pelatihan tenaga perawat di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung, sebagai

dokumen-dokumen yang mirip
Penelitian ini tidak tergolong kepada penelitian kuantitatif karena tujuan pokok

perumusan dan pelaksanaan kebijakan program kerja PGRI, (c) peluang

peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatiannya untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pos PAUD di RW 04 Desa Kertamukti Kecamatan Haurwangi dan sekitarnya.

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dengan mempertimbangkan: pemahaman peneliti terhadap

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kewilayahan dalam penelitian ini merujuk desain penelitian deskriptifkualitatif,

BAB III METODE PENELITIAN

SMU Islam Ma'arif Kec. Jepara, SMU Islam Kec. Keling,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu cara untuk mencari kebenaran secara ilmiah berdasarkan pada data

informasi yang diperlukan. Jadi laporan kualitatif kaya dengan deskripsi

BAB III METODE PENELITIAN. dan menambah pengetahuan. Meneliti dilakukan untuk memperkaya dan

BAB III METODE PENELITIAN

menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif. profesional guru-guru di SLTP Negeri 50 Bandung. Pada proses tersebut

B A B III METODE PENELITIAN

BAB in METODOLOGI PENELITIAN. dipergunakan, dengan ditentukannya metode penelitian, maka akan memandu seorang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. profil SMK, perumusan manajemen stratejik dalam pemberdayaan SMK, dan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Cresswell (2012: 4) penelitian kualitatif merupakan metode -metode yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode dan teknik tertentu dalam rangka mencari jawaban atas permasalahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk

dimana mereka melaksanakan kegiatannya dan dalam waktu yang relatif cukup

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian ini,pendekatan yang digunakan adalah

III. METODE PENELITIAN. penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, hal tersebut

beberapa karakteristik seperti yang dikemukakan oleh Bogdan & Biklen dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai manajemen di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti adalah penelitian kualitatif yang

III. METODE PENELITIAN. akhlakul karimah peserta didik di SMP IT Ar Raihan. Untuk mencapai tujuan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. HalinisesuaidenganpendapatSugiyonoyangmendeskripsikan penelitian kualitatif sebagai berikut: 69

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode kualitatif. Pendekatan ini sebagai prosedur penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian, (7) Keabsahan Data, (8) Teknik Analisa Data.

Bab III. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Untuk menjawab problematika atau masalah dalam penelitian ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN

pengumpulan data, prosedur pengolahan dan analisis data, dan tahap-tahap

BAB III METODE PENELITIAN. dan Taylor (Moleong, 2000:3) penelitian kualitatif adalah prosedur

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

penelitian ini obyeknya latar alamiah, (2) teknik sebagai alat pengumpul data

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Bogdan dan taylor (dalam Moleong, 2009) mendefinisikan metode

berbentuk deskripsi perilaku, maka metode yang sesuai dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. individu, kelompok, lembaga, maupun masyarakat. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Cresswell (2012: 4) penelitian kualitatif merupakan metode-metode yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan metode kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Menurut Moleong (2007: 27) berpendapat bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN METODE PENELITIAN. Secara umum penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Hal ini didasarkan atas tujuan penelitian yang ingin mengetahui dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantungan dengan orang-orang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang kesiapan kepala sekolah dan guru SLB terhadap

Konveksi Lida Jaya Padurenan Kudus.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, seperti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Untuk mendeskripsikan Kinerja Guru MAN Model Palangka Raya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Manajemen Mutu ISO di Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi. Bandar Lampung. Bogdan dan Biklen (1998) mengemukan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif (qualitative approach).

