Kata Kunci Tata Kelola, IT Governance, COBIT.5, SOP, ITIL v3.

dokumen-dokumen yang mirip
permintaan layanan IT

PEMBUATAN SOP MENURUT PERMENPAN NO.52 TAHUN 2011 DENGAN BEST PRACTICE COBIT 5 DAN ITIL V3

DSS.01 Manage Operations

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 50 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014 NOMOR 3 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 43

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A )

TAHAPAN PENYUSUNAN SOP

PENYUSUNAN STANDARD OPERATING PROSEDURE (SOP)

Gambar I.1 Contribution of IT to the Business Sumber : (ITGI, 2011)

PEMBUATAN PANDUAN AUDIT TEKNOLOGI INFORMASI PADA PROSES PENGELOLAAN LINGKUNGAN FISIK BERBASIS COBIT 5 DI KPPN SURABAYA II

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran

STUDI PENERAPAN IT GOVERNANCE UNTUK MENUNJANG IMPLEMENTASI APLIKASI PENJUALAN DI PT MDP SALES

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

MODEL PENILAIAN KAPABILITAS PROSES OPTIMASI RESIKO TI BERDASARKAN COBIT 5

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 24 Tahun 2015 Seri E Nomor 16 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

USULAN TATA KELOLA MANAJEMEN INSIDEN DAN MASALAH BERDASARKAN KOMBINASI COBIT 4.1 DAN ITIL V3

NOMOR 5 Tahun 2014 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PROSES MANAJEMEN PROYEK TI MENGGUNAKAN COBIT 4.1 (STUDI KASUS PUSDATA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM)

COBIT 5: ENABLING PROCESSES

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) A-175

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA DOMAIN PO (PLAN AND ORGANIZE) MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 (STUDI KASUS DI RENTAL MOBIL PT.

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan

MAKALAH KEAMANAN INFORMASI. Oleh : Muhammad Shodiqil Khafili Djakfar. Dosen Pengajar : Ferry Astika Saputra, ST, M.Sc

ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN (MATURITY LEVEL) TEKNOLOGI INFORMASI PADA PUSTAKA MENGGUNAKAN COBIT 4.1

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG

SALINAN BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 25 TAHUN 2011 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

Mengenal COBIT: Framework untuk Tata Kelola TI

BAB I PENDAHULUAN. memberikan layanan kepada stakeholder utama, yaitu mahasiswa, dosen, dan. bisnis Labkom (Sutomo dan Ayuningtyas, 2014).

Evaluasi Kesesuaian Struktur Organisasi Pengelola Teknologi Informasi dengan Rencana Jangka Panjang Instansi (Studi Kasus pada Dinas XYZ)

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan Informasi Teknologi (IT) menjadi semakin dibutuhkan

PERANCANGAN TATA KELOLA TI UNTUK PELAYANAN PUBLIK PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA SURABAYA DENGAN KERANGKA KERJA COBIT

PRESENTASI TUGAS AKHIR

PENENTUAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN MASALAH LAYANAN STI DI LABORATORIUM KOMPUTER PERGURUAN TINGGI BERDASARKAN COBIT 5

PENILAIAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK MENGGUNAKAN MODEL COBIT 4.1

ABSTRAK. Kata kunci: Analisis, NOSS A, COBIT 5, DSS. vi Universitas Kristen Maranatha

BAB VIII Control Objective for Information and related Technology (COBIT)

BAB II LANDASAN TEORI. audit keamanan informasi. Framework yang digunakan pada penelitian ini yaitu

COBIT dalam Kaitannya dengan Trust Framework

pelaksanaan aktifitas dan fungsi pengolahan data pada Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) di STMIK Catur Sakti Kendari. Untuk mengoptimalkan

ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA BAGIAN LOGISTIK PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS: UKSW SALATIGA)

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Risiko berhubungan dengan ketidakpastian, ini terjadi oleh karena kurang

Manajemen Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo Madura Telp

BEST PRACTICES ITG di Perusahaan. Titien S. Sukamto

ANALISA KINERJA SI TI PADA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 5.

