel motivasi kerja dan iklim organisasi, sedangkan sisanya lagi sebesar 65,6 % dipengaruhi oleh variabel/faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Tanda positif pada setiap koefisien korelasi dalam penelitian ini menunjukkan adanya hubungan positif antar variabel. Hal ini berarti hubungan antara motivasi kerja dan iklim organisasi dengan disiplin kerja adalah searah, artinya hubungan antara ketigi variabel adalah berbanding lurus, semakin tinggi/besar motivasi kerja pegawai dan semakin kondusif iklim organisasi yang bersangkutan maka semakin tinggi/baik pula kedisiplinan kerja para pegawai dan begitu pula sebaliknya.

60 Tabel 2.4 Rangkuman uji korelasi Variabel yang diuji Koefisien korelasi Motivasi kerja-disiplin kerja 0,002 Iklim organisasi-disiplin kerja 0,000 Pada uji signifikan koefisien korelasi didapatkan t hitung sebesar 2,116 untuk variabel motivasi kerja, dan t hitung sebesar 3,227 dibandingkan dengan nilai t tabel yang besarnya 2,021. Berdasarkan kaidah bahwa jika t hitung lebih besar dari t tabel berarti harga koefisien regresi signifikan, maka dapat disimpulkan bahwa nilai koefisien regresi adalah signifikan. Berdasarkan uji t maka hasil penelitian ini dapat digeneralisasikan pada populasi lain sebagaimana ciri-ciri subyek penelitian. Variabel yang diuji Tabel 2.5 Rangkuman uji signifikansi koefisien korelasi Hasil perhitungan rumus Koefisien tabel Keterangan Motivasi kerja T hitung = 2,116 t tabel = 2,021 Koefisien korelasi signifikan (dapat digeneralisasikan) Iklim organisasi T hitung = 3,227 T tabel = 2,021 Koefisien korelasi signifikan (dapat digeneralisasikan) Pada model persamaan regresi dapat diketahui: Y = a + b1 X1 + b2 X2

61 Y = 12,844 + 0,193X1 +0,375X2 Hasil persamaan regresi menunjukkan bahwa variabel motivasi kerja (X1) mempengaruhi variabel disiplin kerja (Y) sebesar 0,193 atau sebesar 19,3 % yang artinya bahwa setiap peningkatan/penambahan 19,3% motivasi kerja yang dimiliki pegawai akan meningkatkan 0,193 kedisiplinan kerja pegawai. Sedangkan di pihak lain variabel iklim organisasi (X2) mempengaruhi variabel disiplin kerja sebesar 0,375 atau sebesar 37,5 %. Yang artinya bahwa setiap peningkatan sebesar 37,5% iklim organisasi untuk menjadi lebih kondusif, akan meningkatkan kedisiplinan kerja para pegawai sebesar 0,375. Besarnya harga koefisien X1 dan X2 menjelaskan bahwa motivasi kerja dan iklim organisasi akan berpengaruh secara positif terhadap disiplin kerja pegawai dengan besar pengaruh yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan pada motivasi kerja dan iklim organisasi tersebut akan semakin meningkatkan disiplin kerja para pegawai di instansi tersebut. Untuk memudahkan proses analisis data, maka semua proses analisis data dibantu dengan menggunakan program SPSS for Windows versi 11,5 B. Pengujian Hipotesis Pada bab terdahulu (bab II) telah dikemukakan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat suatu hubungan yang

62 signifikan antara motivasi kerja dan iklim organisasi dengan disiplin kerja karyawan. Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan membandingkan taraf signifikansi (p-value) dengan galatnya. Kaidah yang digunakan adalah jika nilai signifikansi > 0,05 maka H o diterima yang berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi kerja dan iklim organisasi dengan disiplin kerja pegawai, sedangkan jika nilai signifikansi < 0,05 maka H a diterima yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi kerja dan iklim organisasi dengan disiplin kerja pegawai. Berdasarkan hasil uji korelasi telah diperolah besarnya korelasi variabel motivasi kerja sebesar 0,420 dengan nilai signifikansi sebesar 0,002. Sedangkan untuk variabel iklim organisasi diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,521 dengan signifikansi 0,000. Berdasarkan kaidah yang menyatakan bahwa jika nilai signifikansi > 0,05 maka H o diterima dan H a ditolak maka dari hasil yang diperoleh dapat diketahui bahwa motivasi kerja dan iklim organisasi memang memiliki hubungan yang signifikan dengan disiplin kerja pegawai. Tabel 2.6 Rangkuman uji hipotesis Variabel yang diuji Koefisien korelasi Keterangan Motivasi kerja 0,002 H a Diterima Iklim organisasi 0,000 H a Diterima

63 Hasil penelitian tersebut sejalan dengan pendapat dari As ad (2004: 8) yang menyatakan bahwa perilaku disiplin kerja seseorang tidak dapat terlepas dari dua faktor yaitu faktor internal yakni motivasi, dan faktor eksternal yakni faktor lingkungan kerja. Dimana kedua faktor tersebut memiliki konstribusi yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. C. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan positif antara motivasi kerja pegawai dan iklim organisasi dengan disiplin kerja pegawai sebagaimana hasil uji korelasi yang menunjukkan angka 0,002 untuk variabel motivasi kerja dan angka sebesar 0,000 untuk iklim organisasi. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi motivasi kerja pegawai dan semakin kondusif lingkungan kerja/iklim organisasi pegawai akan semakin meningkatkan kedisiplinan kerja para pegawai, begitu pula sebaliknya. Hal ini seperti yang ditunjukkan dalam hasil penelitian yang dilakukan oleh Tri Sulistyani dan Sumarno (2011) mengenai prediktor-prediktor yang turut memicu kedisiplinan kerja pegawai, motivasi kerja diketahui cukup memberikan konstribusi terhadap munculnya perilaku disiplin kerja karyawan sebesar 34%. Dalam prakteknya, perilaku disiplin memang tidak semudah seperti apa yang dipikirkan, karena perilaku disiplin tentu saja tidak terlepas dari kebiasaan dan nilai yang dianut pribadi masing-masing. Disiplin merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai suatu puncak