BAB III METODE PENELITIAN. Metodologi artinya pengetahuan tentang berbagai cara kerja yang disesuaikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian sastra, seorang peneliti harus memiliki kemampuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini dilaksanakan di PT. Kusuma Satria Dinasasri

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

Transkripsi:

BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metoda deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Penggunaan metoda penelitian dengan pendekatan ini disesuaikan dengan tujuan pokok penelitian ini yakni untuk mendeskripsikan dan menganalisa tentang efektivitas pelaksanaan pelatihan tenaga perawat di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung, sebagai salah satu upaya dalam rangka peningkatan dan pengembangan tenaga perawat yang merupakan SDM di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung. Penelitian ini tidak tergolong kepada penelitian kuantitatif karena tujuan pokok yang telah dikemukakan, tidak bermaksud untuk mengukur populasi secara statistik kuantitatif. Dengan mendeskripsikan dan menganalisa data yang diperoleh diharapkan dapat menemukan kecenderungan dan kemungkinan berbagai pelaksanaan pelatihan tenaga perawat yang efektif, sehingga program pelatihan merupakan solusi bagi masalah kinerja perawat yang disebabkan kemampuan yang belum sesuai dengan harapan. Bogdan & Biklen ( 882 ; 27-30 ) serta Lincoln & Guba ( 1985 ; 34-44 ) mengemukakan berbagai karakteristik penelitian kualitatif sebagai berikut:

68 1. Penelitian kualitatif mempunyai latar alamiah atau natural setting; peneliti mengumpulkan data dalam situasi lapangan secara wajar untuk memperoleh gambaran yang sebenarnya, karena itu hanya peneliti sendiri yang dapat memaknai, memahami dan merasakan situasi yang sebenarnya serta dapat menyelami nilai yang terkandung dari ucapan, ungkapan dan situasi yang ada. 2. Dalam penelitian ini manusia sebagai alat atau instrumen penelitian. 3. Analisa data secara induktif ; yaitu menarik kesimpulan berdasarkan data yang dijumpai dilapangan. 4. Pemberian makna ( meaning ) merupakan sasaran utama untuk memahami situasi. 5. Laporan bersifat deskriptif; data umumnya bersifat kualitatif yang kaya tentang apa yang diteliti. Meskipun diperoleh data kuantitatif seperti angka-angka, namun perlu diinterpretasikan secara kualitatif yaitu nilai yang terkandung dalam angka-angka tersebut. 6. Lebih mementingkan proses dari pada hasil. 7. Adanya batas yang ditentukan oleh fokus penelitian. 8. Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data. 9. Disain yang bersifat sementara. 10.Hasil penelitian diundangkan dan disepakati bersama. Dengan karakteristik penelitian kualitatif yang dikemukakan diatas, maka untuk penelitian ini peneliti sebaliknya secara lane dengan sumber data untuk melakukan pengamatam V

69 dengan metode tersebut akan dapat menghasilkan data yang lebih mendalam, lebih banyak dan lebih terinci, seperti yang dikemukakan oleh M.Q. Patton ( Nasution 1996: 60 ) bahwa : "Participant observation is the most comprehensive ofall types ofresearch strategies. " Penelitian kualitatif harus terhindar dari pengaruh bias pribadi terhadap obyek penelitian. Untuk itu perlu disusun catatan rinci tentang informasi yang diperoleh dari lapangan secara lengkap dan akurat, karena hal ini sangat penting untuk langkah analisa berikutnya. B. Lokasi Penelitian Seperti dijelaskan pada Bab I bahwa penelitian ini akan meneliti tentang efektivitas pelaksanaan pelatihan tenaga perawat di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung. Adapun lokasi penelitian berada di RSUP Dr Hasan Sadikin meliputi unit-unit kerja yang ada keterkaitannya dengan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan pelatihan tenaga perawat, meliputi: 1. Bidang Pendidikan, Pelatihan dan Penelitian ( Diklit) RSHS; 2. Instalasi Pendidikan dan Pelatitan ( Diklat) RSHS; 3. Bidang Perawatan RSHS; 4. Instalasi Rawat Inap RSHS.