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kelola TI yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing instansi atau perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

AUDIT SISTEM INFORMASI GRUP ASESMEN EKONOMI DAN KEUANGAN BANK INDONESIA WILAYAH IV DITINJAU DARI IT GOAL 7 MENGGUNAKAN STANDAR COBIT 4.

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 69 TAHUN 2017 TENTANG

ANALISA TINGKAT KAPABILITAS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT 5 PADA PT. BERLIAN JASA TERMINAL INDONESIA

AUDIT SISTEM INFORMASI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini operasional bisnis dijalankan dengan. dukungan teknologi informasi. Dengan semakin berkembangnya teknologi

IMPLEMENTASI STANDAR PENGELOLAAN SUMBER DAYA TEKNOLOGI INFORMASI GUNA MENDUKUNG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DI LEMBAGA PEMERINTAHAN

Audit Sistem Informasi Akademik Menggunakan COBIT 5 di Universitas Jenderal Achmad Yani

I. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN E-GOVERNMENT MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 5 (STUDI KASUS : DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KOTA SURABAYA)

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini teknologi informasi dan komunikasi berkembang sangat cepat

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT. NOMOR : 9 Tahun 2013

1 BAB I PENDAHULUAN. penting bagi hampir semua organisasi perusahaan karena dipercaya dapat

PENGUKURAN MANAJEMEN SUMBER DAYA TI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COBIT PADA PT.PUPUK SRIWIJAYA PALEMBANG

STRUKTUR ORGANISASI DINKOMINFO Menurut 6 Peraturan Pemerintah, Kebijakan Lokal, & Best Practice Framework

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang begitu pesat. Sistem informasi dan teknologi turut

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise)

Gambar 2.1 Perkembangan Cobit

LAMPIRAN I. Kuisioner I : Management Awareness

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN,

PERANCANGAN KPI INDIVIDU UNTUK TARGET PENCAPAIAN KEAMANAN INFORMASI STUDI KASUS KEMENTERIAN XYZ

2017, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lemba


MANNA, 04 DESEMBER 2014

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

1. Pendahuluan 2. Kajian Pustaka

Transkripsi:

1 Pembuatan Standar Operasional Prosedur Menurut Permenpan No.52 Tahun 2011 Dengan Best Practice Cobit 5 dan ITIL v3 Sudi Kasus : Sub Bagian Pelayanan Teknis, Sandi dan Telekomunikasi Pemerintah Kabupaten XYZ Miftah Farid, Tony Dwi Susanto, S.T, M.T, Ph.D, Amna Shifia Nisafani, S.Kom, M.Sc Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: far_la@is.its.ac.id Abstrak Demi tercapainya pelayanan yang prima, Sub Bagian Pelayanan Teknis, Sandi dan Telekomunikasi sebagai salah satu lembaga pemerintahan memerlukan adanya tata kelola teknologi informasi dan komunikasi khususnya dalam pengelolaan operasional. Selama ini Sub Bagian Pelayanan Teknis, Sandi dan Telekomunikasi belum memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang merupakan bagian dari tata kelola teknologi informasi (IT Governance) sebagai acuan dalam teknis pelaksanaan e-government dan penggunaan perangkat teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Merujuk pada Peraturan Menteri Dalam Negeri No.52 Tahun 2011 yang mempertimbangkan perlunya standar operasional prosedur dalam penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan daerah maka Sub Bagian Pelayanan Teknis, Sandi dan Telekomunikasi merasa perlu membuat sebuah dokumen Standar Operasional Prosedur khususnya di bidang Operasional IT. Alur dari pembuatan dokumen SOP ini merujuk pada lampiran dari Permenpan No.52 Tahun 2011 tentang penyusunan dokumen SOP di pemerintahan daerah kabupaten/kota dan juga digabungkan dengan kerangka kerja Cobit 5 Enabling Process dan ITIL v3 sebagai best practice dalam IT Service Management. Penilitian ini dimulai dengan studi literature, kemudian dilakukan pengumpulan data dan penggalian informasi dengan menggunakan teknik wawancara dan observasi serta telaah terhdapap dokumen bisnis. Selanjutnya dilakukan identifikasi kebutuhan SOP dengan metode yang mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permenpan) Nomor 52 Tahun 2011 Tentang Standar Operasional Prosedur Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Dan Kabupaten/Kota dan juga identifikasi kebutuhan SOP berdasarkan best practice Cobit 5 Enabling Process dan ITIL v3. Hasil identifikasi kebutuhan SOP kemudian dikembangkan dan dituliskan ke dalam sebuah dokumen SOP. Dokumen SOP yang telah dibuat kemudian dilakukan verifikasi memastikan tidak terjadi duplikasi atau tumpang tindih Kata Kunci Tata Kelola, IT Governance, COBIT.5, SOP, ITIL v3. S I. PENDAHULUAN uksesnya suatu organisasi bergantung pada tercapai tidaknya tujuan bisnis organisasi tersebut. Salah satu faktor penunjung kesuksesan dan tercapainya tujuan bisnis organisasi adalah dengan bantuan Teknologi Informasi. Penerapan Teknologi Informasi pada sebuah organisasi sudah menjadi sebuah tuntutan yang umum saat ini. Agar penerapan Teknologi Informasi ini dapat memberikan dampak baik bukan malah sebaliknya, maka diperlukan adanya keselarasan antara tujuan bisnis dan tujuan TI. Untuk itu maka diperlukan adanya Tata Kelola TI atau IT Governance yang membimbing penerapan teknlogi informasi sehingga dapat berjalan sesuai prosedur dan mengarahkan organisasi dalam mencapai tujuan bisnis. Dalam rangka mewujudkan hal ini maka pemerintah telah menerapkan system e-government yang membantu mewujudkan pelayanan yang prima tersebut. E-government tidak serta merta dapat berjalan dengan baik jika tidak dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang sesuai. Untuk memaksimalkan e-government diperlukan pengelolaan operasi yang maksimal dan berkualitas. Demi tercapainya hal ini diperlukan adanya sebuah dokumen teknis berupa Standar Operasional Prosedur (SOP) yang merupakan tingkatan terendah dari struktur Tata Kelola. Selama ini Sub Bagian Pelayanan Teknis, Sandi dan Telekomunikasi sebagai salah satu instansi pemerintah belum memiliki standar prosedur yang menjadi acuan dalam pelaksanaan e-government dan penggunaan perangkat TIK sehingga perlu adanya sebuah dokumen teknis berupa Standar Operasional Prosedur (SOP) di bidang operasional TIK sebagai pedoman pelaksanaan pengelolaan operasi di Sub Bagian Pelayanan Teknis, Sandi dan Telekomunikasi. SOP teknis adalah SOP teknis adalah standar prosedur yang sangat rinci dan bersifat teknis. Setiap prosedur diuraikan dengan sangat teliti sehingga tidak ada kemungkinan-kemungkinan variasi lain. Standar Operasional Prosedur (SOP) diperlukan oleh Sub Bagian Pelayanan Teknis, Sandi dan Telekomunikasi memaksimalkan kelancaran operasional dan menghindari terjadinya gangguan/kerusakan akibat dari kelalaian pelaksanaan operasional di bidang TIK. Disamping itu Sub Bagian Pelayanan Teknis, Sandi dan Telekomunikasi juga merujuk pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2011 Tentang Standar Operasional Prosedur di Lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai landasan hukum dalam pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) di bidang teknologi informasi dan komunikasi.