64 kesuksesan. Karena pada dasarnya, manusia yang sukses adalah manusia yang mampu mengatur dan mengendalikan diri yang menyangkut pengaturan cara hidup dan mengatur cara kerjanya. Oleh karena itu perlu adanya perhatian dan pengkajian terhadap hal-hal apa saja yang memiliki hubungan terhadap disiplin kerja dalam upaya untuk mempermudah proses menciptakan sikap disiplin pada masyarakat. Motivasi kerja seseorang serta kondisi iklim organisasi dimana individu yang bersangkutan bekerja merupakan dua faktor diantara sekian banyak faktor yang menjadi penyebab/pendukung terciptanya disiplin kerja. Orang yang sangat termotivasi untuk mencapai tujuan yang ia inginkan, tentu saja orang tersebut akan berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan sesuatu yang membuatnya sampai pada tujuan tersebut. Namun, perilaku disiplin kerja tidak terlepas dari adanya pengaruh iklim organisasi pada instansi yang bersangkutan, dimana iklim organisasi menurut Gibson dkk (2000) adalah sifat lingkungan kerja atau lingkungan psikologis dalam organisasi yang dirasakan oleh para pekerja atau anggota organisasi dan dianggap dapat mempengaruhi sikap dan perilaku pekerja terhadap pekerjaanya. Pada dasarnya, seseorang dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan dimana dia berada, dengan demikian perubahan yang terjadi baik di dalam individu maupun lingkungan dapat menunjang atau bahkan dapat menghambat kinerja orang yang bersangkutan. Hal-hal tersebut ternyata di dukung oleh hasil yang signifikan dari penelitian yang dilakukan, dimana hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa

65 terdapat hubungan yang positif (+) antara motivasi kerja (X 1 ), dan iklim organisasi (X 2 ) dengan disiplin kerja para pegawai. Artinya, semakin tinggi/besar motivasi seseorang untuk bekerja/berprestasi dan semakin kondusif iklim organisasi yang dirasakan oleh para pegawai maka akan dapat meningkatkan kedisiplinan kerja para pegawainya. Dari hasil penelitian ini juga ditemukan besarnya sumbangan yang diberikan oleh motivasi kerja dan iklim organisasi dalam memacu perilaku disiplin kerja pegawai, hal tersebut dapat diketahui dari persamaan regresi dimana dalam persamaan tersebut diketahui sumbangan yang diberikan oleh motivasi kerja untuk memacu kedisiplinan kerja pegawai adalah sebesar 0,193 atau sebesar 19,3 % dengan sumbangan efektif yang diberikan adalah sebesar 3,72%. Sedangkan di pihak lain iklim organisasi memberikan sumbangan terhadap disiplin kerja adalah sebesar 0,375 atau sebesar 37,5 % dengan sumbangan efektif yang diberikan adalah sebesar 14,06%. Dari besarnya sumbangan yang diberikan tersebut dapat diketahui bahwasanya iklim organisasi memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan motivasi kerja yang dimiliki oleh masing-masing pegawai dalam memacu munculnya perilaku disiplin kerja yang dilakukan oleh para pegawai. Pegawai mempunyai perbedaan dalam menangkap iklim organisasi, yang mungkin dirasakan dapat memberi semangat dalam bekerja, atau justru malah sebaliknya sebagai suatu tekanan, yang dapat membuat perilaku pegawai tidak sejalan dengan iklim organisasi yang diharapkan. Sejalan dengan itu, Wijayanto (2003: 133) mengatakan bahwa terbentuknya

66 iklim yang mendorong terbentuknya sikap dan perilaku proaktif, kreatif dan inovatif akan membawa manusia dan organisasi kepada kekuatan yang sangat besar untuk menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi di dalam organisasi. Oleh karena itu dituntut peranan yang besar dari pihak manajemen untuk mengubah iklim organisasi menjadi lingkungan yang mendukung kinerja para pegawainya. Motivasi kerja tidak kalah pentingnya dengan iklim dalam mempengaruhi karyawan, karena bagaimanapun seseorang akan berbuat/melakukan sesuatu berdasarkan apa yang ia inginkan, sebagaimana dalam bukunya manajemen sumber daya manusia, Martoyo (2000: 164) menyatakan bahwa motivasi merupakan suatu dorongan yang menjadi pangkal seseorang dalam melakukan sesuatu atau bekerja. Disamping hasil penelitian tersebut diatas, perlu dijelaskan bahwa kecenderungan untuk berperilaku disiplin banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor sebagaimana dikatakan oleh Helmi (1996: 37-38) bahwasanya perilaku disiplin kerja dibentuk karena faktor kepribadian dan faktor lingkungan (situasional). Faktor yang penting dalam kepribadian seseorang adalah system nilai yang dianut. System nilai dalam hal ini yang berkaitan langsung dengan disiplin. Nilai-nilai yang menjunjung disiplin yang diajarkan atau ditanamkan orang tua, guru dan masyarakat akan digunakan sebagai kerangka acuan bagi penerapan disiplin ditempat kerja. System nilai akan terlihat dalam sikap seseorang. Sikap diharapkan akan tercermin dalam perilaku.