70 C. Populasi dan Sampel Dalam penelitian kualitatif tidak ada pengertian populasi ( Nasution 1996: 29 ). Sampel dalam penelitian kualitatif ditafsirkan sebagai aspek dari suatu peristiwa dari siapa yang dijadikan fokus pada saat dan situasi tertentu. Sehingga tehnik sampling dalam penelitian kualitatif berbeda dengan pada penelitian kuantitatif. Pada penelitian kuantitatif sampel dipilih dari suatu populasi sehingga dapat digunakan untuk mengadakan generalisasi. Jadi sampel benar-benar mewakili ciri-ciri suatu populasi. Pada penelitian kualitatif, menurut Lincoln dan Guba ( Lexy J. Moleong, 1997: 165 ) peneliti mulai dengan asumsi bahwa konteks itu kritis sehingga masing-masing konteks itu ditangani dari segi konteksnya sendiri. Selain itu dalam penelitian kualitatif peneliti sangat erat kaitannya dengan faktor-faktor kontekstual. Jadi maksud sampling dalam hal ini ialah untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber. Tujuannya adalah untuk merinci kekhususan yang ada kedalam ramuan konteks yang unik dan menggali informasi yang akan menjadi dasar dari rancangan dan teori yang muncul. Sampel diambil secara purposive ( bertujuan ), yaitu pengambilan subyek sebagai sampel penelitian yang didasarkan kepada adanya tujuan tertentu. Tehnik sampling tersebut mempunyai cari-ciri sebagai berikut (Lexy J. Moleong 1997; 165-166 ): 1. Sampel tidak dapat ditentukan atau ditarik terlebih dahulu.

71 2. Pemilihan sampel secara berurutan, tehnik " Snowball Sampling " yaitu responden diminta menunjuk orang lain yang dapat memberikan informasi dan selanjutnya responden berikutnya diminta pula menunjuk yang lainnya dan seterusnya, sehingga dari satu menjadi makin lama makin banyak. 3. Penyesuaian berkelanjutan dari sampel. Pada mulanya setiap sampel dapat sama kegunaannya. Namun sesudah makin banyak informasi yang masuk dan makin mengembangkan hipotesis kerja, sampel dipilih atas dasar fokus penelitian. 4. Pemilihan berakhir jika sudah terjadi pengulangan. Jika tidak ada lagi informasi yang dapat dijaring maka penarikan sampel harus sudah dihentikan Sampel penelitian ini merupakan sumber data yang memiliki berbagai karakteristik, unsur, nilai, yang berkaitan dengan efektifitas pelaksanaan pelatihan tenaga perawat RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung. Dengan demikian sampel tersebut adalah Staf Bidang Diklit dan Instalasi Diklat sebagai pengelola program pelatihan, staf Bidang Perawatan, staf Bidang Pelayanan, perawat sebagai peserta/mantan peserta pelatihan, pelatih/instruktur, kepala ruangan sebagai atasan langsung peserta. D. Data Yang Diperiukan Berdasarkan pokok permasalahan telah dikemukakan pada bagian pendahuluan maka data yang diperiukan dalam penelitian ini terdiri dari:

72 1. Informasi mengenai RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung yang meliputi: Struktur Organisasi dan tatakerja RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung, dan Visi, Misi serta Strategi pengembangan SDM khususnya tenaga perawat. 2. Kegiatan yang dilakukan sebelum menyusun rancangan program pelatihan yang meliputi; Pengkajian kebutuhan pelatihan, cara menentukan macam dan tujuan pelatihan, dan perawat yang akan dilatih. 3. Rancangan program pelatihan tenaga perawat di RSUP Dr Hasan yang meliputi; Cara menyusun rancangan program pelatihan dan Komponenkomponen yang ada dalam rancangan program pelatihan. 3. Pelaksanaan pelatihan tenaga perawat di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung. Data tersebut terdiri dari : (1) Fasilitas, pelatih, peserta dan kurikulum pelatihan, (2) Pemberian instruksi/melatih/mengajar, (3) Masalah-masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan pelatihan. 4. Evaluasi pelatihan. data ini terdiri dari : (1) Siapa yang melaksanakan evaluasi, (2) apa instrumen evaluasi, (3) bagaimana hasil evaluasi ( internal dan eksternal) E. Tehnik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri. Peneliti langsung terjun ke lapangan untuk mengumpulkan sejumlah informasi yang