2 Berdasarkan isi dari peraturan tersebut di atas, maka dokumen Standar Operasional Prosedur (SOP) harus memuat prinsip-prinsip seperti tercantum dibawah ini. a. Efisiensi dan efektifitas b. Berorientasi pada pengguna c. Kejelasan dan kemudahan d. Keselarasan e. Keterukuran f. Dinamis g. Kepatuhan hukum h. Kepastian hukum Salah satu faktor yang melatarbelakangi dibuatnya standar operasional prosedur ini adalah sebagai explicit knowledge dari bentuk penerapan knowedge management. Menurut Tiwana (2002) Explicit Knowledge merupakan komponen dari knowledge yang dapat dikodekan dan ditransmisikan kedalam sebuah bahasa yang resmi dan sistematis seperti dokumen, database, web, email, dan grafik. Selama ini yang terjadi adalah seringkali pegawai yang bertugas di Sub Bagian Pelayanan Teknis, Sandi, dan Telekomunikasi Pemerintah Kabupaten XYZ mendapatkan tugas belajar, namun kemudian setelah selesai melaksanakan tugas belajar mereka tidak kembali ke lingkungan kerja mereka melainkan dipindahkan atau dimutasikan ke bagian lainnya. Kejadian demikian ini membuat sebagian knowledge hilang bersamaan dengan berpindahnya lingkungan kerja pegawai tersebut. Harapan dari dibuatnya Standar Operational Prosedur ini adalah sebagai explicit knowledge yang mempermudah dan mempercepat proses transfer knowledge kepada pegawai karena mereka dapat mempelajarinya secara independen. II. KAJIAN PUSTAKA A. Tata Kelola Teknologi Informasi ( IT Governance ) Tata kelola adalah rangkaian proses, aturan serta kebijakan yang menjadi dasar pedoman dalam pelaksaan kegiatan dalam suatu organisasi. Begitu pula pada tata kelola teknologi informasi yang merupakan berbagai aturan dan kebijakan yang menggabungkan best practice dijadikan arahan bagi manajemen dalam menajalankan fungsi teknologi informasi di sebuah organisasi berjalan dengan efektif dan efisien. B. Standar Operasional Prosedur (SOP) Secara umum, SOP merupakan gambaran langkahlangkah kerja (sistem, mekanisme dan tata kerja internal) yang diperlukan dalam pelaksanaan suatu tugas mencapai tujuan instansi pemerintah. SOP sebagai suatu dokumen/instrumen memuat tentang proses dan prosedur suatu kegiatan yang bersifat efektif dan efisisen berdasarkan suatu standar yang sudah baku. Pengembangan instrumen manajemen tersebut dimaksudkan memastikan bahwa proses pelayanan di seluruh unit kerja pemerintahan dapat terkendali dan dapat berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dilihat dari fungsinya, SOP berfungsi membentuk sistem kerja & aliran kerja yang teratur, sistematis, dan dapat dipertanggungjawabkan; bagaimana tujuan pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan peraturan yang berlaku; menjelaskan bagaimana proses pelaksanaan kegiatan berlangsung; sebagai sarana tata urutan dari pelaksanaan dan pengadministrasian pekerjaan harian sebagaimana metode yang ditetapkan; menjamin konsistensi dan proses kerja yang sistematik; dan menetapkan hubungan timbal balik antar Satuan Kerja. (Atmoko). C. Jenis Standar Operasional Prosedur (SOP) a. SOP Teknis adalah standar prosedur yang sangat rinci dan bersifat teknis. Setiap prosedur diuraikan dengan sangat teliti sehingga tidak ada kemungkinan kemungkinan variasi lain. SOP teknis banyak digunakan pada bidang-bidang antara lain: teknik, seperti: perakitan kendaraan bermotor, pemeliharaan kendaraan, pengoperasian alatalat, dan lainnya; kesehatan, pengoperasian alat-alat medis, penanganan pasien pada unit gawat darurat, medical check up, dan lain-lain. Dalam penyelenggaraan administrasi pemerintahan, SOP teknis dapat diterapkan pada bidang-bidang antara lain: pemeliharaan sarana dan prasarana, pemeriksaan keuangan (auditing), kearsipan, korespondensi, dokumentasi, pelayanan-pelayanan kepada masyarakat, kepegawaian dan lainnya. b. SOP Administratif adalah standar prosedur yang diperkan bagi jenis-jenis pekerjaan yang bersifat administratif. Dalam penyelenggaraan administrasi pemerintahan lingkup makro, SOP administratif dapat digunakan proses-proses perencanaan, pengganggaran, dan lainnya, atau secara garis besar proses-proses dalam siklus penyelenggaraan administrasi pemerintahan. Dalam lingkup mikro, SOP administratif disusun proses-proses administratif dalam operasional seluruh instansi pemerintah, dari mulai level unit organisasi yang paling kecil sampai pada level organisasi secara utuh, dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya. D. ITIL v3 ITIL adalah kerangka kerja umum yang Best Practice dalam manajemen layanan TI. ITIL menyediakan kerangka kerja bagi tata kelola TI, 'membungkus layanan', dan berfokus pada pengukuran terus menerus dan perbaikan kualitas layanan TI yang diberikan, baik dari sisi bisnis dan perspektif pelanggan. Fokus ini merupakan faktor utama dalam keberhasilan ITIL di seluruh dunia dan telah memberikan kontribusi penggunaan produktif dan memberikan manfaat yang diperoleh organisasi dengan pengembangan teknik dan proses sepanjang organisasi ada. (itsmf).