73 dibutuhkan berkenaan dengan pelatihan tenaga perawat, agar dapat memahami kenyataan yang terjadi dilapangan sesuai konteksnya. Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi berbagai bentuk / cara yaitu, pengamatan (observasi), wawancara dan studi dokumentasi. Ketiga tehnik pengumpulan data tersebut digunakan dengan harapan dapat saling melengkapi sehingga dapat diperoleh informasi yang diperiukan. Data yang diperoleh diklasifikasikan menjadi data primer dan sekunder. Data primer didapat melalui wawancara dan observasi, sedangkan data sekunder didapat melalui studi dokumentasi. 1. Observasi ( pengamatan ). Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Makna yang diperoleh dalam setiap pengamatan, harus selalu kita kaitkan dua hal yakni informasi ( misalnya apa yang terjadi ) dan konteks ( hal-hal yang berkaitan disekitarnya ), karena segala sesuatu terjadi dalam dimensi waktu dan tempat tertentu. Informasi yang dilepas dari konteksnya akan kehilangan makna. Menurut Nasution ( 1996 : 61 ) partisipasi pengamat dalam melakukan observasi dapat dilakukan dalam berbagai tingkat yaitu ;

74 partisipasi nihil, sedang, aktif dan partisipasi penuh. Dalam penelitian ini posisi peneliti berada pada partisipasi aktif dan penuh. Hal ini dimungkinkan mengingat tempat penelitian adalah lingkungan kerja peneliti sendiri. Selanjutnya dikemukakan bahwa pengamatan dengan partisipasi penuh mempunyai keuntungan yaitu peranannya sebagai peneliti tersamar bagi orang yang diselidikinya.sehingga dapat mengetahui seluk beluk dan rahasia kelompok. Tehnik secara langsung observasi ( pengamatan ) digunakan untuk mengamati proses belajar mengajar dalam kegiatan pelaksanaan pelatihan, sarana dan fasilitas pelatihan, ketrampilan perawat dalam melaksanakan tugasnya setelah pelatihan. 2. Wawancara Tehnik ini digunakan untuk menggali dan memperoleh data atau informasi yang lebih mendalam dan relevan dengan masalah yang diteliti khususnya untuk memperoleh data mengenai proses merancang program pelatihan dan data mengenai perubahan kinerja perawat setelah mengikuti pelatihan. Wawancara dilakukan dengan Kepala Bidang / staf Diklit, Staf Instalasi Diklat, Kepala Bidang Perawatan dan Kepala Seksinya, Para perawat peserta pelatihan dan para perawat yang pernah mengikuti pelatihan, Kepala Ruangan sebagai atasan langsung peserta pelatihan.

75 3. Studi Dokumentasi Tehnik ini digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi tentang komponen-komponen yang ada dalam rancangan program pelatihan tenaga perawat RS Dr Hasan Sadikin Bandung, dan hasil evaluasi pelatihan tenaga perawat RSHS yang pernah dilakukan, baik evaluasi internal maupun exsternal, serta data-data lain yang ada kaitannya dengan kegiatan pelatihan tenaga perawat RS Dr Hasan Sadikin Bandung. F. Pelaksanaan Penelitian Dalam penelitian ini ada tiga tahapan yang akan dilalui yaitu: tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap penyusunan laporan. 1. Tahap Persiapan Pada tahap ini, langkah pertama yang dilakukan adalah pemahaman literatur yang berhubungan dengan pelatihan dan pengembangan SDM. Peneliti mencoba mengumpulkan data- data mengenai upaya-upaya pengembangan SDM di RS Dr Hasan Sadikin dan beberapa permasalahannya melalui studi pendahuluan. Langkah berikutnya peneliti mencoba mendeskripsikannya dalam desain penelitian untuk diajukan kepada pengelola seminar_di PPS IKIP Bandung. Seminar diadakan pada tanggal 26 Maret

76 salah satu ruang PPS IKIP bandung dibawah arahan Bapak Prof DR H. Kusmana, Bapak Prof. DR.H Supandi dan Bapak DR Djam'an Satori, MA. Dari hasil seminar didapat banyak masukan-masukan. Langkah selanjutnya adalah memproses surat perijinan sesuai prosedur yang berlaku. 2. Tahap Pelaksanaan Pada tahap ini peneliti berusaha memperoleh informasi tentang latar penelitian secara tepat. Untuk itu dijalin hubungan, baik secara formal maupun informal dengan responden yang akan dimintaai keterangan. Fleksibilitas dan adaptibilitas sangat perlu dipertahankan agar proses pengumpulan data dan pelaksanaanya berjalan lancar. Dalam penelitian ini peneliti sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya ialah bahwa segala sesuatu belum punya bentuk yang pasti. Masalah, fokus penelitian, prosedur penelitian, data yang akan dikumpulkan, bahkan hasil yang diharapkan semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Peneliti sebagai instrumen penelitian serasi untuk penelitian kualitatif karena memiliki ciri-ciri sebagai berikut ( Nasution, 1996 : 55-56 ): a. Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau tidak bagi penelitian.

77 b. Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap aspek keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus. c. Tiap situasi merupakan suatu keseluruhan, dan hanya manusia sebagai instrumen dapat memahami situasi dalam segala selukbeluknya. d. Untuk memahami suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia, perlu merasakannya, menelaminya, berdasarkan penghayatan kita. e. Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang diperolehnya. f. Hanya manusia sebagai instrumen dapat menngambil kesimpulan berdasarkan data yang dikumpulkan pada suatu saat dan segera menggunakannya sebagai balikan untuk memperoleh penegasan, perubahan, perbaikan atau penolakan. g. Dengan manusia sebagai instrumen, respon yang aneh yang menyimpang diberi perhatian. Respon yang lain dari pada yang lain bahkan yang bertentangan dipakai untuk mempertinggi tingkat kepercayaan dan tingkat pemahaman mengenai aspek yang diselidiki. Pada tahap pelaksanaan ini dilakukan triangulasi yaitu mengecek kebenaran data untuk menghindari subyektivitas dengan cara menanyakan data yang sama dari sumber lain dengan menggunakan metode yang sama atau berbeda ( Nasution, 1996 : 10 ). Selain itu dilakukan juga member check untuk mengkonfirmasikan kebenaran catatan lapangan yang telah dianalisis pada sumber datanya. Kemudian mendeskripsikan dan

78 menganalisis data lapangan dengan merujuk kajian teoritis untuk menghasilkan temuan penelitian. 3. Tahap Penyusunan Laporan Pada tahap ini disusun laporan penelitian secara sistematis dalam bentuk tesis yang akan dipertanggung jawabkan secara ilmiah dalam progres report, ujian tahap I dan ujian tahap II. G. Analisa Data Analisa data adalah proses mengorganisasi dan mengurutkan data kedalam pola, katagori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesa kerja seperti yang disarankan oleh data ( Lex J. Moleong, 1997: 103 ). Sedangkan Bogdan dan Biklen (1990 : 189 ) mengemukakan bahwa analisa data merupakan proses mencari dan mengatur secara sistematis transkrip wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain yang telah dihimpun untuk menambah pemahaman mengenai bahan-bahan itu dan melaporkan yang telah ditemukan kepada pihak lain. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa analisa data adalah pengorganisasian data, mengurutkan data dan membentuknya kedalam pola, katagori dan uraian dasar untuk pemberian makna dan pemahaman.

79 Analisa data dilakukan pada waktu peneliti masih berada dilapangan dan setelah proses pengumpulan data yaitu peneliti meninggalkan kancah lapangan. Pada saat penelitian dilakukan, analisa data dilakukan dengan cara merekam data lapangan, melakukan member check kepada sampel penelitian, melakukan triangulasi, dan melakukan penyempurnaan analisis, kemudian menyusun kecenderungankecenderungan yang timbul sesuai dengan proses dan jenis data yang didapatkan untuk menangkap makna yang terkandung didalamnya. Analisa data setelah peneliti meninggalkan kancah lapangan dilakukan dengan mereduksi data dan menunjukan data sehingga hubungan data akan terlihat dan membentuk kesatuan yang utuh serta dapat ditarik kesimpulan. Bila tahapan-tahapan penelitian tersebut dikaitkan dengan tehnik analisa data, akan tampak seperti pada Gambar 12 di halaman 80. F. Kepercayaan Temuan Penelitian Untuk menetapkan keabsahan data diperiukan tehnik pemeriksaan. Pelaksaan tehnik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Lexy J.Moleong (1997: 173) mengemukakan bahwa dalam penelitian kualitatif ada empat kriteria yang digunakan yaitu: derajat kepercayaan (credibility/validitas internal), keteralihan (transferability/validitas eksternal),