3 Gambar 1. Lifecycle ITIL [1] E. Cobit 5 Enabling Process Control Objectives for Information and relatedtechnology (COBIT) adalah sekumpulan dokumentasi best practices IT governance yang dapat membantu auditor, pengguna (user),dan manajemen, menjembatani gap antara resiko bisnis, kebutuhan control dan masalah-masalah teknis IT. COBIT bermanfaat bagi auditor karena merupakan teknik yang dapat membantu dalam mengindetifikasi IT control issues. COBIT berguna bagi para IT users karena memperoleh keyakinan atas kehandalan system aplikasi yang di pergunakan. Sedangkan para manager memperoleh manfaat dalam keputusan investasi di bidang IT serta infrastrukturnya, menyusun strategi IT plan, menentukan information architecture, dan keputusan atas procurement. Disamping itu,dengan kehandalan sistem informasi yang ada pada perusahaan diharapkan berbagai keputusan bisnis dapat didasarkankan atas informasi yang ada.(gondodiyoto, 2003). Model proses pada COBIT.5 membagi proses tata kelola dan manajemen IT perusahaan menjadi dua domain proses utama: Gambar 2. Kerangka Kerja Cobit 5 Enabling Process [2] a. Governance - berisi 5 proses tata kelola yang terdapat pada domain evaluate, direct and monitor practices, dimana didalamnya terdapat definisi masing-masing proses b. Management- Empat domain, sesuai dengan bidang tanggung jawab Plan, Build, Run dan Monitor (PBRM), menyediakan cakupan end-toend IT. Domain ini merupakan evolusi dari struktur 4,1 COBIT domain dan proses: Align, Plan and Organise (APO) Build, Acquire and Implement (BAI) Deliver, Service and Support (DSS) Monitor, Evaluate and Assess (MEA)

4 III. METODE PENELITIAN Disamping itu dalam melakukan identifikasi kebutuhan SOP juga harus mempertimbangkan beberapa aspek, diantaranya : 1. Kondisi internal organisasi ( Lingkungan Operasional ) 2. Beraturan perundang-undangan; 3. Kebutuhan organisasi dan stakeholder-nya Hasil identifikasi kebutuhan SOP nantinya akan disusun menjadi daftar inventarisasi Judul SOP selanjutnya dikembangkan dan dituliskan sebagai sebuah standar operasional prosedur sesuai dengan format yang telah ditentukan pada lampiran II Permenpan No. 52 Tahun 2011 a. Identifikasi Kebutuhan SOP Mengacu Pada Tugas Pokok dan Fungsi Subbag Pelayanan Teknis, Sandi dan Telekomunikasi Gambar 3. Metode Penelitian IV. ANALISIS DATA A. Proses Identifikasi Kebutuhan SOP Menurut Permenpan no. 52 Tahun 2011 Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permenpan) Nomor 52 Tahun 2011 Tentang Standar Operasional Prosedur Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Dan Kabupaten/Kota yang tertuang pada Lampiran I tentang Identifikasi Kebutuhan SOP ada beberapa prinsip dasar yang harus diterapkan dalam mengidentifikasi kebutuhan SOP, yaitu : a. Prosedur kerja yang mengacu pada SOTK, tugas dan fungsi satuan unit kerja b. Prosedur kerja pokok yang menjadi tanggung jawab semua anggota organisasi c. Aktifitas yang dikerjakan secara rutin dan atau berulang-ulang d. Prosedur kerja yang akan di SOP kan mempunyai tahapan kerja yang jelas e. Mempunyai output yang jelas No. Judul SOP Acuan 1. SOP Perumusan Kebijakan IT Tupoksi dan 2. SOP Penanganan Permintaan 3. SOP Pemenuhan Permintaan 4. SOP Monitoring Perangkat IT Tupoksi dan 5. SOP Pemeliharaan Perangkat IT Tupoksi dan 6. SOP Pengamanan Perangkat IT Tupoksi dan 7. SOP Distribusi Berita dan Sandi dan Aktivitas Rutin Bidang Pelayanan Sandi dan Telekomunikasi 8. SOP Pemeriksaan Pengadaan Software SKPD 9. SOP Penanganan Aduan 10. SOP Pemenuhan Aduan Software Hardware Hardware 11. SOP Penyediaan Bandwith Jaringan 12. SOP Penitipan Server Jaringan

5 13. SOP Pengelolaan Content Website 14. SOP Permintaan SubDomain Website Website SOP Pengelolaan Permasalahan IT SOP Pengelolaan Content Website SOP Permintaan SubDomain SOP Perumusan Kebijakan IT SOP Distribusi Berita dan Sandi b. Identifikasi Kebutuhan SOP Menurut Best Practice (Cobit 5 & ITIL v3) No. Best Practice Identifikasi Kebutuhan SOP 1. DSS 01. Manage Operations - 01.03 Monitor IT infrastructure. 2. DSS 01. Manage Operations 05 Manage facilities. 3. DSS02 Manage Service Requests and Incidents SO 4.2 Incident Management 4. DSS02 Manage Service Requests and Incidents SO 4.3 Request Fulfilment 5. DSS03 Manage Problems SO 4.4 Problem Management SOP Monitoring Infrastruktur IT SOP Pengelolaan Fasilitas IT SOP Pengelolaan Insiden IT SOP Pemenuhan SOP Pengelolaan Permasalahan IT c. Pemetaan Identifikasi Kebutuhan SOP Menurut Permenpan No.52 Tahun 2011 dan Menurut Best Practice Cobit 5 dan ITIL v3 Kebutuhan SOP Menurut Best Practice SOP Monitoring Infrastruktur IT SOP Pengelolaan Fasilitas IT SOP Pengelolaan Insiden IT SOP Pemenuhan Layanan IT Kebutuhan SOP menurut Permenpan No.52 Tahun 2011 SOP Monitoring Perangkat IT SOP Pemeliharaan Perangkat IT SOP Pengamanan Perangkat IT SOP Penanganan Aduan SOP Pemenuhan Aduan SOP Penanganan Permintaan SOP Pemenuhan Permintaan SOP Rekomendasi Pengadaan Software SKPD SOP Pemeriksaan Pengadaan Software SKPD SOP Penyediaan Bandwith SOP Penitipan Server V. PEMBUATAN DOKUMEN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR A. Halaman Judul SOP B. Informasi Prosedur yang Distandarkan Logo Pemerintah Daerah SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Dasar Hukum 1... 2... Keterkaitan... Peringatan 1.... 2.... Nomor Standar Operasional Prosedur Tgl Pembuatan Tgl Revisi Tgl Pengesahan Disahkan Oleh Nama Standar Operasional Prosedur Kualifikasi Pelaksana Peralatan/Perlengkapan 1. 2. Pencatatan dan Pendataan