80 kebergantungan ( dependability/reliabilitas ),dan kepastian ( confirmability /obyektivitas) Tehnik Analisa Data Studi Pendahuluan Dokumentasi Wawancara Observasi Penyusunan Desain I Seminar Desain r Observasi Pengumpulan Data I Triangulasi & member check [ 1 1 Dokumentasi Wawancara Angket Pengelompokan Data, Klasifikasi, dan Analisis Konsep Teori Reduksi Data Konsep, Teori Makna Gambar 12

81 Penerapan kriteria derajat kepercayaan ( credibility ) pada dasarnya menggantikan konsep validitas internal dalam penelitian kuantitatif. Validitas membuktikan bahwa apa yang diamati peneliti sesuai dengan apa yang sesungguhnya ada dalam dunia kenyataan dan apakah penjelasan yang diberikan tentang dunia memang sesuai dengan yang sebenarnya ada/terjadi. Dalam penelitian kualitatif validitas internal (kredibilitas) menggambarkan konsep peneliti dengan konsep yang ada pada partisipan ( Nasution, 1996; 105 ). Menurut Lexy J. Moleong (1997: 175 ) agar penelitian memenuhi kredibilitas harus memenuhi kriteria tertentu yaitu : (1) perpanjangan keikut sertaan, (2) ketekunan pengamat, (3) triangulasi, (4) pengecekan sejawat, (5) kecukupan referensi (6) kajian kasus negatif, (7) pengecekan anggota. Dalam penelitian ini perpanjangan keikutsertaan sangat dimungkinkan karena lokasi penelitian berada dilingkungan tempat peneliti bekerja. Selain itu peneliti akan mencoba melakukan triangulasi, pengecekan anggota, dan kecukupan referensi agar penelitian memenuhi kriteria kredibilitas. Validitas eksternal ( transferability ) berkenaan dengan tingkat generalisasi yakni hingga manakah generalisasi yang dirumuskan juga berlaku bagi kasus-kasus lain di luar penelitian. Dalam penelitian ini agar memenuhi kriteria validitas eksternal / transferability peneliti mencoba melakukannya dengan cara "uraian rinci", yaitu melaporkan hasil penelitiannya sehingga uraiannya dilakukan seteliti dan secermat mungkin yang menggambarkan konteks tempat penelitian diselenggarakan. Laporan

82 mengacu kepada fokus penelitian, uraiannya akan mengungkapkan segala sesuatu sehingga pembaca dapat memahami penemuan-penemuan yang diperoleh. Penemuan itu sendiri merupakan penafsiran yang dilakukan dalam bentuk uraian rinci dengan segala macam pertanggungan jawaban berdasarkan kejadian-kejadian nyata. Kebergantungan ( dependability ) merupakan subsitusi istilah reliabilitas dalam penelitian kuantitatif ( Lexy J. Moleong, 1997: 174 ). Pada penelitian kuantitatif, reliabilitas ditunjukan dengan jalan mengadakan replikasi studi, reliabilitas suatu penelitian tercapai jika diadakan beberapa kali pengulangan suatu studi dalam kondisi yang sama dan hasilnya secara esensial sama. Reliabilitas ditentukan oleh beberapa faktor antara lain : (1) status dan kedudukan peneliti, (2) pilihan informan, (3) situasi dan kondisi sosial, (4) definisi konsep, (5) metode pengumpulan dan analisis data.sehubungan dengan hal tersebut dalam penelitian ini diusahakan : (1) memberikan uraian deskriptif yang konkrit, catatan ucapan dan percakapan verbatin, (2) meminta bantuan teman yang berada dilokasi lapangan untuk mendiskusikan dan membandingkan sehingga terjadi kesesuaian, (3) pencatatan informasi dengan rekaman ( tape recorder ) sehingga dapat ditangkap informasi dengan lengkap dan cermat (4) meminta kritik dari teman sejawat dengan membaca laporan hasil penelitian.

83 Kriteria kepastian (comfirmability) berasal dari konsep "obyektivitas" menurut penelitian kuantitatif. Obyektivitas dalam penelitian kualitatif berkaitan dengan ciri-ciri data: Dapatkah data tersebut dipastikan?