6 berbeda. C. Uraian Prosedur Uraian Prosedur Pelaksana Mutu Baku Ket Pelak s 1 Pelak s 2 Pelaks 3 Pers/ Klkn Wakt u Outpu t 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 D. Diagram Alir (Flowchart) Garis alir Garis alir putus-putus arah proses pelaksanaan kegiatan. arah proses pemberitahuan informasi SIMBOL Sebutan DEFINISI Terminator Proses Pengambilan Keputusan Dokumen Konektor Konektor awal/mulai dan akhir suatu bagan alir. proses pelaksanaan kegiatan. keputusan yang harus dibuat dalam proses pelaksanaan kegiatan. semua jenis dokumen sebagai bukti pelaksanaan kegiatan. perpindahan aktivitas dalam satu halaman. perpindahan aktivitas dalam halaman yang VI. VERIFKASI `Dalam pelaksanaannya verifikasi ini menggunakan teknik wawancara terhadap decision maker di Bagian Telematika Kabupaten XYZ. Sehubungan dengan itu maka dilakukan verifikasi dokumen SOP dengan dua orang decision maker di Bagian Telematika yaitu Kasubbag Pelayanan Teknis, Sandi dan Telekomunikasi dan Kasubbag Pengembangan Telekomunikasi dan Informatika. `Dari hasil proses verifikasi terhadap kedua decision maker tersebut, maka terdapat beberapa koreksi dan perubahan langkah-langkah prosedur yang telah dibuat dan berikut adalah hasil verifikasi dokumen SOP yang tertuang dalam tabel dibawah ini. Nama SOP SOP Perumusan Kebijakan IT SOP Penanganan Permintaan Catatan Perubahan Hasil Verifikasi Pengumpulan data harus dimulai dengan perintah dari Kabag selaku pimpinan, kemudian kasubag menunjuk staf pelaksana pengumpulan data. Pengumpulan data juga meliputi regulasi terbaru yang berkaitan dengan penyelenggaraan teknologi informasi di pemerintahan Setiap permintaan layanan IT yang masuk melalui surat harus melalui staf adminsitrasi Kabag. Selanjutnya Kabag mendisposisikan surat permintaan kepada Kasubag. Meneliti dan mengklasifikasikan permintaan layanan IT dilakukan oleh Kasubag, bukan oleh Staf

7 SOP Pemenuhan Permintaan SOP Monitoring Perangkat IT SOP Pemeliharaan Perangkat IT SOP Pengamanan Perangkat IT SOP Distribusi Berita dan Sandi SOP Pengadaan SKPD Pemeriksaan Software SOP Penanganan Aduan SOP Pemenuhan Aduan Verifikasi permintaan layanan IT dilakukan oleh Kasubag, bukan oleh staf. Tidak perlu ada persetujuan mengenai pembiayaan pelaksanaan layanan IT, karena pembiayaan ditanggung oleh pemohon. Pihak subbag pelayanan hanya sebagai pelaksana. - Aktivitas pemeliharaan perangkat IT dimulai dengan Kabag memerintahkan Kasubag memeriksa jadwal pemeliharaan infrastruktur IT Aktivitas pemeriksaan jadwal pemeliharaan infrastruktur IT dan penentuan infrastruktur apa saja yang perlu dilakukan perawatan dilakukan oleh Kasubag bukan oleh staf. Koordinasi dengan pihak SKPD atau Dinas terkait pemeliharaan perangkat IT dilakukan oleh Kasubag bukan oleh staf Staf hanya sebagai pelaksana pemeliharaan perangkat IT Aktivitas pengamanan perangkat IT dimulai dengan Kabag memerintahkan kasubag melakukan pengamanan perangkat IT Aktivitas inventarisasi dan pendataan perangkat IT dilakukan oleh Kasubag bukan oleh sraf - Surat permohonan masuk ke bagian telematika harus melalui staf administrasi Kabag. Aduan gangguan layanan IT masuk melalui staf administrasi Kasubag melaksanakan kategorisasi insiden dan menentukan urgensi serta prioritas penanganan insiden Penentuan urgensi insiden dan prioritas insiden dilakukan SOP Bandwith Penyediaan SOP Penitipan Server SOP Pengelolaan Content Website SOP Permintaan SubDomain oleh Kasubag pada tahap SOP Penanganan Aduan Gangguan Surat permohonan masuk ke bagian telematika harus melalui staf administrasi Kabag. Aktivitas melakukan cek ketersediaan bandwidth dilakukan oleh Kasubag, bukan oleh staf. Konfirmasi kepada pihak SKPD dilakukan oleh Kasubag Surat permohonan masuk ke bagian telematika harus melalui staf administrasi Kabag Aktivitas memeriksa daftar ketersediaan tempat dan listrik pada Ruang Server dan juga mengecek spesifikasi, bentuk server, nama domain dilakukan oleh Kasubag bukan oleh staf Konfirmasi kepada pihak pemohon/skpd dilakukan oleh Kasubag - Surat permohonan masuk ke bagian telematika harus melalui staf administrasi Kabag Verifikasi permintaan subdoamin dilakukan oleh Kasubag, bukan oleh staf Konfirmasi kepada SKPD/Dinas dilakukan oleh Kasubag, bukan oleh staf

8 VII. KESIMPULAN Dari hasil pembuatan dokumen Standar Operasional Prosedur yang dilakukan pada Subbag Pelayanan Teknis, Sandi dan Telekomunikasi ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Dokumen SOP yang dibuat berdasarkan Permenpan No. 52 Tahun 2011 dengan menerapkan Cobit 5 Enabling Process dan ITIL v3 sebagai Best Practice. Dokumen SOP dibuat dengan mempertimbangkan Perbub Sidoarjo No. 23 Tahun 2005 2. Tidak semua tahapan yang ada pada best practice dapat diterapkan pada studi kasus. Karena dibutuhkan penyesuaian terhadap lingkungan yang ada pada Subbag Pelayanan Teknis, Sandi dan Telekomunikasi. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT, orangtua dan keluarga penulis, dosen pembimbing dan segenap dosen jurusan Sistem Informasi, teman-teman penulis, serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. DAFTAR PUSTAKA [1] itsmf, An Introductory Overview of ITIL V3 (2007) [2] Atmoko, Tjipto. Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah [3] ITGI, COBIT Framework 4.1 (2007) [4] ISACA. Cobit.5 Enabling Process Reference Guide. (2012) [5] Permenpan No.52 Tahun 2011 tentang Pembuatan Dokumen Prosedur di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota [6] Perbub Sidoarjo No.23 Tahun 25 tentan Penyelenggaraan Sistem Informasi, Telematika dan Sandi di Kabupaten Sidoarjo. [7] Ganinda, Okky (2012). Pembuatan Prosedur Penanganan Insiden Infrastruktur Jaringan Dengan Cobit 4.1 dan ITIL V3 pada Bidang Pengelolaan Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi Diskominfo [8] Gondodiyoto, S. (2003). Audit Sistem Informasi: pendekatan CobIT. Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta [9] Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika selaku Ketua Harian Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional Nomor 08/KEP/M/KOMINFO/02/2007 tentang Pembentukan Tata Pamong Teknologi Informasi dan Komunikasi (IT Governance) [10] Panduan Pembuatan Standard Operating Procedures(SOPs)(2012). Kementerian Perhubungan RI Sekretariat Jenderal [11] Ramadhanty, Dwiani (2010). Penerapan Tata Kelola Teknologi Informasi Dengan Menggunakan Cobit. 4.1 ( Studi Kasus pada PT. Indonesia Power) [12] Tarigan, Joshua. (2006). Merancang IT Governance dengan Cobit & Sarbanes-Oxley Dalam Konteks Budaya Indoneisa, Universitas Kristen Petra, Surabaya [13] Tiwana, A. (2002). The Knowledge Management Toolkit: Orchestrating IT, Strategy, and Knowledge Platforms (2nd Edition). Upper Saddle River: Prentice Hall PTR